You are on page 1of 8

A.

OBSERVASI
Istilah observasi berasal dan bahasa Latin yang berarti melihat dan
memperhatikan. Jadi, observasi merupakan suatu cara pengumpulan data dengan
mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan
mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati. Menurut
Patton, tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas
yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari
perpektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut ( Poerwandari, 1998)
1. Pengertian observasi menurut para ahli adalah:
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur
yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian. (Nawawi
& Martini, 1991)
Observasi adalah sebuah penelitian atau pengamatan sistematis dan terencana yang
diniati untuk perolehan data yang dikontrol validitas dan realibitasnya (Alwasilah C.
2003:211).
Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja
berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui
observasi (Nasution, 2003: 56).
Observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara
mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang
sedang berlangsung.( Syaodih N, 2006: 220)
Observasi adalah suatu penyelidikan yang dijalankan secara sistematis dan sengaja
diadakan dengan menggunakan alat indra terutama mata terhadap kejadian-kejadian
yang langsung (Bimo Walgito, 1987:54).
Observasi adalah suatu tehnik untuk mengamati secara langsung maupun tidak
langsung gejala-gejala yang sedang /berlangsung baik di dalam sekolah maupun di
luar sekolah (Djumhur, 1985:51).
Observasi sebagai alat pengumpul data adalah pengamatan yang memiliki sifat-sifat
(depdikbud:1975:50) :
a) Dilakukan sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan lebih dulu.
b) Direncanakan secara sistematis.
c) Hasilnya dicatat dan diolah sesuai dengan tujuannya.
d) Dapat diperiksa validitas, reliabilitas dan ketelitiannya.
e) Bersifat kuantitatif.
A. Macam-macam Observasi :
Observasi dibagi menjadi tiga yaitu berdasarkan :
1. Menurut peranan observer :
a) Observasi Partisipan: observasi di mana observer ikut aktif didalam
kegiatan observee.
b) Observasi Non Partisipan: observasi dimana observer tidak ikut aktif di
dalam bagian kegiatan observee (hanya mengamati dari jauh).
c) Observasi Kuasi partisipasi : observasi dimana observer seolah-olah
turut berpartisipasi yang sebenarnya hanya berpura-pura saja dalam
kegiatan observee.
2. Menurut situasinya :
a) Free Situation : adalah observasi yang dijalankan dalam situasi bebas,
tidak ada hal-hal atau faktor-faktor yang membatasi jalannya
observasi.
b) Manipulated Stuation : adalah observasi yang situasinya dengan
sengaja diadakan. Sifatnya terkontrol (dalam pengontrolan observer).
c) Partially Controlled Situation : adalah campuran dari keadaan
observasi free situation dan manipulated situation.
3. Menurut sifatnya :
a) Observasi Sistematis : adalah observasi yang dilakukan menurut
struktur yang berisikan faktor-faktor yang telah diatur berdasarkan
kategori, masalah yang hendak di observasi.
b) Observasi Non Sistematis : adalah observasi yang dilakukan tanpa
struktur atau rencana terlebih dahulu, dengan demikian observer dapat
menangkap apa saja yang dapat di tangkap.

B. Alat Pencatat Observasi
1. Anecdotal Records : merupakan cara untuk melengkapi observasi, dalam
mengadakan observasi pengamat dapat melakukan pencatatan tentang
kejadian yang berlakudengan suatu kasus atau individu.
2. Check List : adalah suatu daftar pengamatan, dimana observer tinggal
memberikan tanda check atau tanda-tanda lain terhadap ada tidaknya aspek-
aspek yang di amati.
3. Rating Scale : adalah alat pengumpul data yang dipergunakan dalam observasi
untuk menjelaskan, menggolongkan, menilai individu atau situasi.
4. Mechanical Deviaces (pencatatan dengan alat) : dengan kemajuan tehnologi,
memungkinkan observer menggunakan alat-alat yang lebih sempurna untuk
mengadakan observasi, misalnya dengan alat potret, tape recorder dan lain-
lain.

C. Cara Mencatat Hasil Observasi
o Pencatatan secara langsung ( 0n the spot ) yaitu mencatat semua kejadian
yang terjadi pada saat itu juga.
o Pencatatan sesudah observasi berlangsung.
o Mencatat hasil observasi dengan menggunakan key words / key symbol.
Merupakan paduan dari cara langsung dan tidak langsung.

D. Langkah-langkah Observasi
1. Menentukan tujuan
2. Menentukan sasaran
3. Menentukan ruang lingkup
4. Menentukan tempat dan waktu
5. Mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan.
6. Mulai mengadakan observasi.
7. Mengadakan pencatatan data.
8. Menyusun laporan.

E. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Observasi
1. Menentukan materi apa yang akan diobservasi
2. Menentukan cara/teknik apa yang akan dipergunakan
3. Menentukan cara dalam mencatat hasil observasi
4. Dalam menyusun laporan harus di bedakan antara data dan interprestasi.
5. Harus diingat bahwa kemahiran observasi hanya dapat dicapai dengan
mengadakan latihan dalam observasi.
6. Selama observasi berlangsung jangan sampai memberikan interprestasi dan
7. Interpretasi diberikan setelah observasi selesai.

F. Materi Observasi
Materi observasi tergantung pada maksud dan tujuan dalam melaksanakan
observasi. Misalnya mengenai tingkah laku, latar belakang sosial atau keadaan
lain.

G. Kelebihan Observasi
1. Observasi merupakan teknik yang langsung dapat digunakan untuk
memperhatikan berbagai gejala. Banyak aspek tingkah laku manusia ataupun
situasi yang hanya dapat diteliti melalui observasi langsung.
2. Observasi memungkinkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya
suatu gejala atau kejadian yang penting.
3. Observasi sangat baik dipergunakan sebagai teknik untuk melengkapi dan
mengecek fakta atau data yang diperoleh dengan alat pengumpul data lain.
4. Dengan observasi observer tidak memerlukan bahasa verbal untuk
berkomunikasi dengan obyek yang ditelaah.

H. Kelemahan Observasi
1. Pengamatan terhadap suatu fenomena yang berlangsung lama, tidak dapat
dilakukan secara langsung.

2. Adanya kegiatan-kegiatan yang tidak mungkin diamati, misalnya kegiatan-
kegiatan yang berkaitan dengan hal-hal yang sifatnya pribadi, seperti kita
ingin mengetahui perilaku anak saat orang tua sedang bertengkar, kita tidak
mungkin melakukan pengamatan langsung terhadap konflik keluarga
tersebut karena kurang jelas.



B. JUDGMENT
Judgment adalah kemampuan untuk menarik kesimpulan atas situasi yang dihadapi.
Judgment dibuat ketika berada dalam suatu situasi atau kasus. Jadi, melalui kasus atau
masalah, seseorang dapat mengolah pengetahuan-pengetahuan yang dimilikinya untuk
mengambil kesimpulan. Banyak orang takut dengan masalah dan begitu takutnya sedapat
mungkin menghindarinya. Padahal, di dalam masalah, kita dapat belajar untuk membuat
judgment yang baik. Ingat tanpa judgment yang baik, seseorang tidak akan mungkin menjadi
orang yang bijak. Orang yang takut terhadap masalah, tidak terlatih dengan baik untuk
membuat judgment yang baik. Sikap menghindari masalah adalah sikap yang keliru dan
merupakan usaha untuk bunuh diri mengingat dunia ini selalu dirudung dengan masalah-
masalah. Selanjutnya, berdasarkan judgment yang dibuat, seseorang harus mengambil
tindakan atau keputusan. Hal ini merupakan tingkatan yang paling tinggi dalam pengelolaan
informasi.
Persamaan observasi dengan judgment adalah sama-sama dihadapi oleh suatu kasus atau
masalah, sama-sama mengamati suatu objek. Sedangkan perbedaannya adalah, jika observasi
hanya sebatas mengamati dan mencatat suatu objek, judgment mempunyai tingkatan yang
lebih tinggi yaitu menganalisa dan menarik suatu kesimpulan dari kasus yang dihadapi. Jadi
judgment tidak akan diperoleh bila tidak dilakukan observasi.











DAFTAR PUSTAKA

www.google.com
Mulyana, Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi. Bandung : Remaja Rosda

Mutiara Nova Rista, dkk. 2012. Ilmu Komunikasi : Persepsi dan Judgment. Palembang
: Poltekkes Kemenkes Palembang.

id.wikipedia.org/wiki/Pengamatan























KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami haturkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menulis makalah ini guna memenuhi
tugas mata kuliah ilmu komunikasi.

Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan rekan-rekan
dalam menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu kami mohon saran serta kritik dari pembaca yang dapat membangun kami.
Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.



Palembang, Desember 2013


Penulis








OBSERVASI DAN JUDGMENT
ILMU KOMUNIKASI






DISUSUN OLEH :
Nur Indah Puspa Dini
Riesky Desriwati
Siti Salamah
Tiara Febriantini
Tria Windasari
Vera Tanureza
Yossy Nurdina
Yuewansyah


FARMASI POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
JURUSAN FARMASI
TAHUN AKADEMIK 2013/20014

You might also like