You are on page 1of 4

Pendahuluan

panasburni yang bersifal

ecara sederhana, energi panasbumi adalah energi panas yang dipindahkan dari
bagian dalam bumi. Energi

Hru[nfit

tipikal yakni yang berasosiasi dengan magm3. tisme il/agma yang mene. robos kerak bumi men, dingin menladi tubuh ba

lersebul dapat diambil


dalam bentuk uap alau air panas, Sesumber panasbumi didefinisrkan sebagai

PAru$$BI!M!
{SEBUAFN GAMBARAN UMUM}
Oleh: Pri Utami

tuan beku intrusif Panas dari baluan beku intrusif tersebut drpindahkan ke batuan-batuan di sekitar-

nya Pada kondisi

geologr

suatu reservoar di mana energi panasbumi dapat


diekstraksi secara ekono-

yang sesuai, airtanah yang

mis dan dimanfaatkan


unluk pembangkit tenaga
listrik atau untuk keperluan

lerkandung pada batuan reservoar yang bersrfat

porus dan permeabel terpanasi oleh tubuh


batuan inlrusif lersebut

industri, pertanian atau keperluan-keperluan domestik yang sesuai (Armstead, 1978, Gupta 1980) Tulisan ini menge.
tengahkan gambaran umum tentang energi panasbumi, meliputi

Batuan reservoar biasanya lertutup oleh batuan penudung yang

bersifal impermeabel yang berfungsi sebagai perangkap tluida reservcar, Rekah-rekah pada batuan penudung menjadi saluran keluar bagi uap atau air panas, sehingga muncul manifestasi energi panasbumi seperti fumarol dan mataair panas'/Sistem panasbumi semacam ini banyak dijumpai di lndonesia, Filipina Jepang, New Zealand, Afrika dan Amerika Fluida merupakan komponen yang pentrng dalam sistem panasbumi. Ada 4 macam fluida panasbumi menurut asaiusulnya (Ntcholson, 1993) yaitu (1) airtanah yang berasal dari air hujan (meteoricwater), (2) fluida yang berasal dari magma itu

asal-usulnya, macam-macam sistem panasbumi, sifat ke. terbaruannya, serta sekilas mengenai keterdapatannya di
lndonesia,

Asal-usul energi panasbumi


Menurut Hamblrn (1992) bumi pada awal terbentuknya

diyakini berupa material lelehan (molten materiall, Dengan


mendinginnya lelehan tersebut, yaitu dengan hilangnya panas di bagian permukaan, terbentuklah kulit luar (kerak) yang padat.

Di bawah kerak tersebut terdapat mantel bumi. Bagian luar


mantel disebut astenosfer, tersusun atas material lelehan panas

sendiri yang disebut sebagai magmatic fluid, (3) air "fosil" atau air yang terperangkap pada saat pengendapan batuan-batuan sedimen, dan (4) air metamorfik atau air yang dikeluarkan pada
proses metarnorfisme batuan, Meteoric walermerupakan sumber lluida yang utama untuk produksi energi panasbumr.

bersilat plastis yang disebut magma. Di bawah astenosler


terdapat mesosfer yang tersusun atas batuan yang lebih kuat
dan padat dibandingkan astenosfer. Bagian tengah bumi adalah inti bumi yang tersusun atas inti luar dan inti dalam. lnti dalam bersifat padat, dan inti luar bersifat likuid. Panas awalpada saat

Macam-macam sistem panasbumi

pembentukan bumi serta panas akibat peluruhan unsur.unsur radioaktif merupakan surnber panas tubuh bumi dan pengontrol aliran panas di permukaan bumi.
Proses-proses pada bagian dalam bumi dapat menyebab-

kan lempeng-lempeng kerak bumi bergerak saling menjauhi


saling bertumbukan, maupun saling menggeser satu terhadap yang lain. Daerah-daerah batas antar lempeng yang saling menjauhi dan yang saling bertumbukan umumnya berasosiasi dengan aktivilas magmatisme. Sesumber energr panasburni pada umumnya terkonsentrasi pada daerah-daerah sepanjang batas antar lempeng yang aktif Gambar 1 menunjukkan model sederhana sebuah sistem

Menurut lenls sumber panas. Berdasarkan jenis sumber panasnya sistem panasbumi dapat dikelompokkan kedalam: (1) Sistem yang berasosiasi dengan intrusi batuan beku dan (2) Sistem yang tidak ber asosiasi dengan intrusi batuan beku Pada sistem yang berasosiasi dengan intrusl batuan beku perlu diingat bahwa hanya tubuh magma yang terdapat pada kedalaman yang besar, serta
mengalami proses pendrnginan secara konduktif dengan batuan di sekitarnya yang dapat menjadi sumber panas ideal bagi suatu sistem panasbumi,

Bila rnagma terlalu cepat mencapai permukaan bumi, ia akan kehilangan panasnya tanpa dapat membentuk sesumber

ENERGI No.2 November 1998

3g

panasbumi (Gupta, 1980) Sistem panasbumi di daerah


gunungapi aktif hingga saat ini belum dieksploitasi.

Menurut jenls flulda reservoar


Berdasarkan fluida yang terkandung di dalarn reservoar,
sistem panasbunri dikelompokkan ke dalam (1) sistem dcminan

Pemboran eksplorasi dengan kedalaman besar di Pinatubo dan Biliran (Filipina), Tatun (Taiwan), dan St Lucia
(Karibia)serla penelitian geokrmia digunungapi l.Jevado del Ruiz (Kolombia) rrenunjukkan bahwa iluida reservoar pada gunungapi-gunung irpi aktif lersebul mengandung gas-gas volkanik yang sangat reaktil sepedi HF darr HCI (Hochstein, 1992) Bila tiCak ada airtanah yang beisirkulasr di dalam reser'
voar yang porus dan permeabei saperti diuraikan di depan, yang

uap (2) sistem air panas, dan (3) sistem dua'fasa,


(1) Slstem dominan uap.

Dalam sistem ini air yang terpanasi oleh batuan panas menguap, sehingga mencapai permukaan dalam keadaan relatif kering pada suhu sekitar 200 0C dan lekanan sekitar B bar. Uap
semacam inicocok untuk menggerakkan turbtn pembangkit listrik Sistem panasbumi dominan uap sangal jarang dijurnpai di dunia dan hingga saat ini ada 5 lapangan besar yang telah dikembang' kan untuk pembangkit listrik, yaitu lapangan'lapangan Larderello (ltalia), The Geyser (Kalifornia), Matsukawa (Jepang), Kamoiang

ada hanyalah batuan kering yano panas (hof dry rock), Unluk mengekstraksi energi panas dai'i padanya, air (ataupun fluida lain, tetapi air adalah yang paling r:remungkinkan) harus di' pompakan ke dalam sistem tersebut dan dipompa balik ke per'
mukaan.

dan Darajat (lndonesia)

Adalah sangat penting dalam mekanisme transportasi


panas bahwa harus ditemukan caia uniitK inembuat baluan yang semula bersifat impermeabei nrenjadi l-'ersirukiur perrneabel

(2)Slstem alr panas.


Pada sistem ini air panas bersirkulasi dalam reservoar' Bila terperangkap pada surnur pemboran, air akan mengalir secara alamiah atau harus dipompa Penurunan tekanan, yang besarnya sekitar B bar atau kurang, rnenyebabkan air panas tersebut sebagian berubah menjaclr campuran dua'fasa yang dominan air. Carnpuran tersebut mengandung padatan terlarut sepeili sillka, karbonat dan sulfat. Fadalan terlarui ini dalam be' berapa hal dapat mempengaruhr produksi energi sebab padatan tersebut akan mengendap dan membentul'l kerar" atau sisik (scale) di dalani pipa-pipa dan pada permukaan"permukaan tem' pat terjadinya proses pertukaran pana$, sehingga mengurangi allran fluida dan perpindahan panas, Sisiem dominan air lebih banyak dijunrpai dibanding sistem dominan uap, Sebagai contoh

dengan permukaan transfer panas yang lu;:s, dan agar struktur permeabilitas yang dihasilkan juga mem,lngkinkan fluida dipompakan balik ke permukaan (Gupta, 1980, Armstead, 19E3). Penelitian tentang cara.cara ekslraksi energi panas dari sesumber hot dry rock tengah diiak,:kan di Amerika Serikat, Jepang, lnggris, Perancis, dan Jerman (Carella, dkk 1995) Sumber panas rJari sislcm vang tidak ada sangkut paut' nya dengan inirusi batua,t beku biasanya berasosiasi dengan r;radien geoterm;;i ,jar gi:,lien te<anan yang besar atau berrsosiasi dengan daerafi r,iliran panas yang besar. Sumber ini kurlng umum dijumpai. Sebagai contoh antara lain Hungarian Sasin Ci Hongaria, ci mana graciien geotermal mencapai 50-70 oC,4<m (Guota, lg6'l) cjan di Basin and Range Province, Amerika Serikat rHochstern. I 9921
I

antara lain lapangan Gunung Salak (lndonesra), Wairakei' Tauhara dan Waiotapu (New Zealand), Palinpinon (Filipina)

pa.ras ltrnataair --=s


TI resaoan airI

frrnarol

IV g
J-o

tanah

r'meteorik

?1
T

t?
T
T

1..

ir

J-

a,

lrrperrreatrel

zooa 2 fasa

_-

_e.

Gambar 1. Model konseptual sistem panasbumi yang berasosiasi dengan sumber panas magmatik. Garis-garis lengkung dengan anak panah menunjukkan pergerakan fluida. Garis-garis lengkung dengan angka-angka menuniukkan daerah dengan kesamaan
suhu.

40

ENERGI No.2 November 1998

Onikobe (Jepang), Coso, Long Valey (Amerika Serikat).

(lceland, Jepang, dan Amerika), untuk pemanas dald-m rndusiri ker.


tas (llew Zealand), serla pemanas dalam kebun buCidaya tanarnan

{3)Sistem dua-fasa.
Pada sistem ini, fluida di dalam reseruoar lerdiri atas dua fasa yaitu uap dan air dengan proporsi yang bervariasi. Contoh lapangan bersislem dua.fasa adalah Tongonan (Fiiipina), Dieng

perlanian (lceland, New Zealand, Cina dan Amerika Serikat)

Secara global dari segi sumber panas, World Energy


Conference Organizalion dalam publikasinya yang berjudul World

dan Lahendong (lndonesia) Broadlands.Ohaaki dan Kawerau (New Zealand) Hatchobaru dan Otake (Jepang), Aluto (Ethiopia) Olkaria (Kenya), dan Krafla (lceiand) Energl Panashrml Sebagal Ernrgl Alternatif Yang Terbarukan Panas diambil dari reservoar panasbumi dengan cara memproduksi fluida reservoar, Di permukaan, panas tersebut
dapat dipakai untuk berbagai keperluan tagantung pa.{: entalpi (kandungan panas per satuan massa) dan tekanan fluida Fluida

Energy Resources: 1985-2020 menyebuikan bahwa potensi energi panas dunia sangat melimpah; di antaranya yang dapat dikonversi menjadi tenaga listrik dengan kemampuan teknologi yang ada pada saat ini adalah 3.6 X 10,1 joule, atau eklvalen

dengan 1,14 X 100 MWe, atau kurang lebih 120 kali produksi
listrik dunia saat ini (Armstead, 1983) Secara lokal, suatu sistem panasbumipada umumnya be. rupa siklus, di mana air meteorik (air hujan) dalam perjalanannya mengikuti siklus hidrologi masuk ke dalam reservoar, terpanasi oleh sumber panas, dan diproduksi. Air meteorik yang mengalir

bertemperatur linggi (>225 0C) umqmnya dipakai untuk


membangkitkan tenaga listrik. Fiuida dengan temperatur sedang (125-225 oC) dapat menghasilkan bulk heat untuk processing

secara alamiah ke sekitar batuan sumber panas akan menggantikan lluida yang telah diproduksi darireseruoar (Wright 1995) Di

dalanr industri. Bila temperatur > 180 0C, dapat diterapkan pembangkitan tenaga listrik dengan memakai llash plant.
Tenaga listrik juga dapat dihasilkan dari air panas dengan suhu 110-180 0C dengan jalan mengekstraksi panas melalui

samping itu, air yang telah diekstraksi panasnya dapat diinjek. sikan kembali ke dalam reservoar, seperti yang telah dilakukan di berbagai lapangan panasbumi yang telah beroperasi Oleh

karenanya energi panasbumi dapat dikatakan terbarukan


(renewable),

permukaan heat exchanger dan memakai fluida sekunder, seperti yang telah diterapkan pada pembangkit listrik siklus biner di New Zealand. Air panas dengan suhu <125 0C dapat dimanlaatkan secara langsung, untuk berbagai keperluan kecuali
pembangkitan tenaga listrik. Contoh pemakaian fluida panasbumi secara langsung anlara lain untuk pemanasan kolam renang dan tambak udang dengan sistem healexchange(New Zealand) pmanas ruangan

Namun demikian bila eksploitasi energi dari suatu reservoar panasbumi melebihi total input panas dan fluida ke
dalam reservoar, atau dengan kata lain laju ekstraksienergi lebih

besar dari laju pemulihan panas dan fluida, maka reservoar


panasbumi lersebut akan mengalami' kematian" (McLeod, 1 995).

Energi panasbumi sebenarnya tidak dapat dikatakan benar-benar "bersih", efek polutif dapat tirnbul dari sisa fluida yang bersifat asam dan mengandung padatan terlarut (misalnya

"/

a
ENERGI No,2 November 1998

LE/vlPEf

|i.J[)O.{.JSfRALIA <>

Gamba 2' Hemen'elmen tektonik ldonesia masa kini (diganbar ulang dai Hatl & Blundell, 1996). Kur,ta-kurua bergeigi menunjukkan zona-zona tumbukan antar lmpeng, Anak-anak panah menuniukkan arah pergerakan lmpeng. Lokasi potensi panisbuni (diambil dai Rachman dkk, 1995) dilunjukkan dengan titk-titk hitam.

41

dari separator air-uap) serta dari ror-condenrlable gas yang dilepaskan

ke atmosfer dari kondenser dan menara pendingin

pada pernbangkit listrik


tenaga panasbumi; akan tetapi efek tersebut lebih kecil dan lebih mudah di-

tangani daripada efek yang ditimbulkan oleh


pembakaran bahan bakar

fosil (minyak dan gas bumi serta batubara). Salah satu cara meminimalkan
efek polutif produksi fluida panasbumi adalah dengan

menginjeksikan kembali

fluida yang telah diekstraksi panasnya ke dalam


reservoar,

Energi panas bumi sebagai energi alternatif (dok.)

Melihat kelebihankelebihan energi panasbumi yang antara lain relatif "bersih (ramah terhadap lingkungan), dan dalam batas-batas tertentu bersifat terbarukan, energi panasbumi merupakan energi alternatif yang menarik. Potensi Panasbumi Di lndonesia
lndonesia yang terletak pada pertenruan 3 lempeng kerak bumi yang besar (Hall & Blundell, 1996), yaitu lempeng-lempeng lndo-Australia, Eurasia, dan Pasifik (Gambat 2lkaya akan sesurnber energi panasbumi, Potensi panasbumi di lndonesia telah diinventarisasi oleh

telah di bor dan dikembangkan dan 24 daerah telah siap untuk pemboran eksplorasi (Rachman, dkk. 1995). Tabel 1 menyajikan daerah-daerah prospek panasbumi berentalpi tinggi
cadangan, Penelitian ilmiah yang difokuskan pada 70 daerah prospek
menunj ukkan adanya cadangan potensi sebesar 9 000 MW atau

di lndonesia beserta jumlah serta besarnya

sekitar 45% dari total cadangan yang diperkirakan yaitu 19,000 MW Dari kapasitas tersebut pada tahun 1995 baru 309.5 lvlw yang terpasang, diproduksi dari 4 lapangan di Jawa serta darl sebuah lapangan di Sulawesi Ulara (Rachman, dkk , 1995) Penutup
lr/engingat sifat keterba-ruannya dan keramahannya ter.

Direktorat Volkanologi dan PEBTAMINA Hasil survei menun. jukkan adanya 217 daerah prospek panas.bumi, 70 di antaranya
masuk kategori entalpi linggi dengan perkiraan suhu reservoar di atas 200 oC; dari 70 prospek tersebut 8 berupa daerah yang

hadap lingkungan dibandingkan dengan energi fosil serta keanekaragaman kem ungkinan pemanfaatannya energi panasbumi merupakan energi alternatif Masa depan energi panasbumi sangat iergantung kepada kema-

Tabel 1: Daerah prospek panasbumi berentalpi tinggidi lndonesia beserta potensinya*)

juan teknologi baik di bidang


produksi dan pemanfaatan, serta nilai ekonomisnya dibandingkan

dengan sesumber energi yang


JAWA.BALI lain

.'.

/r, Pri Utami,

M.*.

adalah

DAERAH LAIN

Satf Pengajar pada Jurusan Teknik Geologi, dan Asisten


Penelilt pada Pusai Srudi Panas Bumi, Fakultas Teknik, Univer-

-)

diambildari Rachman, dkk. 1995

sitas Gadjah Mada.t

.+l

ENERGI No,2 November 1998

You might also like