You are on page 1of 1

Buletin the WAHID Institute

Agama dan Keyakinan dalam R–KUHP


Alamat Redaksi: Jl. Taman Amir Hamzah No 8 Jakarta 10320 Indonesia. Telp: +62 21–3928233, 3145671 Faks: +62 21–3928250
E–mail: info@wahidinstitute.org. Web: www.wahidinstitute.org ; www.gusdur.net

Pengantar Redaksi Tindak Pidana Terhadap Agama


Terjadi perluasan dan perincian jenis
tindak pidana penodaan agama yang
termaktub dalam pasal penodaan
dalam RUU KUHP (Bagian I)
agama RUU KUHP. Jika dalam

D
KUHP (lama) penodaan agama hanya ari pasal-pasal dalam RUU KUHP (lihat boks) dapat diketahui,
ada satu pasal, yaitu pasal 156a (Bab V perbuatan yang dapat dikenai tindak pidana terhadap
tentang Kejahatan terhadap Keterti- kehidupan beragama adalah seperti yang tercantum dalam Pasal
ban Umum) yang dimasukkan tahun 341, 342, 343, 344 ayat 1dan pasal 345.
1965. Namun dalam RUU KUHP seti-
daknya ada delapan pasal yang meng- Pasal-pasal tersebut (kecuali pasal 345) diasumsikan untuk
atur tentang tindak pidana penodaan melindungi agama. Argumen yang digunakan perumus undang-undang
agama. ini, KUHP disusun untuk melindungi tiga hal, yaitu agama, masyarakat,
Bila dicermati, perluasan wilayah ini
dan negara. Padahal semestinya, hukum pidana tidak sepatutnya
seperti pedang bermata dua. Di satu
sisi, ada upaya memerinci jenis tindak
pidana itu agar terhindar dari “pasal Bab VII
karet”, namun di sisi lain tetap saja Tindak Pidana terhadap Agama dan Kehidupan Beragama
mempunyai potensi kesewenang-
wenangan. Apalagi dalam kenyataan Bagian I
sosial, serinci apapun bunyi sebuah Tindak Pidana terhadap Agama Dan Kehidupan Beragama
undang-undang tetap saja mempu-
nyai peluang untuk ditafsirkan.
Bahkan, ketika seorang hakim mene- Penghinaan terhadap Agama
rapkan pasal tertentu untuk sebuah Pasal 341
kasus, pada dasarnya dia sedang Setiap orang yang di muka umum menyatakan perasaan atau melakukan perbuatan yang sifatnya penghinaan
menafsirkan pasal tersebut. terhadap agama, dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Kategori
III.
Hal yang perlu dipikirkan dalam Pasal 342
konteks ini adalah bagaimana mendo- Setiap orang yang di muka umum menghina keagungan Tuhan, firman dan sifat-Nya, dipidana dengan pidana
rong negara melakukan perlindungan penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Kategori IV.
terhadap kehidupan beragama, dan Pasal 343
pada saat yang sama menutup ruang Setiap orang yang di muka umum mengejek, menodai, atau merendahkan agama, Rasul, Nabi, Kitab Suci, ajaran
yang memungkinkan orang atau agama, atau ibadah keagamaan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling
sekelompok orang untuk memak- banyak Kategori IV.
sakan pemahaman keagamaannya. Pasal 344
(1) Setiap orang yang menyiarkan, mempertunjukkan atau menempelkan tulisan atau gambar, sehingga terlihat
Dengan demikian, yang perlu oleh umum, atau memperdengarkan suatu rekaman sehingga terdengar oleh umum, yang berisi tindak
dikriminalisasi adalah tindakan pe- pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 341 atau Pasal 343, dengan maksud agar isi tulisan, gambar,
maksaan untuk mengikuti atau atau rekaman tersebut diketahui atau lebih diketahui oleh umum, dipidana dengan pidana penjara paling
mening galkan sebuah keyakinan lama 7 (tujuh) tahun atau denda paling banyak Kategori IV.
keagamaan. (2) Jika pembuat tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melakukan perbuatan tersebut dalam
menjalankan profesinya dan pada waktu itu belum lewat 2 (dua) tahun sejak adanya putusan pemidanaan
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang sama, maka dapat
Dew an R
Dewan edaksi: Yenny Zannuba
Redaksi: dijatuhi pidana tambahan berupa pencabutan hak untuk menjalankan profesi tersebut.
Wahid, Ahmad Suaedy,
Rumadi, Moqsith Ghazali Penghasutan untuk Meniadakan Keyakinan terhadap Agama
Redaktur: Gamal Ferdhi, Subhi Pasal 345
Azhari, Nurul Maarif, Nurun Nisa Setiap orang yang di muka umum menghasut dalam bentuk apapun dengan maksud meniadakan keyakinan
terhadap agama yang dianut di Indonesia, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun atau
Desain: Widhi Cahya denda paling banyak Kategori IV.

Kerjasama The Wahid Institute—Yayasan TIFA No. 6/Oktober 2006

You might also like