You are on page 1of 13

1

BAB I SILOGISME A. PENGERTIAN SILOGISME Silogisme merupakan bagian yang paling akhir dari pembahasan logika ormal dan dianggap sebagian yang paling pen!ing dalam ilmu logika . "iliha! dari ben!uknya silogisme adalah #on!oh yang paling !egas dalam #ara berpikir deduk!i yakni mengambil kesimpulan khusus dari kesimpulan umum . hanya sa$a dalam !eori silogisme kesimpulan !erdahulu hanya !erdiri dari dua kepu!usan sa$a sedang salah sa!u kepu!usannya harus uni%ersal dan dalam dua kepu!usan !ersebu! harus ada usur & unsur yang sama & sama dipunyai oleh kedua kepu!usannnya 'adi !egasnya yang di namakan dengan silogisme adalah sua!u pengambilan kesimpulan dari dua ma#am kepu!usan ( yang mengandung unsur yang sama dan salah sa!unya harus uni%ersal ) sua!u kepu!usan yang ke!iga yang kebenarannya sama dengan dua kepu!usan yang mendahuluinya *+,. "engan ka!a lain silogisme adalah merupakan pola berpikir yang di susun dari dua buah pernya!aan dan sebuah kesimpulan . *-,.on!oh +/ Semua makhluk mempuyai ma!a / ( Primis Mayor ) -. Si ka#ong adalah seorang mahluk ( Primis Minor ) 0. 'adi Si ka#ong mempuyai ma!a . ( 1esimpulan ) Pada #on!oh dia!as ki!a meliha! adanya persamaan an!ara kepu!usan per!ama dengan kepu!usan kedua yakni sama & sam mahkluk dan salah sa!u dari keduanya uni%ersal ( 1epu!usan per!ama ) oleh karena i!u nilai kebenaran dari kepu!usan ke!iga sama dengan nilai kebenaran dua kepu!usan sebelumnya. 1esimpulan yang diambil bah2a Si ka#ong mempuyai ma!a adalah sah menuru! penalaran deduk!i / sebab kesimpulan ini di!arik se#ara logis dari dua primis yang mendukungnya. Per!anyaan apakah kesimpulan i!u benar maka hal ini harus di kembalikan kepada kebenaran primis yang mendahuluinya.. Sekiranya kedua primis yang mendukungnya adalah benar maka dapa! dipas!ikan bah2a kesimpulan yang di !ariknya $uga adalah benar. "engan demikian maka ke!e!apan penarikan kesimpulan !ergan!ung dari !iga hal yakni kebenaran primis mayor/ kebenaran premis minor dan keabsahan pengambilan kesimpulan . "an ke!ika salah sa!u dari ke!iga unsur !ersebu! persyara!annya !idak di penuhi maka kesimpulan yang di!ariknya akan salah. Ma!ema!ika adalah penge!ahuan yang disusun se#ara deduk!i / Argumen!asi ma!ema!ik seper!i 3 a sama dengan b dan bila b sama dengan # maka a sama dengan # hal ini merupakan penalaran deduk!i / 1esimpulan ang berupa penge!ahuan baru bah2a a sama dengan # pada hake!nya bukan merupakan penge!ahuan baru dalam ar!i yang sebenarnya / melainkan sekedar konsek2ensi dari dua penge!ahuan yang sudah ki!a ke!ahui sebelumnya / yakni bah2a a sama dengan b dan b sama dengan #.*0, 4. 4agian 4agian Silogisme

Pada dasarnya silogisme mempuyai empa! bagian


1. Bagian pertama adalah kepu!usan per!ama / yang biasanya disebut premis mayor.

Premis mempuyai ar!i kalima! yang di $adikan dasar penarikan kesimpulan *5, / ada $uga yang menga!akan primes adalah ka!a6 ka!a a!au !ulisan sebagai pendahulu un!uk menarik sua!u kesimpulan *7, a!au dapa! $uga diar!ikan sebagai pangkal pikiran . Mayor ar!inya besar . Primis mayor ar!inya pangkal pikir yang mengandung !erm mayor dari silogisme i!u / dimana nan!inya akan mun#ul men$adi predika! dalam kongklusi ( kesimpulan ) .on!oh 3 Semua makhluk mempuyai ma!a -. Bagian kedua adalah kepu!usan kedua / yang umunya di sebut dengan premis minor. Premis minor ar!inya pangkal pikiran yang mengandung !erm minor ( 1e#il ) dari silogisme i!u / dimana nan!inya akan mun#ul men$adi sub$ek dalam kongklusi. .on!oh 3 Si ka#ong adalah seorang mahluk 0. Bagian ketiga adalah bagian & bagian yang sama dalam dua kepu!usan !ersebu! / yang biasanya disebut medium atau term menengah ( middle !erm ) / 1arena ia !erdapa! pada kedua premis ( Mayor dan minor ) / maka ber!indak sebagai penghubung ( medium ) an!ara keduanya / !e!api !idak mun#ul dalam kongklusi. 5. Bagian keempat adalah kepu!usan ke!iga yang disebut kongklusi atau kesimpulan / adalah merupakan kepu!usan baru ( dari dua kepu!usan sebelumnya ) yang menga!akan bah2a apa yang benar dalam mayor / $uga benar dalam !erm minor Ar!inya kalau miming benar./ Semua makhluk mempuyai ma!a / maka Si ka#ong yang men$adi bagian dari mahkluk adalah mempuyai ma!a Si ka#ong mempuyai ma!a .. Macam macam silogisme. Penyimpulan deduksi yang !elah ki!a ke!ahui sekedarnya dapa! ki!a laksanakan melalui !eknik & !eknik / silogisme ka!egosik baik melaui ben!uk s!andarnya maupun bukan / Silogisme merupakan ben!uk penyimpulan !idak langsung di ka!akan demikian karena dalam silogisme ki!a menyimpulkan penge!ahuan baru yang kebenarannya di ambil se#ara sin!e!is dari dua permasalahan yang dihubungkan dengan #ara !er!en!u / yang !idak !er$adi dalam penyimpulan Eduksi. "an pada saa! ini Silogisme !erdiri dari silogisme ka!agorik /silogisme hipo!e!ik/ Silogisme disyung!i maupun melalui dilema. un!uk lebih lan$u! akan kami $elaskan beriku! ini 8 1 Silogisme kategorik adalah silogisme yang semua posisinya merupakan proposisi ka!egorik / "emi lahirnya konklusi maka pangkal umum !empa! ki!a berpi$ak harus merupakan proposisi uni%ersal / sedangkan pangkalan khusus !idak berar!i bah2a proposisinya harus par!ikuler a!au sin$uler/ !e!api bisa $uga proposisi uni%ersal !e!api ia dile!akkan di ba2ah a!uran pangkalan umumnya . Pangkalan khusus bisa menya!akan permasalahan yang berbeda dari pangkalan umumnya / !api bisa $uga merupakan kenya!aan yang lebih khusus dari permasalahan umumnya dengan demikian sa!u

pangalan umum dan sa!u pangkalan khusus dapa! di hubungkan dengan berbagai #ara !e!api hubungan i!u harus di perha!ikan k2ali!as dan kan!i!asnya agar ki!a dapa! mengambil konklusi a!au na!i$ah yang %alid *9, Sekarang ki!a prak!ekkan bagaimana dua permasalahan dapa! menghasilkan kesimpulan yang absah Semua Manusia !idak lepas dari kesalahan Semua #endekia2an adalah manusia Pangkalan umum disini adalah proposisi per!ama sebagai pernya!aan uni%ersal yang di !andai dengan kuan!i ier : semua : un!uk menegaskan si a! yang berlaku bagi manusia se#ara menyeluruh . Pangkalah khusussnya adalah proposisi kedua miskipun ia $uga merupakan pernya!aan uni%ersal ia berada diba2ah a!uran pernya!aan per!ama sehingga dapa! ki!a simpulkan 3 semua #endikia2an !idak lepas dari kesalahan . 4ila pangkalan khususnya berupa proposisi singules prosedur penyimpulannya $uga sama segingga dari pernya!aan 3 Semua !anaman membu!uhkan air ( Premis Mayor ) MP Padi adalah !anaman ( Primis Minor ) SM Padi membu!uhkan air ( 1onklusi ) SP 1e!erangan 3 S ; Subyek8 P ; Predika! M. ; Middle !erm. 1ode & kode serupa memban!u ki!a dalam proses un!uk menemukan kesimpulan langkah per!ama !andailah !erlebih dahulu !erm & !erm yang sama pada kedua premis / dengan memberi garis ba2ah kemudia ki!a !uliskan huru M . !erm lain pada premis mayor pas!ilah P dan pada premis Minor pas!ilah S. kemudian !ulislah konklusinya dengan menulis se#ara lengkap !erm S dan P nya un!uk menen!ukan mana perimis manyor !idaklah sukar karena ia boleh dika!akan selalu di sebu! pada a2al bangunan silogisme / !erm menengah !idak boleh ki!a sebu! a!au ki!a !ulis dalam konklusi . begi!ulah dasar dalam memperoleh konklusi . namun demikinan ki!a perlu memperha!ikan pa!okan & pa!okan lain agar di dapa! kesimpulan yang apsah dan benar.

2. Silogisme Hipotetik 3 Adalah argumen! yang premis mayornya berupa proposisi hipo!e!ik sedangkan premis minornya adalah proposisi ka!agorik yang mene!apkan a!au mengingkari !erem an!e#inden! a!au !erem konse#2en premis mayornya . Sebenarnya silogisme hipo!e!ik !idk memiliki premis mayor maupun primis minor karena ki!a ke!ahui premis mayor i!u mengandung !erem predika! pada konklusi / sedangkan primis minor i!u mengandung !erm subyek pada konklusi . Pada silogisme hipo!e!ik !erm konklusi adalah !erm yang kesemuanya dikandung oleh premis mayornya/ mungkin bagian an!eseden dan mungkin pula bagian konsekuensinya !ergan!ung oleh bagian yang diakui a!au di pungkiri oleh premis minornya. 1i!a menggunakan is!ilah i!u se#ara analog / karena premis per!ama mengandung permasalahan yang lebuh umum / maka ki!a sebu! primis mayor / bukan karena ia mengandung !erm mayor. 1i!a menggunakan premis minor / bukan karena ia mengandung !erm minor / !e!api lan!aran memua! pernya!aan yang lebih khusus*<, Ma#am !ipe silogisme hipo!e!ik a) Silogisme hipo!e!ik yang premis minornya mengakui bagian an!e#eden!/ seper!i3 'ika hu$an / saya naik be#ak Sekarang =u$an . 'adi saya naik be#ak. b) Silogisme hipo!e!ik yang premis minornya mengakui bagian konsek2ensinya / seper!i 3 4ila hu$an / bumi akan basah Sekarang bumi !elah basah . 'adi hu$an !elah !urun #) Silogisme hipo!e!ik yang premis Minornya mengingkari an!e#enden! / seper!i 3 'ika poli!ik pemerin!ah dilaksanakan dengan paksa / maka kegelisahan akan !imbul . Poli!ik pemerin!ah !idak dilaksanakan dengan paksa / 'adi kegelisahan !idak akan !imbul d) Silogisme hipo!e!ik yang premis minornya mengingkari bagian konsek2ensinya / seper!i3

4ila mahasis2a !urun ke$alanan / pihak penguasa akan gelisah Pihak penguasa !idak gelisah 'adi mahasis2a !idak !urun ke $alanan 3. Silogisme disjungtif 3 adalah silogisme dimana premis mayor maupun minornya / baik salah sa!u maupun keduanya / merupakan kepu!usan dis$un#!i%e*>, a!au ada $uga yang menga!akan bah2a silogisme dis$ung!i adalah silogisme yang primis mayornya berben!uk proposisi dis$ung!i%e .on!oh 3 1amu a!au saya yang pergi 1amu !idak pergi Maka sayalah yang pergi Silogisme dis$ung!i%e mempunyai dua buah #orak dian!aranya 3 *?, a) Akuilah sa!u bagian dis$ung!i pada premis minor/ dan !olaklah lainnya pada kesimpulan . misalnya 3 Plane! ki!a ini diam a!au berpu!ar. 1arena berpu!ar/ $adi bukanlah diam. .orak ini di sebu! modus ponendo tolles. b) Tolaklah sa!u bagian dis$ungsi pada premis minor / dan akuilah yang lainnya pada kesimpulan . Misalnya 3 Plane! bumi ki!a ini diam a!au berpu!ar Plani! bumi ki!a ini !idak diam 'adi . plane! bumi ki!a ini berpu!ar. .orak ini disebu! modus tolledo ponens. N.4. Silogisme dis$ung!i bisa diplangkan ke silogisme kondisional . Misalnya 3 Apabila kamu !idak pergi/ sayalah yang pergi . 1ami !idak pergi .

Maka sayalah yang pergi. Silogisme dis$ung!i dalam ar!i sempi! maupun ar!i luas mempunyai dua !ipe*+@, yai!u 3 a) Primis minornya mengingkari salah sa!u al!erna!i%e/ konklusinya adalah mengakui al!erna!i%e yang lain/ seper!i 3 Ia berada diluar a!au di dalam Ternya!a !idak berada di luar. 'adi ia berada di dalam. Ia berada di luar a!au di dalam Ternya!a !idak berada di dalam 'adi ia berada di luar. b) Premis minor mengakui salah sa!u al!erna!i%e/ kesimpulannya adalah mengingkari al!erna!i%e yang lain/ seper!i3 4udi di mas$id a!au di sekolah Ia berada di mas$id. 'adi ia !idak berada di sekolah. 4udi di mas$id a!au di sekolah Ia berada di sekolah . 'adi ia !idak berada di mas$id. 4. Silogisme Konjungtif adalah silogisme yang premis mayornya berben!uk sua!u proporsi kon$ung!i . Silogisme kon$ung!i hanya mempunyai sebuah #orak/ yakni3 akuilah sa!u bagian di premis minor/ dan !olaklah yang lain di kesimpulan . Misalnya 3 Tidak ada orang yang memba#a dan !idur dalam 2ak!u yang bersamaan . Sar!ono !idur . Maka ia !idak memba#a

Nb. Silogisme kon$ung!i dapa! di kembalikan ke ben!uk silogisme kondisional/ Misalnya 8 Andaika!a Sar!ono !idur/ ia !idak memba#a. Sar!ono !idur Maka ia !idak memba#a. ! Dilema / menuru! Mundari dalam bukunya yang ber$udul logika ia mengar!ikan "ilema adalah argumern!asi / ben!uknya merupakan #ampuran an!ara silogisme hipo!e!ik dan silogisme disyung!i . =al ini !er$adi karena premis mayornya !erdiri dari dua proposisi hipo!e!ik dan premis minornya sa!u proposisi dis$ung!i . 1onklusinya/ berupa proposisi disyung!i / !e!api bisa proposisi ka!egorika. "alam dilema / !erkandung konsekuensi yang kedua kemungkinannya sama bera! . Adapun konklusi yang diambil selalu !idak menyenangkan . "alam deba!/ dilemma dipergunakan sebagai ala! pemo$ok / sehingga al!erna!i apapun yang dipilih / la2an bi#ara selalu dalam si!uasi !idak menyenangkan . *++, Sua!u #on!oh lkasik !en!ang dilemma adalah u#apan seorang ibu yang membu$uk anaknya agar !idak !er$un dalam dunia poli!ik / sebagai briku!8 'ika engkau berbua! adil manusia akan memben#imu . 'ika engkau berbua! !idak adil !uhan akan memben#imu . Sedangkan engkau harus bersikap adil a!au !idak adil . 4erbua! adil a!aupun !idak engkau akan diben#i. Apabila para mahasis2a suka bela$ar / maka mo!i%asi menggia!kan bela$ar !idak berguna . Sedangkan bila mahasis2a malas bela$ar mo!i%asi i!u !idak memba2a hasil . 1arena i!u mo!i%asi menggia!kan bela$ar i!u !idak berman aa! a!au !idak memba2a hasil. Pada kedua #on!oh !ersebu! / konklusi berupa proposisi dis$ung!i / .on!oh per!ama adalah dilemma ben!uk baku / kedua ben!uk non baku. Sekarang ki!a ambil #on!oh dilema yang konklusinya merupakan kepu!usan ka!egorika. 'ika 4udi kalah dalam perkara ini / ia harus membayarku berdasarkan kepu!usan pengadilan . 4ila ia menang ia $uga harus membayarku berdasarkan per$an$ian . Ia mungkin kalah dan mungkin pula menang . 1arena i!u ia harus !e!ap harus membayar kepadaku. Se!iap orang yang saleh membu!uhkan rahma! supaya !ekun dalam kebaikan . Se!iap pendus!a membu!uhkan rahma! supaya dapa! di!oba!kan.

"an se!iap manusia i!u saleh a!au pendus!a. Maka se!iap manusia membu!uhkan rahma!. "ilema dalam ar!i lebih luas adalah si!uasi ( bukan argumen!asi ) dimana ki!a harus memilih dua al!erna!i%e yang kedua & duanya mempuyai konsek2ensi yang !idak diingi/ sehingga suli! menen!ukan pilihan. *+-, A!uran & a!uran dilema dan .ara Menga!asi "ilema +. A!uran & a!uran dilema 3 "is$ungsi harus u!uh . Masing & masing bagian harus be!ul & be!ul selesai/ sehingga !idak ada kemungkinan lain . Apabila !erdapa! kemungkinan lain / hal akan merupakan $alan keluar. Tu!uplah $alan keluar !ersebu! . Aaspadalah un!uk !idak !ergelin#ir kedalam so isme/ yakni pemikiran yang nampaknya be!ul / !e!api sesungguhnya salah. .onseBuen! haruslah sah disimpulkan dari masing & masing bagian. 1esimpulan yang di!arik dari masing & masing bagian / haruslah merupakan sa!u sa!unya kesimpulan yang mungkin diambil . 'ika !idak / maka la2an ki!a akan sanggup mengambil kesimpulan yang berla2anan dengan kesimpulan ki!a. -. .ara Menga!asi "ilema Ada beberpa #ara yang dapa! ki!a pakai dalam menga!asi dilemma yang ki!a hadapi. a. "engan meneli!i kausali!as premis mayor . Sering benar !er$adi dalam dilema !erdapa! hubungan kausali!as !idak benar yang dinya!akan dalam premis mayornya. "alam #on!oh dia!as dikemukakan bah2a mo!i%asi peningka!an bela$ar !idak berguna a!au !idak memba2a hasil . konklusi !idak benar / karena di !arik dari premis mayor yang mempuyai hubungan kausali!as !idak benar . Tidak semua mahasis2a yang !idak suka bela$ar mempuyai sebab yang sama . "ari sekian mahasis2a yang !idak suka bela$ar / bisa disebabkan kurang kesadaran / sehingga mo!io%asi sanga! berguna bagi mereka. Cn!uk menga!asi dilemma model ini ki!a !inggal menya!akan bah2a premis !idak mempuyai dasar kebenaran yang kua!. b. "engan meneli!i al!erna!i%e yang di kemukakan. Mengapa/ karena mungkin sekali al!erna!i%e pada permasalahan yang dike!egahkan !idak sekedar dinya!akan / !e!api lebih dari i!u . Pada masa lalu seorang pemimpin sering berka!a 3 Pilihlah Sukarno a!au biarlah Negara ini han#ur. 4enarkan hanya Sukarno yang bisa menyelama!kan Negara ini D Apakah !idak ada orang lain nyang bisa menggan!inya D Ten!u sa$a ada / sehingga al!erna!i nya lebih dari dua. #. "engan #on!ra dilemma.. 4ila dilema yang ki!a hadapi !idak mengandung kemungkinan / maka dapa! ki!a a!asi dengan mengemukakan dilemma !andingan .

4anyak sekali dilema yang di hadapi orang kepada ki!a merupakan ala! pemo$ok yang sebenarnya !idak mempuyai kekua!an / maka dilema i!u dapa! dinya!akan dalam ben!uk lain yang mempuyai konklusi berlainan dengan penampilan semula. Sebagai #on!oh adalah pendapa! orang yang menya!akan bah2a hidup ini adalah penderi!aan / hendak memaksakan keyakinan i!u dengan menga$ukan dilemma kepad ki!a sebagai beriku!3 4ila ki!a beker$a maka ki!a didak bisa menyenangkan diri ki!a. 4ila ki!a !idak beker$a / ki!a !idak dapa! uang . 'adi beker$a a!au !idak beker$a / ki!a dalam keadaan !idak menyenangkan "ilema i!u dpa! ki!a $a2ab dengan kon!ra dilemma sebagai beriku!3 4ila ki!a beker$a/ ki!a mendapa! uang . 4ila ki!a !idak beker$a ki!a dapa! meyenangkan diri ki!a . 'adi beker$a a!au !idak / selalu menyenangkan ki!a. d. "engan memilih al!erna!i%e yang paling ringan . 4ila dilema yang ki!a hadapi !idak mungkin ki!a a!asi dengan !eknik dia!as / maka $alan !erakhir adalah memilih al!erna!i yang paling ringan . Pada dasarnya !idak ada dilema yang menampilkan al!erna!i yang benar6 benar sama bera!nya. "alam dilema serupa diba2ah ini ki!a hanya dapa! memilih al!erna!i%e yang paling ringan . #on!oh Apabila !uan masih !er#a!a! sebagai pega2ai negeri / maka !uan !idak bisa menduduki $aba!an !er!inggi pada PT E 4uana 'aya E ini . Cn!uk menduduki $aba!an !inggi pada PT ini maka anda harus rela melepaskan s!a!us !uan sebagai pega2ai negeri . Semen!ara i!u anda bera! melepas peker$aan sebagai pega2ai negeri / sedangkan bila !idak men$aba! pimpinan pendapa!an anda di PT i!u !e!ap sediki!.

ILOGISME
A. 'enis6$enis Silogisme 4erdasarkan ben!uknya/ silogisme !erdiri dari8 +. Silogisme 1a!egorial Silogisme ka!egorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan ka!egorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebu! dengan premis yang kemudian dapa! dibedakan men$adi premis mayor (premis yang !ermnya men$adi predika!)/ dan premis minor ( premis yang !ermnya men$adi sub$ek). Fang menghubungkan dian!ara kedua premis !ersebu! adalah !erm penengah (middle !erm). .on!oh3 ; Semua !umbuhan membu!uhkan air. (Premis Mayor) ; Akasia adalah !umbuhan (premis minor).

PC P1

10

1 ; Akasia membu!uhkan air (1onklusi) =ukum6hukum Silogisme 1a!agorik. Apabila salah sa!u premis bersi a! par!ikular/ maka kesimpulan harus par!ikular $uga. .on!oh3 PC ; Semua yang halal dimakan menyeha!kan (mayor). P1 ; Sebagian makanan !idak menyeha!kan (minor). 1 ; Sebagian makanan !idak halal dimakan (konklusi). Apabila salah sa!u premis bersi a! nega!i / maka kesimpulannya harus nega!i $uga. .on!oh3 PC ; Semua korupsi !idak disenangi (mayor). P1 ; Sebagian pe$aba! korupsi (minor). 1 ; Sebagian pe$aba! !idak disenangi (konklusi). Apabila kedua premis bersi a! par!ikular/ maka !idak sah diambil kesimpulan. .on!oh3 4eberapa poli!ikus !idak $u$ur (premis +). 4ambang adalah poli!ikus (premis -). 1edua premis !ersebu! !idak bisa disimpulkan. 'ika dibua! kesimpulan/ maka kesimpulannya hanya bersi a! kemungkinan (bukan kepas!ian). 4ambang mungkin !idak $u$ur (konklusi). Apabila kedua premis bersi a! nega!i / maka !idak akan sah diambil kesimpulan. =al ini dikarenakan !idak ada ma!a ran!ai yang menhhubungkan kedua proposisi premisnya. 1esimpulan dapa! diambil $ika salah sa!u premisnya posi!i . .on!oh3 1erbau bukan bunga ma2ar (premis +). 1u#ing bukan bunga ma2ar (premis -). 1edua premis !ersebu! !idak mempunyai kesimpulan Apabila !erm penengah dari sua!u premis !idak !en!u/ maka !idak akan sah diambil kesimpulan. .on!oh8 semua ikan berdarah dingin. 4ina!ang ini berdarah dingin. Maka/ bina!ang ini adalah ikanD Mungkin sa$a bina!ang mela!a. Term6predika! dalam kesimpulan harus konsis!en dengan !erm redika! yang ada pada premisnya. Apabila !idak konsis!en/ maka kesimpulannya akan salah. .on!oh3 PC ; 1erbau adalah bina!ang.(premis +) P1 ; 1ambing bukan kerbau.(premis -) 1 ; 1ambing bukan bina!ang D 4ina!ang pada konklusi merupakan !erm nega!i sedangkan pada premis + bersi a! posi!i Term penengah harus bermakna sama/ baik dalam premis mayor maupun premis minor. 4ila !erm penengah bermakna ganda kesimpulan men$adi lain. .on!oh3 PC ; 4ulan i!u bersinar di langi!.(mayor) P1 ; 'anuari adalah bulan.(minor) 1 ; 'anuari bersinar dilangi!D Silogisme harus !erdiri !iga !erm/ yai!u !erm sub$ek/ predika!/ dan !erm/ !idak bisa di!urunkan konklCsinya. .on!oh3 1u#ing adalah bina!ang.(premis +) "omba adalah bina!ang.(premis -)

11

4eringin adalah !umbuhan.(premis0) Sa2o adalah !umbuhan.(premis5) "ari premis !ersebu! !idak dapa! di!urunkan kesimpulannya -. Silogisme =ipo!e!is Silogisme hipo!e!is adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipo!e!ik/ sedangkan premis minornya adalah proposisi ka!agorik. Ada 5 (empa!) ma#am !ipe silogisme hipo!e!ik3 Silogisme hipo!e!ik yang premis minornya mengakui bagian an!eseden!. .on!oh3 PC ; 'ika hu$an saya naik be#ak.(mayor) P1 ; Sekarang hu$an.(minor) 1 ; Saya naik be#ak (konklusi). Silogisme hipo!e!ik yang premis minornya mengakui bagian konsekuennya. .on!oh3 PC ; 'ika hu$an/ bumi akan basah (mayor). P1 ; Sekarang bumi !elah basah (minor). 1 ; =u$an !elah !urun (konklusi) Silogisme hipo!e!ik yang premis minornya mengingkari an!e#eden!. .on!oh3 'ika poli!ik pemerin!ah dilaksanakan dengan paksa/ maka kegelisahan akan !imbul. Poli!ik pemerin!ahan !idak dilaksanakan dengan paksa. 1egelisahan !idak akan !imbul. Silogisme hipo!e!ik yang premis minornya mengingkari bagian konsekuennya. .on!oh3 4ila mahasis2a !urun ke $alanan/ pihak penguasa akan gelisah. Pihak penguasa !idak gelisah. Mahasis2a !idak !urun ke $alanan. =ukum6hukum Silogisme =ipo!e!is Mengambil konklusi dari silogisme hipo!e!ik $auh lebih mudah dibanding dengan silogisme ka!egorik. Te!api yang pen!ing menen!ukan kebenaran konklusinya bila premis6premisnya merupakan pernya!aan yang benar. 4ila an!e#eden! ki!a lambangkan dengan A dan konsekuen dengan 4/ maka hukum silogisme hipo!e!ik adalah3 4ila A !erlaksana maka 4 $uga !erlaksana. 4ila A !idak !erlaksana maka 4 !idak !erlaksana. (!idak sah ; salah) 4ila 4 !erlaksana/ maka A !erlaksana. (!idak sah ; salah) 4ila 4 !idak !erlaksana maka A !idak !erlaksana. 0. Silogisme Al!erna!i Silogisme al!erna!i adalah silogisme yang !erdiri a!as premis mayor berupa proposisi al!erna!i . Proposisi al!erna!i yai!u bila premis minornya membenarkan salah sa!u al!erna!i nya. 1esimpulannya akan menolak al!erna!i yang lain. .on!oh3 Nenek Sumi berada di 4andung a!au 4ogor. Nenek Sumi berada di 4andung. 'adi/ Nenek Sumi !idak berada di 4ogor.

12

En!imen Silogisme ini $arang di!emukan dalam kehidupan sehari6hari/ baik dalam !ulisan maupun lisan. Fang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan. .on!oh en!imen3 "ia menerima hadiah per!ama karena dia !elah menang dalam sayembara i!u. Anda !elah memenangkan sayembara ini/ karena i!u Anda berhak menerima hadiahnya. 5. Silogisme "is$ung!i Silogisme dis$ung!i adalah silogisme yang premis mayornya merupakan kepu!usan disyung!i sedangkan premis minornya bersi a! ka!egorik yang mengakui a!au mengingkari salah sa!u al!erna!i yang disebu! oleh premis mayor. Seper!i pada silogisme hipo!e!ik is!ilah premis mayor dan premis minor adalah se#ara analog bukan yang semes!inya. Silogisme ini ada dua ma#am yai!u3 Silogisme disyung!i dalam ar!i sempi! Silogisme dis$ung!i dalam ar!i sempi! berar!i mayornya mempunyai al!erna!i kon!radik!i . .on!oh3 =eri $u$ur a!au berbohong.(premis+) Ternya!a =eri berbohong.(premis-) Ia !idak $u$ur (konklusi). Silogisme dis$ung!i dalam ar!i luas Silogisme disyung!i dalam ar!i luas berar!i premis mayornya mempunyai al!erna!i bukan kon!radik!i . .on!oh3 =asan di rumah a!au di pasar.(premis+) Ternya!a !idak di rumah.(premis-) =asan di pasar (konklusi). =ukum6hukum Silogisme "is$ung!i Silogisme dis$ung!i dalam ar!i sempi!/ konklusi yang dihasilkan selalu benar/ apabila prosedur penyimpulannya %alid. .on!oh3 =asan berba$u pu!ih a!au !idak pu!ih. Ternya!a =asan berba$u pu!ih. =asan bukan !idak berba$u pu!ih. Silogisme dis$ung!i dalam ar!i luas/ kebenaran konklusinya adalah 4ila premis minor mengakui salah sa!u al!erna!i / maka konklusinya sah (benar). .on!oh3 4udi men$adi guru a!au pelau!. 4udi adalah guru. Maka 4udi bukan pelau!. 4ila premis minor mengingkari salah sa!u al!erna!i / maka konklusinya !idak sah (salah). .on!oh3 Pen$aha! i!u lari ke Solo a!au ke Fogyakar!a. Ternya!a !idak lari ke Fogyakar!a "ia lari ke SoloD 1onklusi yang salah karena bisa $adi dia lari ke ko!a lain.

13

You might also like