You are on page 1of 16

CARPAL TUNNEL SYNDROME (CTS)

Definisi/ Batasan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah kumpulan gejala akibat penekanan pada nervus medianus ketika melalui terowongan carpal (Carpal Tunnel) di pergelangan tangan. Manifestasi dari sindroma ini adalah rasa nyeri dan kesemutan (parastesia)
!"

. Terowongan

carpal terdapat di bagian sentral dari pergelangan tangan di mana tulang dan ligamentum membentuk suatu terowongan sempit yang dilalui oleh beberapa tendon dan nervus medianus. Tulang#tulang carpal membentuk dasar dan sisi#sisi terowongan yang keras dan kaku sedangkan atapnya dibentuk oleh fle$or retinakulum (transverse carpal ligament dan palmar carpal ligament) yang kuat dan melengkung di atas tulang#tulang carpalia tersebut. Setiap perubahan yang mempersempit terowongan ini akan menyebabkan tekanan pada struktur yang paling rentan di dalamnya yaitu nervus medianus !%. Epidemiolo i Carpal Tunnel Syndrome (CTS) sering ditemukan pada wanita di bandingkan pria dimana pada wanita sering terjadi pada usia &'#(' tahun. )nsiden CTS secara umum lebih dari '* dari populasi dewasa dan berdasarkan hasil penelitian di +merika pada tahun %'', ditemukan CTS sebanyak ,* dari populasi dewasa ". Etiolo i -ada dasarnya setiap keadaan yang menyebabkan tekanan atau kompresi pada nervus medianus dalam lorong carpal dapat merupakan etiologi CTS. CTS dapat disebabkan oleh . ( ) )diopatik (%) -enebalan jaringan ikat seperti /ematik (/+! 0+) (,) 1angguan metabolisme (&) Trauma! dapat bersifat kronik pada pergelangan tangan karena overuse (2) 3erediter berupa sempitnya terowongan carpal. 4arakteristik dari CTS yaitu adanya peningkatan rasa baal pada jari#jari waktu bangun pagi hari disertai kesemutan atau rasa terbakar! gangguan motorik jari#jari! nyeri pada sendi#sendi interphalangeal serta hipotropi otot#otot thenar pada kondisi lebih lanjut
!2

Patofisiolo i CTS dapat terjadi oleh faktor mekanik dan faktor vaskuler. Sebagian besar CTS terjadi secara perlahan#lahan (kronis)! dimana terjadinya penebalan fleksor retinaculum oleh karena artritis rematoid sehingga menekan saraf medianus yang akan menyebabkan tekanan infrafasikuler meninggi. 4eadaan ini menyebabkan perlambatan aliran vena infrafasikuler dan terjadi gangguan nutrisi infrafasikuler. 4emudian terjadi anoksia yang akan merusak endotel dan menimbulkan kebocoran protein sehingga terjadi edema epineural! keluhan yang sering dirasakan berupa nyeri dan bengkak terutama pada malam hari yang akan menghilang atau berkurang setelah tangan digerakan atau diurut 5. -ada kondisi yang akut akan terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi kapiler! sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi saraf dan saraf menjadi iskemik. -eninggian pada tekanan fasikuler juga akan memperberat keadaan iskemik! selanjutnya terjadi pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan edema sehingga terjadi gangguan aliran darah pada saraf dan akan merusak saraf tersebut. Selain dari faktor mekanik dan vaskuler ada keadaan lain yang membuat saraf medianus menderita dalam terowongan karpal maka akan timbul nyeri yang mengganggu fungsi tangan! terutama fungsi menggenggam ,. 4ontraksi otot secara berulang#ulang atau terus#menerus dan statik akan menimbulkan spasme! sehingga sirkulasi darah menjadi tidak lancar. 3al ini akan menyebabkan penumpukan asam laktat dan 6at#6at kimia seperti bradikinin dan histamin. 7engan penumpukan 6at#6at tersebut akan merangsang ujung#ujung saraf sensoris atau saraf nyeri (nosiseptor) dan akan dihantarkan ke medulla spinalis selanjutnya oleh saraf ascenden disampaikan ke otak dan akan diinterprestasikan yaitu rasa nyeri. 7engan adanya rasa nyeri tadi bisa mengakibatkan spasme otot yang merupakan perlindungan dari adanya nyeri! dan penderita akan membatasi pergerakkannya terutama yang menimbulkan rasa nyeri. Selanjutnya dalam jangka waktu lama dapat timbul kelemahan otot yang akhirnya menimbulkan gangguan fungsi dan gerak yang berhubungan dengan fungsi tangan kiri (! 5. CTS terjadi bila saraf medianus mengalami kompresi dalam struktur anatomis terowongan karpal. 4ompresi dapat disebabkan oleh meningkatnya volume dalam terowongan karpal! pembesaran saraf medianus! atau berkurangnya area cross#sectional dalam terowongan karpal. 7ari ketiga penyebab ini! yang menjadi penyebab terbanyak adalah meningkatnya volume terowongan karpal! namun apa yang menjadi penyebab peningkatan volume ini masih belum jelas hingga saat ini. 7iduga salah satu penyebab adalah tenosinovitis akibat trauma berulang %! ,.

1erakan fle$i#e$tensi berulang dan terus menerus pada pergelangan tangan dan jari#jari akan meningkatkan tekanan pada tendon yang mengakibatkan terjadinya tenosinovitis dan selanjutnya menyebabkan kompresi pada saraf medianus. 4ompresi ringan pada saraf tepi akan menurunkan aliran darah epineural. Transport aksonal akan terganggu! akibat kompresi aksonal tekanan dalam endoneural akan meningkatkan dan menyebabkan parestesia. 4elainan saraf ini dikategorikan menjadi dua stadium! yaitu . a. Stadium ) 7istensi kapiler intrafasikuler akan meningkatkan tekanan intrafasikuler sehingga menimbulkan konstriksi kapiler. Selanjutnya terjadi gangguan nutrisi dan hipereksitabilitas serabut saraf. 8ika tekanan terus menerus hingga mengganggu sirkulasi vena! akan terjadi oedema sehingga terjadi gangguan saraf lebih lanjut. b. Stadium )) Terjadi kompresi kapiler sehingga menyebabkan anoksia dan berakibat kerusakan endotel kapiler. -rotein masuk ke dalam jaringan dan menyebabkan terjadinya oedem lebih lanjut. -rotein tidak dapat keluar melalui perineurium sehingga terjadi akumulasi cairan dalam endoneurial yang akan menghambat metabolisme dan nutrisi aksonal. -roliferasi fibroblas terjadi akibat iskemia ini dan terbentuk jaringan parut yang akan menyebabkan kontriksi jaringan lunak sekitarnya. -ada stadium akhir ini! lesi saraf dapat menjadi ireversibel dan menyebabkan gannguan sensorik dan motorik permanen 9! '. Pem!a ian/ "lasifi#asi 4riteria diagnostik dibuat berdasarkan pengalaman klinis! banyak gejala pasien ditemukan pada perbatasan dari kelas klasifikasi yang satu dengan yang lainnya. . 7erajad ' (asimtomatik). # # # # # # # Tidak ada gejala dan tanda CTS -emeriksaan konduksi saraf sensorik dan motorik mungkin ditemukan kelainan pada sekitar %' * populasi Tidak memerlukan terapi (simtomatik intermiten). -arastesia tangan intermiten Tidak ada defisit neurologis Salah satu tes provokasi mungkin positif -emeriksaan konduksi saraf sensorik dan motorik mungkin tidak normal %. 7erajat

# # # # # # # #

Terapi konservatif 7efisit neurologis sesuai dengan distribusi saraf medianus Tes provokasi positif -emeriksaan konduksi saraf sensorik dan motorik tidak normal Terapi konservatif atau operatif +trofi otot thenar -emeriksaan elektromiografi. fibrilasi atau neuropati unit motorik Terapi operatif &! ".

,. 7erajat % (simtomatik persisten).

&. 7erajat , (berat).

Tanda dan $e%ala "linis # /asa nyeri di tangan yang biasanya timbul di malam atau pagi hari dan penderita sering terbangun karena nyeri ini. -enderita sering berusaha sendiri mengatasi keluhannya dengan meninggikan letak tangannya! dengan menggerak#gerakkan tangan atau mengurut! ternyata rasa nyeri dapat dikurangi. 4eluhan juga berkurang bila tangan: pergelangan lebih banyak istirahat dan sebaliknya. # # # # # # # # /asa kebas! kesemutan! kurang berasa! tingling (seperti kena setrum) biasanya jari ! %! , dan ; jari ke & tapi tak pernah keluhan pada jari 2. 4adang#kadang rasa nyeri dapat terasa sampai lengan atas dan leher! tapi rasa kebas! semutan hanya terbatas distal pergelangan tangan saja. 8ari#jari! tangan dan pergelangan bengkak dan kaku terutama pagi hari dan menghilang setelah mengerjakan sesuatu. 1erakan jari kurang terampil seperti menyulam:memungut benda kecil ,! 2. Test tinnel positif <yeri di sendi#sendi interphalangeal 4elemahan otot#otot yang disarafi nervus medianus (tahap lanjut) 3ipotropi otot#otot thenar merupakan manifestasi lebih lanjut 5. Tanda#tanda yang dapat ditemukan secara umum.

a) 1angguan sensorik -ada tahap awal gejala umumnya berupa gangguan sensorik saja. 1ejala awal biasanya adalah parestesia! kurang merasa (numbness) atau rasa jari seperti terkena aliran listrik (tingling) pada jari dan setengah sisi radial jari! walaupun kadang#kadang dirasakan

mengenai seluruh jari! keluhan parestesia biasanya lebih menonjol di malam hari. 1ejala lainya adalah nyeri ditangan yang juga dirasakan lebih memberat di malam hari sehingga sering membangunkan penderita dari tidurnya. /asa nyeri umumnya agak berkurang bila penderita memijat atau menggerak#gerakan tanganya atau dengan meletakan tanganya pada posisi yang lebih tinggi. <yeri juga akan berkurang bila penderita lebih banyak mengistirahatkan tangannya. =ila penyakit berlanjut rasa nyeri dapat bertambah berat dengan frekuensi serangan yang semakin sering bahkan dapat menetap. 4adang#kadang nyeri dapat terasa sampai kelengan atas dan leher! sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah distal pergelangan tangan. 7apat pula dijumpai pembengkakan dan kekakuan pada jari#jari tangan dan pergelangan tangan terutama di pagi hari. 1ejala ini akan berkurang setelah penderita menggunakan tangannya. 3iperetesia dapat dijumpai pada daerah yang implus sensoriknya diinervasi oleh nevus medianus 5! ". b) 1angguan motoris -ada tahap lebih lanjut penderita mengeluh jari#jarinya menjadi kurang terampil misalnya saat atau memungut benda#benda kecil. 4elemahan pada tangan juga sering dinyatakan dengan keluhan adanya kesulitan yang penderita sewaktu menggenggam. -ada penderita CTS ini pada tahap lanjut dapat dijumpai atrofi otot#otot thenar dan otot#otot lainya yang diinervasi oleh nervus medianus (!9. CTS juga dapat terjadi akibat penyakit lain sebagai salah satu bentuk komplikasi. 4ondisi#kondisi medis penyebab CTS adalah . obesitas! diabetes! gangguan kelenjar tiroid! kebiasaan merokok serta mengkonsumsi alkohol dan kopi. 0rang yang tidak berolahraga secara teratur juga terancam karena tubuh yang kurang terlatih menyebabkan sirkulasi darah dan otot kurang bisa bertoleransi dengan stres &! 2.

(Te&'io( )**+)

Peme,i#saan -isi# =eberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa CTS adalah . a) >lick?s sign. -enderita diminta mengibas#ibaskan tangan atau menggerak#gerakkan jari#jarinya. =ila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong diagnosa CTS. 3arus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai pada penyakit /aynaud 9. b) Thenar wasting. -ada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot#otot thenar. c) Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun dengan alat dinamometer. -enderita diminta untuk melakukan abduksi maksimal palmar lalu ujung jari dipertemukan dengan ujung jari lainnya. 7i nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari#jari tersebut. 4etrampilan:ketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan yang rumit seperti menulis atau menyulam '. d) @rist e$tension test. -enderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal! sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan. =ila dalam (' detik timbul gejala#gejala seperti CTS! maka tes ini menyokong diagnosis CTS. e) -halen?s test. -enderita melakukan fleksi tangan secara maksimal. =ila dalam waktu (' detik timbul gejala seperti CTS! tes ini menyokong diagnosa. =eberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan diagnosis CTS. f) TorniAuet test. 7ilakukan pemasangan tomiAuet dengan menggunakan tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik. =ila dalam gejala seperti CTS! tes ini menyokong diagnosis 9! '. g) Tinel?s sign. Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi. h) -ressure test. <ervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu jari. =ila dalam waktu kurang dari %' detik timbul gejala seperti CTS! tes ini menyokong diagnosis. i) Buthy?s sign (bottle?s sign). -enderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari telunjuknya pada botol atau gelas. =ila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya dengan rapat! tes dinyatakan positif dan mendukung diagnosis '. menit timbul

j) -emeriksaan sensibilitas. =ila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point discrimination) pada jarak lebih dari ( mm di daerah nervus medianus! tes dianggap positif dan menyokong diagnosis. k) -emeriksaan fungsi otonom. 7iperhatikan apakah ada perbedaan keringat! kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus medianus. =ila ada akan mendukung diagnosis CTS 9! '. Peme,i#saan Pen.n%an
1. Clektromiografi # Clektroda ditempatkan pada lengan bawah dan arus listrik

dilewatkan melalui pasien. -engukuran pada seberapa cepat dan seberapa baik saraf medianus mengirimkan pesan ke otot dapat mengindikasikan jika ada kerusakan pada saraf ini
2. DS1 pencitraan dapat menunjukkan gerakan gangguan saraf medianus. 3. -encitraan resonansi magnetik dapat menunjukkan anatomi pergelangan tangan! tetapi

sampai saat ini belum sangat berguna dalam mendiagnosis CTS

,! 2

Dia nosis 7iagnosis CTS ditegakkan berdasarkan gejala klinis! pemeriksaan fisik dan penunjang. 1ejala klinis . CTS dapat menyebabkan kumpulan berbagai gejala klinis seperti nyeri! rasa tebal! mati rasa! rasa tertusuk! rasa terbakar! rasa bengkak! dingin dan kadang# kadang lemas dan kaku jika menggunakan jari terutama ujung ibu jari! jari telunjuk dan jari tengah! biasanya bilateral dan berlangsung (# % bulan. 1ejala bertambah hebat pada malam hari! pada saat bangun tidur! pada waktu mengangkat tangan atau setelah mengerjakan sesuatu seperti mengetik atau menjahit 5. 1ejala klasik yang sering ditemukan adalah nyeri dan parestesia atau hipestesia pada bagian yang dipersarafi oleh nervus medianus! meskipun sering ditemukan rasa tebal pada seluruh jari. /asa nyeri yang sangat pada malam hari sering membangunkan penderita dari tidur dan untuk mengurangi gejala ini biasanya penderita secara cepat menggoyangkan tangannya seperti menggoyang termometer. -ada penderita CTS rasa nyeri dan parestesia atau hipestesia dapat menyebar ke lengan! siku dan bahu. -ada keadaan yang lebih berat dapat ditemukan penurunan kekuatan menggenggam! kemampuan ketangkasan dan terjadi atrofi muskulus tenar. 8ika satu tangan mengalami gejala yang berat hal ini dapat mempengaruhi kedua tangan (! ".

-ada pemeriksaan fisik . gambaran fisik adalah pengurangan sensitivitas dan keringat diatas ibu jari tangan! jari telunjuk! jari tengah dan setengah radialis jari manis! atropi tenar! kelemahan abduksi dan aposisi ibu jari tangan. Sensitivitas normal ada ditelapak tangan proksimal yang dipersarafi oleh ramus kutaneus palmaris nervi medianus berjalan superfisial terhadap retinaculum fleksorum manus. Tes sensorik pada CTS dapat juga dilakukan dengan pemeriksaan two point discrimination! vibrasi dan monofilament testing &!". Tes klinik yang penting dalam CTS adalah -halen dan tanda Tinel. -halen positif jika penderita diminta untuk mengangkat lengan bawah secara vertikal dan melakukan fleksi pada pergelangan tangan secara maksimal dan jari#jari ektensi selama menit timbul rasa tebal dan kesemutan pada daerah distribusi nervus medianus. Tanda positif jika perkusi positif diatas nervus medianus pada pergelangan tangan. Caranya mengetuk dengan menggunakan hammer reflek pada nervus medianus dengan posisi pergelangan tangan sedikit dorsi fleksi! maka timbul rasa tebal pada daerah distribusi nervus medianus "! 9. Dia nosis Bandin 7iagnosis banding pada CTS adalah kondisi#kondisi seperti Cervical Spondylosis, ditandai adanya . (a) 4erusakan radiks multiple! kadang asimetris! mengenai anggota gerak atas disertai atropi otot dan hiporefle$i pada daerah persyarafan radiks terkait! (b) -enekanan medulla spinalis daerah cervical! terlihat hiperrefleksi anggota gerak bawah! reflek patologis dan selanjutnya kelemahan anggota gerak bawah. -erlu diingat bahwa gejala gangguan sensorik pada tangan disertai spastisitas anggota gerak bawah terjadi pada penderita diatas 2' tahun dapat disebabkan oleh spondilosis cervicalis dengan mielopati! sempat dapat dibuktikan bahwa bukan karena itu (periksa kadar vitamin = %). 1ejala serupa dapat juga disebabkan oleh tumor pada foramen magnum atau kelainan fossa posterior yang dikenal sebagai malformasi chiari terutama pada penderita usia muda 5!". Sindrom E Thorachic outletF ini merupakan gejala dan tanda yang terjadi akibat penekanan arteri subclavia dan ple$us brakhialis pada pintu atas rongga dada antara costa pertama dengan klavikula. Sindroma ini terdiri dari rasa nyeri dan paresthesia pada leher! bahu! lengan dan tangan (C"#T )! kelemahan tangan! perubahan warna kulit tangan yaitu jari# jari menjadi pucat! dan pada penggunaan anggota gerak atas gejala# gejala tersebut makin jelas (! 9.

"ompli#asi/ Pen/.lit 4omplikasi yang mungkin timbul pada Carpal Tunnel Sindroma (CTS) oleh karena kompresi antara lain . ( ). +trofi otot#otot thenar (%). 1angguan sensorik yang mengenai bagian radial telapak tangan serta sisi palmar dari tiga jari tangan yang pertama . (,). 7eformitas Eape handF (ibu jari sebidang dengan tangan dan athropi otot#otot thenar)! tidak mampu menjauhkan atau memfle$ikan ibu jari atau melakukan abduksi dalam bidangnya sendiri! gengggaman tangan melemah! terutama ibu jari dan telunjuk! dan jari#jari ini cenderung mengadakan hypere$tensi dan ibu jari abduksi! tidak mampu memfleksikan phalank distal ibu jari dan jari telunjuk !2. Te,api =erdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik! masalah dari CTS adalah. . Impairment <yeri! spasme otot! penurunan kekuatan otot! tropic change. %. Functional Limitation 4eterbatasan fungsional berupa gangguan aktifitas saat berkendara sepeda motor! memasak! mencuci! menyapu dan gangguan menggenggam. ,. Disability !articipation "estriction Merupakan ketidakmampuan pasien dalam melakukan aktifitas yang berhubungan dengan pekerjaan! hobi dan interaksi sosial. -ada kasus carpal tunnel syndrome tidak mengganggu aktifitas bekerja! hobi dan interaksi sosialnya &!(. )ntervensi >isioterapi -enatalaksanaan fisioterapi pada kasus carpal tunnel syndrome untuk mengurangi nyeri sangat beragam! tetapi disini penulis hanya menggunakan Microwave diathermi! ultrasonik! dan mobilisasi saraf tepi. . #icrowave Diathermi (M@7) Seperti layaknya shortwave diathermy! pada microwave diathermy masih terjadi perdebatan mengenai efek terapeutik secara spesifik! tidak ada bukti jelas yang mendukung selain efek panas:termal . -ada pemberian M@7 terjadi peningkatan temperatur intramuskular diikuti peningkatan aliran darah sebesar "2* pada anjing setelah paparan M@7 selama 2 menit! yang hanya terjadi setelah mencapai ambang rangsang temperatur kritis %.

%. Dltrasonik Cfek biofisika ultrasonik terbagi menjadi efek termal dan non#termal. Cfek termal yang menghasilkan panas dapat meningkatkan aktifitas metabolik! aliran darah dan efek analgesik pada saraf! serta juga meningkatkan ekstensibilitas jaringan kolagen (&). Tidak ada bukti langsung ultrasonik bermanfaat terhadap permeabilitas membran! tetapi adanya perubahan sintesis protein! degranulasi mast sel! produksi growth factor! upta$e kalsium dan mobilitas fibroblast 2. +dapun pengaruh gelombang ultrasonik yang diharapkan terhadap proses peradangan dan perbaikan jaringan seperti pada sindroma lorong karpal adalah . ( ) untuk dapat mempercepat proses inflamasi normal dengan meningkatkan produksi dan pelepasan wound-healing factors! (%) dapat meningkatkan proses sintesa kolagen dan meningkatkan permeabilitas membran sel! hal tersebut akan menyebabkan lebih banyak kolagen yang terbentuk dan juga meningkatkan tensile strength pada ligamen! (,) dapat memperbaiki e$tensibilitas jaringan collagen yang telah terbentuk setelah proses inflamasi! (&) dapat terjadi capillary hyperaemia dengan pelepasan histamineli$e substances yang akan membantu pengangkutan dan mengurangi pengaruh algogenic chemicals yang dihasilkan selama proses inflamasi! sehingga dapat mengurangi nyeri 5!". ,. #edian %erve #obilisation (DBTT ) Mobilisasi saraf medianus menggunakan 2 gerakan sekuensi! yaitu . depresi shoulder girdle dengan fleksi siku hingga 9'G! abduksi bahu dengan fleksi siku hingga 9'G! eksorotasi bahu! pergelangan tangan dan jari ekstensi dengan lengan bawah supinasi dan siku ekstensi. Setiap gerakan dilakukan sampai titik uncomfortable melalui feedback dari pasien dan kemudian release hanya pada titik dimana tekanan uncomfortable terasa. Mobilisasi dilakukan secara gentle! ekstensi siku selama % detik hingga pasien merasakan tekanan tetapi tidak nyeri! kemudian fleksi siku hingga titik dimana pasien tidak merasakan tekanan! ulangi sebanyak ( H 5 gerakan mobilisasi ,! 9. P,o nosis -rognosis penderita CTS secara konservatif "'* baik jika dapat menghilangkan faktor penyebab atau mempengaruhi. <amun hal ini dapat berulang . 1ejala yang terjadi lebih dari ' bulan %. +danya parestesis yang bersifat konstan atau terus menerus tahun kemudian. -rognosis penderita CTS ditentukan oleh berbagai faktor antara lain .

,. +danya fle$or tenosinvitis atau triggering of the digit &. Manuver phalen positif 2. Dsia lebih dari 2' tahun ,. -enilaian prognosa. # # # # # 8ika tidak ada faktor (2* baik dengan terapi konservatif 8ika faktor & !&* baik dengan terapi konservatif 8ika % faktor (!5* baik dengan terapi konservatif 8ika , faktor (!"* baik dengan terapi konservatif 8ika & atau 2 faktor '* baik dengan terapi konservatif %.
%!5

-rognosis penderita CTS dengan terapi konservatif 9'* baik khususnya dengan cara operasi endoskopi . Mayoritas para penderita CTS mengeluh tentang nyeri disendi#sendi interphalangeal. 3ypertrophy otot#otot thenar merupakan manifestasi lanjut dari CTS. -ada kasus CTS ringan dengan terapi konservatif umumnya prognosa baik! secara umum prognosa post operasi juga baik ( " bulan). +dapun komplikasi yang timbul setelah operasi dijumpai adanya kelemahan dan hilangnya sensibilitas yang persisten di daerah disribusi nervus medianus. 4omplikasi yang paling berat adalah refle$ sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat! hiperalgesia! disestesia dan gangguan tropik. Sekalipun prognosa CTS dengan terapi konservatif cukup baik! tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada. =ila terjadi kekambuhan! prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi kembali 5! '.

Al o,itme
Parastesia Tangan Lengan, siku, ke arah bahu Pergelangan tangan dan ujung jari

Tes tinnel (+), ketukan pada daerah triceps, nyeri menjalar ke arah bahu

Atrofi thenar, tes tinnel dan phalen positif

Tidak didapatkan atrofi thenar maupun tes tinnel dan phalen negatif

Cervical Root Syndrome

Carpal Tunnel Syndrome

Polineuropat i

Rin #asan Carpal Tunnel Syndrome &CTS' adalah kumpulan gejala akibat penekanan pada nervus medianus ketika melalui terowongan carpal (Carpal Tunnel) di pergelangan tangan. Manifestasi dari sindroma ini adalah rasa nyeri dan kesemutan (parastesia) !". Carpal Tunnel Syndrome (CTS) sering ditemukan pada wanita di bandingkan pria dimana pada wanita sering terjadi pada usia &'#(' tahun. )nsiden CTS secara umum lebih dari '* dari populasi dewasa dan berdasarkan hasil penelitian di +merika pada tahun %'', ditemukan CTS sebanyak ,* dari populasi dewasa ". -ada dasarnya setiap keadaan yang menyebabkan tekanan atau kompresi pada nervus medianus dalam lorong carpal dapat merupakan etiologi CTS. CTS dapat disebabkan oleh . ( ) )diopatik (%) -enebalan jaringan ikat seperti /ematik (/+! 0+) (,) 1angguan metabolisme! (&) Trauma! dapat bersifat kronik pada pergelangan tangan karena overuse (2) 3erediter berupa sempitnya terowongan carpal !2.

CTS dapat terjadi oleh faktor mekanik dan faktor vaskuler. Sebagian besar CTS terjadi secara perlahan#lahan (kronis)! dimana terjadinya penebalan fleksor retinaculum sehingga menekan saraf medianus 5. -ada kondisi yang akut akan terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi kapiler! sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi saraf dan saraf menjadi iskemik. ,. 4ontraksi otot secara berulang#ulang atau terus#menerus dan statik akan menimbulkan spasme! sehingga sirkulasi darah menjadi tidak lancar. 3al ini akan menyebabkan penumpukan asam laktat dan 6at#6at kimia seperti bradikinin dan histamin. 7engan penumpukan 6at#6at tersebut akan merangsang ujung#ujung saraf sensoris atau saraf nyeri (nosiseptor) dan akan dihantarkan ke medulla spinalis selanjutnya oleh saraf ascenden disampaikan ke otak dan akan diinterprestasikan yaitu rasa nyeri 5. CTS terjadi bila saraf medianus mengalami kompresi dalam struktur anatomis terowongan karpal. 4ompresi dapat disebabkan oleh meningkatnya volume dalam terowongan karpal! pembesaran saraf medianus! atau berkurangnya area cross-sectional dalam terowongan karpal %. Tanda#tanda yang dapat ditemukan secara umum. # # # # Test tinnel positif <yeri di sendi#sendi interphalangeal 4elemahan otot#otot yang disarafi nervus medianus (tahap lanjut) 3ipotropi otot#otot thenar merupakan manifestasi lebih lanjut 5.

=eberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa CTS adalah . >lick?s sign! thenar wasting! menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual maupun dengan alat dinamometer! wrist e$tension test! phalen?s test! tinel?s sign! pemeriksaan sensibilitas! pemeriksaan fungsi otonom "! 9 4omplikasi yang mungkin timbul pada Carpal Tunnel Syndrome (CTS) oleh karena kompresi antara lain . ( ). +trofi otot#otot thenar (%). 1angguan sensorik yang mengenai bagian radial telapak tangan serta sisi palmar dari tiga jari tangan yang pertama (,). 7eformitas Eape handF (ibu jari sebidang dengan tangan dan athropi otot#otot thenar)! tidak mampu menjauhkan atau memfle$ikan ibu jari:melakukan abduksi dalam bidangnya sendiri! gengggaman tangan melemah! terutama ibu jari dan telunjuk! dan jari#jari ini cenderung mengadakan hypere$tensi dan ibu jari abduksi! tidak mampu memfleksikan phalank distal ibu jari dan jari telunjuk !2.

-rognosis penderita CTS secara konservatif "'* baik jika dapat menghilangkan faktor penyebab atau mempengaruhi. <amun hal ini dapat berulang . 1ejala yang terjadi lebih dari ' bulan %. +danya parestesis yang bersifat konstan atau terus menerus ,. +danya fle$or tenosinvitis &. Manuver phalen positif 2. Dsia lebih dari 2' tahun , Pe,tan/aan . +pa hubungan antara gejala#gejala pasien (termasuk durasi) dengan hasil tes diagnostik CTSI # Saat ini belum ada bukti yang memungkinkan seseorang untuk mengidentifikasi hubungan antara gejala#gejala pasien dan hasil tes elektrodiagnostik. Studi yang berbeda melaporkan hasil yang bervariasi untuk tes elektrodiagnostik yang sama. Spektrum bias! pada case control study mungkin juga mempengaruhi. %. +pakah ada korelasi antara uji klinis dengan hasil pasca#bedahI +pakah ada korelasi antara uji klinis dengan hasil pasca bedah yang ditambah dengan pemeriksaan diagnostikI # 4etika uji klinis dan tes elektrodiagnostik digabungkan! pada penelitian meta# analisis menunjukkan korelasi yang signifikan secara statistik sehingga kombinasi tes klinis dan elektrodiagnostik mungkin memberikan hasil yang baik. ,. +pakah suntikan steroid! splinting! mengarah ke # menggunakan intervensi tambahan diagnosis CTS yang lebih akuratI pengujian menggunakan Secara keseluruhan! berbagai penelitian menunjukkan bahwa dokter yang berupa elektrodiagnostik sebagai patokan hasil! menggambarkan presentase keberhasilan penanganan CTS yang akan membaik setelah tiga bulan. &. +pa yang dapat meningkatkan peluang untuk terkena CTSI # # 1enetik. Terowongan karpal lebih kecil pada beberapa orang daripada yang lain. 1erakan berulang. 0rang#orang yang melakukan gerakan yang sama dengan pergelangan tangan mereka dan tangan berulang mungkin lebih mungkin untuk terjadinya CTS. # Cedera atau trauma. Sebuah keseleo atau patah tulang pergelangan tangan dapat menyebabkan pembengkakan dan tekanan pada saraf! meningkatkan risiko CTS. 1erakan kuat dan stres dari tangan dan pergelangan tangan juga dapat tahun kemudian. -rognosis penderita CTS ditentukan oleh berbagai faktor antara lain .

menyebabkan trauma! seperti getaran kuat yang disebabkan oleh mesin#mesin berat atau alat#alat listrik. # # # 2. 4ehamilan. -erubahan hormonal selama kehamilan meningkatkan risiko yang lebih besar untuk terkena CTS. Menopause. -ada beberapa wanita pascamenopause! struktur pergelangan tangan membesar dan dapat menekan pada sarafnya. 4ondisi medis. 0rang yang menderita diabetes! hipotiroidisme! lupus! obesitas! dan rheumatoid arthritis yang lebih mungkin untuk mendapatkan CTS. +pa yang membedakan CTS dengan tendinitisI # # # 8ika didapatkan tanda#tanda nyeri dan mati rasa di pergelangan tangan! tangan! dan jari#jari! menunjukkan kemungkinan adanya CTS. Tendonitis akan menyebabkan penyempitan otot dan jaringan ikat! yang dapat menyebabkan suplai saraf ke tangan terpotong atau terhambat. Sindrom terowongan karpal lebih sering dikaitkan dengan mati rasa di pergelangan tangan! telapak! dan jari! karena kompresi saraf median di dalam terowongan karpal. Cfek mati rasa ini jarang dirasakan pada seseorang yang terkena tendinitis.

Refe,ensi ( ) +shworth! <B. %''5. Carpal Tunnel Syndrome( http.::www.emedicine.com:pmr:topic% .htm . (%) =aldwin! <ancy. %''9. -redisposing Factor of Carpal Tunnel Syndrome. =rain %''5. 9. &%9H,5. (,) =uchthal >! /osenfalck +. %''(. Sensory conduction from digit to palmand from palm to wrist in the carpal tunnel syndrome . 8 <eurosurg -sychiatry %''&J ,&. %&,H 2%. (&) >euerstein M! =urrell BM! Miller K)! Bincoln +! 3uang 17! =erger /. %''". Clinical management of carpal tunnel syndrome) a *+ year review of outcomes. +m 8 )nd Med 999J,2.%,%H%&2. (2) 4at6 8<! Stirrat C/. %''5. Diagnosis of Carpal Tunnel Syndrome. 8 3and Surg +m %''%J 2. ,('H,. (() Bee 7! van 3olsbeeck MT! 8anevski -4! 1anos 7B! 7itmars 7M! 7arian K=. %''9. Diagnosis of carpal tunnel syndrome) ultrasound versus electromyography. /adiol Clin <orth +m %''&J,5(&)."29H"5%. (5) Monsivais 88! =ucher -+! Monsivais 7=. %''5. %onsurgically Treated Carpal Tunnel Syndrome in the #anual ,or$er( -last. /econstr. Surg. %''"J9& . (92. (") Staud /. %''". Future !erspectives) !athogenesis of Chronic #uscle !ain( =est -ract /es Clin /heumatol %''5J % . 2" H9(. (9) Tecchio >! -adua B! +prile )! /ossini -M. %''(. Carpal Tunnel Syndrome #odifies Sensory -and Cortical Somatotopy( 3uman =rain Mapping %''%J 5. %"H,(. ( ') @atkins B! Maier S. %''9. %europathic !ain) The Immune Connection( -ain Clinical Dpdated %''&J ,. H&.

You might also like