You are on page 1of 17

BAHAYA MERKURI (BINA MULAYANA Amd.

Kep)

A. Definisi Merkuri Merkuri dilambangkan dengan Hg, akronim dari Hydragyrum yang berarti perak cair. Merkuri merupakan salah satu unsur logam yang terletak pada golongan II B pada sistem periodik, dengan nomor atom 80 dan nomor massa 200.59. Merkuri (air raksa, Hg) adalah salah satu jenis logam yang banyak ditemukan di alam dan tersebar dalam batu - batuan, biji tambang, tanah, air dan udara sebagai senyawa anorganik dan organik. Umumnya kadar dalam tanah, air dan udara relatif rendah. Berbagai jenis aktivitas manusia dapat meningkatkan kadar ini, misalnya aktivitas penambangan yang dapat menghasilkan merkuri sebanyak 10.000 ton / tahun. Pekerja yang mengalami pemaparan terus menerus terhadap kadar 0,05 Hg mg/m3 udara menunjukkan gejala nonspesifik berupa neurastenia, sedangkan pada kadar 0,1 0,2 mg/m3 menyebabkan tremor. Dosis fatal garam merkuri adalah 1 gr. Logam merkuri yang dihasilkan digunakan dalam sintesa senyawa senyawa anorganik dan organik yang mengandung merkuri. Dalam kehidupan sehari-hari, merkuri berada dalam tiga bentuk dasar, yaitu: 1. Merkuri elemental (Hg): terdapat dalam gelas termometer, tensimeter air raksa, amalgam gigi, alat elektrik, batu batere dan cat. Juga digunakan sebagai katalisator dalam produksi soda kaustik dan desinfektan serta untuk produksi klorin dari sodium klorida. 2. Merkuri inorganik: dalam bentuk Hg++ (Mercuric) dan Hg+ (Mercurous) Misalnya: a. Merkuri klorida (HgCl2) termasuk bentuk Hg inorganik yang sangat toksik, kaustik dan digunakan sebagai desinfektan b. Mercurous chloride (HgCl) yang digunakan untuk teething powder dan laksansia (calomel)

c. Mercurous fulminate yang bersifat mudah terbakar. 3. Merkuri organik: terdapat dalam beberapa bentuk, a.l. : a. Metil merkuri dan etil merkuri yang keduanya termasuk bentuk alkil rantai pendek dijumpai sebagai kontaminan logam di lingkungan. Misalnya memakan ikan yang tercemar zat tersebut dapat menyebabkan gangguan neurologis dan kongenital. b. Merkuri dalam bentuk alkil dan aryl rantai panjang dijumpai sebagai antiseptik dan fungisida.

B. Sifat-sifat Merkuri Unsur golongan logam transisi ini berwarna keperakan dan merupakan satu dari lima unsur yang berbentuk cair dalam suhu kamar, yaitu cesium, fransium, galium, dan brom serta sifatnya mudah menguap. Sifat lainnya adalah, Hg akan memadat pada tekanan 7.640 Atm. Bentuk fisik dan kimianya sangat

menguntungkan karena merupakan satu-satunya logam yang berbentuk cair dalam temperatur kamar (25C), dan titik bekunya paling rendah (-39C). Selain itu merkuri mempunyai kecenderungan untuk menguap yang lebih besar, karena ia reaktif dengan suhu tinggi. Merkuri juga mudah bercampur dengan logam-logam lain dan menjadi logam campuran (Amalgam/Alloy). Di samping itu, merkuri adalah konduktor yang baik, karena dapat mengalirkan arus listrik dengan baik baik tegangan arus listrik tinggi maupun tegangan arus listrik rendah. Merkuri merupakan logam yang dalam keadaan normal berbentuk cairan berwarna abu-abu, tidak berbau dengan berat molekul 200,59. Tidak larut dalam air, alkohol, eter, asam hidroklorida, hydrogen bromida dan hidrogen iodide; Larut dalam asam nitrat, asam sulfurik panas dan lipid. Tidak tercampurkan dengan

oksidator, halogen, bahan-bahan yang mudah terbakar, logam, asam, logam carbide dan amine. Merkuri memiliki densitas yang tinggi, sehingga apabila benda-benda padat dan berat seperti bola biliar akan menjadi terapung jika diletakkan di dalam cairan raksa, meski hanya dengan 20 persen volumenya yang terendam. Di antara berbagai macam logam berat yang ada, merkuri dan turunannya disebut sebagai bahan pencemar paling berbahaya. Semua senyawa Hg bersifat toksik untuk makhluk hidup bila memajan makhluk hidup dalam jumlah yang cukup dan dalam waktu yang lama. Senyawa Hg akan tersimpan dan terakumulasi secara permanen di dalam tubuh, yaitu terjadi inhibisi enzym dan kerusakan sel sehingga kerusakan tubuh dapat terjadi secara permanen. Merkuri merupakan logam yang dalam keadaan normal berbentuk cairan berwarna abu-abu, tidak berbau dengan berat molekul 200,59. Tidak larut dalam air, alkohol, eter, asam hidroklorida, hydrogen bromida dan hidrogen iodide; Larut dalam asam nitrat, asam sulfurik panas dan lipid. Tidak tercampurkan dengan oksidator, halogen, bahan-bahan yang mudah terbakar, logam, asam, logam carbide dan amine. Toksisitas merkuri berbeda sesuai bentuk kimianya, misalnya merkuri inorganik bersifat toksik pada ginjal, sedangkan merkuri organik seperti metil merkuri bersifat toksis pada sistim syaraf pusat. Merkuri metalik dikenal juga dengan istilah merkuri unsur (mercury element), merupakan bentuk logam dari merkuri. logam ini berwarna perak. Jenis merkuri ini digunakan pada alat-alat laboratorium seperti termometer raksa, termostat, spignometer, barometer dan lainya. Secara umum logam merkuri memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Berwujud cair pada suhu kamar (250C) dengan titik beku (-390C) 2. Merupakan logam yang paling mudah menguap

3. Memiliki tahanan listrik yang sangat rendah sehingga digunakan sebagai penghantar listrik yang baik 4. Dapat membentuk alloy dengan logam lain (disebut juga dengan amalgam) Merkuri metalik digunakan secara luas dalam industri, diantaranya sebagai katoda dalam elektrolisis natrium klorida untuk menghasilkan soda kautik (NaOH) dan gas klorin. Logam ini juga digunakan proses ektraksi logam mulia, terutama ekstraksi emas dari bijihnya digunakan juga sebagai katalis dalam industri kimia serta sebagai zat anti kusam dalam cat. Merkuri metalik dapat masuk kedalam tubuh manusia melalui saluran pernapasan. Termometer merkuri yang pecah merupakan salah satu contohnya. Ketika termometer pecah, sebagian dari merkuri menguap ke udara. Merkuri metalik tersebut dapat terhirup oleh manusia yang berada di dekatnya. Delapan puluh persen (80%) dari merkuri uap yang terhirup, diabsorbsi oleh alveoli paru-paru. Merkuri metalik ini masuk dalam sistem peredaran darah manusia dan dengan bantuan hidrogen peroksidase merkuri metalik akan dikonversi menjadi merkuri anorganik. Penggunaan merkuri metalik yang lain dan paling umum adalah pada amalgam gigi. Amalgam gigi mengandung 50 % unsur merkuri, 35 % perak, 9 % timah 6 % tembaga dan seng. Amalgam ini digunakan sebagai penambal gigi berlobang. Tambalan amalgam melepaskan partikel mikroskopik dan uap merkuri. Kegiatan mengunyah dan meminum makanan dan minuman yang panas menaikan frekuensi lepasnya tambalan gigi. Uap merkuri tersebut akan di serap oleh akar gigi, selaput lendir dari mulut dan gusi, dan ditelan, lalu sampai ke kerongkongan dan saluran cerna. Merkuri metalik dalam saluran gastrointestinal akan dikonversi menjadi merkuri sulfida dan diekskresikan melalui feces. Para peneliti dari University Of

Calgari melaporkan bahwa 10 % merkuri yang berasal dari amalgam pada akhirnya terakumulasi di dalam organ-organ tubuh (McCandless;2003) Merkuri metalik larut dalam lemak dan didistribusikan keseluruh tubuh. Merkuri metalik dapat menembus Blood-Brain Barier (B3) atau Plasenta Barier. Keduanya merupakan selaput yang melindungi otak atau janin dari senyawa yang membahayakan. Setelah menembus Blood-Brain Barier, merkuri metalik akan terakumulasi dalam otak. Sedangkan merkuri yang menembus Placenta Barier akan merusak pertumbuhan dan perkembangan janin. Bentuk kimia merkuri mempunyai pengaruh terhadap pengendapannya. Secara umum ada tiga bentuk merkuri, yaitu: 1. Unsur merkuri mempunyai tekanan yang tinggi dan sukar larut di dalam air. Pada suhu kamar kelarutannya dalam air sekitar 60mg/L dan 5-50 mg/L dalam lipida. Bila ada oksigen, merkuri diasamkan langsung ke dalam bentuk ionik. Uap merkuri hadir dalam bentuk monoatom yang apabila terserap ke dalam tubuh akan dibebaskan ke dasar alveoler. 2. Merkuri anorganik. Senyawa merkuri anorganik terjadi ketika merkuri

dikombinasikan dengan elemen lain seperti klorin (Cl ), sulfur atau oksigen. Senyawa-senyawa ini biasa disebut garam-garam merkuri. Senyawa merkuri anorganik berbentuk bubuk putih atau kristal, kecuali merkuri sulfida (HgS) yang biasa disebut Chinabar adalah berwarna merah dan akan menjadi hitam setelah terkena sinar matahari. Senyawa Hg anorganik digunakan sebagai fungisida. Garam-garam merkuri anorganik termasuk amoniak merkurik klorida dan merkuri iodide digunakan untuk cream pemutih kulit. Merkuri chlorida (HgCl2) adalah sebagai antiseptic atau disinfektan. Pada waktu lampau, merkurous klorid digunakan dalam dunia kedokteran untuk obat penjahar (urus-urus), obat cacing dan bahan penambal gigi. Senyawa kimia lain yang mengandung merkuri masih digunakan sebagai anti bakteri. Produk ini termasuk mercurochrome

(mengandung 2% merkuri sulfida) dan merkuri oksida digunakan untuk zat warna pada cat, sedangkan merkuri sulfida digunakan pula sebagai pewarna merah pada tattoo. Merkuri klorida juga digunakan sebagai katalis, industri baterai kering, dan fungisida dalam pengawetan kayu. Merkuri asetat digunakan untuk sintesa senyawa organomerkuri, sebagai katalis dalam reaksi-reaksi polimerisasi organik dan sebagai reagen dalam kimia analisa2. Senyawa-senyawanya banyak digunakan sebagai disinfektan, pestisida, bahan cat, antiseptik, baterai kering, photografi, di pabrik kayu dan pabrik tekstil. Spesies ion merkuri merupakan hasil dua tahapan oksidasi dari logam merkuri. Ion merkuri dapat membetnuk garam tersebut sangat mudah larut dalam air dan sangat toksik, sebaliknya garam merkuro yang terbentuk dari ion merkuro tidak larut dalam air dan kurang toksisk. Kendati demikian, toksisitas merkuri anorganik ternyata telah dikenal sejak abad ke-18 dan ke-19 dengan gejala tremor pad aorang dewasa. Gejala tremor yang muncul pada abad ke 18 disebut hatters shakes (topi bergoyang) karena pada saat itu banyak pekerja di pabrik topi dan wol menderita gejala tersebut. Gejala berlanjut dengan tremor toto muka, yang kemudian merambat ke jari-jari tangan. Bila keracunan berlanjut maka tremor akan terjadi pada lidah, berbicara terbata-bata, berjalan terlihat kaku dan hilang keseimbangan serta hilangnya daya ingatan. Pada akhirnya keracunan kronis akan mengakibatkan kematian. 3. Merkuri organic merupakan bentuk senyawa organologam dimana logam merkuri berikatan langsung dengan unsur karbon, contohnya metal merkuri. Banyak jenis organomerkuri, tetapi yang paling populer adalah metilmerkuri (dikenal dengan monometilmercuri) CH3 Hg COOH. Pada waktu yang lampau, senyawa organomerkuri yang dikenal adalah fenilmerkuri yang digunakan dalam beberapa produk komersial. Organomerkuri lainnya adalah dimetilmerkuri (CH3 Hg CH3) yang juga digunakan sebagai standar referensi tes kimia. Saluran

pernapasan merupakan jalan utama penyerapan merkuri dalam bentuk unsur. Karena sifatnya yang larut dalam lipida, maka pengendapan dan akumulasinya dapat mencapai sekitar 80 % dan merkuri memungkinkan melintasi kulit pada tubuh manusia. Senyawa merkuri organik adalah merupakan senyawa merkuri yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia karena beberapa alasan, diantaranya: 1. Dapat larut dalam lapisan lemak pada kulit yang menyelimuti korda saraf. 2. Metil merkuri dapat diserap secara langsung melalui pernapasan dengan kadar penyerapan 80%. 3. Uapnya dapat menembus membran paru-paru dan apabila terserap ke tubuh, ia akan terikat dengan protein sulfuhidril seperti sistein dan glutamin. 4. Sekitar 90% dari metil merkuri diserap ke dalam sel darah merah dan metil merkuri juga dijumpai pada jala rambut. Menurut Irvingetal, jumlah merkuri yang terserap ke dalam akar rambut adalah berbanding lurus dengan konsentrasi metil merkuri di dalam darah.

C. Dampak Merkuri Bagi Kesehatan Merkuri atau air raksa (Hg) merupakan golongan logam berat dengan nomor atom 80 dan berat atom 200,6. Merkuri merupakan unsur yang sangat jarang dalam kerak bumi, dan relatif terkonsentrasi pada beberapa daerah vulkanik dan endapanendapan mineral biji dari logam-logam berat. Merkuri digunakan pada berbagai aplikasi seperti amalgam gigi, sebagai fungisida, dan beberapa penggunaan industri termasuk untuk proses penambangan emas. Dari kegiatan penambangan tersebut menyebabkan tingginya konsentrasi merkuri dalam air tanah dan air permukaan pada daerah pertambangan. Elemen air raksa relatif tidak berbahaya kecuali kalau menguap dan terhirup secara langsung pada paru-paru. Bentuk racun dari air raksa pada proses masuk pada tubuh manusia adalah methyl mercury (CH3Hg+ dan CH3-Hg-CH3) dan garam organik, partikel mercuric

khlor (HgCl2). Methyl mercury dapat dibentuk oleh bakteri pada endapan dan air yang bersifat asam. Ion merkuri anorganik adalah bersifat racun akut. Elemen merkuri mempunyai waktu tinggal yang relatif pendek pada tubuh manusia tetapi persenyawaan methyl mercury tinggal pada tubuh manusia 10 kali lebih lama merkuri berbentuk metal (logam) dan menyebabkan tidak berfungsinya otak, gelisah/gugup, ginjal, dan kerusakan liver pada kelahiran (cacat lahir). Methyl mercury terakumulasi pada rantai makanan, sebagai contoh adalah merkuri bisa masuk ke dalam tubuh manusia dengan mengkonsumsi ikan yang hidup pada perairan yang tercemar merkuri. Senyawa phenyl mercury (C6H5Hg+ dan C6H5-Hg-C6H5) bersifat racun moderat dengan waktu tinggal yang pendek pada tubuh tetapi senyawa ini berubah bentuk secara cepat pada lingkungan menjadi bentuk merkuri anorganik. Dari survei efek bahaya, merkuri ini adalah bersifat racun bagi semua bentuk kehidupan, dan bersifat lambat untuk dikeluarkan dari tubuh manusia. Methyl mercury beracun 50 kali lebih kuat daripada merkuri anorganik. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan, kadar merkuri maksimum di dalam air adalah 0,001 mg/l. D. Bagaimana Kita Bisa Terpapar? Untuk membantu kesehatan masyarakat yang hidup atau bekerja dekat dengan tempat pembuangan yang berbahaya perlu mengetahui rute paparan dari suatu unsur, misalnya melalui inhalasi, makanan, kulit seingga menyebabkan efek kesehatan yaitu kematian, sistemik,imunologi, neurology, reproduksi, perkembangan, genotoxik, dan efek karsinogenik. Unsur ini mempunyai tiga periode paparan: periode akut (14 hari atau lebih sedikit), Intermediet (15-364 hari), dan kronis (365 hari atau lebih). 1. Melalui Inhalasi Kebanyakan penelitian melalui paparan inhalasi uap metalik merkuri. Karena alasan ini, istilah metalik merkuri akan digunakan sebagai ganti

inorganik merkuri. Bentuk lain dari inorganic merkuri tidak beresiko melalui jalan nafas. Melalui inhalasi akan didapati level yang cukup untuk terjadinya efek toksik sistemik pada manusia dan binatang. Target organ yang utama dari toksisitas induced metalik merkuri adalah di ginjal dan system saraf pusat. Pada tingkatan paparan yang tinggi, juga akan terjadi efek pada pernapasan, cardiovaskuler, dan gastrointestinal. Beberapa uap metalik merkuri yang dipadatkan (Milne et al. 1970), atau uap logam dari amalgam yang mengenai gigi, dapat larut dalam air liur dan dicerna. Uap yang memadat dapat masuk melalui pencernaan di bandingkan pernafasan (menghasilkan dosis serapan yang lebih rendah dibanding konsentrasi yang terdapat di udara). Konsentrasi uap mercury di lingkungan pekerjaan bisa jadi lebih rendah dari lingkungan mikro disekitar pekerja oleh karena itu, perkiraan tentang jumlah merkuri di udara tempat kerja harus dievaluasi secara hati-hati agar tingkatannya selalu dijaga lebih rendah. Dalam banyak kasus, sukar menentukan apakah efek yang diamati berhubungan langsung dengan paparan merkuri. Sebagai tambahan, informasi efek yang berhubungan dengan paparan inhalasi uap metalik merkuri berasal dari penelitian beberapa dekade yang lalu, metoda yang dipakai untuk menentukan tingkatan paparan lebih sedikit dibanding metoda sekarang. a. Kematian Metalik mercury. Beberapa penelitian melaporkan kematian pada manusia dengan paparan yang tinggi pada durasi akut, tetapi tidak dapat diketahui konsentrasi uap metalik merkuri nya. Kematian dalam semua kasus dihubungkan dengan gagal nafas. Dalam semua kasus, tingginya level uap metalik merkuri yang dihasilkan dengan volatilizing metalik merkuri dengan cara pemanasan. Organik merkuri. Studi kasus paparan dari pekerjaan, campuran merkuri dengan alkyl dilaporkan adanya kematian akibat inhalasi uap organic

merkuri. Penyebab kematian bukanlah seperti yang dilaporkan, tetapi kebanyakan meninggal setelah ditemukan neurotoksisitas. Paparan uap diethylmerkuri (perkiraan level paparan = 11.1 mg/m3) selama 45 bulan mengakibatkan kematian 2 wanita ( Bukit 1943). Penyebab kematian tidaklah dilaporkan; bagaimanapun, pengalaman gejala dari wanita tersebut dipastikan toksisitas dari merkuri dan dari otopsi terungkap adanya gangguan gastrointestinal. Belum jelas diketahui apakah efek pada

gastrointestinal berhubungan langsung dengan paparan merkuri. Seorang laki-laki 41 tahun yang terpapar 34 tahun campuran merkuri dan alkil yang digunakan pada pembalut lukanya, meninggal dalam kira-kira 3 bulan setelah pembalut luka dibersihkan dari kontaminasi merkuri alkil. b. Efek Respirasi Mercury Metalik. Pada manusia, gejala yang berhubungan dengan pernafasan merupakan efek durasi akut dengan paparan yang tinggi dari uap metalik merkuri. Gejala yang dilaporkan berupa batuk, dyspnea, dan tertekan atau nyeri terbakar pada dada. Analisa dengan sinar X pada paru menunjukkan infiltrate yang difus atau pneumonitis. Fungsi paru mungkin juga menjadi lemah. Jalannya udara menjadi terhambat karena obstruksi, restriksi, hiperinflasi dan berkurangnya kapasitas paru juga dilaporkan. Organik merkuri. Dyspnea, depresi respiratori, dan obstruksi

pernapasan akibat mucus diamati pada petani yang diterapi dengan phenylmerkuri assetat untuk beberapa musim. Pada otopsi ditemukan bronchopneumonia purulent. Tapi belum jelas apakah efek pada pernafasan berhubungan langsung dengan efek

phenilmerkuri asetat atau akibat neurotoksisitas dari efek unsur tersebut. c. Efek Cardiovasculer

Metalik merkuri. Meningkat dalam hati dan meningkatkan tekanan darah telah dilaporkan melalui paparan inhalasi metalik merkuri. Inhalasi paparan akut dengan konsentrasi tinggi uap metalik merkuri dengan memanaskan metalik merkuri mengakibatkan tekanan darah meningkat. Paparan jangka waktu yang lama akibat cipratan atau karena pekerjaan telah dilaporkan meningkatkan tekanan darah. Organik merkuri. Hanya dua kasus yang mengenai efek kardiovaskuler dengan paparan melalui inhalasi. Tidak ada efek cardiovasculer yang dilaporkan pada empat laki-laki yang diopname dengan neurotoksik setelah terhirup debu methylmerkuri dengan konsentrasi yang tidak diketahui dalam beberapa bulan.. Tekanan darah yang meningkat dilaporkan akibat pekerjaan yang terpapar methylmerkuri (dosis yang tidak diketahui). d. Efek Gastrointestinal Metalik merkuri. Banyak efek gastrointestinal yang dilaporkan pada manusia karena paparan inhalasi akut uap metalik merkuri. Efek klasik dari intoksikasi adalah stomatitis (radang mukosa mulut). Sejumlah penelitian kasus melaporkan adanya stomatitis setelah terpapar durasi akut dengan konsentrasi tinggi uap metalik merkuri. Adakalanya, stomatitis diikuti oleh saliva yang berlebihan atau kesullitan menelan. Efek gastrointestinal yang lain setelah paparan durasi akut konsentrasi tinggi adalah sakit pada abdomen. Organik merkuri. Efek gastrointestinal dilaporkan pada beberapa penelitian pada manusia yang terpapar campuran organomerkuri. Seorang petani 39 tahun sewaktu menyebar benih terpapar phenylmerkuri asetat tampak mulut membengkak, memerah dan mengeluarkan ludah, caries gigi, dan terdapat garis biru tipis pada gusi, infeksi dan membengkak pada dinding pharing posterior. Dengan cara yang sama, dua wanita meninggal setelah terpapar 35 bulan uap diethylmerkuri dari pekerjaannya dan tampak

peradangan pada mulut dan gusi, saliva berlebihan, dan gangguan gastrointestinal yang tidak diketahui penyebabnya. e. Efek Hematologik Metalik merkuri. Terpapar dengan konsentrasi tinggi uap merkuri menyebabkan sindrom yang berupa " demam uap metal," yang ditandai dengan kelelahan, demam, rasa dingin, dan jumlah lekosit meningkat. Bukti tingginya lekosit terutama netrophil dilaporkan pada paparan inhalasi akut uap metalik merkuri.

Sukarelawan dengan amalgam pada gigi, terjadi penurunan hemoglobin dan hematokrit yang signifikan dan peningkatan konsentrasi hemoglobin korpuskuler dibandingkan dengan control tanpa menggunakan amalgam pada gigi. Aktivitas -asam aminolevulinik dehydratase menurun di eritrosit pada pekerja yang terpapar pada unsur merkuri pada pembuatan tangkai tungsten.Penurunan tersebut berhubungan dengan meningkatnya merkuri di dalam air kencing. Organik merkuri. Tidak ada penelitian mengenai pengaruhnya terhadap hematology pada manusia dan hewan setelah terpapar inhalasi organic merkuri. f. Efek musculoskeletal. Metalik merkuri. Sejumlah penelitian melaporkan adanya peningkatan tremor, fasikulasi otot, myoklonus, atau nyeri otot akut setelah terpapar uap metalik merkuri.

Organik merkuri. Paparan campuran merkuri dengan alkyl yang tidak spesifik menyebabkan efek muscular (contohnya fasikulasi otot, tidak adanya reflek pada siku, reflek babinski). g. Efek pada hepar

Metalik merkuri. Suatu studi kasus menguraikan adanya keracunan akut pada seorang anak muda yang terpapar uap merkuri akibat pemanasan sejumlah merkuri yang tidak diketahui. Efek hepatoseluler ditandai adanya perubahan biokimia (contohnya peningkatan serum alanine aminotransferase [ALT], tingkatan dari ornithine carbamyl transferase, dan serum bilirubin) dan bukti adanya penurunan sintesis dari faktor koagulan hepatik. Organik merkuri. Nekrosis midzonal di dalam hati diamati sewaktu otopsi seorang petani yang meninggal setelah terkena butiran phenylmerkuri asetat untuk beberapa musim. Tidak ada kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini, bagaimanapun, faktor lain yang mungkin menyebabkan efek pada hepar pada subyek ini. h. Efek pada ginjal Metalik merkuri. Ginjal adalah suatu target organ yang sensitive terhadap paparan inhalasi metalik merkuri. Sensitifitas ini mungkin sebagian karena akumulasi dari merkuri yang tinggi di ginjal. Paparan inhalasi akut dengan konsentrasi yang tinggi pada manusia menyebabkan efek proteinuria sementara atau kekeruhan ringan dan perubahan keasaman urin; gagal ginjal akut dengan degenerasi atau necrosis tubulus convolute proximal. Organik merkuri. Pada otopsi seorang laki-laki yang meninggal setelah terpapar uap merkuri alkyl konsentrasi tinggi terjadi nekrosis pada epitel tubulus, pembengkakan granula protoplasma dan nucleus nonstainable di ginjal. i. Efek endokrin Metalik merkuri. Seorang anak laki-laki 13 tahun terpapar uap merkuri selama 2 minggu terjadi pembesaran gondok dengan peningkatan

triiodothyronine dan thyroxine; dan tingkat hormon stimulating thyroid

rendah. Serum thyroxine bebas (T4) dan perbandingan antara thyroxine bebas dengan 3,5,3'-triiodothyronine bebas (T3) ditemukan sedikit,tetapi sangat signifikan, peningkatan pada para pekerja dengan paparan konsentrasi tinggi. Selanjutnya, SerumT3 bebas kebalikannya dihubungkan dengan paparan kumulatif merkuri, mungkin mempunyai efek penghambat dari merkuri 5'-deiodinases. j. Efek pada kulit Metalik merkuri. Paparan melalui inhalasi uap unsure merkuri secara akut dan durasi intermediet yang mengakibatkan eritematous dan ruam kulit pruritic. Reaksi kullit lainnya akibat paparan merkuri termasuk keringat yang berlebihan dan memerahkan dan atau pengelupasan kulit pada telapak tangan dan kaki. k. Efek pada mata Metalik merkuri. Efek pada mata tampak pada paparan yang akut yaitu kemerahan, terbakar pada mata dan conjunctivitis. Para pekerja yang terpapar kronik merkuri memperlihatkan gambaran coklat keabu-abuan yang aneh atau kabut kuning tipis pada permukaan luar lensa mereka. l. Efek sistemik lainnya Metalik merkuri. Paparan konsentrasi tinggi uap merkuri menyebabkan sindrom seperti " demam uap metal," yang ditandai oleh kelelahan, demam, rasa dingin, dan peningkatan jumlah leukocyte. Beberapa studi melaporkan demam dan atau rasa dingin setelah terpapar konsentrasi tinggi uap merkuri.

m. Efek imunologi dan limphoretikular Metalik merkuri. Reaksi imun pada manusia yang terpapar merkuri menjadi idiosyncratic, terjadinya peningkatan maupun penurunan aktivitas imun tergantung predisposisi genetic individu. Oleh karena itu, tidak

mengherankan pada beberapa studi, para pekerja yang terpapar uap unsur merkuri tidak terdapat perubahan tanda yang dapat digunakan sebagai parameter pada populasi yang besar. n. Efek neurologic Metalik merkuri. Sistem syaraf pusat mungkin menjadi target organ yang paling sensitip terpapar uap merkuri. Gangguan system syaraf terjadi bila terpapar uap metalik merkuri yang terus menerus. Paparan durasi akut, intermediate, dan khronik menimbulkan efek yang serupa yaitu efek neurologik. Gejala yang menghebat dan mungkin irreversible seperti durasi paparan dan peningkatan konsentrasi.

Pada manusia, beberapa studi kasus melaporkan efek neurologik yang kurang baik paparan inhalasi akut uap merkuri konsentrasi tinggi. Menyebabkan gangguan, kognitif personality, sensori dan gangguan motorik telah dilaporkan. Gejala yang paling umum yaitu tremor (yang diawali dari tangan dan kadang-kadang menyebar ke bagian tubuh lainnya), emosi labil (yang ditandai oleh sifat lekas marah, perasaan malu berlebihan, tidak percaya diri, dan gelisah), insomnia, kehilangan memori, perubahan neuromuscular (lemah, atropi otot, kejang otot), sakit kepala, polyneuropathy (paresthesia, stockingglove, kehilangan sensorik, reflek tendo hiperaktif, sensorik lambat, velositi konduksi syaraf motor), dan pencapaiannya deficit pada test fungsi kognitif . Organik merkuri. Paparan organik merkuri melalui inhalasi sangat jarang. o. Efek Reproduktif Metalik merkuri. Tidak ada paparan durasi akut pada data, mengenai efek reproduksi pada menusia setelah terpapar inhalasi metalik merkuri. Beberapa studi tidak menemukan efek pada kesuburan paparan intermediet inhalasi kronik metalik merkuri pada manusia.

p. Efek perkembangan Metalik merkuri. Tidak menunjukkan hubungan antara terpapar inhalasi pada bapak denganmeningkatnya kecacatan pada janin atau penyakit pada masa anak-anak yang serius. q. Efek genotoksik Ada bukti yang belum jelas dari paparan akibat pekerjaan dengan metalik merkuri dan campuran merkuri organic dan inorganic, yang terutama melalui inhalasi menyebabkan struktur dan numerical abrasi kromosom pada limphosit manusia.

E. Bahaya Merkuri Pada Manusia Merkuri adalah logam berat yang dapat menimbulkan sakit parah bila dilepaskan ke lingkungan oleh usaha pertambangan, pembakaran batu bara, atau oleh limbah produk-produk yang mengandung merkuri. 1. Masalah Kesehatan Karena Merkuri. Menghirup atau menyerap merkuri dalam jumlah yang sangat sedikit dapat merusak syaraf, ginjal, paru-paru, dan otak dan bayi yang lahir cacat. Masalah kesehatan ini membutuhkan waktu beberapa tahun sebelum dapat terlihat. 2. Keracunan Merkuri Ringan. Menyebabkan kesemutan di bibir, lidah, jari-jari, dan gemetar pada tangan dan kaki. Dalam beberapa kasus tanda-tanda ini akan terasa lama sesudah terpapar.Keracunan Merkuri yang Tergolong Berat menyebabkan sakit kepala, pikun, masalah dalam koordinasi gerak dan penglihatan, pusing, rasa logam di dalam mulut, kejang otot, sendi dan otot kaku dan sakit, berdebar-debar, dan denyut nadi sangat lemah atau sangat

kuat.Logam berat bergerak melalui udara, masuk ke dalam air, tubuh ikan, tanah, dan tanaman, serta ke dalam tubuh kita. 3. Merkuri yang terpapar pada laki-laki. Menyebabkan hilangnya kemampuan hubungan kelamin, dan sterilitas (mandul). 4. Merkuri yang terpapar pada perempuan. Menyebabkan terhambatnya datang bulan dan dapat membuat anak-anaknya dikemudian hari ada masalah dalam pertumbuhan mereka. 5. Bagi wanita hamil. Merkuri dalam jumlah sedikit saja akan menyebabkan masalah perkembangan pada bayi-bayi mereka.

You might also like