in patient with anemia, physician-initiated examinations of blood smears are usually performed in response to clinical features or to a previously abnormal

complete blood count. The presence of unexpalined jaundice, particulary if unconjugated hyperalbuminemia is also present, is an additional reason for a blood- smear examinaton. Laboratory initiated examinations of blood smears for patients with anemia are usually the result of a laboratory policy according to which a blood smear is ordered whenever the hemoglobin concentration is unex pectedly low. The policy should be encourage , since the consideration of the blood smear and the red cell indices is a logical first step in the investigation of any unexplained anemia. Initiating a smear as a reflex test also means that a further blood sample does not have to be taken for this purpose. Modern automed instruments impart valuable information about the nature of anemia. They provide not only a red cell count, mean cell volume, mean cell hemoglobin ( a measure of the average amount of hemoglobin in an individual red cell ), and the mean cell hemoglobin concentartion ( a measure of the average concentration of hemoglobin in a cell ) but also newer variables that give information that previously cauld be derived only from a blood smear with anisositosis, and they may also include the hemoglobin distribution width and percentages of hypochromic and hyperchromic cells, which correlate with anisochromsia, hypochromia, and hyperchromia . a variety of histograms and scatter plots give a visual representation of red cell characteristic . It may be possible to detect increased number of hyperchromic cells ( spherocytes or irregularly contracted cells ) , small hyperchromic cells ( microspherocytes ), hypochromic mycrocytic cells, large normochromic cells ( normally hemoglobinized macrocytes ) and hypochromic macrocytes ( either reticulocytes or dysplastic red cell ) . Despite this wealth of information, there are still morphologic abnormalities that are critical in the differential diagnosis of anemia and that can be determined only from a blood smear. Particulary importants is the detection ofv variations in cell shape and of red cell inclusions, such as howell-jolly bodies ( hemosiderin-containing granules), and basophilic stipping or punctateb basophilia ( altered ribosome )

Pada pasien dengan anemia, dokter melakukan pemeriksaan darah lengkap berdasarkan gejala klinis yang timbul ataupun yang sebelumnya mengalami ketidaknormalan dalam pemeriksaan darah lengkap. Kehadiran ikterus kurang begitu jelas, jika hyperalbuminemia tidak tekonjugasi juga hadir, merupakan informasi tambahan dalam pengujian darah lengkap . Laboratorium memulai suatu pemeriksaan darah terhadap pasien dengan anemia, biasanya hasil dari pemeriksaan laboratorium tersebut dengan menggunakan preparat setiap kali konsentrasi hemoglobin tidak diharapkan dengan konsentrasi rendah. Kebijakan tersebut harus dilakukan, seperti pertimbangan melakukan hapusan darah dengan melihat indeks sel darah merah yang merupakan langkah pertama yang logis dalam penyelidikan atas anemia. Memulai dengan pengolesan sebagai tes refleks juga dengan sampel darah, lebih lanjut lagi tidak harus diambil untuk tujuan ini. Instrumen automed modern memberikan informasi berharga tentang sifat anemia. Tidak hanya memberikan informasi jumlah sel darah merah, MCV , MCH (ukuran rata-rata jumlah hemoglobin dalam sel darah merah individu), dan MCHC (ukuran rata-rata konsentrasi hemoglobin dalam sel ) tetapi juga variabel baru yang memberikan informasi yang sebelumnya dapat diturunkan hanya dari hapusan darah dengan adanya anisositosis, dan dapat juga mencakup distribusi hemoglobin dan persentase hipokromik dan hiperkromik sel, yang berkorelasi dengan anisokromsia, hipokromia, dan hyperchromia . berbagai histogram dan scatter plot memberikan representasi visual dari karakteristik sel darah merah. Dimungkinkan untuk mendeteksi peningkatan jumlah sel hiperkromik (spherocytes atau sel tidak teratur), sel-sel hiperkromik kecil (microspherocytes), hipokromik sel mycrocytic, sel normokromik besar (macrocytes biasanya hemoglobinized) dan macrocytes hipokromik (baik retikulosit atau sel darah merah displastik). Meskipun banyak informasi mengenai hal ini, masih ada kelainan morfologi yang penting dalam diagnosis banding anemia dan dapat ditentukan hanya dari preparat. Khususnya importants adalah deteksi OFV variasi bentuk sel dan inklusi sel darah merah, seperti badan-howell periang (hemosiderin yang mengandung butiran), dan basofilik stipping atau punctateb basophilia (diubah ribosom)