You are on page 1of 20

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa atas limpah rahmat dan karunianya sehingga terciptalah makalah yang berjudul Asuhan keperawatan pada bayi baru lahir. Jika dalam makalah ini terdapat kesalahan atau hal-hal yang kurang berkenan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya karna kami hanyalah manusia biasa yang tak lepas dari kesalahan. Tetapi kami akan terus berusaha memberikan yang terbaik semaksimal mungkin untuk makalah ini. Kami sangat banyak mengharapkan kritikan atau saran yang membangun demi perbaikan makalah ini untuk kedepannya. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan selamat membaca makalah ini. Semoga makalah ini berguna dan memberikan manfaa bagi anda.

Tanjungpandan, Mei 2013

Penyusun

DAFTAR ISI
2

KATA PENGANTAR .. 1 DAFTAR ISI . 2 BAB I PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah . 3 B. Tujuan Penulisan 3

BAB II TINJAUAN TEORI


A. Konsep Dasar Medis 1. Definisi . 4 2. Anatomi Fisiologi . 4 3. Patofisiologi .. 7 4. Etiologi ..... 10 5. Manifestasi Klinis . 11 6. Komplikasi 11 7. Pemeriksaan Diagnostik ... 11 B. Konsep Asuhan Keperawatan 1. Pengkajian . 12 2. Diagnosa Keperawatan . 14 3. Intervensi Keperawatan. 14

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan . 16 B. Saran 16 3

DAFTAR PUSTAKA 18

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Bayi Baru Lahir merupakan hasil konsepsi yang baru keluar dari rahim seorang ibu melalui jalan lahir normal atau dengan cara pembedahan. Pada umumnya kelahiran bayi biasanya di ikuti oleh beberapa perubahan yang terjadi setelah kelahiran seperti perubahan pernapasan, perubahan jantung dan sirkulasi, perubahan system digestivus, perubahan system perkemihan dan berat badan.

B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum

Agar Mahasiswa mampu mengembangkan pola pikir ilmiah dalam melaksanakan asuhan keperawatan bayi baru lahir.

2. a. b. c. d.

Tujuan Khusus Agar mahasiswa/i mampu melakukan pengkajian pada bayi baru lahir Agar mahasiwa/i mampu merumuskan diagnose keperawatan pada bayi baru lahir Agar mahasiswa/i mampu menyusun rencana keperawatan pada bayi baru lahir Agar mahasiswa/i mampu melakukan tindakan keperawatan pada bayi baru lahir

e.

Agar mahasiswa/i mampu melaksanakan evaluasi terhadap tindakan yang sudah direncanakan.

BAB II TINJAUAN TEORI

A. 1.

KONSEP DASAR MEDIS Definisi

Neonatus adalah bayi dari umur 4 minggu,lahir biasanya dengan cara gestasi 38-42 miggu (Ilyas Jumani,1994). Bayi Baru Lahir adalah seorang bayi yang dilahirkan setelah 37 minggu (menstrual)kehamilan lengkap sampai 42 minggu kehamilan lengkap(260-294 hari)dianggap bayi cukup bulan oleh kebanyakan ahli (Gary Cuningham, 1995). Neonatus adalah hasil konsepsi yang baru keluar dari rahim seorang ibu melalui jalan lahir normal atau dengan cara pembedahan (Laksman,1998). Neonatus adalah bayi baru lahir mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uteri ke kehidpan ekstra uteri (Marlyn dongoes,1999). Neonatus adalah bayi baru lahir, bayi dalam 28 hari pertama kehidupannya (Broker,Cristine.2001).

2.

Anatomi Fisiologi

1)

Sistem Pernapasan

Perkembangan system pulmoner, keadaan yang mempercepat proses maturasi paru-paru a) Taksemia
5

b) c) d) e) f)

Hipertensi Diabetes Berat Infeksi Ketuban Pecah dini Insufisiensi plasenta

Keadaan diatas akan mengakibatkan stress berat pada janin,hal ini dapat menimbulkan rangsangan untuk pematangan paru-paru.

2)

Jantung dan Sirkulasi darah

Di dalam rahim darah yang kaya oksigen dan nutrisi dari plasenta masuk ke dalam tubu janin melalui vena umblikalis,sebagian besar masuk ke vena inferior melalui duktus venosus arantii. Ketika janin dilahirkan segera setelah bayi menghirup udara dan menangis kuat. Dengan demikian paru-paru akan mengembang,tekanan paru-paru mengecil dan darah mengalir ke paruparu dengan demikian duktus botali tidak berfungsi lagi,foramen ovale akan menutup. Penutupan foramen oval terjadi karena adanya pemotongan dan pengikatan tali pusat sebagai berikut: a) Sirkulasi plasenta berhenti,aliran darah ke atrium kanan menurun, sehingga tekanan

jantung menurun, tekanan rendah di aorta hilang sehingga tekanan jantung kiri meningkat. b) Asistensi pada paru-paru dan aliran darah ke paru-paru meningkat, hal ini menyebabkan

tekanan ventrikel kiri meningkat. 3) Saluran Pencernaan

Pada kehamilan 4 bulan pencernaan telah cukup terbentuk dan telah menelan air ketuban dalam jumlah yang cukup banyak,absorbs air ketuban terjadi melalui mukosa saluran pencernaan,janin minum air ketuban dapat di buktikan dengan adanya mekonium.
6

4)

Hepar

Hepar janin pada kehamilan empat bulan mempunyai peranan dalam metabolisme hidrat arang,dan glikogen mulai di simpan didalam hepar,setelah bayi lahir simpanan glikogen cepat terpakai,vitamin A dan B juga di simpan di dalam hepar. 5) Metabolisme

Dibandingkan dengan ukuran tubuhnya,luas permukaan tubuh neonatus lebih besar dari pada orang dewasa,sehingga metabolism perkilogram berat janinnya lebih besar.

6)

Produksi Panas

Pada Neonatus apabila mengalami hipotermi bayi mengadakan penyesuaian suhu terutama dengan cara NSR(Non Sheviring Thermogenesis) yaitu dengan cara pembakaran cadangan lemak (Lewat coklat)yang memberikan lebih banyak energy dari pada lemak biasa.

7)

Kelenjar Endokrin

Selama dalam uterus,janin mendapatkan hormone dari ibunya. Pada kehamilan sepuluh minggu, ketika tropin telah ditemukan dalam hipofisis janin,hormon ini diperlukan untuk mempertahankan grandula suprarenalis janin. Pada neonates kadang-kadang hormone dari ibunya masih berfungsi pengaruhnya dapat dilihat missal pada bayi laki-laki atau perempuan adanya pembesaran kelenjar air susu atau kadang-kadang adanya pengeluaran darah dari vagina yang menyerupai haid pada bayi perempuan.

8)

Keseimbangan Air dan Fungsi Ginjal

Glomerulus di ginjal mulai dibentuk pada janin pada umur 8 minggu,jumlah pada kehamilan 28 minggu diperkirakan 350.000 dan akhir kehamilan diperkirakan 820.000 ginjal janin mulai berfungsi pada usia kehamilan 3 bulan.

9)

Susunan Syaraf

Jika janin pada kehamilan 10 minggu di lahirkan hidup maka dapat dilihat bahwa janin tersebut dapat mengadakan gerakan spontan. Gerakan menelan pada janin baru terjadi pada kehamilan 4 bulan sedangkan gerakan menghisap terjadi pada kehamilan 6 bulan.

10) Imunologi Pada system imunolgi terdapat beberapa jenis imunologi (suatu protein yang mengandung zat antibody)diantaranya adalah imunoglobulingmma G(Ig G) Pada neonates hanya terdapat Ig G dibentuk banyak pada bulan ke 2 setelah bayi dilahirkan. Ig G Pada janin berasal dari ibunya melalui plasenta.

3.

Patofisiologi

Segera setelah lahir, BBL harus beradaptasi dari keadaan yang sangat tergantung menjadi mandiri secara fisiologis. Banyak perubahan yang akan dialami oleh bayi yang semula berada dalam lingkungan interna (dalam kandungan Ibu)yang hangat dan segala kebutuhannya terpenuhi (O2 dan nutrisi) ke lingkungan eksterna (diluar kandungan ibu) yang dingin dan segala kebutuhannya memerlukan bantuan orang lain untuk memenuhinya. Saat ini bayi tersebut harus mendapat oksigen melalui sistem sirkulasi pernafasannya sendiri yang baru, mendapatkan nutrisi oral untuk mempertahankan kadar gula yang cukup, mengatur suhu tubuh dan melawan setiap penyakit.

Periode adaptasi terhadap kehidupan di luar rahim disebut Periode Transisi. Periode ini berlangsung hingga 1 bulan atau lebih setelah kelahiran untuk beberapa sistem tubuh. Transisi yang paling nyata dan cepat terjadi adalah pada sistem pernafasan dan sirkulasi, sistem termoregulasi, dan dalam kemampuan mengambil serta menggunakan glukosa.

Perubahan Sistem Pernafasan. Dua faktor yang berperan pada rangsangan nafas pertama bayi : a. Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar rahim yang

merangsang pusat pernafasan di otak. b. Tekanan terhadap rongga dada yang terjadi karena kompresi paru-paru selama persalinan

yang merangsang masuknya udara kedalam paru-paru secara mekanis (Varney, 551-552). Interaksi antara sistem pernafasan, kardiovaskuler dan susunan syaraf pusat menimbulkan pernafasan yang teratur dan berkesinambungan serta denyut yang diperlukan untuk kehidupan.

Upaya pernafasan pertama seorang bayi berfungsi untuk : a. Mengeluarkan cairan dalam paru-paru. b. Mengembangkan jaringan alveolus dalam paru-paru untuk pertama kali.

Perubahan Dalam Sistem Peredaran Darah. Setelah lahir darah bayi harus melewati paru untuk mengambil O2 dan mengantarkannya ke jaringan. Untuk membuat sirkulasi yang baik guna mendukung kehidupan luar rahim harus terjadi 2 perubahan besar : a. Penutupan foramen ovale pada atrium jantung.

b. Penutupan ductus arteriosus antara arteri paru-paru dan aorta.


9

Oksigen menyebabkan sistem pembuluh darah mengubah tekanan dengan cara mengurangi dan meningkatkan resistensinya hingga mengubah aliran darah.

Dua peristiwa yang mengubah tekanan dalam sistem pembuluh darah : a. Pada saat tali pusat dipotong.

Tekanan atrium kanan menurun karena berkurangnya aliran darah ke atrium kanan. Hal ini menyebabkan penurunan volume dan tekanan atrium kanan. Kedua hal ini membantu darah dengan kandungan O2 sedikit mengalir ke paru-paru untuk oksigenasi ulang. b. Pernafasan pertama menurunkan resistensi pembuluh darah paru-paru dan meningkatkan

tekanan atrium kanan. O2 pada pernafasan pertama menimbulkan relaksasi dan terbukanya sistem pembuluh darah paru-paru. Peningkatan sirkulasi ke paru-paru mengakibatkan peningkatan volume darah dan tekanan pada atrium kanan. Dengan peningkatan tekanan atrium kanan dan penurunan tekanan atrium kiri, foramen ovale secara fungsional akan menutup. Dengan pernafasan, kadar O2 dalam darah akan meningkat, mengakibatkan ductus arteriosus berkontriksi dan menutup. Vena umbilikus, ductus venosus dan arteri hipogastrika dari tali pusat menutup dalam beberapa menit setelah lahir dan setelah tali pusat diklem. Penutupan anatomi jaringan fibrosa berlangsung 2-3 bulan.

Sistem pengaturan Suhu, Metabolisme Glukosa, gastrointestinal dan Kekebalan Tubuh. 1) Pengaturan Suhu

Suhu dingin lingkungan luar menyebabkan air ketuban menguap melalui kulit sehingga mendinginkan darah bayi. Pembentukan suhu tanpa menggigil merupakan usaha utama seorang bayi yang kedinginan untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya melalui penggunaan lemak coklat untuk produksi panas.

10

Lemak coklat tidak diproduksi ulang oleh bayi dan akan habis dalam waktu singkat dengan adanya stress dingin. 2) Metabolisme glukosa

Untuk memfungsikan otak memerlukan glukosa dalam jumlah tertentu. Pada BBL, glukosa darah akan turun dalam waktu cepat (1-2 jam). BBL yang tidak dapat mencerna makanan dalam jumlah yang cukup akan membuat glukosa dari glikogen dalam hal ini terjadi bila bayi mempunyai persediaan glikogen cukup yang disimpan dalam hati. 3) Perubahan Sistem Gastrointestinal

Reflek gumoh dan reflek batuk yang matang sudah terbentuk pada saat lahir. Sedangkan sebelum lahir bayi sudah mulai menghisap dan menelan. Kemampuan menelan dan mencerna makanan (selain susu) terbatas pada bayi.

Hubungan antara esofagus bawah dan lambung masih belum sempurna yang berakibat gumoh. Kapasitas lambung juga terbatas, kurang dari 30 cc dan bertambah secara lambat sesuai pertumbuhan janin. 4) Perubahan Sistem Kekebalan Tubuh

Sistem imunitas BBL belum matang sehingga rentan terhadap infeksi. Kekebalan alami yang dimiliki bayi diantaranya. a) b) c) d) Perlindungan oleh kulit membran mukosa. Fungsi jaringan saluran nafas. Pembentukan koloni mikroba oleh kulit dan usus. Perlindungan kimia oleh lingkungan asam lambung.

Kekebalan alami juga disediakan pada tingkat sel oleh sel darah yang membantu membunuh organisme asing.

11

4. a. b. c. d.

Etiologi His(Kontraksi otot rahim) Kontraksi otot dinding perut Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan. Ketegangan dan kontraksi ligamentum retundum.

5. a. b. c. d. e.

Manifestasi klinik Warna kulit: seluruhnya merah Denyut jantung: > 100 x/menit Pernapasan : baik,menangis kuat. Otot : gerak aktif,reflek baik Reaksi terhadap rangsangan : menangis

6. a. b. c. d.

Komplikasi Sebore Ruam Moniliasis Ikterus fisiologi

7. a.

Pemeriksaan Diagnostik Sel Darah Putih 18000/mm, Neutropil meningkat sampai 23.000-24.000/mm hari pertama

setelah lahir (menurun bila ada sepsis)


12

b. c.

Hemoglobin 15-20g/dl (kadar lebih rendah berhubungan dengan anemia) Hematokrit 43%-61% (peningkatan 65% atau lebih menandakan polisitemia, penurunan

kadar gula menunjukan anemia/hemoraghi prenatal) d. e. Essai Inhibisi guthriel tes untuk adanya metabolit fenillalanin, menandakan fenil ketonuria Bilirubin total 6 mg/dl pada hari pertama kehidupan 8 mg/dl 1-2 hari dan 12 mg/dl pada 3-

5 hari. f. Detrosik:Tetes glukosa selama 4-6 jam pertama setelah kelahiran rata-rata 40-50

mg/dl,meningkat 60-70 mg/dl pada hari ke 3.

B. 1. a.

Konsep Asuhan Keperawatan Pengkajian Aktivitas

Status sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari pertama. Bayi tampak semi-koma,saat tidur dalam meringis atau tersenyum adalah bukti tidur dengan gerakan mata cepat (REM) tidur sehari ratarata 20 jam.

b.

Sirkulasi

Rata-rata nadi apical 120-160 dpm (115 dpm pada 4-6 jam, meningkat sampai 120 dpm pada 1224 jam setelah kelahiran) Nadi perifer mungkin melemah,murmur jantung sering ada selama periode transisi, TD berentang dari 60-80 mmHg (sistolik)/40-45 mmHg (diastolik) Tali pusat diklem dengan aman tanpa rembesan darah,menunjukan tanda-tanda pengeringan dalam 1-2 jam kelahiran mengerut dan menghitam pada hari ke 2 atau ke 3.

c.

Eliminasi
13

Abdomen lunak tanpa distensi,bising usus aktif pada beberapa jam setelah kelahiran. Urin tidak berwarna atau kuning pucat,dengan 6-10 popok basah per 24 jam.Pergerakan feses mekonium dalam 24 sampai 48 jam kelahiran.

d.

Makanan atau cairan

Berat badan rata-rata 2500-4000 gram. Penurunan berat badan di awal 5%-10% Mulut: saliva banyak,mutiara Epstein(kista epithelial)dan lepuh cekung adalah normal palatum keras/margin gusi,gigi prekosius mungkin ada. e. Neurosensori

Lingkar kepala 32-37 cm,fontanel anterior dan posterior lunak dan datar, Kaput suksedaneum dan molding mungkin ada Selama 3-4 hari, Mata dan kelopak mata mungkin edema, Strabismus dan fenomena mata boneka sering ada. Bagian telinga atas sejajar dengan bagian dalam dan luar kantus mata(telinga tersusun rendah menunjukan abnormalitas ginjal atau genetik) Pemeriksaan neurologis : adanya reflek moro,plantar,genggaman palmar dan babinski, respon reflex di bilateral/sama (reflex moro unilateral menandakan fraktur klavikula atau cedera pleksus brakialis),gerakan bergulung sementara mungkin terlihat. Tidak adanya kegugupan,letargi,hipotonia dan parese.

f.

Pernapasan

T akipnea khususnya setelah kelahiran sesaria atau presentasi bokong. Pola pernapasan diafragmatik dan abdominal dengan gerakan sinkron dari dada dan abdomen(inspirasi yang lambat atau perubahan gerakan dada dan abdomen menunjukan distress pernapasan)pernapasan dangkal atau cuping hidung ringan,ekspirasi sulit atau retraksi interkostal.(ronki pada inspirasi atau ekspirasi dapat menandakan aspirasi)
14

g.

Keamanan

Warna kulit:akrosianosis mungkin ada,kemerahan atau area ekomotik dapat tampak di atas pipi atau di rahang bawah atau area parietal sebagai akibat dari penggunaan forsep pada kelahiran Sefalohematoma tampak sehari setelah kelahiran Ekstremitas:gerakan rentang sendi normal kesegala arah,gerakan menunduk ringan atau rotasi medial dari ekstremitas bawah,tonus otot baik.

h.

Seksualitas

Genitalia wanita : Labia vagina agak kemerahan atau edema,tanda vagina/hymen dapat terlihat, rabas mukosa putih (smegma)atau rabas berdarah sedikit (pseudo menstruasi) mungkin ada. Genitalia pria :Testis turun, skrotum tertutup dengan rugae, fimosis biasa terjadi(lubang prepusium sempit, mencegah retraksi foreksim ke glan).

2. a.

Diagnosa Keperwatan Resiko Tinggi infeksi berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat

pemotongan tali pusat. b. c. Kurang pengetahuan cara merawat bayi. Risti hipotermi berhubungan dengan adaptasi lingkungan dari intra ke exstra uteri.

3.

Rencana Tindakan.
15

a.

Resiko Tinggi infeksi b/d terputusnya kontinuitas jaringan akibat pemotongan tali pusat.

Hasil;-tidak ada tanda2 infeksi -tali pusat kering dan putus pd waktunya.

Intervensi Keperawatan: 1) pantau tanda2 infeksi,balut tali pusat dgn kasa kering,pertahan kanpusat ttp krng,obs kulit dan tali pusat setiap hari.cuci tgn sblm dan ssdh memegang bayi. b.kurang pengetahuan cara merawat bayi b/d kurang pengalaman.. Hasil;ibu mengatakan sdh mgrti cara merawat bayi,ibu mampu mengetahui cara merawat bayi dan beri asi,ibu jga mgtkan mengerti cara merawat tali pusat.

Intervensi keperawatan -ajarkan cara cara menyusui bayi yang bnr,ajarkan cara memandikn bayi,ajarkan pd ibu cara merawat tali pusat bayi, c.Risti hipotermi b/d adaftasi lingkungan dari intra ke exstra uteri. Hasil;suhu tbuh dlm bts normal,akral hangat,bayi tidak mengiggil, Intervensi keperawatan;ukur suhu neonatus,atur suhu ruangan,keringkan tubuh bayi dan pakaikan baju dll,anjurkan ibu selalu dekap bayi supaya ttp hangat,kaji suhu tubuh bayi.

16

BAB III PENUTUP

A.

Kesimpulan

Dalam teori ada lima masalah keperawatan yang muncul, pada kenyataannya yang muncul dalam kasus hanya ada tiga masalah keperawatan yaitu resiko tinggi pola nafas tidak efektif, resiko tinggi hipotermi, dan resiko tinggi infeksi, hal ini terjadi karena keadaan umum bayi sudah baik. Dalam tahap perencanaan tindakan keperawatan, penulis merencanakan tindakan keperawatan yang sesuai dengan ketiga diagnosa yang muncul dimana rencana keperawatan telah diuraikan secara detail pada bab sebelumnya. Dengan demikian kelompok menyusun rencana keperawatan yang terdiri dari tujuan dan kriteria hasil serta perencanaan yang sesuai dengan diagnosa yang muncul.

B.

Saran

Berdasarkan data di atas sekiranya penulis dapat mengajukan beberapa saran antara lain : 1. Perawat

Diharapkan perawat dapat memberikan pelayanan keperawatan secara komprenhensif, memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga klien dan mendokumentasikan setiap tindakan yang telah dilakukan.

17

2.

Mahasiswa

Sebaiknya mahasiswa lebih mendalami teori serta keterampilan yang dimiliki sesuai dengan pengkajian khususnya kemampuan menilai apgar score pada menit pertama dan kelima yang menjadi acuan penting untuk melakukan tindakan ataupun pertolongan pertama pada bayi baru lahir. 3. Orang tua

Diharapkan orang tua mampu memaksimalkan perawatan pada bayi baru lahir dirumah. Diharapkan orang tua memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup sehingga mampu melakukan perawatan mandiri terhadap bayi seperti ibu memiliki pengetahuan terhadap pentingnya ASI untuk memenuhi gizi dan kekebalan tubuh bayi, disamping itu ibu mampu melakukan perawatan tali pusat dengan perinsip septik dan aseptik serta mampu mencegah terjadinya hipotermi.

18

DAFTAR PUSTAKA

Bobak, Buku Ajar Maternitas, Edisi 4, Jakarta : EGC. 2004 Doengoes, Marilynn, E. Rencana Perawatan Maternal / Bayi. Edisi 2. Jakarta : EGC. 2001 Manuaba, Ida Bagus Gde, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan, KB untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC. 1998 Mochtar, Rustam. Sinopsis Obstetri. Jilid I. Jakarta : EGC. 1998 Prawirohardjo, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Edisi I, Jilid 4. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2006.

19

20

You might also like