You are on page 1of 26

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK REMAJA PADA KELUARGA TN .

I. PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada hari rabu tanggal 2 mei 2012 sampai dengan hari kamis tanggal 3 mei 2012 di rumah keluarga Tn. W A. DATA UMUM 1. Nama KK : 2. Alamat 3. Pekerjaan 4. Pendidikan 5. Komposisi Keluarga
No 1 2 3 4 Nama Tn. W Ny.S An. M An. R JK L p L L Hub Dg KK KK Istri Anak Anak Umur 60 th 55 th 18 th 12 th Pendidikan SD SD SMK SLTP Pekerjaan Pedagang Pedagang Status Imunisasi -

: Tn. W : Jln senada Batulicin : Pedagang : SD

6. Genogram :

Tn. W

Ny. S Dengan rematik

An. M An. R Keterangan:

: Laki-laki : Perempuan : Tinggal serumah : Meninggal

7. Tipe Keluarga Nuclear Family (keluarga inti) karena dalam satu rumah terdiri dari bapak ibu dan anak.

8. Budaya / Suku Bangsa a. Suku Bangsa Keluarga TN. W berasal dari suku Jawa.dan merupakan pendatang di wilayah batulicin

b. Bahasa yang digunakan Bahasa yang digunakan Keluarga Tn.W adalah bahasa Jawa c. Pantangan Dalam keluarga tidak ada pantangan apapun yang berkaitan dengan masalah kesehatan, menurut ajaran agama yang keluarga anut, ada jenis makanan pantangan yaitu daging anjing, babi, dan kodok. Keluarga juga tidak ada yang alergi terhadap jenis makanan tertentu. d. Kebiasaan budaya yang berhubungan dengan masalah kesehatan Keluarga Tn. W adalah penduduk Jawa asli, dan tidak ada adat istiadat yang berpengaruh negatif terhadap masalah kesehatan didalam keluarganya

9. Agama a. Kegiatan Keagamaan Rutin di Rumah Semua anggota keluarga beragama Islam, keluarga melakukan sholat 5 waktu dan kadang berjamaah di rumah ataupun di mushola.. Keluraga Tn.W mengatakan bahwa penyakit yang di derita istrinya merupakan cobaan dari Tuhan Yang Maha Esa dan saya menerimanya dengan sabar dan saya selalu berdoa kepadanya sehabis melakukan sholat untuk meminta

kesembuhan terhadap penyakit istrinya. b. Kegiatan Keagamaan Rutin di Masyarakat Keluarga Tn.W ikut dalam kegiatan tahlilan bersama masyarakat sekitar.

10. Status Sosial Ekonomi Keluarga a. Pekerjaan Anggota Keluarga Tn W. dan Ny S, Pedagang dipasar sedangkan An.M,R masih duduk dibangku sekolah rata rata penghasilan Tn. W adalah tidak tetap perbulannya. Sehingga hanya cukup untuk

memenuhi

kebutuhan

makan

hidup

sehari

harinya.

Penghasilan Ny. S perbulannya kurang lebih Rp. 800.000 b. Tabungan / Asuransi Keluarga Tn. W tidak memiliki tabungan di Bank ataupun asuransi. Dan keluarga mengatakan jaminan untuk kesehatan keluarga Ny. S memiliki dana seperti dari arisan RT

11. Aktifitas rekreasi keluarga a. Rekreasi yang digunakan di dalam rumah Keluarga mengatakan biasa mengisi waktu luang dirumah dengan menonton TV dan mengobrol bersama anak serta mengobrol dengan tetangga sekitar tempat tinggalnya. b. Rekreasi yang dilakukan di Luar Rumah Keluarga Ny.S mengatakan jarang sekali bepergian ke tempat hiburan. Sehari harinya hanya pergi bekerja dan kemudian istirahat di rumah.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA 1. Tahapan Perkembangan Keluarga saat ini Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak remaja karena anak yang pertama berusia 15 tahun.

2. Tugas Perkembangan Keluarga saat ini Tugas perkembangan keluarga dengan anak usia 18 tahun a. Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap ( mengibtegrasikan anak dalam keluarga ) b. Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan

dengan kebutuhan anggota keluarga. c. Mempertahan kan hubungan perkawinan yang memuaskan d. Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan

menambah peran-peran orang tua, kakek serta nenek.

\ 3. Riwayat Keluarga Inti a. Riwayat Penyakit Dahulu Didalam keluarga Ny. S tidak ada keturunan seperti darah tinggi.DM, dll b. Riwayat Penyakit Sekarang Dalam 1 bulan terakhir ini didalam keluarga hanya menderita penyakit ringan saja seperti batuk dan pilek setelah diperiksakan kepelayanan kesehatan dapat sembuh. Sedangkan pada saat pengkajian pada keluarga Ny.S semua anggota keluarga Ny.S sehat sehat saja, tetapi Ny S mengeluh Pada sendi-sendi terasa nyeri dan kaku pada tulang. Kesimpulan : Ny.S mempunyai masalah kesehatan (Rematik) yang menderita penyakit

4. Riwayat Keluarga Sebelumnya Dari keluarga Tn. W dan Ny. S tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan seperti Dm, hipertensi, dll Kesimpulan : di keluarga Tn. W dan Ny. S tidak ada riwayat penyakit ketrurunan.

C. LINGKUNGAN 1. Karakteristik Rumah b. Status Rumah Status rumah merupakan rumah dengan status kepemilikan rumah sendiri. c. Perincian Denah Rumah Jenis bangunan semi permanen, berukuran 9 X 6 m2, yang terdiri dari : 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 dapur dan ada kamar mandi. Lantai Ruang tamu : Lantai terbuat dari Ubin . : Ruang tamu terletak di depan rumah keadaan bersih, peletakan perabotan rumah

Tangga teratur. Ruang tamu memiliki jendela, namun tidak pernah untuk dibuka. Kamar Mandi : Kamar mandi ada 1 yang berada di dalam rumah dan sebelahnya ada dapur untuk memasak Kamar Tidur : Masing- masing kamar tidur ada jendela, dan untuk pencahayaanya tampak kurang MCK : keluarga Tn W biasanya jika mandi dan BAB didalam rumahnya.

Denah Rumah : 9M

6 5 1 12 M 2 3 4

Keterangan: 1 : Kamar tidur 2 : Ruang Keluarga 3 : Ruang tamu 4 : Kamar perabot - perabot 5 : Dapur

6 : Kamar mandi

d. Keadaan Rumah Keadaan rumah tampak bersih , dan lantainya terbuat dari ubin. ventilasi rumah kurang karena tidak biasa masuk sampai kamar dan juga kondisi ventilasinya Kecil .. e. Kebiasaan Keluarga Dalam Perawatan Rumah Dalam perawatan rumah keluarga mengatakan melakukannya sendiri. Menyapu rumah dilakukan setiap pagi dan sore oleh anak - anaknya. Dan jika ubin terlihat berdebu di pel oleh Ny. S f. Sistem Pembuangan Sampah Keluarga biasanya mengelola sampah di tempatkan dilahan kosong yang ada di belakang rumah lalu dibakar. Tetapi pada saat musim hujan sekarang ini sampah tidak bisa dibakar dan dibiarkan menumpuk. g. Sistem Drainage Air Keluarga memiliki selokan untuk membuang limbah keluarga dan selokan tersebut mengalir ke daerah yang lebih rendah, selokannya terbuka dan lancar. Dan bermuara ke sungai h. Penggunaan Jamban Keluarga memiliki kamar mandi untuk MCK sehingga untuk BABnya keluarga Ny.S biasanya dibelakang dalam rumah. i. Kondisi Air Sumber air yang digunakan keluarga sehari-hari adalah sumur tanah. Sedangkan untuk air minum biasanya keluarga Ny.S menggunakan air Pam yang ada ditempatnya. j. Pengetahuan Keluarga Mengenal Masalah Kesehatan yang Berkaitan Dengan Lingkungan. Keluarga mengatakan tidak mengetahui terhadap masalah lingkungan yang terpenting didalam keluarga saya sehat sehat semua dan tidak ada yang menderita penyakit.

Kesimpulan : Tidak tahu terhadap masalah kesehatan yang diakibatkan oleh lingkungan yaitu ispa, diare, DBD

2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW a. Adat dan Istiadat Komunitas Sekitar Selama ini tetangga tetangganya mempunyai kebiasaan mengikuti arisan RT, PKK dan Tahlilan, apabila ada salah satu tetangganya yang sakit mereka saling menjenguk dan apabila ada tetangga yang punya kerja atau hajat mereka saling bantu membantu. Keluarga mengatakan bahwa dilingkungannya tidak ada adat istiadat yang mengganggu terhadap kesehatan. b. Pola pergaulan keluarga Hubungan keluarga dengan tetangga tampak baik dan harmonis, tampak keluarga menyapa tetangga yang kebetulan lewat depan rumahnya. An. M dan An. R sering berkumpul dengan tetanggnya yang ada dusamping rumah. c. Persepsi Keluarga terhadap komunitas Keluarga merasa nyaman hidup ditengah tengah masyarakat karena keluarga merasa mereka saling bantu membantu dan tidak merugikan dalam berbagai hal. d. Pengetahuan Keluarga mengenai Masalah kesehatan Yang berkaitan Dengan Komunitas Keluarga mengatakan masalah kesehatan yang muncul dalam kehidupan ditengah masyarakat secara khusus saat ini rhematik dan tekanan darah tinggi karena mayoritas penduduk RT 15 adalah lansia.

3. Mobilitas Geografis Keluarga a. Alat Transportasi di Daerah

Alat transportasi yang ada di daerah adalah angkutan kota namun untuk masuk sampai rumahnya biasanya jalan kaki, atau nak sepeda b. Alat Transportasi yang Biasa digunakan Oleh Keluarga Selama ini keluarga mengatakan biasa menggunakan sepeda ontel sebagai sarana transportasi keluarga khususnya Ny. S. Sepeda ini digunakan untuk Berangkat berjualan ke pasar.

3. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Dengan Masyarakat a. Peran Serta Keluarga Dalam Perkumpulan di Masyarakat Keluarga Ny.s hanya sebagai warga biasa di lingkungannya dan tidak mempunyai peran khusus seperti menjadi pengurus RT, namun ikut serta dalam kegiatan warga di wilayah kampungnya yaitu seperti tahlilan yang diadakan setiap Minggu sehabis dhuhur. Sedangkan Tn.W Megikuti kegiatan tahlilan selapan sekali. b. Persepsi keluarga mengenai perkumpulan di masyarakat Perkumpulan di masyarakat memang banyak manfaatnya selain berkumpul bersama bisa menjalin tali silaturohmi yang lebih erat, serta dapat digunakan sebagai forum dalam memecahkan masalah yang ada di lingkungannya.

4. Sistim pendukung keluarga Ny. S mengatakan kalo ada keluarga yang sakit biasanya berobat ke puskesmas.

D. STRUKTUR KELUARGA 1. Pola Komunikasi Keluarga Pola komunikasi yang digunakan adalah komunikasi terbuka, setiap anggota keluarga bebas menyampaikan keluhan atau tanggapan hal ini dapat terlihat saat perawat berkunjung. Komunikasi yang digunakan di dalam keluarga adalah komunikasi dua arah.

2. Struktur Kekuatan Keluarga Dalam keluarga keputusan yang diambil adalah hasil musyawarah bersama, setiap anggota berperan sesuai dengan perannya, dan dapat menyampaikan idenya jika ada masalah yang dirasakan, tapi kadang Tn. W suka marah pada anaknya jika tidak patuh

3. Struktur Peran Dalam keluarga, Tn W sebagai kepala keluarga dan Ny. S berperan sebagai ibu rumah tangga Sekaligus Pedagang dipasar, sedangkan An M, An R, berperan sebagai anak.

4. Nilai dan Norma Budaya Keluarga hidup dalam nilai dan norma budaya Jawa dimana Ny. S bertindak sebagai ibu rumah tangga yang harus mengurus anggota keluarganya, Ny. S juga mengatakan berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya dan tata tertib dilingkungannnya seperti kegiatan Tahlilan dan PKK RT. Keluarga mengatakan tidak ada nilai dan norma budaya yang bertentangan dengan kesehatan.

E. FUNGSI KELUARGA 1. Fungsi Afektif Ny. S sangat menyayangi keluarga, saling menjaga antara anggota keluarga satu dengan anggota keluarga yang lain. Ny. S Berusaha mendidik anaknya agar selalu menghormati orang tua dan menyayangi sesama anggota keluarga dan teman sebaya serta berusaha menanamkan kedisiplinan pada anaknya TN W sering menegur anaknya jika diperingatklan ibunya tidak mau, saling menghormati antar anggota keluarga,

2. Fungsi Sosial Keluarga Ny. S mengatakan bahwa cara menanamkan hubungan interaksi sosial pada anaknya dengan tetangga dan masyarakat yaitu dengan membiarkan anaknya bermain dengan teman sebayanya di kampung rumahnya serta selalu menyapa orang yang ditemuinya dengan sopan, hal itu terbukti ketika perawat berkunjung ke rumah keluarga Ny. S para tetangga juga ikut menyambut dengan baik.

3. Fungsi Perawatan kesehatan Pengetahuan Keluarga Tentang Penyakit dan Penanganannya a. Mengenal Masalah Saat dikaji Ny. S mengatakan bahwa sebelumnya saya mengetahui bahwa saya terkena Rematik dan, tetapi keluaga Ny. S tidak mengetahui tentang Rematik dan bagaimana cara perawatan terhadap orang yang terkena rematik. Kesimpulan : keluarga tidak mengenal masaah rematik b. Mengambil Keputusan Keluarga Ny. S mengatakan tidak pernah mengontrolkan Ny. S hanya minum obat rematik yang beli diwarung itupun jika sendisendinya terasa nyeri. Kesimpulan : Keluarga tidak mampu mengambil keputusan dalam mengatasi Rematik c. Merawat anggota keluarga yang sakit Keluarga Ny. S mengatakan tidak tahu bagaimana cara perawatan terhadap orang yang terkena rematik. Kesimpulan : Keluarga tidak mampu merawat anggota keluarga yang sakit rematik d. Memelihara/Memodifikasi Lingkungan Ny. S mengatakan tidak ada jendela dimasing masing kamar tidurnya. Keluarga Ny. S mengatakan cahaya matahari tidak bisa sampai masuk sampai kamar. Pada saat pengkajian Jendela ruang tamu dan lantai agak kotor, ventilasi dikamar dan ruang tamu

10

kurang,

ruangan hanya

menggunakan penerangan listrik tapi

redup. Tampak tumpukan barang-barang yang tidak teratur diruang tamu ( Gabah hasil panen) sebelah kamar belakang dan di dapur, lantai rumah masih terbuat dari tanah. Kesimpulan : keluarga tidak mampu memodifikasi lingkungan yang terkait resiko terjadinya penyakit yaitu ispa, diare, DBD e. Menggunakan Fasilitas Kesehatan yang Ada Keluarga sudah menggunakan fasilitas kesehatan yang ada yaitu dokter atau pelayanan kesehatan lain seperti Puskesmas.

4. Fungsi Reproduksi Keluarga Ny. S sudah memiliki 2 anak dan tidak ingin punya anak lagi, dan ikut KB, hubungan suami istri masih, tetapi jarang sekali.

5. Fungsi Ekonomi Keluarga Ny. S mengatakan penghasilan suami dan Ny.S dirasa hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehariharinya dan belum termasuk biaya kesehatan yang ringan sehingga jika ada anggota keluarga yang sakit dan biaya kesehatan kurang maka Ny. S Merasa dalam membiayai anggota keluarga yang sakit. Kesimpulan : Masalah ekonomi pada Ny. S

6. Fungsi pendidikan Ny. S mengatakan tingkat pendidikan saya hanya sampai pada SD, Sama dengan suami saya. Saya berharap nantinya anak saya bisa sampai melanjutkan ke Perguruan tinggi.

7. Fungsi religus Ny. S mengatakan semua anggota keluarga beragama islam, saya mengetahui banyak tentang agama dari keluarga dan masyarakat, saya selalu mengikuti acara kegiatan keagamaan seperti mauludan, tahlilan, dan pengajian-pegajian.

11

8. Fungsi sosialisasi Ny. S mengatakan Saya dapat berinteraksi dengan masyarakat dengan acara tahlilan, mauludan PKK, dan kegiatan Rt nan. 9. Fungsi rekreasi. Keluarga menggunakan fungsi rekreasi dengan berkumpul bersama keluarga pada malam hari dan diisi dengan menonton Tv.

F. STRESS DAN KOPING KELUARGA 1. Stressor Jangka Pendek Ny. S mengatakan merasa khawatir dengan masalah lingkungannya dan sering marah pada anak tertuanya jika merokok dan dianjurkan mencari alternatif lain. Kesimpulan : Ny. S mengalami cemas terhadap Kesehatan keluarga

2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stressor Keluarga mengatakan apabila ada masalah yang dirasa berat maka mereka akan memecahkannya secara bersama-sama dengan jalan musyawarah keluarga sampai ketemu jalan pemecahannya dengan tidak saling memaksakan dan menyakiti yang lain.

3. Strategi Koping Yang digunakan Jika ada masalah keluarga lebih suka berunding bersama atau konsultasi dengan orang yang lebih tahu.

4. Strategi adaptasi disfungsional Bila keluarga sedang mengalami masalah kesehatan mereka cenderung megesampingkan sebelum masalah tersebut parah.

12

G. PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan fisik Tekanan Darah Nadi Suhu RR 140/ 90 MmHg 89 x /menit 36,5 C 24 x /menit 130/80 MmHg 84 x/ menit 36,8C 22 x /menit 120/70 Mm Hg 82 x/ menit 36 C 24 x /menit 110/70 MmHg 89 x /menit 36 C 23 x /menit Tn.W Ny. S An.M An. R

Rambut

putih, agak kotor, tidak mudah dicabut.

hitam bersih tidak mudah dicabut

hitam bersih tidak mudah dicabut

hitam bersih tidak mudah dicabut

Mata

sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemeis

sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemeis

sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis

sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemeis

Hidung

Polip tidak ada, sekret tidak ada

Polip tidak ada, , sekret tidak ada

Polip tidak ada, sekret tidak ada

Polip tidak ada, sekret tidak ada

Pendengaran agak

Pendengaran baik, sekret

Pendengaran baik, sekret

Pendengaran baik, sekret

13

Telinga

berkurang, sekret tidak ada Mukosa bibir lembab,

tidak ada

tidak ada

tidak ada

Mukosa bibir lembab, sianosis tidak ada

Mukosa bibir lembab, sianosis tidak ada

Mukosa bibir lembab, sianosis tidak ada

Mulut

sianosis tidak ada

Gigi

pemakaiqn gigi palsu tidak ada , warna coklat

Tidak ada gigi berlubang, bersih

Tidak ada gigi berlubang, warna coklat

Tidak ada gigi berlubang, bersih

Leher

Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada peningkatan JVP

Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada peningkatan JVP

Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada peningkatan JVP

Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada peningkatan JVP

Dada : 1.Paru

Inspeksi : Simetris Palpasi : taktil fremitus tidak ada, Perkusi : sonor Auskultasi : suara napas tambahan tidak ada (wheezing, ronkhi)

Inspeksi : Simetris Palpasi : taktil fremitus tidak ada, Perkusi : sonor Auskultasi : suara napas tambahan tidak ada (wheezing, ronkhi)

Inspeksi : Simetris Palpasi : taktil fremitus tidak ada, Perkusi : sonor Auskultasi : suara napas tambahan tidak ada (wheezing, ronkhi)

Inspeksi : Simetris Palpasi : taktil fremitus tidak ada, Perkusi : sonor Auskultasi : suara napas tambahan tidak ada (wheezing, ronkhi)

14

2.Jantung

Inspeksi : Tidak terlihat iktus cordis Palpasi : ictus cordis di midclavikula intercota V Perkusi : redup Auskultasi : S1 dan S2 terdengar jelas

Inspeksi : Tidak terlihat iktus cordis Palpasi : ictus cordis di midclavikula intercota V Perkusi : redup Auskultasi : S1 dan S2 terdengar jelas Inspeksi : supel tidak ada bekas luka

Inspeksi : Tidak terlihat iktus cordis Palpasi : ictus cordis di midclavikula intercota V

Inspeksi : Tidak terlihat iktus cordis Palpasi : ictus cordis di midclavikula intercota V Perkusi : redup Auskultasi : S1 dan S2 terdengar jelas

3.Abdomen

Inspeksi : supel tidak ada bekas luka

Inspeksi : supel tidak ada bekas luka

Inspeksi : supel tidak ada bekas luka

Auskultasi : bising usus 18 Auskultasi : bising usus 20 Auskultasi : bising usus 18 Auskultasi : bising usus 16 x x / menit Palpasi : tidak ada nyeri tekan Perkusi : timpani / menit Palpasi : tidak ada nyeri tekan Perkusi : timpani x / menit Palpasi : tidak ada nyeri tekan Perkusi : timpani /menit Palpasi : tidak ada nyeri tekan Perkusi : timpani

Ektermitas atas

Tidak ada keluhan

nyeri tekan pada sendisendi

Tidak ada keluhan

Tidak ada keluhan

Ektremitas

Tidak ada keluhan

nyeri tekan pada sendi-

Tidak ada keluhan

Tidak ada keluhan

15

bawah Genetalia Tidak ada keluhan

sendi Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan

16

f.

ANALISA DATA Etiologi Masalah Ketidak mampuan Resiko terjadinya keluarga mengambil konflik pada keputusan dalam keluarga Ny. S mengatasi masalah komunikasi yang efektif

No. Data 1 Data Subyektif : a. An. M mengatakan Ny. S sering marah- marah ketika sendi-sendi pada kaki terasa nyeri. b. An. M mengatakan kaki Ny. S nyeri bila Ny. S melakuan aktifitas yang sering

Data Subyektif : Ketidakmampuan a. An. M mengatakan bahwa keluarga mengenal Ny.S sering mengeluh sendi- masalah rematik sendinya terasa sakit. b. Ny. S mengatakan bahwa dirinya tidak tau apakah menderita rematik atau asam urat c. Ny. S berkata Nggak tau Mas, kata tetangga sebelah rumah rematik tapi ada juga yang bilang asam urat, saya bener tidak tau penyakit saya pegel dan nyeri sekali, ya udah saya lakukan yang disarankan oleh para tetangga yaitu tidak minum es, atau air dingin.kalo yang saya rasakan cekot-cekot apalagi saat musim dingin wah jan rasanya sakit banget. Data Obyektif : a. Pergelangan kaki Ny.S Tampak agak bengkak b. Saat dipalpasi terasa seperti spon.

Resiko berulangnya Nyeri pada pergelangan kedua kaki Ny. S

17

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN SKORING 1. Resiko berulangnya nyeri sendi pada pergelangan kedua kaki keluarga Tn. W khususnya Ny. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita rematik. Kriteria 1. Sifat masalah Tidak sehat. Skor Pembenaran 3/3 x 1 = 1 Ny. S berkata biasanya saya minum jamu asam urat bila sakitnya tidak bisa saya tahan. Biasanya saya beli obat di warung, setelah saya minum obat saya merasakan kaki saya lebih enak dan tidak sakit lagi. Saya kira itu biasa saja apalagi saya sering menggunakan kaki saya untuk berdagang ke pasar. 2. Kemungkinan masalah 1/2x 2 = 1 Ny. S berkata, setelah minum jamu atau obat dapat diubah. saya merasakan kaki saya lebih enak dan tidak Sebagian. begitu sakit lagi . Ny. S berkata, Biasanya jika sakit kambuh dan tidak sembuh dibawa ke Puskesmas / Bidan di desanya . Ny. S berkata, biasanya anak saya yang menyuruh periksa ke tenaga medis seperti Bidan / Dokter . 3. Potensi masalah untuk 2/3 x 1 = 2/3 Ny. S berkata, kalau mau dicegah berarti dicegah. saya harus berhenti berjualan tapi itu kan bisa Cukup diatasi dengan minum jamu . Ny. S berkata, hal itu kan masalah yang biasa dan sudah terjadi sejak 3 tahun terakhir . 4. Menonjolnya masalah. 2/2 x 1 = 1 Ny. S berkata, rematik atau sakit apada sendi Ada masalah tetapi adalah masalah yang biasa terjadi pada ibu-ibu segera ditangani apalagi kalau sudah tua, masalah sudah terjadi sejak 3 tahun terakhir ini .

Total skor

3 2/3

18

2. Resiko tinggi terjadi konflik pada keluarga b.d ketidak mampuan keluarga mengenal masalah komunikasi yang efektif dengan remaja Kriteria 1. Sifat masalah Tidak sehat. Skor Pembenaran 3/3 x 1 = 1 Dalam keluarga komunikasi yang digunakan tidak terbuka apabila tidak segera diatasi akan menyebabkan konflik yang berkepanjangan

2. Kemungkinan masalah 1/2 x 2 = 1 Masalah dapat diatasi sebagian karena yang dapat diubah. bisa dilakukan untuk mengatasi masalah, Sebagian. hanyalah dengan membantu suami untuk menyelesaikan masalah pada keluarga 3. Potensi masalah untuk 2/3 x 1 = 2/3 Untuk saat ini suami Ny. S bekerja sebagai dicegah. pedagangdan jarang berada dirumah Cukup 4. Menonjolnya masalah. 2/2 x 1 = 1 Keluarga Ny. S mengatakan perlunya Ada masalah tetapi komunikasi terbuka karena sangat penting tidak perlu ditangani dalam membina hubungan yang harmonis pada keluarga Total skor 3 1/3

III.

PRIORITAS MASALAH 1. Nyeri sendi pada pergelangan keluarga Tn. W. Khususnya Ny. S berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita rematik. 2. Kurang Pengetahuan keluarga b.d ketidak mampuan keluarga mengenal masalah komunikasi yang efektif

19

IV. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn. W No Diagnosa Umum 1 Nyeri sendi pada pergelangan keluarga Tn. W. Khususnya Ny. S berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita rematik. b. Menyebutkan tanda dan gejala rematik Respon verbal - Nyeri sendi - Kaku pada sendi - Bengkak pada sendi - Ganguuan fung sendi - Otot mengecil - Timbul benjolan kecil a. Diskusikan dengan keluarga tentang tanda dan gejala rematik dengan lembar balik atau leaflet b. Beri kesempatan keluarga bertanya c. Tanyakan kembali hal yang telah dijelaskan d. Beri reinforcement positif 20 Setelah intervensi 1x60 menit tidak terjadi ganggguan nyeri pada persendian. Tujuan Khusus 1.Setelah 1x30 menit keluarga mampu mengenal masalah Rematik, dengan mampu : a. Menyebutkan pengertian rematik Kriteria Evaluasi Kriteria respon verbal Standar Nyeri dan kaku pada tulang, otot dan sendi. Intervensi a. Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian rematik dengan lembar balik atau leaflet b. Beri kesempatan keluarga bertanya c. Tanyakan kembali hal yang telah dijelaskan d. Beri reinforcement positif atas jawaban yang benar

pada kulit bawah

atas jawaban yang benar

c. Menyebutkan bagaimana perawatan rematik.

Respon verbal

- Kompres hangat untuk Mengurangi nyeri - Latihan gerak sendi terutama

a. Diskusikan dengan keluarga tentang meyebutkan bagaimana perawatan rematik dengan lembar balik atau leaflet b. Beri kesempatan keluarga bertanya tentang hal yang belum jelas c. Tanyakan kembali tentang hal yang telah didiskusikan d. Beri reinforcement positif atas jawaban yang benar

pada pagi hari - Hindari aktivitas dengan hentakan mendadak. - Istirahat yang cukup. - Hindari makanan seperti jeroan, emping mlinjo, petai. - Gunakan alas kaki dengan tumit yang rendah.

21

d. Menyebutkan cara pengobatan tradisional rematik.

Respon verbal

- Ambil 1 sendok makan madu, 2 sendok teh kopi, 2 ibu jari jahe diparut dan 1 butir telur ayam kampung. Seduh kopi bubuk dan jahe parut, setelah itu saring, masukkan madu dan kuning telur. - ambil jahe secukupnya kemudia dibakar. Setelah itu cuci bersih dan diparut halus. Tempelkan pada bagian yang nyeri hingga sembuh. - Ambil 4 batang jahe, 2 batang lengkuas dan 2

a. Diskusikan dengan keluarga tentang cara tradisional pengobatan rematik dengan lembar balik atau leaflet b. Beri kesempatan keluarga bertanya c. Tanyakan kembali hal yang telah dijelaskan d. Beri reinforcement atas jawaban yang benar e. Motivasi keluarga untuk mencoba pengobatan tradisional

22

sendok makan cengkeh kering. Tumbuk halus semua bahan dan tambahkan 2-3 sendok makan air tajin. Oleskan sebagai obat dan gosokkan pada bagian yang sakit \ 3-5 hari berturutturut.

Resiko tinggi terjadi konflik pada keluarga b.d ketidak mampuan keluarga mengenal masalah komunikasi yang efektif

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 30 menit tidak terjadi konflik dalam keluarga sehingga komunikasi

Setelah dilakukan tindakan selama 1 x 30 menit keluarga tidak terjadi konflik. 1. menyebutkan pengertian komunikasi efektif dengan remaja

Respon verbal

Komunikasi tidak efektif yaitu suatu keadaan dimana pesan yang disampaikan di persepsikan sudah dianggap sebagai ancaman

a.

Diskusikan bersama keluarga tentang pengertian komunikasi tidak efektif dengan remaja mennggunakan lembar balik

b.

Beri kesempatan keluarga bertanya

c.

Beri reinforcement positif atas jawaban yang benar

23

menjadi efektif dengan remaja 2. Penyebab antara Respon Tidak harmonis sering terjadi salah paham dengan anak tertuanya b. a. Diskusikan tentang komunikasi yang afektif dan tidak tidak afektif Beri kesempatan keluarga bertanya c. Tanyakan kembali hal yang telah dijelaskan d. Beri reinforcement positif atas jawaban yang benar dan usaha keluarga.

komunikasi efektif Verbal dan tidak efektif

3. Mengidentifikasi keluarga yang mengalami komunikasi yang tidak efektif

Respon verbal

Keluarga mengatakan akan menggunakan komunikasi yang tidak efektif dengan remaja

a.

Motivasi keluarga untuk mengambil untuk mengambil keputusan dalam penggunaan komunikasi yang efektif

b.

Beri reinforcement positif atas jawaban yang benar dan usaha keluarga

24

V.Implementasi dan Evaluasi No DX I

Tgl/Jam 4/5/12 16.00 WIB

Implementasi a. Mendiskusikan dengan keluarga tentang pengertian rematik dengan lembar balik atau leaflet b. Memberi kesempatan keluarga bertanya c. Menanyakan kembali hal yang telah dijelaskan d. Memeri reinforcement positif atas jawaban yang benar

Evaluasi Secara verbal keluarga mengatakan mengerti tentang perawatan penyakit rematik

4/5/12 17.00 WIB

a. Diskusikan bersama keluarga tentang pengertian komunikasi tidak efektif dengan mennggunakan lembar balik b. Beri kesempatan keluarga bertanya c. Beri reinforcement positif atas jawaban yang benar

Secara verbal keluarga mengatakan mengerti tentang komunikasi efektif dengan remaja

25

You might also like