You are on page 1of 5

ERISIPELAS Definisi Erisipelas merupakan suatu kelainan kulit akut yang termasuk dalam tipe inflamatorik dari selulitis

superfisial. Erisipelas melibatkan sistem limfatik dermal yang prominen. Pada penyakit ini, terjadi peninggian kulit pada bagian yang terjadinya inflamasi dan terdapat area berbatas tegas yang membedakan antara kulit normal dan kulit yang terjadinya erisispelas. Bagian tubuh yang sering terlibat adalah kedua tungkai bawah, wajah, dan telinga. (1) Etiologi Erisipelas adalah infeksi primer pada dermis dengan penglibatan system limfatik yang signifikan serta mempunyai gejala klinis yang khas. Penyebab utama yang paling sering adalah -hemolitik streptokokus grup A.(2,3) Gejala klinis Onset dari erisipelas ini didahului dengan gejala prodromal seperti malaise, disertai gejala konstitusional yang berat seperti menggigil, demam tinggi, sakit kepala, muntah, dan sakit pada sendi yang terjadi beberapa jam sebelum muncul lesi pada kulit. Sebelum gejala pada ekstrimitas timbul, pasien mengeluh nyeri pada sela paha yang disebabkan oleh pembengkakan nodus femoral. Limfangitis dan abses jarang terjadi, namun begitu proses ini menyebar dengan cepat dari lesi awal. (3,4) Eritema, panas, bengkak, dan nyeri adalah gejala yang sering timbul pada erisipelas. Lesi klasik penyakit ini adalah lesi yang berbatas tegas pada wajah. Namun begitu kedua tungkai turut bisa menjadi bagian yang sering terkena erisipelas. Selepas 2-5 hari masa inkubasi, timbul gejala mendadak seperti demam, menggigil, malaise, dan mual. Beberapa jam atau sehari setelah itu, timbul pula eritema yang menyebar dengan cepat. Kadang-kadang terdapat bula yang timbul di sekitar lesi seiring dengan menyebarnya plak eritema tadi. Pada erisipelas, vesikel adalah gejala yang biasa timbul dan bisa terjadi hemoragik dalam vesikel tersebut. Ianya sering terjadi pada orang yang lanjut usia.(3,5) Lesi pada erisipelas berupa panas, tegang, keras, dan mempunyai batas yang tegas dengan bagian yang kulit yang sehat disertai dengan edema non-pitting. Area yang terjejas akan terasa nyeri apabila dipalpasi disertai sensasi nyeri. Komplikasi erisipelas jarang terjadi dan biasanya terjadi pada pasien yang mempunyai penyakit lain yang mendasari sebelumnya. Apabila lesi sudah sembuh, maka akan timbul deskuamasi dan perubahan pigmentasi pasca inflamatorik.(2)

Gambar 1. Tampak lesi erysipelas yang berbatas tegas dan eritema pada bokong anak ini.(2)

Gambar 2. Tampak lesi erisipelas yang eritema pada kaki (gambar kiri dan kanan) dan pada wajah penderita (gambar tengah).(3,4) Diagnosa Diagnosa biasanya ditentukan berdasarkan temuan klinis pada penderita. Tes darah rutin memberikan hasil peningkatan kadar leukosit. Spesimen yang diambil untuk dilakukan tes bakteriologis adalah dari cairan vesikel atau erosi atau dari permukaan yang ulserasi. Pada tes kultur darah, hanya 5% dari kasus memberikan hasil yang positif. Kerokan dari tempat masuk bakteri , pustule atau bula, tenggorokan, dan hidung turut membantu, namun pada kasus infeksi di wajah, patogen tersebut sering didapatkan pada hidung, tenggorokan, konjunktiva dan sinus. (2,5)

Diagnosa banding(3) Dermatitis kontak alergi akut

Pada fasa akut, lesi dimulai dengan bercak eritematosa yang berbatas tegas kemudian diikuti dengan edema, papulovesikel, vesikel atau bula. Vesikel atau bula dapat pecah dan menimbulkan erosi dan eksudasi (basah).(6)

Gambar 3. Lesi dermatitis kontak alergi akut.(7)

Angioedema

Angioedema merupakan lesi yang udem dan ekstensif sampai ke dalam lapisan dermis dan/atau subkutan dan submukosa. Angioedema sering mengena bagian wajah atau ekstrimitas. Lesi bisa menjadi nyeri tetapi tidak gatal serta bisa berlangsung selama beberapa hari. (3)

Gambar 4. Tampak angioedema pada mata pasien ini.(3)

Selulitis

Gambaran klinis selulitis menyerupai gambaran klinis yang dimiliki oleh erysipelas. Selulitis tidak mempunyai batas yang jelas seperti erysipelas. Namun begitu, keduadua penyakit ini kadang-kadang sukar dibedakan.(3)

Gambar 5. Lesi pada penderita selulitis. (7)

Penatalaksanaan

Terapi dengan penisilin selama 10 hingga 14 hari merupakan pengobatan pilihan dalam mengobati erisipelas. Pada kasus yang severitasnya sedang, dilakukan perawatan rawat jalan dengan terapi injeksi intramuscular penisilin procaine (600 000 unit 2 kali sehari) atau penisilin oral V, 500 mg setiap 6 jam sekali. Obat seperti dicloaxacillin (500 mg sebanyak 4 kali sehari) dan cephalosporin oral juga efektif dalam mengobati erysipelas. Golongan makrolida seperti eritromisin diberikan pada pasien yang alergi dengan penisilin. Namun begitu telah terjadi peningkatan kasus strain Str. Pyogenes yang resisten terhadap obat golongan ini. Pasien yang mengidap infeksi streptokokus yang ekstensif serta mempunyai penyakit lain yang mendasari seperti diabetes mellitus harus di opname dan dirawat dengan penisilin G aqua secara intravena (1 sampai 2 miliun unit setiap 4 atau 6 jam sehari). Pada pasien yang mempunyai infeksi streptokokus yang berta (eg: erisipelas ekstensif, selulitis, atau gangrene streotokokal) diberikan penisilin G secara parenteral dengan dosis yang lebih tinggi.(2,3)

Daftar pustaka 1. Habif T. Clinical Dermatology: A Color Guide to Diagnosis and Therapy . 4th ed. USA: mosby; 2003. Pg. 273 2. Bolognia JL, Jprizzo JL, Rapini RP. In Dermatology. 2nded. New York: William Coleman III, 2008. 3. Straus,SE.Oxman,MN.Schmader,KE. Varicella and Herpes Zoster. In : Wolff KG,LA. Katz, SI. Gilchrest, BA. Paller, AS. Leffeld, DJ. Fitzpatricks Deramatology In General Medicine. 7thed: McGraw Hill; 2008. Pg. 333, 1758-1759 4. James WD, Berger TG, Elston DM. Andrews Disease of the Skin: Clinical Dermatology. 9th ed. Canada: Saunders Elsevier; 2006. Pg. 262 5. Burns T, Breathnach S, Cox N, Griffiths C. Rooks Textbook of Dermatology. 7th ed. Australia: Blackshell Publishing Company; 2005. Pg. 1362 6. Djuanda A. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 5th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2007. Pg. 135 7. Gawkrodger D. Dermatology An Illustrated Color Text. 3rd ed. London: Churchill Livingstone;2003.Pg. 47

You might also like