Professional Documents
Culture Documents
Statistik Bose-Einstein
Bab IV. Statistik Bose-Einstein
Pembicaraan berikut ini masih di sekitar partikel
yang tak berinteraksi satu sama lain dan tunduk pada
aturan kuantum. Kita akan menurunkan distribusi
statistik untuk boson, suatu sistem yang momentum
sudutnya merupakan kelipatan bilangan bulat dari
h / 2 dan juga tidak memenuhi larangan Pauli.
Dari kacamata mekanika statistik perbedaan
mendasar antara sistem boson dan sistim klasik adalah
bahwa dua buah boson identik dan tidak dapat
dibedakan. Dalam sistem klasik, pertukaran dua sistem
akan menghasilkan susunan yang berbeda, sedangkan
dalam sistem boson tidak. Perbedaan tersebut
menyebabkan adanya hasil yang berbeda dalam
perhitungan distribusi energi dengan peluang terbesar
dalam sistem.
Perbedaan lain antara sistem kuantum dengan
sistem klasik adalah sifat diskrit keadaan energi yang
tersedia. Dalam statistik klasik, energi dibagi dalam
tingkatan yang diskrit. Dalam kasus mekanika kuantum
keadaan energi diskrit tetap diperlukan dengan
menganggap bahwa tiap keadaan yang tersedia
menempati volume tertentu dalam sebuah ruang fase.
DISTRIBUSI BOSE-EINSTEIN
Metode perhitungan distribusi energi dengan
peluang terbesar dalam sebuah assembly untuk partikel
identik seperti halnya boson sama dengan yang telah
dilakukan untuk assembly klasik. Konfigurasi assembly
tetap ditandai dengan pita energi s, mengandung g
s
keadaan dengan selang energi antara
dan d + ,
mengandung
s
n
sistem. Pembatasan tetap dilakukan
pada jumlah sistem yang ditempatkan
s
n
dalam
155
Bab IV. Statistik Bose-Einstein
kaitannya dengan energi total E dan jumlah total sistem
N melalui hubungan
s s
s
n E
s
s
n N
156
Bab IV. Statistik Bose-Einstein
Penyusunan sistem dalam suatu pita tak bergantung
pada penyusunan sistem lain dalam pita yang lain.
Tetapi kita dapat menyatukan susunan-susunan
tersebut untuk membentuk assembly, dengan bobot W
yang konfiguarasinya merupakan perkalian jumlah
susunan berbeda dari masing-masing sistem. Jadi
s
s
W w
( ) [ ]
( )
s
s s
s s
n g
n g
! ! 1
! 1
Seperti halnya dalam statistik Maxwell-Bolzmann,
konfigurasi dengan peluang terbesar dapat ditentukan
dengan mencari nilai
s
n
yang memberikan nilai
maksimum untuk W. Hal ini dapat dilakukan dengan
menggunakan metode pengali tak tentu Lagrange
s s
s
s
logW
dn 0
n
_
+ +
+ +
1 + +
]
Oleh karena
s
g
dan
s
n
jauh lebih besar dari pada
satu, maka :
s s
s s
g n logW
log
n n
_
+
,
Substitusi persamaan 4.7 ke dalam persamaan 4.5
diperoleh
s s
s
s
g n
log 0
n
_
+
+ +
,
( )
s s
s
g
e 1
n
+
Jadi
( ) ( )
s
s
s
g
n
exp 1
+
yang secara umum dikenal dengan distribusi Bose-
Einstein untuk assembly boson. Seperti hasil yang
diperoleh dalam Bab sebelumnya
1/ kT
.
GAS BOSE-EINSTEIN
158
Bab IV. Statistik Bose-Einstein
Jika molekul gas yang dibicarakan memiliki
momentum sudut dalam satuan h / 2 maka gas
tersebut dikategorikan sebagai boson dan memenuhi
aturan statistik Bose-Einstein. Distribusi molekul gas
terhadap pita-pita energi dengan harga bervariasi
memenuhi persamaan 4.9
Oleh karena setiap keadaan yang diizinkan
berada dalam volume
3
h
pada ruang fase, maka bobot
suatu pita yang berada dalam volume d dalam ruang
fase
3
d
g
h
dimana ( )
g
menyatakan rapat keadaan.
Jumlah molekul yang memiliki energi dalam
interval
159
Bab IV. Statistik Bose-Einstein
RADIASI BENDA HITAM
Radiasi gelombang elektromagnetik yang berada
dalam suatu temperatur sekeliling konstan T dapat
dipandang sebagai assembly foton dengan energi
bervariasi. Oleh karena foton memiliki momentum
sudut dalam satuan h / 2 , maka secara alami
berperilaku seperti boson dan distribusi energinya
mengikuti distribusi statistik Bose-Einstein. Namun
terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, sebagai
berikut :
(i). Karena foton dapat dipancarkan dan diserap
kembali oleh dinding di sekitarnya, maka jumlah foton
di dalam ruang tidak tetap (menentu). Pembatasan
s
s
n N
atau
s
s
dn 0
).
(ii). Energi tiap foton adalah hv , dimana
v
adalah
frekwensi radiasi, oleh karena itu lebih mudah kita
nyatakan energi sebagai fungsi frekwensi atau panjang
gelombang foton. Jumlah modus gelombang yang
independen dengan panjang gelombang berada
diantara dan d + adalah
( )
4
4 / d
per satuan
volume dalam ruang. Oleh karena foton memiliki dua
arah polarisasi, maka modusnya dikali dua. Jadi jumlah
keadaan yang diizinkan atau modus dalam interval
dan d + adalah
( )
4
8
g d d
160
Bab IV. Statistik Bose-Einstein
persatuan volume dimana ( )
g
adalah rapat keadaan
yang dinayatakan sebagai fungsi panjang gelombang.
Jadi jumlah foton dalam suatu pita energi pada
temperatur T adalah
( )
s
s
s
g
n
exp hv / kT 1
162
1/Panjang Gelombang (
)
Bab IV. Statistik Bose-Einstein
yang cocok dengan rumus Rayleigh-Jeans klasik yang
diturunkan dari asumsi bahwa tiap
( )
4
8 / d
foton
memiliki energi osilator harmonik klasik sebesar kT .
(c). Pada panjang gelombang yang pendek, yakni
( )
exp hc / kT 1, ?
maka persamaan 4.21 menjadi
( ) ( )
5
8 hc
E d exp hc / kT d
tak lain adalah Rumus Distribusi Wien yang secara
empiris merupakan hasil eksperimen pada daerah
dengan panjang gelombang yang pendek.
(d). Jika sebuah lubang kecil dibuat di pada sisi dimana
di sekitarnya bertemperatur konstan, energi
elektromagnetik akan dipancarkan keluar dari sisi. Dari
teori kinetik diketahui bahwa jika gas mengandung
sejumlah
n
molekul per satuan volume, jumlah molekul
yang menumbuk pada satu satuan luas per satuan
waktu adalah
1
4
nv
, dimana v adalah kecepatan rata-
rata molekul. Jumlah foton yang dipancarkan dengan
panjang gelombang diantara dan d + per satuan
luas lubang per satuan waktu
rad
n ( )d
adalah
rad
c
n ( )d n ( )d
4
Dengan menggunakan persamaan 4.20, maka
( ) { }
rad
4
2 cd
n ( )d
exp hc / kT 1
( ) { }
5
0
8 hcd
exp hc / kT 1
=
4
3
3 t
0
8 h kT t
c h e 1
' ;
dalam hal ini t hc / kT . Nilai
3 4
t
0
t
e 1 15
sehingga :
5 4
4
3 3
8 k
E T
15h c
' ;
yang sama dengan rapat energi yang dinayatakan oleh
hukum Stefan-Boltzmann.
Hukum Stefan-Boltzmann dalam bentuk energi
yang diradiasi per satuan luas per satuan waktu dari
benda bertemperatur mutlak T adalah
4
rad
E T
dalam hal ini
164
Bab IV. Statistik Bose-Einstein
165