You are on page 1of 47

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas asung kertha wara nugraha Nya, atas berkah dan anugerah Nyalah $ala aka penyusunan lap!ran indi"idu dengan judul # Peran Perawat $engan Penanggulangan Masalah %eperawatan Pada %lien &ansia Ibu 'aike

P!st (perasi %atarak $i Wis a Pandu, PSTW # )ahagia* Magetan tanggal +, +$ese ber .++/* ini dapat penulis selesaikan0 Untuk itu perkenankanlah penulis menghaturkan rasa terima kasih kepada pihak pihak tersebut di bawah atas segala bimbingan, saran , masukan , motivasinya sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik, yaitu: 1. Bapak Joni Hariyanto, S p dan !bu "sty #unitasari, S p selaku pembimbing atas masukan dan bimbingannya laporan ini dapat terselesaikan. $. Bapak %rs. &adli Havera beserta seluruh sta' pengelola (S)* + Bahagia, -agetan atas kesempatan dan i.innya sehinggapenulis bisa mengenyam praktek di panti tersebut. /. Seluruh (endamping wisma dan peker.a sosial atas bantuannya baik se0ara moriil maupun material kepada penulis sehingga kegiatan praktek keperawatan gerontik ini dapat ber.alan dengan baik. 1. bantuan dan Seluruh rekan rekan mahasiswa seangkatan atas dukungannya sehingga penyusunan laporan ini terselesaikan tepat waktu. )ak lupa penulis mohon maa' apabila selama mengenyam praktek keperawatan gerontk ini, banyak melakukan kesalahan baik yang disenga.a maupun yang tidak disenga.a kepada seluruh pihak. %emikian penghantar ini penulis sa.ikan, semoga laporan ini dapat berman'aat bagi semua pihak. 2tas masukan dan sarannya sangat penulis harapkan demi perbaikan laporan ini men.adi lebih sempurna. sehingga

DAFTAR ISI Hala an Hala an judul0000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 ata (engantar.................................................................................. %a'tar !si............................................................................................... BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................ 1.1 3atar Belakang..................................................................... 1.$ )u.uan egiatan................................................................... 1./ -an'aat.................................................................................. 1.1 Sistematika 3aporan............................................................ BAB 2 KONSEP TEORI......................................................................... $.1 onsep )eori 3ansia........................................................... $.$ onsep (enyakit atarak................................................... $./ onsep 2suhana eperawatan (ada (asien %engan (ost 5perasi atarak........................................... B2B / 2SUH26 "("72*2)26 .................................................... /.1 (engka.ian............................................................................ /.$ %iagnosa eperawatan dan (erumusan (rioritas eperawatan.......................................................... /./ (eren0anaan........................................................................ /.1 !mplementasi........................................................................ /.4 "valuasi................................................................................. B2B 1 ("6U)U(................................................................................... 1.1 esimpulan........................................................................... 1.$ Saran..................................................................................... %a'tar (ustaka...................................................................................... 3ampiran lampiran............................................................................. Satuan 20ara (enyuluhan................................................................... 3ampiran -ateri: (erawatan -ata (ost 5perasi atarak..................... $9 $: /1 /4 /9 /9 /9 /; /: /: 11 1/ $8 $8 i ii iii iv 1 1 / / / 4 4 11 Halaman Judul %alam...........................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional, telah mewu.udkan hasil ynag positi' di berbagai bidang, yaitu adanya kema.uan eknomi, perbaikan linkungan hidup, kema.uan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama di bidang medis atau ilmu kedokteran sehingga dapat meningkatkan umur harapan hidup manusia. 2kibatnya .umlah penduduk yang berusia lan.ut meningkat dan bertambah 0enderung lebih 0epat. (eningkatan umur harapan hidup masyarakat di !ndonesia dapat dilihat pada tabel berikut: )abel 1.1 2ngka Harapan Hidup di !ndonesia TAHUN 1<;1 1<:8 1<<8 1<<4 $888 $884 $818 $814 $8$8
Sumber: B(S, 1<<$, 1<</

LAKI-LAKI 11,$ 48,9 4:,1 91,4 9/,/ 91,< 99,1 9;,; 9<,8

PEREMPUAN 1;,$ 4/,; 91,4 94,1 9;,$ 9:,: ;8,1 ;1,; ;/,8

TOTAL 14,; 4$,$ 4<,: 9/,4 94,/ 99,< 9:,1 9<,: ;1,;

eterangan: 2ngka harapan hidup se.ak lahir

Saat ini, di seluruh dunia .umlah orang lan.ut usia diperkirakan ada 488 .uta dengan usia rata rata 98 tahun dan diperkirakan pada tahun $8$4 akan men0apai 1,$ milyar. %i negara ma.u seperti 2merika Serikat pertambahan orang lan.ut usia lebih kurang 1888 orang per hari pada tahun 1<:4 dan diperkirakan 48= dari penduduk berusia di atas 48 tahun sehingga istilah +Baby Boom, pada masa lalu berganti men.adi + Ledakan penduduk lanjut usia. -enurut penelitian yang dilakukan terhadap orang lan.ut usia di !ndonesia yang dilakukan oleh (ro'. %r.7. Boedhi %armo.o, ter.adi peningkatan .umlah lan.ut usia yang sangat signi'ikan seperti terlihat dalam tabel berikut:

)abel 1.1 %emogra'i 5rang 3an.ut Usia di !ndonesia


Ta !n 1"#$ )otal penduduk >44 tahun 11: ke atas? a. )otal >.uta? b. (ersentase >=? Harapan hidup 11,1 ;,; 44,/8 1"#% 194 1/,/ : 4:,1< 1""$ 1:/ 19 :,; 91,1$ 1""% $8$ 1< <,1 91,84 2$$$ $$$ $$,$ 18 94@;8 2$2$

$<,1$ 11,8< ;8@;4

-enurut penelitian (ro'. %r. 7. Boedhi %armo.o

Berdasarkan %ata pada Biro (usat Statistika dan beberapa sumber lain, dapat diketahui .umlah dan prosentase populasi lansia di !ndonesia pada tahun 1<;1 $8$8 sesuai pada tabel berikut ini: )abel 1.$ Jumlah dan (ersentase (opulasi 3ansia !ndonesia 1<;1 $8$8 TAHUN
1<;1 >a? 1<:8 >b? 1<<8 >0? 1<<4 >d? $888 >d? $884 >d? $818 >d? $814 >d? $8$8 >d? &UMLAH LANSIA 4./89.:;1 ;.<<:.41/ 11.$;;.44; 1$.;;:.$1$ 14.$9$.1<< 1;.;9;.;8< 1<.</9.:4< $/.<<$.44/ $:.:$$.:;< PERSENTASE 1,1:= 4,14= 9,$<= 9,49= ;,$:= ;,<;= :,1:= <,;;= 11,/1=

Su ber1 2a3 )ir! Pusat Statistika, /4-56 2b3 )ir! Pusat Statistika,/47,6 283 )ir! Pusat Statistika, /44.6 2d3 9nanta dan 9nwar, /4450 $ikutip !leh $juhari dan 9nwar, /445

Meningkatnya u ur harapan hidup dipengaruhi !leh1 /3 Majunya pelayanan kesehatan .3 Menurunnya angka ke atian bayi daan anak ,3 Perbaikan gi:i dan sanitasi 53 Meningkatnya pengawasan terhadap penyakit in;eksi Se8ara indi"idu, pada usia di atas << tahun terjadi pr!ses penuaan se8ara ala iah0 Hal ini akan eni bulkan asalah ;isik, ental, s!sial, ek!n! i dan psik!l!gis0 aka p!la enular enjadi penyakit tidak $engan bergesernya p!la perek!n! ian dari pertanian ke industri penyakit pada lansia juga bergeser dari penyakit enular 2degenerati;30

Sur"ei ru ah tangga tahun /47+, angka kesakitan penduduk usia lebih dari << tahun sebesar .<,-+= diharapkan pada tahun .+++ nanti angka tersebut %esehatan I, /44.30 Perawatan terhadap pasien lansia bisa untuk enjadi tugas yang enantang bagi para tenaga klinis0 Perubahan perubahan ke8il dala pe beri asuhan keperawatan dala ke a puan untuk k!ndisi klien lansia0 )erkaitan dengan peran pe beri asuhan keperawatan dala sebagai salah satu k! petensi yang harus die ban, keperawatan ger!ntik, ahasiswa Pr!gra aka pada kese patan hal ini perawat aka dirasa perlu untuk tahap pr!;esi ini, ke a puan se!rang pasien lansia e iliki enjadi /.,,+= 2$epkes >I, Ped! an Pe binaan %esehatan &anjut ?sia )agi Petugas

elaksanakan akti"itas sehari hari atau perubahan ke a puan se!rang e berikan dukungan hendaknya engkaji aspek ;ungsi!nal, s!sial, dan aspek aspek lain dari

engadakan praktek keperawatan klinik khususnya pada klien lansia sebagai k!nteks engenya Studi Il u %eperawatan @akultas %ed!kteran ?ni"ersitas endapat

9irlangga Surabaya, 9ngkatan II, Aerb!ng I, diterjunkan se8ara langsung di Panti S!sial Tresna Werdha # )ahagia* di %abupaten Magetan, guna pengala an se8ara langsung atau asalah kesehatan0 lansia serta k!nsep asuhan keperawatan pada klien lansia yang engenai perubahan perubahan yang terjadi pada engala i gangguan

1.2 T!'!an Keg(atan )u.uan kegiatan praktek keperawatan gerontik adalah sebagai lahan penerapan asuhan keperawatan gerontik khusunya pada klien lansia dengan post operasi katarak guna meningkatkan status kesehatan klien lansia. 1.) Man*aat 2dapun man'aat praktek keperawatan gerontik adalah: 1? Sebagai lahan penerapan asuhan keperawatan gerontik bagi mahasiswa. $? -embantu meningkatkan status kesehatan lansia melalui pendekatan praktek keperawatan. 1.+ S(,te-at(ka La./ran Sistematika laporan kegiatan ini adalah: 1? Bab 1 (edahuluan memuat: 3atar Belakang, )u.uan egiatan,

-an'aat an Sistematika 3aporan. $? Bab $ 5perasi /? Bab / onsep )eori memuat: atarak dan 2suhan onsep 3ansia, onsep (enyakit (ost lien (ost onsep 2suhan eperawatan eperawatan (ada memuat:

5perasi atarak. Aerontik (engka.ian, (erumusan %iagnosa "valuasi. 1? Bab 1 (enutup, memuat: esimpulan dan Saran. eperawatan, (eren0anaan, !mplementasi dan

BAB 2 KONSEP TEORI Pada bab ini akan dibahas %lien $engan P!st (perasi %atarak0 2.1 K/n,e. Te/r( Lan,(a 2.1.1 Bata,an Lan,(a -enurut oraganisasi kesehatan dunia >*H5?, lan.ut usia meliputi: 1? Usia pertengahan >middle age? ialah kelompok usia 14 sampai 4< tahun. $? 3an.ut usia >elderly? antara 98 ;1 tahun /? 3an.ut usia tua >old? antara ;4 <8 tahun 1? Usia sangat tua >very old? di atas <8 tahun 2.1.2 Pr/,e, Men!a (ada hakekatnya men.adi tua merupakan proses alamiah yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya yaitu masa anak, masa dewasa dan masa tua >6ugroho, 1<<$?. )iga tahap ini berbeda baik se0ara biologis maupun psikologis. -emasuki masa tua berarti mengalami kemuduran se0ara 'isik maupun psikis. emunduran 'isik engenai k!nsep te!ri yang e uat1 %!nsep

&ansia, %!nsep Penyakit P!st (perasi %atarak dan %!nsep 9suhan %eperawatan

ditandai dengan kulit yang mengendor, rambut memutih, penurunan pendengaran, penglihatan memburuk, gerakan lambat, kelainan berbagai 'ungsi organ vital, sensitivitas emosional meningkat dan kurang gairah. -eskpun se0ara alamiah ter.adi penurunan 'ungsi berbagai organ, tetapi tidak harus menimbulkan penyakit oleh karenanya usia lan.ut harus sehat. Sehat dalam hal ini diartikan: 1? Bebas dari penyakit 'isik, mental dan sosial, $? -ampu melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan sehari hari, /? -endapat dukungan se0ara sosial dari keluarga dan masyarakat >7ahard.o, 1<<9? 9kibat perke bangan usia, lanjut usia yang enuntut dirinya untuk engala i perubahan perubahan enerus0 9pabila pr!ses aka ti bullah berbagai

enyesuakan diri se8ara terus

penyesuaian diri dengan lingkungannya kurang berhasil

asalah0 Hurl!8k 2/4-43 seperti dikutip !leh Munandar9shar Suny!t! 2/4453

enyebutkan 1? $?

asalah

asalah yang

enyertai lansia yaitu1

etidakberdayaan 'isik yang menyebabkan ketergantungan pada orang lain, etidakpastian ekonomi sehingga memerlukan perubahan total dalam pola hidupnya,

/? -embuat teman baru untuk mendapatkan ganti mereka yang telah meninggal atau pindah, 1? -engembangkan akti'itas baru untuk mengisi waktu luang yang bertambah banyak dan 4? Bela.ar memperlakukan anak anak yang telah tumbuh dewasa. Berkaitan dengan perubahan 'isk, Hurlo0k mengemukakan bahwa perubahan 'isik yang mendasar adalah perubahan gerak. &anjut usia juga engala i perubahan dala inat0 Perta a inat terhadap diri

akin berta bah0 %edua

inat terhadap pena pilan se akin berkurang0 %etiga eningkat, terakhir inta terhadap kegiatan enjaga kebugaran enye pit0 ?ntuk itu diperlukan

inat terhadap uang se akin

kegiatan rekreasi tak berubah hanya 8enderung

!ti"asi yang tinggi pada diri usia lanjut untuk selalu elakukan latihan ;isik se8ara benar dan teratur untuk ;isiknya0 )erkaitan dengan perubahan, ke udian Hurl!8k 2/44+3 perubahan yang diala i !leh setiap !rang akan perubahan tersebut dan akhirnya yang ditunjukkan apakah e uaskan atau tidak e pengaruhi

;isiknya agar tetap sehat se8ara ;isik0 M!ti"asi tersebut diperlukan untuk eningkatkan kebugaran engatakan bahwa inatnya terhadap

e pengaruhi p!la hidupnya0 )agai ana sikap e uaskan, hal ini tergantung dari asalah

pengaruh perubahan terhadap peran dan pengala an pribadinya0 Perubahan ynag di inati !leh para lanjut usia adalah perubahan yang berkaitan dengan peningkatan kesehatan, ek!n! iBpendapatan dan peran s!sial 2A!ldstein, /44.3 %alam menghadapi perubahan tersebut diperlukan penyesuaian. Biri 0iri penyesuaian yang tidak baik dari lansia >Hurlo0k, 1<;<, -unandar, 1<<1? adalah: 1? -inat sempit terhadap ke.adian di lingkungannya. $? (enarikan diri ke dalam dunia 'antasi /? Selalu mengingat kembali masa lalu 1? Selalu khawatir karena pengangguran, 4? urang ada motivasi, 9? 7asa kesendirian karena hubungan dengan keluarga kurang baik, dan

;? )empat tinggal yang tidak diinginkan. $i lain pihak 8iri penyesuaian diri lanjut usia yang baik antara lain adalah1 yang kuat, ketidaktergantungan se8ara ek!n! i, k!ntak s!sial luas, dan hasil kerja, kekhawatiran ini la trehadap diri dan !rang lain0 enik ati kegiatan yang dilkukan saat ini dan inat

enik ati kerja e iliki

2.1.) Te/r( Pr/,e, Men!a 10 Te/r( 1 te/r( 2(/l/g( a? )eori genetik dan mutasi >somati0 mutatie theory? -enurut teori ini menua telah terprogram se0ara genetik untuk spesies spesies tertentu. -enua ter.adi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang diprogram oleh molekul molekul C %62 dan setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi. Sebagai 0ontoh yang khas adalah mutasi dari sel sel kelamin >ter.adi penurunan kemampuan 'ungsional sel? b? (emakaian dan rusak elebihan usaha dan stres menyebabkan sel sel tubuh lelah >rusak? 0? 7eaksi dari kekebalan sendiri >auto immune theory? %i dalam proses metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi suatu Dat khusus. 2da .aringan tubuh tertentu yang tidaktahan terhadap Dat tersebut sehingga .aringan tubuh men.adi lemah dan sakit. d? )eori +immunology slow virus, >immunology slow virus theory? Sistem imune men.adi e'ekti' dengan bertambahnya usia dan masuknya virus kedalam tubuh dapat menyebabkab kerusakan organ tubuh. e? )eori stres -enua ter.adi akibat hilangnya sel@sel yang biasa digunakan tubuh. 7egenerasi .aringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal, kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel@sel tubuh lelah terpakai. '? )eori radikal bebas 7adikal bebas dapat terbentuk dialam bebas, tidak

stabilnya radikal bebas >kelompok atom? mengakibatkan osksidasi oksigen bahan@bahan organik seperti karbohidrat dan protein. 7adikal bebas ini dapat menyebabkan sel@sel tidak dapat regenerasi. g? )eori rantai silang Sel@sel yang tua atau usang , reaksi kimianya menyebabkan ikatan yang kuat, khususnya .aringan kolagen. !katan ini menyebabkan kurangnya elastis, keka0auan dan hilangnya 'ungsi. h? )eori program emampuan organisme untuk menetapkan .umlah sel yang membelah setelah sel@sel tersebut mati. 20 Te/r( ke'(3aan ,/,(al a? @ 2ktivitas atau kegiatan >a0tivity theory? etentuan akan meningkatnya pada penurunan .umlah kegiatan se0ara langsung. )eori ini menyatakan bahwa usia lan.ut yang sukses adalah mereka yang akti' dan ikut banyak dalam kegiatan sosial. @ Ukuran optimum >pola hidup? dilan.utkan pada 0ara hidup dari lan.ut usia. @ -empertahankan hubungan antara sistem sosial dan individu agar tetap stabil dari usia pertengahan ke lan.ut usia b? epribadian berlan.ut >0ontinuity theory? %asar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lan.ut usia. )eori ini merupakan gabungan dari teori diatas. (ada teori ini menyatakan bahwa perubahan yang ter.adi pada seseorang yang lan.ut usia sangat dipengaruhi oleh tipe personality yang dimiliki. 0? )eori pembebasan >disengagement theory? )eori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia, seseorang se0ara berangsur@angsur mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya. eadaan ini mengakibatkan interaksi sosial lan.ut usia menurun, baik se0ara kualitas maupun kuantitas sehingga sering ter.aadi kehilangan ganda >triple loss?, yakni :

1. $. /.

kehilangan peran hambatan kontak sosial berkurangnya kontak komitmen

2.1.+ Per-a,ala an 4ang Ter'a5( Pa5a Lan,(a Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan pen0apaian kese.ahteraan lan.ut usia, antara lain: >Setiabudhi, ). 1<<< : 18@1$? 1? (ermasalahan umum a? -akin besar .umlah lansia yang berada dibawah garis kemiskinan. b? -akin melemahnya nilai kekerabatan sehingga anggota keluarga yang berusia lan.ut kurang diperhatikan , dihargai dan dihormati. 0? 3ahirnya kelompok masyarakat industri. d? -asih rendahnya kuantitas dan kulaitas tenaga pro'esional pelayanan lan.ut usia. e? Belum membudaya dan melembaganya kegiatan pembinaan kese.ahteraan lansia. $? (ermasalahan khusus : a? Berlangsungnya proses menua yang berakibat timbulnya masalah baik 'isik, mental maupun sosial. b? Berkurangnya integrasi sosial lan.ut usia. 0? 7endahnya produkti'itas ker.a lansia. d? Banyaknya lansia yang miskin, terlantar dan 0a0at. e? Berubahnya nilai sosial masyarakat yang mengarah pada tatanan masyarakat individualistik. '? 2danya dampak negati' dari proses pembangunan yang dapat mengganggu kesehatan 'isik lansia 2.1.% Fakt/r 1 *akt/r 4ang Me-.engar! ( Ket!aan 1? Hereditas atau ketuaan genetik $? 6utrisi atau makanan /? Status kesehatan 1? (engalaman hidup 4? 3ingkungan 9? Stres 2.1.6 Per!2a an 1 .er!2a an 4ang Ter'a5( Pa5a Lan,(a

1? (erubahan 'isik -eliputi perubahan dari tingkat sel sampai kesemua sistim organ tubuh, diantaranya sistim perna'asan, pendengaran, penglihatan, integumen. $? (erubahan mental &aktor@'aktor yang mempengaruhi perubahan mental : a? (ertama@tama perubahan 'isik, khsusnya organ perasa. b? d? esehatan umum eturunan >hereditas? 0? )ingkat pendidikan e? 3ingkungan '? Aangguan syara' pan0a indera, timbul kebutaan dan ketulian. g? Aangguan konsep diri akibat kehilangan kehilangan .abatan. h? 7angkaian dari kehilangan , yaitu kehilangan hubungan dengan teman dan 'amili. i? Hilangnya kekuatan dan ketegapan 'isik, perubahan terhadap gambaran diri, perubahan konsep dir. /? (erubahan spiritual 2gama atau keper0ayaan makin terintegrasi dalam kehidupannya >-aslow, 1<;8? 3ansia makin matur dalam kehidupan keagamaanya , hal ini terlihat dalam ber'ikir dan bertindak dalam sehari@hari >-urray dan Eentner, 1<;8? kardiovaskuler, sistem pengaturan tubuh, muskuloskeletal, gastro intestinal, genito urinaria, endokrin dan

2.1.7 Pen8ak(t 4ang Ser(ng D('!-.a( Pa5a Lan,(a -enurut the 6ational 5ld (eopleFs *el'are Boun0il , dikemukakan 1$ ma0am penyakit lansia, yaitu : 1? %epresi mental $? Aangguan pendengaran /? Bronkhitis kronis 1? Aangguan pada tungkaiCsikap ber.alan. 4? Aangguan pada koksa C sendi pangul

9? 2nemia ;? %emensia 2.2 K/n,e. Pen8ak(t Katarak 2.2.1 De*(n(,( atarak adalah kekeruhan pada lensa tanpa nyeri yang berangsur angsur penglihatan kabur akhirnya tidak dapat menerima 0ahaya >Barbara B.3ong, 1<<9? 2.2.2 Et(/l/g( 1? etuaan biasanya di.umpai pada katarak Senilis oleh sinar G atau benda benda radioakti'. /? (enyakit mata seperti uveitis. 1? (enyakit sistemis seperti %-. 4? %e'ek kongenital 2.2.) Pat/*(,(/l/g( %alam keadaan normal transparansi lensa ter.adi karena adanya keseimbangan atara protein yang dapat larut dalam protein yang tidak dapat larut dalam membran semipermiabel. 2pabila ter.adi peningkatan .umlah protein yang tdak dapat diserap dapat mengakibatkan penurunan sintesa protein, perubahan biokimiawi dan 'isik dan protein tersebut mengakibatkan .umlah protein dalam lens melebihi .umlah protein dalam lensa melebihi .umlah protein dalam bagian ynag lain sehingga membentuk suatu kapsul yang dikenal dengan nama katarak. )er.adinya penumpukan 0airanCdegenerasi dan desintegrasi pada serabut tersebut menyebabkan .alannya 0ahaya terhambat dan mengakibatkan gangguan penglihatan. 2.2.+ Ma9a- 1 -a9a- Katarak 1? katarak kongenital 2dalah katarak sebagian pada lensa yang sdah idapatkan pada waktu lahir. Jenisnya adalah: a? b? 0? atarak lamelar atau Donular. atarak polaris posterior. atarak polaris anterior $? )rauma ter.adi oleh karena pukulan benda ta.amCtumpul, terpapar

d? e? $? /?

atarak inti >katarak nuklear? atarak sutural

atarak .uvenil 2dalah katarak yang ter.adi pada anak anak sesudah lahir. atarak senil 2dalah kekeruhan lensa ang ter.adi karena bertambahnya usia. 2da beberapa ma0am yaitu: a? katarak nuklear ekeruhan yang ter.adi pada inti lensa b? 0? atarak kortikal ekeruhan yang ter.adi pada korteks lensa atarak kupli'orm )erlihat pada stadium dini katarak nuklear atau kortikal. atarak senil dapat dibagi atas stadium: a? katarak insipiens atarak yang tidak teratur seperti ber0ak ber0ak yang membentuk gerigi dengandasar di peri'er dan daerah .ernih di antaranya. b? katarak imatur )er.adi kekeruhan yang lebih tebal tetapi tidak atau belum mengenai seluruh lensa sehingga masih terdapt bagian@ bagian yang .ernih pada lensa.

0?

katarak matur Bila proses degenerasi ber.ala terus maka akan ter.adi pengeluaran air bersama sama hasil desintegritas melalui kapsul.

d?

katarak hipermatur -erupakan proses degenerasi lan.ut sehingga korteks lensa men0air dan dapat keluar melalui kapsul lensa.

1?

atarak komplikasi )er.adi akibat penyakit lain. (enyakit tersebut dapat intra okular atau penyakit umum.

4?

atarak traumatik

)er.adi akibat ruda paksa atau atarak traumatik. 2.) K/,e. A,! an Ke.era3atan Pa5a Pa,(en Dengan P/,t O.era,( Katarak 2.).1 Pengka'(an 1? %ata Subyekti' a? 6yeri b? -ual 0? %iaporesis d? 7iwayat .atuh sebelumnya e? (engetahuan tentang regimen terapeutik '? Sistem pendukung, lingkungan rumah. $? %ata obyekti' a? (erubahan tanda tanda vital b? 7espon yang aDim terhadap nyeri 0? )anda tanda in'eksi: C C C C C C C d? '? emerahan "dema !n'eksi kon.ungtiva >pembuluh darah kon.ungtiva menon.ol? %rainase pada kelopak mata dan bulu mata Eat purulen (eningaktan suhu tubuh 6ilai laboratorium: peningkatan S%(, perubahan S%(, hasil pemeriksaan kultur sesitivitas abnormal. eta.aman penglihatan masing masing mata. emungkinan penghalang lingkungan sepertiH C C C C g? kaki kursi, perabot yang rendah )iang in'us )empat sampah Sandal e? Bara ber.alan, riwayat .atuh sebelumnya.

esiapan dan kemampuan untuk bela.ar dan menyerap in'ormasi.

2.).2 Per!-!,an D(agn/,a Ke.era3atan $? 6yeri akut bCd interupsi pembedahan .aringan tubuh

/? 7esiko tinggi terhadap in'eksi bCd peningkatan perentanan sekunder terhadap interupsi permukaan tubuh. 1? 7esiko tinggi terhadap 0idera bCd keterbatasan penglihatan, berada di lingkungan yang asing dan keterbatasan mobilitas dan perubahan kedalaman persepsi karena pelindung mata. 4? 7esiko tinggi terhadap in'ekti' penatalaksanaan regimen terapeutik bCd kurang aktivitas yang dii.inkan, obat obatan, komplikasi dan perawatan lan.utan. 2.).) Peren9anaan 10 N8er( ak!t a? b? 0? )u.uan: nyeri teratasi riteria hasil: klien melaporkan penurunan nyeri progresi' dan penghilangan nyeri setelah intervensi. !ntervensi: Bantu 7asional: klien dalam dalam mengidenti'ikasi membuat tindakan dan penghilangan nyeri yang e'ekti'. -embantu diagnosa kebutuhan terapi. Jelaskan bahwa nyeri dapat akan ter.adi sampai beberapa .am setelah pembedahan. 7asional: 6yeri post op dapat ter.adi sampai 9 .am post op. C 3akukan tindakan penghilanagn nyeri non invasi' atau non 'armakologik, seperti berikutH (osisi: tinggikan bagian kepala tempat tidur, berubah ubah antara berbaring pada punggung dan pada sisi yang tidak dioperasi. C C %istraksi 3atihan relaksasi

7asional: beberapa tindakan penghilang nyeri non invasi' adalah tindakan mandiri yang dapat dilaksanakan perawat dalam usaha meningkatkan kenyamanan pada klien. Berikan dukungan tindakan penghilangan nyeri dengan aalgesik yang diresepkan. 7asional: 2nalgesik mambantu dalam menekan respon nyeri dan menimbulkan kenyamanan pada klien.

Beritahu doker .ika nyeri tidak hilang setelah I .am pemberian obat, .ika nyeri disertai mual atau .ika anda memperhatikan drainase pada pelindung mata. 7asional: )anda ini menun.ukkan peningaktan tekanan intra okuli >)!5? atau komplikasi lain.

20 Re,(k/ t(ngg( ter a5a. (n*ek,( a? b? 0? C C )u.uan: in'eksi tidak ter.adi. riteria hasil: klien akan menun.ukkan penyembuhan insisi tanpa ge.ala in'eksi. !ntervensi: )ingkatkan penyembuhan luka: Berikan dorongan untuk mengikuti diet yang seimbang dan asupan0airan yang adekuat. !nstruksikan klien untuk tetap menutup mata sampai hari pertama setelah operasi atau sampai diberitahukan 7asional: 6utrisi dan hidrasi yang optimal meningkatkan kesehatan mata: C C C Bu0i tangan sebelum memulai (egang alat penetes agak .auh dari mata etika meneteskan, hindari kontak antara ata, tetesan dan alat penetes. 2.arkan teknik ini kepada klien dan anggota keluarganya. 7asional: C C C C C C )eknik aseptik meminimialkan masuknya mikroorganisme dan mengurangi resiko in'eksi. a.i tanda dan ge.ala in'eksi: emerahan, edema pada kelopak mata !n'eksi kon.ungtiva >pembuluh darah menon.ol? %rainase pada kelopak mata dan bulu mata -ateri purulen pada bilik anterior >antara kormJnea dan iris? (eningkatan suhu 6ilai laboratorium abnormal >mis. (eningkatan S%(, se0ara keseluruhan, yang meningkatkan penyembuhan Aunakan teknik aseptik untuk meneteskan tetes

hasil kultur dan sensitivitas positi'? 7asional: %eteksi dini in'eksi memungkinkan penanganan yang 0epat untuk meminimalkan keseriusan in'eksi. 3akukan tindakan untuk men0egah ketegangan pada .ahtan >misal an.urkan klien menggunakan ka0amata protekti' dan pelindung mata pada siang hari dan pelindung mata pada malam hari?. 7asional: etegangan pada .ahitan dapat menimbulkan interupsi men0iptakan .alan masuk untuk mikroorganisme. Beritahu dokter tentang semua drainase yang terlihat men0urigakan. 7asional: %rainase abnormal memerlukan evaluasi medis dan kemungkinan memulai penanganan 'armakologi. )0 Re,(k/ t(ngg( ter a5a. 9(5era a? b? 0? )u.uan: Bidera tidak ter.adi. riteria hasil: !ntervesi: 5rientasikan klien pada lingkungan ketika tiba. 7asional: (engenalan klien dengan lingkungan membantu mengurangi ke0elakaan. C C C -odi'ikasi lingkungan untuk menghilangkan kemungkinan bahaya. Singkirkan penghalang dari .alur ber.alan. Singkrkan sedotan dari baki. (astikan pintu dan la0i tetap tertutup atau terbuka se0ara sempurna. 7asonal: ehilangan atau gangguan penglihatan atau menggunakan pelindung mata .uga apat mempengaruhi resiko 0idera yang berasal dari gangguan keta.aman dan kedalaman persepsi. )inggikan pengaman tempat tidur. 3etakkan benda dimana klien dapat melihat dan meraihnya tanpa klien men.angkau terlalu .auh. 7asional: )inakan ini dapat membantu mengurangi resiko lien tidak mengalami 0idera atau trauma .aringan selama dirawat.

ter.atuh. C C C C C Bantu klien dan keluarga mengevaluasi lingkungan rumah untuk kemungkinan bahaya. karpet yang tersingkap. abel listrik yang terpapar. (erabot yang rendah Binatang peliharaan )angga

7asional: (erlunya untuk empertahankan lingkungan yang aman dilan.utkan setelah pulang. +0 Re,(k/ t(ngg( ter a5a. (ne*ekt(* .enatalak,anaan reg(-en tera.e!t(k a? b? 0? C C C C C )u.uan: !ne'ekti' penatalaksanaan regimen tidak ter.adi. riteria hasil: Berkaitan dengan ren0ana pemulangan ru.uk pada ren0ana pemulangan. !ntervensi: %iskusikan akti'itas yang diperbolehkan setelah pembedahan. -emba0a -enonton televisi -emasak -elakukan peker.aan rumah tangga yang ringan -andi siram atau mandi di bak mandi.

7asional: -emulai diskusi dengan menguraikan akti'itas yang diperbolehkan daripada pembatasan mem'okuskan klien pada aspek positi' penyembuhan daripada aspek negati'nya. C C C C C mata (ertegas pembatasan akti'itas yang disebutkan dokter yang mungkin termasuk menghindari akti'itas berikut: Berbaring pada sisi yang dioperasi -embungkuk melewati pinggang -engangkat benda yang beratnya melebihi 18 kg. -andi -engedan selama de'ekasi. dan men0egah peningkatan tekanan okuler.

7asional: (embatasan diperlukan utnuk menguangi gerakan

(embatasan yang spesi'ik tergantung pada beberapa 'aktor, termasuk si'at dan luasnya pembedahan, pre'erensi dokter, umur serta status kesehatan klien se0ara keseluruhan. (emahaman klein tentang alasan untuk pembatasan ini dapat mendorong kepatuhan klien. )ekankan pentingnya tidak mengusap mata atau menggosok mata dan men.aga balutan serta pelindung protekti' tetap pada tempatnya sampai hari pertama setelah operasi. 7asional: -engusap atau menggosok mata dapat merusak integritas .ahitan dan memebrikan .alan masuk untk mikroorganisme. -en.aga mata tertutup mengurangi resiko kontaminasi oleh mikroorganisme di udara. C C C C Jelaskan in'ormasi berikut untuk tetap setiap obat obatan yang diresepkan. 6ama, tu.uan dan ker.a obat. Jadwal, dosis >.umlah dan waktu? )eknik pemberian !nstruksi atau kewaspadaan khusus

7asional: -emberikan in'ormasi yang akurat sebelum pulang dapat meningkatkan kepatuhan dengan regimen pengobatan dan membantu men0egah kesalahan dalam pemberian obat. C C C C !nstruksikan klien dan keluarga untuk melaporkan tanda dan ge.ala berikut: ehilangan penglihatan 6yeri pada mata 2bnormalitas penglihatan >misalnya, kilasan 0ahaya atau mengeras? "merahan, drainase meningkat, suhu meningkat. 7asional: -elaporkan tanda dan ge.ala ini lebih awal memungkinkan intervensi yang 0epat untuk men0egah atau meminimalkan in'eksi, peningkatan tekanan intra okular, perdarahan, terlepasnya retina atau komplikasi lain. !nstruksikan untuk men.aga hygiene mata >membuang drainase yang mengeras dengan menyeka

kelopak mata yang terpe.am menggunakan bola kapas yang dielmbabakan dengan larutan irigasi mata?. 7asional: Sekresi dapat melekat pada kelopak mata dan blu mata. (embuangan sekresi dapat memberikan kenyamanan dan mengurangi resiko in'eksi dengan mneghilangkan sumber mikroorganisme. )ekankan pentingnya perawatan lan.utan yang adekuat, dengan adwal yang ditentukan oleh ahli bedah. lien harus mengetahui tanggal dan waktu .adwal per.an.ian pertamanya sebelum pulang. 7asional: (erawatan lan.utan memberikan kemungkinan penyembuhan dan memngkinkan deteksi dini komplikasi. Sediakan instruksi tertulis pada waktu klien pulang. 7asional: !nstruksi tertulis memberikan klien dan keluarga sumber in'ormasi yang dapat merekam ru.uk .ika diperlukan. 2.).+ Pelak,anaan %isesuaikan dengan intervensi yang telah ditetapkan serta keadaan umum klien. 2.).% E:al!a,( %isesuaikan dengan tu.uan yang telah ditetapkan, menggunakan metode S52(.

BAB 3 ASUHAN KEPERA;ATAN PADA KLIEN LANSIA IBU &AIKEM DENGAN POST OPERASI KATARAK DI ;ISMA PANDU< PST; =BAHAGIA> MAGETAN TANGGAL $) 1 $7 DESEMBER 2$$1

).1 Pengka'(an (engka.ian dilaksanakan pada tanggal / %esember $881 pada pukul 11./8 *!B samapi dengan selesai pada pukul 1$./8 *!B. ).1.1 Peng!-.!lan 5ata 1? %ata biogra'i klien a? 6ama : J 2 ! "b? )empat dan tanggal lahir: Bo.onegoro, 1<19 0? (endidikan terakhir: tidak sekolah d? e? '? g? h? i? .? k? 2gama: !slam Satus perkawinan: .anda meninggal tanpa anak )BCBB: 118 0m C // kg (enampilan umum: bersih dan rapi, tubuh kurus, ramah. Biri 0iri tubuh: .alan masih tegak, rambut sebagian memutih. 2lamat: Sepan.ang, Surabaya 5rang yang dekat dihubungi: adik klien Hubungan dengan klien: adik kandung.

$? 7iwayat keluarga

eterangan: K laki @ laki K perempuan panti K klien !bu Jaikem K )inggal sendiri di

K meninggal /? 7iwayat peker.aan (eker.aan saat ini: @@ (eker.aan sebelumnya: tukang pi.at keliling, sumber sumber pendapatan dan ke0ukupan terhadap kebutuhan: @@ 1? 7iwayat lingkungan hidup lien tinggal di *isma (andu, 1 kamar berdua dengan !bu %armiatun. ondisi kamar 0ukup bersih, peralatan makan tertata rapi di atas me.a, tidak ada pakaian kotor yang menumpuk atau tergantung, kondisi tempat tidur 0ukup bersih. (ertukaran udara an 0ahaya matahari 0ukup bersih. )ingkat kenyamanan dan priva0y 0ukup ter.amin. digunakan. 4? 7iwayat rekreasi lien mengaku sering .alan .alan kewisma wisma yang lain untuk menengok teman temannya atau sekedar mengobrol. lien .uga mengatakan sangat senang dengan adanya kegiatan senam lansia setiap hari Selasa dan teman temannya yang lain. 9? Sistem pendukung %i panti ada seorang perawat lulusan S( dan panti telah mengkibatkan ker.asama sistem ru.ukan dengan puskesmas pembantu Bandire.o serta 7SU% -agetan. Serta keberadaan teman sekamar klien yang sangat memperhatikan kondisi klien sangat membantu pegawasan kesehatan klien. ;? %eskripsi kekhususan lien semen.ak bulan puasa, ra.in puasa setiap hari dan sampai har ini belum pernah gagal puasa. Sholat 4 waktu .uga dilaksanakan oleh klien se0ara rutin, bahkan shalat tarawih pun dilaksanakan setiap hari di musholla. :? Status kesehatan lien mengatakan penglihatannya mulai terasa kabur se.ak lebih kurang / tahun yang lalu. lien .uga mengatakan tidak menderita penyakit lain, klien merasa seat sehat sa.a. Semen.ak operasi klien mengeluh nyeri pada mata kiri, mata kiri terasa panas, berair, nyeri terasa sampai menyebar ke kepala. amis serta kegiatan rekreati' setiap hari 7abu, karena ada hiburan serta kesempatan bertemu dengan lien .uga punya tongkat 1 buah, tapi .arang

(rovokative Luality 7egion Severity s0ale )imming

6yeri

dirasa

setelah

klien

terpapar

sinarmatahari langsung atau baru bangun tidur. : 6yeri dirasakan menyebarsampai ke kepala disertai mata kiri terasa panas dan berair. : 6yeri terasa pada mata kiri menyebar sampai kepala : Bila nyeri kambuh, klien mengatakan sulit tidur. : saat bangun tidur dan setelah terpapar sinar matahari langsung. lien post op 19 hari yang lalu dan telah banyak mendapatkan in'ormasi dari perawat panti serta pendamping wisma yang bertugas mengenai perawatan luka pada post operasi serta pantangan pantangan yang harus diperhatikan oleh klien. )etapi setelah dilaksanakan pengka.ian , terlihat banyak sekret yang menumpuk pada mata kiri dan ternyata klien belum memahami beberapa pantangan yang arus di.alaninya. 5bat obatan: bila nyeri biasanya perawat memberikan Aentamy0in Salp /M1 Satus imunisasi: @@ 2lergi terhadap obat obatan, makanan maupun Dat paparan lain seperti debu, 0ua0a tidak ada pada klien. <? 2 % 3 >a0tivity daily living? Berdasarkan indeks 2)ES, pemenuhan kebutuhan 2%3 klien diskor dengan 2 karena berdasarkan pengamatan mahasiswa, klien mampu memenuhi kebutuhan makan, kontinen, berpindah, ke kamar ke0il dan berpakaian se0ara mandiri. ebutuhan istirahat tidur kadang kadang terganggu bila nyeri pada luka post operasi kambuh. (ada pengka.ian personal hygiene tampak penumpukan sekret pada mata kiri klien. (sikologis kien meliputi: (ersepsi klien terhadap penyakit: klien merasa wa.ar karena umurnya sudah tua. onsep diri baik karena klien mampu memandang dirinya se0ara positi' dan mau menerima kehadiran orang lain. "mosi klien stabil emampuan adaptasi klien baik, terlihat daris

eringnya klien mengun.ungi teman temannya di wisma yang lain. -ekanisme pertahanan diri: klien mengnaggap kehidupan di luar panti sudah tidak menarik lagi baginya, klien ingin menghabiskan hari tuanya di panti. lien mengatakan senang tinggal di panti karena mendapatkan keteraturan dalam hal makan, istirahat dan kebutuhan lain terpenuhi. 18?)in.auan sistem a? b? 0? d? e? C C C C '? C C C C g? eadaan umum: baik, klien tampak bersih. )ingkat kesadraan : B- >0ompos mentis? Skala koma glasgow: 14 )anda tanda vital: 6: ;9 MCmntH S: /9,: 8B, 77: 1: MCmntH )%: 1/8C:8 mmHg. Sistem kardiovaskuler: !nspeksi: keadaan umum terlihat baik (alpasi: )idak ada pelebaran pembuluh darah dan pembesaran .antung. (erkusi: )idak ada suara redup, pekak atau suara abnoral lain. 2uskultasi: !rama .antung teratur, tidak ada suara lain menyertai. Sistem perna'asan: !nspeksi: dada kaCki terlihat simetris, pergerakan otot dada >@? (alpasi: )idak ada pembesaran abnormal, iktus kordis teraba. (erkusi: Suara paru kaCki sama dan seimbang 2uskultasi: Suara pekak, redup, wheeDing >@? Sistem integumen !nspeksi: tekstur kulit terlihat kendur, keriput>N?, peningkatan pigmen >N?, dekubitus >@?, bekas luka >@?. (alpasi: turgor kulit baik. h? Sistem perkemihan lien mengatakan biasa buang air ke0il di kamar mandi, 'rekuensi /@1 MChari, .umlah baias >188 00?. 6gompol >@? i? Sistem muskuloskletal 75- klien baikCpenuh, klien seimbang dalam ber.alan,

osteoporosis

>@?,

kemampuan

menggenggam

kuat,

otot

ekstremitas kaCki sama kuat, tidak ada kelainan tulang, atro'i dll. .? Sistem endokrin lien mengatakan tidak menderita ken0ing manis. (alpasi: tidak ada pembesaran kelen.ar. k? Sistem immune lien mengatkan belum pernah disuntik imunisasi, sensitivitas terhadap Dat alergen >@?, riwayat penyakit berkaitan dengan imunisasi, klien mengatakan tidak tahu. l? Sistem gastrointestinal lien hanya mengkonsumsi makanan yang disediakan dari dapur umum panti ditambah dengan kadang kadang minum kopi. lien mampu menghabiskan 1 porsi makanan yang lien disediakan pendamping wisma tanpa keluhan mual.

mengatakan tinggal di panti membuatnya makan teratur /MChari dengan sna0k $MChari dan tambahan susu, teh atau kopi sehingga klien merasakan badannya lebih gemuk semen.ak tinggal di panti. BB sekarang: // kg, keadaan gigi klien: sudah ompong semuanya, klien mengatakan tidak ada kesulitan menelan an mengunyah makanan. m? Sistem reproduksi lien mengatakan tidak punya anak dari hasil pernikahannya, riwayat berhenti menstruasi lebih kurang /8 tahun yll. n? Sistem persyara'an eadaan status mental klien baik dengan emosi stabil. 7espon klien terhadap pembi0araan >N? dengan bi0ara yang normal dan .elas, suara pelo >@?, bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa dan bahasa !ndonesia. !nterpretasi klien terhadap lawan bi0ara 0ukup aik. eadaan mata kiri tampak penumpukan sekret, penglihatan agak kabur tetapi klien mampu pergi ke wisma lain tanpa bimbingan orang lain atau menggunakan tongkat dan klien .uga mampu mengikuti kegiatan senam dengan baik. !53 >N?, hiperemis >N?. mtr. lien mampu melihat dalam .arak pandang 48 emampuan pendengaran agak menurun sehingga lawan

bi0ara harus berbi0ara agak keras supaya klien mendengar.

11?Status kogniti'Ca'ekti'Csosial a? Short potable mental status Ouestionaire >S(-SL? dengan skor: 18, 'ungsi intelektual utuh. b? -ini mental state eMam >--S"? dengan skor: $4, aspek kogniti' dari 'ungsi mental dalam keadaan baik. 0? !nventaris depresi be0k, dengan skor: / pada keraguan raguan, kesulitan ker.a dan keletihan. Jadi tidak ada tanda tanda depresi pada klien. d? 2pgar keluarga denagn lansia, skor: : dimana 'ungsi sosial klien dalam kedaan normal. 1$?%ata penun.ang Hasil pemeriksaan gluko test >@? ).1.2 Anal(,a Data
N/ 1. Data %S: C kiri pot op menyebar lie Et(/l/g( !nterupsi pembedahan Ma,ala 6yeri

n mengeluh nyeri pada mata katarak pada mata ke kiri. kepala saat terpapar sinar matahari atau baru bangun tidur. C n mengatakan bila lie nyeri kambuh, mengalami kesulitan tidur. C n mengatakan lie riwayat operasi katarak mata kiri 19 hari yll. %5: $. C a kiri berair, hiperemis>N? C >N? !53 -at (eningkatan kerentanan skunder terhadap interupsi 7esiko in'eksi

%S: C n mengatakan mata lie kiri terasa nyeri, panas dan nyeri menyebar sampai ke kepala. C terus /. %5: C et pada mata kiri >N?. C a kiri berair>N? C yll. %S: 7iw ayat post op katarak 19 hari -at Sekr berair lie n mengatakan mata kirinya dan mengeluarkan kotoran.

pembedahan katarak.

eterbatasan penglihatan.

7esiko 0idera

C
n mengatakan

lie matanya

terasa kabur se.ak / tahun

yang lalu. C n mengatakan sudah :4 tahun. %5: C n ber.alan tegap, ber.alan C .arak pandang 48 mtr. seimbang lie 0ara tapi lie n mampu melihat dalam lie usianya

ragu ragu.

).1.) Per!-!,an Ma,ala 1? 6yeri $? 7esiko in'eksi /? 7esiko 0idera ).2 D(agn/,a Ke.era3atan 5an Per!-!,an Pr(/r(ta, ke.era3atan ).2.1 D(agn/,a Ke.era3atan 1? 6yeri bCd interupsi pembedahan katarak pada mata kiri ditandai dengan:
%S: C C C hari yll. %5: C C -ata kiri berair, hiperemis>N? !53 >N? lien mengeluh nyeri pada mata kiri pot op menyebar ke kepala saat terpapar sinar matahari atau baru bangun tidur. lien kesulitan tidur. lien mengatakan riwayat operasi katarak mata kiri 19 mengatakan bila nyeri kambuh, mengalami

$? 7esiko in'eksi bCd peningkatan kerentanan skunder terhadap interupsi pembedahan katarak ditandai dengan:
%S: C C %5: C C C Sekret pada mata kiri >N?. -ata kiri berair>N? 7iwayat post op katarak 19 hari yll. lien mengatakan mata kiri terasa nyeri, panas dan nyeri menyebar sampai ke kepala. lien mengatakan mata kirinya terus berair dan mengeluarkan kotoran.

/? 7esiko 0idera bCd keterbatasan penglihatan ditandai dengan:


%S:

C yang lalu. C %5:

lien mengatakan matanya terasa kabur se.ak / tahun

lien mengatakan usianya sudah :4 tahun.

C ragu ragu. C

lien ber.alan tegap, 0ara ber.alan seimbang tapi lien mampu melihat dalam .arak pandang 48 mtr.

).2.2 Pr/r(ta, Ke.era3atan 1? 6yeri bCd interupsi pembedahan katarak pada mata kiri ditandai dengan:
%S: C C C hari yll. %5: C C -ata kiri berair, hiperemis>N? !53 >N? lien mengeluh nyeri pada mata kiri pot op menyebar ke kepala saat terpapar sinar matahari atau baru bangun tidur. lien kesulitan tidur. lien mengatakan riwayat operasi katarak mata kiri 19 mengatakan bila nyeri kambuh, mengalami

$? 7esiko in'eksi bCd peningkatan kerentanan skunder terhadap interupsi pembedahan katarak ditandai dengan:
%S: C C %5: C C C Sekret pada mata kiri >N?. -ata kiri berair>N? 7iwayat post op katarak 19 hari yll. lien mengatakan mata kiri terasa nyeri, panas dan nyeri menyebar sampai ke kepala. lien mengatakan mata kirinya terus berair dan mengeluarkan kotoran.

/? 7esiko 0idera bCd keterbatasan penglihatan ditandai dengan:


%S:

C yang lalu. C %5: C ragu ragu.

lien mengatakan matanya terasa kabur se.ak / tahun

lien mengatakan usianya sudah :4 tahun. lien ber.alan tegap, 0ara ber.alan seimbang tapi

lien mampu melihat dalam .arak pandang 48 mtr.

/./ (eren0anaan NO 1. DIAGNOSA TU&UAN Nyeri bBd interupsi Setelah diberikan pe bedahan pada ata kiri0 katarak asuhan keperawatan selama / hari, nyeri berkurang dengan: C 6yeri berkurang. C !stirahat tidur ter0ukupi : .am. C -ata tidak berair dan tidak merah. 3akukan tindakan penghilanagn nyeri non invasi' atau non 'armakologik, seperti berikutH C tinggikan antara (osisi: bagian berbaring kepala pada tempat tidur, berubah ubah punggung dan pada sisi yang tidak dioperasi. C C relaksasi nyeri dengan Berikan dukungan tindakan penghilangan aalgesik yang diresepkan. 5bservasi nyeri terutama bila disertai mual. pembatasan (ertegas akti'itas yang disebutkan dokter yang mungkin termasuk menghindari akti'itas berikut: C Berbaring pada sisi yang dioperasi %istraksi 3atihan ditandai

INTER?ENSI Bantu klien dalam mengidenti'ikasi tindakan penghilangan nyeri yang e'ekti' dengan tidur dalam posisi I duduk.

C C t C >esik! $. in;eksi bBd Setelah asuhan keperawatan selama / hari, penyembuhan luka: C insisi tanpa in'eksi. C emerahan >@? C "dema mata >@? C %rainase C -ateri purulen >@? C (eningkatan tubuh >@? suhu pada C C kelopak mata >@? kelopak tetes mata: C sebelum memulai yang in'eksi tidak ter.adi ditandai dengan: C (enyembuhan luka diberikan C selama de'ekasi. skunder interupsi peningkatan kerentanan terhadap benda melebihi 18 kg.

-embungk uk melewati pinggang -engangka yang beratnya

-andi -engedan

pe bedahan katarak0

)ingkatkan Berikan dorongan untuk mengikuti diet seimbang dan asupan0airan yang adekuat. Aunakan teknik aseptik untuk meneteskan Bu0i tangan (egang alat penetes agak .auh dari mata etika meneteskan, hindari kontak antara ata, tetesan dan alat penetes. 2.arkan teknik ini kepada klien dan anggota keluarganya.

dan ge.ala in'eksi: C C

a.i

tanda

emerahan, edema pada kelopak mata !n'eksi

kon.ungtiva >pembuluh darah menon.ol? C mata C -ateri purulen pada bilik anterior >antara kormJnea dan iris? C 7esiko /. 0idera bCd C n suhu 6ilai laboratorium abnormal >mis. (eningkatan S%(, hasil kultur dan sensitivitas positi'? tindakan Setelah asuhan keperawatan selama / hari, 0idera tidak ter.adi ditandai dengan: C lien atau .aringan dirawat. C tidak trauma selama mengalami 0idera -odi'ikasi lingkungan untuk menghilangkan kemungkinan bahaya: C penghalang ber.alan. (astikan pintu dan la0i tertutup atau terbuka dengan sempurna. )inggikan tempat tidur. 3etakkan benda dimana klien dapat melihat dan meraihnya tanpa klien men.angkau terlalu .auh. Singkirkan dari .alur diberikan an.urkan mata hari?. untuk klien 3akukan men0egah menggunakan hari dan ketegangan pada .ahtan >misal ka0amata protekti' dan pelindung pada siang pelindung mata pada malam keterbatasan penglihatan. (eningkata %rainase pada kelopak mata dan bulu

).+ I-.le-enta,( ;akt!@tgl 1 1$ $881 8<.88 C tasan akti'itas. C 2supa n giDi dan minum yang memadai >makan 1 porsi habis?. C 4 1$ $881 8<./8 -engu rangi paparan terhadap sinar matahai atau kontak langsung dengan benda alergen. valuasi C me.a. C ihan lantai kamar. C 4 1$ $881 11.88 sang gorden mengurangi -ema untuk paparan dipel oleh petugas. lien bela.ar bersemangat memebrsihkan ebers lingkungan tidur klien: (enem patan benda benda di -enge kamar lien menata barang barang >gelas, piring, sendok? di atas tempat tidur. A orden telah terpasang. 3 antai kamar disapu dan lien tidur. marapikan me.a ke0il di samping tempat I-.le-enta,( -emb erikan H" pentingnya: (emba lien ber.an.i akan selalu mengahbiskan makanannya. lien banyak tentang dirasakannya. bertanya nyeri yang porsi lien kooperati'. E:al!a,(

terhadap snar matahari.

sekret mata. lien dapat .arkan 4 1$ $881 C teknik kebersihan mata: Bara -enga perawatan meneteskan obat tetes mata oleh sekamarnya. sendiri dibantu teman

1$./8 C

membersihkan sekret. Bara meneteskan obat tetes mata. C -engg

lien sudah punya pelindung ka0amata

sinar matahari.

9 1$ $881 8<.88

unakan pelindung mata bila keluar wisma di siang hari.

lien berbaring ke posisi sebelah kanan, kadang berganti posisi dengan semi 'owler.

ke sisi mata yang

-enga tur posisi tidur klien berbaring tidak lien tampak kesulitan mengikuti tetapi mau unutk berlatih. instruksi, men0oba dioperasi.

-elati h relaksasi untuk mengurangi rasa sakit pada mata kiri.

).% E:al!a,( N/ 1. D(agn/,a Ke.era3atan Nyeri bBd interupsi S: pe bedahan ata kiri0 katarak pada E:al!a,( lien mengatakan nyeri pada mata kiri sudah agak berkurang, klien sudah dapat istirahat dengan baik. 5: -ata berair >@?, kemerahan >@? 2: -asalah teratasi sebagian. (: 3an.utkan mengadakan peren0anaan koordinasi dengan dengan

pendamping wisma. 2. >esik! peningkatan skunder terhadap in;eksi bBd S: lien mengatakan matanya sudah tidak panas lagi,berair >@? >@? 2: -asalah teratasi sebagian. (: 3an.utkan peren0anaan dengan

kerentanan

interupsi 5: mata berair >@?, kemerahan >@?, sekret

pe bedahan katarak0

mengadakan

koordinasi

dengan

pendamping wisma. ). 7esiko 0idera bCd S: 5: lien mengatakan penglihatannya

keterbatasan penglihatan.

sudah lebih terang. lien ber.alan ke luar wisma tanpa dibimbing tongkat. 2: -asalah teratasi sebagian. (: 3an.utkan mengadakan peren0anaan koordinasi dengan dengan dan tanpa memakai

pendamping wisma.

BAB 4 PENUTUP +.1 Ke,(-.!lan 2suhan keperawatan gerontik merupakan salah satu bagian dari asuhan keperawatan yang diberikan kepada indivdu atau sekleompok lansia dalam konteks peran perawat sebagai penerima asuhan keperawatan yang diberikan se0ara pro'esional. %alam konteks keperawatan gerontik yang dilaksanakan di (anti Sosial )resna *erdha +Bahagia, -agetan dari tanggal 8/ 8; %eseber $881, mahasiswa diberikan tanggung .awab untuk membina satu orang klien lansia yang memiliki masalah kesehatan dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan dimulai dari tahap pengka.ian sampai pada tahap evaluasi guna mengetahui perkembangan kesehatan klien lansia se0ara komprehensi'. +.2 Saran 1? Bagi institusi pengelola (anti Sosial )resna *erdha +Bahagia, -agetan. 2gar seoptimal mungkin menerapkan konsep pemikiran yang telah disepakati guna meningkatkan 'ungsi dan peran panti se0ara optimal. $? Bagi pembimbing (S! & Unair Surabaya 2gar seoptimal mungkin mengupayakan kehadiran serta bimbingannya guna membantu mahasiswa men.alani proses praktek keperawatan gerontik dengan lebih baik sesuai target pen0apaian yang ingin diraih. /? Bagi mahasiswa sendiri Untuk lebih meningkatkan pemahaman dan pengetahuan guna mnegembangkan konsep asuhan keperawatan gerontik se0ara optimal.

DAFTAR PUSTAKA

9;d!l0 Et all0 2/44<30 Latar Belakang Sosial Ekonomi dan Tingkat Kepuasan Hidup Lanjut Usia Penghuni Panti Werdha0 PP%P le lit ?nair0 Surabaya 9gus Purwadiant! 2.+++3, Kedaruratan Medik: Pedoman Penatalaksanaan Praktis , )inarupa 9ksara, 'akarta0 Dallahan, )art!n, S8hu aker 2/44-3, Seri Skema Diagnosis dan Penatalaksanaan ga at Darurat Medis, )inarupa 9ksara, 'akarta0 Darpenit! &ynda 'uall 2.+++3, Diagnosa Kepera atan: !plikasi Pada Praktek Klinik, Penerbit )uku %ed!kteran EAD, 'akarta0 %e0ker %3. >1<<8?. Social Gerontology an Introduction to Dinamyc of A ging. 3ittle Brown and Bompany. Boston %epkes 7! Badan 3itbangkes. >1<:9?. Survei Jakarta %epsos 7!. >@@@@?. $etunjuk #eknis $elaksanaan $elayanan Sosial Lanjut %sia Dalam $anti. %epsos 7!. Jakarta ...........>1<</?. $edoman $embinaan ese!atan %sia Lanjut Bagi $etugas eseja!teraan ese!atan "uma! #angga .

ese!atan I. %epkes 7i. Jakarta ...........>1<<1?. $edoman $embinaan ese!atan %sia Lanjut Bagi $etugas

ese!atan II. %epkes 7i. Jakarta $!enges arilynn 2.+++3, "en#ana !suhan Kepera atan: Pedoman Untuk Peren#anaan dan Pendokumentasian Pera atan Pasien, Penerbit )uku %ed!kteran EAD, 'akarta0

E"elyn D0pear8e 2/4443, !natomi dan $isiologi Untuk Paramedis, Penerbit PT Ara edia, 'akarta0 Aallo, J.J >1<<:?. Buku Saku Gerontologi &disi '. 2liha Bahasa James Peldman. "AB. Jakarta Auyt!n and Hall 2/44-3, Buku !jar: $isiologi Kedokteran, Penerbit )uku %ed!kteran EAD, 'akarta0 Hudak and Aall! 2/44E3, Kepera atan Kritis: Pendekatan Holistik, Penerbit )uku

%ed!kteran EAD, 'akarta0 3ue0kenotte.2.A. >1<<9?. Gerontologic (ursing. -osby #ear Book. -issouri 6ugroho.*. >$888?. epera)atan Gerontik. Aramedia. Jakarta

SATUAN ACARA PENYULUHAN

-ateri Sasaran *aktu )empat

: (erawatan -ata (ost 5perasi atarak : !bu Jaikem : /8 menit : *isma (andu, (S)* +Bahagia, -agetan

1.

Anal(,(, S(t!a,( lien !bu Jaikem riwayat operasi katarak pada mata kiri 19 hari yang lalu. (ada saat pengka.ian !bu .aikem mengeluh mata kiri terasa nyeri menyebar sampai ke kepala dan terasa panas. -ahasiswa .uga melihat adanya penumpukan sekret pada mata kiri post op, mata kemerahan >N?, keterbatasan penglihatan >N? lk. 48 meter.

2.

Latar Belakang atarak merupakan suatu penyakit akibat kekeruhan pada lensa yang mengakibatkan ter.adinya penurunna 'ungsi penglihatan se0ara progresi'. (ada lan.ut usia masalah penyakit katarak merupakan salah satu penyakit yang umum ter.adi pada klien. Untuk mengoptimalkan 'ungsi penglihatan klien sehingga klien dapat seaksimal mungkin memenuhi kebutuhan aktivitas dan pemenuhan kebutuhan sehari hariinya se0ara mandiri, maka perlu kiranya dilakukan suatu pendidikan kesehatan agar klien dapat memahami pentingnya melakukan perawatan mata post operasi serta mampu melakukan perawatan mata post operasi se0ara mandiri.

). /.1 )u.uan umum

T!'!an 2gar klien mampu melakukan perawatan mata post operasi se0ara mandiri. /.$ )u.uan khusus a? b? lien mampu memahami pentingnya melakukan perawatan mata post operasi se0ara teratur. lien mampu mengenal pembatasan akti'itas yang

sementara harus diperhatikan. 0? lien mampu melakukan perawatan mata se0ara mandiri.

+.

Mater( 1.1 )u.uan perawatan mata post operasi 1.$ (embatasan akti'itas sementara 1./ )eknik perawatan mata post operasi

%.

Met/5e %iskusi dan tanya .awab.

6. N/ 1.

Keg(atan Ta a. keg(atan (embukaan >4F? salam. kegiatan diskusi. $. !si dan pengembangan >14F? tu.uan kegiatan. -en.elaskan tu.uan perawatan mata post operasi -en.elaskan pembatasan akti'itas sementara yang harus dilakukan klien. /. (enutup >18F? se0ara sederhana. -emberi kesempatan redemonstrasi -emberi -emberi kesempatan untuk bertanya. -enga.arkan teknik perawatan mata post operasi -enyampaikan -engingatkan kontrak kemarin untuk mengadakan Keg(atan -enyampaikan

kesempatan bertanya. -enyimpulkan kegiatan bersama klien. -enutup kegiatan denagn u0apan salam.

7.

E:al!a,( "valuasi dilaksanakan se0ara lisan dan redemonstrasi.

#.

Da*tar P!,taka 9gus Purwadiant! 2.+++3, Kedaruratan Medik: Pedoman Penatalaksanaan Praktis, )inarupa 9ksara, 'akarta0 Dallahan, )art!n, S8hu aker 2/44-3, Seri Skema Diagnosis dan Penatalaksanaan ga at Darurat Medis, )inarupa 9ksara, 'akarta0 Darpenit! &ynda 'uall 2.+++3, Diagnosa Kepera atan: !plikasi Pada Praktek Klinik, Penerbit )uku %ed!kteran EAD, 'akarta0 %e0ker %3. >1<<8?. Social Gerontology an Introduction to Dinamyc of Aging. 3ittle Brown and Bompany. Boston $!enges arilynn 2.+++3, "en#ana !suhan Kepera atan: Pedoman Untuk Peren#anaan dan Pendokumentasian Pera atan Pasien, Penerbit )uku %ed!kteran EAD, 'akarta0 E"elyn D0pear8e 2/4443, !natomi dan $isiologi Untuk Paramedis, Penerbit PT Ara edia, 'akarta0 Aallo, J.J >1<<:?. Buku Saku Gerontologi &disi '. 2liha Bahasa James Peldman. "AB. Jakarta Auyt!n and Hall 2/44-3, Buku !jar: $isiologi Kedokteran, Penerbit )uku %ed!kteran EAD, 'akarta0 Hudak and Aall! 2/44E3, Kepera atan Kritis: Pendekatan Holistik, Penerbit )uku %ed!kteran EAD, 'akarta0 3ue0kenotte.2.A. >1<<9?. Gerontologic (ursing. -osby #ear Book. -issouri 6ugroho.*. >$888?. epera)atan Gerontik. Aramedia. Jakarta

(enyusun, -ahasiswa (S! !!, Aerbong !,

N( ;a8an De3( Tar(n( 6!-. 81<</88</ B

3ampiran -ateri

PERA;ATAN MATA POST OPERASI KATARAK BAGI KLIEN LANSIA DENGAN KATARAK

1. katarak a? b? 0?

T!'!an

.era3atan

-ata

./,t

/.era,(

-en0egah ter.adinya resiko in'eksi akibat interupsi pembedahan pada mata yang katarak. -eningkatkan kemampuan penglihatan se0ara optimal. -enun.ang pemenuhan kebutuhan akti'itas sehari hari se0ara mandiri.

2. ./,t /.era,( katarak a? b? 0? d? e? '? g? h? ). a? C C C C C b*

Pe-2ata,an akt(*(ta, ,e-entara 2ag( kl(en Berbaring atau tidur pada sisi yang dioperasi -engangkat beban berat Q 18 kilogram -embungkuk melewati pinggang. -andi keramas -engedan -elakukan pi.atan atau memi.at. -engu0ek u0ek atau menggosok gosok mata. )erpapar sinar matahari se0ara langsung. Tekn(k katarak ,e9ara ,e5er ana Alat dan ba!an yang diperlukan: 2ir hangat kuku dalam tempat yang bersih. Boorwater kalau ada. apas bersih Handuk bersih 5bat salp mata $ersiapan sebelum melakukan pera)atan mata .era3atan -ata ./,t /.era,(

C C c* C C

Bu0i tangan sebelum melakukan perawatan mata. 7apikan rambut agar tidak mengenai mata +ara pera)atan mata secara seder!ana Basahi kapas dengan air hangat atau boorwater, peras sedikit supaya kapas tidak terlalu basah. Usapkan kapas se0ara perlahan lahan kepada mata yang akan dibersihkan dengan 0ara mengusap dari bagian dalam mata ke arah luar dengan sekali usapan. Bila kapas dirasa telah kotor, ganti dengan yang baru,

Setelah

bersih, keringkan mata dengan 0ara

mengusap perlahan lahan dengan handuk bersih atau dengan 0ara menekan nekan se0ara perlahan lahan serta kelopak mata menutup. C C Beri obat salp mata, tunggu sampai meresap. Hindari dari paparan sinar matahari langsung atau dari Dat alergen lain.

You might also like