You are on page 1of 22

Mengukur Trafo Dengan Multitester

Putar batas ukur pada Ohmmeter X1K. Misal kaki primer A, B, C Misal kaki sekunder D, E, F.

FET bentuk fisiknya seperti transistor. Fungsinya adalah untuk menaikkan tegangan atau menurunkan tegangan. FET memiliki tiga kaki juga yaitu : GATE (G) adalah kaki input DRAIN (D) adalah kaki output SOURCE (S) adalah kaki sumber Fungsinya biasanya digunakan pada rangkaian power supply jenis switching untuk menghasilkan tegangan tinggi untuk menggerakkan trafo.

Kakinya biasanya sudah pasti yaitu bila kita hadapkan FET ke arah kita maka urutan kakinya dari kiri ke kanan adalah GATE, DRAIN, SOURCE. Contoh FET penaik tegangan : K 793, K 1117, K 1214, IRF 630, IRF 730, IRF 620, dll. Contoh FET penurun tegangan : IRF 9610, IRF 9630, dll (biasanya 4 angka u/ IRF)

FET PENAIK TEGANGAN Cara mengukur : Batas ukur Ohmmeter X10 / X1K

FET PENURUN TEGANGAN Cara mengukur : Batas ukur Ohmmeter X10 / X1K

5. TRANSISTOR Transistor adalah termasuk komponen utama dalam elektronika. Transistor terbuat dari 2 dioda germanium yang disatukan. Tegangan kerja transistor sama dengan dioda yaitu 0,6 volt. Transistor memiliki 3 kaki yaitu :

EMITOR (E) BASIS (B) COLECTOR (C) Jenis transistor ada 2 yaitu : 1. Transistor PNP (anoda katoda anoda / kaki katoda yang disatukan) 2. Transistor NPN (katoda anoda katoda / kaki anoda yang disatukan) Contoh transistor : C 828, FCS 9014, FCS 9013, TIP 32, TIP 31, C5149, C5129, C5804, BU2520DF, BU2507DX, dll

Simbol di rangkaian : "Q", simbol gambarnya dibawah ini :

Menentukan Kaki Transistor Menentukan Kaki Basis

Putar batas ukur pada Ohmmeter X10 atau X100. Misalkan kaki transistor kita namakan A, B, dan C. Bila probe merah / hitam => kaki A dan probe lainnya => 2 kaki lainnya secara bergantian jarum bergerak semua dan jika dibalik posisi hubungnya tidak bergerak semua maka itulah kaki BASIS. Menentukan Kaki Colector NPN Putar batas ukur pada Ohmmeter X1K atau X10K. Bila probe merah => kaki B dan probe hitam => kaki C. Kemudian kaki A (basis) dan kaki B dipegang dengan tangan tapi antar kaki jangan sampai terhubung. Bila jarum bergerak sedikit berarti kaki B itulah kaki COLECTOR. Jika kaki basis dan colector sudah diketahui berarti kaki satunya adalah emitor. Mengukur Transistor Dengan Multitester Batas ukur pada Ohmmeter X10 / X100 TRANSISTOR PNP

TRANSISTOR NPN

TRANSISTOR NPN DENGAN DUMPER

Mengukur Dioda

Untuk mengukur dioda anda cukup menghubungkan kedua pin multitester dengan kaki dioda tersebut jika dibolak balik menunjukkan nilai yang berbeda maka dioda dalam keadaan bagus, jika dioda menunjukkan nilai yang sangat besar atau sangat kecil besar kemungkinan dioda putus atau short yang harus segera diganti.

Mengukur Transistor

Untuk mengukur transistor, cukup kita pahami konsep mengenai anoda dan katoda pada dioda, jika transistor yang diukur menunjukkan nilai perlawanan yang sangat besar sekali, maka transistor tersebut dapat dianggap open/putus, jika transistor menunjukkan nilai yang sangat kecil besar kemungkiann transistor short/jebol. Biasanya yang dijadikan sumber referensi ialah pin Basis, dimana hasil pengukuran antara pin Basis Collector atau Basis Emitor haruslah sama. Anda juga dapat menguji transistor standar dengan melihat hFE yang dipasang pada multimeter digital, kalau nilainya masih masuk akal ( 100-500) maka tuh transistor masih hidup.

3. DIODA Dioda adalah komponen elektronik yang terbuat dari unsur semikonduktor. Bahan ini adalah silikon atau germanium. Dioda silikon bekerja pada tegangan 0.6 VDC dan dioda germanium bekerja pada tegangan 0,2 VDC. Contoh dioda : IN 4148, IN4002, IN 4003, dll.

Simbol Dioda adalah D, simbol gambarnya :

Sifat dioda : Jika diberi arah maju (tegangan positif => anoda dan tegangan negatif => katoda) akan menghantarkan arus dan sebaliknya,

Jika diberi arah mundur (tegangan positif => katoda dan tegangan negatif => anoda) tidak akan menghantarkan arus.

Fungsi Dioda : Sebagai penyearah Sebagai pengaman rangkaian dari kemungkinan terbaliknya polaritas Mengukur Dioda Dengan Multitester Putar batas ukur pada Ohmmeter X10 / X100

1. probe merah => katoda, probe hitam => anoda => Jarum bergerak bukan nol. kemudian posisi dibalik : probe merah => anoda, probe hitam => katoda, Jarum tdk bergerak berarti dioda dalam kondisi BAIK.

2. probe merah => katoda, probe hitam => anoda => Jarum bergerak atau menunjuk nol. kemudian posisi dibalik : probe merah => anoda, probe hitam => katoda => Jarum bergerak atau menunjuk nol berarti dioda dalam kondisi RUSAK / SHORT.

4. DIODA ZENER Terbuat dari bahan silikon. Biasanya digunakan pada rangkaian power supply dimana fungsinya adalah sebagai penstabil arus. Meskipun arus AC yang dirubah ke DC berubah-ubah, tidak akan berpengaruh jika terdapat dioda zener ini. Adapun sifatnya adalah sebagai berikut :

Tegangan yang dicapai maksimal rata-rata 0,7 s/d 12 volt Hanya tahan terhadap arus kecil, maksimal 1 s/d 50 mA Hampir tidak ada tegangan yang hilang jika sudah melewati dioda zener. Contoh dioda zener : zener 6 volt, zener 12 volt, dll

Pengukuran baik tidaknya dioda zener sama dengan pengukuran dioda biasa. Aplikasi dalam rangkaian :

2. KAPASITOR Pada kapasitor yang berukuran besar, nilai kapasitansi biasanya ditulis dengan angka yang jelas. Dilengkap dengan nilai tegangan maksimum dan polaritasnya. Contohnya pada kapasitor elco dengan jelas tertulis kapasitansinya sebesar 22uf/25v.

Pada Kapasitor keramik yang ukuran fisiknya mungil dan kecil umumnya hanya bertuliskan dua atau tiga angka saja. Bila cuma ada dua angka satuannya yaitu pf ( pico farads ). Misalnya, kapasitor yang bertuliskan dua angka 47, maka kapasitansi yaitu 47 pf. Bila ada tiga digit, cara membaca nilai kapasitor yaitu angka pertama dan kedua menunjukkan nilai nominal, namun angka ketiga merupakan faktor pengali.

Contoh lain : 1. pada sebuah kapasitor tercantum angka 472 artinya, kapasitas = 47 x 100 = 4700 pf = 4, 7 nf 2. pada sebuah kapasitor tertera : 470 ;f, 25v artinya, kapasitas = 470 ;f dengan tegangan kerja = 25 volt. Dibawah ini merupakan tabel pengali nilai kapasitor : Pengali/Multiplier (dua digit pertama memberi Anda nilai di PicoFarads) 1 10 100 1,000 10,000 100,000

Angka ke-3 0 1 2 3 4 5 6 not used 7 not used 8 9

.01 .1

Pada beberapa tipe kapasitor ada juga yang memakai toleransi yang umumnya memakai kode huruf : Simbol huruf D F G H J K M P Z Toleransi +/- 0.5 pF +/- 1% +/- 2% +/- 3% +/- 5% +/- 10% +/- 20% +100% ,-0% +80%, -20%

Faktor pengali sesuai dengan angka nominalnya yaitut 1 = 10, 2 = 100, 3 = 1. 000, 4 = 10. 000 dan seterusnya. contohnya pada kapasitor keramik tertulis 222, jadi kapasitansinya yaitu 22 x 100 = 2200 pf = 2. 2 nf. Selain dari kapasitansi, ada beberapa karakteristik lainnya yang harus di perhatikan. Umumnya spesifikasi karakteristik ini di sajikan oleh pabrik pembuat dalam bentuk datasheet. Tabel di bawah ini menunjukan beberapa spesifikasi tersebut.

Tegangan kerja Kapasitor Tegangan kerja yaitu tegangan maksimum yang diiperbolehkan sehingga kapasitor masih dapat bekerja dengan baik. Anda mungkin sempat mengalami kapasitor yang meledak lantaran kelebihan tegangan kerja. contohnya kapasitor 10uf 25v, maka tegangan yang dapat diberikan tidak boleh lebih dari 25 volt dc. Biasanya kapasitor polar bekerja pada tegangan searah dc dan kapasitor non-polar bekerja pada tegangan bolak balik ac. Temperatur kerja kapasitor Nilai yang diperlihatkan pada badan kapasitor masih memenuhi spesifikasinya bila bekerja pada suhu yang sesuai. Pabrikan pembuat kapasitor biasanya membuat kapasitor yang berpedoman

pada standar popular. Terdapat empat standar popular yang umumnya tercantum di badan kapasitor seperti z5u dan y5v ( general purpose ), c0g ( ultra stable ) serta x7r ( stable ) . pada sebagian besar rangkaian tv umumnya bila terjadi kerusakan terhadap satu nilai di kapasitor maka kapasitor tersebut dapat diganti dengan nilai yang lebih besar atau setidaknya mendekati nilai asli, tetapi tidak semua kapasitor dapat diganti dengan kapasitor pengganti yang tidak sama nilainya, yang umumnya dibagian osilator. Contohnya kapasitor pada osilator power supply yang umumnya memiliki nilai 22-47uf tentunya diganti dengan nilai persis sesuai aslinya, karena nilai tersebut pastilah berpengaruh terhadap tegangan output yang dihasilkan. Demikian artikel perihal tata cara membaca nilai kapasitor.

Nama lainnya adalah kondensator. Adalah komponen yang terdiri dari 2 pelat logam yang dipisahkan dengan isolator. Isolator ini menunjukkan nama dari kapasitor tersebut. Ukuran kapasitor adalah Farad.

1 Farad (F) = 1.000.000 mikro Farad (F) 1 mikro Farad (F) = 1.000 nano Farad (nF) 1 nano Farad (nF) = 1.000 piko Farad (pF)

Sifat kapasitor adalah dapat menerima arus listrik dan menyimpannya dalam waktu yang relatif.

Adapun jenis jenis kapasitor berdasarkan isolatornya adalah sebagai berikut :

a. Kondensator Elektrolit / ELCO (kondensator yang memiliki polaritas, kaki + dan kaki -) b. Kondensator Keramik c. Kondensator Mylar d. Kondensator Mika e. Kondensator Kertas

Penggunaan kapasitor dalam rangkaian : Sebagai perata arus

Sebagai penyimpan arus listrik

Simbol Kondensator dalam Rangkaian adalah "C" dan simbol gambarnya adalah :

Cara Membaca Elco

Misalnya dibadan ELCO tertera tulisan 10uF/16v berarti ELCO tersebut memiliki ukuran 10 mikro farad dan tegangan kerjanya maksimal 16v. Jika tegangan yang diberikan lebih besar dari tegangan kerja maka ELCO akan rusak. Sisi ELCO yang terdapat tanda panah menunjukkan kaki disisi tersebut adalah kaki negatif.

Cara Membaca Kapasitor Keramik / Mika / Mylar

Misalnya di badan kapasitor tersebut tertera tulisan 103 artinya : Angka I : melambangkan angka Angka II : melambangkan angka Angka III : melambangkan jumlah nol & ukurannya dalam piko Farad. Jadi nilai kapasitor tersebut adalah 10.000 pF = 10 nF = 0,01uF.

Mengukur Elco Dengan Multitester

Sebenarnya cara yg saya sampaikan ini kurang pas untuk cek elco, dan cara yg tepat mengukur elco adalah dengan CAPACITANCE METER, dan dia akan menunjukkan kapasitas yg sebenarnya yg dimiliki elco itu. Tapi cara ini juga lumayan cukup membantu, berikut caranya :

1. Putar batas ukur pada Ohmmeter X1 / X10 untuk elco yang ukurannya besar dan X100 / X1K untuk elco yang ukurannya kecil. 2. Hubungkan probe ke masing-masing kaki ELCO (bolak balik sama saja) 3. Lihat penunjukan jarum pada papan skala.

Kesimpulan Hasil Pengukuran

Jarum menunjuk angka & kembali ke tempat semula : elco baik Jarum menunjuk angka & tidak kembali ke tempat semula : elco bocor Jarum tidak bergerak sama sekali : elco putus Jarum menunjuk angka nol : elco short

Mengukur Kapasitor Non Polar Dengan Multitester

Sebenarnya cara ini juga kurang pas untuk cek kapasitor, dan cara yg tepat mengukur elco adalah dengan CAPACITANCE METER, dan dia akan menunjukkan kapasitas yg sebenarnya yg dimiliki elco itu. Tapi cara ini juga lumayan cukup membantu, berikut caranya :

1. Putar batas ukur pada Ohmmeter X1K / X10K 2. Hubungkan probe ke masing-masing kaki kapasitor (bolak balik sama saja) 3. Lihat penunjukan jarum pada papan skala.

Kesimpulan Hasil Pengukuran

Jarum menunjuk angka kemudian & ke tempat semula : kapasitor baik Jarum menunjuk angka tdk kembali ke tempat semula : kapasitor bocor Jarum tidak bergerak : kapasitor putus Jarum menunjuk angka nol : kapasitor short

MENGENAL & MENGUKUR KOMPONEN ELEKTRONIKA 1. RESISTOR Resistor adalah komponen elektronika yang terbuat dari arang yang bersifat sebagai tahanan / penghambat. Satuan Resistor adalah Ohm (). Ukuran lainnya adalah Watt. 1 Mega Ohm (M) = 1.000 Kilo Ohm (K) 1 Kilo Ohm (K) = 1.000 Ohm () Resistor memiliki gelang warna yang merupakan kode ukuran dari resistor tersebut. Resistor terbagi menjadi :

a. Fixed resistor ( resistor biasa ) adalah resistor yang ukurannya tetap. b. Variable resistor adalah resistor yang ukurannya dapat dirubah. Variable resistor ada 5 jenis yaitu : Potensiometer Trimmer Potensio (Trimpot) NTC (Negative Temperatur Coefficient) : semakin panas hambatannya semakin kecil PTC (Positive Temperatur Coefficient) : semakin panas hambatannya semakin besar LDR (Light Dependence Resistor) : bila terkena cahaya maka hambatan akan mengecil Fungsi resistor dalam rangkaian elektronika : Sebagai beban rangkaian Untuk membagi tegangan atau arus

Simbol Resistor dalam rangkaian :

Berikut daftar kode warna resistor :

Misal :

Resistor dengan gelang warna : I. Coklat : 1 II. Hitam : 0 III. Merah : 00 IV. Perak : 10% Jadi nilai resistor tersebut adalah 1000 Ohm atau 1 K Ohm dengan toleransi 10% artinya nilai aslinya bisa berkisar antara 900 Ohm 1100 Ohm. Angka 900 didapat dari 1000 (1000 x 10%) dan 1100 Ohm dari 1000 + (1000 x 10%). GABUNGAN RESISTOR Resistor Hubung Seri Resistor yang dihubungkan seri nilai hambatannya adalah Rt = R1 + R2 + R ... Misal : 1K Ohm + 1K Ohm = 2K Ohm

Resistor Hubung Paralel Resistor yang dihubungkan paralel hasilnya adalah 1/Rt = 1/R1 + 1/R2 + 1/R ..... Misal : 1K Ohm diparalel dengan 1K Ohm hasilnya adalah 0,5 K Ohm.

Mengukur Resistor Dengan Multi Tester 1. Pastikan anda sudah melakukan zerro Ohm adj. 2. Putar batas ukur pada Ohmmeter (pastikan batas ukur lebih tinggi atau hampir sama dengan perkiraan resistor yang diukur). 3. Hubungkan probe ke masing-masing kaki resistor (bolak balik sama saja) 4. Lihat penunjukan jarum pada papan skala.

Kesimpulan Hasil Pengukuran 1. Jarum menunjuk angka sesuai dengan ukuran aslinya : resistor baik 2. Jarum menunjuk angka lebih besar / kecil dari ukuran aslinya : resistor rusak 3. Jarum tidak bergerak sama sekali : resistor putus 4. Jarum menunjuk angka nol : resistor short

Daftar Komponen Dari Rangkaian Pengusir Nyamuk : R1 = 10K R2 = 680 ohm 1/4watt R3 = 1oo ohm 1/4watt D1 = IN4001 P1 = potensio lineir C1 = 0,01mf Tr1 = UJT2646 Tr2 = BC548 Ls = tweeter

Di bawah ini daftar komponen dari Rangkaian Pengusir Tikus : R1 : 1K8 R2 : 1K R3 : 5K6 R4 : 480R C1 : 2,2nF

C2 : 0,022uF/6V IC : 555 Q : SC1162 Speaker : 4 ohm

You might also like