You are on page 1of 14

Motivasi Belajar - Motivasi berasal dari kata motif yang diartikan sebagai daya

penggerak yang telah menjadi aktif (Sardiman,2001: 71). Pendapat lain juga mengatakan
bahwa motivasi adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan
kegiatan untuk mencapai tujuan (Soeharto dkk, 2003 : 110)
Dalam buku psikologi pendidikan Drs. M. Dalyono memaparkan bahwa motivasi adalah
daya penggerak/pendorong untuk melakukan sesuatu pekerjaan, yang bisa berasal dari dalam
diri dan juga dari luar (Dalyono, 2005: 55).
Dalam bukunya Ngalim Purwanto, Sartain mengatakan bahwa motivasi adalah suatu
pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku
terhadap suatu tujuan (goal) atau perangsang (incentive). Tujuan adalah yang
membatasi/menentukan tingkah laku organisme itu (Ngalim Purwanto, 2007 : 61).
Dengan demikian motivasi dalam proses pembelajaran sangat dibutuhkan untuk terjadinya
percepatan dalam mencapai tujuan pendidikan dan pembelajaran secara khusus.
Belajar dalam arti luas dapat diartikan sebagai suatu proses yang memungkinkan timbulnya
atau berubahnya suatu tingkah laku sebagai hasil dari terbentuknya respon utama, dengan
sarat bahwa perubahan atau munculnya tingkah laku baru itu bukan disebabkan oleh adanya
kematangan atau oleh adanya perubahan sementara oleh suatu hal (Nasution, dkk: 1992: 3).
Belajar adalah suatu proses yamg ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.
Perubahan dalam diri seseorang dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubahnya
pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, keterampilan dan
kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada
individu (Sudjana,2002 :280).
Djamarah mengemukakan bahwa belajar adalah suatu aktifitas yang dilakukan secara sadar
untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari (Djamarah,1991:19-21).
Sedangkan menurut Slameto belajar adalah merupakan suatu proses usaha yang dilakukan
oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya
(Slameto, 2003 : 2).
Belajar merupakan usaha yang dilakukan secara sadar untuk mendapat dari bahan yang
dipelajari dan adanya perubahan dalam diri seseorang baik itu pengetahuan, keterampilan,
maupun sikap dan tingkah lakunya.
Motivasi belajar merupakan sesuatu keadaan yang terdapat pada diri seseorang individu
dimana ada suatu dorongan untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan.
2.. Jenis-jenis Motivasi Belajar
Berbicara tentang jenis dan macam motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.
Sardiman mengatakan bahwa motivasi itu sangat bervariasi yaitu:
1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya
; Motif-motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir
; Motif-motif yang dipelajari artinya motif yang timbul karena dipelajari.
2. Motivasi menurut pembagiaan dari woodworth dan marquis dalam sardiman:
; Motif atau kebutuhan organismisalnya, kebutuhan minum, makan, bernafas, seksual,
dan lain-lain.
; Motof-motif darurat misalnya, menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, dan
sebagainya.
; Motif-motif objektif
3. Motivasi jasmani dan rohani
; Motivasi jasmani, seperti, rileks, insting otomatis, napas dan sebagainya.
; Motivasi rohani, seperti kemauan atau minat.
4. Motivasi intrisik dan ekstrinsik
; Motivasi instrisik adalah motif-motif yang terjadi aktif atau berfungsi tidak perlu
diransang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu.
; Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya
peransang dari luar. (Sardiman, 1996: 90).
Pendapat lain mengemukakan bahwa dua jenis motivasi yaitu sebagai berikut:
Motivasi primer, adalah motivasi yang didasarkan atas motif-motif dasar. Motivasi skunder,
adalah yang dipelajari (Dimyanti dan Mudjiono, 1999:88).
Adanya berbagai jenis motivasi di atas, memberikan suatu gambaran tentang motif-motif
yang ada pada setiap individu. Adapun motivasi yang berkaitan dengan mata pelajaran bahasa
arab adalah motivasi ekstrinsik, dimana motivasi ini membutuhkan ransangan atau dorongan
dari luar misalnya, media, baik media visual, audio, maupun audio visual serta buku-buku
yang dapat menimbulkan dan memberikan inspirasi dan ransangan dalam belajar.
Adapun bentuk motivasi yang sering dilakukan disekolah adalah memberi angka, hadiah,
pujian, gerakan tubuh, memberi tugas, memberi ulangan, mengetahui hasil, dan hukuman.
(Djmarah dan zain, 2002 : 168). Dari kutipan di atas, maka penulis dapat menjelaskan hal
tersebut sebagai berikut:
a) Memberi angka
Memberikan angka (nilai) artinya adalah sebagai satu simbol dari hasil aktifitas anak didik.
Dalam memberi angka (nilai) ini, semua anak didik mendapatkan hasil aktifitas yang
bervariasi. Pemberian angka kepada anak didik diharapkan dapat memberikan dorongan atau
motivasi agar hasilnya dapat lebih ditingkatkan lagi.
b) Hadiah
Maksudnya adalah suatu pemberian berupa kenang-kenangan kepada anak didik yang
berprestasi. Hadiah ini akan dapat menambah atau meningkatkan semangat (motivasi) belajar
siswa karena akan diangap sebagai suatu penghargaan yang sangat berharga bagi siswa.
c) Pujian
Memberikan pujian terhadap hasil kerja anak didik adalah sesuatu yang diharapkan oleh
setiap individu. Adanya pujian berarti adanya suatu perhatian yang diberikan kepada siswa,
sehingga semangat bersaing siswa untuk belajar akan tinggi.
d) Gerakan tubuh
Gerakan tubuh artinya mimik, parah, wajah, gerakan tangan, gerakan kepala, yang membuat
suatu perhatian terhadap pelajaran yang disampaikan oleh guru. Gerakan tubuh saat
memberikan suatu respon dari siswa artinya siswa didalam menyimak suatu materi pelajaran
lebih mudah dan gampang.
e) Memberi tugas
Tugas merupakan suatu pekerjaan yang menuntut untuk segera diselesaikan. Pemberian tugas
kepada siswa akan memberikan suatu dorongan dan motivasi kepada anak didik untuk
memperhatikan segala isi pelajaran yang disampaikan.
f) Memberikan ulangan
Ulangan adalah strategi yang paling penting untuk menguji hasil pengajaran dan juga
memberikan motivasi belajar kepada siswa untuk mengulangi pelajaran yang telah
disampaikan dan diberikan oleh guru.
g) Mengetahui hasil
Rasa ingin tahu siswa kepada sesuatu yang belum diketahui adalah suatu sifat yang ada pada
setiap manusia. Dalam hal ini siswa berhak mengetahui hasil pekerjaan yang dilakukannya.
h) Hukuman
Dalam proses belajar mengajar, memberikan sanksi kepada siswa yang melakukan kesalahan
adalah hal yang harus dilakukan untuk menarik dan meningkatkan perhatian siswa. Misalnya
memberikan pertanyaan kepada siswa yang bersangkutan.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Dalam aktifitas belajar, seorang individu membutuhkan suatu dorongan atau motivasi
sehingga sesuatu yang diinginkan dapat tercapai, dalam hal ini ada beberapa faktor yang
mempengaruhi belajar antara lain:
1. Faktor individual
Seperti; kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi.
2. Faktor sosial
Seperti; keluaga atau keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat dalam
belajar, dan motivasi sosial ( Purwanto, 2002 : 102)
Dalam pendapat lain, faktor lain yang dapat mempengaruhi belajar yakni:
a) Faktor-faktor intern
1. Faktor jasmaniah
; Faktor kesehatan
; Faktor cacat tubuh
2. Faktor fhsikologis
; Intelegensi
; Minat dan motivasi
; Perhatian dan bakat
; Kematangan dan kesiapan
3. Faktor kelelahan
; Kelelahan jasmani
; Kelelahan rohani
b) Faktor ekstern
1. Faktor keluarga
; Cara orang tua mendidik
; Relasi antara anggota keluarga
; Suasana rumah
; Keadaan gedung dan metode belajar
2. Faktor sekolah
; Metode mengajar dan kurikulum
; Relasi guru dan siswa
; Disiplin sekolah
; Alat pengajaran dan waktu sekolah
; Keadaan gedung dan metode belajar
; Standar pelajaran di atas ukuran dan tugas rumah
3. Faktor masyaraka
; Kegiatan siswa dalam masyarakat
; Mass media dan teman bergaul
; Bentuk kehidupan masyarakat (Slameto, 1997 :71)

Adanya berbagai faktor yang mempengaruhi belajar siswa di atas, peneliti dapat memahami
bahwa adanya faktor tersebut dapat memberikan suatu kejelasan tentang proses belajar yang
dipahami oleh siswa. Dengan demikian seorang guru harus benar-benar memahami dan
memperhatikan adanya faktor tersebut pada siswa, sehingga didalam memberikan dan
melaksanakan proses belajar mengajar harus memperhatikan faktor tersebut, baik dari
psikologis, lingkungan dengan kata lain faktor intern dan ekstren.
Terkait dengan hal yang tersebut di atas, maka Dimyanti dan Mudjiono mengemukakan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar antara lain:
1. Cita-cita / aspirasi siswa
2. Kemampuan siswa
3. Kondisi siswa dan lingkungan
4. Unsur-unsur dinamis dalam belajar
5. Upaya guru dalam membelajarkan siswa. (Dimyati dan Mudjiono, 1999 : 100)
Adapun penjelasan faktor tersebut adalah:
1. Cita-cita / aspirasi
Cita-cita merupakan satu kata tertanam dalam jiwa seorang individu. Cita-cita merupakan
angan-angan yang ada di imajinasi seorang individu, dimana cita-cita tersebut dapat dicapai
akan memberikan suatu kemungkinan tersendiri pada individu tersebut. Adanya cita-cita juga
diiringi oleh perkembangan dan pertumbuhan keperibadian individu yang akan menimbulkan
motivasi yang besar untuk meraih cita-cita atau kegiatan yang diinginkan.
2. Kemampuan siswa
Kemampuan dan kecakapan setiap individu akan memperkuat adanya motivasi. kemampuan
yang dimaksud adalah kemampuan membaca, memahami sehingga dorongan yang ada pada
diri individu akan makin tinggi.
3. Kondisi siswa dan lingkungan
Kondisis siwa adalah kondisi rohani dan jasmani. Apabila kondisi stabil dan sehat maka
motivasi siswa akan bertambah dan prestasinya akan meningkat. Begitu juga dengan kondisi
lingkungan siswa (keluarga dan masyarakat) mendukung, maka motivasi pasti ada dan tidak
akan menghilang.
4. Unsur dinamis dan pengajaran
Dinamis artinya seorang individu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, tempat
dimana seorang individu akan memperoleh pengalaman.
5. Upaya guru dalam pengajaran siswa
Guru adalah seorang sosok yang dikagumi dan insan yangt mempunyai peranan penting
dalam dunia pendidikan. Seorang guru dituntut untuk profesional dan memiliki keterampilan.
Dalam suatu kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan tidak terlepas adanya fungsi dan
kegunaan. Motivasi dalam belajar yang merupakan suatu dorongan memiliki fungsi, yang
dikemukakan oleh seorang ahli yaitu:
; Mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motif untuk berfungsi sebagai
penggerak atau sebagai motor penggerak melepaskan energi.
; Menentukan arah perbuatan yaitu petunjuk suatu tujuan yang hendak dicapai
; Menyelesaikan perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang akan
dikerjakan ynag serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan-
perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. (Purwanto, 2002 : 70).
Disamping itu ada juga fungsi lain dari motivasi yaitu motivasi adalah sebagai pendorong
usaha dan pencapaian prestasi (Sardiman, 2001 : 83). Jelaslah bahwa fungsi motivasi itu
memberikan suatu nilai atau itensitas tersendiri dari seorang siswa dalam meningkatkan
motivasi belajar dan prestasi belajarnya.
Daftar Pustaka
A.M. Sardiman, 2005, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
Purwanto Ngalim, 2002, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Nasution S., 2004, Didaktik Asas-asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara.
Dilihat dari berbagai sudut pandang, para ahli psikologi berusaha untuk
menggolongkan motif-motif yang ada pada manusia atau suatu organisme kedalam beberapa
golongan menurut pendapatnya masing-masing. Diantaranya menurut Woodwort dan
Marquis sebagaimana dikutip oleh Ngalim Purwanto, motif itu ada tiga golongan yaitu :
a. Kebutuhan-kebutuhan organis yakni, motif-motif yang berhubungan dengan
kebutuhan-kebutuhan bagian dalam dari tubuh seperti : lapar,haus, kebutuhan bergerak,
beristirahat atau tidur, dan sebagainya.
b. Motif-motif yang timbul yang timbul sekonyong-konyong (emergency motives) inilah
motif yang timbul bukan karena kemauan individu tetapi karena ada rangsangan dari luar,
contoh : motif melarikan diri dari bahaya,motif berusaha mengatasi suatu rintangan.
c. Motif Obyektif yaitu motif yang diarahkan atau ditujukan ke suatu objek atau tujuan
tertentu di sekitar kita, timbul karena adanya dorongan dari dalam diri kita
Arden N. Frandsen yang dikutip oleh Sardiman, A.M, mengemukakan jenis motivasi
dilihat dari dasar pembentukannya, yaitu : motif bawaan, (motive psychological drives) dan
motif yang dipelajari (affiliative needs), misalnya : dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu
pengetahuan dan sebagainya
Adapun bentuk motivasi belajar di Sekolah dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1. Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri
yang dapat mendorong melakukan tindakan belajar. Dalam buku lain motivasi intrinsik
adalah motivasi yang timbul dari dalam diri seseorang atau motivasi yang erat hubungannya
dengan tujuan belajar, misalnya : ingin memahami suatu konsep, ingin memperoleh
pengetahuan dan sebagainya
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah:
a. Adanya kebutuhan
b. Adanya pengetahuan tentang kemajuan dirinya sendiri
c. Adanya cita-cita atau aspirasi
`2. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah hal atau keadaan yang datang dari luar individu siswa,
yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan belaja. Bentuk motivasi ekstrinsik ini
merupakan suatu dorongan yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar,
misalnya siswa rajin
belajar untuk memperoleh hadiah yang telah dijanjikan oleh orang tuanya, pujian dan hadiah,
peraturan atau tata tertib sekolah, suri tauladan orang tua, guru dan lain-lain merupakan
contoh konkrit dari motivasi ekstrinsik yang dapat mendorong siswa untuk belajar.
Dalam perspektif kognitif, motivasi intrinsik lebih signifikan bagi siswa karena lebih
murni dan langgeng serta tidak bergantung pada dorongan atau pengaruh orang lain.
Perlu ditegaskan, bukan berarti motivasi ekstrinsik tidak baik dan tidak penting.
Dalam kegiatan belajar mengajar tetap penting, karena kemungkinan besar keadaan siswa itu
dinamis berubah-ubah dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar
mengajar ada
yang kurang menarik bagi siswa sehingga siswa tidak bersemangat dalam melakukan proses
belajar mengajar baik di sekolah maupun di rumah.
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun ekstrinsik
sangat diperlukan. Dengan motivasi, siswa dapat mengembangkan aktifitas dan inisiatif
sehingga dapat mengarahkan dan memelihara kerukunan dalam melakukan kegiatan belajar.,
Menurut Dimyati dan Mudjiono (1994:89-92) ada beberapa factor yang mempengaruhi
motivasi belajar,yaitu:
1 Cita-cita atau aspirasi siswa : Cita-cita dapat berlangsung dalam waktu sangat
lama, bahkan sepanjang hayat. Cita-cita siswa untuk menjadi seseorang akan
memperkuat semangat belajar dan mengarahkan pelaku belajar. Citacita akan
memperkuat motivasi belajar intrinsik maupun ektrinsik sebab tercapainya suatu cita-
cita akan mewujudkan aktualisasi diri.
2 Kemampuan Belajar : Dalam belajar dibutuhkan berbagai kemampuan.
Kemampuan ini meliputi beberapa aspek psikis yang terdapat dalam diri siswa.
Misalnya pengamatan, perhatian, ingatan, daya pikir dan fantasi. Di dalam
kemampuan belajar ini, sehingga perkembangan berfikir siswa menjadi ukuran. Siswa
yang taraf perkembangan berfikirnya konkrit (nyata) tidak sama dengan siswa yang
berfikir secara operasional (berdasarkan pengamatan yang dikaitkan dengan
kemampuan daya nalarnya). Jadi siswa yang mempunyai kemampuan belajar tinggi,
biasanya lebih termotivasi dalam belajar, karena siswa seperti itu lebih sering
memperoleh sukses oleh karena kesuksesan memperkuat motivasinya.
3 Kondisi Jasmani dan Rohani Siswa : Siswa adalah makhluk yang terdiri dari
kesatuan psikofisik. Jadi kondisi siswa yang mempengaruhi motivasi belajar disini
berkaitan dengan kondisi fisik dan kondisi psikologis, tetapi biasanya guru lebih cepat
melihat kondisi fisik, karena lebih jelas menunjukkan gejalanya dari pada kondisi
psikologis. Misalnya siswa yang kelihatan lesu, mengantuk mungkin juga karena
malam harinya bergadang atau juga sakit.
4 Kondisi Lingkungan Kelas : Kondisi lingkungan merupakan unsur-unsur yang
datangnya dari luar diri siswa. Lingkungan siswa sebagaimana juga lingkungan
individu pada umumnya ada tiga yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Jadi unsur-unsur yang mendukung atau menghambat kondisi lingkungan berasal dari
ketiga lingkungan tersebut. Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan cara guru harus
berusaha mengelola kelas, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan,
menampilkan diri secara menarik dalam rangka membantu siswa termotivasi dalam
belajar.
5 Unsur-unsur Dinamis Belajar : Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah
unsur-unsur yang keberadaannya dalam proses belajar yang tidak stabil, kadang lemah
dan bahkan hilang sama sekali.
6 Upaya Guru Membelajarkan Siswa : Upaya yang dimaksud disini adalah
bagaimana guru mempersiapkan diri dalam membelajarkan siswa mulai dari
penguasaan materi, cara menyampaikannya, menarik perhatian siswa.
Share this:
; Share
;
Like this:
Like
Be the first to like this post.
This entry was posted in Psikologi and tagged Artikel, belajar, motivasi, pendidikan,
psikologi, teori, unsur. Bookmark the permalink.
Motivasi Belajar
Fungsi Motivasi Belajar
Leave a Reply
Enter your comment here...
;
; Archives
o April 2011
o January 2011
o November 2010
o October 2010
o September 2010
o August 2010
o July 2010
o June 2010
; Meta
o Register
o Log in
; Categories
o Artikel
; Islam
; Psikologi
; Tips&Trik
o Game
; Action
; Adventure
; puzzle
; racing
o Softwere
; Anti Virus
; Browsers and Plugins
; Office
; Picture, Audio & Video
; Utility
;
; Tags
Anti-Virus antivirus Artikel belajar bimbingan Browsers Cinta ciuman Clients cosmo
diri download faktor free freewere game games hubungan Indonesia kecerdasan
konseling Microsoft Microsoft Windows motivasi Multimedia pasangan pendidikan
pengertian penyuluhan percaya percaya diri player Pria program psikologi Security
Softwere Spyware teori tips tips&trik trik Web browser Windows WWW
Motivasi merupakan salah satu aspek psikis yang memiliki pengaruhterhadap pencapaian prestasi belajar.
Dalam Psikologi, istilah motif seringdibedakan dengan istilah motivasi. Untuk lebih jelasnya apa yang
dimaksuddengan motif dan motivasi, berikut ini penulis akan memberikan pengertiandari kedua istilah
tersebut. Kata "motif" diartikan sebagai daya upaya yangmendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
_
Atau seperti dikatakan olehSardiman dalam bukunya
Psychology Understanding of Human Behavior
yang dikutip M. Ngalim Purwanto : motif adalah tingkah laku atau perbuatansuatu tujuan atau perangsang.
=
Sedangkan S. Nasution, motif adalah segaladaya yang mendorog seseorang untuk melakukan sesuatu.

Dengan demikian motif adalah dorongan atau kekuatan dari dalam diriseseorang yang dapat menggerakkan
dirinya untuk melakukan sesuatu.
_

Sardiman A.M
, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,
(Jakarta : C.V. Rajawali, 1990),Cet. Ke-12, h. 73
=
Ngalim Purwanto,
Psikologi Pendidikan
, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 1998), Cet.Ke-5, h. 60

S. Nasution,
Didaktik Asas-asas Mengajar
, (Jakarta : Bumi Aksara, 1995), Cet. Ke-1, Ed. 2
Adapun pengartian motivasi dalam Kamus Besar Bahasa IndonesiaKontemporer, adalah keinginan atau
dorongan yang timbul pada diriseseorang baik secara sadar maupun tidak sadar untuk melakukan
sesuatuperbuatan dengan tujuan tertentu.

Pendapat-pendapat para ahli tentang definisi motivasi diantaranyaadalah :M. Alisuf Sabri, motivasi adalah
segala sesuatu yang menjadipendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong orang untuk memenuhi
suatu kebutuhan.

WS Winkel, motivasi adalah daya penggerak yang telah menjadi aktif,motif menjadi aktif pada saat tertentu,
bahkan kebutuhan untuk mencapaitujuan sangat dirasakan atau dihayati.

Selanjutnya, M. Ngalim Purwanto mengemukakan bahwa motivasiadalah pendorong suatu usaha yang
disadari untuk mempengaruhi tingkahlaku seseorang agar ia menjadi tergerak hatinya untuk bertindak
melakukansesuatu sehingga mecapai hasil atau tujuan tertentu.

Peter Salim dan Yenny Salim,


Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer
, (Jakarta :Modern English, 1991), h. 997

M. Alisuf Sabri,
Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan,
(Jakarta : CV. PedomanIlmu Jaya, 2001), Cet. Ke-3, h. 90

Sardiman A.M,
Op.Cit
, h. 87

WS. Winkel,
Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar
, (Jakarta : PT. Gramedia, 1986),Cet. Ke-3, h. 71

11Menurut MC. Donald, yang dikutip oleh Sardiman A.M, motivasiadalah suatu perubahan energi dalam
diri seseorang yang ditandai denganmunculnya "feeling" dan didahului dengan tanggapan adanya tujuan.

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli bahwamotivasi adalah suatu perubahan yang
terdapat pada diri seseorang untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan.Dapat disimpulkan bahwa
motivasi sebagai suatu perubahan energidalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya perasaan dan
didahuluidengan adanya tujuan, maka dalam motivasi terkandung tiga unsur penting,yaitu :a.

Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada dirisetiap individu manusia, perkembangan
motivasi akan membawabeberapa perubahan energi di dalam system
"neurophysiological"
yangada pada organisme manusia.b.

Motivasi ditandai dengan munculnya rasa
"feeling"
, afeksi seseorang.Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan,afeksi dan emosi yang
dapat menentukan tingkah laku manusia.c.

Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam halini sebenarnya merupakan respons
dari suatu aksi yakni tujuan.
16

Ngalim Purwanto,
Op.Cit
, h. 71
16

Sardiman A.M.
Op.Cit.,
h. 74

You might also like