Professional Documents
Culture Documents
MODUL MATA LBM 1 SGD 8 ORGAN PENGLIHATAN NORMAL STEP 1 STEP 2 1. 2. 3. 4. 5. 6. Jelaskan anatomi dan fisiologi organ penglihatan! Apa saja otot kelopak mata dan fungsinya! Apa saja adneksa mata beserta fungsinya! Bagaimana mekanisme melihat? Bagaimana mekanisme berkedip? (volunter dan involunter)! Bagaimana mekanisme gerak bola mata? Saat melihat tanpa merubah posisi tubuh dan kepalanya? 7. Mengapa Arief tidak merasakan matanya kering/tidak sakit ketika ada debu? 8. Mengapa tidak merasakan sakit kepala meskipun lama berdiri? 9. Bagaimana mekanisme bisa membedakan warna?
STEP 3 1. Jelaskan anatomi dan fisiologi organ penglihatan! Anatomi, tambahkan gambar!!! Mata ada 2: a. Oculus: N.optivus, bulbus oculi Bulbus oculi: 1) selubung (tunica fibrosa(kornea dan sclera), tunica nervosa (retina, stratum pigmenti), tunica vasculosa (iris,corpus cillaris) 2) isi (aquous humor, lensa crystalina, dan corpus vitreum) b. Occuli accessorius: ada 4: palpebra, konjungtiva, kelenjar lakrima, Mm.oculi a. Cornea: bentuk transparan, refraksi cahaya (membiaskan cahaya), berapa kekuatannya (dioptri)? Fungsi cornea? b. Pupil: mengatur jumlah cahaya yang diterima. Gelap pupil melebar, terang menyempit Ketika menutup mata, bagaimana keadaan pupil? c. Iris: ada 2 otot: M. dilator pupil kontraksi pupil melebar. M. sphincter pupil kontraksi mengecilkan pupil
1
11 cis-retinol (vit. A) 11 cis-retinal +skotopsin rodopsin. Cari skema!! Sel kerucut: reseptor warna - iodopsin Adakah pengaruh dari vitamin A juga?
e) f) g) h) i) j)
Lapisan pleksiform luar Lapisan nucleus dalam Lapisan pleksiform dalam Lapisan ganglion Lapisan serabut saraf optik Membrane limitan dalam
Mata tidak kering karena adanya cairan aquous humor (anterior lensa) dan vitreous humor(antara posteror lensa dan retina). Aliran vitreous humor ke aquous humor?
2
2. Apa saja otot kelopak mata dan fungsinya! a. M. orbicularis oculi: dpersarafi N. VII (N. facialis) Menutup kelopak b. M. levator palpebra: oleh N. III (N. occulomotorius) Membuka kelopak c. M. tarsalis Mulleri: serabut2 simpatis dari ganglion servical superior Mempertahankan saat palpebra saat membuka 3. Apa saja adneksa mata beserta fungsinya! Occuli accessorius: ada 4: a. Palpebra 1) Palpebra superior 2) Palpebra inferior Palpebra superior dan inferor bertemu di Rima palpebra, disebelah lateral dan medialnyanya ada cantus, dicantus ada caranculla, cantus medial lebih berfungsi untuk berkumpulnya air mata sebelum ke punctum lacrima. Punya tarsus, mengandung kelenjar Meibom mengeluarkan minyak untuk melapisi bagian luar air mata agar tidak cepat menguap. b. Konjungtiva Menghasilkan sel musin sel goblet melindungi mata. a. Konjungtiva tarsal: didepan tarsus b. Konjungtiva bulbi c. Konjungtiva fornix Fungsi masing2 konjungtiva? c. kelenjar lakrima,
3
d. Mm.oculi a. M. Rectus lateral (N. VI) dan medial (N. III): pergerakan mata kesamping kanan dan kiri. b. M. Rectus inferior (N.III)dan superior(N.III): pergerakan mata ke atas ke atas dan bawah. c. M. Obliqus superior(N. IV) dan inferior (N. III): pergerakan mata memutar ke kanan dan kekiri.
4. Bagaimana mekanisme melihat? 5. Bagaimana mekanisme berkedip? (volunter dan involunter)! 6. Bagaimana mekanisme gerak bola mata? Saat melihat tanpa merubah posisi tubuh dan kepalanya? 7. Mengapa Arief tidak merasakan matanya kering/tidak sakit ketika ada debu? 8. Mengapa tidak merasakan sakit kepala meskipun lama berdiri? 9. Bagaimana mekanisme bisa membedakan warna?
STEP 4 MAPPING
STEP 7 1. Jelaskan anatomi dan fisiologi organ penglihatan! Anatomi, tambahkan gambar!!! CAVUM ORBITA
Organon visuum
Oculus
Bulbus oculi
Nervus opticus
Selubung
Isi Palpebra
Tunica fibrosa Sclera Cornea Tunica vasculosa Choroid Corpus ciliare Iris Tunica nervosa Stratum pigmenti Retina
Musculi oculi
http://www.kellogg.umich.edu/theeyeshaveit/anatomy/sagittal-section.html
8
http://academia.hixie.ch/bath/eye/home.html
10
11
12
13
14
15
Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula, By Ethel Slonane http://books.google.co.id/books?id=F13RgtrhNc8C&pg=PA185&dq=sklera+adalah&hl=en&s a=X&ei=_mGTUcOsFsaQrQfOqYHADg&redir_esc=y#v=onepage&q=sklera%20adalah&f=fals e BULBUS OCULI A. SELUBUNG 1. TUNICA FIBROSA a. Sclera
16
Anatomi & Fisiologi U.Ps, By Evelyn C. Pearce: http://books.google.co.id/books?id=3ZyOm94xiCMC&pg=PA315&dq=sklera+adalah& hl=en&sa=X&ei=m1TUei3DYXZrQeOj4HABg&redir_esc=y#v=onepage&q=sklera%20adalah&f=false b. Cornea Cornea: bentuk transparan, refraksi cahaya (membiaskan cahaya), berapa kekuatannya (dioptri)? Fungsi cornea?
1. Epitel kornea merupakan lanjutan dari konjungtiva disusun oleh epitel gepeng berlapis tanpa lapisan tanduk (squamous comples non keratin). Lapisan ini merupakan lapisan kornea terluar yang langsung kontak dengan dunia luar dan terdiri atas 7 lapis sel. Epitel kornea ini mengandung banyak ujung- ujung serat saraf bebas. Sel-sel yang terletak di permukaan cepat menjadi aus dan digantikan oleh sel-sel yang terletak di bawahnya yang bermigrasi dengan cepat. 2. Membran Bowman merupakan lapisan fibrosa yang terletak di bawah epitel tersusun dari serat kolagen tipe 1.
17
http://books.google.co.id/books?id=w5eVlI0_bdEC&pg=PA91&dq=sklera+adal ah&hl=en&sa=X&ei=m1TUei3DYXZrQeOj4HABg&redir_esc=y#v=onepage&q=sklera%20adalah&f=false
18
a. Choroid
Khoroid merupakan lapisan yang banyak mengandung pembuluh darah dan sel-sel pigmen sehingga tampak bewarna hitam. Lapisan ini tersusun dari jaringan penyambung jarang yang mengandung serat-serat kolagen dan elastin, sel-sel fibroblas, pembuluh darah dan melanosit. Khoroid terdiri atas 4 lapisan yaitu 1. Epikhoroid merupakan lapisan khoroid terluar tersusun dari serat-serat kolagen dan elastin. 2. Lapisan pembuluh merupakan lapisan yang paling tebal tersusun dari pembuluh darah dan melanosit. 3. Lapisan koriokapiler, merupakan lapisan yang terdiri atas pleksus kapiler, jaring0-jaring halus serat elastin dan kolagen, fibroblas dan melanosit. Kapiler-kapiler ini berasal dari arteri khoroidalis Pleksus ini mensuplai nutrisi untuk bagian luar retina. 4. Lamina elastika, merupakan lapisan khoroid yang berbatasan dengan epitel pigmen retina. Lapisan ini tersusun dari jarring-jaring elastik padat dan suatu lapisan dalam lamina basal yang homogen.
b. Corpus Cilliaris
19
http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/penginderaan-kedokterandasar/anatomimata/
Korpus siliaris dilapisi oleh 2 lapis epitel kuboid (Gb-7). Lapisan luar kaya akan pigmen dan merupakan lanjutan lapisan epitel pigmen retina. Lapisan dalam yang tidak berpigmen merupakan lanjutan lapisan reseptor retina, tetapi tidak sensitif terhadap cahaya. Sel-sel di lapisan ini akan mengeluarkan cairan filtrasi plasma yang rendah protein ke dalam bilik mata belakang (kamera okuli posterior).
20
Bagaimana proses pembentukan warna di iris? Warna mata dipengaruhi oleh melanosit pada lapisan yg berpigmen pada retina mata. Fungsi utama iris: meningkatkan jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata pada waktu gelap, dan mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata pada waktu terang. Jumlah cahaya yg memasuki mata melalui pupil sebanding dengan luas pupil. Diameter pupil manusia dapat mengecil sampai 1,5 mm, dan membesar sampai 8 mm. Jumlah cahaya yg memasuki mata dapat berubah sekitar 30x lipat sebagai akibat dari perubahan diameter pupil. Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
Pada iris terdapat 2 jenis otot polos (Gb-8) yaitu otot dilatator pupil dan otot sfingter/konstriktor pupil. Kedua otot ini akan merubah diameter pupil. Otot dilatator pupil yang dipersarafi oleh persarafan simpatis akan melebarkan pupil, sementara otot sfingter pupil yang dipersarafi oleh persarafan parasimpatis (N. III) akan memperkecil diameter pupil. Jumlah sel-sel melanosit yang terdapat pada epitel dan stroma iris akan mempengaruhi warna mata. Bila jumlah melanosit banyak mata tampak hitam, sebaliknya bila melanosit sedikit mata tampak bewarna biru.
21
22
http://what-when-how.com/neuroscience/visual-system-sensory-systempart-4/
23
b. Pupil: mengatur jumlah cahaya yang diterima. Gelap pupil melebar, terang menyempit Ketika menutup mata, bagaimana keadaan pupil?
24
Buku Ajar Diagnostik Fisik, By Mark H. Swartz 3. TUNICA NERVOSA a. Stratum Pigmenti b. Retina Retina: macula lutea 1) sel batang/sel basal(adaptasi gelap dan melihat samping) dan 2) sel kerucut/sel konus (adaptasi terang, melhat sentral dan warna). a) b) c) d) Lapisan berpigmen: melanin dan menyimpan vitamin A. Lapisan batang dan kerucut yang menonjol pada lapisan pigmen Lapisan limitan luar Lapisan nucleus luar; mengandung badan sel batang dan kerucut - Sel batang: rodopsin 10% Isomerase
25
11 cis-retinol (vit. A) 11 cis-retinal +skotopsin rodopsin. Cari skema!! Sel kerucut: reseptor warna - iodopsin Adakah pengaruh dari vitamin A juga?
e) f) g) h) i) j)
Lapisan pleksiform luar Lapisan nucleus dalam Lapisan pleksiform dalam Lapisan ganglion Lapisan serabut saraf optik Membrane limitan dalam
26
http://www.kellogg.umich.edu/theeyeshaveit/anatomy/section-retina.html
27
Jenis2 sel saraf pada retina: a. Fotoreseptor: sel batang dan sel kerucut menjalarkan sinyal ke lapisan pleksiform luar, tempat sel batang dan sel kerucut bersinaps dengan sel bipolar dan sel horizontal. b. Sel horizontal: menjalarkan sinyal secara horizontal pada lapisan fleksiform luar dari sel batang dan sel kerucut ke sel bipolar. Fungsi: inhibisi lateral untuk memperkuat kontras penglihatan. c. Sel bipolar: menjalarkan sinyal secara vertical dari sel batang, sel kerucut, dan sel horizontal ke lapisan pleksiform dalam,tempat sel2 itu bersinaps dg sel ganglion dan sel amakrin. Fungsi:inhibisi dan eksitatasi d. Sel amakrin: menjalarkan sinyal dalamdua arah, baik secara langsung dari sel bipolar ke sel ganglion atau secara horizontal dalam lapisan pleksiform dalam dari akson sel bipolar ke dendrite sel ganglion atau sel amakrin lainya. Sekitar 30 jenis sel amakrin telah diidentifikasi. e. Sel ganglion, menjalarkan sinyal keluar dari retina melalui saraf optik ke dalam otak. Setiap retina mengandung sekitar 1,6 juta. 1) Sel W: kurang lebih 40% dari seluruh sel ganglion. Kecepatan lambat 8m/detik. Menerima sebagian besar eksitasinya dari sel batang, dijalarkan melalui jalur sel bipolar kecil dan sel amakrin. 2) Sel X: 55%, kecepatan = 14m/detik. 3) Sel Y: 5%, sel paling besar, menjalarkan sinyanya keotak dg kecepatan 50m/detik.
28
Lapisan2 Retina dari luar-dalam a. Lapisan berpigmen retina Pigmen hitam melanin dalam lapisan pigmen mencegah pantulan cahaya dari bagian lengkung bola mata; sangat berguna untuk penglihatan yg jelas. Pada albino, ketika memasuki suatu ruangan yg terang, cahaya yg mengenai retina dipantulkan ke segala arah di dalam bola mata oleh permukaan retian yg tdk berpigmen dan oleh lapisan sclera sebuah titik cahaya yg normalnya hanya mengandung beberapa sel batang atau kerucut akan dipantulkan ke segala arah dan merangsang banyak reseptor. Oleh karena itu, tajam penglhatan seorang albino, walapun dg koreksi optik yg terbaik, jarang lebih baik dari 20/100 sampai 20/200 dibandingkan dg nilai normal 20/20.
Epitel pigmen adalah suatu lapisan sel poligonal yang teratur, ke arah ora serrata bentuk selnya menjadi lebih gepeng. Inti sel berbentuk kuboid dengan sitoplasmanya kaya akan butir-butir melanin. Fungsi epitel pigmen adalah 1. Menyerap cahaya dan mencegah terjadinya pemantulan. 2. Berperan dalam nutrisi fotoreseptor 3. Penimbunan dan dan pelepasan vitamin A 4. Berperan dalam proses pembentukan rhodopsin
b. Lapisan fotoreseptor Tabel perbedaan Sel batang Rodopsin dan penguraiannya oleh energy cahaya.
29
30
Sel kerucut. Iodopsin vitamin A + fotopsin. Kurva absorbsi cahaya : panjang gelombang pigmen peka warna BIRU = 445 nm, HIJAU = 535 nm, MERAH = 570 nm.
31
f. Lapisan nucleus dalam dibentuk oleh inti-inti dan badan sel bipolar, sel horizontal, sel amakrin,
dan sel Muller. g. Lapisan fleksiform dalam dibentuk oleh sinaps antara sel bipolar, amakirn, dan sel ganglion.
h. Lapisan sel ganglion dibentuk oleh badan dan inti sel ganglion. i. Lapisan serabut nervus optikus dibentuk oleh akson sel ganglion. j. Membrane limitans interna sebenarnya adalah membrana basalis sel Muller yang memisahkan
retina dari korpus vitreum.
Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
B. ISI 1. AQUOUS HUMOUR Mata tidak kering karena adanya cairan aquous humor (anterior lensa) dan vitreous humor(antara posteror lensa dan retina). Aliran vitreous humor ke aquous humor? Produksi Aquous humor tidak terbatas dibandingkan vitreous humor, disekresi oleh epitel proc. Cilliaris corpus cilliare.
32
http://academia.hixie.ch/bath/eye/home.html
Humor aquous adalah cairan yang mengalir berbas. Humor aquous secara terus-menerus diproduksi dan direabsobrsi. Keseimbangan antara pembentukan dan reabsorbsi mengatur volume total dan tekanan cairan intraocular. Dibentuk dalam mata kira-kira 2-3 mikrometer tiap menit. Sekresi dimulai dg transport aktif ion natrium kedalam ruangan diantara sel2 epitel ion natrium menarik ion klorida dan bikarbonat mempertahankan sifat netralitas listrik osmosis air dari kapiler darah yg terletak di bawahnya ke dalam ruang interseluler epitel yg sama aquous humor membersihkan ruangan
33
2. LENSA CRYSTALINA Lensa: memfokuskan cahaya dg cara akomodasi (kemampuan adaptasi lensa agar bayangan jatuh tepat di retina). Lensa mata tetap biconcave, yang membedakan hanya jarak (ditentukan oleh ukuran diameter yang menebal atau menipis.
34
Lensa terdiri atas 3 lapisan yaitu kapsul lensa, epitel subkapsul dan serat-serat lensa. Kapsul lensa merupakan lamina basal yang umumnya disusun oleh serat-serat kolagen tipe IV dan glikoprotein. Kapsul ini elastik, jernih dan kompak. Epitel subkapsul hanya terdapat pada permukaan anterior lensa tepat di bawah kapsul lensa. Epitelnya terdiri atas selapis sel kuboid. Di sebelah dalam dari epitel subkapsul terdapat seratserat lensa yang di bentuk dari sel-sel yang kehilangan inti dan organel sel lainnya. Serat-serat ini kemudian diisi dengan protein lensa kristalin (crystallins). Adanya kristalin ini akan meningkatkan index refraksi lensa. Lensa sama sekali tidak mengandung pembuluh darah. Nutrisi untuk lensa diperoleh dari humor akweus dan korpus vitreus. Lensa bersifat impermeabel, tetapi dapat ditembus cahaya dengan mudah. Pada orang tua sering dijumpai kekeruhan pada lensa yang menyebabkan menurunnya kemampuan untuk melihat. Keadaan ini dikenal sebagai katarak. Kondisi mungkin disebabkan oleh bertumpuknya pigmen atau substansi lain dan keterpaparan sinar ultra violet secara berlebihan. Di samping itu pada orang tua terjadi suatu keadaan yang dikenal sebagai presbiopia yaitu ketidakmampuan mata untuk melihat benda-benda dalam jarak dekat yang disebabkan karena menurunnya elastisitas lensa akibat proses penuaan. Sebagai akibatnya lensa tidak dapat mencembung guna memfokuskan bayangan benda secara tepat pada retina. Keadaan ini dapat diatasi dengan pemakaian kaca mata. Lensa digantung ke korpus siliaris oleh penggantung lensa yang dikenal sebagai zonula Zinii.
Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
3. CORPUS VITREUM
Korpus vitreus merupakan suatu agar-agar jernih yang mengisi ruang vitreus (ruang antara lensa dan retina). Korpus vitreus disusun hampir seluruhnya oleh air (99%) dan mengandung elektrolit, serat-serat kolagen dan asam hialuronat. Korpus vitreus melekat pada seluruh permukaan retina. Di tengah korpus vitreus berjalan sisa suatu saluran yang berisi cairan dikenal sebagai kanal hialoidea, yang semula mengandung arteri hialodea pada masa janin. Badan vitreus berfungsi untuk memelihara bentuk dan kekenyalan bola mata.
NERVUS OPTICUS
36
http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/penginderaan-kedokterandasar/anatomimata/
VASCULARISASI
37
38
A. PALPEBRA
39
B. CONJUNGTIVA
http://media.mansmed.com/details.php?image_id=41
41
C. GLANDULA LACRIMALIS
42
D. MM. OCULI
43
http://books.google.co.id/books?id=w5eVlI0_bdEC&pg=PA91&dq=sklera+adalah&hl=en&sa=X&ei =m1-TUei3DYXZrQeOj4HABg&redir_esc=y#v=onepage&q=sklera%20adalah&f=false
44
45
2. Apa saja otot kelopak mata dan fungsinya! No. 1 3. Apa saja adneksa mata beserta fungsinya! No.1
http://www.kellogg.umich.edu/theeyeshaveit/anatomy/visual-pathway.html
46
47
Optic nerve pathways: The left and right branches of the optic nerves join behind the eyes, just in front of the pituitary gland, to form a cross-shaped structure called the optic chiasma. Within the optic chiasma, some of the nerve fibers cross. The fibers from the nasal (inside) half of each retina cross over, but those from the temporal (outside) half do not. Specifically, the fibers from the nasal half of the left eye and the temporal half of the right eye form the right optic tract; and the fibers from the nasal half of the right eye and the temporal half of the left form the left optic tract. The nerve fibers then continue along in the optic tracts. Just before they reach the thalamus of the brain, a few of the nerve fibers leave to enter nerve nuclei that function in visual reflexes. Most of the nerve fibers enter the thalamus, forming a junction (synapse) in the back of the thalamus. From there the visual impulses enter nerve pathways called the optic radiations, which lead to the visual (sight) cortex of the occipital (back) lobes of the brain. http://drugline.org/medic/term/optic-nerve-pathways/
48
49
5. Bagaimana mekanisme berkedip? (volunter dan involunter)! Refleks Mengedip Banyak sekali ilmuan mengemukakan teori mengenai mekanisme refleks kedip seperti adanya pacemaker atau pusat kedip yang diregulasi globus palidus atau adanya hubungan dengan sirkuit dopamin di hipotalamus. Pada penelitian Taylor (1999) telah dibuktikan adanya hubungan langsung antara jumlah dopamine di korteks dengan mengedip spontan dimana pemberian agonis dopamin D1 menunjukkan peningkatan
50
51
http://nba.uth.tmc.edu/neuroscience/s3/chapter07.html Delapan puluh persen dari mata berkedip secara sempurna, delapan belas persen berkedip secara inkomplit dan dua persen twitch. Bila ditinjau berdasarkan rangsang berkedip, berkedip terdiri dari tiga kategori, yaitu (Acosta et al, 1999; Pepose et al, 1992; Delgado et al, 2003) : Berkedip involunter yaitu berkedip secara spontan, tanpa stimulus dengan generator kedipan di otak yang belum diketahui secara jelas.
52
53
54
55
An extensive body of literature describing lesion studies, human behavioural testing, functional neuroimaging, animal neurophysiology and detailed anatomy has identified several brain areas that are involved in controlling visual fixation and saccadic eye movements, including regions in the cerebral cortex, basal ganglia, thalamus, superior colliculus (SC), brainstem reticular formation and cerebellum48, 49, 56, 96, 114, 115, 116 (see panels a and b). Visual inputs to the system arise from the retino-geniculo-cortical pathway to the primary visual cortex and from the retinotectal pathway to the superficial layers of the SC. Visual information is processed through several extrastriate visual areas117 before it impinges on motor structures to affect action. The lateral intraparietal area (LIP) in the posterior parietal cortex is at the interface between sensory and motor processing118, 119. The LIP projects to both the intermediate layers of the SC120 and the frontal cortical oculomotor areas121, 122, including the frontal eye fields (FEF), the supplementary eye fields (SEF) and the
56
57
58
59
60
FYI
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80