You are on page 1of 11

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

MODUL 6 PIPA U

NAMA NPM TANGGAL / JAM ASISTEN

: NATASHA NADIA RICKY : 240210100037 : 18 NOVEMBER 2010 / 15.00 17.00 : DINI KURNIATI

JURUSAN TENOLOGI INDUSTRI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita tentu pernah melihat tukang bangunan yang sedang bekerja. Banyak sekali alat-alat yang digunakan tukang bangunan saat membuat sebuah rumah, gedung atau bangunan lainnya. Salah satu alat yang sering digunakan adalah waterpas. Waterpas berguna untuk mengetahui datar atau tidak suatu bangunan. Alat tersebut menggunakan hukum bejana berhubungan. Pipa U adalah salah satu bejana berhubungan yang paling sederhana berbentuk huruf U. Bila pipa U diisi oleh sejenis zat cair tertentu, maka zat cair di kedua pipa mempunyai tinggi yang sama. Karena itu kita dapat mengetahui apakah suatu bangunan sudah datar atau belum. Namun, dalam praktikum ini kita menggunakan Pipa U untuk mengetahui percepatan gravitasi (g). Karena dirasa penting bagi mahasiswa untuk mengetahui dan menguasainya, dilakukanlah praktikum untuk memperdalam materi fisika tentang pipa U untuk mengetahui percepatan grafitasi. 1.2 Tujuan Menentukan percepatan gravitasi dengan menggunakan osilasi cairan yang berada pada pipa U.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Pipa U

Gambar 2.1 Pipa U Pipa U adalah salah satu bejana berhubungan yang paling sederhana berbentuk huruf U. Bila pipa U diisi oleh sejenis zat cair tertentu, maka zat cair di kedua pipa mempunyai tinggi yang sama, berarti mengikuti hukum bejana berhubungan. Alat yang digunakan oleh para tukang bangunan untuk mendapatkan sifat datar juga menggunakan hukum bejana berhubungan. Alat tersebut dinamakan water pas.Gejala-gejala dalam kehidupan sehari-hari yang pemanfaatannya menggunakan hukum bejana berhubungan akan bermanfaat sekali untuk mendapatkan sifat datar. Bunyi hukum bejana berhubungan yaitu : Bila bejana-bejana berhubungan diisi dengan zat cair yang sama, dalam keadaan setimbang, permukaan zat cair dalam bejana-bejana itu terletak pada sebuh bidang mendatar.Para tukang bangunan juga sering menggunakan prinsip hukum bejana berhubungan ini untuk mengukur ketinggian dua tempat yang berbeda letaknya dengan cara menggunakan selang bening yang berisi air. Tinggi air di kedua bagian ujung selang selalu sama. Hukum bejana berhubungan tidak berlaku jika terdapat pipa kapiler di salah satu bejana, dan tidak berlaku pula jika diisi dengan lebih dari satu jenis

zat cair yang berbeda.Pada pipa U bila dari salah satu mulut pipa U dituangkan zat cair yang berbeda (massa jenisnya berbeda dengan massa jenis zat cair yang sudah ada di dalam pipa). Tekanan pada kedua permukaan zat cair di kedua mulut pipa U selalu sama, yaitu merupakan tekanan hidrostatis. 2. Hukum Pascal

Gambar 2.2 Hukum Pascal Hukum Pascal berbunyi sebagai berikut : Tekanan yang diberikan kepada zat cair oleh gaya dari luar akan diteruskan ke segala arah dengan sama rata. Pada kegiatan menggunakan pompa Pascal, Kamu dapat membuktikan kebenaran hukum Pascal dalam tekanan yang diberikan kepada zat cair akan diteruskan. Pancaran air akan keluar pada setiap lubang dan kekuatan pancaran tersebut sama rata ke segala arah.Hukum Pascal tidak hanya berlaku pada zat cair saja tetapi berlaku pula pada zat gas. Zat cair dan zat gas keduanya sering disebut dengan fluida.Alat-alat teknik yang bekerjanya berdasarkan hukum Pascal antara lain; dongkrak hidrolik, kempa/alat pengepres hidrolik, rem hidrolik, pompa hidrolik, alat pengangkat mobil di tempat-tempat cucian mobil atau di bengkel, dan berbagai alat yang lain.

3. Gravitasi

Gambar 2.3 Gravitasi Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta. Fisika modern mendeskripsikan gravitasi menggunakan Teori Relativitas Umum dari Einstein, namun hukum gravitasi universal Newton yang lebih sederhana merupakan hampiran yang cukup akurat dalam kebanyakan kasus. Sebagai contoh, Bumi yang memiliki massa yang sangat besar menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar untuk menarik benda-benda disekitarnya, termasuk makhluk hidup, dan benda benda yang ada di bumi. Gaya gravitasi ini juga menarik benda-benda yang ada diluar angkasa, seperti bulan, meteor, dan benda angkasa laiinnya, termasuk satelite buatan manusia. Beberapa teori yang belum dapat dibuktikan menyebutkan bahwa gaya gravitasi timbul karena adanya partikel gravitron dalam setiap atom. Satuan percepatan rata-rata gravitasi bumi yang disimbolkan sebagai g menunjukkan rata-rata percepatan yang dihasilkan medan gravitasi pada permukaan Bumi (permukaan laut). Nilai sebenarnya percepatan gravitasi berbeda dari satu tempat ke tempat lain tergantung ketinggian dan kondisi geologi. Simbol g digunakan sebagai satuan percepatan. Dalam fisika, nilai

percepatan gravitasi standar gn didefinisikan sebagai 9,806.65 m/ S2 (meter per detik2), atau 32,174.05 kaki per detik 2. Pada ketinggian p maka menurut International Gravity Formula, g = 978,0495 (1+0.0052892 sin2 (p) 0.0000073 sin2 (2p)) sentimeter per detik2. (cm/s2). Simbol g pertama kali digunakan dalam bidang aeronautika dan teknologi ruang angkasa, yang digunakan untuk membatasi percepatan yang dirasakan oleh kru pesawat ulang-alik, disebut juga sebagai g forces. Istilah ini menjadi populer di kalangan kru proyek luar angkasa. Sekarang ini berbagai pengukuran percepatan gravitasi diukur dalam satuan g. Istilah satuan gee dan grav juga menunjuk kepada satuan ini.

BAB III METODA PRAKTIKUM 3.1 Alat dan Bahan 1. Pipa U untuk diisikan air. 2. Kabel / benang untuk mengukur tinggi permukaan zat cair. 3. Air untuk dihitung waktu yang dibutuhkan dalam melakukan 5 kali ayunan. 4. Stopwatch untuk mengitung waktu yang di butuhkan 3.2 Prosedur Praktikum 1. Mengukur tinggi permukaan air. 2. Memiringkan pipa U kemudian tutup salah satu lubangnya dengan jari telunjuk. 3. Mengembalikan Pipa U ke posisi semula dengan tetap menutup salah satu lubang pipa U. 4. Melepaskan penutup. 5. Mencatat waktu yang diperlukan untuk 5 kali ayunan air. 6. Melakukan hal diatas sebanyak lima kali kemudian masukan hasil pengamatan dalam tabel. 7. Menghitung besar percepatan gravitasi (g). 8. Membandingkan dengan literatur.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Panjang kolom awal zat cair = (0.265 5 10 4 ) m l = panjang kolom zat cair = (0.1325 5 10 4 ) m
No 1 2 3 4 5 t (s) 3.66 3.72 3.66 3.68 3.64 <t> t (s) T = <t>/ 5

3.672

0.7344

Tabel 4.1 Tabel pengamatan


t 2 = 3.64

( t ) 2
t =

= 337.0896

1 n

n t 2 ( t ) n 1
l g

= 1.785748023 sekon

T = 2

g=

4 2 l 4 2 0.1325 = = 9.688796391 m s 2 T2 0.7344 2

4.2 Pembahasan Pada praktikum kali ini, percepatan gravitasi diukur dengan alat yang menggunakan osilasi cairan, alat itu sendiri dinamakan Pipa U. Bila pipa U diisi oleh sejenis zat cair tertentu, maka zat cair di kedua pipa mempunyai tinggi yang sama. Hal ini disebabkan karena adanya gaya gravitasi yang memaksa air untuk cenderung tetap pada posisinya. Walaupun kita miringkan pipa U, air kembali ke posisi datar setelah menyesuaikan dengan gerakan naik turun. Menurut literatur besarnya gaya gravitasi di bumi adalah 9.78 m/s2. Namun menurut hasil praktikum kami bahwa besar gaya gravitasi bumi

adalah 9.688796391 m/s2. Perbedaan ini dapat disebabkan karena banyak faktor, diantaranya karena adanya perbedaan besar gaya gravitasi suatu tempat dengan tempat yang lainnya, mungkin wilayah Jatinangor memiliki besar gaya gravitasi bumi kurang dari 9.78 m/s2. Adapun kurang ketelitian dalam perhitungan waktu, kekurangtepatan dalam penggunaan stopwatch, stopwatch dinyalakan sebelum penutup lubang pada pipa U dibuka ataupun sebaliknya, stopwatch dinyalakan setelah beberapa saat penutup lubang pada pipa U dibuka, dan juga saat memberhentikan stopwatch, stopwatch diberhentikan sebelum air melakukan 5 ayunan, dan juga sebaliknya, stopwatch diberhentikan setelah air melakukan ayunan lebih dari 5 kali. Selain itu, dapat juga disebabkan karena keadaan alat yang kurang baik atau terdapat materi lain di dalam pipa U selain air sehingga menghambat pergerakan air.

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Percepatan gravitasi yang didapat dengan menggunakan osilasi cairan yang berada pada pipa U yaitu 9.688796391 m/s2. 5.2 Saran Setiap orang yang akan melaksanakan praktikum gerak harmonik sederhana harus memahami dulu konsep dan prinsip dari hukum Pascal, serta konsep lain yang berhubungan dengan gerak Pipa U. Melakukan pemeriksaan alat-alat yang akan dipakai. Melakukan pengamatan dengan teliti. Menggunakan stopwatch dengan tepat.

DAFTAR PUSTAKA

http://mahasiswasibuk.co.cc/1_7_Pipa-U.html (diakses tanggal 26 November 2010 pukul 20.13)

You might also like