You are on page 1of 14

DISLOKASI

Skelet atau kerangka adalah rangkaian tulang yang mendukung dan melindungi beberapa organ lunak, terutama dalam tengkorak dan panggul. Kerangka juga berfungsi sebagai alat ungkit pada gerakan dan menyediakan permukaan untuk kaitan otot-otot kerangka. Oleh karena fungsi tulang yang sangat penting bagi tubuh kita, maka telah semestinya tulang harus di jaga agar terhindar dari trauma atau benturan yang dapat mengakibatkan terjadinya patah tulang dan atau dislokasi tulang. Bentuk kaku (rigid) dan kokoh antar rangka yang membentuk tubuh dihubungkan oleh berbagai jenis sendi. Adanya penghubung tersebut memungkinkan satu pergerakan antar tulang yang demikian fleksibel dan nyaris tanpa gesekan. Tulang dan sendi dipakai untuk melindungi berbagai organ vital di bawahnya disamping fungsi pergerakan (locomotor) / perpindahan makhluk hid up. Sendi merupakan satu organ yang kompleks dan tersusun atas berbagai komponen yang spesifik satu dengan lainnya. Pada umumnya terdiri dari air dan tersusun atas serabut kolagen, proteoglikan, glikorptein lain serta lubrikan asam hialuronat, struktur yang kompleks di atas memungkinkan suatu pergerakan sendi yang luas (fungsi locomotor), frictionless dan tidak mengakibatkan kerusakan besar dalam jangka panjang

Dislokasi terjadi saat ligarnen rnamberikan jalan sedemikian rupa sehingga tulang berpindah dari posisinya yang normal di dalam sendi. Dislokasi dapat disebabkan oleh faktor penyakit atau trauma karena dapatan (acquired) atau karena sejak lahir (kongenital).

Dislokasi adalah keadaan dimana tulang-tulang yang membentuk sendi tidak lagi berhubungan secara anatomis, atau Keluarnya (bercerainya)kepala sendi dari mangkuknya, dislokasi merupakan suatu kedaruratan yang membutuhkan pertolongan segera.

DISLOKASI PADA TULANG January 19, 2010


Filed under: artikel,dislokasi pada tulang zackyubaid @ 6:35 am Tags: dislokasi pada tulang 1. PENGERTIAN Dislokasi adalah keluarnya bongkol sendi dari mangkok sendi, Keadaan dimana tulangtulang yang membentuk sendi tidak lagi berhubungan secara anatomis (tulang lepas dari sendi) (brunner&suddarth), Keluarnya (bercerainya)kepala sendi dari mangkuknya, dislokasi merupakan suatu kedaruratan yang membutuhkan pertolongan segera. (Arif Mansyur, dkk. 2000). 2. PENYEBAB Dislokasi terjadi saat ligarnen rnamberikan jalan sedemikian rupa sehingga tulang berpindah dari posisinya yang normnal di dalam sendi. Dislokasi dapat disebabkan oleh faktor penyakit atau trauma karena dapatan (acquired) atau karena sejak lahir (kongenital). Patah tulang di dekat sendi atau mengenai sendi dapat menyebabkan patah tulang disertai luksasi sendi yang disebut fraktur dislokasi. ( Buku Ajar Ilmu Bedah, hal 1138). a) Cedera olah raga biasanya menyebabkan dislokasi adalah sepak bola dan hoki, serta olahraga yang beresiko jatuh misalnya: terperosok akibat bermain ski, senam, volley, basket dan pemain sepakbola paling sering mengalami dislokasi pada tangan dan jarijari karena secara tidak sengaja menangkap bola dari pemain lain. b) Trauma yang tidak berhubungan dengan olah raga benturan keras pada sendi saat kecelakaan motor biasanya menyebabkan dislokasi, terjatuh dari tangga atau terjatuh saat berdansa diatas lantai yang licin. c) Patologis: terjadinya tear ligament dan kapsul articuler yang merupakan kompenen vital penghubung tulang d) Gambaran klinik nyeri terasa hebat. Pasien menyokong lengan itu dengan tangan sebelahnya dan segan menerima pemeriksaan apa saja. Garis gambar lateral bahu dapat rata dan, kalau pasien tak terlalu berotot suatu tonjolan dapat diraba tepat di bawah klavikula. e) Patofisiologi. Dislokasi biasanya disebabkan oleh jatuh pada tangan. Humerus terdorong kedepan, merobek kapsul atau menyebabkan tepi glenoid teravulsi. Kadang-kadang bagian posterolateral kaput hancur. Mesti jarang prosesus akromium dapat mengungkit kaput ke bawah dan menimbulkan luksasio erekta (dengan tangan mengarah ;lengan ini hampir selalu jatuh membawa kaput ke posisi da bawah karakoid) f) Pemeriksaan X-Rays. Sinar X pada bagian anteroposterior akan memperlihatkan bayangan yang tumpah-tindih antara kaput humerus dan fossa Glenoid,Kaput biasanya terletak di bawah dan medial terhadap terhadap mangkuk sendi

g) Komplikasi dini cedera saraf: saraf aksila dapat cedera; pasien tidak dapat mengkerutkan otot deltoid dan mungkin terdapat daerah kecil yang mati rasa pada otot tesebut 3. TANDA-TANDA DISLOKASI: a) Dislokasi sendi rahang. Terjadi karena menguap atau tertawa terlalu lebar, terkena pukulan keras ketika rahang sedang terbuka. Penanggulangan Rahang ditekan kebawah dengan mempergunakan ibu jari yang sudah dilindungi balutan, ibu jari tersebut diletakkan pada geraham paling belakang, tekanan tersebut harus mantap tetapi pelan-pelan bersamaan dengan penekanan jari-jari yang lain mengangkat dagu penderita keatas. Tindakan dikatakan berhasil bila rahang tersebut menutup dengan cepat dan keras. Untuk beberapa saat penderita tidak boleh membuka mulut lebar b) Dislokasi sendi bahu, tanda-tanda korban yang mengalami Dislokasi sendi bahu yaitu: Sendi bahu tidak dapat digerakakkan, korban mengendong tangan yang sakit dengan yang lain, korban tidak bisa memegang bahu yang berlawanan, kontur bahu hilang, bongkol sendi tidak teraba pada tempatnya Penanggulangan

Teknik Hennipen secara perlahan dielevasikan sehingga bongkol sendi masuk kedalam mangkok sendi. Pasien duduk atau tidur dengan posisi 450, siku pasien ditahan oleh tangan kanan penolong dan tangan kiri penolong melakukan rotasi arah keluar (eksterna) sampai 900 dengan lembut dan perlahan, jika korban merasa nyeri, rotasi eksterna sementara dihentikan sampai terjadi relaksasi otot, kemudian dilanjutkan. Sesudah relaksasi eksterna mencapai 900 maka reposisi akan terjadi, jika reposisi tidak terjadi, maka; Teknik Stimson pasien tidur tengkurap, kemudian tangan yang dislokasi digantung tempat tidur diberi beban 10-15 pound selama 30 menit biasanya akan terjadi reposisi jika tidak berhasil dapatditolong dengan pergerakan rotasi dan kemudian interna. Dislokasi sendi panggul, tanda-tanda klinis terjadinya dislokasi panggul: Kaki pendek dibandingkan dengan kaki yang tidak mengalami dislokasi kaput femur dapat diraba pada tanggul. Setiap usaha menggerakkan pinggul akan mendatangkan rasa nyeri

3. TANDA-TANDA DISLOKASI:

Dislokasi congenital: Terjadi sejak lahir akibat kesalahan pertumbuhan. Dislokasi patologik: Akibat penyakit sendi dan atau jaringan sekitar sendi. misalnya tumor, infeksi, atau osteoporosis tulang. Ini disebabkan oleh kekuatan tulang yang berkurang. Dislokasi traumatic: Kedaruratan ortopedi (pasokan darah, susunan saraf rusak dan mengalami stress berat, kematian jaringan akibat anoksia) akibat oedema (karena mengalami pengerasan). Terjadi karena trauma yang kuat sehingga dapat mengeluarkan tulang dari jaringan disekeilingnya dan mungkin juga merusak struktur sendi, ligamen, syaraf, dan sistem vaskular. Kebanyakan terjadi pada orang dewasa.

Dislokasi biasanya sering dikaitkan dengan patah tulang / fraktur yang disebabkan oleh berpindahnya ujung tulang yang patah oleh karena kuatnya trauma, tonus atau kontraksi otot dan tarikan.

Hubungan Dislokasi tulang belakang dengan Penyakit


6:15 AM No comments

Menurut masayuki Saionji, sulit menemukan orang yang memiliki struktur tulang yang sempurna, perbandingannya satu banding seribu, dislokasi yang sering terjadi adalah dislokasi sejak mula kelahiran, ini terjadi di karenakan dislokasi sang ibu, dislokasi yang di alami ibu akan membuat otot2 di sekitar rahim menjadi keras, ketika terjadi persalinan tersebut bayi dengan tubuh yang lunak dan lentur membentur dinding rahim, bayi menjadi dislokasi pada saat kelahiran pertamanya. Kasus dislokasi lainnya di kaenakan factor kecelakaan, terjatuh, dan aktivitas sehari2,,, mengetahui apakah tulang belakang anda mengalami dislokasi atau tidak itu hal yang sangat penting mengetahui dislokasi tulang belakang dengan mengetahui keluhan dan penyakit yang di derita: Penyakit : Sakit kepala, migren, pusing, sinus alergi lelah,gangguan

penglihatan, pilek, sakit tenggorakan, leher kaku, batuk sesak.. ini di akibatkan dislokasi di C1,C2,C3,C4 KELUHAN PENYAKIT Sesak nafas, ashma, kesemutan di ujung jari tangan, darah tinggi, ini di akibatkan dislokasi pada C5,C6,C7,C8 Keluhan penyakit Kesemutan pada ujung tangan, sesak nafas, ashma, liver penyakit kuning, gangguan jantung, maag, gangguan, penyakit ginjal , ini di akibatkan oleh dislokasi pada T1 sampai dengan T12 Keluhan penyakit: Radang usus, sakit perut , diare, susah buang air besar, hernia,nyeri pinggang , gangguan menstruasi, kaki kesemutan ini di akibatkan oleh dislokasi di L1 sampai dengan L5

Apabila ruas ruas tulang belakang ada kelainan, dapat mengakibatkan susunan syaraf menyempit atau tersumbat, hal ini terjadi terjadi karena instruksi dari otak tidak bisa disampaikan kebeberapa organ tubuh, sehingga tubuh tidak dapat menangkal rangsangan dari luar atau bakteri yang masuk, akibatnya organ-organ tubuh mengalami kelainan atau mudah sakit. Syaraf-syaraf dari cabang-cabang ruas tulang belakang saling berkaitan dengan syaraf-syaraf organ dalam tubuh serta syaraf-syaraf diantara satu dengan yang lainnya. Salah satu ruas tulang belakang yang menjadi osteoporosis, dapat mengakibatkan kelainan pada organ dalam tubuh. Dengan kata lain, mengembalikan kelainan ruas tulang belakang menjadi normal, dapat menyembuhkan kelainan pada organ dalam tubuh.

1. Rangsangan terhadap ruas tulang cervic bagian atas dapat memperkuat mata, telinga, peredaran darah dan organ dalam 2. Rangsangan terhadap ruas tulang cervic bagian bawah dapat memperkuat jantung, kerongkongan, dua belah tangan, vagus nerve, mata, dan telinga 3. Rangsangan terhadap ruas tulang thoracic 1 dan 2 dapat memperkuat trachea, paru- paru, jantung, dan dua belah tangan 4. Rangsangan terhadap ruas tulang thoracic 3, 4, dan 5 dapat memperkuat paru-paru, jantung, liver, lambung, dan mata. 5. Rangsangan terhadap ruas tulang thoracic 6,7,dan 8 dapat menguatkan lambung, liver, adrenal, diapragma 6. Rangsangan terhadap ruas tulang thoracic 9, 10, dan 11 dapat memperkuat ginjal, kantong kemih, liver, dan uterus 7. Rangsangan terhadap ruas tulang thoracic 12, lumbar 1 dan 2 dapat memperkuat usus besar, kantong kemih, liver, dan lambung 8. Rangsangan terhadap ruas tulang lumbar 3 dapat memperkuat organ gynekolog 9. Rangsangan terhadap ruas tulang lumbar 4 dan 5 dapat memperkuat dua belah kaki, usus besar, kantong kemih, dan prostat 10. Rangsangan terhadap sacrum dapat memperkuat kantong kemih, organ gynekolog, dan anus.

You might also like