You are on page 1of 33

Abses Paru dan Aspek Radiologisnya

Michi A.R.M Sitepu ( 4061170 !"

ABSES PARU DAN ASPEK RADIOLOGISNYA


Pembimbing :

dr. Herman W. Hadiprojo, Sp.Rad

Disusun oleh : MI HI A.R.M SI!EPU "#$%%&#'(

KEPANI!ERAAN KLINIK RADIOLOGI PERIODE ) SEP!EMBER * $ OK!OBER (#%( +AKUL!AS KEDOK!ERAN UNI,ERSI!AS !ARUMANAGARA -AKAR!A (#%(
Kepaniteraan Klinik Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode : 3 September 2012 !ktober 2012

Abses Paru dan Aspek Radiologisnya

Michi A.R.M Sitepu ( 4061170 !"

KA!A PENGAN!AR

Puji syukur saya panjatkan kepada TUHAN Yang Maha Esa atas anugerah NYA! saya dapat menyelesaikan karya tulis dengan judul . A/0e0 Par1 dan A0pe2 Radio3o4i0n5a6 tepat pada "aktunya# Tujuan penulisan karya tulis ini untuk memenuhi persyaratan $epaniteraan %adiologi di &akultas $edokteran Uni'ersitas Tarumanagara# $arya tulis ini tidak dapat selesai dengan baik bila tidak ada pihak pihak yang membantu# Untuk itu tidak lupa saya mengu(apkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada : dr# Herman )# Hadiprojo! *p#%ad selaku dosen pembimbing! juga kepada rekan rekan di kepaniteraan %adiologi! maupun berbagai pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu yang telah ikut membantu baik se(ara moril maupun spiritual# *aya sangat menyadari banyak kekurangan dalam pembuatan karya tulis ini#oleh karena itu saya menerima kritik dan saran demi perbaikan karya tulis ini# *emoga karya tulis ini dapat berguna bagi saya dan para pemba(a#

+akarta!

,ktober -./-

Penulis

Kepaniteraan Klinik Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode : 3 September 2012 !ktober 2012

Abses Paru dan Aspek Radiologisnya

Michi A.R.M Sitepu ( 4061170 !"

DA+!AR ISI

Halaman $ATA PEN0ANTA%##################################################################################################################### i DA&TA% 1*1################################################################################################################################## ii 2A2 1# PENDAHU3UAN ##############################################################################################################/ 2A2 11# A2*E* PA%U################################################################################################################## 4 1# 11# 111# 18# 8# 81# 811# 8111# 1=# =# =1# =11# =111# De5inisi#################################################################################################################### 4 Epidemiologi########################################################################################################### 6 Anatomi Paru########################################################################################################## 7 &aktor %esiko########################################################################################################## 6 Etiologi 9999999999999999999999999999### : Patologi################################################################################################################### ; $arakteristik $linik################################################################################################ < Pato5isiologi########################################################################################################## /. Pemeriksaan Penunjang######################################################################################## /4 Diagnosis ############################################################################################################## /6 Diagnosis 2anding 99999999999999999999999# /7 Terapi ################################################################################################################### /7 $omplikasi 99999999999999999999999999## /<

Kepaniteraan Klinik Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode : 3 September 2012 !ktober 2012

Abses Paru dan Aspek Radiologisnya

Michi A.R.M Sitepu ( 4061170 !"

=18# Pen(egahan 99999999999999999999999999## -. =8# Prognosis############################################################################################################### -.

2A2 111 $E*1MPU3AN 999999999999999999999999999# -/ 3AMP1%AN################################################################################################################################## -DA&TA% PU*TA$A################################################################################################################### -<

BAB I PENDAHULUAN

A.LA!AR BELAKANG Abses paru adalah in5eksi destrukti5 berupa lesi nekrotik pada jaringan paru yang terlokalisir sehingga membentuk ka'itas yang berisi nanah >pus? dalam parenkim paru pada satu lobus atau lebih# 2ila diameter ka'itas @ -(m dan jumlahnya banyak >multiple small abs(esses? dinamakan ne(rotising pneumonia# Abses besar atau abses ke(il mempunyai mani5estasi klinik berbeda namun mempunyai predisposisi yang sama dan prinsip di5erensial diagnosa sama pula# Abses timbul karena aspirasi benda terin5eksi penurunan mekanisme pertahanan tubuh atau 'irulensi kuman yang tinggi# Pada umumnya kasus abses paru ini berhubungan dengan karies gigi! epilepsy tidak terkontrol! kerusakan paru sebelumnya dan penyalahgunaan al(ohol# Pada negara negara maju jarang dijumpai ke(uali penderita dengan gangguan respon imun seperti penyalahgunaan obat! penyakit sistemik atau komplikasi dari pas(a obstruksi# Pada beberapa studi didapatkan bah"a kuman aerob maupun anaerob dari koloni oropharig sering menjadi penyebab abses paru# $esalahan dalam diagnosis dan pengobatan abses paru akan memperburuk kondisi klinis#

Kepaniteraan Klinik Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode : 3 September 2012 !ktober 2012

Abses Paru dan Aspek Radiologisnya

Michi A.R.M Sitepu ( 4061170 !"

Penelitian pada penderita Abses paru nosokomial ditemukan kuman aerob seperti golongan enteroba(teria(eae yang terbanyak# *edangkan penelitian dengan teknik biopsi perkutan atau aspirasi transtrakeal ditemukan terbanyak adalah kuman anaerob# Pada umumnya para klinisi menggunakan kombinasi antibioti( sebagai terapi seperti penisili! metronidaAole! dan golongan aminoglikosida pada abses paru# )alaupun masih e5ekti5!terapi kombinasi masih memberikan beberapa permasalahan sebagai berikut: /# )aktu pera"atan di %* yang lama -# Potensi reaksi kera(unan obat tinggi 4# Mendorong terjadi resistensi antibioti( 6# Adanya superin5eksi bakteri yang mengakibatkan Pneumonia Nosokomial Terapi ideal harus berdasarkan penemuan kuman penyebabnya se(ara kultur dan uji sensiti'itas#

B. !U-UAN Penulisan re5erat ini bertujuan untuk mengetahui abses paru mulai de5inisi! etiologi! pathogenesis! diagnosis! pemeriksaan penunjang! terapi hingga prognosis# Diharapkan bahasan mengenai abses paru dapat menambah pengetahuan kita dan dapat dijadikan re5erensi dalam pengelolaan kasus abses paru#

Kepaniteraan Klinik Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode : 3 September 2012 !ktober 2012

Abses Paru dan Aspek Radiologisnya

Michi A.R.M Sitepu ( 4061170 !"

7 BAB II ABSES PARU

I.

De8ini0i A/0e0 Par1 Abses paru adalah in5eksi destrukti5 berupa lesi nekrotik pada jaringan paru yang terlokalisir sehingga membentuk ka'itas yang berisi nanah >pus? dalam parenkim paru pada satu lobus atau lebih# 2ila diameter ka'itas @ -(m dan jumlahnya banyak >multiple small abs(esses? dinamakan ne(rotising pneumonia# Abses besar atau abses ke(il mempunyai mani5estasi klinik berbeda namun mempunyai predisposisi yang sama dan prinsip di5erensial diagnosa sama pula#

II.

Epidemio3o4i Abses paru adalah penyakit yang mematikan di era preantibiotik! sepertiga dari pasien dari pasien meninggal! yang lain sepertiga pulih! dan sisanya berkembang menjadi penyakit seperti abses berulang! empiema kronik! bronkiektasis! atau komplikasi yang lain dari in5eksi piogenik kronis# Pada periode postantibiotik a"al! sul5onamide tidak meningkatkan hasil pada pasien dengan abses paru hingga ditemukannya penisilin dan tertrasiklin# Pada umumnya kasus abses paru ini berhubungan dengan karies gigi!
Kepaniteraan Klinik Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode : 3 September 2012 !ktober 2012

Abses Paru dan Aspek Radiologisnya

Michi A.R.M Sitepu ( 4061170 !"

epilepsy tak terkontrol! kerusakan paru sebelumnya dan penyalahgunaan al(ohol# Pada negara negara maju jarang dijumpai ke(uali penderita dengan gangguan respon imun seperti penyalahgunaan obat! penyakit sistemik atau komplikasi dari pas(aobstruksi# $uman atau bakteri penyebab terjadinya abses paru ber'ariasi sesuai dengan peneliti dan teknik penelitian yang digunakan# &inegolal dan &isliman mendapatkan bah"a organism penyebab abses paru lebih dari ;<B adalah kuman anaerob# Asher dan 2eandry mendapatkan pada anak anak kuman penyebab abses paru terbanyak adalah *tapillo(o(us aureus# Penelitian pada penderita Abses paru nosokomial ditemukan kuman aerob seperti golongan enteroba(teria(eae yang terbanyak# *edangkan penelitian dengan teknik biopsi atau aspirasi transtrakeal ditermukan yang terbanyak adalah kuman anaerob# &rekuensi abses paru pada populasi umumnya tidak diktehui# Angka kejadian abses paru berdasarkan penelitian Asher adalah .!: dari /..#... penderita yang masuk rumah sakit hamper sama engan angka yang dimiliki oleh The Children Hospital o5 Eastern ,ntario $anada sebesar .!7: tiap /..#... penderita anak anak yang masuk rumah sakit# Dengan rasio jenis kelamin laki laki banding "anita adalah /!7 : /#

III.

Ana9omi Par1 Paru paru adalah merupakan organ yang ringan ! lunak! seperti spons dan elastik! yang berbentuk seperti keru(ut dengan dasarnya pada dia5ragma dan pun(aknya mengisi ruangan (upula pleurae# Pada (ada'er paru paru akan terlihat mengkerut! keras! dan ber"arna gelap!sedangkan paru paru yang sehat selalu berisi sedikit udara! mengambang dalam air dan berkrepitasi bila ditekan# Paru paru yang mengandung banyak air akibat suatu penyakit mungkin tidak akan mengembang dalam air# Paru paru 5etus atau bayi yang

Kepaniteraan Klinik Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode : 3 September 2012 !ktober 2012

Abses Paru dan Aspek Radiologisnya

Michi A.R.M Sitepu ( 4061170 !"

baru lahir ber"arna merah mudah dan padatnya perabannya# 2ila bayi tidak menarik na5as! maka paru paru tidak akan mengembang# Permukaan paru orang de"asa biasanya burik >(oreng moreng? dab berbintik bintik abu gelap atau kebiruan dengan latar belakang yang kebiru biruan# Dengan bertambahnya umur "arna paru paru akan semakin gelap akibat resapan debu dari udara yang dihisap! tetapi pada orang yang hidup dengan lingkungan yang bersih! maka paru parunya akan ber"arna merah mudaD light pink# Paru kanan lebih ringan daripada paru kiri dan lebih pendek karena kubah dia5ragma kanan yang lebih tinggi dan lebih lebar karena jantung dan peri(ardium yang lebih menonjol kearah kiri# $edua paru dipisahkan satu sama lain oleh jantung dan pembuluh darah besar yang ada di mediastinum medialis# Masing masing paru melekat pada jantung dan trakea melalui struktur yang ada di hilum pulmonalis >arteri Egena pulmonalis serta bronkus prin(ipalis? dan melekat pada peri(ardium melalui ligamentum pulmonale# *eluruh permukaan paru diliputi oleh pleura pulmonalis! ke(uali pada mesopneumonium dimana terjadi peralihan pleura parietalis menjadi pleura pulmonalis# Paru paru dibagi menjadi beberapa lobus oleh suatu alurD 5isura# Paru paru kiri dibagi oleh 5issure interlobaris menjadi lobus superior >'ento(ranialis? dan lobus in5erior >dorso(audalis?# &issure ini mulainya sedikit di atas hilum pulmonalis pada 5a(ies mediastinalis! mengelilingi apeF pulmo! kemudian dari belakang atas berjalan pada 5a(ies dorsalis ke depan ba"ah sampai pada margo in5erior dan terus sampai di 5a(ies dia5ragma! dan selanjutnya ke 5a(ies mediastinalis lagi! terus keatas menuju hilum pulmonalis# Paru paru kanan dibagi menjadi 4 lobus oleh - 5isura yaitu 5isuran interlobaris yang jalannya seperti 5issure interlobaris sinistra! hanya sedikit lebih ke dorsal G menjadi lobus superior dan in5erior: dan 5issure a(essoria yang memisahkan bagian ba"ah lobus superior menjadi lobus medius# +alnnya 5issure a((essoria ini mulai dari dorsal pada
Kepaniteraan Klinik Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode : 3 September 2012 !ktober 2012

Abses Paru dan Aspek Radiologisnya

Michi A.R.M Sitepu ( 4061170 !"

5issure interlobaris lalu horiAontal ke depan sampai ke margo sternalis terus ke 5a(ies mediastinalis#

I,.

+a29or Re0i2o $ondisi kondisi yang memudahkan terjadinya aspirasi: %. A0pira0i /a:an in8e20i Hal ini dapat terjadi misalnya pada : ,perasi dalam rongga mulut! hidung dan tenggorokan $eadaan re5leF batuk berkurang! misalnya pada (oma! anestesi! alkoholisme akut dan penyakit menahun yang melemahkan tubuh# Dalam keadaan ini yang dapat masuk ke dalam bron(hus ialah bahan yang mengandung kuman dari mulut! hidung! sinus atau pharing! benda asing dari luar atau (airan lambung yang mengalami regurgitasi# 2iasanya abses terdapat pada paru paru kanan dan jenis kuman berma(am ma(am# Abses mempunyai hubungan dengan (abang bron(hus#

(. In8e20i /a29eri primer 5an4 ada 0e/e31mn5a


Kepaniteraan Klinik Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode : 3 September 2012 !ktober 2012

Abses Paru dan Aspek Radiologisnya

Michi A.R.M Sitepu ( 4061170 !"

Abses sebagai penyulit dijumpai pada : Pneumonia oleh sta5ilo(o((us!basil &riedlander atau pneumo(o((us 111 2ronkiektasis 1n5eksi jamur Abses terdapat multiple! letaknya basal dan tersebar#

). Em/o3i 0ep9i; Dapat berasal dari thrombophlebitis atau 'egetasi katup pada endo(arditis bakterialis# 2iasanya abses terjadi multiple dan tidak berhubungan dengan per(abangan bron(hus#

". Neop3a0ma Pada tumor bron(hogenik terjadi sumbatan inkomplit bron(hus sehingga in5eksi sekunder in5eksi sekunder mudah terjadi pada bagian distal terhadap tumor# <. Lain=3ain Misalnya: Trauma yang menembus paru paru Penyebaran in5eksi dari sekitar paru paruH esophagus! 'ertebra ! dan pleura Penyebaran in5eksi hematogen dari tempat lain#

$. !ida2 di2e9a:1i
Kepaniteraan Klinik Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode : 3 September 2012 !ktober 2012

Abses Paru dan Aspek Radiologisnya

Michi A.R.M Sitepu ( 4061170 !"

$ira kira -IB kasus abses paru paru tidak diketahui (ara terjadinya# Hal ini dinamai abses paru primer kriptogen#

,.

E9io3o4i 2akteri anaerob merupakan bakteri yang paling sering menyebabkan abses paru# Dan terkadang diikuti juga bakteri aerob atau bakteri 5akultati5 seperti *taphylo(o(us aureus! $lebsiella pneumonia! No(ardia sp dan kuman gram negati'e yang si5atnya nonba(terial seperti 5ungi dan parasit! dapat juga menyebabkan abses# Pada pasien yang i##unoco#pro#ised ! bakteri aerob dan patogen oportunistik juga mempengaruhi seperti P# (arinii dan jamur termasuk $ryptococcus neo%or#an dan #ycobacteriu# tuberculosis Abses paru dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme yaitu : $elompok bakteri anaerob! biasanya diakibatkan oleh pneumonia aspirasi o &acteriodes #elaninogenus o Peptostreptococcus spesies o &acillus inter#edius o 'usobacteriu# nucleatu# o Microaerrophilic streptococcus 2akteri anaerob meliputi ;<B penyebab abses paru dan ;IB /..B dari spesimen yang didapat melalui aspirasi transtrakeal# $elompok bakteri aerob: o 0ram positi5: sekunder oleh sebab selain aspirasi
Kepaniteraan Klinik Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode : 3 September 2012 !ktober 2012

Abses Paru dan Aspek Radiologisnya

Michi A.R.M Sitepu ( 4061170 !"

*taphylo(o((us aureus *trepto(o((us mi(roaerophili( *trepto(o((us pyogenes *trepto(o((us pneumonia

o 0ram negati'e : biasanya merupakan sebab nosokomial $elompok : +amur : mu(ora(eae! aspergillus spe(ies Parasit! amuba mikoba(terium $lebsiella pneumonia Pseudomonas aeruginosa Es(heri(hia (oli Haemophilus 1n5luenAa A(tinomy(es *pe(ies No(ardia *pe(ies 0ram negati'e ba(illi

,I.

Pa9o3o4i
Kepaniteraan Klinik Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode : 3 September 2012 !ktober 2012

Abses Paru dan Aspek Radiologisnya

Michi A.R.M Sitepu ( 4061170 !"

*e(ara makroskopis mula mula abses itu tampak sebagai 5okus hiperemik ber"arna merah kuning padat#$emudian terjadi nekrosis sentral dan terbentuk nanah# %ongga yang terbentuk mula mula dindingnya tidak teratur! lama kelamaan berbatas lebih tegas karena 5ibrosis# Ukuran dapat ke(il atau besar sampai bergaris tengah I 7 (m# 2ila abses berhubungan dengan bron(hus! nanah sebagian dapat keluar! sehingga rongga abses mengandung udara di atas (airan nanah >adanya J5luid le'elK?# *e(ara mikroskopik terdapat destruksi jaringan paru paru disertai pembentukan nanah pada bagian tengah rongga abses# Al'eolus sekitar abses sering menunjukkan reaksi radang seperti pada pneumonia# Padakasus yang menahun! dinding abses akan mengalami 5ibrosis sehingga batasnya lebih jelas#

,II.

Kara29eri09i2 K3ini0 ,nset penyakitnya bisa berjalan lambat atau mendadak D akut# Disebut abses akut bila terjadinya kurang dari 6 7 minggu# Umumnya pasien mempunyai ri"ayat perjalanan penyakit / 4 minggu dengan gejala a"al adalah badan terasa lemah! tidak na5su makan!penurunan berat badan! batuk kering! keringat malam! demam intermitern bisa disertai menggigil dengan suhu tubuh men(apai 4<!6 C atau lebih# Tidak ada demam tidak menyingkirkan adanya abses paru# *etelah beberpa hari dahak bisa menjadipurulen dan bisa mengandung darah# $adang kadang kita belum (uriga adanya abses paru sampai dengan abses tersebut menembus bronkus dan mengeluarkan banyak sputum dalam beberpa jam sampai dengan beberapa hari yang bisa mengandung jaringan paru yang mengalami ganggren# *putum yang berbau amis dan ber"arna an(ho'y menunjukkan penyebabnya bakteri anaerob dan disebut dengan putrid abs(esses! tetapi tidak didapatkannya sputum dengan (irri diatas tidak menyingkirkan kemungkinan in5eksi anaerob# 2ila terdapat nyeri
Kepaniteraan Klinik Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode : 3 September 2012 !ktober 2012

Abses Paru dan Aspek Radiologisnya

Michi A.R.M Sitepu ( 4061170 !"

dada menunjukkan keterlibatan pleura# 2atuk darah akut bisa dijumpai! biasanya ringan tetapi ada yang massi5# Pada beberpa kasus penyakit yang berjalan sangat akut dengan mengeluarkan sputum yang berjumlah banyak dengan lokasi abses biasanya di segmen api(al lous atas# *eringkali ditemukan adanya 5a(tor predisposisi disebabkan oleh septi( emboli paru dengan in5ark! abses sudah bisa timbul hanya dalam "aktu - 4 hari# Pemeriksaan 5isis yang ditemukan adalah suhu badan meningkat sampai 6. C! pada paru ditemukan kelainan seperti nyeri tekan lo(al! pada daerah terbatas perkusi terdengar redup dengan suara napas bron(hial# 2ila abses luas dan letaknya dekat dengan dinding dada kadang kadang terdengar suara am5orik# *uara napas bron(hial atau am5orik terjadi bila ka'itasnya besar dank arena bronkus masih tetap dalam keadaan terbuka disertai oleh adanya konsolidasi sekitar abses dan drainase abses yang baik# 2iasanya juga akan terdengar suara ronkhi# 2ila abses paru letaknya dekat pleura dan pe(ah akan terjadi piotoraks >empiema torakis? sehingga pada pemeriksaan 5isik ditemukan pergerakan dinding dada tertinggal pada temapt lesi! 5remitus 'o(al menghilang! perkusi redupD pekak! bunyi napas menghilang dan terdapat tanda tanda pendorongan mediastinum terutama pendorongan jantung kearah kontralateral tempat lesi# Pada abses paru bisa dijumpai jari tabuh! yang proses terjadinya berlangsung (epat#

,III.

Pa9o8i0io3o4i 2erma(am ma(am 5aktor yang berinteraksi dalam terjadinya abses paru seperti daya tahan tubuh dan tipe dari mikroorganisme pathogen yang menjadi penyebab# Terjadinya abses paru biasanya melalui dua (ara yaitu aspirasi dan hematogen# Yang paling sering dijumpai adalah kelompok abses bronkogenik yang termasuk akibat
Kepaniteraan Klinik Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode : 3 September 2012 !ktober 2012

Abses Paru dan Aspek Radiologisnya

Michi A.R.M Sitepu ( 4061170 !"

aspirasi! stasis sekresi! benda asing! tumor dan striktur bron(hial# $eadaan ini yang menyebabkan obstruksi bronkus dan terba"anya organism 'irulen yang akan menyebabkan terjainya in5eksi pada daerah distal obstruksi tersebut# Abses jenis ini banyak terjadi pada pasien bron(hitis kronik karena media yang sangat baik bagi organism yang teraspirasi# Pada perokok usia lanjut keganasan bronkogenik bias merupakan dasar untuk terjadinya abses paru# *e(ara hematogen! yang paling sering terjadi adalah akibat septi(emia atau sebagai 5enomena septi( emboli! sekunder dari 5okusin5eksi dari bagian lain tubuhnya seperti tricuspid(al(e endocarditis. Penyebaran hematogen ini umumnya akan berbentuk abses multiple dan keil ke(il adalah lebih sulit dari abses single "alaupun ukurannya besar *e(ara umum diameter abses paru ber'ariasi dari beberapa mm sampai dengan (m atau lebih# Disebut abses primer bila in5eksi diakibatkan aspirasi atau pneumonia yang terjadi pada orang normal! sedangkan abses sekunder bila in5eksi terjadi pada orang yang seblumnya sudah mempunyai kondisi seperti obstruksi! bronkiektasis dan gangguan imunitas# *elain itu abses paru dapat terjadi akibat ne(rotiAing pneumonia yang menyebabkan terjadinya nekrosis dan pen(airan pada daerah yang mengalami konsolidasi! dengan organism penyebabnya paling sering ialah *taphylo(o(us aureus! $lebsiella pneumonia dan grup Pseudomonas# Abses yang terjadinya biasanya multiple dan berukuran ke(il ke(il >@- (m?# 2ulla atau kista yang sudah ada bisa berkembang menjadi abses paru# $ista bronkogenik yang berisi (airan dan elemen sekresi epitel merupakan media kultur untuk tumbuhnya mikroorganisme# 2ila kista tersebut mengalami in5eksi olleh mikroorganisme yang 'irulens maka akan terjadilah abses paru#

Kepaniteraan Klinik Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode : 3 September 2012 !ktober 2012

Abses Paru dan Aspek Radiologisnya

Michi A.R.M Sitepu ( 4061170 !"

Abses hepar ba(terial atau amubik bias mengalami rupture dan menembus dia5ragma yang akan menyebabkan abses paru pada lobus ba"ah paru kanan dan rongga pleura#

Abses paru biasanya satu >single?! tapi bisa multiple yang biasanya unilateral pada satu paru! yang terjadi pada pasien dengan keadaan umum yang jelek atau pasien yang mengalami penyakit menahun seperti malnutrisi! sirosis hati! gangguan imunologis yang menyebabkan daya tahan tubuh menurun! atau penggunaan sitostatika# Abses akibat aspirasi paling sering terjadi pada segmen posterior lobus atas dan segmen api(al lobus ba"ah! dan sering terjai pada dibanding kiri#
"spirasi berulang# "spirasi berulang# $! utama paru $!ter%ebak kana! karena disal bronkus na(as ba)a*&proses ter%ebak di sal& lan%ut 'a(as pneumonia in*alasi bakteri ba)a*# proses lan%ut

kanan lebih lurus

Faktor Faktor predisposisiFaFFFaa Abses bisa mengalami rupture ke dalam bronkus! dengan isinya diekspektorasikan

pneumonia in*alasi bakteri

keluar dengan meninggalkan ka'itas yang berisi air dan udara# $adang kadang abses rupture ke rongga pleura sehingga terjadi empiema yang bisa diikuti dengan terjadinya +akteri mengadakan 5istula bronkopleura#
-ilepaskann,a .at pirogen ole* leukosit pada %aringan Pana s /angguan rasa n,aman : *ipertermi -i(usi ventilasi terganggu multiplikasi dan men,erang bakteri lain U%ung sara( paru

predisposisi

S2ema Pa9o8i0io3o4i A/0e0 Par1


Proses peradangan -ikelilingi %aringan granulasi Proses nekrosis

/angguan rasa n,aman: n,eri

Produksi sputum ,ang berlebi*

Kelema* Re(leks Kepaniteraan Klinik Radiologi Kadar !2 an (isik batuk Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara turun Periode : 3 September 2012 !ktober 2012 0ntolerans i akti(itas
/angguan Pertukaran udara

+ersi*an %alan napas

Abses Paru dan Aspek Radiologisnya

Michi A.R.M Sitepu ( 4061170 !"

/angguan rasa n,aman:

I>.

Pemeri20aan Pen1njan4 Pemeri20aan La/ora9ori1m

I>.

Pemeri20aan Pen1njan4
Kepaniteraan Klinik Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode : 3 September 2012 !ktober 2012

Abses Paru dan Aspek Radiologisnya

Michi A.R.M Sitepu ( 4061170 !"

Pemeri20aan La/ora9ori1m a# Pemeriksaann darah %utin Ditemukan leukositosis meningkat lebih dari /-#...Dmm# *elain itu <. B kasus bahkan pernah dilaporkan peningkatan sampai dengan 4-#:..Dmm# laju endap darah ditemukan meningkat L I; mmD jam# Pada hitung jenis sel darah putih didapatkan pergeseran shi5t to the le5t# b# Pemeriksaan sputum dengan penge(atan gram tahan asam dan $,H merupakan pemeriksaan a"al untuk menentukan pemilihan antibioti( se(ara tepat# (# Pemeriksaan kultur bakteri dan test kepekaan antibioti( merupakan (ara terbaik dalam menegakkan diagnosa klinis dan etiologis#

Pemeri20aan Radio3o4i +o9o dada &oto dada PA dan lateral sangat membantu untuk melihat lokasi lesi dan bentuk abses pau# Pada hari hari pertama penyakit! 5oto dada hanya berupa gambaran densitas homogen yang berbentuk bulat# $emudian akan ditemukan gambaran radiolusen dalam bayangan in5iltrat yang padat# *elanjutnya bila abses tersebut mengalami rupture sehingga terjadi drainase abses yang tidak sempurna ke dalam bronkus! maka baru akan tampak ka'itas ireguler dengan batas (airan dan permukaan udara >air 5luid le'el? di dalamnya# 0ambaran spesi5ik ini tampak dengan mudah bila kita melakukan 5oto dada PA dengan posisi berdiri# $has pada abses paru anaerobi( ka'itas single >soliter? yang biasanya ditemukan pada in5eksi paru primer!sedangkan abses paru sekunder >aerobi(! noskomial atau hematogen? lesinya bisa multiple# *epertiga kasus abses paru bisa disertai dengan empiema# Empiema yang terlokalisir dan disertai dengan 5istula brokopleura akan sulit dibedakan dengan gambaran abses paru# Untuk suatu gambaran abses paru simple! noduler dan disertai lim5adenopati hilus maka harus dipikirkan sebabnya adalah suatu keganasan paru#
Kepaniteraan Klinik Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode : 3 September 2012 !ktober 2012

Abses Paru dan Aspek Radiologisnya

Michi A.R.M Sitepu ( 4061170 !"

!=0;an 0ambaran khas CT s(an abses paru ialah berupa lesi dens bundar dengan ka'itas berdinding tebalm tidak teratur! dan terletak di daerah jaringan paru yang rusak# Tampak bronkus dan pembuluh darah paru berakhir se(ara mendadak pada dinding abses! tidak bertekan atau berpindah letak# *isa sisa pembuluh darah paru dan bronkus yang berada dalam abses dapat dilihat dengan CT s(an# +uga sisa Gsisa jaringan paru dapat ditemukan di dalam rongga abses# 3okasi abses paru umumnya :I B berada di lobus ba"ah paru kanan ba"ah#

>.

Dia4no0i0 Diagnosis abses paru tidak bisa ditegakkan hanya berdasarkan kumpulan gejala seperti pneumonia dan pemeriksaan 5isik saja#Dignosa harus ditegakkan berdasarkan: /#%i"aya penyakit sebelumnya $eluhan penderita yang khas misalnya malaise! sesak napas! penurunan berat badan! panas! badan yang ringan! dan batuk yang produkti5# Adanya ri"ayat penurunan kesadaran berkaitan dengan sedasi! trauma atau serangan epilepsy# %i"ayat penyalahgunaan obat yang mungkin teraspirasi asam lambung "aktu tidak sadar atau adanya emboli kuman di paru akibat suntikan obat#

-# Hasil pemeriksaan 5isik yang mendukung adanya data tentang penyakit dasar yang mendorong terjadinya abses paru! seperti tanda tanda proses konsolidasi diantaranya# :
Kepaniteraan Klinik Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode : 3 September 2012 !ktober 2012

Abses Paru dan Aspek Radiologisnya

Michi A.R.M Sitepu ( 4061170 !"

a# %edup pada perkusi b# *uara na5as yang meningkat (# *ering dijumpai adanya jarih tabuh d# Takikardi e# &ebris

4# Pemeriksaan laboratorium sputum gram! kultur darah dapat mengarah pada organism penyebab in5eksi# +ika T2 di(urigai! tes 2TA dan mikobakterium dapat dilakukan# Pada pemeriksaan darah rutin ditemukan leukositosis# 3aju endap darah meningkat! hitung jenis sel darah putih didapat pergeseran ke kiri

6# 0ambaran radiologis yang menunjukkan ka'itas dengan proses konsolidasi di sekitarnya! adanya air 5luid le'el yang berubah posisi sesuai dengan gra'itasi# Abses paru sebagai akibat aspirasi paling sering terjadi pada segmen posterior lobus superior atau segmen superior lobus in5erior# $etebalan dinding abses paru paru berlangsung dari tebal ke tipus dan dari dinyatakan sakit hingga tampakgambaran yang membaik di sekitar in5eksi paru# 2esarnya tingkat udara abses (airan dalam paru paru sering sama dalam pandangan posterioanterior atau lateral# Abses dapat memanjang ke permukaan pleura#

I# 2ronkoskopi 2ronkoskopi dengan biopsy sikat yang terlindung dan bilasan bronkus merupakan (ara diagnosti( yan paling baik dengan akurasi diagnosti( bakteriologi melebihi ;. B#

Kepaniteraan Klinik Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode : 3 September 2012 !ktober 2012

Abses Paru dan Aspek Radiologisnya

Michi A.R.M Sitepu ( 4061170 !"

Cara ini hendaknya dimulai pengobatan karena banyaknya kuman yang terlibat dan sulit diprediksi se(ara klinis#

7# Aspirasi jarum perkutan Cara ini mempunyai akurasi tinggi untuk diagnosis bakteriologis! dengan spe5isitas melebihi aspirasi transtrakeal#

>I.

Dia4no0i0 Bandin4 /# $arsinoma bronkogenik yang mengalami ka'itas! biasanya dinding ka'itas tebal dan tidak rata# Diagnosis pasti dengan pemeriksaan sitologi D patologi# -# Tuberkulosis paru atau in5eksi jamur# 0ejala klinisnya hamper sama atau lebih menahun daripada abses paru# Pada tuber(ulosis didapatkan 2TA dan pada in5eksi jamur ditemukan jamur# 4# 2ula yang terin5eksi! tampak air 5luid le'el# Di sekitar buka tidak ada atau hanya sedikit konsolidasi# 6# $ista paru yang terin5eksi! dindingnya tipis dan tidak ada reaksi di sekitarnya# I# Hematom paru! kemungkinan ada ri"ayat trauma dimana batuknya hanya sedikit# 7# Penumokoniosis yang mengalami ka'itas seperti pekerjaan penderita jelas di daerah berdebu dan didapatkan simple pneumo(oniosis pada penderita :# Hiatus hernia! tidak ada gejala paru diserta nyeri restrostrenal dan heart burn bertambah berat pada "aktu membungkuk# Diagnosis pasti dengan pemeriksaan 5oto barium

Kepaniteraan Klinik Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode : 3 September 2012 !ktober 2012

Abses Paru dan Aspek Radiologisnya

Michi A.R.M Sitepu ( 4061170 !"

;# *ekuester paru# 3etak di basal kiri belakang dengan diagnosis pasti dengan bronkogra5i atau arteriogra5i retrograde#

>II.

!erapi Tujuan utama pengobatan pasien abses paru adalah eradikasi se(epatnya dari patogen penyebab dengan pengobatan yang (ukup! drainase yang adekuat dari empiema dan pen(egahan komplikasi yang terjadi# Pasien abses paru memerlukan istirahat yang (ukup# 2ila abses paru pada 5oto dada menunjukkan diameter 6 (m atau lebih sebaiknya pasien dira"at inap# Posisi berbaring pasien hendaknya miring dengan paru yang terkena abses berada di atas supaya gra'itasi drainase yang lebih bubuh pasienD keaik# 2ila segmen superior lobus ba"ah yang terkena! maka hendaknya bagian atas tubuh pasienD kepala berada di bagian terba"ah >posisi trendelenberg?# Diet biasanya bubur biasa dengan tinggi

Medi2amen9o0a Penyembuhan sempurna abses paru tergantung dari pengobatan antibioti( yang adekuat dan diberikan sedini mungkin segera setelah sampel dahak dan darah diambil untuk kultur dan tes sensiti'itas# $ebanyakan kasus abses paru yang disebabkan bakteri anaerob kumannya tidak dapat ditentukan dengan pasti sehingga pengobatan diberikan se(ara empiri(# $ebanyakan paien mengalami perbaikan hanya dengan antibiotik dan postural drainage ! sedangkan kira kira /.B harus dilakukan tindakan operati5# Antibiotik yang paling baik adalah klindamisin oleh karena mempunyai spektrum yang lebih baik daripada bakteri anaerob# $lindamisi diberikan mula mula dengan dosis 4 F7.. mg intra'enous! kemudian 6 F 4.. mg oralD hari# %egimen alternati'e adalah
Kepaniteraan Klinik Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode : 3 September 2012 !ktober 2012

Abses Paru dan Aspek Radiologisnya

Michi A.R.M Sitepu ( 4061170 !"

penisilin 0 - /. juta unitD hari! ada yang memberikan samapi dengan -I juta unit atau lebihD hari dikombinasikan dengan streptomisi! kemudian dilanjutkan dengan penisilin oral 6 F I.. :I. mgD hari# Antibiotik parenteral diganti ke oral bila pasien tidak panas lagi dan merasa sudah baikan# $ombinasi penisilin /- /; juta unitDhari dan metronidaAol - gramDhari dengan dosis terbagi >untuk penyebab bakteri anaerob? yang diberikan selama /. hari dikatakan sama e5ekti5nya dengan klindamisin! "alaupun begitu harus diingat bah"a beberapa bakteri anaerob seperti Pre'otella dan &usiba(terium karena memproduksi beta laktamase! resisten terhadap penisilin# $ombinasi M laktam dan M laktamasem inhibitor seperti tikarsilin kla'ulanat! amoksisilin N asamkla'ulanat atau piperasilin N taAobaktam juga akti5 terhadap kebanyakan bakteri anaerob dan pada kebanyakan pada strain basil gram negati'e# $ombinasi ini biasanya digunakan pada pasien dengan sakit yang serius dan pasien abses paru nosokomial# Dosis pengobatan tunggal metronidaAol diberikan dengan dosis /I mg#kg 22 intra(enous dalam "aktu lebih dari / jam! kemudian diikuti 7 jam kemudian dengan in5use :!7 mgDkg22 4 6 FDhari! tetapi pengobatan tunggal dengan metronidaAol ini tidak dianjurkan karena beberapa anaerobic coccid dan kebanyakan #icroaerophilic streptococci sudah resisten# Pengobatan terhadap penyebab patogen aerobuk kebanyakan dipakai klindamisin N penisilin atau klindamisin Nse5alosporin# Ce5oksitin 4 6 F -gram#hari intra'ena yang merupakan generasi kedua se5alosporin! akti5 terhadap bakteri gram positi5! gram negati'e resisten penisilinase danbakteri anaerob! diberikan bila abses paru tersebut diduga disebabkan oleh in5eksi polimikrobial#

Bron2o02opi 2ronkoskopi juga mempunyai peranan penting dalam penangan abses paru seperti pada kasus yang di(urigai karsinoma bronkus atau lesi obstruksi! pengeluaran benda asing dan untuk melebarkan striktur# Di samping itu dengan bronkoskopi dapat dilakukan aspirasi dan pengosongan abses yang tidak mengalami drainase yang adekuat! serta dapat diberikannya larutan antibioti( mele"ati bronkus langsung ke lokasi abses#
Kepaniteraan Klinik Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode : 3 September 2012 !ktober 2012

Abses Paru dan Aspek Radiologisnya

Michi A.R.M Sitepu ( 4061170 !"

Draina0e Drainase dengan tindakan operasi jarang diperlukan karena lesi biasanya respon dengan antibioti(# 2ila tidak respons! apalagi! bila ka'itasnya besar maka harus dilakukan drainase perkutan untuk men(egah kontaminasi pada rongga pleura# *elain itu juga dapat dilakukan pada pasien dengan risiko tinggi untuk operasi maka dapat dilakukan dengan drainase perkutan 'ia kateter se(ara hati hati untuk men(egah kebo(oran isi abses ke dalam rongga pleura# Tindakan operasi dilakukan pada kurang dari /. -.B kasus# 1ndikasi operasi adalah sebagai berikut: Abses paru yang tidak mengalami perbaikan $omplikasi : empiema! hemoptisis massi5! 5istula bronkopleura Pengobatan penyakit yang mendasari : karsinoma obstruksi

Re0e20i Par1 Abses paru yang berkembang (epat antara lain yang terjadi pada pasien immuno(ompromised dengan etiologi seperti mu(ora(eae membutuhkan reseksi paru dengan segera disamping pemberian antibioti(# %eseksi paru diindikan pada abses paru yang responnya minimal dengan antibioti(! abses paru dengan ukuran yang besar dan in5ark paru#

Lo/e29omi
Kepaniteraan Klinik Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode : 3 September 2012 !ktober 2012

Abses Paru dan Aspek Radiologisnya

Michi A.R.M Sitepu ( 4061170 !"

3obektomi merupakan prosedur yang paling sering! sedangkan reseksi segmental biasanya (ukup untuk lesi lesi yang ke(il#

Pne1moe29omi Diperlukan terhadap abses multiple atau gangrene paru yang re5rakter terhadap penangan dengan obat obatan# Angka mortalitas setelah pneumoektomi men(apai I /.B#

>III. Komp3i2a0i $omplikasi lo(al meliputi penyebaran in5eksi melalui aspirasi le"at bronkus atau penyebaran langsung melalui jaringan sekitarnya# Abses paru yang drainasenya kurang baik! bisa mengalami rupture ke segmen lain dengan ke(enderungan penyebaran in5eksi staphylo(o((us! sedang yang rupture ke rongga pleura menjai piotoras >empiema?# $omplikasi sering lainnya berupa abses otak! hemoptisis massi5! rupture pleura 'is(eralis sehingga terjadinya piopneumotoraks dan 5istula bronkopleura# Abses paru yang resisten >kronik?! yaitu yang resisten dengan pengobatan selama 7 minggu! akan menyebabkna kerusakan paru yang permanen dan mungkin akan menyisakan suatu bronkiektasis! kor pulmonal! dan amiloidosis# Abses paru kronik bisa menyebabkan anemia! malnutrisi! kakeksia! gangguan (airan dan elektrolit serta gagal jantung terutama pada manula# >I,. Pen;e4a:an Perhatian khusus ditujukan kepada kebersihan mulut# $ebersihan mulut yang jelek dan penyakit penyakit periondontal bisa menyebabkan kolonisasi bakteri patogen oro5aring yang akan menyebabkan in5eksi saluran napas sampai dengan abses paru# *etiap in5eksi paru akut harus segera diobati sebaik mungkin terutama bila sebelumnya
Kepaniteraan Klinik Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode : 3 September 2012 !ktober 2012

Abses Paru dan Aspek Radiologisnya

Michi A.R.M Sitepu ( 4061170 !"

diduga ada 5a(tor yang memudahkan terjadinya aspirasi seperti pasien manula yang dira"at di rumah! batuk yang disertai muntah! adanya benda asing! kesadaran yang menurun dan pasien yang memakai 'entilasi mekanik# Mengjindari pemakain anestesi umum dan tonsilektomi! pen(abutan abses gigi dan operasi sinus para nasal akan menurunkan insiden abses paru#

>,.

Pro4no0i0 Prognosis abses paru simple tergantung dari keadaan umum pasien! letak abses serta luasnya kerusakan paru yang terjadi! dan respon pengobatan yang kita berikan# Angka mortalitasnya pasien abses paru anaerob pada era antibioti( kurang dari /.B dan kira kira /. /IB memerlukan operasi# Di Aaman era antibiotik sekarang angka penyembuhan men(apai <. <I B# 2ila pengobatan diberikan dalam jangka "aktu (ukup lama angka kekambuhannya rendah# &aktor 5aktor yang membuat prognosis menjadi jelek adalah ka'itas yang besar >lebih dari 7 (m?! penyakit dasar yang berat! status immuno(ompromised! umur yang tua! empiema! nekrosis paru yang progresi5! lesi obsrukti5! abses yang disebabkan bakteri aerobi( >termasuk *taphylo(o((us dan basil gram negati'e?! dan abses paru yang belum mendapat pengobatan dalam jangka "aktu yang lama# Angka mortalitas pada pasien pasien yang ini bisa men(apai :I B dan bila sembuh maka angka kekambuhannya tinggi#

Kepaniteraan Klinik Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode : 3 September 2012 !ktober 2012

Abses Paru dan Aspek Radiologisnya

Michi A.R.M Sitepu ( 4061170 !"

BAB III KESIMPULAN

Abses paru adalah in5eksi destrukti5 berupa lesi nekrotik pada jaringan paru yang terlokalisir sehingga membentuk ka'itas yang berisi nanah >pus? dalam parenkim paru pada satu lobus atau lebih# Abses paru dapat dipengaruhi 5a(tor predisposisi seperti gangguan 5ungsi imun karena obat obatan! gangguan kesadaran >anestesi! epilepsy?! oral hygiene yang kurang serta obstruksi dan aspirasi benda asing# Pada abses paru memberikan gejala klinis panas! batuk! sputum purulen dan berbau!disertai malaise! na5su makan dan berat badan yang turun# Pada pemeriksaan 5isik didapatkan takikardia! tanda tanda konsolidasi# Pada pemeriksaan 5oto polos dada didapatkan gambaran ka'itas dengan air 5luid le'el atau proses konsolidasi saja bila ka'itas tidak berhubungan dengan bronkus# Diagnosis pasti bila didapatkan biakan kuman penyebab sehingga dapat dilakukan terapi etiologis# Pemberian antibiotika merupakan pilihan utama disamping terapi bedah dan terapi suporti5 5isio terapi# 3ebih dari <.B dari abses paru sembuh dengan manajemen medis! ke(uali disebabkan oleh obstruksi bron(hial sekunder untuk karsinoma# Pada penderita dengan beberapa 5a(tor predisposisi mempunyai prognosa yang lebih jelek dibandingkan dengan penderita dengan satu 5a(tor predisposisi# ,rganisaerobik sering merupakan penyebab yang didapat di rumah sakit dan miliki prognosis yang buruk#

Kepaniteraan Klinik Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode : 3 September 2012 !ktober 2012

Abses Paru dan Aspek Radiologisnya

Michi A.R.M Sitepu ( 4061170 !"

LAMPIRAN

Gambar 1. Sistem Respirasi

Kepaniteraan Klinik Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode : 3 September 2012 !ktober 2012

Abses Paru dan Aspek Radiologisnya

Michi A.R.M Sitepu ( 4061170 !"

Gambar 2 Anatomi Paru

Kepaniteraan Klinik Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode : 3 September 2012 !ktober 2012

Abses Paru dan Aspek Radiologisnya

Michi A.R.M Sitepu ( 4061170 !"

Gambar 3. Abses Paru

Gambar 4. Photomicrograph of a liver demonstrating lung abcess

Kepaniteraan Klinik Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode : 3 September 2012 !ktober 2012

Abses Paru dan Aspek Radiologisnya

Michi A.R.M Sitepu ( 4061170 !"

Foto Radiologi

Gambar . !ompli"asi Pneumonia pneumococcus oleh ne"rosis paru dan pembentu"an abses

Kepaniteraan Klinik Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode : 3 September 2012 !ktober 2012

Abses Paru dan Aspek Radiologisnya

Michi A.R.M Sitepu ( 4061170 !"

Gambar.# Foto rontgen dada lateral menun$u""an ting"at air fluid level abses paru

Gambar.% Abses paru pada lobus "iri ba&ah' segmen superior

Gam/ar.' !0;an pada a/0e0 par1

Kepaniteraan Klinik Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode : 3 September 2012 !ktober 2012

Abses Paru dan Aspek Radiologisnya

Michi A.R.M Sitepu ( 4061170 !"

DA+!AR PUS!AKA

Ekayuda 1! editor# %adiologi diagnostik# Edisi kedua# +akarta : &$U1! -..< &au(i! 2raun"ald!editor# HarrisonOs Prin(iple 1nternal Medi(ine# Edisi =811 'ol -# M(0ra" Hill: -.//

*udoyo Aru )! *etiyohadi 2ambang! Al"i 1drus! dkk! editor# 1lmu penyakit dalam# +ilid / edisi 18# +akarta : &$U1! -..:

Patel! Pradip %# *a5itri Amalia! editor# 3e(ture Notes : %adiologi# Edisi kedua # +akarta : Erlangga!-..:

http:DDemedi(ine#meds(ape#(om http:DDs(ribd#(omDdo(D6<-I46<-Dre5rat

Kepaniteraan Klinik Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode : 3 September 2012 !ktober 2012

You might also like