You are on page 1of 6

PERAWATAN LUKA DM DENGAN GANGREN

PERAWATAN KAKI Pada sebagian besar penderita dengan kelainan kaki diabetes umumnya baru mencari pertolongan dokter setelah keadaan kaki sudah terlalu jelek. Berpedoman pada pencegahan jauh lebih balk dari pada pengobatan, sudah selayaknya perawatan kaki harus mendapat perhatian utama. Cara yang terbaik untuk pencegahan ialah mengajar penderita mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan terjadinya kelainan kaki, di samping pemeriksaan kaki oleh dokter. Dengan kedua cara tersebut kemungkinan masuk Rumah-Sakit/amputasi akan jauh berkurang. Dari beberapa penelitian klinik ternyata frekuensi pemeriksaan kaki oleh dokter di klinik penyakit dalam maupun klinik diabetes hanya berkisar antara 19% dari pengunjung dibandingkan dengan pemeriksaan tekanan darah misalnya mencapai 76,9% penderita. Jadi jelas bahwa perhatian penderita bahkan dokter sekalipun untuk perawatan kaki sangat minim. Beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai tindakan pencegahan, balk oleh dokter maupun penderita. Dianjurkan agar para dokter selalu memperhatikan: 1) Bentuk kaki Pembengkakan pada kaki perlu dicari penyebabnya, sebab pada penderita dengan neuropati diabetik adanya infeksi yang ringan kadang -kadang tidak disertai rasa sakit. Charcot joint tidak jarang menyerupai artritis degeratif. Dengan pemeriksaan radiologik, diagnosis dapat ditegakkan. 2) Kulit kaki / kuku Tidak jarang penderita disertai dengan infeksi pada kuku/ kulit. Sepatu yang sempit sering memberikan lecet pada kulit kaki yang dapat menjadi sumber gangren. Perlu dicari adanya penebalan kulit, kalus, fisura atau ulserasi.

3) Keadaan sepatu Sebaiknya mempergunakan sepatu yang agak lebar, jangan yang lancip. 4) Palpasi nadi kaki Pulsasi nadi kaki harus selalu diraba, terutama arteri tibialis posterior. Pemakaian Doppler Ultrasound recorder sangat banyak membantu menemukan kelainan pembuluh darah arteri di kaki. Dianjurkan untuk pemeriksaan rutin pada penderita umur lanjut. 5) Palpasi suhu kaki Perlu palpasi perbandingan suhu kaki kiri dan kanan. Bahkan antara kaki betis dan paha untuk mengetahui derajat suplai darah ke perifer. 6) Status sensori -motorik kaki Pemeriksaan neurologis ini penting sekali lagi pula mudah dilakukan. Tes vibrasi kaki kiri kanan, pemeriksaan refleks, sebaiknya kedua pemeriksaan ini dikerjakan rutin. Agaknya tidaklah terlalu sulit kalau pada semua penderita diabetes perlu diberikan pendidikan/keterangan - keterangan yang berkaitan dengan terjadinya kaki diabetes. Beberapa saran umum yang dapat diberikan pada penderita ialah : 1. Periksalah kaki anda setiap hari. Telitilah kelainan yang terjadi misalnya lecet oleh karena sepatu, infeksi pada kaki/ kuku. 2. Khusus pada kuku agar harus dipendekkan. Potonglah kuku secara garis lurus agar tidak memberi luka pada sudut kuku. 3. Kaki harus setiap hari dibersihkan dan segera dikeringkan. Ada baiknya bila setelah dikeringkan digosok dengan bahan berminyak seperti cream oil agar kaki tidak terlalu kering. Jangan sekali-kali merendamkan kaki pada air hangat/panas, sebab perubahan-perubahan temperatur membebankan metabolisme jaringan kaki. 4. Pakailah sepatu yang agak lebar, jangan yang lancip dan khususnya wanita jangan dengan sepatu tinggi. 5. Gantilah kaos kaki setiap hari. Jangan mempergunakan kaos kaki yang terlalu ketat/elastik, sebaiknya kaos kaki wool. Khusus pada wanita dianjurkan untuk tidak memakai stocking.
http://www.smallcrab.com/diabetes/220-perawatan-kaki-diabetes

Untuk mencegah terjadinya perluasan luka ( ganggren ) maka perlu dilakukan perawatan luka dan tindakan asepsis. Aturan dalam perawatan luka : a. Menghindari terjadinya pencemaran. b. Mengusahakan balutan tetap kering. c. Proses perkembangan aliran darah lokal. d. Mengembangkan kondisi yang baik. e. Selalu berusaha agar luka bersih. f. Penyokong yang baik untuk luka. g. Menghindari kondisi luka yang makin memburuk. h. Menghindari rasa sakit yang tidak perlu.

PROTAP PERAWATAN LUKA Merawat luka terinfeksi : a. Luka + serum. b. Luka + pus. c. Luka + pus + nekrose. Tujuan : a. Mempercepat penyembuhan. b. Mencegah gangguan rasa nyaman bagi yang bersangkutan maupun bagi pasien lain terutama bila luka nekrose dan berbau. Persiapan Alat : 1. Alat-alat steril ( dalam tempat steril ).

Pinset anatomis 1 buah. Pinset chirurgis 2 buah. Gunting lurus / bengkok. Kapas lidi. Kasa penekan / kapas bulat. Kasa steril secukupnya. Mangkok kecil 2 buah.

2. Alat-alat tidak steril ( diletakkan pada baki atau kereta pembalut ) Gunting pembalut. Plester. Botol berisi alkohol 70 % dan bethadine. Bensin dalam tempatnya. Obat-obatan desinfektan : perhydrol, savlon, PK. Pembalut secukupnya. Bengkok / kantong plastik.

b. Menyiapkan pasien. Memperkenalkan diri. Menjelaskan tujuan dilakukannya prosedur. Menjelaskan langkah perasat. Meminta persetujuan pasien. Menyiapkan pasien sesuai kebutuhan.

c. Pelaksanaan. 1. 2. 3. 4. 5. 1. menempatkan alat-alat kedekat pasien. mencuci tangan sebelumdan sesudah melakukan perasat. alat-alat disiapkan sesuai kebutuhan. pembalut dibuka dengan pinset dan dubuang pada tempatnya. bekas plester dibersihkan dengan yodi bensin. 6. luka dicuci / dibersihkan dengan kapas desinfektan sesuai advis dokter ( perhydrol, savlon, PK ) sampai bersih, bila perlu dilakukan juga nekrotomi, kemudian bilas dengan bwc/pz.

6. kompres luka dengan bwc / bethadine sesuai advis dokter, kemudian tutup dengan kasa steril lalu dibalut / diplester rapi. 7. pasien dirapikan. 8. alat-alat dibereskan. 9. mengamati respon pasien baik verbal maupun non verbal. d. Mencatat perkembangan keadaan luka.
http://yoedhafahe.blogspot.com/2011/04/konsep-dasar-dm-gangren-dan-protap.html

Gangrene adalah luka yang sudah membusuk dan bisa melebar, ditandai dengan jaringan yang mati berwarna kehitaman dan membau karena disertai pembusukan oleh bakteri. Adapun pada penderita diabetes melitus, jenis gangrene basah (diabetic gangrene) dan umumnya terdapat di kaki. Pada penderita diabetes melitus, gangrene disebabkan oleh neuropathy, angiopathy dan komplikasi lainnya. Untuk merawat agar luka gangrene tidak lebih parah, berikut ini beberapa tips merawat luka gangrene. Tips merawat luka gangrene pada pasien diabetik : 1. Lihat kondisi luka pasien, apakah luka yang dialami pasien dalam keadaan kotor atau tidak, ada apus atau ada jaringan nekrotik (mati) atau tidak. Setelah dikaji, barulah dilakukan perawatan luka. Untuk perawatan luka biasanya menggunakan antiseptik,cairan fisiologis ( NaCl atau RL) dan kassa steril serta peralatan perawatan luka. 2. Jika ada jaringan nekrotik, sebaiknya dibuang dengan cara digunting sedikit demi sedikit sampai kondisi luka mengalami granulasi (jaringan baru yang mulai tumbuh). 3. Lihat kedalaman luka, pada pasien diabetes dilihat apakah terdapat sinus ( luka dalam yang sampai berlubang) atau tidak. Bila terdapat sinus, ada baiknya disemprot ( irigasi) dengan NaCl sampai pada kedalaman luka, sebab pada sinus terdapat banyak kuman.

4. Lakukan pembersihan luka sehari minimal dua kali ( pagi dan sore), setelah dilakukan perawatan lakukan pengkajian apakah sudah tumbuh granulasi, (pembersihan dilakukan dengan kassa steril yang dibasahi larutan NaCl). 5. Setelah luka dibersihkan, lalu ditutup dengan kassa basah yang diberi larutan NaCl lalu dibalut disekitar luas luka, dalam penutupan dengan kassa, jaga agar jaringan luar luka tidak tertutup. Sebab jika jaringan luar luka ikut tertutup akan menimbulkan masrasi (pembengkakan). 6. Setelah luka ditutup dengan kassa basah bercampur NaCl, lalu ditutup kembali dengan kassa steril yang kering untuk selanjutnya dibalut. 7. Jika luka sudah mengalami penumbuhan granulasi ( pertumbuhan jaringan kulit yang baik/ bagus yang membuat luka rata), selanjutnya akan ada penutupan luka dengan adanya jaringan kulit yang matur, selain cara alamiah juga bisa dilakukan tindakan invasif yaitu tahap kedua ( skin graft), biasanya diambil dari kulit paha, ini biasanya dilakukan oleh dokter bedah. Penanganan luka diabet, harus ekstra agresif sebab pada luka diabet kuman akan terus menyebar dan memperparah luka.
http://awaldarmawanstikesmuda.blogspot.com/2012/04/perawatan-pada-luka-gangrene-diabetik.html

You might also like