You are on page 1of 14

PERHITUNGAN MANUAL PADA ITERASI KEDUA STUDI KASUS ALGORITMA ANT COLONY SYSTEM

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Algoritma Evolusi

Oleh : Amelia 105090600111021

Dosen Pembimbing: Dian Eka Ratnawati, S.Si., M.Kom

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER PROGRAM TEKNOLOGI INFORMASI DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013

Perhitungan Manual Pada Iterasi Ke-dua


Rute asal Rute Tujuan : 7 : 22

Semut A
Tabel 1 Pemilihan Rute Oleh Semut ke-A Iterasi 2

No 1 2 3 4 5

Nilai q 0,95 0,94 0,93 -

Keterangan Pemilihan acak Eksplorasi, r=0,56 Eksplorasi, r=0,56 Eksplorasi, r=0,23 Tujuan

Pilih Rute 6 25 26 23 22

Tabulist 7,6 7,6,25 7,6,25,26 7,6,25,26,23 7,6,25,26,23,22

1) Dari rute asal 7 terdapat 2 kemungkinan rute yang akan dipilih selanjutnya, yaitu node 6 dan node 8. Selanjutnya dilakukan pemilihan acak, yakni rute 6 yang dipilih sehingga tabulist A(1) akan berisi 7-6. Dilakukan proses update pheromone () lokal. (
( ( ( ) ) )

) ( ( )( ) ( ) ) ( )

2) Rute selanjutnya yang belum dikunjungi adalah node 25 dan node 5. Maka dihitung probabilitas P(6,25), dan P(6,5) sebagai berikut:
( )

Setelah diperoleh nilai probabilitas antar jarak, selanjutnya akan dihitung nilai probabilitas komulatif dan range dari probabilitas tersebut seperti table berikut:

Rute P(6,6) P(6,5) P(6,25)

Probabilitas (Pij) 0 0.348 0.652

Probabilitas Pij Komulatif 0 0.348 1

Range 0 0 0.348 0.348 1

Untuk memilih rute perjalanan selanjutnya maka akan dibangkitkan angka desimal random (q) antara 0 sampai 1, dan didapat nilai q = 0.95. Jadi dengan nilai random = 0.95 hasilnya adalah 0.95 0.9 yang artinya semut melakukan proses eksploitasi dengan probabilitas 90% dan proses eksplorasi 95%. Setelah itu ditentukan nilai random r, dan didapat angka 0.56, maka berdasarkan range probabilitas komulatif, rute yang memenuhi adalah rute P(6,25) sehingga semut akan berjalan ke node 25. Isi tabulist A(2) akan berisi 7-6-25. Dilakukan proses update pheromone () lokal. (
( ( ( ) ) )

) ( ( )( ) ( ) ) ( )

3) Rute selanjutnya yang belum dikunjungi adalah node 24 dan node 26. Maka dihitung probabilitas P(25,24), dan P(25,26) sebagai berikut:
( )

Setelah diperoleh nilai probabilitas antar jarak, selanjutnya akan dihitung nilai probabilitas komulatif dan range dari probabilitas tersebut seperti table berikut: Rute P(25,25) P(25,24) P(25,26) Probabilitas (Pij) 0 0.441 0.559 Probabilitas Pij Komulatif 0 0.441 1 Range 0 0 0.441 0.441 1

Untuk memilih rute perjalanan selanjutnya maka akan dibangkitkan angka desimal random (q) antara 0 sampai 1, dan didapat nilai q = 0.94. Jadi dengan nilai random =

0.94 hasilnya adalah 0.94 0.9 yang artinya semut melakukan proses eksploitasi dengan probabilitas 90% dan proses eksplorasi 94%. Setelah itu ditentukan nilai random r, dan didapat angka 0.56, maka berdasarkan range probabilitas komulatif, rute yang memenuhi adalah rute P(25,26) sehingga semut akan berjalan ke node 26. Sehingga tabulist A(3) akan berisi 7-6-25-26. Dilakukan proses update pheromone () lokal. (
( ( ( ) ) )

) ( ( )( ) ( ) ) ( )

4) Rute selanjutnya yang belum dikunjungi adalah node 23 dan node 29. Maka dihitung probabilitas P(26,23), dan P(26,29) sebagai berikut:
( )

Setelah diperoleh nilai probabilitas antar jarak, selanjutnya akan dihitung nilai probabilitas komulatif dan range dari probabilitas tersebut seperti table berikut: Rute P(26,26) P(26,23) P(26,29) Probabilitas (Pij) 0 0.495 0.505 Probabilitas Pij Komulatif 0 0.495 1 Range 0 0 0.495 0.495 1

Untuk memilih rute perjalanan selanjutnya maka akan dibangkitkan angka desimal random (q) antara 0 sampai 1, dan didapat nilai q = 0.93. Jadi dengan nilai random = 0.93 hasilnya adalah 0.93 0.9 yang artinya semut melakukan proses eksploitasi dengan probabilitas 90% dan proses eksplorasi 93%. Setelah itu ditentukan nilai random r, dan didapat angka 0.23, maka berdasarkan range probabilitas komulatif, rute yang memenuhi adalah rute P(26,23) sehingga semut akan berjalan ke node 23. Sehingga tabulist A(4) akan berisi 7-6-25-26-23. Dilakukan proses update pheromone () lokal.

(
( ( ( ) ) )

) ( ( ) )( ( ) ) ( )

5) Node yang belum terlewati adalah node 22 atau tujuan dari perjalanan semut. Karena pada node 22 adalah tujuan maka secara langsung semut akan menuju ke node 22, sehingga tabulist A(5) akan berisi 7-6-25-26-23-22. Dilakukan proses update pheromone () lokal. (
( ( ) )

) ( ( ) )( ( ) ) ( )

6) Berikut isi dari Tabu List Perjalanan Semut (A) Pada Iterasi kedua
T7 T6 T25 T26 T23 T22

Semut B
Tabel 2 Pemilihan Rute Oleh Semut ke-B Iterasi 2

No 1 2 3 4 5

Nilai q 0,8 0,95 0,6 -

Keterangan Pemilihan acak Eksploitasi Eksplorasi, r=0,3 Eksploitasi Tujuan

Pilih Rute 6 25 24 23 22

Tabulist 7,6 7,6,25 7,6,25,24 7,6,25,24,23 7,6,25,24,23,22

1) Dari rute asal 7 terdapat 2 kemungkinan rute yang akan dipilih selanjutnya, yaitu node 6 dan node 8. Selanjutnya dilakukan pemilihan acak, yakni rute 6 yang dipilih sehingga tabulist B(1) akan berisi 7-6. Dilakukan proses update pheromone () lokal. (
( ( ) )

) ( ( )( ) ( ) ) ( )

2) Rute selanjutnya yang belum dikunjungi adalah node 25 dan node 5. Maka dihitung probabilitas P(6,25), dan P(6,5) sebagai berikut:
( )

Setelah diperoleh nilai probabilitas antar jarak, selanjutnya akan dihitung nilai probabilitas komulatif dan range dari probabilitas tersebut seperti table berikut: Rute P(6,6) P(6,5) P(6,25) Probabilitas (Pij) 0 0.348 0.652 Probabilitas Pij Komulatif 0 0.348 1 Range 0 0 0.348 0.348 1

Untuk memilih rute perjalanan selanjutnya maka akan dibangkitkan angka desimal random (q) antara 0 sampai 1, dan didapat nilai q = 0.8. Jadi dengan nilai random = 0.8 hasilnya adalah 0.8 0.9 yang artinya semut melakukan proses eksploitasi dengan probabilitas 90% dan proses eksplorasi 80%. Karena q q0, maka rute yang dipilih merupakan rute yang memiliki probabilitas terbesar yakni P(6,25) dimana semut berasal dari node 6 akan menuju ke node 25. Kemudian diisikan kedalam tabu list B(2) sementara adalah = 7 6 25. Dilakukan proses update pheromone () lokal. (
( ( ( ) ) )

) ( ( )( ) ( ) ) ( )

3) Rute selanjutnya yang belum dikunjungi adalah node 24 dan node 26. Maka dihitung probabilitas P(25,24), dan P(25,26) sebagai berikut:
( )

Setelah diperoleh nilai probabilitas antar jarak, selanjutnya akan dihitung nilai probabilitas komulatif dan range dari probabilitas tersebut seperti table berikut: Rute P(25,25) P(25,24) P(25,26) Probabilitas (Pij) 0 0.441 0.559 Probabilitas Pij Komulatif 0 0.441 1 Range 0 0 0.441 0.441 1

Untuk memilih rute perjalanan selanjutnya maka akan dibangkitkan angka desimal random (q) antara 0 sampai 1, dan didapat nilai q = 0.95. Jadi dengan nilai random = 0.95 hasilnya adalah 0.95 0.9 yang artinya semut melakukan proses eksploitasi dengan probabilitas 90% dan proses eksplorasi 95%. Setelah itu ditentukan nilai random r, dan didapat angka 0.3, maka berdasarkan range probabilitas komulatif, rute yang memenuhi adalah rute P(25,24) sehingga semut akan berjalan ke node 24. Sehingga tabulist B(3) akan berisi 7-6-25-24. Dilakukan proses update pheromone () lokal. (
( ( ( ) ) )

) ( ( ) )( ( ) ) ( )

4) Rute selanjutnya yang belum dikunjungi adalah node 23 dan node 9. Maka dihitung probabilitas P(24,23), dan P(24, 9) sebagai berikut:
( )

Setelah diperoleh nilai probabilitas antar jarak, selanjutnya akan dihitung nilai probabilitas komulatif dan range dari probabilitas tersebut seperti table berikut: Rute P(24,24) P(24,23) P(24,9) Probabilitas (Pij) 0 0.418 0.582 Probabilitas Pij Komulatif 0 0.418 1 Range 0 0 0.418 0.418 1

Untuk memilih rute perjalanan selanjutnya maka akan dibangkitkan angka desimal random (q) antara 0 sampai 1, dan didapat nilai q = 0.6. Jadi dengan nilai random = 0.6 hasilnya adalah 0.6 0.9 yang artinya semut melakukan proses eksploitasi dengan probabilitas 90% dan proses eksplorasi 60%. Karena q q0, maka rute yang dipilih merupakan rute yang memiliki probabilitas terbesar yakni P(24,9) dimana semut berasal dari node 24 akan menuju ke node 9. Kemudian diisikan kedalam tabu list B(4) sementara adalah = 7 6 25 24 9. Dilakukan proses update pheromone () lokal. (
( ( ( ) ) )

) ( ( ) )( ( ) ) ( )

Rute selanjutnya yang berhubungan langsung dengan node 9 adalah node 24 dan node 8. Maka dihitung probabilitas P(9,24), dan P(9,8) sebagai berikut:
( )

Menurut hasil perhitungan didapat bahwa nilai dari P(9,24) > P(9,8) sehingga seharusnya node yang dipilih adalah node 24. Namun jika node 24 dipilih sebagai rute selanjutnya maka akan terdapat perulangan nilai pada tabu list. Untuk mengatasi hal tersebut,

harus dilakukan penghapusan node yang terletak diantara node yang berulang, dalam kasus ini node yang dihapus adalah node 9 (7 6 25 24 9 24 ). Maka jika dilihat kembali ke perhitunga awal, node yang dipilih pada proses ke-4 ini adalah node 23. Kemudian diisikan kedalam tabu list B(4) sementara adalah = 7 6 25 24 23. Dilakukan proses update pheromone () lokal. (
( ( ( ) ) )

) ( ( ) )( ( ) ) ( )

5) Node yang belum terlewati adalah node 22 atau tujuan dari perjalanan semut. Karena pada node 22 adalah tujuan maka secara langsung semut akan menuju ke node 22, sehingga tabulist B(5) akan berisi 7-6-25-24-23-22. Dilakukan proses update pheromone () lokal. (
( ( ) )

) ( ( ) )( ( ) ) ( )

6) Berikut isi dari Tabu List Perjalanan Semut (B) Pada Iterasi kedua
T7 T6 T25 T24 T23 T22

Semut C
Tabel 3 Pemilihan Rute Oleh Semut ke-C Iterasi 2

No 1 2 3 4 5

Nilai q 0,46 0,59 0,98 -

Keterangan Pemilihan acak Eksploitasi Eksploitasi Eksplorasi, r=0,54 Tujuan

Pilih Rute 6 25 26 29 22

Tabulist 7,6 7,6,25 7,6,25,26 7,6,25,26,29 7,6,25,26,29,22

1) Dari rute asal 7 terdapat 2 kemungkinan rute yang akan dipilih selanjutnya, yaitu node 6 dan node 8. Selanjutnya dilakukan pemilihan acak, yakni rute 6 yang dipilih sehingga tabulist C(1) akan berisi 7-6. Dilakukan proses update pheromone () lokal. (
( ( ( ) ) )

) ( ( )( ) ( ) ) ( )

2) Rute selanjutnya yang belum dikunjungi adalah node 25 dan node 5. Maka dihitung probabilitas P(6,25), dan P(6,5) sebagai berikut:
( )

Setelah diperoleh nilai probabilitas antar jarak, selanjutnya akan dihitung nilai probabilitas komulatif dan range dari probabilitas tersebut seperti table berikut: Rute P(6,6) P(6,5) P(6,25) Probabilitas (Pij) 0 0.348 0.652 Probabilitas Pij Komulatif 0 0.348 1 Range 0 0 0.348 0.348 1

Untuk memilih rute perjalanan selanjutnya maka akan dibangkitkan angka desimal random (q) antara 0 sampai 1, dan didapat nilai q = 0.46. Jadi dengan nilai random = 0.46 hasilnya adalah 0.46 0.9 yang artinya semut melakukan proses eksploitasi dengan probabilitas 90% dan proses eksplorasi 46%. Karena q q0, maka rute yang dipilih merupakan rute yang memiliki probabilitas terbesar yakni P(6,25) dimana semut berasal dari node 6 akan menuju ke node 25. Kemudian diisikan kedalam tabu list C(2) sementara adalah = 7 6 25. Dilakukan proses update pheromone () lokal. ( )

( ( (

) ) )

( (

)( ) (

) )

3) Rute selanjutnya yang belum dikunjungi adalah node 24 dan node 26. Maka dihitung probabilitas P(25,24), dan P(25,26) sebagai berikut:
( )

Setelah diperoleh nilai probabilitas antar jarak, selanjutnya akan dihitung nilai probabilitas komulatif dan range dari probabilitas tersebut seperti table berikut: Rute P(25,25) P(25,24) P(25,26) Probabilitas (Pij) 0 0.441 0.559 Probabilitas Pij Komulatif 0 0.441 1 Range 0 0 0.441 0.441 1

Untuk memilih rute perjalanan selanjutnya maka akan dibangkitkan angka desimal random (q) antara 0 sampai 1, dan didapat nilai q = 0.59. Jadi dengan nilai random = 0.59 hasilnya adalah 0.59 0.9 yang artinya semut melakukan proses eksploitasi dengan probabilitas 90% dan proses eksplorasi 59%. Karena q q0, maka rute yang dipilih merupakan rute yang memiliki probabilitas terbesar yakni P(25,26) dimana semut berasal dari node 25 akan menuju ke node 26. Kemudian diisikan kedalam tabu list C(3) sementara adalah = 7 6 25 26. Dilakukan proses update pheromone () lokal. (
( ( ( ) ) )

) ( ( )( ) ( ) ) ( )

4) Rute selanjutnya yang belum dikunjungi adalah node 23 dan node 29. Maka dihitung probabilitas P(26,23), dan P(26,29) sebagai berikut:
( )

Setelah diperoleh nilai probabilitas antar jarak, selanjutnya akan dihitung nilai probabilitas komulatif dan range dari probabilitas tersebut seperti table berikut: Rute P(26,26) P(26,23) P(26,29) Probabilitas (Pij) 0 0.495 0.505 Probabilitas Pij Komulatif 0 0.495 1 Range 0 0 0.495 0.495 1

Untuk memilih rute perjalanan selanjutnya maka akan dibangkitkan angka desimal random (q) antara 0 sampai 1, dan didapat nilai q = 0.98. Jadi dengan nilai random = 0.98 hasilnya adalah 0.98 0.9 yang artinya semut melakukan proses eksploitasi dengan probabilitas 90% dan proses eksplorasi 98%. Setelah itu ditentukan nilai random r, dan didapat angka 0.54, maka berdasarkan range probabilitas komulatif, rute yang memenuhi adalah rute P(26,29) sehingga semut akan berjalan ke node 29. Sehingga tabulist C(4) akan berisi 7-6-25-26-29. Dilakukan proses update pheromone () lokal. (
( ( ( ) ) )

) ( ( )( ) ( ) ) ( )

5) Node yang belum terlewati adalah node 22 atau tujuan dari perjalanan semut. Karena pada node 22 adalah tujuan maka secara langsung semut akan menuju ke node 22, sehingga tabulist C(5) akan berisi 7-6-25-26-29-22. Dilakukan proses update pheromone () lokal. ( )

( (

) )

( (

)( ) (

) )

6) Berikut isi dari Tabu List Perjalanan Semut (C) Pada Iterasi kedua
T7 T6 T25 T26 T29 T22

Hasil Panjang Jalur Semut Pada Iterasi Kedua


semut keA B C Rute 25 26 25 24 25 26 panjang rute 4,52 4,42 4,32

7 6 7 6 7 6

23 23 29

22 22 22

Update Pheromone Global


Untuk edge yang dilewati semut :

Untuk edge yang tidak dilewati semut :

Oleh karena itu pheromone yang lain dilakukan evaporasi pheromone global untuk urutan i dan j yang bukan elemen dari rute semut terbaik yaitu: Untuk edge yang dilewati semut ( ( ) )

Untuk edge yang tidak dilewati semut ( )

Tabel Hasil Update Pheromone Global Iterasi Kedua 4 5 6 7 8 9 4 5 6 0,005 0,005 0,005 7 0,005 0,005 8 9 22 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 23 24 25 0,005 0,005 26 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 27 28 29 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005

0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005

0,005 0,005 0,005 0,005

0,005 0,005 0,005 0,005

0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005

0,2327 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005

0,005 0,005 0,2327 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005

0,005 0,005 0,2327 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005

22 0,005 0,005 23 0,005 0,005 24 0,005 0,005

0,005 0,005 0,2327 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005

25 0,005 0,005 0,2327 26 0,005 0,005 27 0,005 0,005 28 0,005 0,005 29 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005

0,2327 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005

0,005 0,005 0,2327 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005

0,005 0,005 0,2327 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005 0,005

0,005 0,005 0,2327 0,005 0,005

0,2327 0,005 0,005

You might also like