You are on page 1of 20

Diskusi kasus

GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP

Disusun Oleh : Martinus Nuherwan Desyardi G991 11!

KEPAN"TERAAN KL"N"K #ARMAS" #AKULTAS KEDOKTERAN UNS$RSUD DR% MOE&ARD" SURAKARTA '1(

)A) " T"N*AUAN PUSTAKA A% De+inisi Istilah glaukoma sudut tertutup didasarkan atas gonioskopi. Istilah klinik ini lebih cocok dengan keadaan yang sebenarnya terlihat oleh dokter; yaitu terkadang dapat terjadi serangan nyeri yang mendadak (akut), mata merah sekali dan palpebra membengkak (kongestif), tekanan bola mata meningkat (glaukoma). Glaukoma akut hanya terjadi pada mata yang sudut bilik mata depannya memang sudah sempit dari pemba aannya. !adi ada faktor predisposisi yang memungkinkan terjadinya penutupan sudut bilik mata depan. )% #a,t-r Predis.-sisi "ada bilik mata depan yang dangkal akibat lensa dekat pada iris maka akan terjadi hambatan aliran akuos humor dari bilik mata belakang ke bilik mata depan, yang dinamakan hambatan pupil (pupillary block). #ambatan ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan di bilik mata belakang. "ada sudut bilik mata depan yang tadinya memang sudah sempit, dorongan ini akan menyebabkan iris menutupi jaringan trabekulum. $kibatnya akuos humor tidak dapat atau sukar mencapai jaringan ini dan tidak dapat disalurkan keluar. %erjadilah glaukoma akut sudut tertutup. Istilah pupillary block penting untuk diingat dan dipahami karena mendasari alasan pengobatan dan pembedahan pada glaukoma sudut tertutup. &eadaan'keadaan yang memungkinkan terjadinya hambatan pupil ini ditemukan pada mata yang bersumbu pendek dan lensa yang secara fisiologik terus membesar karena usia, iris yang tebal pun dianggap merupakan faktor untuk mempersempit sudut bilik depan. /% #a,t-r Pen0etus "eningkatan jumlah akuos humor yang mendadak di bilik mata belakang akan mendorong iris ke depan, hingga sudut bilik mata depan yang memang

sudah sempit akan mendadak tertutup. %idak diketahui dengan jelas apa yang menyebabkan hal tersebut. D% Dilatasi Pu.il $pabila pupil melebar, iris bagian tepi akan menebal; sudut bilik mata depan yang asalnya sudah sempit akan mudah tertutup. Glaukoma akut akibat midriatik sudah lama dikenal, bahkan ada yang mengusulkan istilah mydriatic glaucoma. "enggunaan tetes mata homatropin, atropin, dan skopolamin dapat mengakibatkan glaukoma akut. )ahkan suntika atropin untuk kasus muntah berak atau untuk persiapan pembiusan dapat mengakibatkan glaukoma akut karena dilatasi pupil. E% Ge1ala Klini, *ebelum penderita mendapat serangan akut, ia mengalami tanda dini (prodorma) alau ini tidak selalu terjadi. #% Pr-dr-2a $da yang menamakan fase ini bukan kongestif. !arang seorang penderita datang pada dokter spesialis mata dengan keluhan prodromal, karena gejala hanya sebentar dan hilang sendiri. +ereka mengeluh mata kabur sebentar pada satu mata; mungkin mereka melihat arna pelangi di sekitar lampu atau lilin. &epalanya sakit sedikit di sebelah mata yang bersangkutan. )ola mata juga terasa agak nyeri. &eluhan ni berlangsung setengah sampai dua'tiga jam kemudian hilang. !arang mereka datang ke dokter dengan keluhan demikian karena cepat berlalu. $pabila dalam fase ni kita dapat memeriksanya, akan didapatkan hiperemi perikorneal yang ringan; kornea agak suram karena edema; bilik mata depan agak dangkal; pupil sedikit melebar dan tekanan bola mata meningkat. Ini semua berlangsung tidak lama, tetapi kalau ditemukan, harus mendapat pengobatan. &alau tidak diobati dengan tepat, keadaan ini dapat menjadi normal sendiri atau menjadi serangan glaukoma akut. ,

$capkali keadaan ini dianggap seperti flu. *etelah menelan pil influensa misalnya mereka merasa sembuh. %idak jarang mereka mengatakan baha setelah tidur sejenak, mereka merasa enak. &eadaan ini dapat dijelaskan karena tidur terjadi miosis hingga sudut bilik mata depan terbuka kembali. "rodroma akan kembali lagi dan tiap kali akan berlangsung lebih lama dan datangnya makin sering hiongga pada suatu saat keadaan tidak pulih lagi tetapi menjadi serangan akut. Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bah a anamnesis penting sekali untuk mendeteksi seorang calon glaukoma akut. G% Glau,-2a K-n3esti+ A,ut *eseorang yang datang dalam fase serangan akut glaukoma memberi kesan seperti orang yang sakit berat dan kelihatan payah; mereka diantar oleh orang lain atau dipapah. "enderita sendiri memegang kepalanya karena sakit, kadang'kadang pangkai selimut. #al inilah yang mengelabui dokter umum; sering dianggap penderita dengan suatu penyakit sistemik. Dalam anamnesis, keluarganya akan menceritakan bah a sudah sekian hari penderita tidak bisa bangun, sakit kepala dan terus muntah'muntah, nyeri dirasakan di dalam dan di sekitar mata. "englihatannya kabur sekali dan melihat pelangi di sekitar lampu. $pabila mata diperiksa, ditemukan kelopak mata bengkak, konjungti-a bulbi yang sangat hiperemik (kongestif), injeksi siliar dan kornea yang suram. )ilik mata depan dangkal dapat dibuktikan dengan memperhatikan bilik mata depan dari samping. "upil tampak melebar, lonjong miring agak -ertikal atau midriasis yang hampir total. .efleks pupoil lambat atau tidak ada. %ajam penglihatan menurun sampai hitung jari. *ebenarnya dengan tanda'tanda luar ini ditambah anamnesis yang teliti sudah cukup untuk membuat suatu diagnosis persangkaan yang baik. Diagnosis baru dapat ditegakkan kalau tekanan bola mata diukur, lalu didapatkan tinggi sekali. $pabila tidak ada tonometer *chiot/, terpaksa harus dipakai cara digital. +ereka yang tidak biasa menafsir tekanan bola mata dengan 0 aktu

jari dan merasa ragu'ragu, dianjurkan untuk membandingkannya dengan mata orang lain atau mata sendiri. 4% Pen3-5atan "ertama'tama harus diingat bah a glaukoma akut merupakan masalah pembedahan. %erapi medikamentosa harus dilaksanakan sebagai pertolongan darurat. %erapi medikamentosa antara lain1 +iotik1 yang paling mudah didapatkan adalah pilokarpin ('02 tetes mata yang diteteskan tiap 1 menit selama 3 menit, kemudian disusul 1 tetes tiap jam sampai 4 jam. 5arbonic anhidrase inhibitor1 yang biasa dipakai adalah tablet aseta/olamid (36 mg ( tablet sekaligus, kemudian disusul tiap 0 jam 1 tablet sampai (0 jam. 7bat hiperosmotik1 yang paling mudah adalah larutan gliserin 362 yang diberikan oral. Dosis 1'1,3 gram8kg )) (6,9'1,3 cc8 kg ))). :ntuk praktisnya dapat dipakai 1 cc8kg )). Gliserin ini harus diminum sekaligus. %idak banyak gunanya apabila diminum sedikit demi sedikit. &arena gliserin ini terlalu manis hingga dapat menyebabkan rasa mual pada penderita, boleh diteteskan jeruk nipis agar terasa seperti air jeruk. 7bat lain yang hiperosmotik tetapi tidak mudah didapatkan di daerah pedesaan adalah mannitol (62 yang diberikan per infus ; 46 tetes per menit. +orfin1 suntikan 16'13 mg mengurangi rasa sakit dan mengecilkan pupil. #asil pilokarpin adalah miosis dan karenanya melepaskan iris dari jaringan trabekulum. *udut bilik mata depan akan terbuka. Daya kerja aseta/olamid adalah mengurangi pembentukan akuos humor. Gliserin dan mannitol mempertinggi daya osmosis plasma. 7bat'obatan di atas dapat diberikan bersama'sama, tetapi hanya merupakan pengobatan darurat dan jangka pendek. "embedahan harus tetap direncanakan. Dalam hal ini seringkali penderita menolak suatu operasi berhubung matanya sudah dirasakan lebih nyaman setelah mendapat obat'obatan. &arenanya sejak semula penderita dan keluarganya harus diberitahu akan perlunya pembedahan. 3

"engobatan dengan sinar laser pada glaukoma dapat dilakukan untuk tindakan non'bedah iridektomi.

)A) "" STATUS PAS"EN

"% "DENT"TAS <ama :mur !enis &elamin $gama "ekerjaan $lamat ""% ANAMNES"S A% Keluhan uta2a 1 mata kanan terasa nyeri 1 <y. 5 1 36 tahun 1 "erempuan 1 Islam 1 I.% 1 +alangji an .% 608.= 6( 5olomadu &aranganyar

)% Riwayat Penya,it Se,aran3 1 *ejak 1 hari yang lalu, penderita mengeluhkan mata kanan terasa sangat nyeri yang timbul mendadak, dan dirasakan terus'menerus, serta terasa berdenyut. "enderita juga mengeluh mata kanan merah, ncrocos terus'menerus, dan terasa perih. "englihatan mata kanan menjadi kabur. "enderita melihat lingkaran' lingkaran ber arna seperti pelangi di sekitar bola lampu dan merasa silau jika berada di ruangan yang terang. )lobokan ('), gatal ('), panas badan ('). "enderita juga merasa pusing, mual, dan muntah'muntah bersamaan dengan munculnya nyeri pada mata kanan. "enderita minum obat sakit kepala dan beristirahat, tetapi keluhan tidak berkurang. <yeri yang dirasakan penderita muncul pada bagian dalam bola mata kanan dan menjalar ke sekitar mata kanan sampai belakang kepala. +ata merah terlihat pada seluruh bagian putih mata kanan. &elopak mata kanan bengkak dan sulit dibuka. "enderita tidak mengetahui penyebab munculnya keluhan'keluhan tersebut. *ebagai ibu rumah tangga, penderita jarang berakti-itas di luar rumah

sehingga mata jarang terkena benda asing seperti debu atau pasir. "enderita juga belum pernah memakai obat tetes mata maupun salep mata. &eluhan'keluhan tersebut dirasakan sejak 1 hari yang lalu dan timbul secara tiba'tiba. *ebelumnya, penderita belum pernah merasakan keluhan serupa. +ata kanan dirasakan sangat nyeri sampai penderita tidak bisa tidur. "englihatan mata kanan juga mendadak menjadi kabur. +ata kanan penderita hanya bisa melihat dalam jarak yang sangat dekat. "enderita tidak mengeluh mata kiri nyeri, merah, nrocos, dan penglihatan mata kiri dirasakan tidak berkurang /% Riwayat Penya,it Dahulu .i ayat hipertensi .i ayat kencing manis .i ayat trauma mata .i ayat operasi mata .i ayat alergi obat dan makanan 1 disangkal 1 disangkal 1 disangkal 1 disangkal 1 disangkal

.i ayat memakai obat tetes mata jangka lama 1 disangkal .i ayat sakit serupa 1 disangkal

D% Riwayat Penya,it Keluar3a .i ayat hipertensi .i ayat D+ .i ayat sakit serupa 1 disangkal 1 disangkal 1 disangkal

E% Kesi2.ulan Ana2nesis OD Pr-ses L-,alisasi Se5a5 suspek peradangan bola mata dan sekitarnya belum diketahui > OS normal ' '

Per1alanan K-2.li,asi """% PEMER"KSAAN #"S"K A% Kesan u2u2

akut belum ada

' '

&eadaan umum baik, compos mentis, gi/i kesan cukup % ? 166846 mm#g < ? >>@81menit .r ? (6@81menit OD 1816 tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan * ? ,4,,65 OS 484 tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan

)% Pe2eri,saan su5ye,ti+ 6isus sentralis 1auh "inhole &oreksi .efraksi 6isus Peri+er &onfrontasi test "royeksi sinar "ersepsi arna "emeriksaan 7byektif 1% Se,itar 2ata %anda radang Auka "arut &elainan arna &elainan bentuk % Su.er0iliu2 =arna %umbuhnya &ulit Geraknya

lapang pandang menyempit normal tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan tidak dilakukan

; tidak ada tidak ada hiperemi tidak ada hitam normal sa o matang dalam batas normal B

tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada hitam normal sa o matang dalam batas normal

(% Pasan3an )-la Mata dala2 Or5ita #eteroforia *trabismus "seudostrabismus C@ophtalmus Cnophtalmus $nopthalmus 7% U,uran 5-la 2ata +ikrophtalmus +akrophtalmus "tosis bulbi $trofi bulbi )ufthalmus +egalokornea !% Gera,an )-la Mata %emporal superior %emporal inferior %emporal <asal <asal superior <asal inferior 8% Kel-.a, Mata Gerakannya 7edem #iperemi Aebar rima Te.i ,el-.a, 2ata 7edem #iperemi Cntropion Ckstropion 16 ; ; tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada dalam batas normal ; ; > mm dalam batas normal tidak ada tidak ada > mm normal normal normal normal normal normal normal normal normal normal normal normal tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada

9% Se,itar sa00us la,ri2alis 7edem #iperemis :% Se,itar Glandula la,ri2alis 7dem #iperemis 9% Te,anan "ntra O,uler "alpasi %onometer *chiot/ meningkat tidak dilakukan normal tidak dilakukan tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada

1'% K-n1un0ti;a K-n1un0ti;a .al.e5ra 7edem #iperemis *ikatrik K-n1un0ti;a #-rni< 7edem #iperemis )enjolan K-n1un0ti;a )ul5i "terigium 7edem #iperemis <odul 7edem #iperemis *ikatrik 11% S,lera =arna 11 putih putih /arun0ula dan Pli,a Se2ilunaris tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada ; ; tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada ; ; tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada

"enonjolan ada #iperemi 1 % /-rnea :kuran Aimbus "ermukaan *ensibilitas &eratoskop ("lacido) Dluoresin %est $rcus senilis 1(% Ka2era O,uli Anteri-r Isi &edalaman 17% "ris =arna )entuk *inekia $nterior *inekia "osterior 1!% Pu.il :kuran )entuk Aetak .eaksi terhadap ' cahaya langsung ' cahaya tidak langsung .eflek kon-ergensi %epi 18% Lensa $da8tidak &ejernihan 1( ada jernih (;) (;) (;) rata , mm bulat sentral coklat bulat jernih normal reguler 16 mm keruh

tidak ada tidak ada

tidak tidak ada 16 mm keruh

rata normal

rata ireguler (;) (;) jernih dalam coklat bulat tidak ada tidak ada , mm bulat sentral (;) (;) (;) rata ada jernih

tidak dilakukan (;)

dangkal

tidak ada tidak ada

Aetak *hado test 19% /-r.us ;itreu2 &ejernihan "6% D"AGNOS"S )AND"NG 7D Glaukoma 7D &eratitis "ungtata 7D &eratitis Dilamentosa

sentral tidak dilakukan tidak dilakukan

sentral tidak dilakukan tidak dilakukan

6% D"AGNOS"S ' 7D Glaukoma 6"% TERAP" Medi,a2ent-sa +enurunkan produksi akuos humor 1 %opikal beta bloker 1 %imolol maleate 6,(3 E 6,32, 1'( kali tetes sehari. $seta/olamid tab (36 mg, ( tablet sekaligus, dilanjutkan 1 tablet tiap 0 jam sampai (0 jam +eningkatkan pengeluaran (outflo ) akuos humor 1 "ilokarpin ( 2 tetes mata, 1 tetes tiap menit selama 3 menit, dilanjutkan 1 tetes tiap jam sampai 4 jam. Gliserin 36 2 (1cc8kg ))) diminum sekaligus atau infus +anitol (62 46 tetes per menit +engurangi rasa nyeri (analgesik) $sam mefenamat 366 mg ,@1

N-n Medi,a2ent-sa

1,

Cdukasi penderita untuk mematuhi program terapi dan berobat teratur. Aaser Iridotomi Iridektomi "erifer

6""% PROGNOS"S OD $d -itam $d sanam $d fungsionam $d kosmetikum FIII. .C*C" .8 %imolol maleate guttae oculi 6,(32 <o.I G 1'( dd guttae 1'( .8 $seta/olamid tab (36 mg <o. FIII Guc .8 asam mefenamat tab mg 366 <o.IH G , dd tab I "ro1 <y. 5 (36th) dubia dubia baik dubia baik baik baik OS baik

10

)A) """ PEM)A4ASAN O)AT A% A0eta=-la2ide $ceta/olamide pertama kali digunakan sebagai diuretic pada tahun 1B3, danb baru dipublikasikan secara farmakologi pada tahunh 1B30. "ada tahun y9ang sama, penggunaan aceta/olamnide secara oral diperkenalkan untuk menurunkan tekanan intra'okuli bagi penderita glaucoma. $ceta/olamide termasuk ke dalam obat'obatan yang disebut karbonik anhidrase inhibitor. &arbonik anhidrase inhibitor adalah suatu kimia dalam tubuh yang berperan menghasilkan dan mengurai asam karbonat yang salah satu hasilonya adalah bikarbonat. )ikarbonat memegang peranan penting dalamn produksi cairan yang mengisi bagian belakang bola mata (akuos humor). $ceta/olamide mempunyai aksi menghambat kerja en/im karbonik anhidrase (5arbonic anhidrase inhibitor) yang pada akhirnya menurunkan produiksi bikarbonat. Dengan menurunkan produksi bikarbonat, aceta/olamide menurunkan jumlah akuos humor ytang diproduksi oleh mata. #al ini berakibat turunnya tekanan intra'okuli seperti pada keadaan glaucoma. $ceta/olamide juga dipakai sebagai pengobatan kejang dan epilepsy, hipertensi intracranial benigna, mountain sickness, cystinuria dan dural ectasia. $ceta/olamide adalah 1'acetomido'1,,,0'thiadia/ole'3sulfonamide, <'(3' sulfanyl1,,,0'thiadia/ole'('yl) acetamide, dengan rumus molekul 5#<7*, berat molekul (((.(0, dengan aktu paruh ,'B jam. Ini merupakan asam lemah dengan nilai peruraian konstan (p&a) 9,(, sangat sedikit larut dalam air (6,9( mg8ml), sangat sedikit larut dalam alkohol (,,B, mg8ml) dan aseton hampir tidak dapat larut dalam karbon tetraklorida, kloroform dan ether.

13

$ceta/olamide ber arna putih sampai putih sedikit kekuning'kuningan, berbutir, berbentuk tepung yang tidak berbau. *etiap tablet terdiri dari 1(3 mg atau (36 mg dan komposisi inaktifnya berupa croscarmellose sodium, magnesium stearate, microcrystalin cellulose, pregelantini/e starch, sodium lauryl sulfate. $ceto/olamide juga tersedia dalam bentuk 366 mg sustained realese (*.) tablet. *ustained realease tablet memiliki aksi yang lebih lama untuk menghambat pengeluaran akuos humor selama 1>'(0 jam setelah pemberian dimana pada tablet biasa hanya selama >'1( jam. &onsentrasi aIceta/olamide dalam darah terjadi antara ,'4 jam setelah pemberian sustained release, sedangkan tablet biasa 1('0 jam setelah pemberian. %ablet (36 mg diberikan 0@ sehari dapat menurunkan tekanan intra okuli hamper sama dengan pemberian 366 mg *. (@ sehari (pagi dan sore). %otal dosis yang dianjurkan per hari adalah >',6 ml8kg dalam dosis terbagi. +eskipun ada penderita yang respon pada dosis rendah, kisaran optimumnya ,93'1666mg8hari. "emeberian dosis 1666mg8hari tidak memberikan efek yang bermanfaat. $ceta/olamide membentuk ikatan yang kuat dengan karbonik anhidrase dan konsentrasi tertinggi dijumpai pada jaringan'jaringan yang mengandung en/im tersebut, khususnya sel darah merah dan korteks ginjal. 7bat ini dapat dimakan bersama makanan atau susu untuk menurunkan rasa tidak enak di perut. Cfek samping dari obat ini berupa pusing, lightheadness (khususnya pada hari pertama konsumsi), pandangan kabur dan transien myopia pernah dilaporkan, kehilangan nafsu makan, gatal, mual, muntah, telinga berdenging, sakit kepala dan lemas juga dapat dirasakan. Cfek lain yang ditimbulkan tetapi jarang adalah kejang otot, sakit pada kerongkongan, kulit memerah, perdarahan yang tidak biasa, tangan atau kaki bergetar, reaksi alergi. "emberian obat ini tidak boleh diberikan pada penderita dengan ri ayat penyakit kadar sodium atau potassium yang rendah, penderita yang alergi terhadap obat sulfa, penyakit ginjal, gangguan kelenjar adrenal, penyakit paru, diabetes, alergi serta dapat meningkatkan pembentukan batu ginjal 14

kalsiumj oksalat dan kalsium phospat, juga kontraindikasi dengan penderita dengan sirosis karena resiko terjadinya hepatic enselopati. "enderita akan mengalami sering buanbg air kecil sehingga dianjurkan untuk minum banyak cairan untuk menghindari dehidrasi dan sakit kepala. "eningkatan dosis akan menurunkan diuresis akan tetapi meningkatkan insiden mengantuk dan parestesia. "ada ibu hamil, obat ini dianjurkan untuk tidak dikonsumsi jika tidak begitu diperlukan dikarenakan obat ini dapat masuk ke air susu. $cetra/olamid harus sangat hati'hati apabila dikonsumsi bersamaan dengan aspirin dosis tinggi karena akan menimbulkan berbagai macam efek samping. *ampai saat ini belum ada laporan mengenai kasus o-erdosis maupun keracunan akibat pemakaian aceta/olamide. )% Ti2-l-l 2aleat% %imolol merupakan antagonis beta'adrenergik non'selektif.blok baik beta1'reseptor beta('adrenergik. %imolol tidak memiliki akti-itas simpatomimetik intrinsik yang signifikan,sebagai anestesi (membran' stabilisasi) atau langsung depresi miokard.%imolol, jika dioleskan di mata, mengurangi tekanan intraokular normal dan meningkat (%I7). "eningkatan tekanan intraokular merupakan faktor risiko utama dalam patogenesis glaukoma. *emakin tinggi tingkat %I7, semakin besar kemungkinan hilangnya lapangan -isual glaukoma dan kerusakan saraf optik. +ekanisme dominan aksi hipotensi mata dari agen topikal memblokir beta'adrenergik kemungkinan disebabkan oleh penurunan produksi aIueous humor.*ecara umum, agen memblokir beta'adrenergik mengurangi cardiac output baik pada orang sehat dan pasien dengan penyakit jantung. "ada pasien dengan gangguan berat fungsi miokard, reseptor beta'adrenergik blocking agennya dapat menghambat efek stimulasi simpatik yang diperlukan untuk mempertahankan fungsi jantung yang memadai. Di dalam bronkus dan bronkiolus, blokade reseptor beta'adrenergik juga dapat meningkatkan resistensi saluran napas karena akti-itas parasimpatis terlindung.

19

#ar2a,-,ineti, &etika diberikan secara oral, timolol ini diserap dengan baik dan mengalami metabolisme lulus cukup pertama. %imolol dan metabolitnya diekskresikan dalam urin. #alf life timolol dalam plasma adalah sekitar 0 jam. Studi ,linis Dalam dua studi multicenter dikendalikan di $*, %imolol ()etimol J) 6,(32 dan 6,32 dibandingkan dengan masing'masing obat tetes mata timolol maleat.Dalam studi ini, profil efikasi dan keamanan )etimol J adalah mirip dengan maleat timolol. "ndi,asi dan .en33unaan )etimol J diindikasikan dalam pengobatan tekanan intraokular meningkat pada pasien dengan hipertensi okular atau glaukoma sudut terbuka. K-ntraindi,asi )etimol J merupakan kontraindikasi pada pasien dengan gagal terbuka jantung, syok kardiogenik, bradikardia sinus, kedua atau ketiga derajat atrio-entrikular blok, asma bronkial atau sejarah asma bronkial, atau penyakit paru obstruktif kronik berat, atau hipersensiti-itas . D-sis )etimol J tersedia dalam konsentrasi 6,(3 dan 6,3 persen. Dosis a al biasanya adalah satu tetes 6,(3 persen )etimol J di mata yang terkena (s) dua kali sehari. !ika respon klinis tidak mencukupi, dosis dapat diubah menjadi satu tetes 6,3 persen solusi di dalam mata yang terkena (s) dua kali sehari.!ika tekanan intraokular dipertahankan pada tingkat yang memuaskan, jad al dosis dapat diubah untuk satu tetes sekali sehari pada mata (s). &arena -ariasi diurnal tekanan intraokular, respon yang memuaskan dengan dosis sekali sehari ditentukan dengan mengukur tekanan intraokular pada aktu yang berbeda sepanjang hari.&arena dalam beberapa pasien respon penurun tekanan untuk )etimol J mungkin memerlukan beberapa minggu untuk menstabilkan, e-aluasi harus mencakup penentuan tekanan intraokular setelah sekitar 0 minggu pengobatan dengan )etimol J. 1>

Dosis di atas satu tetes 6,3 persen )etimol J dua kali sehari umumnya belum terbukti menghasilkan pengurangan lebih lanjut tekanan intraokular. !ika tekanan intraokular pasien masih pada tingkat yang belum memuaskan pada rejimen ini, terapi bersamaan dengan pilocarpine dan miotics lainnya, dan 8 atau epinefrin, dan 8 atau sistemik diberikan inhibitor anhydrase karbonat, seperti aceta/olamide, dapat dilembagakan. /% Asa2 2e+ena2at $sam mefenamat mempunyai khasiat sebagai analgetik dan anti inflamasi. $sam mefenamat merupakan satu'satunya fenamat yang menunjukkan kerja pusat dan juga kerja perifer. +ekanisme kerja asam mefenamat adalah dengan menghambat kerja en/im sikloogsigenase (Goodman, (669). %ablet asam mefenamat diberikan secara oral (dengan sediaan tablet (36 mg dan 366 mg). Diberikan melalui mulut dan diabsorbsi pertama kali dari lambung dan usus selanjutnya obat akan melalui hepar diserap darah dan diba a oleh darah sampai ke tempat kerjanya. konsentrasi puncak asam mefenamat dalam plasma tercapai dalam ( sampai 0 jam. "ada manusia, sekitar 362 dosis asam mefenamat diekskresikan dalam urin sebagai metabolit ,'hidroksimetil terkonjugasi. dan (62 obat ini ditemukan dalam feses sebagai metabolit ,'karboksil yang tidak terkonjugasi (Goodman, (669). Cfek samping dari asam mefenamat terhadap saluran cerna yang sering timbul adalah diare, diare sampai berdarah dan gejala iritasi terhadap mukosa lambung, selain itu dapat juga menyebabkan eritema kulit, memperhebat gejala asma dan kemungkinan gangguan ginjal (*etiabudy, (66B)

1B

DA#TAR PUSTAKA &anski, !ack. (66,. 5linical 7phtalmology. &ing Cd ard FII #ospital =indsor, :& <urfifi, $. (669. Diagnosis dan Penatalaksanaan Glaukoma. .http188 http188 .rsmyap.com Diakses (3 7ktober (61, +ohammad, (66>. Glaukoma masih awam di mata masyarakat. .surabaya'ehealth.org.htm Diakses tanggal (, 7ktober (61,

(6

You might also like