You are on page 1of 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

T DENGAN DIAGNOSA MEDIS HF DIRUANG ALAMANDA (JANTUNG) RSUD ULIN BANJARMASIN

PENGKAJIAN I. IDENTITAS PASIEN Nama Umur Jenis Kelamin Suku/Bangsa Agama Status Marietal Pendidikan Pekerjaan Ruangan dirawat No. Reg Tanggal MRS Tanggal pengkajian Alamat Diagnosa Medis : Tn. T : 76 Tahun : Laki- laki : Banjar : Islam : Menikah : SMP : Swasta : Alamanda (Jantung) : 1 02 63 16 : 25 Desember 2012 : 26 Desember 2012 : Jl Pendidikan no 18 rt 26/XI, Beramban Raya : HF

PENANGGUNG JAWAB Nama Umur Jenis Kelamin Suku/Bangsa Agama Status Marietal Pendidikan Pekerjaan Hubungan dengan klien : Ny. S : 70 Tahun : Perempuan : Banjar : Islam : Menikah : SMP : Ibu Rumah Tangga : Isteri pasien

II.

RIWAYAT PENYAKIT A. Keluhan Utama Pada saat masuk rumah sakit, pasien mengeluhkan nyeri pada dadanya. Pada saat pengkajian, pasien mengeluhkan nyeri pada dada dan sesak. B. Riwayat Penyakit Sekarang Pasien mengatakan sesak sejak 2 minggu SMRS. Pasien merasakan nyeri dada kiri, nyeri menjalar hingga perut atas sampai bawah kiri. Pasien sering batuk terutama sejak 20 hari yang lalu. Pasien akan langsung sesak sesudah batuk dan sesudah makan/minum. Sesak juga muncul saat berbaring terlentang, sesak berkurang saat pasien berbaring miring ke kiri/kanan. C. Riwayat Penyakit Dahulu Pasien mengatakan pernah terkena penyakit hipertensi dan asma. Pasien tidak pernah terkena penyakit DM ataupun stroke. D. Riwayat Penyakit Keluarga Diantara keluarga ada yang pernah menderita penyakit yang sama dengan pasien, hipertensi, asma dan juga DM. III. PEMERIKSAAN FISIK A. Keadaan Umum : tampak sakit sedang Kesadaran : Compos Mentis Vital Sign : TD : 90/60 mmHg R : 26 x/menit N : 78 x/menit T : 36,6oC GCS : respon buka mata Respon verbal Respon motorik B. Kepala Kebersihan kepala bersih, bentuk kepala simetris, penyebaran rambut merata, rambut berwarna hitam, tidak terdapat lesi, tanda-tanda peradangan, tidak terdapat nyeri tekan, klien tidak ada mengeluh sakit kepala. : membuka spontan (4) : orientasi baik (5) : mampu menahan (6), total : 15

C. Mata Kebersihan mata bersih, sklera tidak ikterik, pupil miosis pada saat kena cahaya sinter, pergerakan bola mata dapat bergerak ke segala arah, konjungtiva anemis, fungsi penglihatan baik, klien tidak memakai kaca mata ataupun lensa kontak. D. Hidung Kebersihan bersih, struktur simetris, tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada cairan yang keluar dari hidung, tidak terdapat adanya massa, perdarahan, maupun tanda-tanda peradangan. Fungsi penciuman baik, klien dapat membedakan bau minyak kayu putih dan makanan. E. Telinga Kebersihan telinga bersih, struktur simetris, tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada cairan yang keluar dari dalam telinga, tidak terdapat adanya tanda peradangan. Fungsi pendengaran baik. F. Mulut Mulut bersih, mukosa bibir baik, mukosa mulut merah muda, keadaan gigi klien baik, fungsi menguyah baik. Klien dapat berbicara dengan jelas. G. Leher Tidak terdapat peningkatan vena jugularis, arteri karotis teraba, pergerakan leher dapat bergerak ke segala arah. Tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe dan tiroid. H. Dada Bentuk dada simetris, pergerakan / pengembangan thorak teratur dan seimbang, terdapat batuk, terdapat bunyi nafas tambahan ronchi. Frekuensi pernafasan 26x/m. I. Jantung Denyut nadi 78x/m, terdapat nyeri dada, bunyi jatung S1 - S2 tunggal, terdapat pembesaran ukuran jantung, CTR = 63,3 % J. Abdomen Warna kulit merata dengan warna sekitarnya, bunyi peristaltic 10x/m, tidak terdapat nyeri tekan. K. Genitalia Tidak ada nyeri pada saat BAB/BAK, tidak terpasang kateter.

L. Ekstrimitas atas dan bawah Struktur ekstrimitas atas dan bawah, kiri dan kanan simetris, tidak ada bekas trauma dan nyeri, tidak ada kekakuan sendi, tidak ada edem, pasien terlihat sering berada ditempat tidur saja, kekuatan otot

M. Kulit Kebersihan kulit cukup bersih, kulit keriput, tidak terdapat benjolan, turgor kulit baik (dapat kembali < 2 detik setelah dicubit). Tidak terdapat lesi, tanda-tanda peradangan maupun perdarahan. IV. KEBUTUHAN FISIK DAN PSIKOSOSIAL A. Nutrisi Dirumah : klien mengatakan makan 3x sehari (pagi, siang dan malam) nafsu makan baik, klien makan nasi, sayur dan ikan. Di RS : klien makan 3x sehari, klien mengatakan tidak nafsu makan, klien menghabiskan porsi makanan yang disediakan. B. Eliminasi Dirumah Di RS : Klien mengatakan dirumah jarang BAB. BAK dirumah 5-6x sehari, : Selama di RS pasien belum ada BAB. BAK 3-4 kali sehari.

C. Personal Hygiene Dirumah : mandi 2x sehari, gosok gigi 2x sehari, cuci rambut setiap kali mandi, potong kuku apabila panjang. Di RS : klien belum pernah mandi selama di RS hanya diseka saja, gosok gigi 1x, cuci rambut ketika mandi. D. Istirahat Dirumah : pasien mengatakan tidur hanya 5-6 jam saja, tidak dapat tidur nyenyak karena sesak nafas Di RS : klien tidak dapat tidur dengan nyenyak karena sesak namun sudah berkurang karena telah diberikan O2 tambahan. E. Aktivitas Dirumah : klien mampu makan, minum, mandi, berpakaian secara mandiri tidak ada keluhan dalam beraktivitas.

Di RS F. Psikososial

: dalam beraktivitas pasien sering dibantu oleh pihak keluarga.

Klien berharap ia dapat cepat sembuh. Hubungan klien dengan keluarga baik. Hubungan klien dengan tenaga kesehatan / keperawatan selama dirawat baik dan kooperatif. G. Kebutuhan Spiritual Agama yang dianut adalah agama Islam, klien tidak melaksanakan shalat 5 waktu. Klien hanya dapat berdoa untuk kesembuhannya. H. DATA PENUNJANG 1. Laboratorium tanggal 25 Desember 2012 Hematologi Hb Leukosit Eritrosit Hematokrit Trombosit RDW-CV Hati SGOT SGPT Ginjal Ureum Creatinin Elektrolit Natrium Kalium Clorida : 130,3 mmol/l (N: 135-146 mmol/l) : 4,8 mmol/l (N: 3,4- 4,5 mmol/l) : 36 mg/dl : 1,3 mg/dl (N: 10-50 mg/dl) (N: 0,7-1,4 mg/dl) : 37 u/l : 36 u/l (N: 0-46 u/l) (N: 0-45 u/l) : 9,5 gr/dl : 8,0 ribu/ul (N: 14,0-18,0 gr/dl) (N: 4,0-10,5 ribu/ul)

: 5,35 juta/ul (N: 4,50-6,0 ribu/ul) : 51 vol% : 161 ribu/ul : 14,8% (N: 42-52 vol%) (N: 150-450 ribu/ul) (N: 11,5-14,7%)

: 108,3 mmol/l (N: 95-100 mmol/l)

Faal Lemak dan Jantung LDH CKMB : 893 u/l : 53 u/l (N: 225-450 u/l) (N: 0-24 u/l)

Kimia Gula Darah GDS 2. Radiologi thorax Cardiomegali, CTR = 63,3 % 3. EKG RVH I. PENGOBATAN O2 3-4 tpm IVFD RL 7 tpm Injeksi lasix 1x1 amp jika TD > 100 Oral : aspillet 1x1 CPG 1x1 ISDN 3x6 mg Spironolakton 1x25mg Captopril 3x6,25 mg : 138 mg/dl (N: < 200 mg/dl)

V. ANALISA DATA NO HARI/ TANGGAL 1. Rabu, 26 Des 2012 DS Pasien mengatakan sesak dan nyeri pada daerah dada DO TD : 90/60 mmhg Ro : CTR 63,3 % LDH : 893 u/l 2. Rabu, 26 Des 2012 DO DS Pasien mengatakan sesak Ekspansi pada saat bernafas Pasien tampak sesak saat bernafas. Frekuensi (dyspnea) nafas cepat tidak normal paru Gangguan pola nafas Perubahan kontraktilitas miokardial Penurunan curah jantung DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH

RR 26 x/menit Terdapat bunyi nafas

tambahan ronchi.

3.

Rabu, 26 Des 2012

DS

Pasien mengatakan nyeri Hipoksia jaringan pada dada kiri Nyeri tidak menyebar. P : hipoksia jaringan Q : seperti ditusuk-tusuk R : Daerah dada sebelah kiri sampai perut kiri S : Skala nyeri 3 (0-4) T : terus menerus

Nyeri dada

DO

Pasien tampak meringis menahan sakit

4.

Rabu, 26 Des 2012

DS

Pasien mengatakan hanya makan sedikit

Intake yang kurang

Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

DO 5. Rabu, 26 Des 2012 DO DS

Pasien tampak lemah Pasien mengatakan hanya berbaring di tempat tidur Tampak lemah, hanya berbaring di tempat tidur Kelemahan fisik

Intoleransi aktivitas

V. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN NO DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Penurunan jantung berhubungan dengan TUJUAN RENCANA INTERVENSI RASIONAL 1. Pada pasien gagal jantung dini, sedang/ kronis, TD dapat meningkat. 2. Mengetahui penurunan, perfusi jaringan

curah Setelah diberikan asuhan 1. Kaji Tekanan Darah keperawatan 3x24 jam diharapkan tanda vital 2. Observasi kulit (adanya pucat dan sianosis) 3. Observasi aktivitas pasien toleransi

perubahan dalam batas yang dapat diterima. Criteria hasil: 1. Melaporkan penurunan dispnea, angina 2.Ikut serta

sekunder terhadap tidak adekuat curah jantung. 3. Aktivitas ringan/istirahat untuk memperbaiki efesiensi kontraksi jantung dan menurunkan kebutuhan oksigen miokard.

kontraktilitas miokardial

episode 4. Berikan tambahan. dalam 5. Kolaborasi yang beban indikasi obat

oksigen

4. Meningkatkan sediaan oksigen untuk kebutuhan miokard untuk melawan efek hipoksia.

sesuai

5. Pemberian obat diharapkan untuk meningkatkan volume sekuncup, memperbaiki kontraktilitas, dan menurunkan kongesti.

aktivitas mengurangi kerja jantung. 2. Gangguan pola nafas behubungan dengan ekspansi paru yang tidak normal

Setelah diberikan asuhan keperawatan 3x24 jam diharapkan pola nafas menjadi efektif dengan criteria hasil : 1. RR normal

1. Monitor kedalaman pernafasan, dan frekuensi 2. Catat upaya pernafasan termasuk penggunaan otot bantu pernafasan. 3. Auskultasi bunyi nafas

1. Mengetahui pergerakan dada simetris atau tidak pergerakan dada 2. Penggunaan otot bantu nafas mengindiksikan bahwa suplai O2 inadekuat. 3. Bunyi nafas menurun apabila jalan nafas

2. Tidak ada bunyi nafas tambahan. 3. Tidak menggunakan otot bantu pernafasan.

dan catat apabila ada bunyi nafas tambahan 4. Kolaborasi pemberian oksigen 5. Kaji tanda vital 6. Bantu untuk posisi senyaman mungkin.

obstruksi

4. Pasien dengan gangguan nafas membutuhkan oksigen yang adekuat 5. Menunjukkan keadaan umum pasien 6. Pengubahan posisi meningkatkan pengisian udara, sehingga memperbaiki difusi gas 1. Agar dapat memberikan intervensi yang sesuai 2. Penundaan pelaporan nyeri menghambat peredaran nyeri/ memerlukan peningkatan dosis obat. 3. Menurunkan rangsang eksternal dimana ansietas dan tegangan jantung 4. Membantu dalam penurunan respon nyeri

3.

Nyeri dada berhubungan dengan hipoksia jaringan.

Setelah diberikan asuhan keperawatan 3x24 jam diharapkan nyeri dada hilang/ terkontrol dengan kriteria hasil : 1.klien tidak mengeluhkan nyeri lagi 2. terlihat dari ekspresi wajah klien terlihat tenang.

1. Kaji status nyeri 2. Anjurkan pasien untuk melaporkan nyeri dengan segera 3. Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman 4. Bantu melakukan teknik relaksasi (nafas dalam) 5. Kaji tanda vital sebelum dan sesudah pemberian obat narkotik 6. Kolaborasi obat sesuai indikasi

5. Hipotensi/depresi dapat terjadi sebagai akibaat pemberian narkotik

6. Berguna untuk mengurangi nyeri

4.

Resiko nutrisi kurang dari

Se telah diberikan asuhan 2. Observasi kebiasaan diet, keperawatan diharapkan makanan yang disukai

1. Meningkatkan nafsu makan pasien 2. Rasa tidak enak, bau adalah pencegahan utama

kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang kurang

dapat menghabiskan makanan yang telah dise diakan, dengan kriteria hasil : 1. Klien mampu menghabiskan makanannya

3. Berikan perawatan oral 4. Berikan makanan porsi kecil tapi sering

terhadap nafsu makan. 3. Membantu menurunkan kelemahan selama waktu makan dan memberi kesempatan untuk meningkatkan masukan kalori total

5. Hindari makanan penghasil gas 6. Hindari makan yang sangat panas/sangat dingin

4. Dapat menghasilkan distensi abdomen yang menggangu nafas abdomen 5. Suhu ekstrem dapat meningkatkan spasme batuk 1. Menentukan aktivitas yang dapat dilatih

5.

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik

Setelah diberikan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan terjadi peningkatan toleransi pada klien dengan kriteria hasil : 1. Klien dapat melakukan aktivitasnya denganmandiri

1. Kaji respon pasien terhadap aktivitas 2. Berikan dukungan untuk melakukan aktivitas 3. Dekatkan alat/sarana yang diperlukan pasien 4. Libatkan keluarga

2. Agar pasien termotivasi untuk melakukan aktivitas 3. Mempermudah aktivitas

4. Agar dapat membantu dalam proses perkembangan aktivitas

VI. CATATAN KEPERAWA TAN NO 1. HARI/ TANGGAL Rabu, 26 Des 2012 DIAGNOSA Penurunan jantung berhubungan dengan perubahan IMPLEMENTASI EVALUASI Pasien mengatakan sesak dan nyeri pada daerah dada TD : 90/60 mmhg Tidak ada sianosis, pucat Menggunakan O2 tambahan 3-4 tpm A Penurunan curah jantung

curah 1. Mengukur Tekanan Darah : 90/60 S mmHg 2. Mengobservasi adanya pucat dan O sianosis 3. Mengobservasi toleransi aktivitas 4. Pemberian O2 tambahan dari 3 tpm ke 4 tpm 5. Pemberian obat Injeksi Lasix dan Oral : spironolakton Captopril CPG P

kontraktilitas miokardial

Lanjutkan intervensi 1,2,3,4 dan 5

2.

Rabu, 26 Des 2012

Gangguan nafas dengan paru normal

pola 1. Mengukur frekuensi nafas dan kedalaman nafas yaitu : 26 x/menit

Pasien mengatakan sesak pada saat bernafas

behubungan

ekspansi 2. Mencatat upaya pernafasan termasuk yang tidak penggunaan otot bantu pernafasan. 3. Mendengarkan bunyi nafas bunyi

Tidak menggunakan otot bantu pernafasan Menggunakan O2 Tambahan

nafas terdengar ronchi 4. Kolaborasi pemberian oksigen 5. Mengukur TD : 90/60, R : 26 x/menit N: 78x/menit dan suhu 36,6o C 6. Membantu klien ke posisi semi fowler. A P 3. Rabu, 26 Des 2012 Nyeri berhubungan dengan jaringan. hipoksia dada 1. Mengkaji status nyeri 2. Menganjurkan pasien untuk melaporkan nyeri dengan segera 3. Mengkondisikan lingkungan yang tenang dan nyaman 4. Memberikan latihan nafas dalam 5. Pemberian obat Aspillet dan ISDN O A P 4. Rabu, 26 Des 2012 Resiko kurang kebutuhan berhubungan nutrisi 1. Mengobservasi kebiasaan diet, dari makanan yang disukai O S S

Terdengar bunyi ronchi Posisi semi fowler TD : 90/60 mmHg R : 26 x/menit N : 78 x/menit T : 36,6oC Gangguan pola nafas Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5 dan 6 Pasien mengatakan nyeri pada dada kiri P : hipoksia jaringan Q : seperti ditusuk-tusuk R : Daerah dada sebelah kiri S : Skala nyeri 3 (0-4) T : terus menerus Pasien tampak meringis kesakitan Nyeri dada Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,dan 5 Pasien mengatakan nafsu makannya kurang ,hanya makan sedikit Pasien tampak lemah Hanya menghabiskan dari porsi

tubuh 2. Memberikan perawatan oral seperti berkumur kumur sebelum makan

dengan intake yang 3. Memberikan makanan porsi kecil tapi kurang sering 4. Menghindari makanan penghasil gas 5. Menghindari makan yang sangat panas/sangat dingin 5. Rabu, 26 Des 2012 Intoleransi aktivitas 1. Mengkaji respon pasien terhadap berhubungan dengan fisik aktivitas O S P A

makanan yang disediakan Resiko nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh Lanjutkan intervensi 2,3,4,dan 5

Pasien mengatakan hanya berbaring dan duduk di tempat tidur Aktivitas seperti makan, minum dibantu keluarga

kelemahan 2. Memberikan dukungan untuk melakukan aktivitas 3. Mendekatkan alat/sarana yang diperlukan pasien 4. Melibatkan keluarga

A P

Intoleransi aktivitas Lanjutkan intervensi 1,2,3,4 dan 5

VII. CATATAN PERKEMBANGAN Hari kedua NO 1. HARI/ TANGGAL Kamis, 27 Des 2012 DIAGNOSA Penurunan jantung berhubungan dengan IMPLEMENTASI S EVALUASI Pasien mengatakan masih sesak dan nyeri pada daerah dada namun sudah mulai berkurang O TD : 100/70 mmhg Tidak ada sianosis, pucat

curah 1. Mengukur tekanan darah 2. Mengobservasi adanya pucat dan sianosis

perubahan 3. Mengobservasi toleransi aktivitas 4. Memberikan oksigen tambahan.

kontraktilitas

miokardial

5. Kolaborasi obat sesuai indikasi Injeksi lasix Oral : spironolakton Captopril CPG A P

Menggunakan O2 tambahan 3-4 tpm Penurunan curah jantung Lanjutkan intervensi 1,2,3,4 dan 5

2.

Kamis, 27 Des 2012

Gangguan nafas dengan paru normal

pola 1. Memonitor kedalaman pernafasan, dan frekuensi

Pasien mengatakan sesak pada saat bernafas sudah mulai berkurang

behubungan

ekspansi 2. Mencatat upaya pernafasan termasuk yang tidak penggunaan otot bantu pernafasan. 3. Mengauskultasi bunyi nafas 4. Kolaborasi pemberian oksigen 5. Mengkaji tekanan darah, pernafasan, nadi, dan suhu 6. Membantu untuk posisi senyaman mungkin.

Tidak menggunakan otot bantu pernafasan Menggunakan O2 Tambahan Terdengar bunyi ronchi Posisi semi fowler TD : 100/70 mmHg R : 23 x/menit N : 75 x/menit T : 36,3oC

A P 3. Kamis, 27 Des 2012 Nyeri berhubungan dengan jaringan. hipoksia dada 1. Mengkaji status nyeri 2. Menganjurkan pasien untuk melaporkan nyeri dengan segera 3. Memberikan lingkungan yang tenang S

Gangguan pola nafas Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5 dan 6 Pasien mengatakan nyeri pada dada kiri mulai berkurang P : hipoksia jaringan Q : seperti ditusuk-tusuk

dan nyaman 4. Membantu melakukan teknik relaksasi (nafas dalam) 5. Kolaborasi obat sesuai indikasi Aspillet ISDN O A P

R : Daerah dada sebelah kiri sampai perut kiri S : Skala nyeri 2 (0-4) T : terus menerus Pasien tampak rileks Nyeri dada berkurang Lanjutkan intervensi 1,2,3,4,dan 5

4.

Kamis, 27 Des 2012

Resiko kurang kebutuhan berhubungan

nutrisi 1. Mengobservasi kebiasaan diet, dari makanan yang disukai

Pasien mengatakan mulai dapat makan sedikit dan makan makanan kecil seperti kue

tubuh 2. Memberikan perawatan oral 3. Memberikan makanan porsi kecil tapi sering 4. Menghindari makanan penghasil gas 5. Menghindari makan yang sangat panas/sangat dingin P A O

Pasien tampak tidak lemah menghabiskan dari porsi

dengan intake yang kurang

makanan yang disediakan Resiko nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh Lanjutkan intervensi 2,3,4,dan 5 Pasien mengatakan hanya berbaring dan duduk di tempat tidur namun makan minum sudah mulai dapat mandiri O Aktivitas seperti makan, minum dapat dilakukan secara mandiri

5.

Kamis, 27 Des 2012

Intoleransi aktivitas 1. Mengkaji respon pasien terhadap berhubungan dengan fisik aktivitas

kelemahan 2. Memberikan dukungan untuk melakukan aktivitas 3. Mendekatkan alat/sarana yang diperlukan pasien

4. Melibatkan keluarga

namun terkadang masih dibantu keluarga A P Intoleransi aktivitas Lanjutkan intervensi 1,2,3,4 dan 5

Hari ketiga NO 1. HARI/ TANGGAL Jumat, 28 Des 2012 DIAGNOSA Penurunan jantung berhubungan dengan IMPLEMENTASI S EVALUASI Pasien mengatakan sesak dan nyeri sudah mulai berkurang O TD : 100/80 mmhg Tidak ada sianosis, pucat Tidak menggunakan O2 tambahan A P Penurunan curah jantung Lanjutkan intervensi 1,2,3, dan 5

curah 1. Mengkaji TD 2. Mengobservasi adanya pucat dan sianosis

perubahan 3. Mengobservasi toleransi aktivitas 4. Memberikan oksigen tambahan. 5. Kolaborasi obat sesuai indikasi Injeksi lasix Oral : spironolakton Captopril CPG

kontraktilitas miokardial

2.

Jumat, 28 Des 2012

Gangguan nafas dengan paru

pola 1. Memonitor kedalaman pernafasan, dan frekuensi

Pasien mengatakan sesak pada saat bernafas berkurang

behubungan

ekspansi 2. Mencatat upaya pernafasan termasuk yang tidak penggunaan otot bantu pernafasan.

Tidak menggunakan otot bantu pernafasan

normal

3. Mengauskultasi bunyi nafas 4. Kolaborasi pemberian oksigen 5. Mengkaji tekanan darah, pernafasan, nadi, dan suhu 6. Membantu untuk posisi senyaman mungkin.

Tidak menggunakan O2 Tambahan Bunyi nafas vesikuler Posisi semi fowler TD : 100/80 mmHg R : 22 x/menit N : 73 x/menit T : 36,2oC A P Gangguan pola nafas Lanjutkan intervensi 1,4, dan 5 Pasien mengatakan nyeri pada dada kiri sudah mulai berkurang P : hipoksia jaringan Q : seperti ditusuk-tusuk R : Daerah dada sebelah kiri sampai perut kiri S : Skala nyeri 2 (0-4) O A P T : terus menerus Pasien mulai tampak rileks Nyeri dada berkurang Lanjutkan intervensi 1,dan 5

3.

Jumat, 28 Des 2012

Nyeri berhubungan dengan jaringan.

dada

1. Mengkaji status nyeri 2. Menganjurkan pasien untuk melaporkan nyeri dengan segera 3. Memberikan lingkungan yang tenang dan nyaman 4. Membantu melakukan teknik relaksasi (nafas dalam) 5. Kolaborasi obat sesuai indikasi Aspillet ISDN

hipoksia

4.

Jumat, 28 Des 2012

Resiko kurang

nutrisi dari

1. Mengobservasi kebiasaan diet, makanan yang disukai

Pasien mengatakan sudah mau makan sedikit dan makan makanan

kebutuhan berhubungan

tubuh

2. Memberikan perawatan oral 3. Memberikan makanan porsi kecil tapi sering 4. Menghindari makanan penghasil gas 5. Menghindari makan yang sangat panas/sangat dingin P A O

kecil seperti kue. Pasien tampak tidak lemah Menghabiskan porsi makanan yang disediakan Resiko nutrisi kurang dari

dengan intake yang kurang

kebutuhan tubuh Lanjutkan intervensi 1, 2,3,dan 4 Pasien mengatakan sudah bisa makan, minum, duduk sendiri O Aktivitas ringan seperti makan, minum sudah dapat mandiri. A P Intoleransi aktivitas teratasi Hentikan intervensi

5.

Jumat, 28 Des 2012

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan fisik kelemahan

1. Mengkaji respon pasien terhadap aktivitas 2. Memberikan dukungan untuk melakukan aktivitas 3. Mendekatkan alat/sarana yang diperlukan pasien 4. Melibatkan keluarga

You might also like