You are on page 1of 6

TUGAS IMUNISASI Vaksin DPT-Hb & Polio

OLEH MARIA LISDIANA H1A 006 028

DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA DI BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM MATARAM 2012

Jenis vaksin : Polio Tujuan : Mencegah terjadinya penyakit poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak Sediaan : 1 box vaksin terdiri dari 10 vial bening 1 vial (1 ml) berisi 10 dosis pemakaian Satu dosis = 2 tetes = 0,1 ml Vaksin berbentuk cairan, berwarna kuning oranye Setiap vaksin disertai 1 buah penetes (dropper), berbahan plastik

Gambar 1. vaksin polio

Gambar 2. vaksin polio dengan dropper

Komposisi : setiap 2 tetes mengandung : Virus tipe 1 : 106 CCID50 Virus tipe 2 : 105 CCID50 Virus tipe 3 : 105,5 CCID50

Vaksin mengandung vaksin hidup yang dilemahkan Pemberian : Melalui rute oral, sebanyak 2 tetes (0,1 ml) Penutup vial dibuka dan dipasangkan dropper Teteskan ke dalam mulut anak, tanpa menyentuh mulut anak dengan dropper Penyimpanan : Disimpan dalam suhu 2-8C. Jika disimpan dalam lemari es dengan pintu membuka ke depan, diletakkan pada rak pertama tepat di bawah freezer, karena tidak mati dalam suhu rendah. Jika disimpan dalam lemari es dengan pintu membuka ke atas, vaksin polio diletakkan di kanan dan kiri bagian yang paling dingin (evaporator)

Gambar 3. Lemari es pintu membuka ke depan, vaksin hidup terletak di bawah pendingin.

Kejadian ikutan pasca imunisasi : Polio paralisis dalam 30 hari pasca imunisasi Polio paralisis pada resipien imunokompromais yang terjadi 6 bulan pasca imunisasi KIE : Air susu ibu dapat diberikan segera setelah imunisasi polio oral Jika muntah terjadi sebelum 10 menit segera berikan lagi vaksin polio dengan dosis sama. Jika muntah berulang, berikan lagi pada keesokan harinya. Komplikasi akut termasuk kecacatan dan kematian

Jenis vaksin : DPT Hb combo Tujuan : Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit difteri, tetanus, pertusis, dan hepatitis B Sediaan : 1 box vaksin terdiri dari 10 vial gelas tidak berwarna 1 vial (5 ml) berisi 10 dosis pemakaian Satu dosis = 0,5 ml, mengandung : Toksoid difteri murni 20 Lf Toksoid Tetanus murni 7,5 Lf B Pertussis Inaktif 12 OU HBsAg 10 mcg

Vaksin berwarna putih susu homogen

Gambar 4. Vaksin DTP-Hb

Komposisi : Tetanus toksoid murni Difteri toksoid murni Bakteri pertusis yang diinaktivasi Hepatitis B berupa partikel HBsAg Pemberian : Vaksin dikocok terlebih dahulu Injeksi diberikan secara intramuskular atau subcutan dalam dengan alat suntik steril disposibel Lokasi injeksi pada paha anterolateral bagian atas

Penyimpanan : Pada lemari es dengan pintu membuka ke depan, vaksin DPT Hb diletakkan pada rak kedua di bawah freezer, untuk menghindari rusak karena beku. Disimpan pada suhu 28C. Lihat gambar 3. KIPI : Reaksi lokal kemerahan, bengkak, dan nyeri pada lokasi injeksi Proporsi demam ringan, dapat mengalami hiperpireksia Anak gelisah dan menangis terus menerus selama beberapa jam pasca suntikan (inconsolable crying) Kejang demam pasca vaksinasi Ensefalopati akut atau reaksi anafilaksis

You might also like