You are on page 1of 2

Peran organisasi internasional dalam perspektif neo-liberalisme institusional sangat vital.

Institusi-institusi atau lembaga internasional sangatlah berperan penting dalam setiap pemerintahan sebuah Negara karena dapat melindungi perkembangan atau pertumbuhan terhadap Negara-negara meskipun sebuah Negara itu berazaskan fundamental. Institusi-institusi ini juga dapat memberikan pengertian terhadap seluruh pemimpin-pemimpin Negara bahwa mereka dapat melakukan kepentingan atau kemauan negaranya sendiri tetapi tidak memberikan efek yang buruk bagi Negara-negara lain. Dalam kasus perang teluk antara irak dan Kuwait, invasi Irak ke Kuwait disebabkan oleh kemerosotan ekonomi Irak setelah Perang Delapan Tahun dengan Iran dalam perang Iran-Irak. Irak sangat membutuhkan petro dolar sebagai pemasukan ekonominya sementara rendahnya harga petro dolar akibat kelebihan produksi minyak oleh Kuwait serta Uni Emirat Arab yang dianggap Saddam Hussein sebagai perang ekonomi serta perselisihan atas Ladang Minyak Rumeyla. Selain itu, Irak mengangkat masalah perselisihan perbatasan akibat warisan Inggris dalam pembagian kekuasaan setelah jatuhnya pemerintahan Usmaniyah Turki. Akibat invasi ini, Arab Saudi meminta bantuan Amerika Serikat tanggal 7 Agustus 1990. Amerika Serikat mengirimkan bantuan pasukannya ke Arab Saudi yang disusul negara-negara lain baik negara-negara Arab kecuali Syria, Libya dan Yordania serta Palestina. Kemudian datang pula bantuan militer Eropa khususnya Eropa Barat (Inggris, Perancis dan Jerman Barat), serta beberapa negara di kawasan Asia. Pada tanggal 27 Februari 1991 pasukan Koalisi berhasil membebaskan Kuwait dan Presiden Bush menyatakan perang selesai. Akibat Perang Kuwait-Irak : - Ladang minyak kuwait mengalami kerusakan berat - Perekonomian Irak mengalami kehancuran serta terkena blokade ekonomi dan sanksi embargo dari PBB - Amerika semakin kuat pengaruhnya di Timur Tengah - Perpecahan di negara Arab - Adanya sikap anti USA Setelah perang teluk ini, Kuwait yang mendapatkan bantuan dari pihak sekutu, makin erat hubungannya dengan Amerika, ternukti dengan rencana pendirian pangkalan militer amerika di Kuwait pada 2011. Kuwait juga sudah menawarkan kepada Amerika Serikat untuk membangun basis militer di wilayah negaranya, memberikan pelatihan militer, dan dukungan logistik untuk operasi regional. Pasukan AS juga tengah mengoperasikan Rudal Patriot di Kuwait, yang sangat penting sebagai senjata pertahanan. Hubungan kedua Negara yang makin intim ini tidak lepas dari efek perang teluk. Sedangkan Irak semakin tidak suka dengan Amerika Serikat, hubungan kedua Negara ini makin meruncing hingga pada akhirnya Amerika Serikat melakukan invasi terhadap irak pada tahun 2003 dengan tuduhan terorisme dan pengembangan senjata pemusnah masal, meskipun akhirnya terbukti invasi ini terbukti tidak lebih dari alasan ekonomis. Perjuangan irak makin sulit karena rival amerika di perang dingin yaitu Uni Soviet yang biasanya akan terlibat konfrontasi dengan Amerika dengan mengambil kebijakan luar negeri yang berseberangan dengan pihak sekutu telah runtuh pada desember 1991, sehingga bantuan yang diharapkan oleh irak akan menjadi nihil. Sampai saat ini, perseteruan antara Iraq dan Sekutu masih kerap

terjadi walaupun presiden kepemimpinan Irak.

Saddam

Hussein

telah

lengser

dari

kursi

You might also like