Professional Documents
Culture Documents
Prandial (Mealrelated)
Short Acting Reguler
Intermediate acting
Long acting
Campuran
Glinid
Repaglinid Nateglinid
Sulfonilurea Generasi I Chlorpropamid Tolbutamide Tolazamide Acetazolamide Sulfonilurea Generasi II Glibenklamide (glyburide) Glimepride Glipizide
Metformin Metformin XR
Acarbose
Rosiglitazone Pioglitazone
Tolbutamide (Orinase)
Generasi pertama Sulfonil urea yang memacu pelepasan insulin dari sel beta pancreas sehingga menurunkan kadar gula darah
Pasien Diabetes Mellitus tipe II yang keadaan hiperglikemiany a tidak dapat dikontrol dengan diet
Sering meningkatkan sensitifitas kulit terhadap cahaya matahari, kulit menjadi kemerahan, gatal rash, pusing, konstipasi, diare, mual, sakit kepala
A: diabsorbsi baik dari GIT D: ikatan protein 80-90% M:dimetabolisme ekstensif di hepar, menjadi 2 metabolit inaktif E: terutama melalui uine T 4,6-6,5 jam
Glibenklamide (Condiabet, Daonil, Semi Daonil, Semi euglocon Euglocon, Gludanil, Gluconin, Prodiabet
Meningkatkan pelepasan insulin dari pankreas dengan hambatan aliran ion kalium ke luar melalui kanal dan terjadi depolarisasi sehingga membuka kanal kalsium dan terjadi aliran kalsium ke dalam sel meneybabkan pelepasan insulin
Tablet 2,5 mg (Semi Daonil, Semi euglocon), 5 mg (Condiabet, Daonil, Euglocon, Glibenclamide, Gludanil, Gluconin, Prodiabet) Dosis: inisial 2,5 mg, ditingkatkan 2,5 mg dalam interval 3-5 hari hingga tercapai level metabolik yang terkontrol
Potensiasi efek hipoglikemik dengan alkohol, beta bloker, biguanid, kloramfenikol, koumarin, monoamin oksidase inhibitor, salisilat dan tetrasiklin,
A : di GIT, konsentrasi puncak 2-4 jam, bioavailibility 40100%, melambat pada pasien hiperglikemi D : ikatan protein 99% M : di hepar sebagian menjadi metabolit aktif E : 50% di ginjal, 50% lewat sistem bilier keluar melalui feses T : 2-10 jam
Meningkatkan pelepasan insulin dari sel beta pankreas dengan hambatan aliran ion kalium ke luar melalui kanal dan terjadi depolarisasi sehingga membuka kanal kalsium dan terjadi aliran kalsium ke dalam sel meneybabkan pelepasan insulin serta meningkatkan sensitifitas insulin pada jaringan perifer
Diabetes Mellitus tipe II yang tidak dapat dikontrol secara adekuat dengan diet, olahraga, dan pengurangan berat badan
Tablet 1 mg, 2 mg, 3 mg, 4 mg (Amadiab, Amaryl, Glamarol, Glimepiride, Glimexal, Gluvas, Metrix) Dosis: dewasa, usia tua inisial 1-2 mg 1x/hari bersama sarapan atau makanan utama awal, maintenance 1-4 mg 1x/hari, setelah dosis 2 mg tercapai, dosis ditingkatkan 2 mg tiap 1-2 minggu berdasar respon glukosa darah, maksimal 8 mg/hari
Kortikosteroid meningktkan glukosa darah pasien; NSAID, Clofibrat, Gemfibrozil, MAOI, Fenilbutazon, Sulfonamid meningkatkan efek hipoglikemia
Pusing, somnolen, konstipasi, diare, mual, muntah, sakit kepala, meningkatkan sensitifitas kulit terhadap cahaya matahari, gatal, rash
Disfungsi ginjal, malnutrisi, insufisiensi adrenal, hipofise dan hepar, usia tua, kehamilan, laktasi, anakanak, menerima obat beta bloker
A: diabsorbsi baik dari GIT D: ikatan protein 99% M: dimetabolisme di hepar E: melalui urine T 2-4 jam
Repaglinide (Novonorm)
Meningkatkan pelepasan insulin dari sel beta pankreas dengan hambatan aliran ion kalium ke luar melalui kanal dan terjadi depolarisasi sehingga membuka kanal kalsium dan terjadi aliran kalsium ke dalam sel meneybabkan pelepasan insulin serta meningkatkan sensitifitas insulin pada jaringan perifer Menstimulasi pelepasan insulin dari sel beta pancreas dengan mendepolarisasi sel beta sehingga membuka kanal kalsium menyebabkan influx kalsium yang menginduksi sekresi insulin
Diabetes Mellitus tipe II yang tidak dapat dikontrol secara adekuat dengan diet, olahraga, dan pengurangan berat badan
Tablet 5 mg (Aldiab, Glucotrol XL, Glyzid), 10 mg (Glucotrol XL, Glyzid) Dosis: dewasa inisial 5 mg/hari sebelum sarapan, dosis ditingkatkan 2,5-5 mg dalam interval 7 hari, maksimal dosis per hari 40 mg, Pasien usia tua dan gangguan hepar 2,5 mg/hari, ditingkatkan 2,5-5 mg/hari tiap 1-2 minggu
Kortikosteroid meningkatkan glukosa darah pasien; NSAID, Clofibrat, Gemfibrozil, MAOI, Fenilbutazon, Sulfonamid meningkatkan efek hipoglikemia
Pusing, somnolen, konstipasi, diare, mual, muntah, sakit kepala, meningkatkan sensitifitas kulit terhadap cahaya matahari, gatal, rash
A: diabsorbsi baik dari GIT D: ikatan protein 99% M: dimetabolisme di hepar E: melalui urine T 2-4 jam
Diabetes Mellitus tipe II yang tidak dapat dikontrol secara adekuat dengan diet, olahraga, dan pengurangan berat badan, dapat digunakan bersama metformin
Tablet 0,5 mg, 1 mg, 2 mg (Novonorm) Dosis: dewasa dan usia tua 0,5-4 mg 2-4x/hari diminum 15 menit sebelum makan, maksimal 16 mg/hari
Aspirin, beta bloker, sulfa, kloramfenikol, warfarin, MAOI, meningkatkan efek hipoglikemia; antijamur, eritromisin, luminal, meningkatkan metabolism repaglinide
Infeksi saluran napas atas, sakit kepala, nyeri punggung, rhinitis, diare, dyspepsia, mual, atralgia, jarang konstipasi, muntah, alergi, parestesia
Biguanide
A: diabsorpsi segera di dalam lambung D: ikatan protein 70-76%, M:dimetabolisme di heparoleh sitokrom P450 diikuti glukoronidase atau konjugasi sulfat. E: primer dieksresi melalui urin. T :4 jam A: diabsorbsi lambat dan tidak sempurna setelah
Diafac, Forbetes, Glucophage, Gludepatic, Glumin, Gliformin, Methormyl Methpica, Reglus 500, Zumamet)
awal diabetes yang kelebihan berat badan (overweight) atau gagal dalam diet. Terapi kombinasi bila sulfonil urea gagal dan terapi adjuvant Diabetes Mellitus tipe II untuk mengurangi dosis insulin yang diperlukan
Gludepatic, Glumin, Metformin, Methpica, Reglus 500, Zumamet), 850 mg (Glucophage, Glumin, Metformin), tablet film coated 500 mg (Gliformin, Methormyl), 850 mg (Forbetes, Zumamet), tablet kapsul 850 mg (Benofomin, Diabex) Dosis: dewasa, usia tua inisial 500 mg 2x/hari, bersama makan pagi dan siang, dapat ditambah 500 mg tiap minggu dalam dosis terbagi. Dapat diberikan 2x/hari sampai 2000 mg/hari. Bila diperlukan dosis 2500 mg/hari, dibagi 3 dosis, maksimal 2500 mg. Anak 10-16 tahun, inisial 500 mg 2x/hari, dapat ditingkatkan 500 mg/hari dalam interval 1 minggu, maksimal 2000 mg/hari. Untuk tablet extended release, dewasa dan usia tua, inisial 500 mg 1x/hari, dapat ditingkatkan 500 mg/hari dalam interval 1 minggu, maksimal 2000 mg 1x/hari. Sebagai adjuvant insulin, inisial 500 mg/hari, dapat
50%, puncak konsentrasi 81%, dan mengurangi klirens ginjal 27%, meningkatkan resiko asidosis laktat; Monoamin Oksidase inhibitor menstimulasi sekresi insulin via beta adrenergic, hipoglikemia yang eksesif dan berkepanjangan dapat terjadi, makanan menunda dan mengurangi absorbsi
flatulen, anoreksia), yang bersifat sementara dan sembuh spontan selama pengobatan
laktasi
administrasi oral D: ikatan protein dapat diabaikan, terutama didistribusi ke mukosa usus dan kelenjar air liur M: E: diekskresi tanpa berubah melalui urine T 3-6 jam
Glucosida se inhibitor
Menghambat absorbsi glukosa dan pencernaan karbohidrat, menghasilkan peningkatan yang rendah konsentrasi glukosa darah setelah makan
ditingkatkan 500 mg/hari interval 7 hari, maksimal 2500 mg/hari (2000 mg/hari untuk bentuk extended release) Tablet 50 mg (Glucobay 50), 100 mg (Glucobay 100) Dosis: dewasa, usia tua inisial 25 mg 3x/hari dikunyah bersama gigitan pertama tiap makan berat, ditingkatkan pada interval 4-8 minggu, maksimal untuk pasien berat badan >60 kg 100 mg 3x/hari, berat badan <60 kg 50 mg 3x/hari Tablet film coated 4 mg (Avandia) Dosis: sebagai terapi kombinasi, dewasa, usia tua, inisial 4 mg sebagai dosis tunggal atau dosis terbagi 2x/hari, dapat ditingkatkan sampai 8 mg/hari setelah 12 minggu terapi. Sebagai monoterapi, dewasa, usia tua, inisial 4 mg dosis tunggal atau dosis terbagi 2x/hari, dapat ditingkatkan hingga 8 mg/hari setelah 12 minggu terapi
Kolestiramin meningkatkan efek samping acarbose, menurunkan konsentrasi AUC dan serum puncak metformin, Charcoal dan preparat enzim digestif mengurangi efek acarbose
Thiazolidi nediones
Rosiglitazone (Avandia)
Mempengaruhi respon sel target terhadap insulin tanpa meningkatkan sekresi insulin pancreas, menurunkan output glukosa hepar dan meningkatkan penggunaan glukosa tergantung insulin di otot skelet
Monoterapi sebagai adjuvant diet dan olahraga bagi pasien diabetes mellitus tipe II, digunakan sebagai kombinasi metformin atau sulfonil urea
Fenugreek, ginseng, glucomannan menambah penurunan glukosa darah, meningkatkan resiko hipoglikemia
Infeksi saluran napas atas, anaemia, edema, sakit kepala, nyeri punggung, kelemahan, diare
A: Cepat diabsorbsi D: ikatan protein 99% M: di hepar E: Terutama di urine, dan sebagian kecil melalui feses T 3-4 jam
Thiazolidi nediones
Pioglitazone (Deculin)
Mempengaruhi respon sel target terhadap insulin tanpa meningkatkan sekresi insulin pancreas, menurunkan output glukosa hepar dan meningkatkan penggunaan glukosa tergantung insulin di otot skelet
Terapi kombinasi bersama sulfonil urea dan metformin untuk pasien diabetes mellitus tipe II yang tidak dapat dikonrol dengan adekuat oleh monoterapi sulfonil urea atau metformin
Tablet 15 mg, 30 mg (Deculin) Dosis: dewasa, usia tua, dengan insulin inisial 15-30 mg 1x/hari, Dosis inisial tetap meneruskan dosis insulin yang ada, kemudian dosis insulin dikurangi 10-25% bila terjadi hipoglikemia atau kadar glukosa plasma menurun hingga <100 mg/dl. Maksimum 45 mg/hari. Dengan sulfonylurea inisial 15-30 mg/hari, kurangi dosis sulfonil urea bila hipoglikemia. Dengan metformin, inisial 15-30 mg/hari. Sebagai monoterapi inisial 15-30 mmg/hari, dosis dapat ditingkatkan hingga tercapai 45 mg/hari Vial 40 IU/ml x 10 ml, 100 IU/mlx10 ml, vial cartridge 100 IU/ml x 3 ml
Fenugreek, ginseng, glucomannan, guar gum menambah penurunan glukosa darah, meningkatkan resiko hipoglikemia melalui interaksi farmakodinamik; mengurangi esterogen dan progestin kontrasepsi oral
Pasien dengan edema atau gagal jantung, kehamilan, laktasi, anakanak, gangguan hepar sedangberat
A: Cepat diabsorbsi D: ikatan protein 99%, terutama oleh albumin M: di hepar E: melalui urine T 16-24 jam
Meningkatkan penyimpanan lemak dan glukosa dalam sel khusus dan mempengaruhi pertumbuhan sel serta fungsi metabolisme berbagai macam jaringan melalui ikatan dengan reseptor insulin di jaringan
Dapat diberikan SC atau IV pada kondisi ketoasidosis Dosis tergantung kondisi pasien dan kadar gula darah
Kortikosteroid, diuretik, oral kontrasepsi, tiroksin meningkatkan kebutuhan insulin, bloker, MAO Inhibitor, alkohol meningkatkan efek hipoglikemik dari insulin
Hipoglikemi Jarang lipodistrofi, resisten thd insulin, reaksi alergi lokal atau umum
Pemindahan dari insulin lain, sakit atau gangguan emosi, diberikan bersama obat hiperglikemi aktif
A : cepat diabsorbsi melalui suntikan SC, di abdomen lebih cepat dari lengan , bokong atau paha. Meningkat dengan latihan fisik. IM lebih cepat daripada SC. Mulai kerja jam, durasi 6-8
Martindale. The complete drug references. 2006, MIMS 2005, Katzung. Farmakologi dasar & klinik
Campuran insulin dan protamine tidak satupun yang terdapat dalam bentuk yang tidak dalam kompleks (isophane) Meningkatkan penyimpanan lemak dan glukosa dalam sel khusus dan mempengaruhi pertumbuhan sel serta fungsi metabolisme berbagai macam jaringan melalui ikatan dengan reseptor insulin di jaringan
DM tipe I, DM tipe II
Vial 40 IU/ml x 10 ml, 100 IU/mlx10 ml, vial cartridge 100 IU/ml x 3 ml Dapat diberikan SC, tetapi tidak IV Dosis tergantung kondisi pasien dan kadar gula darah
Kortikosteroid, diuretik, oral kontrasepsi, tiroksin meningkatkan kebutuhan insulin, bloker, MAO Inhibitor, alkohol meningkatkan efek hipoglikemik dr insulin
Hipoglikemi Jarang : lipodistrofi, resisten thd insulin, reaksi alergi lokal atau umum
Pemindahan dari insulin lain, sakit atau gangguan emosi, diberikan bersama obat hiperglikemi aktif
jam, puncak 2-4 jam D : ke hepar, otot, jaringan lemak M : di hepar, ginjal dan otot E : di ginjal, hanya sedikit yang utuh T 3-5 menit A : Mulai kerja 1-2 jam, durasi 18-24 jam, puncak 6-12, jam D : ke hepar, otot, jaringan lemak M : di hepar 3040% E : di ginjal 60% T 3-5 menit
Martindale. The complete drug references. 2006, MIMS 2005, Katzung. Farmakologi dasar & klinik
Simpatoplegik Bloker
Adenoreseptor Bloker
Angiotensin Antagonis
ACE Inhibitor
Captopril Lisinopril Benazepril Delapril Fosinopril Enalapril Moexipril Ramipril Trandolapril Quinapril Imidapril Perindopril
lain-lain
Direct Vasodilator
Reserpine
Prazosin Doxazosin Terazosin Bunazosin Aktif ISA Acebutolol Celiprolol Non ISA Betaxolol Pindolol Esmolol Metropolol Atenolol
Loop of Henle Furosemide Bumetanid Torasemid Piretanide Antagonist Aldosteron Spironolakton Penahan Kalium Amiloride Diuretik Osmotik Manitol, Urea, Gliserin, Isosorbid
Hidralazine Minoksidil
Diuretik
Loop diuretik yang membantu ekskresi natium, klorida, dan kalium dengan aksi langsung pada ascending limb loop of henle
Tablet 40 mg, ampul toksisitas dan 20 mg/2ml nefrotoksisitas dari aminoglikosida Dosis: per oral efek nefrotoksik dari dewasa, usia tua , sefalosporin inisial 20-80 efek antikoagulan mg/dosis. Anak 1-6 oral karena pendesakan mg/kg/hari dibagi 3- dari ikatannya dengan 4 dosis. IV/IM protein plasma dewasa, usia tua 20- Hipokalemi 40 mg/dosis, Anak memperkuat efek dari 1-2 mg/kg/dosis 2-4 glikosida digitalis dan x/hari, neonatus 1-2 efek curare mg/kg/dosis 1-2 Retensi litium x/hari. Infus IV konsentrasi dewasa,usia tua Memperkuat efek bolus 0,1 mg/kg teofilin, antihipertensi diikuti infus 0,1 lain mg/kg/jam dapat Pengurangan sekresi ditingkatkan 2x lipat furosemide tubuler pada tiap 2 jam, pemberian bersama maksimal 0,4 probenecid mg/kg/jam. Anak Pelemahan efek pada 0,05 mg/kg/hari pemberian bersama phenobarbital, Edema : PO awal phenytoin 20-80 mg tunggal dpt s/d 600 mg/hari kecuali gagal ginjal Anak 1-2 mg/kg tunggal IV/IM dws awal 2040 mg tunggal Anak 1 mg/kg maks 6 mg/kg
Hiponatremi, hipovolemi, hipotensi, resiko tinggi tjd trombosis hipomagnesemi, hipokalsemi, hipokalemi (kadang terjadi alkalosis hipokloremi), urea & asam urat, gangguan GIT, pankreatitis, ikterus, Konsentrasi plasma > 25 g/ml kesulitan mendengar karena gangguan telinga dalam& tinnitus (terutama IV cepat) Fotosensibilitas, urtikaria, dermatitis exfoliata, eritema multiforme dosis tinggi pada insuffisiensi ginjal Jarang : trombositopeni, agranulositosis Pada kehamilan akhir : ototoksik dan alkalosis hipokalemi bagi fetus, & hambatan laktasi
Hamil, laktasi, DM, gout, ggn keseimbangan elektrolit & cairan tubuh, ggn berkemih, ggn fs.hati, SLE, BPH, pre koma pada sirosis hepatis, ggn ginjal
A : bioavailibility 60% (berkurang bila bersamaan dengan makan, dan pada insuffisiensi jantung kanan) D : volume distribusi 0,1 l/kg (pada bayi baru lahir 0,8 l/kg), ikatan protein 98% M : di hepar 10% E : 90% di ginjal utuh (terutama sekresi tubuler)
Diuretik
Diuretik hemat kalium yang mempengaruh i reabsorbsi natrium dengan secara kompetitif menginhibisi aktivitas aldoteron di tubulus distalis, yang menstimulasi ekskresi natrium dan air serta meningkatkan retensi kalium
Hipertensi, Edema
Tablet 25 mg, 100 mg Dosis peroral dewasa 100-200 mg/hari, Anak 3 mg/kg/hari
efek diuretik bila bersamaan dengan asam asetilsalisilat, bahaya hiperkalemi bersama kaptopril, litium-clearence renal, Mengurangi reaksi jaringan terhadap noradrenalin konsentrasi digoksin karena hambatan sekresi tubuler pada ginjal efek carbenoxolon
Kerja sentral, mengalami decarboxylasi di CNS menjadi metilnoradren alin stimulasi 2 adrenoseptor penurunan tonue simpatis dan tekanan darah
Hipertensi
Tablet 250 mg Dosis: Dewasa awal 125-250 mg/hari (malam) dosis dpt dinaikkan max 3 gr/hari 3x/hari Anak : dosis awal 10 mg/kg/hari 24x/hari max 65 mg/kg atau 3 gr/hari
Memperkuat efek penurunan tekanan darah bersama bloker, CCB, vasodilator, diuretik Penguatan sedasi oleh obat penekan saraf pusat yang lain dan alkohol efek penurun tekanan darah oleh antidepresan trisiklik dan bloker, pada terapi sebelumnya dgn reserpin dan MAO
Hiperkalemi (pada fungsi ginjal terganggu) Hiponatremi, dehidrasi, hiperkalsiuri, eskresi magnesium berkurang, asidosis hiperkloremik pada sirosis hepatis dekompensata Libido , impoten, ginekomasti, gangguan menstruasi (efek anti androgen) Gangguan GIT Sakit kepala, mengantuk, kebingungan, jarang : ataksia, urtikaria Mengantuk, sedatif, sakit kepala, nervositas, parestesi, parkinsonoid, jarang : parese fasialis, chore, halusinasi, depresi, psikosis Hipotensi ortostatik, pusing, lemah, bradikardi s/d serangan angina pectoris & carotis-sinus
Ggn fungsi Ginjal, laktasi, hamil, anastesi, tua, gangguan fungsi Hepar, DM, asidosis
A : diabsorbsi baik di GIT, bioavailibility 70%, absorbsi ditingkatkan oleh makanan D : Vd 0,05 l/kg Ikatan protein plasma > 98% M : menjadi cantreonat yang aktif dan metabolit lain di hepar E: T : 1,5 jam
A : bervariasi dan inkomplete bioavailibility 50% D : Vd 0,4 l/kg, ikatan protein 10% melewati blood brain barrier M : di dinding usus dan hepar terutama menjadi metabolit yang bersifat farmakolofik aktif
inhibitor Bersama MAO inhibitor krisis hipertensi berat Reaksi hipertensi paradoksal setelah bersama propanolol toksisitas lithium (berkurangnya ekskresi) dan haloperidol Mengantagonis efek levodopa Diagnosa palsu pheocromacytoma (keliru mengukur katekolamin dalam urin)
syndrome Retensi Na & air, edema perifer, berat badan bertambah Mulut kering, pembengkakan mukosa hidung, luka pada lidah (glossophytie) Libido , hiperprolaktinemi a, ginekomasti, laktasi, amenore Mual, muntah, mencret/obstipasi, jarang : pankreatitis, sialodenitis Sering : gangguan hati ringan, kadang dengan demam, hepatitis akut (dan juga kronis) atau kolestasis Exantema, gatal, eosinofilia, demam, sindrom mirip SLE, miokarditis, perikarditis Coombs tes (+) (10-20%) dgn gangguan reaksi silang sebelum transfusi, anemia hemolitik (5%), jarang : leukopeni, granulositopeni,
trombopeni reversibel, depresi sutul ANA, sel LE, faktor Rheuma (+), sakit otot dan sendi, pembengkakan sendi Central Alfa Agonist Clonidine (Catapres) Efek sentral menurunkan tonus simpatis menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik, serta denyut jantung. stimulasi 2 adrenoseptor dan reseptor imidazoline sentral. Hipertensi Amp : krisis hipertensi Tablet : 0,075; 0,15 mg Inj : 0,15 mg/ml Dosis: per oral awal dgn 0,075-0,15 mg/hari (malam), dapat dinaikkan s/d 0,3 mg/hari 3x/hari IV 0,2 mcg/kg/menit infus IV dgn kecepatan tdk lebih 0,5 mcg/kg/menit max 0,15 mcg/ infus bila perlu dpt 4x/hari Memperkuat efek penurunan tekanan darah bersama bloker, CCB, vasodilator, diuretik Penguatan sedasi oleh obat penekan saraf pusat yang lain dan alkohol efek penurun tekanan darah oleh antidepresan trisiklik dan bloker bradikardi & AV blok oleh glikosida digitalis & bloker Memperbanyak sekresi STH (somatotrophormon), menekan pelepasan dari katekolamin dan aldosteron, mengurangi aktifitas renin plasma dan mempengaruhi efek dari obat2 yang bekerja pada sistem ini Mulut kering, pembengkakan mukosa hidung, parotis dan mata kering Mengantuk, sedasi, tidak bisa tidur, penekanan dari fase tidur REM, halusinasi, takut, depresi Pusing, kolaps, hipotensi ortostatik sbg tanda kelebihan dosis Sinus bradikardi, gangguan penghantaran AV Retensi Na & air dengan hilangnya efek antihipertensi dari clonidin Hiperglikemi krn pembebasan insulin Ginekomasti (jarang), Rebound Phenomenon Ggn ritme & konduksi AV, ggn ginjal, ggn perfusi otak dan perifer, depresi, polineuropati, konstipasi, ggn mengemudi atau mengoperasikan mesin, penghentian obat tiba-tiba. Hamil laktasi A : baik di GIT, kadar puncak setelah 3-5 jam, bioavailibility 75%, efek muncul setelah 30-60 menit, durasi 8 jam D : Vd 2 l/kg, ikatan protein 2040% M : 50% di hepar E : 40-60% utuh lewat ginjal, 20% lewat feses melalui sirkulasi enterohepatic T : 6-24 jam Mosbys 2006, MIMS 2007, Martindale: the complete drugs reference.
tensi, nervositas, sakit kepala, gemetar, mual Pada kelebihan dosis atau IV cepat stimulasi 2 reseptor perifer vasokonstriksi & TD Jarang : Raynaud phenomenon, parastesi, parotis terasa sakit, exantema, gatal, urtikaria, alopesia, edema angineuritik Post ganglionik simpatetik Neuro terminal bloker Reserpine (Resapin, Serpasil) Mengurangi katekolamin dan 5hydroxytrypta mine di banyak organ termasuk otak dan medulla adrenal. Depresi fungsi saraf simpatis sehingga menurunkan heart rate dan menurunkan tekanan darah arterial Antagonis adrenergic 1 perifer-> mendilatasi arteri & vena Hipertensi Psychiatric disorder Tablet 0,1 mg & 0,25 mg Dosis Dws awal 0,5 mg/hr kemudian 1-2 mgu 0,1-0,25 mg/hr Non selective MAOIs: reaksi hipertensi Adrenaline: meningkatkan sensitivitas adrenalin Ephedrine: menurunkan efek reserpine HCT dan antihipertensi lain: potensiasi hipotensi Mengantuk, depresi, lethargi, hidung tersumbat, mulut kering, gangguan GI, diare, perdarahan, nafsu makan meningkat, edema, impotensi, galaktore, ginekomastia Dosis tinggi parkinsonisme, edema serebral, gangguan postural, purpura. Hipotensi (postural) pada pemberian pertama mendadak & hebat. Depresi Parkinson Epilepsi Feokromositoma Ulkus peptikum Kolitis ulserative MAOI Hamil Laktasi A: onset lambat dan efek perlahan Bioavaibilty50% IV D: protein binding 96%, dapat melewati plasenta dan didapatkan di air susu M: E: melalui urine dan feses T1/2 33 jam Mosbys 2006, MIMS 2007, Martindale: the complete drugs reference.
Selektif 1 bloker
Prazosin (Minipress)
Selektif 1 bloker
Anti hipertensi yg memblok adrenerguk reseptor 1 pada jaringan jantung Efek: memperlamba t denyut jantung sinus dan menurunkan tek. darah
Hipertensi
Film-co tab.2,5, 5 mg Dosis: Hipertensi Dewasa, awal 5 mg/hr dapat ditingkatkan 20 mg/hr Org tua Awal 2.5-5 mg/hr dapat ditingkatkan 2,5-5 mg/hr Max. 20 mg/hr
Adenosin: bradikardi 1 adrenergik reseptor: membatasi potensi dosis pertama Amiodarone: meningkatkan efek bradikardi bisoprolol Antidiabetic: mengurangi efek hipoglikemi Barbiturat: membatasi metabolisme bisoprolol Cimetidin: meningkatkan level plasma bloker Clonidin: rebound hipertensi Cocaine: Vasokonstriksi
Kekurangan Na (sering akibat diet/Tx diuretic pd Px HT). jg bisa tjd edema, mulut kering, kongesti, sakit kepala, mimpi buruk, disfungsi seksual & letargi Efek sentral (rasa kantuk, halusinasi, depresi), ggn lambung-usus, Rx kulit (gatal-gatal, ruam, kesemutan). HDL, LDL &TG. Penggunaan lamatoleransi Frequent: Hipotensi-pusing, mual, sakit kepala, akral dingin, lemas, konstipasi atau diare Occasional: Insomnia, Flatulence, sering kencing, impotensi atau penurunan libido Jarang Rash, nyeri sendi dan otot, hilang nafsu makan
dlm jar.tubuh, melintasi plasenta, BBB, & ASI M: sebag.dimetab dihati E: urin(prop. bebas, konj,& metabolit,), 14%(tinja) T 2-3 jam
drugs reference.
A: baik diserap dari GIT D: protein binding 25-33% M: di hepar E: melalui urine T 9-12 jam (meningkat pd gagal ginjal)
Memblok res. Adr.1, frek.jantung & curah jantung pelepasan rennin. Efek bronkokontrik si kurang disbanding zat yg berikatan dgn res.2
Tx awal yg baik u/HT ringan & sedang, angina pectoris akibat arteriosklero sis primer
Paten: 50 mg,100 mg Dosis: 50-100 mg/hr HT: 50mg/hr, ditingkatkan stlh 1 mg mjd 100 mg/hr, jika dpt angina 100 mg/hr dosis tunggal atau dosis bagi.
koroner Digoxin, digitoxin: bradikardia potensiasi, perpanjangan waktu konduksi atriventricular Dypiridamol: additive bradikardi NSAID: menurunkan efek antihipertensi Semua bloker dpt efek digoksin & lidokain
Lebih jauh menekan gagal jantung, depresi & sedasi SSP Ggn sal.cerna, nafas, CNS, trigliserida serum meningkat, pruritus, hipoglikemia
KI: diabetes berat, bradikardi, blok jantung parsial, gagal jantung, asma, emfisema.
A: Po.50% dosis diserap dr sal.cerna D: ke seluruh jaringan,penetrasi ke otak buruk (efek SSP>sedikit). M: tidak/sedikit dimetabolisme di hati. E:urin, dlm bentuk tdk dimetab. Turunkan dosis pd disfungsi ginjal T 6-7 jam A: diabsorbsi baik di GIT D: ikatan protein 93%, didistribusi luas M: di hepar E: terutama melalui urine T 3-5 jam
Memblok reseptor 1 dan 2, frekuensi jantung & curah jantung, pelepasan rennin. Bronkokontrik si mll antag.res 2
Paten:Tab10mg;40 mg Dosis:antiangina oral dws 3-4x10 mg dpt dinaikkan bertahap 3-7 hr.antiaritmia dws 4x10-20 mg Anak-anak 0.5-1 mg/kg dibagi 3-4 dosis, u/ mencegah
Simetidin, quinidin, quinolon, Ca kanal bloker meningkatkan konsentrasi propanolol, 1 bloker potensial meningkatkan respon dosis pertama
Sal.cerna: mual muntah, diare, konstipasi, kembung, keram abdomen, xerostomia Karvas:palpitasi, bradikardi yg parah, blok jantung A-V, henti jantung,
Penghentian medadak rebound HT & takikardiaresiko strok, angina, aritmia & infark
Gol ACE inhibitor yang menekan sistem angiotensialdosteron dan menghambat konversi angiotensin I menjadi angiotensin II Menurunkan kadar angiotensin II, meningkatkan aktivitas renin, dan menurunkan sekresi aldosteron. Menurunkan tahanan perifer Gol ACE inhibitor yang menekan sistem angiotensialdosteron dan menghambat konversi angiotensin I
Hipertensi CHF Post MI, impaired liver function Diabetic nephropathy prevention of kidney failure
Tablet 12,5 mg, 25 mg, dan 50 mg Dosis: Awal 12,5-25 mg/2-3x/hr dapat ditingkatkan 50 mg/2-3x/hr Maintenance 25-150 mg/2-3x/hr
Diuretik dan antihipertens lain: meningkatkan efek hipotensi Aspirin dan indometasin menurunkan konsentrsi kaptopril
hipotensi Pernafasan: dispnea, laringospasme, bronkuspasme SSP: konfusi, agitasi, pusing, vertigo, sinkop Batuk kering, stomatitis, ruam, pruritus, demam, anemia, iritasi GI, hipotensi, angioedema,takika rdia, proteinuria, peningkatan ureum, creatinin.
A: cepat diabsorbsi di GIT D: protein binding 25-30% M: di hepar E: melalui urine T < 3 jam
Tab 5 mg dan 10 mg Dosis: dws 10 mg/hr lansia 2,5-5 mg/hr max 40 mg/hr
Allopurinol: predisposisi meningkatkan reaksi hipersensitif lisinopril Aspirin & NSAID menghambat efek antihipertensi lisinopril Insulin:meningkatkan
Sakit kepala, postural hipotensi, ruam, pruritus, demam, anemia, iritasi GI,, angioedema,takika rdia, proteinuria, peningkatan ureum, creatinin,
A: tidak sempurna dari GI & lambat Peak 7 jam D: protein binding 25% M: E: melalui urine dlm bentuk utuh T 12 jam
menjadi angiotensin II Menurunkan kadar angiotensin II, meningkatkan aktivitas renin, dan menurunkan sekresi aldosteron. Menurunkan tahanan perifer Menghambat sekresi aldosteron, hipoproliferasi ot. Polos, efek kardioprotekti f blok Ang II (AT1) reseptor pd system karvas & renal
sensitivitas insuln Loop diuretic: lisinopril induce renal insuficiency Spironolacton, Trimethroprim: meningkatkan resiko hiperkalemi
porphyria.
Ht, resiko reduksi strok pd Px dgn HT+LVH, (CHF(left ventr.disfung si), miokard infark, diabet nefropati
Tablet 50 mg (Acetensa) Dosis: per oral 2550 mg /hr 2x/hari, dapat ditingkatkan hingga 100 mg 1x/hari
Fluconazole:perubah an metab. (inhibisi CYP2C9)), mghilangkan aksi antiHT Litium: reabsopsi litium renal.
CNS : pusing, insomnia CV: ortostatik hipotensi, sinkop EENT: kongesti nasal, ggn sinus GI:diare, dispepsi,enz.liver GU:BUN, kreatinin Heme:anemia, purpura Metab: hiperkalemi MS: nyeri punggung, ny.kaki, keram otot, mialgia Lain-lain: angioedema Edema perifer, sakit kepala, flushing, palpitasi, mual, bradikardia, & hipotensi
A:absorpsi di usus baik, tetapi BA 33%, FPE besar. po: puncak3-4 jam,respon puncak 6 jam, Bioav po 25-35%. <10% efek makanan; ik.protein 98% ( Sebag.dimetab dihepar CYP2C9, 3A4metab aktif, ekskresi min.mll urin (13%), eliminasi T1/2 1.5-2 jam (metabolit 4-9 jam)
aldosteron dan menghambat konversi angiotensin I menjadi angiotensin Kalsium Kanal Bloker (dihidropirid in) Nifedipine (Nifecard, Nifedin) Agen Antiangina dan antihipertensi yang menghambat pergerakan ion kalsium melewati membran sel, menekan kontraksi jantung dan otot polos vaskuler Efek: meningkatkan denyut jantung dan cardiac output, menurunkan resistensi vaskuler dan tek. darah
impairement
drugs reference.
tablet Film-co 10 mg, Cap 10 mg Dosis: per oral Angina, Dewasa, org tua, 10 mg 3 kali sehari, ditingkatkan 7- 14 hari interval Maintenace 10 mg 3 kali sehari sampai 30 mg 4 kali sehari Per oral (extended release) Awal 30-60 mg/hr. Maintenance sampai 20 mg/hari Hipertensi essensial PO (extended release) Dewasa, org tua Awal 30-60 mg/hr. Maintenance sampai 20 mg/hari
Barbiturat, rifampin, rifabutin: menurunkan plasma konsentrasi nifedipin -bloker: mempertinggi efek bloker, hipotensi Cimetidine, ranitidin,famotidin: meningkatkan konsentrasi nifedipin Digitalis: meningkatkan kadar digitalis Diltiazem: meningkatkan konsentrasi serum nifedipin Histamin H2 antagonis: meningkatkan kadar nifedipin dalam darah Lansoprazole: meningkatkan absorpsi nifedipin Phenitoin: meningkatkan konsentrasi phenitoin Amiodaron: cardiotoxicity dg bradikardi dan menurunkan CO
Frequent: Edema periferpusing,, sakit kepala, Occasional: Mual, gemetar kram otot dan nyeri, mengantuk, palpitasi, kongesti nasal, batuk, sesak, wheezing Jarang Hipotensi, rash pruritus, urticaria, konstipasi, rasa tidak nyaman di perut, flatulense
Hipotensi parah, DM
A: lengkap diabsorbsi di GIT D: protein binding 92%-98% M: di hepar E: melalui urine T 2-5 jam
Hipertensi
n)
aritmia, dan anti hipertensi Yg menghambat penyebrangan ion kalsium ke jantung dan membran otot polos vaskuler. Menyebabkan dilatasi darai arteri koroner, arteri perifer, dan arteriles Efek: Menurunkan denyut jantung dan kontraksi myocardial dan melambtkan konduksi SA dan AV. Menurunkan resistensi perifer Diltiazem (Cordizem, Herbesser, Dilmen) Berikatan dengan subunit 1pada kanal L sehingga menghambat masuknya ion Ca+ melewati slow channel yang terdapat pada membran sel Hipertensi essensial Angina pektoris Atrial fibrilasi Paroxymal supraventric ulae tachycardia
awal 40-80 mg 3 kali sehari maintenance: 480 mg atau kurang Extended release 120-240 mg/ hari
Barbiturat: menurunkan konsentrasi Verapamil Benzodiazepin: meningkatkan efek sedasi B-bloker: Meningkatkan konsentrasi B-bloker Carbamezepin: meningkatkan toksisitas Carbamazepin Cimetidin: meningkatkan konsentrasi Verapamil Digitalis: Meningkatkan konsentrasi digoxin Theophilin: meniingkatkan konsentrasi theophylin
Generik: Diltiazem tablet 30mg, 60mg. Patent kaplet SR 240 mg kapsul SR 90 mg; kapsul SR 180 mg; kapsul CD 100 mg; kapsul CD 200 mg; injeksi vial 5 mg/mL x 5 mL, ampul 10 mg; 50 mg
B blocker: aditif Cimetidine: maningkatkan konsentrasi diltiazem Digoksin, carbamazepin: meningkatkan konsentrasi obat di atas Rifampin: menurunkan konsentrasi diltiazem
Bradikardia, firstdegree AV block, angina, aritmia, AV block (second- or thirddegree), bundle branch block, CHF, ECG abnormal, hipotensi, palpitasi, sincope, tachycardia,
sick sinus syndrome tanpa pace maker Second or third degree AV block Hipotensi (sistolik < 90 mmHg) Hipersensitif terhadap diltiazem Infark miokard akut
A: peak 11-18 PO IV 2-5 mnt Onset < 3 mnt IV, dan > 30 mnt PO D: protein binding 70-80% M: di hepar melalui enzim cytochrome P450 Bioavaibilias 4065%. Metabolit utama diltiazem
inotropik negative, kronotropik negative, penghambatan konduksi nodus AV dan nodus SA, vasodilatasi perifer, penurunan frekuensi denyut jantung, meningkatkan suplai oksigen dan menurunkan kebutuhan oksigen
Dosis: long acting: Angina: LA : 180 mg 1x/hr. Hipertensi: CD atau LA atau XR : 180240 mg 1x/hr Diltiazem SR : 60120 mg 2x/hr Short-acting: Angina: 30 mg 3x perhari. Injeksi: Arrimia LD 0,25 mg/kg 2 mnt MD 10 mg/jam
ventricular extrasystoles, edema perifer, asystole, dan MI, Dizziness (6%), sakit kepala, fatigue, depressi, hallusinasi, insomnia, tremor, gejala extrapiramidal Nausea, vomiting, anorexia, konstipasi, diare, mulut kering, haus, abdominal discomfort, kram, dyspepsia, dan gingival hyperplasia., Albuminuria, crystalluria, hyperuricemia, impotensi, nocturia, polyuria, gynecomastia, Hyperglycemia, penambahan berat badan, kram otot, nyeri pada persendian., batuk dan dyspneu
adalah desasetildiltiazem yang aktif, mempunyai efek vasodilatasi separuh diltiazem E: Eksresi IV 3,4 jam, ER 4-9 jam, dan IR 3-4,5 jam. Sekitar 2%-4% tidak mengalami perubahan saat dieksresi dalam urine T 3-8 jam