Professional Documents
Culture Documents
Oleh : Ni Luh Putu Supriyani G6B206048 PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS PSIK - FK UNDIP SEMARANG 2006
Analisa Proses Interaksi Inisial Klien Interaksi ke Diagnosa Keperawatan Tujuan Interaksi Hari/Tanggal/Jam Lingkungan Diskripsi NO 1 KOMUNIKASI VERBAL : Ny. Y :1 : Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan : TUK 1 : Membina hubungan saling percaya TUK 2 : Mengidentifikasi penyebab marah : Selasa/11 Juli 2006/09.00 WIB : Di depan Ruang XI, duduk berdampingan di kursi : Klien mengenakan pakaian seragam RSJ, penampilan klien rapi, rambut digerai, bibir agak kering, Gelisah, klien tampak sedih. KOMUNIKASI NON VERBAL ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT Memberikan salam dan sebagai ijin untuk melakukan interaksi, mengenalkan identitas dan keberadaan perawat sambil melakukan pendekatan secara fisik ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN RASIONAL Dengan mengucapkan salam merupakan awal terjadinya hubungan saling percaya klien dengan perawat, perkenalan secara fisik dapat meningkatkan jalinan hubungan interaksi dengan
P : Selamat Pagi Mbak. P : Tersenyum dan menatap Kok sendirian saja, klien saya temanin ya...Perkenalkan nama saya Ni Luh Putu Supriyani dari Bali, Mbak bisa panggil saya Mbak Oyx. Mbak namanya siapa an senang dipanggil siapa ? K : Menatap perawat, tersenyum, kontak mata ada
menerima kehadiran perawat 2 K : Selamat pagi, siapa Mbak? O..Mbak Oyx dari bali?, nama saya Sulianah dari Jepara, saya dipanggil Yana. P : Bagus sekali, mbak mau menerima keberadaan saya disini. K : Klien tampak bersahabat P : Tersenyum bersahabat, menjaga tetap kontak mata Menerima perkenalan dan mengenalkan identitas
klien sehingga terbentuk rasa trust dengan perawat Penjelasan tentang nama menunjukkan kesediaan membuka pembicaraan Penghargaan atas penerimaan klien terhadap perawat untuk meningkatkan harga diri klien Dengan pemberian informasi, klien dapat mengerti apa yang akan dilakukan oleh perawat terhadap diri klien
Menghargai klien dan mpertahankan komunikasi P : Menatap klien, tersenyum, Menghargai klien bicara lembut tapi jelas, dan memperkuat penghargaan serta K : Diam, menatap perawat, mempertahankan lalu tersenyum komunikasi Menerima perkenalan perawat.
P : Hari ini kita akan berbincang-bincang untuk lebih saling mengenal dan ngobrol tentang penyebab marah Mbak Yana selama 15 menit, bisa tidak Mbak? Dimana
P : Menatap klien sambil tersenyum dan berbicara dengan suara yang lembut jelas K : Diam, sambil terus menatap perawat, lalu menganggukkan kepala.
perawat
P : Kontak mata dengan klien, tersenyum, menganggukkan kepala, sambil membungkukan Menunjukkan badan kearah klien perhatian dengan rasa senang dan mendengarkan dengan aktif P :Bagaimana perasaan P : Memelihara kontak mata, Ingin mengetahui mbak hari ini? tersenyum, bicara jelas, perasaan klien saat bisa dipahami, memegang ini. pundak klien
Mendukung dan dari menerima informasi dengan tingkah laku yang menunjukkan penerimaan. Hubungan saling percaya terbina
Memberi kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya saat ini. Pengungkapan perasaan, dengan tujuan untuk mendapatkan respon lebih lanjut.
K:
Bingung dengan informasi yang disampaikan Menjawab pertanyaan perawat Mendukung dan menerima informasi dengan tingkah laku yang menunjukkan penerimaan. Hubungan saling percaya terbina Pengungkapan perasaan, dengan tujuan untuk mendapatkan respon lebih lanjut.
K : Baik Mbak.
K : Mengangguk, menatap perawat sebentar, melihat koas yang lewat P : Menatap klien Menunjukkan perhatian dengan rasa senang dan mendengarkan dengan aktif Mempertahankan kontak Memberi mata, mendekatkan kursi kesempatan klien kearah klien, bicara untuk lembut tapi jelas. mengungkapkan perasaannya saat ini dan mengetahui pendapat klien tentang keberadaannya & membantu klien mengidentifikasi perasaan berhubungan dengan kejadian
P : Mbak Yana masih P: ingat apa yang menyebabkan Mbak Yana di bawa ke rumah sakit ini?
K : Diam, pandangan mata kosong kemudian tersenyum. K : Jawaban singkat, jelas, lalu diam, sambil memalingkan mukadan menundukkan kepala. P :
Bingung dengan keputusan yang akan diambil Klien menyangkal dan bingung dengan keputusan yang akan diambil
10
P : Mbak tidak usah kwatir, karena saya sudah menjadi teman mbak jadi saya akan berusaha membantu permasalahan mbak.
Kontak mata, duduk Memberi berhadapan, bersikap kesempatan klien kalem, rileks, untuk mengungkapkan perasaannya saat ini dan mengetahui pendapat klien tentang keberadaannya P: Sedikit membungkukkan (komunikasi asertif) badan kearah depan klien, :Meyakinkan klien menatap klien dan bicara dan nyaman pelan tapi jelas, sambil mengekpresikan memegang bahu klien diri dengan tetap menghargai pendapat klien K : Memandang perawat, tanpa Berfikir tentang apa berkedip, nampak tegang yang telah perawat dan cemas katakan
Dengan komunikasi asertif berarti merasa nyaman dalam mengontrol perasaan negatif seperti cemas, takut, tegang atau malu
11
K : Kenapa si tanya tanya, saya khan sudah bilang saya ndak tahu .
K : Kontak mata, bicara cepat Pengungkapan Merasa tidak ada dan jelas, lalu terdiam lagi komunikasi disertai lagi yang perlu bahasa tubuh yang dikatakan jelas P : Memperhatikan pendapat Mengamati dan klien, tersenyum, kontak memahami bahasa mata dengan klien tubuh penolakan klien
12
P : Ya udah kalau Mbak Yana belum siap menceritakannya pada saya, kita akhiri perbincangan kita pagi ini dan nanti siang kita ketemu lagi ya mbak setelah mbak makan siang. Bisa mbak yana ? K : Yo... .
P : Memelihara kontak mata, bicara jelas, mengulurkan tangan untuk berjabat tangan.
Menerima penjelasan klien dan membuat kontrak waktu untuk melanjutkan hubungan saling percaya
13
Menerima informasi, kesediaan mendengar tanpa menunjukkan keraguan atau ketidaksetujuan. Menerima Memberikan informasi dan persetujuan atas langsung terminasi inisiatif yang
: Tersenyum dan Menghargai meninggalkan tempat keputusan klien duduk klien : Tersenyum dan meninggalkan klien
diberikan
Analisa Proses Interaksi Inisial Klien Interaksi ke Diagnosa Keperawatan Tujuan Interaksi Hari/Tanggal/Jam Lingkungan Diskripsi : Ny. Y : : Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan : TUK 1 : Membina hubungan saling percaya TUK 2 : Mengidentifikasi penyebab marah : Selasa/11 Juli 2006/11.20 WIB : Di depan Ruang XI, duduk berdampingan di kursi : Klien mengenakan pakaian seragam RSJ, penampilan klien rapi, rambut digerai, bibir agak kering, Gelisah, klien tampak sedih. KOMUNIKASI NON VERBAL P : Tersenyum dan menatap klien yang sedang duduk di teras K : Menatap perawat dan tersenyum ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT Memulai interaksi dan membina hubungan saling percaya ANALSIA BERPUSAT PADA KLIEN RASIONAL Dengan mengucapkan salam merupakan awal terjadinya hubungan saling percaya klien dengan perawat Sudah adanya tanggapan dari klien menunjukkan bahwa klien
KOMUNIKASI VERBAL P: Selamat siang Mbak Yana Masih ingat dengan saya .
sudah siap menerima kehadiran perawat K : Selamat siang, aduh lupa Mbak siapa ya..? K : Ada kontak mata dan klien mengulurkan tangan untuk berjabat tangan. P : Mempertahankan Berusaha untuk lebih kontak mata sambil melakukan pendekatan tetap berjabat tangan. kepada klien Ekspresi muka ramah dan bersahabat. P : Mempertahankan kontak mata sambil tetap berjabat tangan. Ekspresi muka ramah dan bersahabat. K : Tersenyum sambil mengulang nama perawat K: Menatap perawat sambil tersenyum Berusaha untuk lebih melakukan pendekatan kepada klien dan mengharapkan penerimaan klien akan kedatangan perawat. Klien menerima kehadiran perawat Klien sudah mau membalas kedatangan perawat. Klien sudah menerima kehadiran Sudah menunjukkan adanya kepercayaann oleh klien kepada perawat. Respon verbal awal menunjukkan adanya penerimaan dari klien terhadap perawat.
P : Ya udah kalau lupa saya ulangi lagi, nama saya Mbak Oyx, sekarang di ingat ingat ya.
P : Mempertahankan kontak mata dan sambil duduk disamping klien P : Dengan mempertahankan kontak mata dan berempati dan lebih ramah dengan klien K : Menatap perawat, sambil tersenyum
Mengharap klien mau lebih dekat dan percaya dengan perawat Ingin mengetahui perasaan klien saat ini dan menunjukkan bahwa perawat perhatian terhadap klien Klien tampak gembira
perawat
Menanyakan perasaan dapat meningkatkan empati perawat dan memberikan perhatian kepada klien.
K : Menjawab sambil tersenyum P : Mempertahankan kontak mata dan mendengarkan dengan seksama Perawat lebih bersemangat karena pndekatan/perkenalannya direspons klien cukup hangat, dan berharap klien akan lebih kooperatif lagi. Memberikan informasi tentang tujuan pertemuan
Klien menunjukkan sikap Dengan sikap kooperatif kooperatif klien memudahkan menggali keadaan klien
P : Bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang tentang penyebab marah Mbak Yana
sehingga Mbak Yana dibawa kemari? K : Ya.. mau tanya apa lagi .
K : Memandang perawat dengan tatapan tajam K: Ada kontak mata, tersenyum dan ekspresi muka bersemangat. P : Badan agak maju miring ke klien, mendengarkan dengan seksama P : Dengan tetap mempertahankan kontak mata dan membungkukkan badan K : Tetap memandang perawat sambil memegang bajunya Klien tampak menerima kontrak perawat, dan tampak bersemangat.
Perawat sangat senang karena klien sudah menunjukkan sikap percaya pada perawat Memberikan kesempatan kepada klien menentukan lama perbincangan dan tempat berbincang
dilakukan oleh perawat terhadap diri klien Klien menerima kontrak perawat menunjukkan klien sudah percaya dengan perawat
P : Ya..semua tentang Mbak Yana, supaya kita lebih dekat . Kita ngobrol ngobrolnya berapa lama Mbak ?15 menit? Diteras atau diruang makan ?
Kontrak waktu dan tempat memberikan otonomi kepada klien untuk Klien merasa dibutuhkan menentukan dan dihargai sendiri dan menggunakan hak-haknya. Tampak merasa membutuhkan untuk dibantu masalahnya. Respons klien penting untuk menentukan rencana berikutnya.
K : Kontak mata menatap perawat dengan sedikit senyum dan memegang tangan perawat P : Tersenyum ramah dan Senang dan lebih membalas genggaman bersemangat melakukan
P : Ya udah disini aja. Mbak Yana kemarin dirumah ngapain kok dibawa kesini ?
klien P : Semakin mempertahankan kontak mata dan ekspresi muka serius. K : Kontak mata tidak ada, melihat sekeliling K : Kontak mata tidak ada, memandang lurus kedepan dan sekali kali melihat ke perawat sambil tersenyum P : Tetap melihat klien, tubuh condong ke kiri dan mendengarkan dengan seksama P : Sambil mengganggukkan kepala dan memegang tangan klien K : Memandang perawat
interaksi Lebih bersemangat melakukan interaksi dan mengharap penerimaan/kesediaan yang lebih lanjut dari klien. Klien tampak membuka diri Klien membuka dengan perawat mulai
K : Waktu itu khan pernikahan adik saya, saya memakai kamar mandinya yang baru diplester lantainya, terus saya diomelin sama adik saya, terus saya marah dan saya tidak ingat apa apa lagi. P : O... jadi begitu ya Mbak Yana, memang apa yang Mbak Yana rasakan waktu itu ?
Ikut berempati dengan masalah klien dan berusaha lebih mengeksplor perasaan klien Klien
Pengungkapan perasaan, dengan tujuan untuk mendapatkan respon lebih merasa lanjut.
K : Marah aja Mbak, saya tersinggung, tapi sekarang saya sudah memaafkan adik saya. P : Ya udah kalau Mbak Yana sudah menyadari kesalahan Mbak Yana. Ya... terima kasih ya Mbak Yana besok kita sambung lagi itu makan siangnya udah datang, kita akan berbicara tentang tanda tanda marahnya Mbak Yana, kita ngobrol disini aja, pagi selesai makan kurang lebih 15 menit, gimana Mbak Yana
dan tersenyum K : Memandang perawat sekilas lalu menundukkan kepala P : Masih tetap memegang tangan klien dan tersenyum ramah P : Sambil menepuk nepuk tangan klien, dan tersenyum K : Tersenyum dan menganggungkan kepala
Memberi support mental pada klien Membuat kontrak waktu dan melanjutkan hubungan saling percaya
diperhatikan Klien tampak menyesali Dengan sikap perbuatannya kooperatif klien memudahkan menggali keadaan klien Mendapatkan persetujuan atas inisiatif yang diberikan Menerima informasi, kesediaan mendengar tanpa menunjukkan keraguan atau ketidaksetujuan.
P : Berdiri sambil menuntun tangan klien K : Klien berdiri dan mengikuti perawat ke meja makan
Mengajak klien untuk makan siang Mengikuti ajakan perawat tanpa menunjukkan keraguan