You are on page 1of 10

by : dr.

Heru Noviat Herdata, SpA

ELEKTROKARDIOGRAFI

Pendahuluan

Jantung merupakan sebuah organ unik yang mampu memproduksi muatan listrik. Tubuh merupakan konduktor yang baik impuls jantung dpt menjalar keseluruh tubuh potensial arus bioelektrik dpt diukur melalui eletroda yang diletakkan pada berbagai posisi dipermukaan tubuh. Grafik yang tercatat melalui rekaman ini disebut elektrokardiogram. Dalam menjalankan fungsinya sebagai pompa, jantung tidak dipengaruhi oleh SSP, walaupun dipengaruhi oleh saraf simpatis dan parasimpatis. Jantung diatur oleh otomat yang ada pada dirinya sendiri ok sel jantung mempunyai sifat otomatisasi atau ritmitas, eksitabilitas dan konduktivitas. Otomatisasi menciptakan rangsangan spontan Eksitabilitas merespon rangsangan yang diterima Konduktivitas kemampuan menghantar rangsangan

Elektrofisiologi Jantung

Jantung dibentuk oleh 3 jenis sel eksitasi : Sel pacemaker nodus SA Sel konduksi jar neuromuskular yg membentuk traktus internodal atrium, berkas His, serat Purkinje kawat penghantar arus bioelektrik. Sel otot jantung yg berfungsi untuk kontraksi Sel otot jantung mempunyai beribu2 kanal ion yang bersifat relatif spesifik terhadap ion tertentu; Ca++, K+, Na+ dst yg dikontrol oleh mekanisme pintu gerbang yg dpt membuka menutup tergantung kondisi membran. Membran sel sangat permeabel terhadap K+ dan Cl-, sedikit permeabel terhadap Na+ dan tidak permeablel terhadap ion anorganik Faktor yg berperan dalam membangun suatu potensial membran adalah : Permeabilitas membran terhadap ion natrim dan kalium Pompa natrium 2 5 kali pompa Kalium Anion organik dalam sel yg bersifat nondiffusible Karena sel otot jantung dpt menimbulkan impuls yg berirama, maka sel otot jantung dpt dijumpai dalam 3 keadaan : Keadaan diam atau polarisasi Keadaan terangsang impuls atau depolarisasi Keadaan sesudah terangsang dan akan kembali kekeadaan semula atau repolarisasi. Pada keadaan diam, sel otot jantung mempunyai potensial membran istirahat (MRP) sebesar -90 mm Volt

Fase kontraksi otot jantung

Fase 0 ( depolarisasi ) Karena terangsang Na ekstra sel akan masuk ke dalam sel dan K keluar dari dalam sel bertambah sampai + 20 mm volt. Fase repolasisasi : Repolarisasi cepat (fase 1) Repolarisasi plateau (fase 2) Repolarisasi akhir (fase 3) Fase 4 polarisasi Depolarisasi akan diteruskan keseluruh otot jantung dan akan terekam pd EKG

Gelombang EKG

Depolarisasi yang mengarah mendekati elektroda akan terekam sebagai defleksi positif, sedangkan yang menjauhi elektroda akan direkam sebagai defleksi negatif. Depolarisasi atrium gelombang P Depolarisasi ventrikel kompleks QRS Repolarisasi ventrikel gelombang T

Sadapan EKG

Pada umumnya sebuah alat EKG terdapat 12 sadapan ( lead ) Dibedakan 3 golongan : Sadapan bipolar = sadapan standar sadapan I, II dan III Sadapan unipolar ekstremitas aVR, aVL dan aVF Sadapan unipolar prekordial V1, V2, V3, V4, V5 dan V6 Sadapan standar dan ekstremitas merekam bidang frontal Sadapan prekordial merekam bidang horisontal

Sadapan Ekstremitas

Menurut hukum Kirchoff : beda potensial dalam sirkuit tertutup = 0 I + II + III = 0 Disebut unipolar karena satu elektrodanya berpotensial 0 sedang yang lain berpotensial positif. Elektroda yang berpotensial positif ini dapat diletakkan di tangan kanan, tangan kiri atau kaki kiri VR (vector of right arm), VL dan VF. Dengan sedikit teknik pd alat EKG, beda potensial ini dibesarkan sampai 50% aVR (augmented). Secara matematis jumlah amplitudo komplek EKG ketiga sadapan ini sama dengan 0 aVR + aVL + aVF = 0

Sadapan Prekordial

Termasuk sadapan unipolar, elektroda yang berpotensial positif diletakkan didaerah dada. Termasuk dalam ini adalah : V1 : sela iga 4 garis sternal kanan V2 : sela iga 4 garis sternal kiri V3 : antara V2 dan V4 V4 : sela iga 5 garis mid clavikular kiri V5 : bidang horisontal V4 di garis axiler depan V6 : bidang horisontal V4 di garis axiler tengah Bila diperlukan : V7 : bidang horisontal V4 di garis axiler belakang V8 : bidang horisontal V4 di garis scapula belakang V9 : bidang horisontal V4 di batas kiri kolumna vertebralis

EKG normal
Impuls kontraksi atrium dan ventrikel jantung menimbulkan 6 macam gelombang pada EKG; ditandai dgn huruf P, Q, R. S, T dan U Kertas EKG merupakan kertas grafik yang dibagi garis tipis (1mm x 1mm) dan garis agak tebal (5mm x 5mm) Skala garis-garis pada kertas EKG dipakai untuk mengukur amplitudo dan waktu defleksi, segmen dan interval. Aksis horisontal mewakili kurun waktu, kec mesin EKG 25 mm/det, maka setiap 1mm mewakili 0,04 detik, 5mm mewakili 0,2 detik. Setiap 75mm juga diberi indikator segitiga atau garis kecil mewakili 3 detik.

Aksis vertikal mewakili voltase, 10mm mewakili 1mV. Jadi 1mm = 0,1mV Pengukuran defleksi positif dimulai dari batas atas dari garis dasar (garis isoelektris) sampai puncak dr gelombangnya. Defleksi negatif diukur dari batas bawah garis dasar sampai titik terbawah dari gelombang.

Gelombang P

Gelombang P depolarisasi atrium yang menyebar secara radial dr simpul SA ke simpul AV Panjang gel P ~ waktu impuls tsb berjalan Gel P normal panjangnya 0,11 detik dan amplitudonya tdk melebihi 2,5mm Paling jelas di I dan II Pada irama sinus P positif di I, II dan aVF. Negatif di aVR. Difasis atau negatif di V1 dan V2. Pada V3 V6 positif.

P-R interval

Menunjukkan waktu antara permulaan dari depolarisasi atrium sampai kepada permulaan depolarisasi ventrikel. Diukur dari permulaan gel P sampai permulaan QRS kompleks. Waktu interval biasanya 0,12 0,20 detik pd HR 70-90 x/m

P-R segmen
Menunjukkan kelambatan transmisi impuls di simpul AV (repolarisasi atrium) Diukur dari akhir P sampai permulaan QRS komplek, tdk lebih 0,8mm

QRS kompleks

Menunjukan waktu yang diperlukan untuk depolarisasi ventrikel. Normalnya adalah 0,10 0,11 detik Bagian-bagian QRS kompleks : Gelombang Q : defleksi kebawah pertama dan diikuti defleksi keatas Gelombang R : defleksi pertama keatas yg didahului atau tidak gel Q Gelombang S : defleksi kebawah sesudah R Gelombang R : defleksi keatas yang kedua Gelombang S : defleksi kebawah sesudah R

S-T segmen

Interval antara akhir QRS komplek dan permulaan gelombang T. Sedikit mencekung keatas diantara titik J (J=junctional point, dimana gelombang S berakhir) Menunjukkan waktu dimana kedua vebtrikel dalam keadaan aktif sebelum dimulai repolarisasi. Biasanya isoelektris.

Gelombang T
Proses repolarisasi ventrikel. Panjang gelombang T biasanya 0,10 sampai 0,25 detik Positif di I dan II, difasik/positif/negatif di III, aVL atau aVF, negatif di aVR atau V1 dan positif di V3-V6

Q-T interval

Waktu yang dibutuhkan untuk depolarisasi dan repolarisasi dari ventrkel Diukur mulai QRS komplek sampa akhir gel T Umumnya antara 0,35 - 0,44 det Q-T interval tergantung frekuensi jantung, disebut Q-Tc (corrected)

You might also like