Professional Documents
Culture Documents
+ =
=
q q
q
t
h
M
h
D
h
dz
Dt
Du D
C dz u Du C
dF F
4 2
1
2
(9)
4
dimana,
(())
()
( ) (10)
dimana,
p = tekanan (Pa)
g = percepatan gravitasi (m/s
2
)
z = jarak vertikal suatu titik yang ditinjau terhadap muka air (m)
H = tinggi gelombang (m)
k = bilangan gelombang
o
= frekuensi gelombang
x = jarak horizontal (m)
t = waktu (detik)
h = kedalaman perairan (m)
Beban angin yang bekerja pada ponton dapat ditentukan dari persamaan dibawah ini
menggunakan koefisien drag
A C U F
D a angin
2
2
1
=
(11)
dimana,
angin
F
= Gaya angin (N,kN)
a
\
|
=
2
2
(13)
dimana,
E
N
= energi berthing (kN.m)
M
s
= massa kapal (ton)
V = kecepatan berthing (m/s)
C
e
= koefisien eksentrisitas
C
m
= koefisien added mass
C
s
= koefisien kehalusan (softness)
C
c
= koefisien konfigurasi
Perhitungan gempa didasarkan pada SNI-1726-2002 dengan analisa beban statika
ekivalen adalah
R
W I C
V
t I
. .
=
(14)
dimana,
V = beban geser gempa statik ekivalen (kN)
C
I
= faktor respon gempa
W
t
= berat total struktur
R = faktor reduksi gempa
I = faktor keutamaan bangunan
Penentuan nilai kekauan struktur untuk mencari respon dinamik ponton terhadap tiang
pancang digambarkan pada gambar dibawah ini
6
Gambar 2 Kekakuan untuk masing-masing tiang
Variabel-variabel yang diperlukan untuk mendapatkan respon dinamik yang bekerja pada
tiap tiang pancang adalah :
1 Massa ponton
2 Added Mass atau massa tambahan
3 Kekakuan tiang pancang
4 Gaya gelombang
5 Periode gelombang
6 Rasio Damping
Nilai momen yang bekerja untuk satu struktur tiang pancangnya adalah
(15)
dimana,
M
pile
= momen pada pile (kN.m)
V
pile
= gaya geser maksimum pada pile (kN)
L
pile
= panjang pile (m)
Nilai tegangan lentur ijin berdasarkan API RP2A ditentukan dari persamaan
300 /
F
3000
untuk 58 . 0 72 . 0
y
s <
(
= t D F
Et
D F
F
y
y
b
(16)
dimana,
D = diamater tiang (m)
t = ketebalan tiang (m)
F
y
= yield strength pipa (Mpa)
Struktur dianggap sebagai shear building dan memiliki penahan jepit-jepit di kedua
ujungnya, sehingga nilai momen total yang bekerja adalah
(17)
Berdasarkan OCDI, evaluasi struktur atas momen lentur atau bending moment untuk
kasus adanya gaya tekan aksial dapat dihitung dari persamaan berikut ini
1 s +
ba
bc
ca
c
o
o
o
o
(18)
dimana,
c
o
= tegangan aksial desain (N/mm
2
)
ca
o
= batas tegangan aksial yang diijinkan berdasarkan momen inersia terkecil (N/mm
2
)
bc
o
= nilai momen tegangan lentur desain maksimum (N/mm
2
)
ba
o
= nilai tegangan lentur ijin (N/mm
2
)
7
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari evaluasi kekuatan struktur akibat beban lingkungan dan beban dinamik hasil
perhitungan manual dan pemodelan, didapatkan hasil sebagai berikut
Tabel 1 Nilai unity check range struktur dermaga ponton
Kondisi
Perhitungan
Manual
Pemodelan Selisih nilai UCR
Pasang 0.87 0.82 0.05
Surut 0.49 0.44 0.05
Nilai bending capacities pada SAP2000 dilakukan dengan cara pendekatan, karena pada
pedoman manual desain struktur baja atau SAP2000 tidak terdapat langkah-langkah untuk
mendapatkan nilai beban tegangan ijin (allowable bending stress) untuk analisis dengan
menggunakan kode API RP2A-LRFD97. Kode yang tersedia pada pedoman manual tersebut
adalah:
1. U.S. AISC/ASD (1989),
2. U.S. AISC/LRFD (1994),
3. U.S. AASHTO LRFD (1997)
4. Canadian CAN/CSA-S16.1-94 (1994),
5. British BS 5950 (1990), dan
6. Eurocode 3 (ENV 1993-1-1).
Sedangkan dalam software SAP2000 v.10 yang digunakan tersedia analisis dengan kode
API RP2A-LRFD97.
Perbedaan nilai allowable bending capacities hasil perhitungan manual dan pemodelan
adalah
1. Allowable bending capacities hasil perhitungan manual =
2. Allowable bending capacities hasil pemodelan =
Nilai beban tegangan ijin pada SAP2000 lebih besar dibandingkan nilai beban tegangan
ijin hasil perhitungan manal. Hal ini menyebabkan nilai UCR hasil pemodelan dengan SAP2000
memiliki nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan nilai UCR hasil perhitungan manual karena
sesuai dengan persamaan 18.
8
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil studi kasus sederhana dan pemodelan, didapatkan kesimpulan berupa:
1. Struktur dermaga ponton dengan enam buah tiang pancang dievaluasi kekuatannya
dengan menganggap struktur adalah shear building dengan penumpu jepit-jepit karena
adanya pergeseran sendi jepit pada sisi ponton akibat beban-beban yang diberikan.
Tabel 2 Nilai simpangan yang terjadi
Kondisi
Nilai Simpangan Yang
Terjadi
Pasang 0.068 m
Surut 0.03 m
2. Struktur bawah yang berupa enam buah tiang pancang dengan dimensi:
- Panjang (sampai fixity point) = 18.65 meter
- Diameter = 24 inch (0.61 meter)
- Ketebalan = 1 inch (0.0254 meter)
dapat dikatakan aman karena nilai UCRnya tidak melebihi 1 (UCR < 1)
Tabel 3 Nilai UCR dan selisih hasil perhitungan manual dengan pemodelan
Kondisi
Perhitungan
Manual
Pemodelan
Selisih nilai
UCR
Pasang 0.87 0.84 0.03
Surut 0.49 0.45 0.04
3. Semakin besar nilai kekakuan yang terjadi, menyebabkan struktur semakin kaku dan nilai
momen yang terjadi semakin kecil. Nilai kekakuan yang lebih besar terjadi saat kondisi
perairan sedang surut karena jarak dari fixity point ke ponton semakin dekat dan struktur
menjadi lebih kaku
Tabel 4 Nilai kekakuan satu pile untuk tiap kondisi
Kondisi
Nilai Kekakuan Satu
Pile
Pasang 1.14 x 10
6
kg/s
2
Surut 2.8 x 10
6
kg/s
2
4. Nilai UCR atau unity check range hasil perhitungan manual dan pemodelan dengan
SAP2000 memberikan hasil yang berbeda karena:
- Adanya perbedaan nilai tegangan lentur ijin atau allowable bending capacity antara
hasil perhitungan manual dengan hasil pemodelan dengan SAP2000
9
Tabel 5 Perbandingan nilai
hasil perhitungan
manual
pada pemodelan
SAP2000
Selisih
Saran untuk membuat karya ilmiah ini menjadi lebih baik:
1. Analisis lebih kompleks bisa dilakukan dengan meninjau keenam buah tiang pancang
yang ada di kedua sisi ponton.
2. Perlu dilakukan studi lebih dalam mengenai penentuan nilai allowable bending capacity
yang ada di dalam software SAP2000. Dalam karya tulis ini hanya dilakukan
pendekatan karena tidak ditemukannya pedoman SAP2000 untuk kode API RP2A-
LRFD97.
3. Pada perhitungan manual, nilai beban arus dan gelombang bisa dikombinasikan supaya
sesuai dengan metode yang dilakukan oleh SAP2000.
DAFTAR PUSTAKA
American Petroleum Institute, Recommended Practice for Planning, Designing and Constructing
Fixed Offshore Platforms-Working Stress Design,21
st
Edition, Washington DC, USA,
1969.
British Standart Institute, Code of Practice for Design of Fendering and Mooring System,
London, 1994.
Computers and Structures, Inc., SAP2000