You are on page 1of 20

PEMBUATAN LAGU INDIE MENGGUNAKAN FRUITYLOOPS STUDIO Naskah Publikasi

disusun oleh : Ahmad Zam Zami 08.22.0909

JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2010

CREATE INDIE SONG USING FRUITYLOOPS STUDIO PEMBUATAN LAGU INDIE MENGGUNAKAN FRUITYLOOPS STUDIO
Ahmad Zamzami Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT
Many people believe that making music is a difficult and expensive project. The amount of time and cost that must be issued to make the process recording the musicians mainly independent artists or so-called indie difficulties for their creative ideas. Because, for all their production processes have to wear their own expense, from procurement of musical instruments and studio for recording. With the software Fruityloops studio, indie musicians now have the opportunity to be creative without having to spend lots of time and cost. Making songs will become easier because it does not have to go through the studio recording and the use of musical instruments. Making songs with methods of digital home recording studio uses Fruityloops software could be a new alternative in the sense that it is suitable to be applied to current indie musicians, this is supported by the increasing number of computer devices that can be purchased at affordable prices.

1.

Pendahuluan Seiring berkembangnya teknologi musik, dengan cepat bermunculan berbagai

inovasi di bidang ini. Dengan semakin berkembangnya dunia musik, semakin hari semakin banyak muncul inovasi dalam karya musikal. Kedua hal ini memiliki keterkaitan. Semakin berkembangnya karya-karya musikal, semakin banyak unsur teknologi yang digunakan, sehingga muncullah tren musik digital. Berkembangnya musik digital di dunia musik mendukung dan memudahkan pemain musik dalam berkreasi. Dengan musik digital, pemusik dapat menciptakan sound yang unik yang tidak bisa dihasilkan dengan alat musik konvensional, selain itu dapat menghasilkan permainan nada dan irama yang indah yang mungkin sulit atau bahkan tidak mungkin dapat dimainkan menggunakan alat musik konvensional. Sebelum era digital mulai berkembang pesat untuk pembuatan musik baik untuk movie scoring ( ilustrasi musik film ) maupun popular recorded music ( perekaman musikmusik populer) bisa membutuhkan biaya yang sangat mahal, misalnya untuk membuat sebuah lagu atau membuat sebuah ilustrasi musik paling tidak dibutuhkan instrumen musik asli dan perlengkapannya, para pemain musik dan tempat atau studio yang besar. Selain itu perekaman ke dalam media analog mempunyai keterbatasan diantaranya dalam hal overdubbing atau kemampuan pita untuk di hapus dan direkam ulang serta biaya penyediaan pita itu sendiri yang cukup tinggi. 2. Landasan Teori 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka disini dimaksudkan untuk membandingkan penyusunan skripsi ini dengan skripsi yang mempunyai konsep hampir sama, dimana skripsi yang penulis temui mengambil judul Analisis Editing Audio pada Film Indie Hilang disusun oleh Riza yulianto dengan NIM : 07.22.0813 dari kampus STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Skripsi yang akan penulis bandingkan disini membahas mengenai proses editing lagu dimulai dari recording atau tracking yaitu proses merekam tiap sound yang terdiri dari drum, guitar, bass, vocal dan sound pendukung lainnya. Kemudian dilanjutkan dengan proses mixing yaitu menggabungkan setiap sound menjadi satu sehingga menjadi lagu yang utuh. Dan tahap terakhir adalah proses mastering yaitu tahap dimana lagu yang sudah jadi diselaraskan atau disempurnakan lagi sehingga menjadi lagu yang enak didengarkan.

Terdapat beberapa kesamaan dan perbedaan antara skripsi yang akan penulis susun dan skripsi yang akan penulis bandingkan, untuk kesamaannya sendiri diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Sama-sama menggunakan software sebagai media pengolah audio, yaitu Adobe Audition dan Fruityloop Studio 8.0 2. Penentuan kualitas audionya sendiri sama-sama pada kisaran sample rate 44.1 Khz dan Bit Deph 16 bit, yang merupakan standar untuk audio CD 3. Untuk hasil akhir sama-sama menggunakan CD sebagai media penyimpanannya. Sedangkan untuk perbedaanya sendiri adalah sebagai berikut : 1. Pada skripsi yang penulis bandingkan untuk tahap tracking masih menggunakan sound dari instrumen asli, sedangkan pada skripsi yang akan penulis susun semua sound yang ada di buat dari software Fruityloop Studio 8.0. 2. Karena tidak menggunakan instrumen asli, proses pembuatan lagu pada skripsi yang akan penulis susun bisa lebih hemat dalam pengadaan biaya. 2.2 Konsep Dasar Musik Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Definisi sejati tentang musik juga bermacammacam: 1. Bunyi yang dianggap enak oleh pendengarnya. 2. Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan dan disajikan sebagai musik. Musik adalah salah satu alat komunikasi yang universal, melalui musik kita dapat mengenal bebagai budaya di dunia ini, melalui musik pula trend fashion dan gaya hidup dapat mempengaruhi masyarakat luas, terbukti dengan banyaknya masyarkat yang meniru gaya rambut, gaya berpakaian sampai gaya hidup pemusik kebanggaannya. Umumnya aliran musik yang ada saat ini sudah di kelompokkan menurut jenisnya masing-masing, aliran musik tersebut di kelompokkan sesuai dengan kemiripannya satu sama lain. Musik juga dapat di kelompokkan sesuai dengan kriteria lain, misalnya geografi. Sebuah aliran musik dapat didefinisikan oleh teknik musik, gaya, konteks, dan tema musik.

2.3 Pengertian Indie Indie sebenarnya berasal dari kata dalam bahasa Inggris, Independent, yang artinya merdeka, bebas, mandiri. Istilah ini kemudian oleh kalangan pemusik dipelesetkan menjadi Indie1. Istilah Indie lebih merujuk pada sistem produksi yang dilakukan oleh seorang pemusik. Sebuah band atau pemusik yang membuat sendiri musiknya, merekam, kemudian, memasarkan atau mendistribusikan hasil karya musiknya tersebut, inilah yang disebut sebagai pemusik Indie. Segala sesuatu yang dilakukan oleh pemusik dari mulai proses kreatif. Membuat sampai mendistribuskan produk secara sendiri dan diluar jalur mainstream ini akhirnya disebut dengan istilah D.I.Y (Do it Yourself) . Karena dalam mendistribusikan atau memasarkan produk ini lewat gerilya atau jalan bawah tanah (karena minimnya budget terutama), maka muncullah istilah Underground. Fenomena indie di Indonesia sendiri diawali dengan di lepasnya album Mata Dewa karya Iwan Fals dan Setiawan Djody. Lalu disusul Pas band, dari Bandung, dengan mini E.P berisi 4 lagu bertitel Four Through The Sap, sebelum dirilis ulang oleh Aquarius. Setelah itu berturut-turut beberapa grup yang menjadi sejarah indie di Indonesia seperti Jasad ( Cest La Vie ), Sacrilegious ( Lucifers Name Be Prayed ), Puppen ( Not A Pup E.P. ), Closeminded ( Closeminded ), dan Pure Saturday dari Bandung serta Tengkorak ( 11s a Proud To Vomit Him ) dari Jakarta. 2.4 Sejarah Teknologi Perekaman Audio 2.4.1 Mechanical Recording Alat perekam suara pertama yaitu Phonoautograph penemuan Leon Scott telah ada sebelum Phonograph penemuan Thomas Alpha Edison yang digunakan untuk mempelajari gelombang suara pada tahun 1857. namun alat tersebut tidak digunakan untuk mereproduksi hasil rekaman tersebut. Phonograph diciptakan seiring dengan pengembangan perangkat telephone pada tahun 1870an dan pada saat itulah Edison mendapat ide untuk mencetak pesan telephone di atas kertas berlapis wax manggunakan alat electromagnetics. Setelah penemuan tersebut, bermunculan alat perekam lain seperti Graphophone dan perusahaan lain yang membuatnya.

Justitia, B. 2008. About Indie. http://indiejember.org/about-indie/

2.4.2

Tape Recording Tape mulai popular tahun 1950-an. Perkembangan tape recorder ini membawa

perubahan yang pesat dalam membuat musik. Karena dengan tape, proses edit menjadi lebih mudah, pemberian efek fade in dan fade out bisa dilakukan. Jika sebelumnya seorang artis harus membawakan lagu dengan sempurna saat direkam, dengan adanya tape recording, proses penambalan dan edit yang lebih mudah, berbagai kesalahan dapat diperbaiki dengan mudah. 2.4.3 Multitrack Recording Tahun 1940-an awal mulanya eksperimen dengan menggunakan multitrack recording yang terus berkembang menjadi lebih rumit hingga tahun 1960-an. Dengan adanya multitrack recording, teknik merekam dengan memisahkan grup artis dapat dilakukan. Efek lain yang ditimbulkan oleh multitrack recording ini adalah munculnya suara stereo. Para insiyur suara pada tahun 1930-an mulai bereksperimen dengan merekam menggunakan 2 microphone, 2 amplifier, dan 2 speaker yang menyebabkan efek aural yang menyenangkan. Pada tahun 1960-an, 8 track player yang biasa diasosiasikan dengan player untuk mobil menjadi sangat popler namun segera mati dan digantikan oleh kaset. 2.4.4 Digital Recording Tahun 1980-an teknologi digital recording mulai berkembang. Dan pada tahun 1990-an, budaya rekaman sudah mencapai era yang sangat berubah dari budaya awal. Denagn segala kemudahan menggunakan peralatan multimedia, dengan semuanya sudah berupa file digital, musisi dan pemakai computer biasa sudah bisa merekam dan mengedit materi digital dan me-mixingnya. Musical Instrument Digital Interface ( MIDI ) juga merubah bagaimana musik dibuat 2. 2.5 Pengenalan dan Penjelasan Software FruityLoop Studio 8.0 FruityLoop Studio 8.0 adalah software komputer yang berfungsi untuk membuat dan mengolah musik secara digital. Di sebut musik digital karena musik yang diciptakan dan diaransemen adalah hasil dari permainan komputer tanpa melalui rekaman alat musik konvensional. Keunggulan FruityLoop Studio 8.0 adalah software ini sangat umum digunakan oleh orang-orang yang bekerja dibidang musik digital, seperti DJ dan orang-orang yang
2

Aziz, I. 2008. Sejarah Singkat Rekaman. http://indraaziz.net/2008/12/sejarah-singkat-rekaman/

bekerja diproduksi musik radio untuk pembuatan jingle maupun iklan-iklan audio di berbagai radio. Keunggulan FruityLoop Studio 8.0 yang lain adalah adanya hasil sound yang karakternya mendekati karakter sound yang di hasilkan oleh bunyi sound yang realistis. Seperti suara drum yang dihasilkan cukup mendekati bunyi drum secara konvensional. FruityLoop Studio 8.0 memungkinkan seseorang untuk bisa membuat musik yang benar-benar fantastis dan tidak realistis, bahkan tidak bisa ditirukan oleh musisi lainnya. 3. Analisis Dan Perancangan 3.1 Kualitas Audio Digital Banyak faktor yang menentukan kualitas akhir dari rekaman digital audio. Mulai dari kualitas sound card, kabel, jacks penghubung, instrument dan mic, hingga ruangan. Namun dari semua faktor yang ada, faktor utama yang menjadi penentu kualitas rekaman digital audio adalah sebagai berikut: 3.1.1 Kualitas Komponen ADC/DAC (Analog to Digital Converter / Digital to Analog Converter) Point paling penting yang menjadi penentu kualitas rekaman digital audio adalah kualitas dari ADC/DAC yang dimiliki sound card. Sound Card bertugas untuk mengkonversi suara dari alat instrumen atau microphone menjadi rangkaian angka yang biasa disebut sample ( Digital Sample ) untuk di simpan dan dimanipulasi yang kemudian rangkaian angka tersebut dikonversi ulang menjadi suara melalui konektor output pada sound card. Pengukuran digital sample oleh sound card adalah dengan menyimpan jumlah kuatnya getaran dari sinyal suara ( Sample ) yang disebut dengan sampling rate. Dikarenakan manusia dapat mendengar suara dengan jelas pada frekwensi diatas 10 kHz, maka kebanyakan dari sound card sekarang mampu menangani suara dengan sampling rate 22 kHz, 44.1 kHz, dan 48 kHz. Sebuah ADC/DAC dengan spesifikasi 24 bit 48 khz yang terintegrasi di sound card internal ( onboard ) memiliki tingkat noise yang hampir sama dengan ADC/DAC yang memiliki spesifikasi 16 bit 44.1 khz. Dengan demikian untuk menghasilkan rekaman digital audio yang terbaik harus menggunakan sound card dengan ADC/DAC yang terpisah.

3.1.2

Sampling Rate Sampling rate atau sample rate adalah jumlah data yang direkam dari sebuah sinyal

analog dan di konversi menjadi data digital dalam satu detik. Sample ini diambil oleh sensor yg menjadi bagian dari ADC ( Analog to Digital Converter ) dalam soundcard kita. Tugas sensor ini cukup berat, yaitu mendeteksi dan membagi sinyal yang masuk menjadi kurang lebih 22.050 titik frekwensi ( tergantung sensitifitas sensor itu sendiri ). Suara yang masuk secara bersamaan terdiri dari frekwensi antara 20 - 20KHz. Makanya diambil angka 22.050 titik karena jumlah ini bisa mengcover range sekitar 20.000 frekuensi. Yaitu jumlah frekuensi tertinggi yang masih bisa didengar oleh telinga manusia dengan baik. Sample rate 44.1kHz dan 48kHz merupakan sample rate yang umum digunakan dalam proses rekaman lagu. 3.1.3 Bit Depth Bit depth adalah nama lain dari sampling resolution. Bit depth merupakan banyaknya jumlah digit bilangan biner yang digunakan oleh sample suara. Sample dengan kedalaman 8 bit menggunakan sedikit memori atau hard disk space dari pada sample dengan kedalaman bit 16. Tapi semakin kecil jumlah bit suatu sample maka semakin sedikit jumlah data yang tersimpan pada PC. Hal ini akan menimbulkan suara yang tidak kita inginkan (Noise). Saat merekam digital audio, spesifikasi bit depth yang dimiliki oleh ADC akan menentukan dynamic range dari suara yang dapat direkam, sementara spesifikasi sampling rate ADC tersebut akan menentukan batas frekuensi maksimum dari suara yang dapat terekam. Dengan logika tersebut, maka spesifikasi bit depth sebuah ADC akan lebih berpengaruh pada kualitas rekaman daripada kualitas sampling rate-nya. Hal ini dikarenakan kemampuan alami pendengaran manusia yang tidak sanggup mendengar suara dengan frekuensi dibawah 20 Hz dan diatas 20 KHz, namun masih sanggup mendengar suara yang memiliki dynamic range hingga 130 dB. Digital audio dengan resolusi 16 bit depth memiliki dynamic range 90 dB, sementara ADC dengan 24 bit depth memiliki dynamic range berkisar antara 109-120 dB (masih dalam batas pendengaran manusia). Semakin tinggi ukuran bit depth maka akan semakin halus suara yang diperdengarkan. Tetapi dengan semakin tinggi bit depth yang digunakan akan semakin besar pula file audio yang dihasilkan.

3.2 Analisis Melihat data yang ada maka bisa dikatakan semakin tinggi sample rate & bit resolutionnya, berarti semakin detail dan semakin banyak sample analog recording yg di "ambil / konversi" secara digital dan "semakin analog" hasil konversi digitalnya. Tetapi dengan semakin bagus kualitas suara yang dihasilkan, kapasitas penyimpanan yang diperlukan pun semakin banyak. Maka jika hasil akhirnya akan berbentuk DVD atau DAT, sample rate 48kHz bisa digunakan sebagai standar saat rekaman. Namun jika hasil akhirnya adalah CD audio, maka sebaiknya tetap menggunakan sample rate 44,1kHz atau sekalian menggunakan 88,2kHz jika soundcardnya memungkinkan. Hal ini dikarenakan konversi akhir dari 48kHz ke 44.1kHz lebih berpotensi menghasilkan error atau noise daripada konversi dari 88.2 kHz ke 44.1kHz ( algoritmanya tinggal membagi dua angka 88.2kHz ). Umumnya untuk kalangan indie sendiri hasil akhir yang biasanya digunakan adalah CD audio. Karena, untuk pasar di Indonesia saat ini baru di kenal dua jenis rekaman yang dijual bebas. Yang pertama kaset, sedangkan yang kedua adalah CD. 3.3 Perancangan Lagu 3.3.1 Pra Produksi

3.3.1.1 Ide Ide yang akan diangkat pada penyusunan skripsi ini adalah pembuatan lagu tanpa menggunakan instrumen musik asli dengan metode home digital recording, semua aransemen musik murni dibuat melalui software Fruityloop studio 8.0. 3.1.1.2 Tema Tema lagunya sendiri bercerita tentang seseorang yang mengagumi dan jatuh cinta pada sosok wanita bernama dewi, hal ini tergambar jelas pada kata-kata yang tersusun dalam lirik pada lagu yang akan dibuat. 3.1.1.3 Lirik Pembuatan lirik lagu disini dibuat dengan kata-kata yang mudah dicerna, tujuannya adalah agar mudah diingat. Karena, lirik yang mudah di cerna dan diingat akan memiliki nilai lebih, yaitu lebih gampang diterima oleh orang-orang yang mendengarkannya.

3.1.1.4 Aransemen Penyusunan aransemen musiknya sendiri terdiri dari pembuatan track untuk drum, guitar, bass, keyboard dan instrumen pendukung lainnya. Pembuatan track disini dilakukan dengan software Fruityloop studio 8.0 dimana track-track yang sudah dibuat kemudian di susun jadi satu kesatuan sehingga menjadi sebuah musik yang utuh. 3.3.2 Proses Produksi Merupakan tahap-tahap atau proses yang dilakukan dalam rekaman. Disebut juga Prosedur teknis rekaman. Umumnya terdiri dari proses tracking atau recording, mixing, equalisasi dan mastering. 3.3.3 Pasca Produksi Tahap pasca produksi merupakan tahap akhir dimana lagu yang sudah jadi kemudian diduplikasi dengan di burning kedalam format CD . Dengan ukuran sample rate 44.1 kHz dan bit depth 16 bit yang merupakan standar audio CD. Untuk jenis format filenya sendiri bertipe WAV, yaitu jenis format audio yang masih belum terkompresi. 4. Implementasi Dan Pembahasan 4.1 DAW ( Digital Audio Workstation ) Metode DAW atau home digital recording dirasa menjadi alternatif yang cukup sesuai diterapkan untuk pembuatan lagu indie. Home digital recording bisa dibilang lebih hemat biaya, karena pembutan lagu dapat dilakukan hanya dengan menggunakan perangkat komputer dan software pengolah audio. Pembuatan semua aransemen musik pun bisa dilakukan tanpa harus menggunakan alat-alat musik seperti yang biasanya dilakukan pada pembuatan lagu di studio recording. Kelebihan lainnya, home digital recording tidak membutuhkan ruangan yang luas sehingga lebih hemat tempat. Selama ini banyak kendala yang dialami dalam merekam lagu, umumnya bagi bandband indie yang masih menggunakan jasa sewa studio recording. Diantaranya biaya sewa yang bisa dibilang masih tergolong mahal. Selain biaya, dari beberapa sampel yang diperoleh kebanyakan band-band indie juga mengalami banyak kendala pada saat rekaman. Misalnya, alat-alat yang disediakan pihak studio kebanyakan tidak sesuai dengan keinginan mereka sehingga untuk rekaman masih harus membawa peralatan musik sendiri. Kendala lainnya adalah penyesuaian alat, biasanya sebelum memulai proses rekaman alat harus di

atur terlebih dahulu. Pengaturan alat biasanya meliputi penyeteman gitar, bass, pengaturan drum hingga pemilihan efek-efek gitar atau efek lainnya yang akan dipakai. Pengaturan ini tentu saja bisa memakan banyak waktu yang bisa membuat biaya sewa studio jadi membengkak, karena waktu yang di perlukan dalam rekaman lagu jadi lama. Keadaan ini masih ditambah adanya kesalahan-kesalahan dalam memainkan alat musik yang biasanya pasti terjadi pada saat proses rekaman. Oleh karena itu, Pembuatan lagu dengan metode home recording diharapkan bisa memberi banyak kemudahan dibandingkan pembuatan lagu melaui studio recording. Tabel 4.1. Perbandingan Pembuatan lagu Melalui Studio Recording dan DAW

Studio Recording Pembuatan track musik menggunakan alat-alat musik Biaya sewa studio masih terbilang mahal.

DAW Pembuatan track musik bisa menggunakan alat-alat musik atau tanpa alat musik Biaya lebih terjangkau sesuai kebutuhan spesifikasi perangkat komputer yang di inginkan. Karena menggunakan perangkat komputer pribadi, lamanya waktu pembuatan lagu tidak berpengaruh pada biaya. Eksplorasi sound bisa lebih luas karena selain memanfaatkan sound yang ada pada software itu sendiri bisa juga mengambil dari plugin sound yang bisa di download dari internet Lagu yang sudah jadi masih bisa di edit-edit sendiri selama data mentahnya ada.

Semakin lama proses pembuatan lagu berpengaruh pada semakin mahal biaya sewa yang harus di keluarkan. Sound efek yang di hasilkan hanya terbatas dari efek-efek gitar dan sound dari keyboard

Untuk lagu yang sudah jadi kebanyakan tidak bisa di edit sendiri.

4.2 Proses Pembuatan Lagu 4.2.1 Pembuatan Aransemen Drum Aransemen drum menjadi penentu irama ketukan sebuah lagu sehingga pada pembuatan musik digital harus dibuat paling awal. Untuk lagu yang akan penulis buat menggunakan ketukan 4/4 dengan tempo 130 bpm. Langkah-langkah pembuatannya adalah sebagai berikut : 1. Buka area kerja Fruityloop Studio 8.0 2. Masukkan sampel kick drum, snare, hit hat dan cymbal kedalam pannel channel sound pada step sequencer. Cara memasukkannya adalah dengan mengambil dari

packs yang terdapat pada browser yang terletak di sebelah kiri area kerja. Langkahlangkahnya adalah dengan klik kanan pada sampel yang akan dipakai pilih open in new channel atau seret sampel kedalam step sequencer. 3. Atur ketukan menjadi 4/4 dengan cara menaikan nilai beats per bar for this pattern yang terletak pada sebelah kiri atas channel sound. 4. Atur tempo untuk menentukan cepat lambatnya ketukan lagu yang akan dibuat. Untuk pembuatan lagu ini tempo yang digunakan adalah 130 BPM. Letak tempo berada di transport panel. 5. Setelah nilai ketukan dan temponya di tentukan kemudian buat nada pada sampel kick drum, snare, hit hat dan symbal yang sudah disusun dalam channel sound. Cara membuat nadanya melalui piano roll. Klik kanan pada sampel, misalnya kick drum. Kemudian pilih piano roll. 6. Buat nada kick drum dengan cara menempelkan balok nada pada piano roll menggunakan toll Draw. Caranya dengan klik kiri pada tabel piano roll di sesuaikan dengan kunci nada pada sebelah kiri. Untuk menggeser balok nada dengan cara tekan mouse kemudian geser, sedangkan untuk menghapus dengan klik kanan. Agar suara yang dihasilkan balok nada panjang bisa dengan cara menarik balok nada. 7. Untuk mendengarkan susunan balok nada yang sudah dibuat, dengan cara klik tombol play pada Transport Panel. Ubah terlebih dahulu kedalam mode PAT, tujuannya untuk mendengarkan nada pada pattern yang di pilih. Mode SONG berfungsi untuk mendengarkan keseluruhan nada pada semua pattern yang sudah di satukan dalam playlist. 4.2.2 Pembuatan Aransemen Bass Aransemen bass juga menjadi penentu irama ketukan sebuah lagu sama seperti drum sehingga pada pembuatan musik digital harus dibuat paling awal. Proses pembuatan aransemen bass juga sama dengan drum, melalui piano roll. Yang membedakan adalah channel sound yang dipakai tidak mengambil dari sampel yang ada di browser tetapi dari channel sound yang ada di menu bar. Channel sound yang dipakai untuk membuat aransemen bass sendiri terdiri dari Sytrus dan FL Slayer. Penggunaan dua channel sound untuk bass sendiri di maksudkan untuk memberi variasi karakter suara bass. Berikut adalah langkah-langkah pembuatan aransemen bass :

1. Masukkan channel sound sytrus dan FL Slayer ke dalam step sequencer dengan cara klik Channel pada menu bar, pilih Add One kemudian pilih channel sound sytrus dan FL Slayer. 2. Setelah channel sound sytrus dan FL Slayer ditambahkan kedalam step sequencer, langkah selanjutnya adalah membuat nada untuk masing-masing channel sound. Cara membuatnya sama dengan cara di atas yaitu dengan menempelkan balokbalok nada pada piano roll. 3. Untuk pemilihan sound bass pada sytrus menggunakan presets atau pilihan Depp, sedangkan pada FL Slayer menggunakan presets Bass Slap Power. Caranya dengan menekan segitiga pada sudut kiri atas channel sound, kemudian pilih presets. 4.2.3 Pembuatan Aransemen Syntesizer Setelah terbentuk rhytem section melalui permainan drum dan bass maka proses berikutnya adalah pembuatan aransemen syntesizer yang terdiri dari aransemen intro, aransemen rhytem atau pengiring dan aransemen melodi. Ketiganya merupakan satu rangkaian yang berfungsi untuk mengisi irama nada-nada pada aransemen musik. 4.2.3.1 Pembuatan Aransemen Intro Aransemen intro dibuat sebagai musik awal sebuah lagu, intro disini dibuat dengan menggunakan channel sound FL Key. Sehingga, sound yang dihasilkan berupa suara piano. 4.2.3.2 Pembuatan Aransemen Pengiring Pembuatan aransemen pengiring terdiri dari pembuatan aransemen untuk lagu awal, tengah, reff dan akhir lagu. Channel sound yang digunakan terdiri dari sytrus, simsynth dan channel sound dari menu browser. Tahap-tahap penyusunannya kurang lebih sama dengan aransemen lainnya, yaitu dengan menyusun balok-balok nada pada piano roll. 4.2.3.3 Pembuatan Aransemen Melodi Aransemen melodi dibuat sebagai jeda lagu sebelum masuk ke reff selanjutnya. Biasanya melodi diisi dengan permainan solo gitar atau piano. Pembuatan melodi pada lagu ini menggunakan Sytrus dengan pilihan presets acoustic nylon.

4.2.4

Vocal Setelah semua aransemen musik selesai dibuat maka langkah selanjutnya adalah

memasukkan vokal. Untuk merekam vocal pada Fruityloop Studio 8.0 menggunakan Edison. Cara menampilkan Edison pada area kerja dilakukan dengan menekan ctrl+E pada sample channel. Langkah-langkah merekam vokal adalah sebagai berikut : 1. Klik tombol recording, kemudian take vokal. Agar pada saat take temponya tidak berubah bisa di iringi ketukan dengan metronome atau musik yang sudah dibuat. 2. Usahakan kondisi ruangan atau kamar dalam keadaan tertutup rapat, tujuannya adalah untuk menghindari adanya suara dari luar yang bisa ikut terekam. 3. Setelah selesai take vocal langkah selanjutnya adalah mengolah hasil rekaman tersebut dengan menghilangkan noise. yaitu dengan menggunakan equalizer dan gate noise. Cara dengan klik kanan hasil rekaman pilih tool kemudian klik gate noise untuk menghilangkan noise dan pilih equalizer untuk pengaturan lebih lanjut. 4. Setelah dirasa sudah cukup bagus, hasil take vocal kemudian di taruh di dalam playlist untuk kemudian di gabung dengan aransemen musik yang sudah di buat. 4.2.5 Penyusunan Aransemen Musik dengan Playlist Playlist berfungsi untuk memudahkan penyusunan aransemen, memudahkan pembuatan nada serta pengeditan dengan step sequencer ataupun piano roll. Pada menu playlist terdapat pattern yang berisi permainan musik dari step sequencer ataupun piano roll. Cara memasukkan pattern kedalam playlist yaitu dengan klik langsung pattern mana yang dipilih pada pilihan pattern yang tersedia dalam area kerja playlist. Atau pilih melaui pattern selector yang terdapat disebelah kanan kolom tempo dengan memilih angka sesuai pattern yang dikehendaki. Usahakan menggunakan satu pattern untuk satu bagian aransemen dan satu instrumen saja. Hal ini berguna untuk memudahkan penyusunan pattern tersebut kedalam area kerja playlist, selain itu berguna juga pada saat akan mengedit channel sound. Sebagai contoh channel sound piano intro pada pattern satu, dan seterusnya.

Setelah aransemen dan pattern yang digunakan pada playlist siap maka tinggal klik tabel area kerja playlist sesuai pattern yang di kehendaki. Setelah itu maka akan muncul balok-balok yang mirip dengan tampilan balok nada pada piano roll.

Gambar 4.1 Penyusunan pattern pada playlist. 4.2.6 Mixing Agar dapat menghasilkan sound yang enak didengar diperlukan penyelarasan sound dari seluruh instrumen yang sudah dibuat. Pada Fruityloop Studio 8.0 pengaturan mixer dilakukan pada tiap-tiap channel sound melalui channel setting, yaitu dengan mengatur target Channel Track, untuk menentukan diposisi track mana channel sound tersebut pada mixer. Langkah-langkah pengaturan channel sound pada mixer adalah sebagai berikut : 1. Buka area kerja mixer, caranya dengan menekan F9 atau klik view mixer 2. Tentukan diposisi track mana channel sound akan di olah dalam mixer, caranya dengan mengubah nilai FX pada channel settings. Jika nilai FX pada channel settings adalah 1, maka posisi track pada mixer adalah 1.

Nilai FX Gambar 4.2 Target mixer track

Setelah memasukkan seluruh channel sound yang digunakan dalam track-track pada mixer, langkah selanjutnya adalah pengaturan dan pemberian efek. 4.2.6.1 Pengaturan Equalizer Melalui mixer pengaturan EQ bisa dilakukan dengan lebih detail dibanding pengaturan EQ melalui channel setting. Pada mixer dimungkinkan untuk melakukan pengaturan EQ dari frequency dan width, sehingga lebih maksimal. Grafik pada pengaturan EQ mixer pun lebih mudah digunakan. 4.2.6.2 Pengaturan Volume Pengaturan volume dilakukan dengan manaikan atau menurunkan slider volume, untuk batas peak meternya diusahakan jangan sampai warna merah karena nantinya suara yang dihasilkan bisa terdengar pecah dan kasar. 4.2.6.3 Pemberian Efek Pemberian efek disini dimaksudkan untuk menghasilkan sound yang lebih bagus lagi. Untuk memberikan efek, gunakan rak-rak efek pada mixer. Klik segitiga pada rak dan kemudian pilih Select. Setelah muncul tampilan efek, pilih salah satu dari tampilan efek tersebut. 4.2.7 Mastering Mastering merupakan tahap terakhir dimana lagu yang sudah jadi di olah lagi agar sound yang dihasilkan lebih halus dan tidak noise, yaitu dengan mengkompres frekuensifrekuensi yang kasar, memoles dan meratakan, menetapkan standar volume. Untuk proses mastering menggunakan Fruity Multiband Compressor dan fruity parametic EQ 2. 4.3 Pasca Produksi 4.3.1 Penyimpana File Setelah pembuatan lagu selesai, langkah akhir yang harus dilakukan adalah penyimpanannya. Apakah file tersebut akan disimpan dalam bentuk file Fruityloop atau audio, itu tergantung kebutuhan. Apabila proyek sudah selesai dan ingin disimpan dalam bentuk file Fruityloop, pilih file jenis fruityloop loop file (.flp) pada kolm safe as tipe.

Sebelum di save buka dulu audio settingnya untuk menentukan sample rate yang akan digunakan, caranya dengan klik Options pada menu bar, pilih Audio settings Kemudian pilih sample ratenya yang 44100 Hz yaitu sample rate yang akan digunakan saat file lagu akan di burning kedalam CD. Kemudian save lagu yang sudah jadi dengan nama Dewi.wav. Setelah di klik save akan muncul kotak rendering, pilih depthnya pada 16 bit kemudian klik tombol Start. 4.3.2 Proses Burning ke CD Setelah proses pembuatan lagu selesai dan di save atau eksport ke file WAV, langkah selanjutnya adalah mem-burning ke dalam CD. Software yang digunakan adalah Nero 6, langkah-langkahnya adalahsebagai berikut ; 1. Buka aplikasi Nero 6. pilih menu Make Data Disc. 2. Setelah masuk pada menu Disc Content, klik Add lalu tentukan folder dari file yang akan di burning. Seleksi file dan klik Add, dan Next. 3. File yang akan di burning adalah Dewi.wav 4. Setelah semua file sudah dimasukan, selanjutnya pada menu Final Burn Setting, beri nama pada disc dan writing speed, lalu klik Burn. 4.4 Pengetesan 4.4.1 Mengetes Stereo Stereo disini artinya adalah bahwa lagu yang dibuat memiliki dua channel keluaran yaitu kanan dan kiri. Pembagian sound kanan dan kiri biasanya untuk memberikan kesan detail. Misalnya, untuk gitar rhytem dan melodi soundnya dipisahkan kanan dan kiri. Untuk mengetes stereo bisa langsung dari speaker maupun menggunakan headphone. Untuk mengetes stereo penulis menggunakan headphone, hasilnya sound musik yang pada saat pembuatan lagu telah ditempatkan pada channel kanan dan kiri terdengar terpisah. 4.4.2 Mengetes Tingkat Noise Mengetes tingkat noise dilakukan dengan cara memainkan lagu yang sudah dibuat kemudian atur volume speaker atau headphone pada level tinggi. Biasanya lagu yang memiliki tingkat noise tinggi akan mengeluarkan bunyi desis dan suara yang dihasilkan terkesan pecah dan tidak jernih. Untuk lagu yang penulis buat pada level volume tinggi

tingkat noise yang dihasilkan masih dalam tingkat batas rendah. Sedangkan suara yang dihasilkanpun tidak pecah. 5. Penutup 5.1. Kesimpulan Setelah melalui hasil penelitian, pembahasan, dan implementasi yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa : Dengan menggunakan Fruityloop Studio 8.0 proses pembuatan lagu diharapkan bisa lebih efisien karena pembuatan bisa tanpa menggunakan alat musik dan bisa dilakukan dirumah. Metode home digital recording juga dirasa lebih hemat biaya karena tidak perlu menyewa studio rekaman atau harus membeli alat-alat musik untuk menciptakan karya musik. Metode home digital recording atau DAW dirasa cocok digunakan bagi musisi atau band-band indie yang ingin membuat lagu sendiri dengan biaya yang terjangkau. 5.2. Saran Agar dapat memproduksi lagu menggunakan Fruityloop Studio 8.0 setidaknya harus memahami cara penggunaan Fruityloop Studio 8.0. Pemahaman teknik penggunaan ini diperlukan agar proses pembuatan lagu tidak terhambat karena kesulitan dalam mengoperasikannya. Agar dapat menghasilkan karya musik setidaknya perlu memahami teori dasar musik. Diantaranya seperti pemahaman tempo, nilai ketukan, tangga nada dan chord. Untuk memperkaya sound yang dihasilkan dalam Fruityloop Studio 8.0 dapat dilakukan dengan menanbahkan beberapa efek atau channel sound plugin yang bisa di download di internet.

DAFTAR PUSTAKA Al Fatta, H., 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Andi Offset,Yogyakarta. Aziz, I., 2008. Sejarah Singkat Rekaman. http://indraaziz.net/2008/12/sejarah-singkatrekaman/ Justitia, B., 2008. About Indie. http://indiejember.org/about-indie/ Pamungkas A. Jarot, 2008. Dasar dan Aplikasi Musik Digital Menghasilkan Karya Musik Tanpa Menggunakan Alat Musik. Andi Offset, Yogyakarta. www.audacity.sourceforge.net www.tweakheadz.com www.bi.go.id https://support.image-line.com/jshop/shop.php http://www.callistarecording.com/harga.html http://en.wikipedia.org/wiki/Sampling_rate http://www.tweakheadz.com/16_vs_24_bit_audio.htm

You might also like