You are on page 1of 11

Kanker Payudara Epidemiologi Kanker payudara merupakan neoplasma penyebab kematian tersering pada wanita.

American Cancer Society (ACS) memperkirakan angka kejadian kanker payudara meliputi 29% dari seluruh keganasan pada wanita dan menyumbang 16% angka kematian karena kanker pada wanita. Di Indonesia sendiri kanker payudara merupakan kanker kedua tersering setelah kanker serviks yang menyerang wanita. Etilogi Kanker payudara merupkan hasil dari mutasi satu atau lebih gen. Dua gen pada kromosom 1 terlibat dalam proses ini. !en yang penting adalah "#$%&1 '1 (21) dan gen p*+ '1 (1+), serta gen "#$%&2 di kromosom 1+. !en lain yang juga terlibat adalah androgen receptor genepada kromosom -. !en terakhir ini terkait dengan kanke payudara pada pria. %gen etiologis yang paling memi.u kanker payudara adalah pajanan radiasi. /erdapat postulat bahwa virus juga menjadi pen.etus, namun hingga saat ini belum terbukti. "ukti epidemiologis dan ekperimental kompleks menuju kuat pada pengaruh hormone dan diet pada patogenesis kanker payudara. 0ariasi insidens kanker payudara berkorelasi dengan konsumsi makanan berlemak, diet manis. *% kasus menyerang wanita post menopause dan *1% terjadi pada wanita premenopause pada wanita dengan diet demikian. Diet tinggi lemak dan kalori berkorelasi kuat dengan insidensi kanker payudara. 2anita di 3egara barat dengan tipikal konsumsi makanan demikian beresiko 6 kali lebih besar menderita kanker payudara dibandingkan dengan wanita %sia dan di negara kurang berkembang. Insidens kanker payudara yang rendah di %sia juga terkait dengan konsumsi 4itoestrogen yang lebih tinggi pada populasi asia ketimbang populasi %merika maupun 5ropa. #esiko kanker payudara meningkat se.ara progresi4 terkait usia, ke.uali pada 3egara&negara dengan diet rendah lemak, diman resiko stabil atau bahkan berkurang pada usia yang lebih tua. 54ek dari diet terhadap kanker payudara terjadi pada usia ke.il hingga remaja. /idak ada data pada manusia yang membuktikan bahwa perubahan diet tinggi lemak menjadi rendah lemak pada usia dewasa mengurangi resiko terjadinya knker payudara. /erdapat bukti yang kuat bahwa hormone berperan pada kanker payudara. /ingginya kadar prolaktin terbukti terkait dengan terjadinya kanker payudara pada hewan per.obaan, tetapi se.ara epidemiologis hubungan kausati4 antara prolaktin dengan kanker payudara tidak terbukti. 5strogen, baik sendiri maupun dikombinasi dengan progestin pada berbagai kontrasepsi oral juga terkait dengan kejadian kanker payudara. 6tudi jangka pendek tidak menunjukkan peningkatan resiko kanker payudara dengan penggunaan kontrasepsi oral, sedangkan studi lain memperkirakan penggunaan jangka panjang dari kontrasepsi oral meningkatkan resiko kanker payudara pada wanita muda. Kaitan antara diet dan hormon. 7erbedaan kadar estrogen dan prolaktin pada populasi wanita terkait dengan perbedaaan konsumsi lemak. Diet tinggi lemak terkait dengan meningkatnya sekresi hormone. 8ebih lanjut, obesitas terkait dengan peningkatan produksi androstenedion oleh adrenal yang kemudian dikonversi menjadi estrogen di jaringan lemak9 proses ini terus berlangsung setelah menopause. %khirnya hormone steroid pemi.u tumor larut dalam lemak dan mempunyai tendensi untuk terakumulasi di jaringan payudara. Kanker payudara yang bersi4at 4amilial terjadi dari 1:% kasus, tetapi hanya *% kasus yang diperkirakan 4amilial sesungguhnya berdasarkan analisis pedigree. Kebanyakan dari kasus ini disebabkan oleh mutasi gen "#$%&1 dan "#$%&2. Kanker .enderung terjadi pada usia yang lebih muda dan .emderung bilateral. ;uga dapat terkait dengan karsinoma di organ lain terutama usus besar, ovarium, dan rahim, serta yang lebih jarang 'sar.oma, kanker otak, leukemia, dan kanker adrenal) sebagai bagian dari sindrom 8I&<raumeni terkait mutasi gen p*+. /ransisi 4amilial juga dapat terjadi se.ara autosomal dominan dengan salah satu pola maternal atau paternal. 7ada keadaan seperti ini resiko terjadinya kanker payudara menjadi *1%. !ambaran berikut pada anamnesis pasien meningkatkan kemungkinan pasien mempunyai mutasi "#$%= & Kasus multipel kanker payudara usia muda pada keluarga

& #iwayat kanker payudara dan atau ovarium pada keluarga & #iwayat kanker payudara dan ovarium pada satu orang pada anggota keluarga & Kanker payudara bilateral & Keturunan %shkena>i ;ewish & Kanker payudara pada pria Faktor Risiko Kanker Payudara <aktor risiko tinggi 'meningkatkan resiko lebih dari + kali lipat)= & ?sia diatas @1 tahun & #iwayat kanker pada satu payudara, terutama jika terjadi sebelum menopause & #iwayat kanker payudara pada keluarga & Aiperplasia atipik payudara & 2anita tanpa anak, atau kehamilan pertama diatas usia +1 beresiko +&@ kali lipat menderita kanker payudara daripada wanita dengan kehamilan pertama dibawah usia 1: tahun. & Karsinoma lobular in situ '+1% resiko kanker invasive) & <aktor risiko pada pria= sindrom kline4elter, ginekomastia, dan riwayat keluarga dengan kanker payudara pria. <aktor risiko intermediet ' 1,2&1,* kali peningkatan resiko) & Benar.he dini, menopause terlambat & Konsumsi estrogen oral & #iwayat kanker ovariu, 4undus uteri, dan kolon & Diabetes melitus & 7engguna minuman beralkohol <aktor yang mengurangi resiko= & #as %sia & Kehamilan dibawah usia 1: tahun & Benopause dini & 6terilisasi dibawah usia + tahun Bultipara dan laktasi tidak mempunyai e4ek pada resiko kanker payudara Patofisologi 7erubahan !enetik Butasi !en 3ormal "erkembangbiaknya sel se.ara tidak terkendali In4iltrasi sel ke jaringan sekitar sambil merusaknya 3eoplasma ganar mengenai payudara
/akut D koping tidak e4ekti4

& & & Cbstruksi sirkulasi In4iltrasi ke pemb. 8im4e

Klien sering bertanya tentang penyakitnya 2ajah .emas Klien sering melamun

7eningkatan kebutuhan jaringan

Aipoksia pada sel kanker

"endungan pada lim4e setempat

Aipermetabolisme jaringan

3ekrosis ?kuran pada permukaan payudara !angguan rasa nyaman = nyeri

5dema sekitar tumor 7eau dEorange o o o o o

7enurunan massa otot dan "" 7erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

7ori&pori kulit membesar Kulit menebal Keras dengan batas yang tidak normal /idak dapat digerakkan 7erubahan warna kulit

Kerusakkan lategritas kulit

Histologi Aistologi dari kanker payudara dapat menpengaruhi penatalaksanaan kanker payudara, tetapi staging biasanya lebih penting. /umor berdi4erensiasi buruk (high grade) memiliki prognosis yang lebih buruk dari tumor yang berdi4erensiasi baik (low grade). Karsinoma in4lamatori memiliki prognosis yang lebih buruk tidak bergantung pada stadium. 7asien tanpa keterlibatan kelenjar getah bening dan tipe tumor tertentu seperti tipe medular, musinous, papilari, dan pure tubular memiliki prognosis yang lebih baik. ?ntuk penyakit awal tanpa keterlibatan kelenjar getah bening 'stadium satu) angka survival * tahun men.apai :1% pada karsinoma duktal invasi4 dan men.apai 91&9*% pada lobular invasi4, .omedo.arsinoma, dan karsinoma koloid. 1. %denokarsinoma duktal ' :%) $enderung terjadi unilateral. Karsinoma duktal invasive dapat terjadi dengan atau tanpa komponen s.irrhous 'keras dan tumbuh lambat dengan komposisis jaringan 4ibrosa)9 hampir semua kanker payudara pada pria adalah jenis ini. %denokarsinoma duktal non&invasi4 'juga disebut karsinoma duktal in situ atau karsinoma intradu.tal) biasanya terjadi tanpa membentuk massa karena tidak ada komponen s.irrhous. 2. Karsinoma lobular '9%) 6ekitar setengah kasus dari lobular karsinoma ditemukan in situ tanpa tanda&tanda invasi lo.al 'karsinoma ini sering dipertimbangkan sebagai premalignant oleh beberapa ahli dan oleh karena itu disebut juga sebagai lobular neoplasia). Karsinoma lobular terkait dengan peningkatan resiko untuk kanker payudara bilateral 'sekitar 1F+ kasus). "entuk klasik dari karsinoma lobular meliputi varian alveolar atau miGed biasanya bilateral, tetapi memiliki prognosis yang lebih baik daripada karsinoma duktal in4iltrati4. 0arian solid dan sel signetring memiliki prognosis yang lebih buruk dari karsinoma duktal in4iltrative karena ke.enderungan yang tinggi untuk bermetastasis sebagai in4iltrate di4us atau nodular pada retroperitonium dengan reaksi 4ibroti.Fdesmoplastik yang prominen. ;ika kita menggabungkan semua bentuk karsinoma lobular maka prognosis setara dengan karsinoma duktal in4iltrati4. +. Karsinoma medulari tipikal, pure papillary, tubular, and mu.inous memiliki prognosis yang baik '11%). @. $omedo.arsinoma '*%) duktus dikelilingi tumor sel ke.il dan debris sentral. *. Karsinoma medular '@%) in4iltrat lim4ositik yang banyak dan tidak berdi4erensiasi 6. Karsinoma koloid '+%) duktus diblok oleh sel karsinoma dan terbentuk kista di proksimal. . Karsinoma in4lamatori '1%). 7rognosis terburuk, lim4atik dikelilingi tumor yang membuat payudara dan kulit mengalalmi perubahan yang menyerupai in4eksi. :. 7enyakit 7aget pada payudara. 5ksim unilateral pada puting payudara, selalu terkait dengan karsinoma duktal. 7rognosis baik jika terdeteksi sebelum mun.ul massa.

Mode Penyebaran Kanker payudara menyebar se.ara kontiguitas, lim4atik, maupun melaui darah. Crgan yang paling sering terlibat adalah kelenjar getah bening regional, kulit, tulang, hati, paru&paru dan otak. Metastasis Kelenjar Getah Bening 1. Kelenjar getah bening aksila terjadi pada **& 1% pasien saat diagnosis dan tidak terdeteksi saat skrining mamogra4i. Kelenjar getah bening aksila yang se.ara klinis normal terbukti terdapat metastasis pada @1% pasien. 2. Disesksi aksila biasanya melibatkan pengangkatan sekitar 1*&21 nodus lim4e 'range 1&:1). 7rognosis bergantung pada jumlah nodus lim4e yang positi4 se.ara histology dan tidak bergantung jumlah nodus lim4e yang diangkat. +. 7ada potongan serial jumlah nodus yang mengalami metastasis dapat meningkat hingga +1% dan dengan teknik imunohistokimia dapat ditemukan metastasis dalam jumlah yang lebih besar lagi 'mikrometastasis) @. /umor yang tumbuh .epat lebih .enderung bermetastasis ke kelenjar getah bening regional daripada tumor yang tumbuh lambat. *. ?kuran tumor terkait erat dengan metastasis aksila. 6. 3odus mammary interna terbukti terlibat pada 26% pasien dengan lesi kuadran dalam dan 1*% pada lesi kuadaran luar. Betastasis nodus mammary jarang terjadi tanpa keterlibatan nodus aksila. Perjalanan Alamiah Penyakit Kanker payudara adalah penyakit yang heteraogenous, yang laju perjalanannya sangat berbeda pada pasien yang berbeda, dan seringkali bergejala sistemik saat diagnosis. "ukti dari pernyataan tersebut adalah sebagai berikut= 1. Tumor doubling-time (TDT) dari kanker payudara, tumor payudara berukuran 1 .m mengandung sekitar 119 sel dan telah mengalami +1&@1 kali pembelahan sebelum pasien meninggal. /D/ dari kanker payudara primer bervariasi antara 2*&211 hari untuk lesi awal dan pada keadaan lanjut men.apai *11 hari. ;adi tumor berukuran 1 .m mungkin telah ada sejak 2&1 tahun sebelum diagnosis. 2. 7rognosis dipengaruhi marker biologis= a. ;aringan endokrin mempunyai reseptor untuk hormon estrogen dan progesterone yang harus se.ara rutin dinilai pada spe.imen kanker payudara karena berguna untuk menentukan terapi dan keberadaannya memprediksi prognosis yang lebih baik. b. 7engukuran aneuploidi dan rapid cell division '.ontoh= high S-phase pada flowcytometry) dapat memprediksi early recurrence and early death. .. "erbagai perubahan biokimia pada jaringan kanker payudara mempengaruhi prognosis, meliputi her&2Fneu. $athepsin D, heat-shock protein, dan p*+. +. 7asien tanpa penanganan mempunyai survival median 2,* tahun. 7asien dengan mastektomi atau radioterapi memiliki survival yang lebih baik daripada pasien tanpa penanganan. @. 7engangkatan tumor primer tidak mengubah resiko metastasis a. Betastasis jauh terdapat pada dua pertiga pasien dengan kanker payudara pada saat diagnosis b. 0ariasi dari terapi lo.al tidak mengubah survival .. 7asien dengan metastasis aksila .enderung mengalami relaps dengan metastasis jauh walau telah dilakukan mastoidektomi total d. Kanker payudara yang rekurens se.ara lo.al 91% terkait dengan metastasis jauh. iagnosis A! Pemeriksaan Fisik dan iagnosis Banding 1. "enjolan pada payudara terdeteksi pada 91% pasien dengan kanker payudara dan merupkak tanda yang paling umum pada anamnesis maupun pemeriksaan 4isik. Bassa kanker payudara yang tipikal .enderung soliter, unilateral, keras, ireguler, tidak mobile, dan tidak ada nyeri tekan.

2. Spontaneous nipple discharge adalah tanda tersering kedua pada kankaer payudara, terjadi pada +% wanita dengan kanke payudara dan 21% pria dengan kanker payudara, tetapi merupakan mani4estasi dari penyakit yang benigna pada 91% pasien. Dis.harge pada pasien diatas usia *1 tahun lebih .enderung memungkinkan untuk suatu keganasan. +. Bani4estasi klinis lain meliputi perubahan pada kulit, lim4adenopati aksila, payudara nyeri juga merupakan suatu gejala namun lebih sering terjadi pada kasus bukan kanker. Karsinoma 7aget terjadi sebagai eksim unilateral pada puting payudara, Karsinoma in4lamatori bermani4estasi sebagai eritema, edema, dan indurasi namun tanpa in4eksi. @. 8esi jinak dapat menyerupai karsinoma payudara 5valuasi setelah ditemukan massa men.urigakan= 1. "iopsi a. <3%" sensitivitas '91&9*%) dan spesi4isitas '9:%) b. "iopsy ultrasoundFstereotaktik .. "iopsy eksisional 2. %spirasi kista a. /idak ada .airan b. /erdapat .airan, tetapi tersisa massa .. %spirat berupa darah d. Bassa rekuren setelah 2 minggu aspirasi e. %nalisis sitologi mengandung sel&sel ganas +. Bammogra4i Bendeteksi :*% dari kanker payudara, walaupun 1*% tidak terdeteksi, namun @*% kanker payudara dapat terdeteksi dengan mammogra4i sebelum teraba massa. Bammogra4i normal jangan membuat dokter ragu untuk melakukan biopsy dari massa yang men.urigakan Indikasi mammogra4i= & 5valuasi kelainan payudara .uriga jinkaFganas, meliputi penilaian massa pada payudara yang tampak normal & 5valuasi payudara kontralateral pada pasien dengan kankaer payudara & <ollow up pasien dengan kanker payudara & <ollow up pasien dengan lesi pramalignan seperti ' gross cystic disease multiple papillomatosis lobular neoplasia dan atipia) Indikasi lain mammogra4i= & 5valuasi payudara yang sulit diperiksa & 2ork up adenokarsinoma metastatis dari primer yang tidak diketahui & 5valuasi pasien dengan resiko tinggi kankaer payudara 'misalnya riwayat keluarga dengan kanker payudara atau riwayat pembesaran payudara dengan sili.on) & 6krining kanker payudara /anda&tanda keganasan pada mammogra4i= 'sensitivitas *% spesi4isitas 91%) 1. Deposit kalsium, ke.uali pola mulberry '4ibroadenoma atau .urvilinear 'penyakit kistik) 2. Distorsi duktus mammary atau asimetri +. 7enebalan kulit atau putting payudara @. Bassa payudara @. 7emeriksaan lain 1. Darah peri4er lengkap, tes 4ungsi hati, kadar kalsium dan 4os4or 2. #ontgen thoraks +. $/ abdomen, bone s.an @. %spirasi sumsum tulang *. /umor marker

Kadar $5% dan $% 2 .9 '$% 1*&+) dapat berguna untuk melihat respons terapi. "taging

/umor 6tage /H & /umor not assessable 6tage /1 & 3o primary tumor 6tage /is & $ar.inoma in situ 6tage /1a & /umor diameter greater than 1.1 .m but not greater than 1.* .m 6tage /1b & /umor diameter greater than 1.* .m but not greater than 1 .m 6tage /1. & /umor diameter greater than 1 .m but not greater than 2 .m 6tage /2 & /umor diameter greater than 2 .m but not greater than * .m 6tage /+ & /umor larger than * .m 6tage /@a & Involvement o4 .hest wall 6tage /@b & Involvement o4 skin 6tage /@. & 6tages /@a and /@b 6tage /@d & In4lammatory .an.er 3ode o 6tage 3H & 3ode not assessable o 6tage 31 & 3o regional lymph node metastases o 6tage 31 & 7alpable ipsilateral aGillary lymph nodes o 6tage 32 & <iGed ipsilateral aGillary lymph nodes o 6tage 3+ & Ipsilateral internal mammary nodes Betastasis o 6tage & Betastasis not assessable o 6tage B1 & 3o eviden.e o4 metastasis o 6tage B1 & Distant metastasis, in.luding ipsilateral supra.lavi.ular nodes
o o o o o o o o o o o o

"tadium 6tadium I 6tadium II 6tadium IIIa 6tadium IIIb 6tadium I0

= tumor terbatas pada payudara dengan ukuran I2.m, tidak ter4iksasi pada kulit atau otot pektoralis, tanpa dugaan metastasis aksila. = tumor dengan diameter I2.m dengan metastasis aksila atau tumor dengan diameter 2&* .m denganFtanpa metastasis aksila. = tumor dengan diameter J*.m tapi masih bebas satu sama lain, atau tumor dengan metastasis aksila yang melekat. = tumor dengan metastasis in4raFsupraklavikula atau tumor yang telah mengin4iltrasi kulit atau dinding toraks. = tumor yang telah mengadakan metastasis jauh.

"krining dan eteksi ini %. Bastektomi pro4ilaktik, dipertimbangkan pada populasi dengan resiko sangat tinggi, sekalipun demikian tidak terdapat jaminan kanker dapat sepenuh nya di.egah walau dengan total mastektomi. Dilakukan pada pasien= & #iwayat keluarga dengan kanker payudara premenopause & 7asien dengan riwayat kanker payudara sebelumny dan 4ibrokistik & 7asien dengan karsinoma lobular in situ & Bastektomi pro4ilaktik dipertimbangkan ketika usia pasien men.apai +1 tahun ". 6krining & 7emeriksaan payudara sendiri pada semua wanita diatas 21 tahun, pada wanita premenopause dilakukan * hari sebelum akhir siklus menstruasi, wanita post menopause harus melakukan pemeriksaan pada tanggal yang sama setiap bulan. & 7emeriksaan oleh dokter setiap + tahun pada wanita usia 21&@1 tahun, dan setiap tahun pada wanita diatas @1 tahun

&

Bammogra4i setiap 1&2 tahun sekali pada wanita usia +*&*1 tahun dan setiap tahun pada wanita diatas usia *1 tahun. '%meri.an $an.er 6o.iety). 3ational $an.er Institutes tidak merekomendasikan pemeriksaan mammogra4i pada pasien dibawah *1 tahun, tetapi menganjurkan pemeriksaan tahunan pada wanita J *1 tahun.

Penatalaksanaaan "atasan stadium yang masih operable atau kurabel adalah stadium IIIa. 6edangkan terapi pada stadium IIIb dan I0 tidak lagi mastektomi, melainkan pengobatan paliati4. /indakan operati4 tergantung pada stadium kanker, yaitu= 1. 7ada stadium I dan II lakukan mastektomi radikal atau modi4ikasi mastektomi radikal. 6etelah itu, periksa K!", bila ada metastasis dilanjutkan dengan radiasi regional dan kemoterapi ajuvan. Dapat pula dilakukan mastektomi simpleks yang harus diikuti radiasi tumor bed dan daerah K!" regional. 7ada /231 dilakukan mastektomi radikal dan radiasi lo.al di daerah tumor bed dan K!" regional. ?ntuk setiap tumor yang terletak pada kuadran sentral atau medial payudara dilakukan radiasi pada rantai K!" regional. %lternati4 lain pada tumor ke.il dapat dilakukan teknik !reast Conserving Theraoy, berupa satu paket yang terdiri dari pengangkatan tumor saja 'tumorektomi), ditambah diseksi aksila dan radiasi kurati4 'ukuran tumor I+.m) dengan syarat tertentu. Betode ini dilakukan dengan eksisi baji, reseksi segmental, reseksi parsial, kwadranektomi, atau lumpektomi biasa, diikuti dengan diseksi K!" aksila se.ara total. 6yarat teknik ini adalah= & /umor primer tidak lebih dari 2 .m & 31b kurang dari 2 .m & "elum ada metastasis jauh & /idak ada tumor primer lainnya & 7ayudara kontralateral bebas kanker & 7ayudara bersangkutan belum pernah mendapat pengobatan sebelumnya 'ke.uali lumpektomi) & /idak dilakukan pada payudara ke.il karena hasil kosmetiknya tidak terlalu menonjol & /umor primer tidak terlokasi di belakang putting susu 2. 7ada stadium IIIa dilakukan mastektomi radikal ditambah kemoterapi ajuvan, atau mastektomi simpleks ditambahn radioterapi pada tumor bed dan K!" regional. 7ada stadium yang lebih lanjut, dilakukan tindakan paliati4 dengan tujuan= 1. Bempertahankan kualitas hidup pasien agar tetap baikFtinggi dan menganggap bahwa kematian adalah proses yang normal. 2. /idak memper.epat atau menunda kematian. +. Benghilangkan rasa nyeri dan keluhan lain yang mengganggu. 7erawatan paliati4 dilakukan berdasarkan stadium, yaitu= 1. 7ada stadium IIIb dilakukan biopsi insisi, dilanjutkan radiasi. "ila residu tidak ada, tunggu. "ila relaps, tambahkan dengan pengobatan hormonal dan kemoterapi. 3amun, bila residu setelah radiasi tetap ada, langsung berikan pengobatan hormonal sebagai berikut= a. 7ada pasien premenopause dilakukan oo4orekomi bilateral b. 7ada pasien sudah 1 K * tahun menopause periksa e4ek estrogen. "ila positi4, lakukan seperti 'a). "ila negati4, lakukan seperti '.). Cbservasi selama 6 K : minggu. "ila respons baik, teruska terapi, tetapi bila respons negati4 dilakukan kemoterapi dengan $B< '$%<) minimal 12 siklus selama 6 minggu .. 7ada pasien pas.a menopause lakukan terapi hormonal inhibii4Faditi4 2. 7ada stadium I0 a. 7ada pasien premenopause dilakukan oo4orektomi bilateral. "ila respons positi4, berikan aminoglutetimid atau tamo4en. "ila relaps atau respons negati4, berikan kemoterapi $B<F$%<

b. 7ada pasien sudah 1 K * tahun menopause, periksa e4ek estrogen. 54ek estrogen dapat diperiksa dengan estrogen atau progesteron reseptor '5#F7#). "ila positi4, lakukan seperti 'a). "ila negati4, lakukan seperti '.). .. 7ada pasien pas.amenopause berikan obat&obatan hormonal seperti tamoksi4en, estrogen, progesteron, atau kortikosteroid. Klasifikasi risiko menurut konsensus "t!Gallen #$$% #isiko rendah Kelenjar negati4 disertai semua keadaan di bawah ini= / L 2.m, histologi !rade 1, tidak ditemukan invasi lim4ovaskuler, A5#&2Fneu negati4, dan usia L +* tahun #isiko sedang & Kelenjar negati4 disertai salah satu keadaan di bawah ini= / L 2 .m, histologi !rade 2 K +, ditemukan invasi lim4ovaskuler, A5#&2F neu MMM 'IA$) atau M '<I6A), dan usia I +* tahun & Kelenjar posti4i '1&+ buah) tanpa A5#& 2Fneu MMM 'IA$) atau M '<I6A) #isiko tinggi & Kelenjar posti4i '1&+ buah) disertai A5#& 2Fneu MMM 'IA$) atau M '<I6A) & Kelenjar positi4 L @ buah Referensi 1. Aaskell $B, $as.iato D%. "reast .an.er in= $as.iato D%, 8owit> "" Banual o4 .lini.al on.ology. 8ippin.ott 2illiams D 2ilkins. 2111. 2. $hantler B8, ;ahan>eb B. "reast .an.er in= !ovindan #, /he 2ashington manual o4 on.ology. 8ippin.ott 2illiams D 2ilkins. 2112. +. 6umantri #, 6upandiman I, <adjari /A, <ian>a 7I, Cehadian %, 2ijaya I. 7edoman kemoterapi dan gawat darurat onkologi. ;akarta= 6ub&"agian Aematologi Cnkologi Bedik <K ?37%D9 211,p.@@&9.

Kemoterapi
Kemoterapi 'sering disebut hanya NkemoN) adalah penggunaan obat pembunuh kanker. Cbat ini bisa dimasukkan melalui in4use vena, suntikan, dalam bentuk pil atau .airan. Bereka dimasukkan ke aliran darah dan mengalir ke seluruh tubuh, membuat perawatan ini berguna untuk kanker yang sudah menyebar ke organ yang jauh. Beskipun obat ini membunuh sel&sel kanker, mereka juga merusak beberapa sel normal, yang dapat menyebabkan e4ek samping.

Kapan kemoterapi digunakan& %da beberapa kasus dimana kemoterapi dapat digunakan. Kemoterapi aju'an( 7engobatan yang diberikan kepada pasien pas.a operasi yang tampaknya tidak memiliki penyebaran kanker disebut terapi ajuvan. Kemoterapi jenis ini ditujukan untuk mengurangi risiko timbulnya kembali kanker payudara. "ahkan pada tahap awal penyakit ini, sel&sel kanker dapat melepaskan diri dari tumor payudara asal dan menyebar melalui aliran darah. 6el&sel ini tidak menyebabkan gejala, mereka tidak mun.ul pada sinar&H, dan mereka tidak dapat dirasakan pada saat pemeriksaan 4isik. /etapi jika mereka memiliki peluang untuk tumbuh, mereka bisa membentuk tumor baru di tempat lain dalam tubuh. Kemoterapi ajuvan dapat diberikan untuk men.ari dan membunuh sel&sel ini. )eoadju'ant kemoterapi( Kemo yang diberikan sebelum operasi disebut terapi neo&ajuvan. Ban4aat utama dari pendekatan ini adalah bahwa hal itu dapat menge.ilkan kanker yang berukuran besar sehingga mereka .ukup ke.il untuk diangkat oleh lumpektomi, bukan mastektomi. Keuntungan lain yang mungkin adalah bahwa dokter dapat melihat bagaimana kanker merespon kemoterapi. ;ika tumor tidak menyusut, maka obat yang berbeda mungkin diperlukan. 6ejauh ini, tidak jelas bahwa kemoterapi neo&ajuvan meningkatkan kelangsungan hidup, tetapi setidaknya bekerja juga sebagai terapi ajuvan paska operasi. Kemoterapi untuk kanker payudara stadium lanjut= Kemo juga dapat digunakan sebagai pengobatan utama untuk wanita dengan kanker yang telah menyebar di luar payudara dan daerah ketiak pada waktu ditemukan, atau jika kankernya menyebar setelah pengobatan pertama. Bagaimana kemoterapi diberikan& Dalam banyak kasus kemoterapi bekerja baik jika lebih dari satu obat digunakan. Dokter memberikan kemoterapi dalam siklusFputaran, diikuti masa jedahFistirahat. Intervalnya sekitar 2 atau + minggu dan bervariasi sesuai dengan obat atau kombinasi obat yang digunakan. 7eriode pengobatan total biasanya berlangsung selama + sampai 6 bulan. 7engobatan mungkin lebih lama lagi untuk kanker payudara stadium lanjut.

ensitas dosis kemoterapi( Dokter telah menemukan bahwa memberikan siklus kemoterapi lebih dekat bersama& sama dapat menurunkan kemungkinan kanker kembali dan meningkatkan kelangsungan hidup pada beberapa perempuan. Aal ini biasanya berarti memberikan kemoterapi sama yang biasa diberikan setiap + minggu, menjadi setiap 2 minggu. Cbat yang bernama 4aktor pertumbuhan 'growth 4a.tor) juga diberikan untuk membantu meningkatkan jumlah sel darah putih. 7endekatan ini dapat mengakibatkan e4ek samping lebih banyak dan lebih sulit untuk diambil, sehingga hanya digunakan untuk pengobatan ajuvan pada wanita beresiko tinggi kankernya kambuh kembali. Kemungkinan efek samping 54ek samping kemoterapi tergantung pada jenis obat yang digunakan, jumlah yang diberikan, dan lama pengobatan. %nda dapat mengalami beberapa e4ek samping jangka pendek, seperti= o rambut rontok o sariawan o hilangnya na4su makan o mual dan muntah o risiko tinggi in4eksi 'dari rendah jumlah sel darah putih) o perubahan dalam siklus haid 'ini bisa menjadi permanen) o mudah memar atau pendarahan 'dari jumlah trombosit darah rendah) o menjadi mudah lelah 'karena rendahnya jumlah sel darah merah atau alasan lain) 6ebagian besar e4ek samping ini hilang pada saat pengobatan selesai. Bisalnya, rambut anda akan tumbuh kembali dan jumlah darah akan kembali normal. ;ika %nda memiliki masalah dengan e4ek samping, beritahukan dokter %nda. Perubahan siklus menstruasi( "agi wanita muda, perubahan pada periode menstruasi adalah e4ek samping lain yang mungkin dari kemoterapi. 54ek samping permanen dapat men.akup perubahan menopause lebih awal dan tidak dapat hamil 'in4ertilitas). /api berada dalam kemoterapi tidak selalu dapat men.egah kehamilan dan hamil pada saat kemoterapi dapat menjurus ke arah .a.at lahir. ;ika %nda ingin berhubungan seks, %nda harus mendiskusikan perihal pengendalian kelahiran dengan dokter kanker %nda. ;ika %nda sedang hamil ketika %nda terkena kanker payudara, %nda masih dapat diobati. Kemo dapat se.ara aman diberikan selama 2 trimester terakhir kehamilan. )europati( "eberapa obat yang dipakai untuk mengobati kanker payudara dapat merusak sara4. Aal ini kadang& kadang dapat menyebabkan gejala 'terutama di tangan dan kaki) seperti nyeri, terbakar atau kesemutan, sensitive terhadap dingin atau panas, atau kelemahan. Dalam kebanyakan kasus ini akan hilang setelah pengobatan dihentikan, tapi mungkin bisa bertahan lama pada beberapa wanita. Kerusakan Hati( "eberapa obat dapat menyebabkan kerusakan hati jika digunakan dalam periode yang panjang atau dalam dosis tinggi. Dokter berhati&hati untuk mengontrol dosis obat&obatan dan memberi perhatian atas tanda& tanda masalah. Kemo otak( "anyak wanita yang pernah dikemo mengamati perubahan konsentrasi dan memori. Aal ini sering disebut Nkemo otak.N Ini mungkin bertahan lama. 3amun, kebanyakan wanita ber4ungsi dengan baik setelah kemo. Dalam studi yang telah menemukan kemo otak sebagai e4ek samping pengobatan, kebanyakan gejala ini berlalu dalam beberapa tahun. Peningkatan resiko leukemia( 6angat jarang, tahun&tahun setelah pengobatan kanker payudara, obat kemoterapi tertentu dapat menyebabkan kanker lain yang disebut leukemia myeloid akut '%B8). /etapi bagi sebagian besar wanita, man4aat dari melawan kanker ini jauh lebih besar daripada resiko ini. Merasa kurang fit atau lelah( "anyak wanita tidak merasa sehat setelah kemo seperti sebelumnya. Kelelahan ekstrim dapat menjadi masalah yang mun.ul dalam periode lama bagi para wanita yang menjalani kemo. Ini dapat berlangsung selama bertahun&tahun, namun dapat dibantu. "i.aralah dengan dokter %nda jika hal ini terjadi.

"istem *)M /3B merupakan singkatan dari N/N yaitu tumor si"e atau ukuran tumor , N3N yaitu node atau kelenjar getah bening regional dan NBN yaitu metastasis atau penyebaran jauh. Ketiga 4aktor /, 3, dan B dinilai baik se.ara klinis sebelum dilakukan operasi, juga sesudah operasi dan dilakukan pemeriksaan histopatologi '7%). 7ada kanker payudara, penilaian /3B sebagai berikut=

* +tumor size,- ukuran tumor( o / 1= tidak ditemukan tumor primer o / 1= ukuran tumor diameter 2 .m atau kurang o / 2= ukuran tumor diameter antara 2&* .m o / += ukuran tumor diameter J * .m o / @= ukuran tumor berapa saja, tetapi sudah ada penyebaran ke kulit atau dinding dada atau pada keduanya, dapat berupa borok, edema atau bengkak, kulit payudara kemerahan atau ada benjolan ke.il di kulit di luar tumor utama ) +node,- kelenjar getah bening regional +kgb,( o 3 1= tidak terdapat metastasis pada kgb regional di ketiakFaksilla o 3 1= ada metastasis ke kgb aksilla yang masih dapat digerakkan o 3 2= ada metastasis ke kgb aksilla yang sulit digerakkan o 3 += ada metastasis ke kgb di atas tulang selangka 'supraclavicula) atau pada kgb di mammary interna di dekat tulang sternum M +metastasis,- penyebaran jauh( o B G= metastasis jauh belum dapat dinilai o B 1= tidak terdapat metastasis jauh o B 1= terdapat metastasis jauh

6etelah masing&masing 4aktor /, 3, dan B didapatkan, ketiga 4aktor tersebut kemudian digabung dan akan diperoleh stadium kanker sebagai berikut=

6tadium 1= /1 31 B1 6tadium 1= /1 31 B1 6tadium II %= /1 31 B1F/1 31 B1F/2 31 B1 6tadium II "= /2 31 B1 F /+ 31 B1 6tadium III %= /1 32 B1F/1 32 B1F/2 32 B1F/+ 31 B1F/2 32 B1 6tadium III "= /@ 31 B1F/@ 31 B1F/@ 32 B1 6tadium III $= /iap / 3+ B1 6tadium I0= /iap /&/iap 3&B1

You might also like