You are on page 1of 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Ikatan Kimia Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Mikro Teaching

Disusun Oleh Cici Putri Rahmawati K3310018 Pendidikan Kimia A

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/ Program Semester Materi Pokok Sub Pokok Materi Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Pertemuan ke Alokasi waktu

: SMA Negeri 1 Cinta Damai : Kimia : X/IPA-IPS :1 : Ikatan Kimia : Ikatan Ion : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia : 1.2. Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk :1 : 2 x 45 menit

I. INDIKATOR A. Kognitif 1. Produk a. Menjelaskan kecenderungan suatu unsur mencapai kestabilan b. Menggambarkan lambang Lewis unsur gas mulia (duplet dan oktet) dan unsur bukan gas mulia. c. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion dari suatu unsur dengan unsur lain 2. Proses a. Menganalisis kecenderungan suatu unsur mencapai kestabilan b. Menggambarkan lambang Lewis unsur gasa mulia(duplet dan oktet) dan unsur bukan gas mulia c. Menganalisis proses terbentuknya ikatan ion dari suatu unsur dengan unsur lain B. Afektif 1. Mengembangkan perilaku karakter : a. Rasa ingin tahu b. Percaya diri c. Jujur d. Tanggung Jawab 2. Perilaku Sosial Terampil bekerja sama dalam melakukan diskusi kelompok dengan teman.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN A. Kognitif 1. Produk a. Secara mandiri, siswa dapat menjelaskan kecenderungan suatu unsur mencapai kestabilan b. Secara mandiri, siswa dapat lambang Lewis unsur gasa mulia(duplet dan oktet) dan unsur bukan gas mulia c. Secara mandiri, siswa dapat menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion 2. Proses a. Siswa secara mandiri dapat menganalisis kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya. b. Siswa secara mandiri dapat menggambarkan lambang Lewis unsur gas mulia (duplet dan oktet) dan unsur bukan gas mulia. c. Siswa secara mandiri dapat menganalisis proses terbentuknya ikatan ion B. Afektif 1. Siswa diharapkan memiliki karakter: a. Jujur b. Rasa ingin tahu c. Bertanggung jawab d. Percaya diri 2. Keterampilan sosial Bekerjasama saat melakukan diskusi, menyampaikan hasil diskusi, menanggapi pertanyaan / pendapat orang lain, peduli, serta mampu menghargai pendapat orang lain. III. MATERI PEMBELAJARAN IKATAN KIMIA Ikatan kimia adalah gaya yang bekerja pada gabungan atom atau gabungan ion-ion. A. Kestabilan Atom Suatu unsur dikatakan stabil jika unsur tersebut sukar bereaksi dengan unsur lain. Di alam ini hampir tidak bisa kita temukan senyawa yang berasal dari unsur unsur gas mulia yang meliputi Helium (He), Neon (Ne), Argon (Ar), Kripton (Kr), Xenon (Xenon), dan Radon (Radon). Atom atom gas mulia dapat berdiri sendiri sebagai atom tunggal (monoatomik) dalam keadaaan stabil. Oleh karena itu, unsur gas mulia dikatakan bersifat stabil. Berdasarkan analisis partikel- partikel pnyusun atom ternyata penyebab stabilnya tidaknya suatu atom adalah bagaimana elektron elektron atom itu trsusun atau konfigurasi elektronnya. Susunan elektron atom atom gas mulia yang merupakan atom atom stabil adalah : :2 2He : 2.8 10Ne : 2.8.8 18Ar

: 2.8.18.8 : 2.8.18.18.8 54Xe : 2.8.18.32.18.8 86Rn Dari konfigurasi elektron tersebut Kossel dan Lewis membuat kesimpulan bahwa atom atom akan stabil jika konfigurasi elektron terluarnya (elektron valensinya) duplet (mempunyai 2 elektron terluar) dan oktet (mempunyai 8 elektron terluar). Sedangkan atom-atom dalam Sistem Periodik Unsur yang reaktif (yang tidak stabil) yaitu atom-atom yang berasal dari golongan IA, IIA, IIIA, IVA, VA, VIA, dan VIIA akan mencapai kestabilan seperti gas mulia apabila konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia terdekatnya. Untuk membentuk konfigurasi elektron seperti gas mulia, dapat dilakukan dengan cara : 1) Pembentukan ion Ion adalah atom yang bermuatan listrik. Muatan listrik tersebut adalah muatan positif dan negatif. Ion positif (kation) dapat terjadi karena suatu atom melepaskan elektronnya. Muatan positif ini terjadi karena jumlah elektron lebih sedikit daripada jumlah proton didalam inti. Contoh kation : atom atom yang mempunyai energi ionisasi rendah, misalnya unsur golongan IA dan IIA . Ion negatif (anion) dapat terjadi akibat suatu atom menangkap elektron. Muatan negatif terjadi karena jumlah elektron lebih banyak daripada jumlah proton didalam inti. Contoh anion : atom-atom yang mempunyai afinitas elektron besar, misalnya unsur golongan VIA dan VIIA. Contoh : a. Atom 11Na Konfigurasi 11Na : 2.8.1 (konfigurasi tidak stabil) Untuk mencapai kestabilan , atom Na melepaskan 1 elektron terluarnya sehingga konfigurasinya sama dengan atom gas mulia Ne yang mempunyai konfigurasi elektron 10Ne : 2.8. Na+ + e 11Na 2.8.1 2.8 (stabil karena konfigurasi seperti konfigurasi Ne) Gambar :

36Kr

11 Na

: 2.8.1

Na+ : 2.8 (stabil)

b.

Proses pembentukan ion positif mudah terjadi karena atom Na mempunyai energi ionisasi yang rendah. Atom 17Cl Konfigurasi 17Cl : 2.8.7 (konfigurasi tidak stabil) Untuk mencapai kestabilan , atom Cl mengikat 1 elektron sehingga konfigurasinya sama dengan atom gas mulia Ar yang mempunyai konfigurasi elektron 18Ar : 2.8.8 Cl17Cl + e 2.8.7 2.8.8 (stabil karena konfigurasi seperti konfigurasi Ar) Gambar :

: 2.8.7 Cl- : 2.8.8 (stabil) Proses penangkapan elektron tersebut mudah terjadi, karena afinitas elektron atom Cl besar. Dari contoh diatas dapat disimpulkan bahwa : Atom dapat mencapai kestabilan dengan membentuk ion positif (kation) dengan cara melepaskan elektron. Hal ini terjadi pada atom atom yang mempunyai energi ionisasi kecil. Atom dapat mencapai kestabilan dengan membentuk ion negatif (anion) dengan cara menangkap/mengikat elektron. Hal ini terjadi pada atom atom yang mempunyai afinitas elektron besar. 2) Menggunakan pasangan elekron bersama Atom atom yang mmpunyai energi ionisasi yang tinggi akan sukar melepaskan elektronnya, sehingga dalam mencapai kestabilan akan sukar membentuk ion positif. Demikian pula atom atom yang mempunyai afinitas elektron rendah , dalam mencapai kestabilan akan sulit membentuk ion negatif. Atom atom yang sukar melepas elektron atau mempunyai energi ionisasi tinggi dan atom yang sukar mengikat elekton atau mempunyai afinitas rendah mempunyai kecenderungan untuk membentuk pasangan elektron bersama. Contoh : H2 , O2 , dan N2
17Cl

B. Struktur Lewis Lambang lewis adalah lambang atom disertai elektron valensinya (elektron terluar). Lambang Lewis digambarkan dengan titik () . Namun untuk membedakan elektron yang

dilepas atau diterima maka lambang Lewis dapat digambarkan dengan tanda silang (x). Setiap unsur unsur dalam satu golongan mempunyai lambang Lewis yang berbeda. Lambang Lewis golongan IA VIII A periode 2 : Golongan Jumlah Elektron Valensi Lambang Lewis Li IA 1 IIA IIIA IVA VA VIA VIIA VIIIA 2 3 4 5 6 7 8

Be
B
C

O
F
Ne

Lambang Lewis atom gas mulia menunjukkan 8 elektron valensi yag terbagi dalam 4 pasangan. Lambang elektron atom lain menunjukkan masih adanya elektron tunggal (elektron yang belum berpasangan) Contoh : a. Atom Na mempunyai nomor atom 11

Na
11Na

: 2.8.1

lambang Lewis :

Elektron valensi = 1 b. Atom Ar mempunyai nomor atom 18

Ar
18Ar : 2.8.8

lambang Lewis :

Elektron valensi = 8 C. Ikatan Ionik Ikatan ion terbentuk karena adanya gaya tarik-menarik elektrostatis antara ion positif dengan ion negatif. Ikatan ion pada umumnya terjadi pada atom-atom yang mempunyai energi ionisasi rendah dengan atom-atom yang mempunyai afinitas elektron besar. Unsur-unsur logam umumnya mempunyai energi ionisasi rendah, sedangkan unsur-unsur non logam mempunyai afinitas elektron yang tinggi. Dengan demikian,

dapat dikatakan bahwa unsur-unsur logam dengan unsur-unsur nonlogam umumnya akan membentuk ikatan ion. Contoh: Senyawa NaCl 11Na : 2, 8, 1 17Cl : 2, 8, 7 Atom Na akan melepas sebuah electron Na Na+ + e(2, 8, 1) (2, 8) Atom Cl akan mengikat sebuah electron yang dilepaskan oleh Na tersebut, sehingga menjadi Cl + e- Cl(2, 8, 7) (2, 8, 8) Antara ion positif (Na+) dan ion negatif (Cl-) akan terjadi gaya tarik menarik membentuk senyawa NaCl. Na+ + Cl- NaCl

IV. MODEL PEMBELAJARAN Pendekatan : Kontruktivisme Model Pembelajaran : Model Pembelajaran Kooperatif Learning tipe Think Pair Share (TPS) Metode Pembelajaran : Metode diskusi dan metode ceramah V. KEGIATAN PEMBELAJARAN No A Kegiatan Awal a. Apersepsi Guru : menggali rasa ingin tahu siswa, dengan menanyakan mengenai kestabilan unsur gas mulia, serta menanyakan keberadaan senyawa dari unsur gas mulia (golongan 8A), untuk mengetahui 10 menit seberapa dalam siswa mengetahui tentang ikatan kimia. apakah anak-anak kenal dengan senyawasenyawa dari gas mulia? Kegiatan Waktu Karakter

Rasa ingin tahu

b. Orientasi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini , dengan metode diskusi serta model pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran TPS (Think Pair Share) Lampiran (LP-1) c. Motivasi Guru : setelah mempelajari materi hari ini kita dapat mengetahui cara unsur dalam berikatan dan dapat memprediksi ikatan antar atom/unsur Kegiatan Inti Eksplorasi Guru menyampaikan garis besar materi mengenai ikatan ion (lampiran LP-2) kepada siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang ingin dicapai. Elaborasi Guru memberikan soal terkait ikatan ion kepada masing- masing siswa (lampiran LP-3) Guru membimbing siswa dalam menyelesaikan permasalahan secara garis besar Siswa mencoba mengerjakan permasalahan secara individual terlebih dahulu (Thinking) Siswa mendiskusikan permasalahan tersebut secara bersama-sama dengan teman sebangku (Pairing) Konfirmasi Guru meminta pasangan untuk berbagi dengan kelas mengenai yang mereka diskusikan Siswa mempresentasikan hasil diskusi (Sharing) Guru membimbing siswa menyampaikan kesimpulan dari materi yang telah dipelajari Kegiatan Akhir Guru memberikan post test kepada siswa secara individual. (Lampiran LP-4) Guru memberi tahu materi untuk pertemuan yang akan datang.

2 menit

Rasa ingin tahu

1 menit

Percaya diri

20 menit

Rasa ingin tahu

10 Menit 10 menit 10 menit

Percaya diri, kerja sama, Tanggung jawab

15 menit

Percaya diri, kerja sama

11 menit

Percaya diri, jujur

VI. SUMBER BELAJAR Bahan : Winarti,Wiwik , dkk. 2006. KIMIA untuk SMA/MA. Surakarta : Mefi Caraka Johnson S. 2006. 1001 Plus Soal dan Pembahasan KIMIA. Bandung : Penerbit Erlangga Setyawati, Arifatun Anifah. 2009. KIMIA Mengkaji Fenomena Alam (Buku Sekolah Elektronik). Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Media Power point mengenai materi ikatan kimia (ikatan ion)

Video Pembelajaran mengenai materi ikatan kimia (ikatan ion) Alat : Spidol Whiteboard LCD Laptop Instrumen penilaian VII. LAMPIRAN a. Lampiran sintaks Model pembelajaran TPS (Lampiran LP-1) b. Lampiran Cross Cek Penyampaian Garis besar Materi (Lapiran LP-2) c. Penilaian Hasil Diskusi (Lembar Penilaian LP 3) d. Penilaian Kognitif (Lembar Penilaian LP 4) e. Penilaian Afektif (Lembar Penilaian LP 5)

Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Cinta Damai

Surakarta, Mei 2013 Guru Mapel Kimia

Drs. Arju Rahmanto,S.Pd NIP : 1987738393837379

Cici Putri R,S.Pd NIP : 1992353435367889

Lampiran Sintaks Model TPS (LP-1) Sintaks Model Think Pair Share Thinking : guru memberikan kesempatan pada siswa, secara individual siswa menjawab soal-soal yang terdapat dalam lembar kerja siswa yang telah diberikan guru dalam waktu tertentu. Pairing : Berpasangan, guru memberikan kesempatan pada siswa untuk berdiskusi dengan teman sebangku guna menjawab pertanyaan terkait materi yang disampaikan . Sharing : guru meminta pasangan untuk berbagi dengan kelas mempresentasikan hasil diskusi, serta guru mengkonfirmasi hasil diskusi siswa tersebut yang disampaikan kesemua siswa.

Lampiran Garis Besar Materi (LP-2) Cross Cek penyampaian garis besar materi Materi Keterangan Pengenalan sekilas mengenai ikatan Kimia Arti ikatan kimia Menyampaikan mengenai kestabilan suatu unsur, dibandingkan dengan unsur gas mulia (golongan 8A) serta cara mencapai kestabilan Memenuhi konfigurasi Oktet dan duplet Membentuk ion Menggunakan elektron bersama Memperkenalkan lambang lewis suatu unsur Gambar Struktur lewis Memperkenalkan mengenai ikatan ionik Arti ikatan ion Cara berikatan ion

ak dilakukan

Lembar Penilaian (LP- 3)

LEMBAR PENILAIAN DISKUSI DAN PRESENTASI A. Soal Diskusi Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jawaban yang singkat dan benar! 1. Tulislah lambang Lewis dari unsur-unsur berikut : 20Ca, 13Al, 6C, 15P, 16S, 17Cl, dan 18Ar. Cara bagaimana yang paling mungkin terjadi pada masing-masing unsur tersebut untuk mencapai kestabilan, melepas atau menyerap, atau memasangkan elektron? Jelaskan jawabanmu! 2. Jelaskan proses terbentuknya ikatan ion pada senyawa berikut! a. MgO (nomor atom Mg = 12 dan O = 8) b. CaCl2 (nomor atom Ca = 20 dan Cl = 17) c. Al2O3 (nomor atom Al = 13 dan O = 8) B. Jawaban Soal Diskusi 1. Lambang Lewis dari : (skor 15) a. Ca = 2 8 8 2 Ca Untuk mencapai aturan oktet maka harus melepaskan 2 elektron pada kulit terluarnya. Hal ini dikarenakan Ca mempunyai elektron valensi 2.
Al b. Al = 2 8 3 Untuk mencapai aturan oktet maka harus melepaskan 3 elektron pada kulit terluarnya. Hal ini dikarenakan Al mempunyai elektron valensi 3.

c. C = 2 4 Untuk mencapai aturan oktet maka harus melepaskan atau menyerap 4 elektron pada kulit terluarnya. d. P = 2 8 5 Untuk mencapai aturan oktet maka harus menyerap 3 elektron dari unsur lain. Hal ini dikarenakan P mempunyai elektron valensi 5. e. S = 2 8 6 Untuk mencapai aturan oktet maka harus menyerap 2 elektron dari unsur lain. Hal ini dikarenakan P mempunyai elektron valensi 6. f. Cl = 2 8 7 Untuk mencapai aturan oktet maka harus menyerap 1elektron dari unsur lain. Hal ini dikarenakan P mempunyai elektron valensi 7.
Cl

g. Ar = 2 8 8 Karena Ar telah memiliki konfigurasi oktet aka dikatakan unsur tersebut stabil. 2. Proses terbentuknya ikatan a. Senyawa MgO (skor 5) 12Mg : 2, 8, 2 8O : 2, 6 Atom Mg akan melepas 2 buah electron Mg Mg2+ + 2eAtom O akan mengikat 2 buah electron yang dilepaskan oleh Mg tersebut, sehingga menjadi O + 2e- O2Antara ion positif (Mg2+) dan ion negatif (O2-) akan terjadi gaya tarik menarik membentuk senyawa MgO.

Ar

Mg2+ + O2- MgO b. Senyawa CaCl2 (skor 5) 20Ca : 2, 8, 8, 2 17Cl : 2, 8, 7 Atom Ca akan melepas 2 buah electron Ca Ca2+ + 2 e2 Atom Cl akan mengikat 2 buah electron yang dilepaskan oleh Ca tersebut, sehingga menjadi 2Cl + 2e- 2ClAntara ion positif (Ca2+) dan ion negatif (Cl-) akan terjadi gaya tarik menarik membentuk senyawa CaCl2.

Ca2+ + 2Cl- CaCl2 c. Senyawa Al2O3 (skor 5) 13Al : 2, 8, 3 8O : 2, 6 Atom Al akan melepas 3 buah electron Al Al3+ + 3 e3 Atom O akan mengikat 6 buah electron yang dilepaskan oleh 2 atom Al tersebut, sehingga menjadi O + 2e- O2-

Antara ion positif (Al3+) dan ion negatif (O2-) akan terjadi gaya tarik menarik membentuk senyawa Al2O3.

2 Al3+ Skor Total = 30

+ 3 O2- Al2O3

Nilai Total = Nilai Total = 100 C. Rubrik Penilaian Diskusi Nilai 3 : Bila siswa berperan aktif dalam diskusi baik bertanya maupun menjawab setiap pertanyaan yang muncul. Nilai 2 : Bila siswa kurang aktif dalam diskusi hanya sesekali bertanya atau sesekali menjawab pertanyaan. Nilai 1 : Bila siswa pasif dalam diskusi tidak mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan.

Lembar Penilaian Diskusi

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Nama Siswa

Nilai Diskusi 2

Lembar Penilaian (LP- 4) LEMBAR PENILAIAN KOGNITIF A. Kisi Kisi Soal Kognitif No Indikator Soal 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian ikatan ionik 2. Diberikan dua unsur yang diketahui nomor atomnya, siswa dapat menggambarkan proses terbentuknya ikatan ion

Bentuk Soal 1. Apa yang anda ketahui mengenai ikatan ion? Jelaskan jawabanmu! 2. Gambarkan Proses terbentuknya ikatan kimia antara unsur K dan O! (19K , 8O )

Jenjang C2

C4

Lembar Soal Post-Test Nama : Nomor / Kelas : Kerjakan Soal-soal dibawah dengan benar! 1. Apa yang anda ketahui mengenai ikatan ion? Jelaskan jawabanmu! 2. Gambarkan Proses terbentuknya ikatan kimia antara unsur K dan O! (19K , 8O ) Disertai struktur lewisnya! Jawaban Soal Post Test No 1. Jawaban Ikatan Ion adalah Ikatan yang terbentuk karena adanya gaya tarik-menarik elektrostatis antara ion positif dengan ion negatif Ikatan ion pada umumnya terjadi pada atom-atom yang mempunyai energi ionisasi rendah dengan atom-atom yang mempunyai afinitas elektron besar. Unsur-unsur logam umumnya mempunyai energi ionisasi rendah, sedangkan unsur-unsur non logam mempunyai afinitas elektron yang tinggi. Unsur-unsur logam dengan unsur-unsur nonlogam umumnya akan membentuk ikatan ion. 19K : 2, 8, 8, 1 16S : 2, 8, 6 Atom K akan melepas sebuah electron Skor 2 2

2 1 1 1

2.

K K+ + e(2, 8, 8,1) (2, 8, 8) Atom O akan mengikat sebuah electron yang dilepaskan oleh 2 atom K tersebut, sehingga menjadi O + 2e- O2(2, 8, 6) (2, 8, 8) Antara ion positif (K+) dan ion negatif (O2-) akan terjadi gaya tarik menarik membentuk senyawa K2O. K+ + O2- K2O Gambar Lewis :

1 1 1 1 1 5

Total Skor Nilai Total = x 10 = 100

20

Lembar Penilaian (LP- 5) KISI-KISI ANGKET KEMAMPUAN AFEKTIF SISWA No 1 2 Jenjang Rasa Ingin Tahu Percaya Diri Indikator Memperhatikan semua materi mengenai ikatan kimia yang disampaikan oleh guru Memiliki Rasa percaya diri yang tingi dalam kegiatan pembelajaran terutama saat materi mengenai ikatan kimia Berperan aktif dalam kegiatan diskusi dan presentasi hasil diskusi mengenai ikatan ion Bersikap jujur dalam setiap mengikuti kegiatan pembelajaran Memilki rasa tanggung jawab terhadap tugas yang disampaikan guru Nomor Item + 7 10 4 5 9 1 3 2 8 6

3 4 5

Kerja kelompok Jujur Tanggung Jawab

No 1

2 3

5 6 7 8 9 10

INSTRUMEN ANGKET AFEKTIF Pernyataan SS Saya selalu menanggapi pembicaraan teman saya yang tidak berkaitan dengan pelajaran, pada waktu guru menyampaikan materi ikatan kimia di kelas. Saya jarang berpartisipasi dalam kegiatan diskusi kelompok untuk menyelesaikan masalah Saya beranggapan nilai ulangan saya akan tetap jelek meskipun saya telah mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru saya dengan baik. Saya suka dengan metode diskusi, karena membuat siswa lebih aktif dalam belajar dan mencari informasi Saya yakin dengan apapun jawaban saya saat ujian tanpa menengok jawaban teman Saat diskusi lebih menyenangkan karena semua soal sudah dikerjakan oleh teman saya yang pintar Saya sering mencocokkan materi yang disampaikan guru dengan referensi lain Saya suka mencocokkan jawaban dengan teman sebangku saat ulangan kimia Saya berusaha mengerjakan tugas dengan baik Saya mencoba menjawab pertanyaan yang diajukan guru saat pelajaran kimia Jumlah Skor Jumlah Nilai

TS

STS

Keterangan: SS : Sangat setuju S : Setuju TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

Kriteria Skor Aspek Afektif 1. Sikap Positif Skor untuk aspek yang dinilai Nilai SS : Sangat Setuju 4 S : Setuju 3 TS : Tidak Setuju 2 STS : Sangat Tidak Setuju 1

2. Sikap Negatif Skor untuk aspek yang dinilai Nilai SS : Sangat Setuju 1 S : Setuju 2 TS : Tidak Setuju 3 STS : Sangat Tidak Setuju 4 3. Kriteria Aspek Afektif No 1 2 3 4 Skor Peserta Didik 31 - 40 21 - 30 11 20 1 -10 Kategori Sikap atau Minat Sangat Baik/ sangat tinggi Baik/ tinggi Rendah / kurang Sangat rendah / sangat kurang

You might also like