You are on page 1of 9

Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Dan Balita

A. Perawatan Terbaik Bagi Bayi Baru Lahir Bagi beberapa ibu muda pastilah masih canggung dalam hal perawatan bayi untuk kelahiran bayi yang pertama, dimana kita harus benar-benar mempersiapkan beberapa perlengkapan bayi sebelum sang buah hati muncul kedunia. Bayi yang baru lahir memang bisa saja kita serahkan pada suster yang berpengalaman dibidang perawatan bayi, namun anda sebagai seorang ibu apakah tidak mau merawat bayi anda sendiri juga? setidaknya anda sebagai ibu haruslah sedikit tahu cara merawat bayi yang baru lahir. Peran baru sebagai seorang ibu selain menggembirakan terkadang juga menimbulkan kekhawatiran. Selama ibu mengikuti petunjuk perawatan bidan atau dokter, maka tidak perlu cemas. Satu hal yang perlu diperhatikan saat merawat bayi adalah hatihati, cermat dan tidak mudah panik. Ada beberapa perhatian penting yang perlu diketahui sehubungan dengan perawatan bayi baru lahir di rumah. Kebiasaan-kebiasaan yang perlu diketahui agar dapat memberikan perawatan terbaik bagi bayi antara lain : 1. Bayi baru lahir tidak perlu memakai gurita. Perawatan bayi dengan mengenakan gurita perlahan kini sudah mulai ditinggalkan. Penggunaan gurita pada bayi justru akan menekan bagian perut bayi dan membuat bayi kesulitan bernafas. Seandainya ibu ingin tetap mengenakan gurita sebaiknya ikatan harus longgar. Jangan khawatir bahwa tali pusat bayi akan tergeser dan cemas bayi akan kesakitan. Pemakaian gurita yang terlalu ketat justru akan menekan lambung dan membuat bayi tidak nyaman. Selain itu, bayi juga sedang masa pertumbuhan organ tubuhnya. Ibu khawatir perut bayi akan kembung? Tak perlu cemas. Tidak ada bayi kembung akibat tidak menggunakan gurita sejak bayi. Pada bayi, memang otot dinding perut masih belum kuat dan sangat lentur, sehingga kadang tampak lebih besar. Seiring dengan pertumbuhan dan gerak bayi semakin aktif otot-otot tubuh bayi akan semakin kencang dan bila sudah mulai merangkak dan berjalan secara alami kondisi perut bayi akan lebih kencang karena sudah ada gerakan dan aktivitas. Cara perawatan tali pusar terbaru, sebaiknya tali pusar dibiarkan terbuka tanpa dibalut kain kassa dan cukup diolesi alkohol saat di rumah sakit. Selanjutnya di rumah setiap mandi disabuni dan dibersihkan. Bagaimana jika nanti pusarnya bodong karena tidak memakai gurita? Pusar yang baru lepas kadang pangkalnya tampak menyembul sedikit hal yang wajar, kecuali kondisi hernia umbilikalis yang berat, maka perlu rujukan

untuk ke dokter anak guna perawatan lebih lanjut. Perawatan tali pusar setelah lepas juga tidak perlu ditempeli uang koin untuk mencegah tidak bodong. 2. Perawatan bayi dengan bedong. Bayi baru lahir memang membutuhkan kehangatan, namun bukan dengan membungkusnya rapat-rapat dengan kain bedong. Bila ingin memberi kehangatan, sebaiknya lipatan kain jangan terlalu erat. Sangat disarankan untuk lebih sering membebaskan bayi dari bedong agar bayi dapat bergerak bebas. Merawat bayi dengan membungkus kain bedong menjadi kebiasaan sebagian orangtua selain untuk kehangatan juga karena mereka cemas bila melihat bayinya seperti ada reflek terkejut atau dalam bahasa medis disebut hynogogic startles. Gerakan seperti refleks terkejut terlihat pada tangan dan kaki bayi seperti kejang dan gemetar namun hanya beberapa detik. Hal ini normal dan akan menghilang sendiri ketika bayi memasuki usia 3 bulan. Cara mengatasinya memberi kehangatan dan kenyamanan dengan memeluk, meletakkan telapak tangan ibu di dada bayi dengan lembut jika terkejut karena suara keras dan memperbaiki posisi tidurnya agar nyaman. Mungkin, ibu khawatir kaki bayinya akan bengkok. Tak perlu cemas. Bayi baru lahir memang kakinya cenderung bentuknya agak bengkok dan menekuk. Posisi kaki saat bayi baru lahir memang masih belum bisa lurus sehubungan dengan posisi bayi dalam kandungan. Secara perlahan nanti posisi kaki akan normal kembali. Kecuali bila ada kelainan pada bentuk tulang, tentu bidan akan menginformasikan cara perawatan lebih lanjut. Perhatian pada bayi yang panas tidak boleh dibedong, justru akan semakin meningkatkan suhu tubuhnya, dan bayi akan sesak karena tidak bisa bernafas dengan leluasa. Ibu sebaiknya membebaskan tangan dan kaki bayi dari ikatan bedong saat menyusui agar bayi juga bisa bersentuhan dengan ibunya. Kontak fisik ini sangat penting bagi bayi. 3. Penggunaan bedak bayi. Bayi baru lahir sebaiknya tidak perlu diberi bedak tabur seluruh tubuh usai mandi. Resiko terhirup serbuk halus dari bedak tabur akan masuk paru -paru dan mengganggu pernafasan bayi. Bila memang ingin memberi bedak sebaiknya gunakan bedak padat dengan spon lembut. Cukup usap tipis pada daerah lipatan paha, lipatan bawah lutut, ketiak, dan leher. Jaga kebersihan saat bayi mandi dengan menyabuni daerah ketiak dan lipatan leher dengan cermat. Akan lebih baik jika bayi setiap selesai mandi kulit bayi tidak diberi bedak tabur atau talk sama sekali. Perawatan bayi usai buang air kecil dan buang air besar dengan menabur bedak di pantat atau alat kelamin tidak direkomendasikan lagi. Menabur bedak justru akan menumpuk kotoran pada daerah alat kelamin bayi dan mudah terjadi lecet atau iritasi. Pori-pori kulit bayi masih sangat sensitif dan perlu sirkulasi udara terutama di daerah pantat dan alat kelamin yang tertutup. Setiap bayi buang air kecil atau

buang air besar cukup bersihkan dengan kapas yang dibasahi air hangat dan keringkan dengan handuk lembut. 4. Penggunaan popok yang aman. Sebaiknya, perawatan bayi menggunakan popok kain yang berbahan katun lembut. Bila terpaksa mengunakan pampers saat berpergian, sebaiknya sering diperhatikan kondisi pampers. Ganti setiap basah. Anjuran terbaik adalah gunakan popok kain dari bahan katun yang lembut. Popok kain selain ramah lingkungan juga aman untuk bayi. B. PELAYANAN KESEHATAN PADA BALITA Beberapa faktor yang sangat erat hubungannya dengan pertumbuhan dan perkembangan Balita, yaitu: 1. Keluarga Berencana Dalam mempersiapkan anak yang berkualitas, maka sejak dari mulai terjadi pembuatan sampai dianya menjadi dewasa haruslah dilakukan pemeliharaan dan penjagaan yang seksama agar tumbuh kembang anak tersebut tidak mengalami kegagalan. Faktor anak selama dalam kandungan akan sangat mempengaruhi dalam proses tumbuh kembang anak dikemudian hari. Sebagai contoh dari seorang ibu yang sehat dan memelihara kandungannya secara seksama, berarti ibu tersebut telah mempersiapkan sejak awal suatu keturunan yang dapat diharapkan sebagai generasi penerus yang berkualitas. Hal ini secara umum tidak akan sama bila sang Ibu sejak dini tidak terlibat dalam mempersiapkannya. Keikut sertaan ibu dalam keluarga berencana, sehingga proses persalinan yang ideal dapat dipenuhi dan ini akan sangat membantu kesehatan ibu dan anak yang akan dilahirkannya. Sebagai contoh seorang ibu hendaklah jangan melahirkan terlalu dini, ataupun terlalu lambat, begitu juga sebaiknya seorang ibu janganlah melahirkan terlalu sering dan janganlah mempunyai anak terlalu banyak.

2.

Pemberian Kebutuhan Nutrisi Yang Baik Pada Anak Dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik seorang anak, pemberian makanan

yang bergizi mutlak sangat diperlukan. Anak dalam pertumbuhan dan perkembangannya mempunyai beberapa fase yang sesuai dengan umur si anak, yaitu fase pertumbuhan cepat dan fase pertumbuhan lambat. Bila kebutuhan ini tidak dapat dipenuhi, maka akan terjadi gangguan gizi pada anak tersebut yang mempunyai dampak dibelakang hari baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik anak tersebut maupun gangguan intelegensia. Untuk Tumbuh Kembang Anak Pesan Utamanya Adalah: Asi saja (ASI ekslusif) adalah makanan terbaik bagi kehidupan bayi 4-6 bulan pertama kehidupan. Pasca umur 4-6 bulan, bayi memerlukan makanan lain disamping ASI Anak dibawah 3 tahun membutuhkan 5-6 kali sehari Anak dibawah 3 tahun membutuhkan sejumlah/sedikit lemak atau minyak ditambahkan dalam makanannya sehari-hari. Semua anak membutuhkan makanan kaya Vitamin A Sesudah sakit, anak membutuhkan extra meals untuk mengejar (catch up) kehilangan pertumbuhan selama sakit

3.

Pemberian Kapsul Vitamin A Vitamin A adalah salah satu zat gizi dari golongan vitamin yang sangat

diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk kesehatan mata ( agar dapat melihat dengan

baik ) dan untuk kesehatan tubuh yaitu meningkatkan daya tahan tubuh, jaringan epitel, untuk melawan penyakit misalnya campak, diare dan infeksi lain.

Upaya perbaikan gizi masyarakat dilakukan pada beberapa sasaran yang diperkirakan banyak mengalami kekurangan terhadap Vitamin A, yang dilakukan melalui pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi dan balita yang diberikan sebanyak 2 kali dalam satu tahun. (Depkes RI, 2007) Vitamin A terdiri dari 2 jenis : Kapsul vitamin A biru ( 100.000 IU ) diberikan pada bayi yang berusia 6 -11 bulan satu kali dalam satu tahun Kapsul vitamin A merah ( 200.000 IU ) diberikan kepada balita

Kekurangan vitamin A disebut juga dengan xeroftalmia ( mata kering ). Hal ini dapat terjadi karena serapan vitamin A pada mata mengalami pengurangan sehingga terjadi kekeringan pada selaput lendir atau konjungtiva dan selaput bening ( kornea mata ). Pemberian vitamin A termasuk dalam program Bina Gizi yang dilaksanakan oleh Departemen Kesehatan setiap 6 bulan yaitu bulan Februari dan Agustus, anak-anak balita diberikan vitamin A secara gratis dengan target pemberian 80 % dari seluruh balita. Dengan demikian diharapkan balita akan terlindungi dari kekurangan vitamin A terutama bagi balita dari keluarga menengah kebawah.

4.

Pencegahan Muntah Dan Menceret

Penyakit ini paling sering menyerang Balita. Muntah menceret pada bayi dan anak dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

Infeksi pada saluran cerna sendiri Intoleransi terhadap makanan yang diberikan dan Infeksi lainnya diluar saluran cerna. Pada saat ini penanganan muntah menceret haruslah dilaksanakan sesegera mungkin, yaitu dimulai pemberian terapi sejak dari rumah. (therapy begin at home), seperti pemberian oralit, tablet zinc, dll.

5.

Pencegahan Infeksi Saluran Nafas Akut Penyakit ini merupakan penyakit yang tersering dijumpai pada anak Balita, baik

yang hanya berupa untuk pilek biasa sampai dengan adanya infeksi pada saluran nafas bawah, yaitu infeksi yang mengenai paru-paru.

6.

Vaksinasi Atau Imunisasi Pada saat sekarang ini vaksin yang dapat digunakan dalam pencegahan penyakit

telah banyak beredar di Indonesia, dan hasil daya lindung yang ditimbulkannya juga telah terbukti bermanfaat.imunisasi wajib diantaranya:

a.

BCG : Vaksin ini digunakan untuk mencegah penyakit tuberkulosis. Pada anak yang

telah mendapat vaksinasi BCG diharapkan dianya kan terhindar dari penyakit tuberkulosis, ataupun kalau terinfeksi bentukna adalah ringan, tidak menimbulkan infeksi yang berat seperti tuberkulosis otak, tulang ataupun melibatkan organ tubuh yang lain. b. Polio Oral Vaksin:

Mengandung tiga macam virus hidup yang telah dilemahkan, yang dapat digunakan dalam memberikan daya lindung terbadap kelumpuhan dan kematian c. Vaksin Hepatitis B : Pemberian vaksin ini sangat bermanfaat untuk memberikan perlindungan agar tidak terjadi penyakit hati yang kronis, yang rasa berlanjut dengan terjadi karsinoma hati. d. Vaksin campak:

Memberi kekebalan terhadap penyakit campak e. DPT:

memberikan kekebalan terhadap penyakit dipteri pertusis dan tetanus 7. Posyandu

Adapun jenis pelayanan yang diselenggarakan Posyandu untuk balita mencakup : 1) Penimbangan berat badan 2) Penentuan status pertumbuhan 3) Penyuluhan 4) Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan pemeriksaan kesehatan, imunisasi dan deteksi dini tumbuh kembang, apabila ditemukan kelainan, segera ditunjuk ke Puskesmas

C.

Panduan Perawatan Kesehatan Anak Balita


Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan sedikit informasi mengenai Panduan Perawatan Kesehatan Anak Balita, Dalam proses perawatan anak dan balita tentu di perlukan panduan khusus, dan semua upaya-upaya perawatan ini bertujuan untuk mengurangi angka kesakitan dan mungkin juga kematian anak dan balita. Salah satu upaya untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian anak balita adalah dengan melakukan pemeliharaan kesehatannya. Bidan yang bekerja di komunitas melakukan kegiatan pelayanan kesehatan anak balita di rumah (keluarga), Puskesmas/Puskesmas pembantu, Posyandu, Polindes dan Taman Kanak-kanak.

1. Pelayanan kesehatan pada anak balita a. Pemeriksaan kesehatan anak balita secara berkala b. Penyuluhan pada orang tua, menyangkut perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pengawasan tumbuh kembang anak c. Imunisasi dan upaya pencegahan penyakit lainnya d. Identifikasi tanda kelainan dan penyakit yang mungkin timbul pada bayi dan cara menanggulanginya 2. Kunjungan anak balita Bidan berkewajiban mengunjungi bayi yang ditolongnya atupun yang ditolong oleh dukun di bawah pengawasan bidan di rumah. Kunjungan ini dilakukan pada minggu pertama setelah persalinan. Untuk selanjutnya bayi bisa dibawa ke tempat bidan bekerja Anak berumur sampai 5 bulan diperiksa setiap bulan Kemudian pemeriksaan dilakukan setiap 2 bulan sampai anak berumur 12 bulan Setelah itu pemeriksaan dilakukan setiap 6 bulan sampai anak bet umur 24 bulan Selanjutnya pemeriksaan dilakukan satu kali se-tahun. Kegiatan yang dilakukan pada kunjungan balita antara lain: Pemeriksaan fisik anak ditakukan termasuk penimbangan berat badan Penyuluhan atau nasehat pada ibu tentang pemeliharaan kesehatan anak dan perbaikan gizi serta hubungan psiko sosial antar anak, ibu dan keluarga. Ibu diminta memperhatikan tumbuh kembang anak, pola makan dan tidur serta perkembangan prilaku dan sosial anak. Penjelasan tentang Keluarga Berencana Dokumentasi pelayanan

3. Pemeriksaan kesehatan anak balita Kegiatan observasi dilakukan untuk mengetahui keadaan umum anak : a. b. c. d. e. f. g. Bagaimana postur tubuhnya, kurus atau gemuk? Apakah da!am keadaan tenang? Mengantuk atau gelisah? Bagaimana kondisi psikologis anak, marah, cengeng atau ramah? Bagaimana kondisi kulit anak? Apakah sesak napas atau tidak? Bagaimanan kondisi matanya, cekung, ada kotoran, warna konjungtiva? Bagaimana kesan pertumbuhan anak? Apakah sesuai antara berat badan, tinggi badan, dan perkembangan mentalnya?

Beberapa hal yang perlu dilakukan pada pemeriksaan fisik adalah sebagai berikut :

Anak diperiksa dalam keadaan tanpa pakalan kecuali popok atau celana dalam Bila anak gelisah, pemeriksaan dilakukan di atas pangkuan ibu Ibu diminta membantu proses pemeriksaan agar berjalan lancer Berikan pengertian pada anak yang sudah besar dan mengerti tentang pemeriksaan Denyut nadi, suhu napas jangan lupa diperiksa

You might also like