You are on page 1of 13

Nama Nim

: Syilvie De Nanda : 1207101020125

Asuhan Keperawatan Bulimia Nervosa


1. Definisi Bulimia Nervosa Gangguan makan yang dikarakteristikan oleh kelebihan makan yang sangat dan menggunakan laktasif, diuretik, dan muntah yang dirangsang sendiri untuk membersihkan saluran khusus terhadap makanan. (Askep pada klien dengan Gangguan Sistem Pencernaan.2004.hal 63) Bulimia Nervosa Gangguan mental yang mengenai perempuan remaja dan wanita muda, dicirikan oleh pesta makan yang disellingi dengan makan biasa atau puasa, namun tanpa kehilangan berat badan yang ekstrem. ( Dorland.hal 169)

2. Etiologi Penyebab pasti bulimia tidak diketahui. Sama seperti gangguan mental lain, ada banyak faktor yang mungkin memainkan peran terjadinya gangguan makan, seperti gen, kebiasaan tertentu, gangguan psikologis serta pengaruh keluarga dan lingkungan:

Biologis. Gen mungkin membuat beberapa orang lebih rentan mengalami gangguan makan. Mereka dengan hubungan keluarga tingkat pertama saudara atau orang tua yang mengalami gangguan makan dapat mungkin mengalaminya juga. Hal lain yang juga memungkinkan adalah kurangnya zat kimia di dalam otak serotonin memainkan peran di sini.

Kebiasaan tertentu, seperti diet atau berolahraga secara berlebihan dapat berkontribusi mengalami bulimia. Sebagai contoh, diet adalah faktor primer sebagai pemicunya.

Kesehatan emosional. Mereka dengan gangguan makan mungkin memiliki masalah emosional yang berkontribusi pada masalah ini. Mereka yang memiliki kepercayaan diri rendah, perfeksionis, impulsive, sulit mengatur kemarahan, konflik dalam keluarga dan masalah dalam hubungan menjadi rentan mengalami masalah ini.

Lingkungan. Kultur budaya barat sering menghubungkan kesuksesan dengan tubuh yang kurus, Hal ini juga di dukung dengan adanya anggapan tersebut yang berkembang pada teman sebaya dan media massa. Hal ini rentan terjadi khususnya pada gadis berusia muda.
(Sumber : Videbeck,Sheila,L.2008)

3. Tanda dan gejala


1) Penurunan berat badan 2) Amenore sekunder 3) Bradikardi 4) Suhu tubuh rendah 5) Penurunan TD 6) Intoleran terhadap dingin 7) Kulit kering dan turgor buruk 8) Kuku rapuh 9) Rambut lanugo 10) Penurunan nafsu makan 11) Atropi payudara 12) Penurunan rambut aksila dan pubis 13) Gangguan tidur 14) Konstipasi 15) Peningkatan kerentanan terhadap infeksi

(Askep pada klien dengan Gangguan Sistem Pencernaan.2004.hal 64)

Penatalaksanaan Medis 1. Penetapan beratnya gangguan nutrisi 2. Bila hebat, pemberian makan melalui nasogastrik bila klien menolak makanan 3. Cairan parenteral dengan elektrolit/hiperalimentasi untuk mengatasi dehidrasi atau malnutrisi yang mengancam jiwa 4. Terapi modifikasi perilaku 5. Penimbangan setiap hari 6. Rujukan pada psikoterapi dengan pendekatan terapi keluarga untuk perawatan
(Askep pada klien dengan Gangguan Sistem Pencernaan.2004.hal 65)

Asuhan Keperawatan Klien dengan Anoreksia/Bulimia Nervosa A. Pengkajian Observasi/temuan


Riwayat keluarga umum Tingkat sosioekonomi kelas menengah sampai atas Fisiologi konservasif, standar pribadi tinggi Sering terganggu, hubungan menggairahkan dengan kehangatan, namun ayah pasif Sering merupakan hubungan tergantung dengan ibu yang dominan, cemas, depresi kronis

Anggota keluarga sangat bersatu Batasan pribadi tidak dihargai Membaca pikiran umum Adanya gangguan pada kemandirian klien Ekspresi marah, ansietas, atau agretivitas terhambat

Tidak menyukai perdebatan Menghargai kebersamaan Loyalitas berlebihan Memiliki standar tinggi Mencari cinta dan persetujuan anorektik sehingga menjadi perfeksionis, namun tidak dapat mencapainya, menimbulkan terjadinya keluhan-keluhan

Klien menjadi fokus perhatian keluarga sehingga menguatkan keinginan untuk menurunkan berat badan dan menghindari pola makan yang buruk

Periode prodroma Peningkatan peka rangsang Ketidaknyamanan abdominal Sakit kepala Hiperaktivitas Depresi Ansietas Menarik diri dari kehidupan sosial Memiliki tingkat harapan tinggi di sekolah dan melakukan olahraga energi tinggi atau bekerja dengan stres tinggi Mengalami kelebihan berat badan sebelumnya
(Askep pada klien dengan Gangguan Sistem Pencernaan.2004.hal 63)

B. Analisa data: Diagnosa Keperawatan yang sering muncul 1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan anoreksia, rangsangan muntah sendiri, penyalahgunaan laktasif, dan/atau penyimpangan persepsi tentang tubuh 2. Potensial terhadap kekurangan volume cairan (sekunder) yang berhubungan dengan diet

3. Gangguan citra tubuh/harga diri berhubungan dengan rasa takut yang tak wajar terhadap kegemukan 4. Kurang pengetahuan dan informasi yang berhubungan dengan kondisi dan kurangnya ketrampilan koping

C. Intervensi N Diagnosa o 1 Keperawatan Perubahan nutrisi 1. kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan anoreksia, rangsangan muntah sendiri, penyalahgunaan laktasif, dan/atau penyimpangan persepsi tentang tubuh 3.

Intervensi

Rasional

Izinkan klien memilih makanan (makanan rendah kalori tidak diperbolehkan)

1.

Pasien akan mencoba menghindari mengambil makanan bila tampak mengandumg banyak kalori dan mau makan lama untuk menghindari makan

2. Dilatase gaster dapat terjadi bila pemberian makan Berikan makan sedikit dan makanan kecil tambahan yang tepat terlalu cepat setelah periode puasa

4.

pasien akan mencoba menghindari mengambil

Buat pilihan menu yang ada dan izinkan pasien untuk mengontrol pilihan sebanyak mungkin

makanan bila tampak mengandung banyak kalori dan menu makan lama

untuk menghindari makan

Bila masukan kalori gagal untuk memenuhi kebutuhan metabolik,dukungan nutrisi Kolaborasi Berikan diet cairan atau makanan mencegah selang /hiperalimentasi bila malnutrisi/kematian diperlukan. sementara terapi dilanjutkan. Makanan cair tinggi kalori dapat diberikan sebagai obat, pada susunan waktu terpisah dari makan,sebagai alternatif peningkatan masukan kalori. dapat digunakan untuk

Penggunaannya berakibat buruk karena digunakan sebagai pembersih makanan/kalori tubuh oleh Hindari pemberian laksatif pasien

Berikan obat sesuai indikasi : Antagonis 1. Siprofeptadin (periactin) histamine yang digunakan serotonin dan

dalam dosis tinggi untuk merangsang makan,menurunkan penolakan melawan tampak samping,meskipun penurunan mental kesadaran dapat terjadi. makanan,dan depresi. Tidak efek nafsu

2. Antidepresan

Menghilangkan depresi dan

trisklik,mis.,amitriptilin(Alavi merangsang nafsu makan l,Endep)

3. Agen antiansietas,contoh alprazola(Xanax)

Menurunkan

tegangan

,cemas /gugup dan dapat membantu berpartisipasi pengobatan pasien untuk dalam

Meningkatkan berat badan 4. Tranquilizer utama,contoh dan klorpromazin (Thorazne) program 4. Tranquilizer psikoterapi. utama kerja sama pada

digunakan hanya bila benar-

benar perlu ,karena efek samping ekstrapiramidal.

2.

Potensial terhadap 1. Kaji dan dokumentasikan kondisi 1. kekurangan volume (sekunder) berhubungan dengan diet Anjurkan perawatan mulut yang sering dari turgor kulit dan semua cairan perubahan pada integritas kulit yang 2.

Kondisi dari kulit memberikan data yang berharga tentang hidrasi pasien

Untuk melembabkan selaput mukosa, untuk mengurangi jumlah bakteri, meminimalkan risiko infeksi jaringan

3.

3.

Selaput mukosa yang kering, pucat, dapat merupakan petunjuk dari malnutrisi atau dehidrasi

Awasi jumlah dan tipe masukan cairan.ukur haluaran urine dengan akurat

4.

pasien tidak mengkonsusmsi cairan sama sekali mengakibatkan dehidrasi atau mengganti cairan untuk masukan kalori yang berdampak pada keseimbangan elektrolit

Kolaborasi Berikan /awasi hiperalimentasi IV Tindakan darurat untuk memperbaiki ketidakseimbangan cairan/elektrolit

Tambahkan kalium,oaral,atau IV sesuai indikasi 3. Gangguan citra 1. Berikan penguatan positif bagi tubuh/harga diri berhubungan dengan rasa takut yang tak wajar terhadap kegemukan 2. pembuatan keputusan-keputusan yang dibuat secara mandiri yang mempengaruhi kehidupan pasien 1.

Dapat diperlukan untuk mencegah distritmia jantung Penguatan positif meningkatkan harga diri dan dapat memberi dorongan kepada pasien untuk terus brfungsi secara lebih mandiri

2. Bantu untuk membuat persepsi yang realistis dari citra tentang tubuh dan hubungan dengan makanan

Pasien perlu mengetahui bahwa persepsinya tentang citra tubuh adalah tidak sehat dan dapat mengancam

3. 3. Tingkatkan perasaan-perasasan kontrol di dalam lingkungan melalui partisipasi dan pembuatan keputusan

jiwa

Pasien harus mengerti bahwa dia sanggup, individu yang memiliki otonomi

mandiri, pasien untuk bisa belajar menerima diri sebagaimana adanya, termasuk kelemahan dan kekuatan 4.

dapat melakukan di luar unit keluarga dan bahwa ia tidak diharapkan untuk menjadi seorang yang sempurna

4. Bantu pasien untuk menyadari bahwa kesempurnaan adalah tidakrealistis, dan gali kebutuhan ini dengannya

Saat pasien mulai merasa lebih baik tentang diri dan mengidentifikasi sifat-sifat diri yang positif, serta mengemban gkan kemampuan untuk menerima ketidaksempurnaan pribadi tertentu.

Kolaborasi Libatkan dalam terapi kelompok Memberikan kesempatan untuk bicara tentang perasaan dan mencoba perilaku baru

Rujuk ke terapis terlatih dalam masalah seksual

Memerlukan bantuan profesional untuk menghadapi masalah seksualitas dan menerima diri sebagai orang dewasa

secara seksual

4.

Kurang pengetahuan dan informasi yang berhubungan dengan kondisi dan kurangnya ketrampilan koping

1. Kaji kebutuhan diet, jawab pertanyaan sesuai indikasi. Dorong konsumsi makanan tinggi serat dan masukan cairan adekuat

1.

Pasien/keluarga memerllukan bantuan dalam perencanaan untuk cara makan baru. Konstipsi dapat terjadi bila laktasif

2.

dihentikan

Dorong penggunaan teknik relaksasi 2. dan manajemen stress lain, misanya visualisasi, bimbingan imajinasi, umpan balik, biologi

Cara baru koping dengan perasaan ansietas dan takut akan membantu pasien mengatasi perasaan ini lebih efektif, bantuan dalam pemberian perilaku maladaptif untuk tidak makan/pesta-pembersihan

3. Bantu pengadaan program latihan

3.

Latihan dapat membantu pengembangan gambaran diri positif dan melawan depresi (mengeluarkan endorfin dalam otak meningkatkan rasa sejahtera)

yang bijaksana. Pencegahan terhadap latihan berlebihan

D. Evaluasi 1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan anoreksia, rangsangan muntah sendiri, penyalahgunaan laktasif, dan/atau penyimpangan persepsi tentang tubuh Hasil yang diharapkan: a. Pasien telah mencapai dan mempertahankan paling sedikit 85% dari berat badan yang diharapkan b. Tanda-tanda vital, tekanan darah, pemeriksaan serum dari laboratorium berada dalam batas-batas normal c. Pasien mengungkapkan pentingnya nutrisi yang cukup d. Mengikuti kembali pola makan yang normal

2. Potensial terhadap kekurangan volume cairan (sekunder) yang berhubungan dengan diet Hasil yang diharapkan: a. Tanda-tanda vital pasien, tekanan darah, dan pemeriksaan laboratorium serum dalam batas normal b. Tidak ada tanda-tanda ketidaknormalan dari turgor kulit dan kekeringan kulit serta mukosa oral c. Klien menunjukkan keseimbangan antara masukan dan haluaran 3. Gangguan citra tubuh/harga diri berhubungan dengan rasa takut yang tak wajar terhadap kegemukan Hasil yang diharapkan a. Pasien mampu mengungkapkan aspek-aspek positif tentang diri b. Pasen mengekspresikan minst terhadap kesejahteraan orang lain dan berkurangnya renungan yang berlebihan tentang penampilan diri

c. Pasien mengungkapkan bahwa bayangan tentang tubuh gemuk adalah persepsi yang salah serta mendemonstrasikan kemampuan untuk mengambil kendali terhadap kehidupan diri sendiri tanpa harus berlindung pada perilaku makan yang maladaptif

4. Kurang pengetahuan dan informasi yang berhubungan dengan kondisi dan kurangnya ketrampilan koping Hasil yang diharapkan: a. Klien berusaha mempertahankan mempertahankan berat badan b. Klien mencari sumber konseling untuk membantu mengadakan perubahan c. Klien mengungkapkan pentingnya perubahan gaya hidup untuk mempertahankan berat badan yang normal

You might also like