You are on page 1of 4

BAB I STATUS PASIEN BEDAH

I. IDENTITAS Nama Jenis kelamin Usia Tanggal lahir Alamat Tanggal datang II. ANAMNESIS Anamnesa dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 29 Juli 2013 pukul 16.00 WIB. Keluhan utama Benjolan di dekat anus sejak 6 hari yang lalu. Keluhan tambahan Panas dingin, dan meriang sejak 3 hari yang lalu. Riwayat penyakit sekarang Pasien laki-laki, berusia 32 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan benjolan di dekat anus sejak 6 hari yang lalu. Benjolan terasa nyeri, nyeri seperti ditusuk-tusuk dan dirasakan terus menerus. Benjolan terasa gatal pada awalnya, namun sekarang gatal sudah tidak ada lagi. Pasien mengeluh tidak bisa tidur dan tidak dapat duduk lama akibat nyeri. Benjolan dirasakan semakin membesar. Pasien mengeluh nyeri saat buang air besar, dengan konsistensi keras, dan frekuensi satu kali sehari, tidak ada darah ataupun lendir pada feses. Tidak ada gangguan buang air kecil. Pasien juga mengeluh panas dingin dan meriang sejak 3 hari yang lalu. Pasien sudah pernah : Tn. Sahrul : Laki-laki : 32 tahun : 18 Oktober 1981 : Jl. Mahoni blok B GG / 24 RT 002/014 Jakarta : 29 Juli 2013

datang ke UGD RSUD Koja pada tanggal 27 Juli 2013, dan diberikan obat suppositoria, setelah diberikan obat keluhan sedikit berkurang. Pasien juga mengoleskan minyak tawon ke benjolannya. Keluhan mual, muntah, dan demam disangkal. Riwayat penyakit dahulu Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit hipertensi, diabetes melitus, jantung, dan asma. Riwayat keluarga Tidak ada keluarga pasien yang menderita penyakit yang sama. Tidak ada riwayat penyakit hipertensi, diabetes melitus, jantung, dan asma pada keluarga pasien. Riwayat kebiasaan Pasien bekerja sebagai buruh panggilan. Pasien mempunyai kebiasaan merokok. Pasien jarang berolah raga.

III. PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum Kesadaran Kesan sakit Kesan gizi Tanda vital Tekanan darah : 120/80 mmHg Nadi Suhu Pernapasan : 80x/menit : 36,7 C : 18x/menit : Compos mentis : Tampak sakit ringan : Baik

Status generalis Kulit : warna sawo matang, pucat (-), ikterik (-)

Kepala : normocefali, simetris Rambut : warna hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut Mata : Konjungtiva anemis -/Sclera ikterik -/RCL +/+ ; RCTL +/+ Pupil nulat, ditengah, isokor Telinga : Normotia, membran timpani intak +/+, serumen +/+ Hidung : Bentuk normal, devias septum (-), mukosa hiperemis -/-, sekret -/Mulut : bibir kering, faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1, detritus (-) Leher : KGB dan tiroid tidak teraba membesar Thorax a. Paru : Inspeksi Palpasi Perkusi : gerak dada simetris, tidak ada yang tertinggal : vokal fremitus kiri dan kanan simetris : sonor pada kedua lapang paru

Auskultasi : SN vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/b. Jantung : Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat Palpasi : Ictus cordis setinggi ICS 5 linea midklavikularis kiri

Perkusi : Batas kanan : ICS 4 linea parasternalis kanan Batas kiri Pinggang : ICS 5 linea midklavikularis kiri : ICS III linea parasternalis kiri

Auskultasi : BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-) Abdomen : Inspeksi : Datar

Auskultasi : Bising usus (+) normal Palpasi Perkusi : supel, nyeri tekan (-), defans muscular (-), hepar dan lien tidak teraba. : Timpani Oedem - Ekstremitas : Akral hangat + + + + Status lokalis (Regio perianal) Inspeksi : Tampak benjolan pada daerah perianal dekstra, berwarna merah. Palpasi : Teraba hangat, lunak, nyeri tekan (+), fluktuasi (+), tidak dapat digerakkan. Perkusi : Tidak dilakukan Auskultasi : Tidak dilakukan

You might also like