You are on page 1of 2

ABSTRAK

Infeksi cacing merupakan masalah kesehatan yang tinggi prevalensinya dinegara tropik dan subtropik terutamanya di Indonesia. Anak usia sekolah dasar merupakan golongan yang paling sering mendapat infeksi kecacingan dengan prevalensi sebesar 40-80%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kontaminasi soil transmitted helminth(STH) pada kuku siswa dan pengetahuan siswa sekolah dasar negeri kecamatan medan baru tentang infeksi cacing tahun 2010. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian yang dipilih adalah siswa dari umur 9 tahun hingga 12 tahun yaitu siswa dari SD 3, 4, 5 dan 6 dengan mengunakan teknik simple random sampling. Sampel penelitian berjumlah 50 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan mengunakan kuesioner untuk menilai pengetahuan siswa tentang Infeksi soil transmitted helminth(STH) dan pengumpulan kuku siswa dilakukan untuk memeriksa kontaminasi dengan soil transmitted helminth(STH). Berdasarkan data-data yang diperoleh dilakukan penilaian frekuensi kontaminasi kuku siswa dengan soil transmitted helminth(STH) dan frekuensi pengetahuan siswa mengenai infeksi cacing. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi rate kontaminasi pada kuku siswa sebesar 10%. Manakala sebanyak 82% siswa mempunyai tingkat pengetahuan yang baik dan hanya 18% siswa yang dinilai mempunyai tingkat pengetahuan buruk mengenai infeksi cacing. Walaupun prevalensi kontaminasi tidak tinggi namun diperlukan usahausaha dari pihak terlibat untuk mencegah angka kontaminasi kuku daripada meningkat. Informasi-informasi dari penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh siswa serta keluarga dalam pencegahan dan pengobatan kecacingan. Kata Kunci: kontaminasi kuku, soil transmitted helminth, pengetahuan.

ABSTRACT

Universitas Sumatera Utara

Worm infection is one of the health problems with high prevalence in tropic and sub tropic countries especially Indonesia. Children from primary schooling age have the highest prevalence of worm infection which is 40-80%. The purpose of this descriptive study with cross sectional design is to learn the illustration of contamination of soil transmitted helminthes at the nails and the level of knowledge about worm infection in public primary school children from Medan Baru 2010. 50 children were chosen from age 9 till 12 years old as the subject of the research. The subjects were chosen by using simple random sampling method. The determination of the prevalence of contamination among the children was done by collecting nail samples and simple lab test was done to check for contamination by STH. Questionnaire is used to evaluate the level of knowledge among children in worm infection. Based on the data collected, frequency of nail contamination among the children and the frequency of their knowledge level about worm infection are calculated. The result of the study reveals that prevalence of nail contamination in children is 10%. The prevalence of children with good knowledge is 82% and only 18% of children with bad knowledge. Even though the prevalence of contamination is low, but some serious measure of prevention is needed. Children and the family hope to benefit the information of the study to prevent and treat worm infection. Keyword: Nail contamination, Soil Transmitted Helminthes, Knowledge.

Universitas Sumatera Utara

You might also like