Professional Documents
Culture Documents
Obat-obat antibiotik ditujukan untuk mencegah dan mengobati penyakit-penyakit infeksi. Pemberian antibiotik pada kondisi yang bukan disebabkan oleh bakteri banyak ditemukan dari praktek sehari-hari, baik di puskesmas (primer), rumah sakit, maupun praktek swasta. Ketidak tepatan diagnosis, pemilihan antibiotik, indikasi hingga dosis, cara pemberian, frekuensi dan lama pemberian menjadi penyebab tidak kuatnya pengaruh infeksi dengan antibiotik ( attimena, !""!). Penggunaan antibiotik yang tidak tepat di rumah sakit banyak terjadi seperti belum jelas penyebab penyakit (diagnosis belum jelas), pemilihan yang hanya didasarkan pada pengalaman (tanpa didukung bukti ilmiah), cara pemberian yang kurang tepat, frekuensi dan lama pemberian yang kurang atau justru berlebihan dan seringnya antibiotik diganti dengan antibiotik lain yang berbeda khasiat dan indikasinya karena alasan persediaan habis (#wiprahasto, !""$). Penggunaan antibiotik secara berlebihan merupakan salah satu penyebab terjadinya resistensi kuman. #emikian juga yang terjadi di negara-negara %ropa saat ini. Penelitian dilakukan terhadap pasien-pasien rawat jalan di &' negara di %ropa dengan melakukan analisa data antara tahun !""( hingga &))& kemudian menarik hubungan antara penggunaan antibiotik dengan tingkat resistensi kuman. *asil analisis menunjukkan bahwa terjadi pergeseran dari penggunaan antibiotik spektrum sempit yang lama ke antibiotik spektrum luas yang lebih baru (+nonim, &))(a). ,irus dan bakteri seringkali menginfeksi saluran nafas anak. -nfeksi saluran nafas bagian atas sering kali terjadi, tapi biasanya tidak serius (.iddulph dan /tace, !"""). -nfeksi saluran nafas bagian atas adalah infeksi-infeksi yang terutama mengenai struktur-struktur saluran nafas di sebelah atas laring. Kebanyakan penyakit saluran nafas mengenai bagian-bagian atas dan bawah saluran pernafasan secara bersama-sama atau berurutan, tetapi beberapa diantaranya terutama akan melibatkan bagian-bagian spesifik saluran nafas secara nyata (0elson, &)))). -nfeksi saluran pernafasan akut bagian atas atau non pneumonia sebagian besar disebabkan oleh 1irus dan tidak berespon pada terapi antibiotik, akibatnya penderita mendapatkan pengobatan yang tidak diperlukan yang pada akhirnya akan menambah biaya pengobatan (/hulman dkk., !""2). Penggunaan antibiotik pada anak memerlukan perhatian khusus karena absorbsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi obat termasuk antibiotik pada anak berbeda dengan dewasa sehingga dapat terjadi perbedaan respons terapetik atau efek sampingnya
(#wiprahasto, !""$). %1aluasi terhadap ketidaktepatan antibiotik untuk anak-anak terutama penderita infeksi saluran pernafasan atas di pusat pelayanan kesehatan menjadi sangat penting dilakukan untuk menentukan langkah atau kebijaksanaan dalam menekan ketidaktepatan penggunaan obat.
1. ANTIBIOTIK
a. Definisi
+ntibiotik pertama kali ditemukan oleh +le3ander 4leming pada tahun !"&$ yang secara kebetulan menemukan suatu 5at antibakteri yang sangat efektif yaitu Penisilina. Penisilina ini pertama kali dipakai di dalam ilmu kedokteran pada tahun !"6" oleh 7hain dan 4lorey ( idjajanti, !"""). +ntibiotik yaitu 5at yang dihasilkan oleh mikroba, terutama fungi yang dapat menghambat pertumbuhan atau membasmi mikroba jenis lain (+nonim, &)))).
b. Klasifikasi
#asar pembagian jenis antibiotik dapat digambarkan sebagai berikut 8 !) Penggolongan antibiotik berdasarkan struktur kimia dibedakan beberapa kelompok yaitu8 a) +ntibiotik beta laktam, yang termasuk antibiotik beta laktam yaitu penisilin (contohnya8 ben5yl penisilin, oksisilin, fenoksimetilpenisilin, ampisilin), sefalosporin (contohnya8 a5teonam) dan karbapenem (contohnya8 imipenem). b) 9etrasiklin, contoh8 tetrasiklin, oksitetrasiklin, demeklosiklin. c) Kloramfenikol, contoh8 tiamfenikol dan kloramfenikol. d) :akrolida, contoh8 eritromisin dan spiramisin. e) ;inkomisin, contoh8 linkomisin dan klindamisin. f) +ntibiotik aminoglikosida, contoh8 streptomisin, neomisin, kanamisin, gentamisin dan spektinomisin. g) +ntibiotik polipeptida (bekerja pada bakteri gram negatif), contoh8 polimiksin ., konistin, basitrasin dan sirotrisin. h) +ntibiotik polien (bekerja pada jamur), contoh8 nistatin, natamisin, amfoterisin dan griseoful1in (:utschler, !""!).
&) .erdasarkan kemampuan untuk membunuh kuman penyakit, antibiotik dikelompokkan menjadi dua yaitu 8 a) .ersifat bakterisid (dapat membunuh bakteri) misalnya penisilin, sefalosporin, streptomisin, neomisin, kanamisin, gentamisin dan basitrasin. b) .ersifat bakteriostatik (menghambat perkembangbiakan bakteri) c) misalnya8 sulfonamide, trimetropim, kloramfenikol, tetrasiklin, linkomisin dan klindamisin. +ntibiotik tertentu (misalnya -0* dan eritromisin) akti1itasnya dapat meningkat dari bakteriostatik menjadi bakterisid bila kadar antimikrobanya ditingkatkan melebihi kadar hambat minimal (K*:) (<aniswarna, !""=). 6) .erdasarkan spektrum akti1itasnya antibiotik dibagi menjadi8 a) +ntibiotik dengan spektrum luas, efektif baik terhadap gram-positif maupun <ram-negatif, contoh 8 turunan tetrasiklin, turunan kloramfenikol, turunan aminoglikosida, turunan makrolida, rifampisin, beberapa turunan penisilin, seperti ampisilin, amoksisillin, bakampisilin, karbenisilin, hetasilin, pi1ampisilin, sulbenisilin dan tikarsilin serta sebagian besar turunan sefalosporin. b) +ntibiotik yang akti1itasnya lebih dominan terhadap bakteri grampositif, contoh8 basitrasin, eritromisin, sebagian besar turunan penisilin, seperti ben5ilpenisilin, penisilin < prokain, penisilin ,, fenetisilin K, metisilin 0a, nafsilin 0a, oksasilin 0a, kloksasilin 0a, dikloksasilin 0a dan floksasilin 0a, turunan linkosamida, asam fusidat dan beberapa turunan sefalosporin. c) +ntibiotik yang akti1itasnya lebih dominan terhadap bakteri gramnegatif, contoh8 kolistin, polimiksin . sulfat dan sulfomisin. d) +ntibiotik yang akti1itasnya lebih dominan terhadap :ycobacteriae (antituberkulosis), contoh8 streptomisin, kanamisin, sikloserin, rifampisin, 1iomisin, kapreomisin. e) +ntibiotik yang aktif terhadap jamur (antijamur), contoh8 griseoful1in dan antibiotik polien, seperti nistatin, amfoterisin . dan kandisidin. f) +ntibiotik yang aktif terhadap neoplasma, contoh8 aktinomisin, bleomisin, daunorubisin, doksorubisin, mitomisin dan mitramisin (/iswandono dan /oekardjo, &)))). /ifat dari antibiotik dapat berbeda satu dengan yang lain. :isalnya, penisilin < bersifat aktif terutama terhadap bakteri grampositif, sedangkan bakteri gram-negatif pada umumnya tidak peka atau resisten terhadap penisilin < sedangkan streptomisin memiliki sifat yang sebaliknya, tetrasiklin aktif terhadap beberapa bakteri gram-positif maupun bakteri gram-negatif dan terhadap Rickettsia dan clamydia (<aniswarna, !""=). 2) #itinjau dari cara kerja bakteri dalam menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri, antibiotik ini dibagi dalam = golongan8
a) +ntibiotik yang menghambat metabolisme sel. +ntibiotik yang termasuk dalam kelompok ini adalah sulfonamid, trimetoprim, asam p-aminosalisilat (P+/) dan sulfon. Obat tersebut menghasilkan efek bakteriostatik, misalnya 8 trimetoprim menghambat sintesis en5im dihidrofolat menjadi asam tetrahidrofolat, sulfonamid atau sulfon membentuk analog asam folat yang non fungsional. b) +ntibiotik yang menghambat sintesis dinding sel #inding sel bakteri terdiri dari polipeptidoglikan. /ikloserin menghambat sintesis dinding sel yang paling dini, diikuti berturutturut oleh basitrasin, 1ankomisin, dan diakhiri oleh penisilin dan sefalosporin yang menghambat reaksi terakhir (transpeptidasi) dalam rangkaian tersebut. c) +ntibiotik yang mengganggu keutuhan membran sel Obat yang termasuk dalam kelompok ini ialah polimiksin, golongan polien, dan antibiotik kemoterapetik. Polimiksin merusak membran sel setelah bereaksi dengan fosfat pada fosfolipid membran sel mikroba, polien bereaksi dengan struktur sterol pada membran sel fagus sehingga mempengaruhi permeabilitas selektif membran tersebut (<aniswarna, !""=). d) +ntibiotik yang menghambat sintesis protein. .eberapa dari antibiotik seperti itu, tetapi mekanismenya berbeda, tetrasiklin mengganggu fungsi t>0+ dan aminoglikosid mengganggu fungsi m>0+? kloramfenikol menghambat peptydil transferase? lincomysin bersama clindamisin mengganggu translokasi. e) +ntibiotik yang mempengaruhi sintesis asam nukleat. .eberapa antibiotik seperti itu, tetapi berbeda dengan mekanismenya? metronida5ol dan nitrofurantoin merusak #0+, golongan @uinolon menghambat #0+ gyrase, rifampisin menghambat >0+ polymerase, sulfonamid dan trimetroprim menghambat sintesis asam folat (<aniswarna, !""=).
/ecara umum, berdasarkan ditemukannya kuman penyebab infeksi atau tidak, maka terapi antibiotik dapat dibagi menjadi tiga, yakni 8 !) 9erapi secara empirik atau terapi proporsional 8 Aaitu penggunaan antibiotik yang memiliki spektrum luas pada keadaan infeksi yang belum dapat dipastikan kuman penyebabnya.Pemilihan jenis antibiotik berdasarkan pengalaman yang layak atau berdasar pola epidemiologi kuman setempat. Pertimbangan utama dari terapi ini adalah pengobatan infeksi mungkin akan memperkecil resiko komplikasi atau perkembangan lebih lanjut dari infeksinya, misalnya pada kasus pasien infeksi dengan
kondisi depresi imunologik. /edangkan keberatan dari terapi ini meliputi, jika pasien sebenarnya tidak menderita infeksi atau kepastian kuman penyebab tidak dapat diperoleh kemudian karena sebab-sebab tertentu (misalnya tidak didapat spesimen), maka terapi antibiotik seolah dilakukan secara buta (+nonim, &))6). &) 9erapi definitif, terapi terarah atau terapi langsung 8 Aaitu penggunaan antibiotik berdasarkan hasil pemeriksaan mikrobiologis yang sudah pasti, jenis kuman maupun spektrum kepekaannya terhadap antibiotik. #alam praktek seharihari, terapi antibiotik umumnya dilakukan secara empiris. Kemudian jika hasil pemeriksaan mikrobiologis menunjukkan ketidakcocokan dalam pemilihan antibiotik, maka antibiotik dapat diganti dengan yang lebih sesuai (+nonim, &))6). 6) 9erapi profilaktif 8 +ntibiotik diberikan untuk penderita yang belum terkena infeksi, tetapi diduga mempunyai peluang besar untuk mendapat infeksi, atau apabila terkena infeksi dapat menimbulkan dampak buruk untuk penderita. #iperlukan protokol sendiri untuk tata cara penggunaannya, baik untuk kasus medik atau kasus bedah (>eese dkk., &)))).
f) :engganti antibiotik, pada hal faktor tertentu pada hospes memerlukan koreksi. 6) 4aktor lain yang menggagalkan terapi antibiotik ialah 8 a) >esistensi mikroorganisme terhadap antibiotik yang digunakan. b) 9erjadinya superinfeksi ( attimena, !""!).
penggunaan antibiotik yang tidak diperlukan dan tidak efektif, daripada menggunakan larutan oral dehidrasi sering diresepkan tanpa membedakan pada anakanak dengan diare akut. &) /alah obat (Wrong Drug) Pada beberapa negara, banyak anak-anak dengan faringitis streptococcus yang tidak diobati secara benar dengan menggunakan penisilin spektrum sempit. /ebaliknya tetrasiklin, yaitu obat yang tidak direkomendasikan untuk profilaksi demam rematik yang mengikuti faringitis streptococcus dengan efek samping serius pada anak, biasanya diresepkan. 6) Obat tidak aman (Ensafe #rugs) Kemungkinan efek samping obat selain efek terapetik dapat muncul pada saat obat yang tidak aman diresepkan. 7ontoh yang umum penggunaan steroid, anabolik untuk stimulasi pertumbuhan dan nafsu makan pada anak atau atlet. Obat yang tidak efektif dan kemanjuran yang diragukan (-nneffecti1e #rugs and #rugs with #oubtful %fficacy). 9idak digunakannya obat efektif yang tersedia (Ender Ese of +1ailable %ffecti1e #rugs). 2) Penggunaan obat yang tidak benar (-ncorrect Ese of #rugs) /ediaan injeksi umumnya digunakan secara tidak benar. 4rekuensi penggunaan obat yang tidak benar adalah pada pemberian antibiotik yang hanya untuk !-& hari, daripada penggunaan untuk terapi yang penuh (Duick dkk.,!""().
menyebabkan bakteri menjadi resisten terhadap pemberian antibiotik, sehingga pada akhirnya suatu saat nanti antibiotik tidak dapat mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
dan sampai nerbosis sel epitel terbatas, penyebab utama batuk adalah sekresi mukosa faring (postnastal drip) dan bukan karena kelainan saluran nafas bagian bawah. >ata-rata lama Cold rinovirus dan Koronavirus kurang dari satu minggu. +da permulaan yang mendadak sekresi hidung cair, hidung tersumbat, dan nyeri tenggorokan ringan dengan renorea cepat yang bertahan selama &-2 hari dan kemudian sedikit demi sedikit sembuh (/hulman dkk., !""2). Pilek merupakan penyakit yang sangat umum pada anak-anak. .eberapa anak mungkin terserang penyakit ini = atau ' kali setiap tahun, gejalanya yaitu keluar ingus cair dari hidung, sakit tenggorokan, sakit kepala dan kadang-kadang sakit demam. Penyakit ini biasanya sembuh & sampai 6 hari. 9erapi dengan antibiotik sebaiknya tidak diberikan untuk pilek karena tidak dapat membunuh 1irus penyebab pilek ini (.iddulph dan /tace, !"""). <ejala pilek dan ingusan hanya dilakukan tindakan dengan membersihkan hidung dengan kain pembersih yang bersih. Cangan sampai ingus mengering dan menyumbat lubang hidung, kalau perlu dibasahi dulu supaya dapat dikeringkan. Obat-obat pilek tidak diperlukan, oleh karena gejala tersebut akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari bila tidak ada komplikasi (#wiprahasto, !""$).
'* (inusitis
-nfeksi sinus pranasal membawa banyak persamaan dengan infeksi ruang telinga. 4isiologi normal sinus tergantung pada 8 keterbukaan ostia, fungsi apacatus siliare, dan kualitas sekresi mukosa (/hulman dkk., !""2). 4aktor yang memberi kecenderungan pada obstruksi ostimus sinus meliputi faktor yang terkait dengan pembekalan mukosa, termasuk infeksi 1irus, alergi, silia tidak bergerak, iritasi kimia oleh obat-obatan (obatobatan rhinitis), barotraumas (menyelam), dan trauma muka. Aang paling penting dari faktor-faktor ini yang menciptakan pembengkakan mukosa jelas adalah alergi dari 1irus infeksi saluran pernafasan atas. /inusitis merupakan penyakit yang sangat serius, sering sub klinik dan sembuh sendiri, tetapi sering memerlukan perhatian pengobatan (/hulman dkk., !""2). !$ :enurut *O (&))!) sinusitis akut karena S. pneumoniae dan H. influen ae diberikan antibiotik amoksisillin &=)-=)) mg 6 kali sehari, kombinasi amoksisillin dan clavulanic acid! atau kombinasi sulfametoksasol dan trimethoprim & kali sehari selama (-!) hari. /edangkan dari pedoman pengobatan >umah /akit, sinusitis akut diberikan terapi amoksisilin &=-=) mgBkg..Bhari (+nonim, &))'b).
,* Otitis "e ia
Peradangan telinga tengah merupakan penyakit yang paling sering terjadi pada anakanak di bawah 6 tahun, dan bakteri lebih banyak ditemukan sebagai penyebabnya. +kan tetapi 1irus seperti 1irus influen5a dan rhino1iruses, walaupun jarang, tetapi juga terkadang ditemukan. .akteri yang paling sering menyebabkan penyakit ini adalah Streptococcus pneumoniae dan H. influen ae, sedangkan bakteri Morra(ella catarr)alis dan Strep. pyogenes juga dapat menjadi penyebab namun kasusnya jarang terjadi ( alker dan %dward, &))6). Pada perjalanan penyakit biasanya seorang anak dengan infeksi saluran nafas bagian atas selama beberapa hari akan mengalami otalgia, demam dan gangguan pendengaran. Pemeriksaan otoskop pneumatic akan mengungkapkan adanya membran timpani )iperamis, suram, menggelembung, dan mempunyai pergerakan yang buruk, serta dapat dijumpai otore bernanah (0elson, &)))). Pengobatan otitis media akut adalah dengan amoksisillin &=)- =)) mg 6 kali sehari, kombinasi amoksisillin dan clavulanic acid! atau kombinasi sulfametoksasol dan trimethoprim & kali sehari selama = hari (+nonim, &))!). /edangkan dari pedoman pengobatan >umah /akit, otitis media diberikan terapi amoksisillin &=-=) mgB kg..B hari (+nonim, &))'b). &)
+. Anak
Penggolongan masa anak-anak menurut *)e $ritis) +ediatric ,ssociation (.P+) 8 a. 0eonatus? awal kelahiran - ! bulan b. .ayi (infant)8 ! bulan - ! tahun c. +nak 8 ! tahun - !& tahun d. >emaja8 !& tahun - !$ tahun