Professional Documents
Culture Documents
SARDJITO
Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Laboratorium Klinik Keperawatan MA.Keperawatan Medikal Bedah III
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA JURUSAN KEPERAWATAN 2013
LEMBAR PENGESAHAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.L DENGAN EPILEPSI DI POLIKLINIK SARAF RSUP Dr.SARDJITO
TINGKAT II REGULER
Pembimbing Lapangan,
R.Gunadi,AMK
A. PENGKAJIAN Hari/Tanggal Waktu Metode Sumber data Oleh : Rabu,, 26 Juni 2013 : 10.00 WIB : Wawancara, pemeriksaan fisik dan studi dokumen : Klien, Keluarga, Tenaga kesehatan dan Status pasien : Murdiyani Agustina dan Padmasari Hastuti
1. Identitas a. Pasien Nama Umur Jenis Kelamin Agama : Ny. L : 52 tahun : Perempuan : Islam
Status Perkawinan : Menikah Pendidikan Pekerjaan Kebangsaan Alamat Diagnosa Medis Nomor RM Tanggal masuk : SD : Ibu Rumah Tangga : Indonesia : Bungkus RT 009 Parangtritis, Bantul, Yogyakarta : Epilepsi : 01.61.79.35 : 26 Juni 2013
b. Keluarga/ Penanggungjawab Nama Jenis kelamin Umur Pekerjaan Alamat : Tn.D : Laki-laki : 52 tahun : Petani : Bungkus RT 009 Parangtritis, Bantul, Yogyakarta
1) Riwayat Kesehatan Sekarang a) Keluhan utama Klien menyatakan nyeri pada kepala bagian belakang atas, terasa panas seperti terkena cabai. Nyeri dirasakan hilang
timbul. Nyeri dirasakan pada skala 3 dari skala 1-10. b) Awal serangan Keluarga mengatakan sekitar 8 bulan yang lalu, klien tiba-tiba mengeluh nyeri kepala. c) Timbulnya keluhan Klien mengatakan bahwa nyeri terasa tidak tentu waktunya. Nyeri bisa timbul pada saat beraktifitas berlebih atau saat istirahat. d) Upaya pengobatan/Perawatan yang dilakukan Pada bulan Januari 2013 saat mengeluhkan nyeri pada kepala belakang bagian atas. Klien memeriksakan diri ke bagian saraf RSUP Dr.Sardjito dan didiagnosis neuropati perifer, cephalgia kronik dan anxiety (GAD) . Klien dilakukan CT scan namun hasilnya baik. Klien terus menjalani pengobatan rawat jalan dengan dokter. Klien menyatakan keluhan pusing belum berkurang/tidak ada perubahan. Pada bulan Juni awal Klien kemudian memutuskan untuk menjalani pengobatan dengan dokter spesialis dipoliklinik saraf dan didiagnosa epilepsi karena hasil EEG menunjukkan keabnormalan. 2) Riwayat Kesehatan Lalu Sebelumnya Klien tidak mempunyai riwayat penyakit yang sama seperti yang klien rasakan sekarang. Klien juga mengatakan bahwa klien tidak ada penyakit keturunan seperti Diabetes melitus dan jantung.
= Perempuan
= Laki-laki meninggal
= Perempuan meninggal
= Klien
2)
Riwayat Kesehatan Keluarga: Keluarga dari pihak klien tidak ada yang memiliki riwayat penyakit yang sama dengan klien maupun penyakit keturunan dan menular lainnya.
3.
Pola Kebiasaan Pasien a. Aspek Fisik - Biologis 1) Pola nutrisi (a) Sebelum sakit 1) Klien mengatakan makan 3 x sehari. Klien mengatakan biasa makan dengan nasi, sayur dan lauk. Klien tidak
mempunyai makanan pantangan. Klien mengatakan biasa minum dalam satu hari 1500cc/hari (air putih dan teh). Klien minum air putih kurang lebih 4 gelas per hari dan selalu minum teh setiap pagi. Klien tidak mengkonsumsi makanan tambahan maupun vitamin, tidak ada makanan yang dipantang oleh klien dan klien tidak memiliki alergi terhadap makanan. (b) Selama sakit Klien mengatakan setelah sakit klien hanya makan paling banyak 2 x sehari. Klien mengatakan tidak nafsu makan karena merasakan sakit kepala. Keluarga klien mengatakan selama sakit, mengatakan klien hanya mau makan 5 sendok. Klien walaupun dengan makanan yang enak
sekalipun yaitu daging, ikan, atau makanan kesukaan, klien tetap tidak nafsu makan. 2) Pola Eliminasi a) Sebelum sakit Klien mengatakan b.a.b. teratur 1xsehari dengan WC jongkok. Klien mengatakan b.a.k. 5-7 x sehari. b) Selama Sakit Keluarga klien mengatakan bahwa klien belum b.a.b terhitung 3 hari dari hari dilakukan pengkajian. Klien b.a.k 4-5 x sehari. 3) Pola Aktivitas Istirahat Tidur (a) Sebelum Sakit Klien biasa tidur jam 8 jam dalam sehari. Aktivitas seharihari klien adalah seorang Ibu rumah tangga yang biasa dengan pekerjaan rumah yang banyak. (b) Selama Sakit Keluarga mengatakan dari mulai timbul keluhan, Klien tidak lagi melakukan aktifitas yang banyak. Klien mengatakan selama di rawat di rumah sakit tidur hanya 4-5 jam dalam sehari. Klien tidak bisa tidur karena kepala. 4) Pola Oksigenasi sering merasa sakit
(a) Sebelum sakit : keluarga klien menyatakan sebelum sakit klien tidak mempunyai gangguan pernafasan. Keluarga menyatakan klien tidak mempunyai riwayat sesak nafas, maupun sakit dada. (b) Selama sakit : keluarga klien menyatakan selama sakit klien tidak mempunyai sesak nafas. 5) Pola Kebersihan diri (a) Sebelum Sakit Klien mandi 2 kali sehari. Klien mencuci rambut 3 kali dalam seminggu. Klien menggosok gigi 2 kali sehari. Klien memotong kuku ketika sudah panjang. Kemampuan Perawatan diri Makan dan minum Mandi Toileting Berpakaian ROM Keterangan : 0 : Mandiri 1 : Alat bantu 2 : Dibantu orang lain (b) Selama Sakit (c) Klien mandi 2 kali sehari. Klien mencuci rambut 3 kali dalam seminggu. Klien menggosok gigi 2 kali sehari. Klien memotong kuku ketika sudah panjang. Kemampuan Perawatan diri Makan dan minum Mandi Toileting Berpakaian ROM Keterangan : 0 : Mandiri 3 : Dibantu orang lain dan alat 0 1 2 3 4 3 : Dibantu orang lain dan alat 4 : Tergantung total 0 1 2 3 4
4 : Tergantung total
b. Aspek Mental-Intelektual-Sosial-Spiritual 1. Aspek Mental a) Konsep Diri Klien menyatakan cemas karena nyeri kepalanya tidak kunjung sembuh. Klien juga mengatakan cemas karena sampai saat ini klien masih tidak nafsu makan walaupun sudah obat/vitamin penambah nafsu makan. b) Gambaran Diri Klien mengatakan bahwa dirinya tidak malu dengan penyakit yang dideritanya karena saat itu merupakan suatu penyakit yang akan ditangani oleh tenaga kesehatan yang lebih ahli. c) Identitas Diri Klien menyadari identitasnya sebagai perempuan yang sudah lanjut. d) Ideal Diri Klien berharap penyakitnya cepat sembuh dan berharap agar dapat melakukan kegiatan seperti biasanya. jika dirinya sakit hanya akan Kien juga merepotkan diberikan
mengatakan
keluarganya sedangkan klien adalah orang yang tidak mau merepotkan keluarga atau oranglain. e) Harga Diri Klien sadar sebagai manusia biasa klien memiliki banyak kekurangan dan sadar bahwa semuanya ini merupakan cobaan dari Tuhan. 2) Aspek Intelektual Penampilan klien tampak murung, tempramen tenang dan dapat mengendalikan emosinya, klien dapat mengungkapkan
perasaannya. Klien mengatakan tidak mengalami gangguan daya ingat atau menjadi pelupa walaupun sedang sakit. 3) Aspek Sosial
Klien mengatakan hubungan dengan anggota keluarga dan masyarakat dilingkungan klien terjalin dengan baik. Klien kooperatif dapat berinteraksi dengan orang lain dan tim kesehatan. Hubungan klien dengan keluarga, tetangga baik tidak ada masalah yang serius. Terbukti pada saat datang ke poliklinik klien diantar oleh Ibu klien. 4) Aspek Spiritual Dalam menghadapi masalah biasanya klien selalu berdoa agar di beri kemudahan. Klien beragama islam, dalam kondisinya sekarang ibadah sholat klien terganggu karena klien harus sholat dengan posisi tiduran. Namun klien tetap menjalankan sholatnya dengan teratur den meyakini sakitnya adalah cobaan dari Allah. Sebagai manusia biasa klien hanya bisa berusaha dan berdoa. 4. Pemeriksaan Fisik a. Keadaan Umum Kesadaran : Composmentis b. Status gizi : TB BB IMT : 152 cm : 45 kg : 18,25 kg/m3
c. Tanda-tanda vital TD T N R d. Rambut Inspeksi : bentuk kepala mesosepal, kepala bersih. penyebaran : 110/80 mmHg : 36,3 0C : 86 x/menit : 20 x/ menit
rambut merata. e. Muka Inspeksi f. Mata Inspeksi : konjungtiva tidak pucat, mata simetris, tidak ada udem : bentuk simetris, sklera tampak sedikit keruh
rumah sakit tidur hanya 4-5 jam dalam sehari. Klien tidak bisa tidur karena sering merasa sakit kepala. g. Hidung dan sinus Inspeksi : pernapasan dada, bentuk simetris, tidak ada sekret yang
keluar dari hidung h. Bibir Inspeksi : tidak sianosis, mukosa bibir kering, bibir klien sedikit
pecah-pecah i. Mulut Inspeksi j. Leher Inspeksi k. Kulit Inspeksi palpasi : tidak ada sianosis : hangat, tidak ada edem, turgor kulit elastis : tidak ada perbesaran kelenjar tyroid : tampak bersih , tidak ada luka
l. Jari dan Kuku Inspeksi m. Thoraks Inspeksi : bentuk dada simetris kanan kiri, tidak ada dypsnea, tidak digunakan otot tambahan saat bernapas. palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada peradangan, ekspansi dada simetris perkusi : Interkosta kanan 1-5 resonan, interkosta 6 redup. Sebelah kiri, interkosta 1-3 resonan, 4-6 redup. auskultasi : tidak terdengar suara ronki dan tidak ada wheezing. n. Ekstremitas atas Inspeksi Palpasi : bersih, tidak ada sianosis : tidak ada edema pada kedua tangan : tidak ada sianosis
o. Ekstremitas bawah Inspeksi Palpasi : bersih, tidak ada sianosis : tidak ada edema pada kedua kaki.
6. Rencana Tindakan / Pengobatan a. Injeksi citicolin Indikasi : Untuk meningatkan zat kimia otak yang disebut phosphatidylcholin.Zat ini penting untuk fungsi otak. Citicolin juga bisa mengurangi kerusakan jaringan otak ketika otak terluka. b. Citicolin 1x500g Indikasi : Untuk meningatkan zat kimia otak yang disebut phosphatidylcholin.Zat ini penting untuk fungsi otak. Citicolin juga bisa mengurangi kerusakan jaringan otak ketika otak terluka. c. Acyclovir d. Neurodex ANALISA DATA Hari, tanggal : Rabu, 26 Juni 2013 Jam : 11.00 WIB Nama klien Tempat : NyL : Poli saraf
Data DS : Klien menyatakan nyeri pada kepala bagian belakang atas, terasa panas seperti terkena cabai. Nyeri dirasakan hilang timbul. Nyeri dirasakan pada skala 3 dari skala 1-10. Klien mengatakan klien dan dalam merasa harus
pekerjaannya
diam
menahan
Nyeri kepala
rawat di rumah sakit tidur hanya adekuat 4-5 jam dalam sehari. Klien tidak bisa tidur karena merasa sakit kepala. Klien mengatakan jika Ia tidur nanti ketika bangun malah sering
merasakan bingung DO: Terlihat lingkaran hitam pada mata klien. Klien tampak lemah
DS : Klien menyatakan cemas Ansietas karena kunjung nyeri kepalanya Klien tidak juga
sembuh.
mengatakan
cemas
karena
sampai saat ini klien masih tidak nafsu makan walaupun sudah
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injury biologis ditandai dengan : DS : Klien menyatakan nyeri pada kepala bagian belakang atas, terasa panas seperti terkena cabai. Nyeri dirasakan hilang timbul. Nyeri dirasakan
pada skala 3 dari skala 1-10. Klien mengatakan dalam beraktifitas klien merasa terganggu dan harus meninggalkan pekerjaannya karena nyeri DO : Klien tampak diam menahan nyeri 2. Kebutuhan tidur tidak adekuat berhubungandengan nyeri kepala ditandai dengan : DS : Klien mengatakan selama di rawat di rumah sakit tidur hanya 4-5 jam dalam sehari. Klien tidak bisa tidur karena sering merasa sakit kepala. Klien mengatakan jika Ia tidur nanti ketika bangun malah merasakan bingung DO: Terlihat lingkaran hitam pada mata klien. Klien tampak lemah
3. Ansietas berhubungan dengan Kurang pengetahuan tentang manajemen penyakit ditandai dengan : DS : Klien menyatakan cemas karena nyeri kepalanya tidak kunjung sembuh. Klien juga mengatakan cemas karena sampai saat ini klien masih tidak nafsu makan walaupun sudah diberikan obat/vitamin penambah nafsu makan. DO :-
C. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Nama klien : NyT Diagnosa Medis : Epilepsi No 1 Nyeri Dx akut Tujuan Rabu 26 Juni 2013 Pukul 12.30 WIB Tindakan Rabu 26 Juni 2013 Pukul 12.30 WIB Rasional
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x30 menit pada kunjungan poli berikutnya tanggal 2 Juli 2013 terjadi klien menyatakan atau nyeri,
1. Kaji tingkat nyeri, beratnya 1. Berguna (skala 0 10) pengawasan obat, penyembuhan 2. Anjurkan menghindari klien untuk 2. dapat makanan nyeri
bagian belakang atas, terasa panas seperti terkena cabai. Nyeri dirasakan timbul. hilang Nyeri
penurunan rasa
hilangnya
menurunkan peristaltik
aktivitas
dengan kriteria :
nyeri klien berkurang klien tampak lebih rileks skala berkurang nyeri klien
3. Anjurkan klien untuk tetap 3. mencegah terjadinya perih mengatur waktu makannya 4. Diskusikan teknik dan pada ulu hati/epigastrium rasa nyeri
relaksasi
Nina
dalam 5. Kolaborasi dengan 5. Menghilangkan rasa nyeri dan kerjasama mempermudah dengan
Nina
2 Kebutuhan tidur tidak Setelah adekuat berhubungan dengan nyeri kepala yang ditandai dengan : DS : Klien mengatakan diberi asuhan 1. Anjurkan klien untuk makan makanan kecil yang tidak pada sore hari, mandi dan masase punggung. keperawatan selama 1x 20 menit pada kunjungan poli tanggal 2 Juli 2013 kllen
menyatakan kebutuhan tidur klien adekuat dengan kriteria : a. Lingkaran hitam di sekitar mata klien hilang atau berkurang b. Klien tidak mengalami 2. Anjurkan keluarga untuk 2. Menyesuaikan kebiasaan pasien dengan sehari-hari
dengan
dalam sehari. Klien tidak bisa tidur karena sering merasa sakit kepala. Klien mengatakan jika Ia tidur nanti bangun DO: Terlihat hitam klien. Klien tampak lemah lingkaran pada mata ketika malah
Padma
yang akan menghambat tidur nyenyak 4. Ajarkan membuat jadwal 4. Penguatan bahwa saatnya tidur mempertahankan kestabilan Catatan: lingkungan. penundaan tidur mungkin untuk pasien kelebihan dan
merasakan nyeri
Padma
waktu
3 Ansietas berhubungan dengan Kurang pengetahuan tentang penyakit dengan : DS : Klien menyatakan cemas nyeri tidak sembuh. Klien mengatakan cemas karena juga karena kepalanya kunjung manajemen ditandai
Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji tingkat rasa takut dan 1. Membantu keperawatan selama 1 X 20 menit pada kunjungan poli berikutnya tanggal 2 Juli 2013 klien dan keluarga 2. Jelaskan menyatakan mengatasi dapat perasaan asuhan Ulangi sering kebutuhan. prosedur yang penjelasan atau atau 2. Rasa kecemasan klien. jenis
menentukan yang
intervensi
diperlukan.
takut
akan diperkecil
ketidaktahuan
penerimaan dialisis.
waspada 3. Akui kenormalan perasaan 3. Mengetahui perasan normal tenang dan pada situasi kini. dapat menghilangkan takut bahwa pasien kehilangan control. 4. Dorong kesempatan atau dan untuk berikan 4. Membuat perasaan terbuka pasien terdekat dan bekerjasama dalam
sampai saat ini klien masih tidak nafsu walaupun makan sudah -
orang
Nina.
Nina.