You are on page 1of 12

PENGGOLONGAN ANTIBIOTIK

Obat-obat antibiotik ditujukan untuk mencegah dan mengobati penyakit-penyakit infeksi. Pemberian antibiotik pada kondisi yang bukan disebabkan oleh bakteri banyak ditemukan dari praktek sehari-hari, baik di puskesmas (primer), rumah sakit, maupun praktek swasta. Ketidak tepatan diagnosis, pemilihan antibiotik, indikasi hingga dosis, cara pemberian, frekuensi dan lama pemberian menjadi penyebab tidak kuatnya pengaruh infeksi dengan antibiotik ( attimena, !""!). Penggunaan antibiotik yang tidak tepat di rumah sakit banyak terjadi seperti belum jelas penyebab penyakit (diagnosis belum jelas), pemilihan yang hanya didasarkan pada pengalaman (tanpa didukung bukti ilmiah), cara pemberian yang kurang tepat, frekuensi dan lama pemberian yang kurang atau justru berlebihan dan seringnya antibiotik diganti dengan antibiotik lain yang berbeda khasiat dan indikasinya karena alasan persediaan habis (#wiprahasto, !""$). Penggunaan antibiotik secara berlebihan merupakan salah satu penyebab terjadinya resistensi kuman. #emikian juga yang terjadi di negara-negara %ropa saat ini. Penelitian dilakukan terhadap pasien-pasien rawat jalan di &' negara di %ropa dengan melakukan analisa data antara tahun !""( hingga &))& kemudian menarik hubungan antara penggunaan antibiotik dengan tingkat resistensi kuman. *asil analisis menunjukkan bahwa terjadi pergeseran dari penggunaan antibiotik spektrum sempit yang lama ke antibiotik spektrum luas yang lebih baru (+nonim, &))(a). ,irus dan bakteri seringkali menginfeksi saluran nafas anak. -nfeksi saluran nafas bagian atas sering kali terjadi, tapi biasanya tidak serius (.iddulph dan /tace, !"""). -nfeksi saluran nafas bagian atas adalah infeksi-infeksi yang terutama mengenai struktur-struktur saluran nafas di sebelah atas laring. Kebanyakan penyakit saluran nafas mengenai bagian-bagian atas dan bawah saluran pernafasan secara bersama-sama atau berurutan, tetapi beberapa diantaranya terutama akan melibatkan bagian-bagian spesifik saluran nafas secara nyata (0elson, &)))). -nfeksi saluran pernafasan akut bagian atas atau non pneumonia sebagian besar disebabkan oleh 1irus dan tidak berespon pada terapi antibiotik, akibatnya penderita mendapatkan pengobatan yang tidak diperlukan yang pada akhirnya akan menambah biaya pengobatan (/hulman dkk., !""2). Penggunaan antibiotik pada anak memerlukan perhatian khusus karena absorbsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi obat termasuk antibiotik pada anak berbeda dengan dewasa sehingga dapat terjadi perbedaan respons terapetik atau efek sampingnya

(#wiprahasto, !""$). %1aluasi terhadap ketidaktepatan antibiotik untuk anak-anak terutama penderita infeksi saluran pernafasan atas di pusat pelayanan kesehatan menjadi sangat penting dilakukan untuk menentukan langkah atau kebijaksanaan dalam menekan ketidaktepatan penggunaan obat.

1. ANTIBIOTIK
a. Definisi
+ntibiotik pertama kali ditemukan oleh +le3ander 4leming pada tahun !"&$ yang secara kebetulan menemukan suatu 5at antibakteri yang sangat efektif yaitu Penisilina. Penisilina ini pertama kali dipakai di dalam ilmu kedokteran pada tahun !"6" oleh 7hain dan 4lorey ( idjajanti, !"""). +ntibiotik yaitu 5at yang dihasilkan oleh mikroba, terutama fungi yang dapat menghambat pertumbuhan atau membasmi mikroba jenis lain (+nonim, &)))).

b. Klasifikasi
#asar pembagian jenis antibiotik dapat digambarkan sebagai berikut 8 !) Penggolongan antibiotik berdasarkan struktur kimia dibedakan beberapa kelompok yaitu8 a) +ntibiotik beta laktam, yang termasuk antibiotik beta laktam yaitu penisilin (contohnya8 ben5yl penisilin, oksisilin, fenoksimetilpenisilin, ampisilin), sefalosporin (contohnya8 a5teonam) dan karbapenem (contohnya8 imipenem). b) 9etrasiklin, contoh8 tetrasiklin, oksitetrasiklin, demeklosiklin. c) Kloramfenikol, contoh8 tiamfenikol dan kloramfenikol. d) :akrolida, contoh8 eritromisin dan spiramisin. e) ;inkomisin, contoh8 linkomisin dan klindamisin. f) +ntibiotik aminoglikosida, contoh8 streptomisin, neomisin, kanamisin, gentamisin dan spektinomisin. g) +ntibiotik polipeptida (bekerja pada bakteri gram negatif), contoh8 polimiksin ., konistin, basitrasin dan sirotrisin. h) +ntibiotik polien (bekerja pada jamur), contoh8 nistatin, natamisin, amfoterisin dan griseoful1in (:utschler, !""!).

&) .erdasarkan kemampuan untuk membunuh kuman penyakit, antibiotik dikelompokkan menjadi dua yaitu 8 a) .ersifat bakterisid (dapat membunuh bakteri) misalnya penisilin, sefalosporin, streptomisin, neomisin, kanamisin, gentamisin dan basitrasin. b) .ersifat bakteriostatik (menghambat perkembangbiakan bakteri) c) misalnya8 sulfonamide, trimetropim, kloramfenikol, tetrasiklin, linkomisin dan klindamisin. +ntibiotik tertentu (misalnya -0* dan eritromisin) akti1itasnya dapat meningkat dari bakteriostatik menjadi bakterisid bila kadar antimikrobanya ditingkatkan melebihi kadar hambat minimal (K*:) (<aniswarna, !""=). 6) .erdasarkan spektrum akti1itasnya antibiotik dibagi menjadi8 a) +ntibiotik dengan spektrum luas, efektif baik terhadap gram-positif maupun <ram-negatif, contoh 8 turunan tetrasiklin, turunan kloramfenikol, turunan aminoglikosida, turunan makrolida, rifampisin, beberapa turunan penisilin, seperti ampisilin, amoksisillin, bakampisilin, karbenisilin, hetasilin, pi1ampisilin, sulbenisilin dan tikarsilin serta sebagian besar turunan sefalosporin. b) +ntibiotik yang akti1itasnya lebih dominan terhadap bakteri grampositif, contoh8 basitrasin, eritromisin, sebagian besar turunan penisilin, seperti ben5ilpenisilin, penisilin < prokain, penisilin ,, fenetisilin K, metisilin 0a, nafsilin 0a, oksasilin 0a, kloksasilin 0a, dikloksasilin 0a dan floksasilin 0a, turunan linkosamida, asam fusidat dan beberapa turunan sefalosporin. c) +ntibiotik yang akti1itasnya lebih dominan terhadap bakteri gramnegatif, contoh8 kolistin, polimiksin . sulfat dan sulfomisin. d) +ntibiotik yang akti1itasnya lebih dominan terhadap :ycobacteriae (antituberkulosis), contoh8 streptomisin, kanamisin, sikloserin, rifampisin, 1iomisin, kapreomisin. e) +ntibiotik yang aktif terhadap jamur (antijamur), contoh8 griseoful1in dan antibiotik polien, seperti nistatin, amfoterisin . dan kandisidin. f) +ntibiotik yang aktif terhadap neoplasma, contoh8 aktinomisin, bleomisin, daunorubisin, doksorubisin, mitomisin dan mitramisin (/iswandono dan /oekardjo, &)))). /ifat dari antibiotik dapat berbeda satu dengan yang lain. :isalnya, penisilin < bersifat aktif terutama terhadap bakteri grampositif, sedangkan bakteri gram-negatif pada umumnya tidak peka atau resisten terhadap penisilin < sedangkan streptomisin memiliki sifat yang sebaliknya, tetrasiklin aktif terhadap beberapa bakteri gram-positif maupun bakteri gram-negatif dan terhadap Rickettsia dan clamydia (<aniswarna, !""=). 2) #itinjau dari cara kerja bakteri dalam menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri, antibiotik ini dibagi dalam = golongan8

a) +ntibiotik yang menghambat metabolisme sel. +ntibiotik yang termasuk dalam kelompok ini adalah sulfonamid, trimetoprim, asam p-aminosalisilat (P+/) dan sulfon. Obat tersebut menghasilkan efek bakteriostatik, misalnya 8 trimetoprim menghambat sintesis en5im dihidrofolat menjadi asam tetrahidrofolat, sulfonamid atau sulfon membentuk analog asam folat yang non fungsional. b) +ntibiotik yang menghambat sintesis dinding sel #inding sel bakteri terdiri dari polipeptidoglikan. /ikloserin menghambat sintesis dinding sel yang paling dini, diikuti berturutturut oleh basitrasin, 1ankomisin, dan diakhiri oleh penisilin dan sefalosporin yang menghambat reaksi terakhir (transpeptidasi) dalam rangkaian tersebut. c) +ntibiotik yang mengganggu keutuhan membran sel Obat yang termasuk dalam kelompok ini ialah polimiksin, golongan polien, dan antibiotik kemoterapetik. Polimiksin merusak membran sel setelah bereaksi dengan fosfat pada fosfolipid membran sel mikroba, polien bereaksi dengan struktur sterol pada membran sel fagus sehingga mempengaruhi permeabilitas selektif membran tersebut (<aniswarna, !""=). d) +ntibiotik yang menghambat sintesis protein. .eberapa dari antibiotik seperti itu, tetapi mekanismenya berbeda, tetrasiklin mengganggu fungsi t>0+ dan aminoglikosid mengganggu fungsi m>0+? kloramfenikol menghambat peptydil transferase? lincomysin bersama clindamisin mengganggu translokasi. e) +ntibiotik yang mempengaruhi sintesis asam nukleat. .eberapa antibiotik seperti itu, tetapi berbeda dengan mekanismenya? metronida5ol dan nitrofurantoin merusak #0+, golongan @uinolon menghambat #0+ gyrase, rifampisin menghambat >0+ polymerase, sulfonamid dan trimetroprim menghambat sintesis asam folat (<aniswarna, !""=).

C. Keberhasilan Penggunaan Antibiotik

/ecara umum, berdasarkan ditemukannya kuman penyebab infeksi atau tidak, maka terapi antibiotik dapat dibagi menjadi tiga, yakni 8 !) 9erapi secara empirik atau terapi proporsional 8 Aaitu penggunaan antibiotik yang memiliki spektrum luas pada keadaan infeksi yang belum dapat dipastikan kuman penyebabnya.Pemilihan jenis antibiotik berdasarkan pengalaman yang layak atau berdasar pola epidemiologi kuman setempat. Pertimbangan utama dari terapi ini adalah pengobatan infeksi mungkin akan memperkecil resiko komplikasi atau perkembangan lebih lanjut dari infeksinya, misalnya pada kasus pasien infeksi dengan

kondisi depresi imunologik. /edangkan keberatan dari terapi ini meliputi, jika pasien sebenarnya tidak menderita infeksi atau kepastian kuman penyebab tidak dapat diperoleh kemudian karena sebab-sebab tertentu (misalnya tidak didapat spesimen), maka terapi antibiotik seolah dilakukan secara buta (+nonim, &))6). &) 9erapi definitif, terapi terarah atau terapi langsung 8 Aaitu penggunaan antibiotik berdasarkan hasil pemeriksaan mikrobiologis yang sudah pasti, jenis kuman maupun spektrum kepekaannya terhadap antibiotik. #alam praktek seharihari, terapi antibiotik umumnya dilakukan secara empiris. Kemudian jika hasil pemeriksaan mikrobiologis menunjukkan ketidakcocokan dalam pemilihan antibiotik, maka antibiotik dapat diganti dengan yang lebih sesuai (+nonim, &))6). 6) 9erapi profilaktif 8 +ntibiotik diberikan untuk penderita yang belum terkena infeksi, tetapi diduga mempunyai peluang besar untuk mendapat infeksi, atau apabila terkena infeksi dapat menimbulkan dampak buruk untuk penderita. #iperlukan protokol sendiri untuk tata cara penggunaannya, baik untuk kasus medik atau kasus bedah (>eese dkk., &)))).

. Kegagalan Tera!i Antibiotik


Prinsipnya, terapi antibiotik dinilai gagal bila tidak berhasil menghilangkan gejala klinik atau infeksi kambuh lagi setelah terapi dihentikan. Kesalahan yang la5im dibuat pada terapi antibiotik yang dapat menggagalkan terapi, pada dasarnya berkisar pada salah pilih antibiotik, salah pemberianBpenggunaan antibiotik dan atau resistensi mikroorganisme. !) +dapun faktor yang mempengaruhi kesalahan pemilihan antibiotik adalah8 a) +ntibiotik yang salah sasaran. b) +ntibiotik diberikan untuk demam tanpa dokumentasi mikroorganisme. c) :enggunakan antibiotik yang tidak aktif in vitro atau tidak mampu mencapai infeksi in vivo. d) :enggunakan antibiotik yang toksik walaupun ada yang kurang toksik. e) :enggunakan antibiotik yang mahal, walaupun tersedia yang murah dan efektif. &) Kesalahan pemberianBpenggunaan mempunyai faktor8 a) #osis keliru. b) >ute pemberian tidak memadai. c) Cangka waktu penggunaan tidak cukup. d) <agal mengenal kejadian toksik. e) 9idak memodifikasi dosis pada insufisiensi eliminasi.

f) :engganti antibiotik, pada hal faktor tertentu pada hospes memerlukan koreksi. 6) 4aktor lain yang menggagalkan terapi antibiotik ialah 8 a) >esistensi mikroorganisme terhadap antibiotik yang digunakan. b) 9erjadinya superinfeksi ( attimena, !""!).

e. Keti ak Te!atan ala" Penggunaan Antibiotik


Penggunaan antibiotik secara tidak tepat telah banyak dilaporkan, baik di tingkat pelayanan kesehatan primer, rumah sakit maupun praktek swasta. /ebagian besar antibiotik pada demam memang tidak mengenai sasaran dan tidak efektif, tetapi pada keadaan tertentu ada gunanya, yaitu bila antibiotik mengenai sasaran yang tidak diperhitungkan semula. *al ini benar-benar merupakan kebetulan karena jenis dan dosisnya pun harus kebetulan cocok ( attimena, !""!). Pada dasarnya, suatu infeksi la5imnya dapat ditangani secara berhasil oleh sistem pertahanan alamiah tubuh. 0amun adakalanya sistem ini perlu ditunjang oleh penggunaan antibiotik, meskipun dewasa ini sangat disadari bahwa amat sering antibiotik telah mengalami penyalahgunaan ( attimena, !""!). .ila antibiotik yang digunakan tidak sesuai, maka dapat menimbulkan beberapa kerugian yaitu8 !) /emakin banyak antibiotik digunakan semakin banyak timbul resistensi kuman terhadapnya. &) :eningkatnya efek samping tidak diimbangi oleh efekti1itas obat. 6) Pasien harus mengeluarkan biaya yang lebih tinggi, yang sebagian besar tidak diperlukan. 2) Masking effect yang mungkin timbul menyulitkan follow up pasien dan mungkin menimbulkan kematian bila terlambat diketahui. =) :enimbulkan false security pada dokter, sehingga mengabaikan cara-cara diagnosis yang baik (:ansjoer dkk., &))!).

f. #aktor$faktor %ang &e"!engaruhi Penggunaan Antibiotik Keliru


Penggunaan obat yang irrasional terjadi di semua negara. :enurut Duick, et.al (!""() penggunaan obat yang irasional terdiri dari? !) Obat yang diberikan tidak diperlukan (No Drug Needed) Penggunaan obat pada saat obat tidak diperlukan banyak dijumpai penggunaan obat yang nonterapetik. 7ontohnya di kebanyakan negara, mayoritas anak-anak yang mengalami infeksi saluran pernafasan atas ringan, diobati dengan antibiotik. Pada saat yang sama,

penggunaan antibiotik yang tidak diperlukan dan tidak efektif, daripada menggunakan larutan oral dehidrasi sering diresepkan tanpa membedakan pada anakanak dengan diare akut. &) /alah obat (Wrong Drug) Pada beberapa negara, banyak anak-anak dengan faringitis streptococcus yang tidak diobati secara benar dengan menggunakan penisilin spektrum sempit. /ebaliknya tetrasiklin, yaitu obat yang tidak direkomendasikan untuk profilaksi demam rematik yang mengikuti faringitis streptococcus dengan efek samping serius pada anak, biasanya diresepkan. 6) Obat tidak aman (Ensafe #rugs) Kemungkinan efek samping obat selain efek terapetik dapat muncul pada saat obat yang tidak aman diresepkan. 7ontoh yang umum penggunaan steroid, anabolik untuk stimulasi pertumbuhan dan nafsu makan pada anak atau atlet. Obat yang tidak efektif dan kemanjuran yang diragukan (-nneffecti1e #rugs and #rugs with #oubtful %fficacy). 9idak digunakannya obat efektif yang tersedia (Ender Ese of +1ailable %ffecti1e #rugs). 2) Penggunaan obat yang tidak benar (-ncorrect Ese of #rugs) /ediaan injeksi umumnya digunakan secara tidak benar. 4rekuensi penggunaan obat yang tidak benar adalah pada pemberian antibiotik yang hanya untuk !-& hari, daripada penggunaan untuk terapi yang penuh (Duick dkk.,!""().

g. Penggunaan Antibiotik !a a Anak$anak


Penggunaan antibiotik yang tidak tepat baik dalam hal indikasi, maupun cara pemberian akan merugikan penderita serta akan memudahkan terjadinya resistensi terhadap antibiotik dan dapat menimbulkan efek samping. *al-hal yang perlu diperhatikan adalah dosis obat yang tepat bagi anak-anak, cara pemberian, indikasi, compliance (kepatuhan), jangka waktu yang tepat dan dengan memperhatikan keadaan patofisiologi pasien secara tepat, diharapkan dapat memperkecil efek samping yang akan terjadi (>udolph dkk., &))6). +nak sering sakit karena menurunnya daya tahan tubuh akibat dari aktifitas yang dilakukan dengan lingkungan sehingga mudah sekali rentan terhadap segala penyakit. Kebanyakan orang tua melihat anaknya sakit tidak merelakan anaknya menderita, maka segala cara dilakukan untuk mengobatinya, termasuk pergi ke dokter. Obat-obat yang diresepkan dokter kebanyakan antibiotik, karena penyakit yang diderita anak biasanya batukpilek, flu, radang tenggorokan ataupun infeksi telinga tengah. Penyakitpenyakit infeksi yang sering diderita anak tersebut terutama disebabkan oleh 1irus, akan tetapi infeksi 1irus tidak dapat diatasi dengan pemberian antibiotik. Penggunaan antibiotik yang tidak bijak akan

menyebabkan bakteri menjadi resisten terhadap pemberian antibiotik, sehingga pada akhirnya suatu saat nanti antibiotik tidak dapat mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri.

'. Infeksi (aluran Pernafasan )I(PA*


a. Definisi
-nfeksi saluran nafas bagian atas adalah infeksi-infeksi yang terutama mengenai struktur-struktur saluran nafas di sebelah atas laring. Kebanyakan penyakit saluran nafas mengenai bagian-bagian atas dan bawah secara bersama-sama atau berurutan, tetapi beberapa di antaranya terutama akan melibatkan bagian-bagian spesifik saluran nafas secara nyata (0elson, &)))). -stilah infeksi saluran pernafasan atas mengandung tiga unsur yaitu infeksi, saluran pernafasan, dan atas. -nfeksi adalah masuknya kuman dan mikroorganisme ke dalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit. +dapun saluran pernafasan yaitu organ yang mulai dari hidung hingga al1eoli beserta sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura. #engan demikian infeksi saluran pernafasan secara anatomis mencakup saluran pernafasan bagian atas, saluran pernafasan bagian bawah, termasuk jaringan paru dan organ adneksa saluran pernafasan (+nonim, &))=). Oleh karena itu yang dimaksud infeksi saluran pernafasan atas meliputi proses radang akut yang melibatkan organ pernafasan bagian atas yaitu hidung, sinus paranasal, ruang telinga tengah, orofaring dan tonsil, retrofaring, dan daerah laringo-epiglotis (/hulman dkk., !""2). !'

b. Klasifikasi an Penatalaksanaan Kasus


.anyaknya infeksi saluran pernafasan atas yang melibatkan daerah anatomi yang tumpang tindih serta mikroorganisme yang bermacam-macam, maka penting bagi dokter mengenali tempat-tempat patologi primer agar dapat menyimpulkan dengan tepat agen etiologi mana yang paling mungkin (/hulman dkk., !""2).

1* (ales"a )Common cold*


/alesma merupakan gabungan berbagai gejala yang mengganggu saluran nafas bagian atas utamanya selaput lendir, keadaan ini juga sering kali disebut pilek, rhinitis akut. Common cold disebabkan oleh mediator radang lokal yang merangsang serabut saraf nyeri

dan sampai nerbosis sel epitel terbatas, penyebab utama batuk adalah sekresi mukosa faring (postnastal drip) dan bukan karena kelainan saluran nafas bagian bawah. >ata-rata lama Cold rinovirus dan Koronavirus kurang dari satu minggu. +da permulaan yang mendadak sekresi hidung cair, hidung tersumbat, dan nyeri tenggorokan ringan dengan renorea cepat yang bertahan selama &-2 hari dan kemudian sedikit demi sedikit sembuh (/hulman dkk., !""2). Pilek merupakan penyakit yang sangat umum pada anak-anak. .eberapa anak mungkin terserang penyakit ini = atau ' kali setiap tahun, gejalanya yaitu keluar ingus cair dari hidung, sakit tenggorokan, sakit kepala dan kadang-kadang sakit demam. Penyakit ini biasanya sembuh & sampai 6 hari. 9erapi dengan antibiotik sebaiknya tidak diberikan untuk pilek karena tidak dapat membunuh 1irus penyebab pilek ini (.iddulph dan /tace, !"""). <ejala pilek dan ingusan hanya dilakukan tindakan dengan membersihkan hidung dengan kain pembersih yang bersih. Cangan sampai ingus mengering dan menyumbat lubang hidung, kalau perlu dibasahi dulu supaya dapat dikeringkan. Obat-obat pilek tidak diperlukan, oleh karena gejala tersebut akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari bila tidak ada komplikasi (#wiprahasto, !""$).

'* (inusitis
-nfeksi sinus pranasal membawa banyak persamaan dengan infeksi ruang telinga. 4isiologi normal sinus tergantung pada 8 keterbukaan ostia, fungsi apacatus siliare, dan kualitas sekresi mukosa (/hulman dkk., !""2). 4aktor yang memberi kecenderungan pada obstruksi ostimus sinus meliputi faktor yang terkait dengan pembekalan mukosa, termasuk infeksi 1irus, alergi, silia tidak bergerak, iritasi kimia oleh obat-obatan (obatobatan rhinitis), barotraumas (menyelam), dan trauma muka. Aang paling penting dari faktor-faktor ini yang menciptakan pembengkakan mukosa jelas adalah alergi dari 1irus infeksi saluran pernafasan atas. /inusitis merupakan penyakit yang sangat serius, sering sub klinik dan sembuh sendiri, tetapi sering memerlukan perhatian pengobatan (/hulman dkk., !""2). !$ :enurut *O (&))!) sinusitis akut karena S. pneumoniae dan H. influen ae diberikan antibiotik amoksisillin &=)-=)) mg 6 kali sehari, kombinasi amoksisillin dan clavulanic acid! atau kombinasi sulfametoksasol dan trimethoprim & kali sehari selama (-!) hari. /edangkan dari pedoman pengobatan >umah /akit, sinusitis akut diberikan terapi amoksisilin &=-=) mgBkg..Bhari (+nonim, &))'b).

+* #aringitis atau Tonisilitis


9onsilitis akut sering terjadi di daerah tropis ditandai dengan sakit tenggorokan, suhu badan meninggi, kadang muntah dan sakit perut. Pemeriksaan menunjukkan pembengkakan dan rasa nyeri pada kelenjar di sudut rahang, tonsil merah dan meradang. 9onsilitis akut dapat terjadi bersaman dengan faringitis akut. ,irus penyebabnya adalah "pstein#$arr virus %"$&', sedangkan bakteri penyebabnya adalah Streptococcus pyogenes yang menyebabkan nyeri tenggorokan (:ansjoer dkk., &))!). :enurut standar *O penatalaksanaan tonsilitis faringitis yang disebabkan bakteri antibiotik yang disarankan meliputi eritromisin atau sefale3in untuk pasien yang mempunyai riwayat alergi terhadap antibiotik golongan penisilin. +lternatif lain yang disebutkan yaitu ben5yl penisilin, atau fenoksimetilpenisilin, atau amoksisillin, diberikan selama !) hari (+nonim, &))!). /edangkan dari pedoman pengobatan >umah /akit, tonsilitis faringitis diberikan terapi amoksisilin &=-=) mgBkg..Bhari (+nonim, &))'b). !"

,* Otitis "e ia
Peradangan telinga tengah merupakan penyakit yang paling sering terjadi pada anakanak di bawah 6 tahun, dan bakteri lebih banyak ditemukan sebagai penyebabnya. +kan tetapi 1irus seperti 1irus influen5a dan rhino1iruses, walaupun jarang, tetapi juga terkadang ditemukan. .akteri yang paling sering menyebabkan penyakit ini adalah Streptococcus pneumoniae dan H. influen ae, sedangkan bakteri Morra(ella catarr)alis dan Strep. pyogenes juga dapat menjadi penyebab namun kasusnya jarang terjadi ( alker dan %dward, &))6). Pada perjalanan penyakit biasanya seorang anak dengan infeksi saluran nafas bagian atas selama beberapa hari akan mengalami otalgia, demam dan gangguan pendengaran. Pemeriksaan otoskop pneumatic akan mengungkapkan adanya membran timpani )iperamis, suram, menggelembung, dan mempunyai pergerakan yang buruk, serta dapat dijumpai otore bernanah (0elson, &)))). Pengobatan otitis media akut adalah dengan amoksisillin &=)- =)) mg 6 kali sehari, kombinasi amoksisillin dan clavulanic acid! atau kombinasi sulfametoksasol dan trimethoprim & kali sehari selama = hari (+nonim, &))!). /edangkan dari pedoman pengobatan >umah /akit, otitis media diberikan terapi amoksisillin &=-=) mgB kg..B hari (+nonim, &))'b). &)

+. Anak
Penggolongan masa anak-anak menurut *)e $ritis) +ediatric ,ssociation (.P+) 8 a. 0eonatus? awal kelahiran - ! bulan b. .ayi (infant)8 ! bulan - ! tahun c. +nak 8 ! tahun - !& tahun d. >emaja8 !& tahun - !$ tahun

,. Pengobatan %ang rasional


/uatu pengobatan dikatakan rasional bila memenuhi beberapa kriteria tertentu. Kriteria ini mungkin akan ber1ariasi tergantung interpretasi masingmasing, tetapi paling tidak akan mencakup 8 a. Ketepatan indikasi b. Ketepatan pemilihan obat c. Ketepatan cara pakai dan dosis obat d. Ketepatan penilaian terhadap kondisi pasien dan atau tindak lanjut pengobatan (/antoso dkk., &))6) Penulisan resep yang tidak rasional selain menambah biaya kemungkinan juga dapat menimbulkan efek samping yang semakin tinggi serta dapat menghambat mutu pelayanan. *arga obat tidak terjangkau masyarakat akan menyebabkan hasil yang tidak diinginkan. Pengobatan yang irasional adalah pengobatan yang tidak sesuai atau tidak tepat dengan dosis, indikasi, jenis obat, diagnosis, cara dan lama pemberian, penilaian terhadap kondisi pasien, informasi dan tindak lanjutnya. (/astramihardjo, !""(). &! ;angkah-langkah terapi yang rasional menurut World Healt) -rgani ation ( *O) 8 a. :enetapkan masalah pasien b. :enentukan objek terapi c. :emilih strategi terapi !) 9erapi 0on 4armakologi &) 9erapi 4armakologi a) :emilih kelompok obat yang tepat b) :emilih obat dari kelompok obat terpilih c) :enguji kecocokan dari terapi farmasi yang dipilih untuk pasien d) :enulis resep

e) :emberi informasi, pengarahan dan peringatan f) :onitoring terapi

You might also like