You are on page 1of 24

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. E P10001 3 JAM POST PARTUM FISIOLOGIS DI BPS FRANS SUJIANTI Amd.

Keb SURABAYA

DISUSUN OLEH : Melinda Riskiyanti Aprelia 1130050

D-3 KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ARTHA BODHI ISWARA SURABAYA 2012

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang Maha Suci Allah Dzat yang patut disembah dan patut dimintai pertolongan, serta segala puji bagi Allah seru kalian alam dan berkat petunjuk dan pertolongan serta kekuatan yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas ASKEB ini yang berjudul Asuhan Kebidanan Pada Ny. E P10001 3 Jam Post Partum Fisiologis dengan tidak ada keluhan. Penyusunan Asuhan Kebidanan ini merupakan tugas berstruktur di AKBID STIKES ABI SURABAYA untuk memenuhi target yang telah ditetapkan dalam menyelesaikan Askeb ini banyak pihak yang telah membantu sehingga dapat terselesaikan, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada : 1. Prof. Dr. H. BambangRahino. S, selaku ketua STIKES ABI SURABAYA 2. Dr S. Hendro M. selaku kajur prodi D III KEBIDANAN STIKES ABI SURABAYA 3. Suparniasri SH.Amd.Keb.M.kes selaku dosen pembimbing akademik DIII

KEBIDANAN STIKES ABI SURABAYA 4. Sujianti Amd.Keb selaku pembimbing praktek BPS 5. Maagfirotin SST.Selaku Wali Dosen 6. Semua pihak yang ikut membantu dalam menyelesaikan makalah ini Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Askeb ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penulis Askeb berikutnya. Semoga tugas Askeb ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi mahasiswa AKBID STIKES ABI SURABAYA.

Surabaya, November 2013

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 Latar Belakang Tujuan Penulisan Batasan Penulisan Metode Penulisan Sistematika Penulisan

BAB II : LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Masa Nifas 2.1.1 Pengertian Masa Nifas 2.1.2 Tujuan Asuhan Masa Nifas 2.1.3 Periode Pembagian Masa Nifas 2.1.4 Perubahan Fisiologi pada Ibu Nifas 2.1.5 Perubahan Sistem Tubuh Lainnya 2.1.6 Perubahan Psikologi Masa Nifas 2.1.7 Program dan Kebijakan Ibu Nifas 2.1.8 Tanda tanda Bahaya Masa Nifas 2.1.9 Kebutuhan Dasar Masa Nifas 2.1.10 Pengawasan Akhir Kala Nifas 2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan

BAB III : TINJAUAN KASUS 3.1 3.2 3.3 3.4 Subjective ( Data Subyektif ) Objective ( Data Obyektif ) Assasment ( Analisa Data ) Penatalaksanaan

BAB IV : PENUTUP 4.1 4.2 Kesimpulan Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG Mortalitas dan morbilitas pada wanita hamil, bersalin, nifas adalah masalah besar di Negara berkembang. Kesalahan perawatan pada masa masa tersebut dapat menimbulkan komplikasi komplikasi antara lain perdarahan infeksi dan eklamsi post partum. Tingginya AKI di Indonesian ( SDKI 2003 ) yaitu ASEAN menempatkan upaya penurunan AKI sebagai program prioritas. Masa nifas atau puerperium dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu ( 42 hari ). Setelah itu pelayanan pasca persalinan harus terselenggara pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi, yang meliputi upaya pencegahan, deteksi dini serta pengobatan komplikasi dan penyakit yang mungkin terjadi serta penyediaan pelayanan pemberian ASI. Periode pasca persalinan meliputi masa transisi kkritis bagi ibu dan keluarganya secara fisiologis, emosional, dan emosional. Baik di negara maju atau berkembang perhatian pada ibu dan bayi terlalu banyak tertuju pada masa kehamilan dan persalinan. Sementara keadaan yang

sebenarnya justru merupakan kebalikannya. Oleh karena resiko kesakitan dan kematian ibu serta bayi lebih sering terjadi pada masa pasca persalinan. Keadaan ini terutama disebabkan oleh konsekuensi ekonomi. Di samping ketidak sediaan pelayanan atau rendahnya keberhasilan yang adekuat terhadap masalah dan penyakit yang timbul dalam masa pasca persalinan. ( Ilmu Kebidanan, Sarwono Prawirohardjo, 2008 ) 1.2 TUJUAN PENULISAN 1.2.1 Tujuan Umum Diharapkan mahasiswa akademik kebidanan mampu melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan menerapkan manajemen kebidanan 1.2.2 Tujuan Khusus Diharapkan mahasiswa akademik kebidanan mampu : a. Melakukan pengkajian pada klien post partum b. Mingidentifikasi masalah / diagnose pada klien post partum c. Menentukan kebutuhan segera pada klien post partum d. Menyusun rencana asuhan kebidanan pada klien post partum e. Mencatat perkembangan pada klien post partum

1.3

BATASAN MASALAH Mengingat batasan waktu dan kemampuan penulis, maka asuhan kebidanan ini membatasi tentang nifas fisiologis di BPS TMM Djamini Damun, SST.

1.4

METODE PENULISAN a. Studi pustaka dengan mempelajari buku buku ilmu kebidanan b. Studi kasus dengan mempelajari data yang ada pada klien, baik data subyektif maupun obyektif c. Pemecahan masalah dengan menggunakan manajemen kebidanan

1.5

SISTEMATIKA PENULISAN HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN 1.6 1.7 1.8 1.9 Latar Belakang Tujuan Penulisan Batasan Penulisan Metode Penulisan

1.10 Sistematika Penulisan BAB II : LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Masa Nifas 2.1.1 Pengertian Masa Nifas 2.1.2 Tujuan Asuhan Masa Nifas 2.1.3 Periode Pembagian Masa Nifas 2.1.4 Perubahan Fisiologi pada Ibu Nifas 2.1.5 Perubahan Sistem Tubuh Lainnya 2.1.6 Perubahan Psikologi Masa Nifas 2.1.7 Program dan Kebijakan Ibu Nifas 2.1.8 Tanda tanda Bahaya Masa Nifas 2.1.9 Kebutuhan Dasar Masa Nifas 2.1.10 Pengawasan Akhir Kala Nifas 2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan

BAB III : TINJAUAN KASUS 3.1 3.2 3.3 3.4 Subjective ( Data Subyektif ) Objective ( Data Obyektif ) Assasment ( Analisa Data ) Penatalaksanaan

BAB IV : PENUTUP 4.1 4.2 Kesimpulan Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

2.1

KONSEP DASAR MASA NIFAS 2.1.1 Pengertian Masa Nifas Masa nifas adalah waktu yang dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. ( Sarwono Prawirohardjo, 2002 : 122 ) Masa nifas ( puerperium ) adalah masa sesudahnya persalinan terhitung dari saat selesai persalinan sampai pulihnya kembali alat alat kandungan. ( Depkes RI, 2004 : 176 ) Masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat alt kandungan seperti sebelum hamil, lama masa nifas yaitu 6 8 minggu. ( Mochtar Rustam, 1998 : 115 ) Masa nifas dalah masa setelah partus selesai dan berakhir setelah kira kira 6 minggu. ( Kapita Selekta Jilid I, 2001 : 316 )

2.1.2 Tujuan Asuhan Masa Nifas a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya b. Melaksanakan screening yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk bila ada komplikasi c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang keperawatan dini, nutrisi, KB, menyusui, dan pemberian imunisasi d. 6 8 jam setelah persalinan mencegah perdarahan post partum karena atonia uteri, pemberian ASI awal, melakukan antara ibu dan bayinya untuk mencegah hipotermi e. 6 hari post partum memastikan involusi uterus berjalan baik, menilai adanya tanda tanda demam, infeksi, dan memastikan ibu cukup nutrisi, menanyakan tentang penyakit yang dihadapi bersama bayinya. f. Menilai status ibu dan bayinya saat kunjungan serta mencegah, mendeteksi dan menangani masalah masalah yang terjadi

2.1.3 Periode Pembagian Masa Nifas a. Puerperium Dini Kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan jalan. Dalam agama Islam dianggap telah boleh bekerja setelah 40 hari. b. Puerperium Intermedial Kepulihannya menyeluruh alat alat genetalia yang lamanya 6 8 minggu. c. Remote Puerperium Waktu yang diperbolehkan untuk sehat dan sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna biasanya berminggu minggu, bulanan, atau tahunan. ( Sinopsis Obstetri : 115 )

2.1.4 Perubahan Fisiologi pada Ibu Nifas a. Involusi Uteri Uterus secara berangsur angsur menjadi kecil ( involusi ) sehingga kembali seperti sebelum hamil. No 1 2 3 4 5 6 Involusi Bayi lahir Uri lahir 1 minggu 2 minggu 6 minggu 8 minggu TFU Setinggi pusat 2 jari di bawah pusat Pertengahan pusat sympisis Tidak berubah di atas sympisis Bertambah kecil Sebesar normal Berat Uterus 1000 garm 750 gram 500 gram 350 gram 50 gram 30 gram

b. Bekas Implantasi Plasenta Bekas implantasi plasenta mengecil karena kontraksi dan menonjol ke uteri dengan diameter 7.5 cm. Setelah 2 minggu menjadi 3.5 cm. Pada minggu ke6 menjadi 2.4 cm dan akhirnya pulih kembali. c. Perubahan Pembuluh Darah Dalam kehamilan, pada uterus banyak terdapat pembuluh pembuluh darah yang besar, tetapi karena setelah persalinan tidak diperlukan lagi peredaran darah yang banyak maka arteri harus mengecil lagi dalam masa nifas.

d. Perubahan pada Servik dan Vagina Setelah persalinan bentuk servik akan menganga seperti corong berwarna merah kehitaman, konsistensinya lunak, kadang kadang terdapat perlukaan kecil kecil. Setelah bayi lahir, tangan msih bisa masuk rongga Rahim, setelah 2 jam dapat dilalui 2 3 jari, dan setelah 7 hari hanya dapat dilalui 1 jari. e. Dinding Perut dan Peritonium Setelah persalinan dinding perut longgar karena diregang begitu lama, tetapi pulih kembali dalam 6 minggu. f. Laktasi Masing masing buah dada terdiri dari 15 24 lobus yang terletak terpisah satu sama lain oleh jaringan lemas. Tiap lobus terdiri dari lobuli yang terdiri pula dari acini. Acini ini menghasilkan air susu, tiap lobus mempunyai saluran halus untuk mengalirkan air susu, saluran ini disebut duktus laktiferus yang memusat menuju putting susu dimana masing masing bermuara. Keadaan buah dada pada 2 hari pertama nifas sama dengan keadaan dalam kehamilan. Pada waktu itu buah dada belum mengandung susu melainkan colostrum yang dikeluarkan dengan memijat areola mamamae g. Lochea Lochea adalah cairan yang berasal dari cavum uteri dan vagina dalam masa nifas. Lochea Rubra Berisi darah segar dan sisa sisa selaput ketuban, sel sel desidua, vernik caseosa, lanugo dan meconium selama 2 hari pasca persalinan. Lochea Sanguinolenta Berisi darah berwarna merah kuningbdam lender selama hari ke 3 7 pasca persalinan. Lochea Serosa Berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi selama hari ke 7 14 pasca persalinan. Lochea Alba Cairan putih selama 2 minggu Lochea Purulenta Lochea yang berbau busuk yang disebabkan adanya infeksi

Lochiostatis Lochea yang keluarnya tidak lancer

2.1.5 Perubahan Sistem Tubuh Lainnya a. Suhu Badan Suhu badan pasca persalinan dapat naik lebih dari 0.50 C dari keadaan normal tetapi tidak lebih dari 390 C sesudah 12 jam pasca persalinan. Umumnya suhu badan kembali normal bila lebih dari 380 C kemungkinan ada infeksi. b. Nadi Nadi umumnya 60 80 x/menit dan segera setelah partus dapat terjadi takikardi. Bila terdapat takikardi dan badan tidak panas mungkin ada perdarahan berlebihan atau penyakit jantung. Pada nifas umumnya denyut nadi lebih labil dibandingkan suhu badan. c. Sistem Perkemihan dan Buang Air Besar Miksi harus secepatnya dapat dilakukan sendiri, bila miksi tidak dapat dilakukan maka perlu dilakukan kateterisasi. Selainitu BAB juga harus dilakukan setelah 2 hari post partum. d. Sistem Musculuskletal Terjadi penurunan tonus otot secara bertahap Kelahiran bayi sering menimbulkan trauma musculo pubococygeal dan sfingter mayor pubis Pada 24 jam post oartum terjadi nyeri, lemah pada kaki, penegangan otot, dan penggunaan tenaga e. Sistem Kardiovaskuler Secara bertahap akan kembali normal Setelah 1 minggu post partum volume darah akan kembali stabil

2.1.6 Perubahan Psikologi Pada Ibu Nifas Menurut Rave Rubin mengenai masa nifas ( post partum ) terdapat 3 fase, yaitu : a. Fase Taking In ( Ketergantungan ) Tahap ini terjadi pada hari I dan II setelah melahirkan. Reva ( 1901 ) menjelaskan bahwa hari tersebut adalah fase taking in ( menerima ). Waktu dimana sang ibu memebutuhkan perlindungan dan pengayoman.

b. Fase Taking Hold ( Ketergantungan dan Ketidak ketergantungan ) Tahap ini mulai pada hari III setalah melahirkan dan berakhir pada minggu IV sampai minggu V. Rubin menyebutkan sebagai fase taking hold sampai hari VI, ibu siap untuk menerima peran barunya dan belajar tentang hal hal baru. c. Fase Letting Go ( Saling Ketergantungan ) Dimana sekitar minggu VI sampai VII kelahiran, seluruh keluarga telah menyesuaikan diri dengan anggota yang baru. Tubuh pasien telah sembuh, perasaan hatinya kembali dan kegiatan hubungan seksualnya telah kembali dilakukan.

2.1.7 Program Dan Kebijakan Ibu Nifas Kunjungan masa nifas paling sedikit dilakukan sebanyak 4x. Tujuannya adalah untuk menilai status ibu dan bayi, untuk mendeteksi serta menangani masalah masalah. Kunjungan Ke1 6 Waktu 8 jam Tujuan 1. Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri 2. Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, rujuk bila

setelah persalinan

perdarahan berlanjut 3. Memberikan konseking pada ibu / salah satu anggota mencegah keluarga, perdarahan

bagaimana

masa nifas karena atonia uteri 4. Pemberian ASI awal 5. Melakukan hubungan antara ibu dan BBL 6. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi 2 6 hari setelah persalinan 1. Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus berkontraksi, fundus di bawah umbilicus, tidak ada

perdarahan abnormal, berbau 2. Menilai demam, adanya tanda

dan tidak

tanda

infeksi,

perdarahan

abnormal, dan tidak berbau 3. Memastikan ibu mendapat cukup makanan, cairan, dan istirahat 4. Memastiksn ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda tanda penyulit 5. Memberikan konseling pada

ibunmengenai asuhan pada bayi, perawatan tali pusat, menjaga suhu bayi tetap hangat, dan merawatbayi sehari hari 3 2 setelah persalinan minggu 1. Sama seperti kunjungan kedua 2. Menanyakan pada ibu mengenai penyakit penyakit yang ibu dan bayi alami 4 6 setelah persalinan 2.1.8 Tanda tanda Bahaya Masa Nifas a. Perdarahan Pervaginam Kurang dari 24 jam post partum, penyebabnya : Sisa plasenta Kontraksi lemah Luka jalan lahir Lebih dari 24 jam post partum, penyebabnya adalah sisa uri b. Lochea Berbau Kemungkinan penyebabnya adalah lochiostatis dan lochea purulenta c. Payudara merah, panas, dan nyeri minggu 1. Memberikan konseling untuk

program KB secara dini

Bendungan payudara Suhu tidak lebih dari 38.50 C Terjadi dalam minggu pertama post partum Mastitis Suhu lebih dari 38.50 C Terjadi pada minggu pertama post partum Bengkak, nyeri, keras, merah, dan nyeri tekan d. Kaki terasa sakit, merah, dan bengkak Kemungkinan penyebabnya adalah tromboplebitis femuralis e. Demam Kemungkinan penyebabnya : Febris puerpuralis Mastitis Flegmasia alba delens f. Rasa sakit waktu BAK kemungkinan penyebabnya sistitis. Gejalanya : Waktu BAK terasa sakit Pada daerah atas symphisis terdapat nyeri tekan g. Rasa sangat sedih atau tidak mampu mengasuh sendiri bayinya h. Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama i. Nyeri kepala yang terus menerus

2.1.9 Kebutuhan Dasar Masa Nifas a. Istirahat Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan Sarankan ibu untuk kembali melakukan kegiatan rumah tangga biasa secara perlahan lahan Menyarankan ibu untuk tidur siang Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal, yaitu : Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi Memperlambat proses involusi dan memperbanyak perdarahan Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri

b. Personal Hygiene Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan seluruh tubuh Mengajarkan ibu untuk membersihkan daerah kelamin Menyarankan ibu untuk mengganti pembalut minimal 2x/hari Mengarahkan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan genetalia Nasehati ibu untuk cebok setiap kali selesai BAB atau BAK Jika ibu mempunyai luka episiotomy, sarankan ibu untuk menghindari menyentuh daerah luka c. Nutrisi Konsumsi kalori 500 tiap hari Makanan dengan gizi seimbang untuk dapat protein, vitamin, dan mineral yang cukup Minum air putih kurang lebih 3 liter tiap hari Minum pil penambah darah selama 40 hari post partum d. Perawatan Payudara Menjaga payudara tetap bersih dan kering Memakai BH yang menopang Bila putting susu kecil, oleskan ASI yang keluar pada sekitar putting susu tiap kali selesai menyusui Bila lecet, istirahat 24 jam, ASI dikeluarkan dan diminumkan dengan memakai sendok Bila payudara bengkak akibat bendungan ASI, kompres payudara dengan kain basah hangat selama 5 10 menit e. Hubungan Seksual Secara fisik, aman untuk hubungan suami istri begitu darah merah berhenti atau ibu dapat memasukkan 1 jari ke dalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu darah merah berhenti dan ibu tidak merasakan ketidaknyamanan, maka aman untuk melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap. f. Keluarga Berencana Idealnya, pasangan harus menunggu sekurang kurangnya 2 tahun sebelum ibu hamil kembali. Petugas membantu merencanakan dengan cara mengajarkan pada pasutri tentang cara mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Biasanya wanita tidak akan menghasilkan telur sebelum ibu

mendapatkan haidnya lagi selama meneteki. Oleh karena itu, Metode Amenorhoe Laktasi ( MAL ) dapat dipakai sebelum haid pertama kembali untuk mencegah terjadinya kehamilan baru.

2.1.9 Pengawasan Akhir Kala Nifas Pemeriksaan akhir kala nifas ( post partum ) sangat penting karena dapat digunakan untuk melakukan pemeriksaan khusus sebagai berikut : a. Melakukan pemeriksaan pap smear untuk mencari kemungkinan kelainan sitologi sel servik / sel endometrium b. Menilai seberapa jauh involusi uteri c. Melakukan pemeriksaan inspekulo, sehingga dapat menilai perlukaan post partum d. Mempersiapkan untuk menggunakan metode KB

2.2

KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN 2.2.1 Pengkajian Data Anamnesa tanggal, jam, oleh tenaga kesehatan yang memeriksa dan tempat pemeriksaan. a. Data subyektif Data Subyektif adalah menggambarkan dokumentasi hasil pengumpulan data klien melalui anamnesa. Dari data subyektif di dapatkan pasien pada Ny E P10001 2 jam post partum, fisiologis, meliputi: Identitas: yang dihasilkan dari Biodata pasien Keluhan utama/ alasan kunjungan: keluhan yang dirasakan oleh pasien atau alasan kunjungan saat itu Riwayat penyakit keluarga sekarang atau yang pernah diderita: riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita oleh pasien, suami atau keluarga. Adanya keturunan kembar atau tidak Pola aktivitas sehari-hari: data yang dihasilkan dari pola aktivitas atau kegiatan pasien sehari-hari. b. Data obyektif Data obyektif adalah menggambarkan hasil pemeriksaan fisik klien, hasil laboratorium, dan uji diagnostik lain. Meliputi; Pemeriksaan umum, keadaan umum, TTV, BB/TB, Pemeriksaan fisik (head to toe).

c. Analisa/ Interpretisi data Pada langkah ini dilakukan identifikasi diagnosa/ masalah berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan oleh tenaga kesehatan. d. Penatalaksanaan Mengidentifikasi perlunya tindakan oleh bidan atau dokter dan untuk dikonsultasikan atau ditanda tangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai kondisi klien, yaitu: Melakukan pendekatan terapeutik kepada pasien, melakukan inform consent kepada pasien, melakukan pemeriksaan TTV, menjelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien dan pasien mengerti, memberi HE tentang: Personal Hygiene; Perawatan payudara; Tanda-tanda bahaya dalam kehamilan; Tanda-tanda persalinan, Memberikan terapi obat kepada pasien, Menganjurkan ibu untuk kontrol ulang kembali pada 1 minggu kedepan atau sewaktu-waktu jika ada keluhan.

BAB III TINJAUAN KASUS

PENGKAJIAN Anamnese : 11 November 2012 Jam : 18.00 WIB Oleh : Melinda R.A

3.1

SUBJECTIVE ( DATA SUBYEKTIF ) 1. Biodata Nama Umur Bangsa Agama : Ny. E : 26 tahun : Indonesia : Islam Nama Suami : Tn. R Umur Bangsa Agama Pendidikan Pekerjaan Penghasilan Alamat : 31 tahun : Indonesia : Islam : SMP : Swasta :: kupang krajan Surabaya

Pendidikan : SMP Pekerjaan : Swasta

Penghasilan : Alamat : kupang krajan Surabaya

2.

Alasan Kunjungan Saat Ini / Keluhan Utama Ibu telah melahirkan bayinya yang pertama secara normal pada tanggal 11 11 2012 jam 15.00 WIB dengan BB 2800 gram, PB 48 cm, jenis kelamin laki laki dengan ketuban jernih tidak kelainan apapun

3.

Riwayat Perkawinan RIWAYAT PERKAWINAN Status : Kawin Umur ke 1 kawin 24th


Menikah

/ Belum menikah / Pernah menikah Sebab pisah Sebab Tempat meninggal -

Lama kawin 5 th

Jumlah anak 1

Cerai Meninggal meninggal -

4.

Riwayat Kebidanan 3.1 Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang Lalu
KOMPLIK TEMPAT PERSALINAN* ASI PERSALIN AN* PENOLO NG* KEADAA KEADAAN BBL N ANAK SKRG**

HAMIL*

PERSALINAN*

KOMPLI KASI A b K E o A P B HT r I/P/S t u s I U S N u o n A r g l S R P B K P M S R u m a h L a i n 2 P L a m a I n f e k s i H P P LAMA D o k t e r B i d a n L a i n 2 P/L ** BBL (gr) ** S e h a t * S a k i t * M a t i * H i d u p (th) M a t i MENE TEKI ** KB

F m s D a l a n g

a C S t

3.2 Riwayat Persalinan Sekarang a. Tempat melahirkan : BPS fans sujianti Amd.Keb

b. Penolong persalinan : Bidan c. Jenis persalinan d. Penyulit persalinan : Normal : Tidak ada

3.3 Bayi Lahir tanggal Berat badan : 11 11 2012 : 2800 gram Pukul : 15.00 WIB

Panjang badan : 48 cm

Nilai APGAR : 8 9 Cacat bawaan : Tidak ada Masa gestasi : 39 40 minggu

3.4 Penyuluhan yang Sudah Didapat ( Kapan dan Dimana ) Pemenuhan kebutuhan nutrisi, istirahat, aktivitas, personal hygiene, dan perawatan payudara

5.

Riwayat Kesehatan a. Riwayat Penyakit yang Pernah / Sedang Diderita ( Peny. Menahun, PMS, dll ) Ibu / pasien Ibu tidak pernah / tidak sedang menderita penyakit menular (TBC, hepatitis), menahun ( janting, ginjal ), menurun ( DM, asma ). Suami Suami tidak pernah / tidak sedang menderita penyakit menular ( TBC, hepatitis ), menahun ( janting, ginjal ), menurun ( DM, asma ). Keluarga Keluarga tidak pernah / tidak sedang menderita penyakit menular ( TBC, hepatitis ), menahun ( janting, ginjal ), menurun ( DM, asma ).

b. Perilaku Kesehatan Ibu tidak pernah merokok, mengkonsumsi alkohol, narkoba, ataupu jamu jamuan. Riwayat Psiko Sosial Budaya Ibu sangat senang dengan kelahiran bayinya yang pertama. Hubungan antara ibu, suami, keluarga, dan tetangga baik. Ibu tidak mempunyai pantangan makanan. Pola Kehidupan Sehari hari a. Pola Nutrisi Selama hamil : Ibu makan 3x/hari dengan porsi sedang ( nasi, lauk, sayur ). Minum 9 gelas/hari ( air putih ) Setelah bersalin : Ibu makan 1x dengan porsi sedang ( nasi, lauk, sayur ). Minum 3 gelas ( air putih )

6.

7.

b. Pola Eliminasi Selama hamil : Ibu BAB 1x/hari dengan konsistensi lembek, kuning, bau khas feses. BAK 5 6x/hari dengan konsistensi cair, kuning jernih, bau khas urine Setelah bersalin : Ibu belum BAB. BAK 1x/hari dengan konsistensi cair, kuning jernih, bau khas urine

c. Pola Aktivitas Selama hamil : Ibu melakukan pekerjaan rumah tangga dengan dibantu suami dan keluarga Setelah bersalin : Ibu belum beraktivitas, dan masih terbaring di kamar bersalin

d. Pola Istirahat / Tidur Selama hamil : Ibu tidur siang 2 jam/hari ( 12.00 s/d 14.00 ). Tidur malam 8 jam/hari ( 21.00 s/d 05.00 ) Setelah bersalin : Ibu belum tidur

e. Personal Hygiene Selama hamil : Ibu mandi 2x/hari, keramas 3x/minggu, gosok gigi 2x/hari, ganti baju 2x/hari, ganti CD 3x/hari Setelah bersalin : Ibu belum melakukan perawatan diri

f. Hubungan Seksual Selama hamil : Ibu melakukan hubungan seksual 3x/minggu dan tidak ada keluhan Setelah bersalin : Ibu belum melakukan hubungan seksual

3.2

OBJECTIVE ( DATA OBYEKTIF ) 1. Pemeriksaan Umum a. Kesadaran b. KU c. Tanda tanda Vital TD : 120/80 mmHg Suhu : 36.80C 2. Pemeriksaan Fisik Bentuk tubuh Kulit Rambut Muka : Normal : Bersih, tidak pucat : Bersih, hitam, lebat, tidak rontok : Simetris, tidak oedema, tidak pucat : Composmentis : Baik : Nadi RR : 84 x/menit : 21 x/menit

Cloasma gravidarum : Tidak ada

Mata

: Simetris, tidak anemis, tidak icterus, palpebra tidak oedema

Hidung Telinga Mulut Gigi Leher Dada Payudara

: Simetris, bersih, tidak ada pernapasan cuping hidung : Simetris, bersih : Simetris, mukosa mulut lembab, tidak stomatitis : Bersih, lengkap, tidak caries, tidak ada gigi berlubang : Tidak ada pemb. Kel. Tyroid ataupun vena jugularis : Simetris : Tidak ada benjolan, tidak ada bendungan ASI, tidak mastitis

Bentuk Pembengkakan Putting susu Keluaran Nyeri tekan Perut TFU Konsistensi Kontraksi Bekas luka Kandung kemih Vulva Perlukaan Lochea Oedema Perineum Bekas jahitan Kebersihan Oedema Anus Hemmoroid Ekstrimitas Atas Bawah

: Simetris : Tidak ada : Menonjol : Ada : Tidak ada : Tidak ada pembesaran, tidak ada nyeri tekan : 2 jari di bawah pusat : Keras : Baik : Tidak ada : Kosong : Terdapat keluaran lochea rubra : Tidak ada : Warna merah segar,jumlah banyak, dan bau anyir : Tidak oedema : Kurang bersih : Tidak ada : Kurang bersih : Tidak oedema : Berlubang, tidak varices : Tidak hemmoroid

: Simetris, jumlah jari tangan lengkap, tidak oedema : Simetris, jumlah jari kaki lengkap, tidak oedema

3.

Pemeriksaan Khusus Perkusi/Reflek patela : Ka/ki +/+

4.

Pemeriksaan Penunjang a. Darah Haemoglobin : Tidak dilakukan b. Pemeriksaan lab. Lain lain : Tidak dilakukan

3.3

ASSASMENT ( ANALISA DATA) Ny. E P10001 3 jam post partum fisiologis

3.4

PENATALAKSANAAN

Tanggal:

11-11-2012

jam : 18.00

1. Melakukan pendekatan terapeutik dengan ibu dan keluarga 2. Melakukan pemeriksaan TTV, TFU, kontraksi uterus, dan lochea TD : 120/80 mmHg Kontraksi Konsistensi perdarahan Lochea Kandung kemih : Baik : Keras : 1 pembalut : Rubra : Kosong Suhu : 36.5 0C Nadi RR TFU : 84 x/menit : 21 x/menit : 2 jari di bawah pusat

3. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu yaitu bahwa keadaanya baik / normal 4. Menganjurkan ibu untuk melakukan mobilisasi dengan cara jalan jalan 5. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya 6. Memberikan HE pada ibu mengenai : pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan diet TKTP 7. Memberikan terapi kepada ibu, yaitu : Siobion 1x1 Amoxsilin 3x500 mg Asam mefenamat 3x500 mg

BAB IV PENUTUP

4.1

KESIMPULAN Dari masalah penerapan asuhan kebidanan pada Ny. E P10001 3 jam post partum fisiologis, dapat disimpulkan bahwa masa nifas dalah masa dimana sesudah persalinan hingga pulihnya kembali alat alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Dalam melakukan dan memberikan asuhan kebidanan dapat diperoleh : S O : Ibu telah memahami apa yang telah dijelaskan oleh petugas kesehatan : KU : Baik

Kesadaran : Composmentis TD Suhu Nadi RR TFU : 120/80 mmHg : 36.5 0C : 80 x/menit : 20 x/menit : 2 jari di bawah pusat Kontraksi Konsistensi perdarahan Lochea : Baik : Keras : 1 pembalut/hari : Rubra

Kandung kemih : Kosong

Ibu dapat mengulangi kembali penjelasan dari petugas kesehatan A P : Ny. E P10001 3 jam post partum fisiologis : - Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu - Memberikan HE tentang : Imunisasi ASI eksklusif KB - Anjurkan ibu untuk control ulang 1 minggu lagi yaitu tanggal 18 11 2012

4.2

SARAN 4.2.1 Bagi Petugas Petugas bisa memberikan asuhan yang menyeluruh pada ibu. 4.2.2 Bagi Pendidikan Pendidikan hendaknya memberikan materi tentang ibu hamil dengan praktek agar mahasiswa lebih berpengalaman dalam memberikan asuhan. 4.2.3 Bagi Klien Untuk keberhasilan dalam asuhan kebidanan diperlukan kerjasama yang baik dalam usaha memecahkan masalah klien.

DAFTAR PUSTAKA

DepkesRI. 2004. Perawatan ibu di puskesmas. Surabaya Manuaba, ida Bagus Gede 1998. Ilmu kebidanan penyakit ilmu kandungan dan keluarga berencana. Jakarta EGC Muchtar. Rustam. Sinopsis obstetric jilid 1.EGC : Jakarta Saminem. 2010. Dokumentasi Asuhan Kebidanan : konsep dan praktik. Jakarta :EGC Triyanti, DKK. 2010 Kapita selekta kedokteran. FKUI, Jakarta Prawirohardjo, S. 2002. Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. YBP. Jakarta Varney, hellen 2001. Buku saku bidan. EGC. jakarata

You might also like