You are on page 1of 11

MAKALAH TUMBUH KEMBANG USIA SEKOLAH Dosen Pembimbing : Yeni Fitria, S.Kep.Ns.

Disusun Oleh :
Clara D. Ke Garnis Nurvita Rachmi irianti S. Stevanus Erik

PROGRAM STUDI (S1) KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARANI MALANG 2012

Tumbuh Kembang Usia Sekolah Anak usia sekolah baik tingkat pra sekolah, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah menengah Atas adalah suatu masa usia anak yang sangat berbeda dengan usia dewasa. Di dalam periode ini didapatkan banyak permasalahan kesehatan yang sangat menentukan kualitas anak di kemudian hari. Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan umum, gangguan perkembangan, gangguan perilaku dan gangguan belajar. Permasalahan kesehatan tersebut pada umumnya akan menghambat pencapaian prestasi pada peserta didik di sekolah. Sayangnya permasalahan tersebut kurang begitu diperhatikan baik oleh orang tua atau para klinisi serta profesional kesehatan lainnya. Pada umumnya mereka masih banyak memprioritaskan kesehatan anak balita. Orang tua dan guru adalah sosok pendamping saat anak melakukan aktifitas kehidupannya setiap hari. Peranan mereka sangat dominan dan sangat menentukan kualitas hidup anak di kemudian hari. Sehingga sangatlah penting bagi mereka untuk mengetahui dan memahami permasalahan dan gangguan kesehatan pada anak usia sekolah yang cukup luas dan kompleks. Deteksi dini gangguan kesehatan anak usia sekolah dapat mencegah atau mengurangi komplikasi dan permasalahan yang diakibatkan menjadi lebih berat lagi. Peningkatan perhatian terhadap kesehatan anak usia sekolah tersebut, diharapkan dapat tercipta anak usia sekolah Indonesia yang cerdas, sehat dan berprestasi. Pilihlah sekolah yang bagus dengan reputasi yang baik, gedung dengan perlengkapan yang memadai, taan bermain yang luas dan pengajar yang profesional. Yang paling penting adalah siswa harus disiplin dan merasa

Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Sekolah Pengertian tumbuh kembang anak sebenarnya mencakup 2 hal kondisi yang berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran dan dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat, ukuran panjang, umur tulang dan keseimbangan metabolik. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan. Hal ini menyangkut adanya proses diferensiasi dari selsel tubuh, jaringan tubuh, organ dan system organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk di dalamnya adalah perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Pertumbuhan berdampak terhadap aspek fisik sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ dan individu. Kedua kondisi tersebut terjadi sangat berkaitan dan saling mempengaruhi dalam setiap anak. Faktor faktor yang sering mempengaruhi tumbuh kembang anak: 1 . GIZI Gizi yang baik tentunya mempengaruhi tumbuh kembang anak di usia sekolah, dimana dengan gizi yang baik menjadikan anak tumbuh dengan sehat dan meminimalisir akan penyakit,karena anak yang menginjak di usia sekolah aktivitas jadi lebih banyak dan beragam. Anak lebih tertarik untuk belajar sesuatu yang baru, bermain dengan ceria bersama temannya. Gizi yang baik tentunya kita dapatkan dari menu makanan anak, vitamin tambahan dan susu. 2 . MENTAL Mental anak dalam lingkungan baru sangat di butuhkan,karena anak mulai mengenal banyak hal mulai dr awal pencarian jati diri anak, rasa keingintahuan, kemandirian, dan tanggungjawab. Dan mental anak sendiri terlihat di kala anak msh bayi. Disinilah masalah yang paling sensitive yang harus di hadapi orang tua. Kenapa? secara otomatis

anak sudah mempunyai beberapa ruang lingkup dalam belajar yang dapat mempengaruhi psikologi anak . 3 . LINGKUNGAN Lingkungan keluarga adalah lingkungan pertama dan dasar bagi anak,karena itu keluarga berperan penting dalam pertumbuhan anak apalagi mulai menginjak dunia sekolah. Lingkungan yang kedua dst,dapat memberi pengaruh jauh lebih banyak dan berbeda bagi anak seperti suka membandingbandingkan, ingin dapat perhatian yang lebih, ego dll. Lingkungan baru tidak hanya dampak negative yang perlu di waspadai orang tua tetapi banyak juga dampak positif yang di dapat seperti anak mulai mengerti untuk berbagi kepada orang lain, menolong kesusahan teman maupun orang tua nya dsb. Dalam menyikapi dampak dampak negative lingkungan bagi tumbuh kembang anak sebaiknya orang tua jangan melihat dari satu sisi. Berikut ini sebaiknya apa yang harus orang tua tanamkan kepada anak sejak dini dalam menghadapi usia tumbuh kembang anak nantinya: 1. Pendidikan agama yang cukup dan kuat sebaiknya kita tanamkan sejak dini,karena dengan pendidikan agama yang cukup bisa mengendalikan perilaku moral anak di dalam lingkungan baru yaitu lingkungan sekolah. 2. Kasih sayang dan perhatiian yang cukup menjadikan keluarga menjadi tempat berbagi yang paling nyaman bagi anak. Sehingga anak tidak akan cari penyelesaian di luar dari keluarga yang mungkin bukan jalan keluar yang anak dapat tetapi pengaruh yang jauh lebih buruk. Alangkah baiknya bila anak kita jadikan sebagai teman atau sahabat dalam menghadapi anak yang mulai mengalami pertumbuhan.

Karena dengan kita bisa menjadi teman/sahabat,anak jadi bisa dengan leluasa bercerita kepada kita apa yang terjadi di luar sana. Sebaiknya kita jadi pendengar yang baik buat anak, setelah mereka selesai bercerita ataupun keluh kesah. Disini peran orang tua untuk membantu mencari solusi dalam tumbuh kembang anak kita

Masalah Kesehatan Bahaya Fisik a. Penyakit Penyakit infeksi pada usia sekolah jarang sekali terjadi dengan adanya kekebalan yang didapat dari imunisasi yang pernah didapatkan semasa bayi dan di ulang pada kelas satu atau enam, tetapi yang berbahaya adalah penyakit palsu atau khayal untuk menghindarkan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

b. Kegemukan Kegemukan terjadi bukan karena adanya perubahan pada kelenjar, tetapi akibat banyaknya karbohidrat yang di konsumsi. Bahaya kegemukn yang mungkin dapat terjadi : 1) Anak kesulitan mengikuti kegiatan bermain sehingga kehilangan kesemptan untuk mencapai keterampilan yang penting untuk keberhasilan sosial. 2) Teman-temannya sering mengganggu dan mengejek dengan sebutan-sebutan Gendut atau sebutan lain sehingga anak merasa rendah diri.

c. Kecelakaan Kecelakaan terjadi akibat keinginan anak untuk bermain yang menghasilkan keterampilan tertentu. Meskipun tidak meninggalin bekas fisik, kecelakaan yang dianggap sebagai kegagalan dan anak lebih bersikap hati-hati akan berbahaya bagi Psikologisnya sehingga anak merasa takut. Bahaya yang menyangkut minat

a. Tidak berminat dalam hal-hal yang dianggap penting oleh teman-temannya sebaya. b. Mengembangkan sikap yang kurang baik terhadap minat yang dapat bernilai bagi dirinya, seperti kesehatan dan sekolah. Bahaya dalam penggolongan pernah seks Ada dua bahaya yang umum dalam penggolongan pernah seks. Kegagalan unuk memepelajari organ seks, peran seks yang dianggap pantas oleh teman sebaya, dan ketidakmauan untuk melakukan peran seks yang disetujui. Bahaya yang pertama. Cenderung berkembang bila anak dibesarkan oleh keluarga ketika orang tuanya melakukan peran seks yang berbeda dengan orang tua teman-temannya, Bahaya yang ke dua berkembang bilamana anak perempuan dan laki-laki diharakan melakukan peran-peran tradisional. Bahaya dalam perkembangan kepribadian Ada dua bahaya yang serius dalam perkembangan kepribadian periode ini. Pertama, perkembangan konsep diri,dan kedua eosentrisme yang merupakan lanjutan dari awal masa kanak-kanak.Egosentrisme merupakan yang serius karena memeberikan rasa penting dari yang palsu.

Bahaya hubungan keluarga Pertentangan degan anggota-anggota keluaraga mengakibatkan dua hal : a. Melemahkan ikatan-ikatan keluarga dan menimbulkan kebiasaan pola penyesuian yang buruk b. Serta masalah-masalah yang dibawa keluar rumah

Penyalahgunaan obat-obatan dan merokok Depengaruhi oleh siswa seniornya. Faktor lain termasuk frustasi dalam pelajaran. Mereka adalah teman-teman yang buruk, hanya untuk bersenangsenang, untuk menyerang balik orang tua dan guruny, dan alsan sejenis

Fobia (takud) sekolah

Jika anak takud pergi kesekolah, dia bisa mengalami sakit perut, muntahmuntah semunya hilang setelah jam sekolah usai-kehilangan selera makan, tidak dapt tidur, mimpi buruk, dan seterusnya.

Resiko Kesehatan Campak Penyakit campak adalah penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh virus campak. Penularannya terjadi melalui udara ataupun kontak langsung dengan penderita. Virus campak menyebar lewat percikan ludah penderita. Virus cacar air bisa pindah ke tubuh orang sehat lewat bersentuhan langsung dengan cacarnya. Untuk itu maka penderita campak dan cacar air dilarang masuk sekolah. Gejala-gejalanya adalah demam, batuk, pilek dan timbul bercak merah di kulit 35 hari setelah anak menderita demam. Bercak mula-mula timbul di pipi di bawah telinga yang kemudian menjalar ke muka, tubuh dan anggota tubuh lainnya. Komplikasi dari penyakit campak adalah pneumonia (radang paru-paru), infeksi telinga, neuritis (radang pada syaraf), artritis (radang sendi) dan ensefalitis (radang otak) yang dapat menyebabkan kerusakan otak yang permanen. Cacar Air Cacar air atau varisela memang merupakan penyakit anak-anak yang sudah ratusan tahun dikenal orang. Diawali dengan gejala melemahnya kondisi tubuh, pusing, demam yang kadang-kadang diiringi batuk, dalam waktu 24 jam timbul bintik-bintik yang berkembang menjadi lesi (mirip kulit yang terangkat karena terbakar) dan terakhir menjadi benjolan-benjolan kecil berisi cairan. Sekitar 250 500 benjolan akan timbul menyebar di seluruh bagian tubuh, tidak terkecuali pada muka, kulit kepala, mulut bagian dalam, mata, termasuk bagian tubuh yang paling intim. Namun dalam waktu kurang dari seminggu, lesi ini akan mengering dan bersamaan dengan itu terasa gatal. Dalam waktu 1 3 minggu bekas pada kulit yang mengering akan terlepas.

Virus penyebab penyakit cacar air ini berpindah dari satu orang ke orang lain melalui percikan ludah yang berasal dari batuk atau bersin penderita dan diterbangkan melalui udara atau kontak langsung dengan kulit yang terinfeksi. Komplikasi yang langka tapi bisa terjadi berupa radang paru, radang otak, radang sumsum tulang, kegagalan hati, hepatitis serta sindrom Reye (kelainan pada otak sekaligus hati). Infeksi Parasit Cacing Penyakit cacingan masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Infeksi cacing dapat ditemukan pada berbagai golongan umur, namun prevalensi tertinggi ditemukan pada anak balita dan usia SD. Dari penelitian didapatkan prevalensi penyakit cacingan sebesar 60-70%. Penelitian di beberapa kota besar di Indonesia menunjukkan, kasus infeksi cacing gelang (Ascaris lumbricoides) sekitar 25 35 persen dan cacing cambuk (Trichuris trichiura) 65 75 persen. Resiko tertinggi terutama kelompok anak yang mempunyai kebiasaan defekasi di saluran air terbuka dan sekitar rumah, makan tanpa cuci tangan, dan bermain-main di tanah yang tercemar telur cacing tanpa alas kaki. Cacing gelang yang panjangnya 20-30 cm hidup di rongga usus halus. Cacing ini mengkonsumsi makanan yang telah dicerna di usus halus, sehingga anak menjadi kurang gizi. Sebelum tiba di usus, larva cacing gelang melewati paru. Di paru, larva menyebabkan pendarahan ringan dan peradangan, sehingga timbul batuk dan sesak napas. Sementara di usus, cacing menyebabkan mual, muntah, sakit perut, dan diare. Jika tersesat ke usus buntu, cacing menyebabkan radang (apendisitis). Kalau tersesat ke saluran empedu bisa menyebabkan sakit kuning. Sedang bila cacing di usus terlalu banyak, akan menyumbat dan penderita perlu dioperasi. Cacing cambuk yang berukuran 4-5 cm hidup di usus besar. Kepala dan sebagian badan masuk ke selaput lendir usus, menyebabkan luka-luka kecil dan pendarahan. Infeksi ringan menyebabkan radang usus ringan. Sedang infeksi berat bisa menimbulkan disentri (buang air besar disertai darah, lendir, dan rasa sakit di sekitar dubur), diare menahun, dan bagian ujung usus keluar dari dubur. Rubela Penyakit rubela atau campak jerman adalah penyakit menular yang disebabkan

oleh virus rubela. Penularannya adalah melalui udara. Gejala-gejala yang khas adalah demam, timbulnya bercak merah di kulit (hampir serupa dengan campak), pembesaran kelenjar getah bening di leher dan bagian belakang kepala. Komplikasi rubela adalah artritis (radang sendi) dan neuritis (radang syaraf). Mumps (Gondong) Penyakit gondong adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus gondong. Penularannya terjadi melalui udara. Gejala-gejalanya adalah demam 3-5 hari, pembengkakan di daerah pipi yang berdekatan dengan telinga bagian bawah, rasa kurang enak badan, nyeri kepala dan rasa sakit bila menelan atau mengeluarkan air liur. Komplikasi paling sering adalah radang otak dan radang buah pelir atau kandung telur (14-35%) yang dapat mengakibatkan kemandulan. Infeksi Kaki, Tangan dan Mulut Infeksi Tangan Kuku dan Mulut disebabkan oleh virus entero, virus coxsackie A16, ataupun virus entero 71. Masa inkubasi sekitar 3 6 hari. Penularannya sangat cepat diantara usia anak.melalui sentuhan dengan air hidung atau mulut, kencing, ataupun pengeluaran. virus masuk melalui rongga mulut dan saluran cerna. Tanda dan gejala penyakit kaki tangan dan mulut adalah gelisah, demam ringan, nyeri otot dan tulang dan hilang selera makan. Meskipun jarana infeksi virus ini dapat menyebabkan myocarditis (infeksi otot jantung), pneumonia (infeksi paru), meningoencephalitis (infeksi otak) dan kematian. Serangan penyakit ini jarang berulang. Serangan penyakit kaki tangan dan mulut di Taiwan oleh virus 71 mengakibatkan kematian pada 19.3% diakibatkan oleh pendarahan paru Promosi Kesehatan Gosok gigi yang baik dan benar. Selalu berada dalam lingkungan yang menyenangkan. Menghindari stres baik fisik maupun psikis.

Menjaga kesehatan dengan baik. Bantu orang tua memahami kebutuhan anak. Mendorong anak berinteraksi dengan lingkungannya. Ajarkan pencegahan kecelakaan dan keamanan,terutama naik sepeda. Dorong orang tua untuk memperhatikan privacy anak.

DAFTAR PUSTAKA Buku-buku teks komprehensif Behrman RE, Kleigman RM, Arvin AM (eds). Nelson Texbook of Paediatrics, 15th edn. WB Saunders, 2001. Campbell AGM, Mclntosh N (eds). Forfar and Arneils Texbook of Paediatrics, 5th edn. Churchill livingstone, 1998. Roberton N.R., Rennie J.M. (eds). Texbook of Neonatology, 3th edn. Churchill Livingstone, 1999. KESEHATAN-ANAK.COM (http://www.icomp.org.my/inno2/inno2c1.htm) http://albadroe.multiply.com/journal/item/64/Kesehatan_Gigi_pada_An

Suraj Guple,Dr.M.D (2004). Panduan Perawatan anak. Penerbit Pustaka Populer Obor, Jakarta

You might also like