You are on page 1of 67

BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang Diare seringkali dianggap sebagai penyakit sepele, padahal di tingkat global dan nasional fakta menunjukkan sebaliknya. Di seluruh dunia setiap tahun 1,6
juta baduta meninggal dunia karena diare. Jadi, setiap 30 detik satu baduta meninggal dunia karena sakit perut ini. (1) Menurut WHO secara klinis

diare didefinisikan sebagai bertambahnya buang air besar lebih dari biasanya atau lebih dari tiga kali sehari, disertai dengan perubahan konsisten tinja menjadi cair dengan atau tanpa darah. Menurut catatan WHO, diare membunuh dua juta baduta di dunia setiap tahun. Menurut data Badan Kesehatan Dunia WHO!, diare adalah penyebab nomor satu kematian baduta di seluruh dunia. "! Berdasarkan data World Health Organi#ation WHO!, diperkirakan di $ndonesia sekitar %".&'' baduta baduta meninggal setiap tahun karena infeksi diare. Menkes tersebut mengatakan, data yang dimiliki Kemenkes menunjukkan bah(a diare menjadi penyebab kematian bayi dan baduta kedua terbanyak setelah pneumonia. Data tersebut tidak jauh berbeda dengan laporan yang disampakan )*$+,- di semester kedua tahun &'"& ini. "! .enyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di *egara berkembang seperti di $ndonesia karena angka kesakitan dan kematiannya yang masih tinggi. /alah satu langkah dalam pencapaian target MD01s 0oal ke23! adalah menurunkan kematian baduta menjadi &4% bagian dari tahun "55' sampai pada &'"6. Berdasarkan /ur7ei Kesehatan 8umah 9angga /K89!, /tudi Mortalitas dan 8iset Kesehatan. &! Dasar dari tahun ke tahun diketahui bah(a diare masih menjadi penyebab utama kematian baduta di $ndonesia /ur7ey morbiditas yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan 8$ tahun &'': angka kesakitan diare semua umur sebesar 3&% per "''' penduduk, angka kesakitan ini meningkat bila dibandingkan dengan hasil sur7ey yang sama pada tahun &''' sebesar %'" per "''' penduduk, tahun &''% sebesar %;3 per "''' penduduk, (alaupun hasil sur7ey &'"' terjadi penurunan yaitu sebesar 3"" per penduduk tetapi penurunan itu sangat kecil. Kejadian <uar Biasa K<B! diare masih sering terjadi terutama di (ilayah dengan faktor risiko, kesehatan

lingkungan yang jelek serta perilaku hidup bersih dan sehat .HB/! masih rendah. =umlah K<B pada tahun &''> terjadi 35 K<B dengan jumlah penderita >"%% orang, meninggal &%5 orang +-8 &,53?!, tahun &''5 terjadi &3 K<B dengan jumlah penderita 6;6: orang, meninggal "'' orang +-8 ",;3?! dan pada tahun &'"' terjadi %% K<B dengan jumlah penderita 3&'3 orang meninggal ;% orang +-8 ",;3?! &! Dari hasil 8$/K,/D@/ &'';, diare merupakan penyebab kematian utama pada bayi dan baduta, hal ini sangat disayangkan mengingat pengobatan diare tidak terlalu sulit. .re7alensi diare klinis adalah 5,'? rentangA 3,&? 2 ">,5?!, tertinggi di .ro7insi *@D ">,5?! dan terendah di D$ Bogyakarta 3,&?!. Beberapa pro7insi mempunyai pre7alensi diare klinis C5? *@D, /umatera Barat, 8iau, =a(a Barat, =a(a 9engah, Banten, *usa 9enggara Barat, *usa 9engara 9imur, Kalimantan /elatan, /ula(esi 9engah, /ula(esi 9enggara, 0orontalo, .apua Barat dan .apua! &. .roporsi terbesar penderita diare pada baduta adalah kelompok umur : D "" bulan yaitu sebesar &",:6? lalu kelompok umur "&2"; bulan sebesar "3,3%?, kelompok umur &32&5 bulan sebesar "&,%;?, sedangkan proporsi terkecil pada kelompok umur 63 D 65 bulan yaitu &,':?. %! Bila dilihat berdasarkan golongan umur, kasus pada K<B diare lebih banyak terjadi pada golongan umur "23 tahun kemudian golongan &'233 tahun. Hal ini merupakan masalah kesehatan yang perlu diperhatikan terutama diare yang umumnya diderita oleh baduta dan menjadi penyumbang kematian pada baduta. -aktor hygiene dan sanitasi lingkungan, kesadaran orang tua baduta untuk berperilaku hidup bersih dan sehat serta pemberian @/$ menjadi faktor yang penting dalam menurunkan angka kesakitan diare pada baduta. &! /esuai rekomendasi WHO4)*$+,- dan $D@$, sejak tahun &''> Kementerian Kesehatan 8epublik $ndonesia memperbaharui tatalaksana diare yang dikenal dengan E<$*9@/ D$@8,E <ima <angkah 9untaskan Diare! sebagai salah satu strategi dalam pengendalian penyakit diare di $ndonesia. <intas diare meliputi pemeberian oralit, Finc selama "' hari, teruskan pemberian @/$ dan makanan, antibiotic selektif serta nasihat bagi ibu4pengasuh.
&!

-aktor risiko yang sangat berpengaruh untuk terjadinya diare pada baduta yaitu status kesehatan lingkungan penggunaan sarana air bersih, jamban keluarga,

pembuangan sampah, pembuangan air limbah! dan perilaku hidup sehat dalam keluarga. -aktor lingkungan yang paling dominan yaitu sarana pembuangan air bersih dan tinja, kedua faktor berinteraksi bersama dengan perilaku manusia. =amban keluarga menurut Depkes 8$ adalah suat bangunan yang digunakan untuk tempat membuang dan mengumpulkan kotoran4najis manusia yang la#im disebut kakus atau W+, sehingga kotoran tersebut disimpan dalam suatu tempat tertentu dan tidak menjadi penyebab atau penyebar penyakit dan mengotori lingkungan pemukiman.
&!

/uatu jamban disebut sehat untuk daerah pedesaan apabila memenuhi persyaratan D persyaratan sebagai berikut A 9idak mencemari air, 9idak mencemari tanah permukaan, Bebas dari serangga, 9idak menimbulkan bau dan nyaman digunakan, @man digunakan oleh pemakainya, Mudah dibersihkan dan tak menimbulkan gangguan bagi pemakainya, 9idak menimbulkan pandangan yang kurang sopan.
&!

@pabila faktor lingkungan tidak sehat karena tercemar kuman diare serta terakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat, maka penularan diare dapat dengan mudah terjadi. &! Oleh karena hasil dari data 2 data diatas, sehingga penelitian dilakukan agar dapat memberikan (a(asan kepada masyarakat bah(a betapa pentingnya untuk menjaga kebersihan jamban agar terhindar dari diare. 1.2 Rumusan Masalah @pakah terdapat hubungan antara jamban sehat dengan kejadian diare pada baduta di Kelurahan ManggaraiG /ub masalah A "! @pakah terdapat hubungan antara karakteristik ibu dengan kejadian diare pada baduta di Kelurahan ManggaraiG &! @pakah terdapat hubungan karakteristik baduta dengan kejadian diare pada baduta di Kelurahan ManggaraiG %! @pakah terdapat hubungan antara perilaku dengan kejadian diare pada baduta di Kelurahan ManggaraiG 3! @pakah terdapat hubungan antara sumber air minum dengan kejadian diare pada baduta di Kelurahan ManggaraiG

6! @pakah terdapat hubungan antara jarak sumber air minum terhadap septitank dengan kejadian diare pada baduta di Kelurahan Manggarai 1.3 Tujuan Penel t an Tujuan Umum Menurunkan angka kejadian diare pada baduta di $ndonesia khususnya di daerah Kelurahan Manggarai. Tujuan !husus ". Mengetahui Manggarai. &. Mengetahui persentase terdapatnya jamban sehat di Kelurahan Manggarai %. Mengetahui adanya hubungan jamban sehat dengan kejadian diare pada baduta di Kelurahan Manggarai. 3. Mengetahui adanya hubungan karakteristik ibu dengan kejadian diare pada baduta di Kelurahan Manggarai. 6. Mengetahui adanya hubungan karakteristik baduta dengan kejadian diare pada baduta di Kelurahan Manggarai. :. Mengetahui adanya hubungan perilaku dengan kejadian diare pada baduta di Kelurahan Manggarai. ;. Mengetahui adanya hubungan sumber air minum dengan kejadian diare pada baduta di Kelurahan Manggarai. >. Mengetahui adanya hubungan jarak sumber air minum ke septitank dengan kejadian diare pada baduta di Kelurahan Manggarai. 1." H #$tes s Penel t an ". @da hubungan antara jamban sehat dengan kejadian diare pada baduta di Kelurahan Manggarai. &. @da hubungan antara karakteristik ibu dengan kejadian diare pada baduta di Kelurahan Manggarai. %. @da hubungan antara karakteristik baduta dengan kejadian diare pada baduta di Kelurahan Manggarai. persentase diare pada baduta di .uskesmas Kelurahan

3. @da hubungan perilaku dengan kejadian diare pada baduta di Kelurahan Manggarai. 6. @da hubungan sumber air minum dengan kejadian diare pada baduta di Kelurahan Manggarai. :. @da hubungan jarak sumber air minum terhadap septitank dengan kejadian diare pada baduta di Kelurahan Manggarai. 1.% Man&aat Penel t an Dalam penelitian ini diharapkan hasilnya dapat berguna baik bagi kami, masyarakat, institusi dan pengembangan penelitian yaitu A ". Bagi peneliti 2 .enelitian ini berguna untuk mengaplikasikan teori yang didapat saat kuliah ke dalam praktek lapangan sesungguhnya, dengan demikian diharapkan dapat menambah (a(asan kami, khususnya dalam bidang kesehatan baduta terkait bidang ilmu kesehatan masyarakat dan penelitian. &. Bagi institusi 2 .uskesmas 9ebet Menjadi bahan acuan untuk mengembangkan dan meningkatkan mutu pelayanan dalam memberikan promosi tentang diare berupa pencegahan dimulai dari jamban yang sehat 2 -akultas Kedokteran 9risakti Menambah informasi dan (a(asan mahasis(a kedokteran tentang kesehatan baduta. /ebagai bahan penambahan karya ilmiah pada bagian ilmu kesehatan masyarakat . %. Bagi masyarakat 2 .enelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat khususnya baduta. orangtua tentang kesehatan baduta. =uga dapat memberikan masukan dalam meningkatkan upaya promosi kesehatan

BAB II TIN'AUAN PU(TA!A 2.1. D are 2.1.1. Pengert an ) are Menurut WHO secara klinis diare didefinisikan sebagai bertambahnya defekasi buang air besar! lebih dari biasanya atau lebih dari tiga kali sehari, disertai dengan perubahan konsisten tinja menjadi cair dengan atau tanpa darah. Menurut Depkes 8$, diare adalah suatu penyakit dengan tanda2tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari. "! Menurut -K)$ Diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekuensi lebih dari biasanya. *eonatus dinyatakan diare bila frekuensi buang air besar sudah lebih dari 3 kali, sedangkan untuk bayi berumur lebih dari " bulan dan baduta, bila frekuensinya lebih dari 3 kali. &! .enting ditanyakan pada orang tua mengenai frekuensi dan konsistensi tinja baduta yang dianggap sudah tidak normal lagi. 3! 2.1.2. 'en s D are Diare terbagi atas 3 jenis, yaitu "! A ". Diare akut, yaitu diare yang berlangsung kurang dari "3 hari umumnya kurang dari ; hari!. @kibat diare akut adalah dehidrasi, sedangkan dehidrasi merupakan penyebab utama kematian bagi penderita diare. &. Disentri, yaitu diare yang disertai darah dalam tinjanya. @kibat disentri adalah anoreksia, penurunan baerat badan dengan cepat, kemungkinan terjadi komplikasi pada mukosa. %. Diare persisten, yaitu diare yang berlangsung lebih dari "3 hari secara terus2 menerus. @kibat diare persisten adalah penurunan berat badan dan gangguan metabolisme. 3. Diare dengan masalah lain Baduta yang menderita diare diare akut dan diare persisten! mungkin juga disertai dengan penyakit lain, seperti demam, gangguan gi#i atau penyakit

lainnya. 9atalaksana penderita diare tersebut diatas selain berdasarkan acuan baku tatalaksana diare juga tergantung pada penyakit yang menyertainya. 2.1.3. *akt$r Pen+e,a, D are-2.

-aktor penyebab diare adalah sebagai berikutA "! -aktor $nfeksi a. $nfeksi lateral yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare pada baduta. meliputiA i. $nfeksi bakteri A Vibrio, E.coli, Salmonella, Shingella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas dan sebagainya. ii. $nfeksi 7irus A Enteroovirus, Rotavirus, Astrovirus, dan lain2 lain iii. $nfestasi parasit A +acing Strongyloides , .roto#oa Ascaris, Trichiuris, oxyuris, Entamoeba histolytica, giardia

lamblia, Trichomonas !omonis!, jamur Candida Albicans!. b. $nfeksi .arenteral yaitu infeksi di bagian tubuh lain di luar alat pencernaan, seperti Otitis Media @kut OM@!, 9onsilofaringitis, Bronchopneumonia, ensefalitis dan sebagainya keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan baduta berumur di ba(ah & tahun!. &! -aktor Malabsorbsi a. Malabsorbsi karbohidrat A disakarida intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa!, monosakarida intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa!. .ada bayi dan baduta terpenting dan tersering ialah intoleransi laktosa. b. Malabsorbsi lemak c. Malabsorbsi protein %! -aktor makanan 3! -aktor psikologis A makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan. A rasa takut dan cemas (alaupun jarang dapat

menimbulkan diare terutama pada baduta yang lebih besar 3! .enyebab diare pada baduta yang terpenting adalah A

". Karena peradangan usus, misalnya A kholera, disentri, bakteri2bakteri lain, 7irus dsb. &. Karena kekurangan gi#i misalnya A kelaparan, kekurangan #at putih telur. %. Karena keracunan makanan. 3. Karena tak tahan terhadap makanan tertentu, misalnya A si baduta tak tahan meminum susu yang mengandung lemak atau laktosa. 3! 2.1." Tan)a )an /ejala Beberapa tanda dan gejala diare antara lain 3! ". 0ejala )mum. a. B@B cair atau lembek dan sering adalah gejala khas diare b. Muntah, biasanya menyertai diare pada gastroenteritis akut c. Demam, dapat mendahului atau tidak mendahului gejala diare d. 0ejala dehidrasi, yaitu mata cekung, ketegangan kulit menurun, apatis, bahkan gelisah. &. 0ejala spesifik. a. Hibrio +holera A diare hebat, (arna tinja seperti cucian beras dan berbau amis. b. Disenteriform A tinja berlendir dan berdarah. Diare yang berkepanjangan dapat menyebabkan 3! A "! Dehidrasi kekurangan cairan! A9ergantung dari persentase cairan tubuh yang hilang, dehidrasi dapat terjadi ringan, sedang atau berat &! 0angguan sirkulasi A .ada diare akut, kehilangan cairan dapat terjadi dalam (aktu yang singkat. =ika kehilangan cairan ini lebih dari "'? berat badan, pasien dapat mengalami syok atau presyok yang di sebabkan oleh berkurangnya 7olume darah Hipo7olemia! %! 0angguan asam2basa asidosis! A Hal ini terjadi akibat kehilangan cairan elektrolit bikarbonat! dari dalam tubuh, sebagai kompensasinya tubuh akan bernafas cepat untuk menbantu meningkatkan pH arteri. 3! Hipoglikemia Kadar gula darah rendah! A Hipoglikemia sering terjadi pada baduta yang sebelumnya mengalami mal nutrisi kurang gi#i!. Hipoglikemia

dapat menyebabkan koma. .enyebab yang pasti belum di ketahui, kemungkinan karena cairan ekstraseluler menjadi hipotonik dan air masuk kedalam cairan intraseluler sehingga terjadi endema otak yang mengakibatkan koma. 6! 0angguan gi#i A 0angguan ini terjadi karena asupan makanan yang kurang dan ouput yang berlebihan. Hal ini akan bertambah berat bila pemberian makanan di hentikan, serta sebelumnya penderita sudah mengalami kekurangan gi#i malnutrisi!. 2.1.%. Pemer ksaan La,$rat$r um-". ". .emeriksaan tinja &. .emeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah, dengan menentukan pH dan cadangan alkali atau lebih tepat lagi dengan pemeriksaaan gas darah. %. .emeriksaan kadar ureum dan kreatanin untuk mengetahui faal ginjal 3. .emeriksaan elektrolit terutama kadar natrium,kalium,kalsium dan fosfor dalam serum terutama pada penderita diare yang disertai kejang. 6. .emeriksaan intubasi duodenum untuk mengetahui jasad renik atau parasit secara kualitatif atau kuantitatif, terutama dilakukan pada penderita diare kronik. Komplikasi 3! ". Dehidrasi &. 8enjatan hi7opolemia %. Hipokalemia dengan gejala meteorismus, hipotoni otot, lemah, bradikardia, perubahan elektrokardiogram! 3. Hipoglikimia 6. $ntoleransi sekunder akibat kerusakan 7ili mukosa usus dan defesiensi en#im lactase :. Kejang terjadi pada dehidrasi hipertonik ;. Malnutrisi energy protein, akibat muntah dan diare, jika lama atau kronik!

2.1.0. Penanganan D are .enanganan diare adalah "! 3! A @. 8encana 9erapi @, )ntuk 9erapi diare tanpa dehidrasi Bila terdapat dua tanda atau lebih ". Keadaan umum baik dan sadar. &. Mata tidak cekung. %. Minum biasa, tidak haus. 3. +ubitan kulit perut turgor kembali segera. Menerangkan 6 langkah tuntaskan diare sesuai rekomendasi WHO, )*$+,dan $D@$ &''>! menteri kesehatan mengeluarkan A ". Beri cairan lebih banyak dari biasanya a. 9eruskan @/$ lebih sering dan lebih lama b. Baduta yang mendapat @/$ eklusif, beri oralit atau air matang sebagai tambahan. Baduta yang tidak mendapat @/$ eklusif, beri susu yang biasa di minum dan oralit atau cairan rumah tangga sebagai tambahan kuah sayur, air tajin, air matang. c. Beri oralit sampai diare berhenti. Bila muntah, tunggu "' menit dan lanjutkan sedikit demi sedikit. i. )mur I " tahun di beri 6'2"'' ml setiap kali diare. ii. )mur C " tahun di beri "''2&'' ml setiap kali diare d. Baduta harus di beri : bungkus oralit &'' ml! di rumah bila A i. 9elah di obati dengan rencana terapi B dan + ii. 9idak dapat kembali ke petugas kesehatan jika diare memburuk. e. @jari ibu cara mencampur dan memberikan oralit. &. Beri Obat Finc. Beri #inc "' hari berturut2turut (alaupun diare sudah berhenti. Dapat diberikan dengan cara di kunyah, atau di larutkan dalam " sendok air matang atau @/$ a. )mur I : bulan di beri "' mg "4&tablet! per hari b. )mur C : bulan di beri &' mg " tablet! perhari. %. Beri makanan untuk mencegah kurang gi#i

a. Beri makanan sesuai umur baduta dengan menu yang sama pada (aktu baduta sehat. b. 9ambahkan "2& sendok teh minyak sayur setiap porsi makan. c. Beri makanan kaya kalsium seperti buah segar, pisang, dan air kelapa hijau. d. /etelah diare berhenti, beri makanan yang sama dan makanan tambahan selama & minggu. 3. @ntibiotik selektif A @ntibiotik hanya di berikan pada diare berdarah atau kolera. 6. *asihat ibu4pengasuh )ntuk memba(a baduta kembali ke petugas kesehatan bila A a. Buang air besar cair lebih sering b. Muntah berulang c. /angat haus d. Makan dan minum sangat sedikit e. 9imbul demam f. Buang air besar berdarah g. 9idak membaik dalam % hari B. 8encana 9erapi B, untul terapi diare dehidrasi ringan4sedang Bila terdapat dua tanda atau lebih a. 0elisah, re(el. b. Mata cekung. c. $ngin minum terus, ada rasa haus. d. +ubitan perut4turgor kembali lambat ". =umlah oralit yang di berikan dalam % jam pertama di sarana kesehatan O8@<$9 yang di berikan J ;6 ml K B,8@9 B@D@* baduta Bila Berat badan tidak di ketahui berikan oralit sesuai tabel di ba(ah ini A )mur BB =umlah +airan I 3bulan 32"& bulan "&2&3 bulan &26 tahun I : kg &''23'' :2"' kg 3''2;'' "'2"& kg ;''25'' "&2"5 kg 5''2"3''

9abel &." .emberian Oralit a. Bujuk ibu untuk meneruskan @/$ b. )ntuk bayi I : bulan, tunda pemberian makan selama % jam, kecuali @/$ dan oralit. c. Beri obat #inc selama "' hari berturut2turut. &. @mati baduta dengan seksama dan bantu ibu memberikan oralit A a. 9unjukan jumlah cairan yang di berikan. b. Berikan sedikit demi sedikit tapi sering dari gelas. c. .eriksa dari (aktu ke (aktu bila ada masalah. d. Bila kelopak mata agak bengkak, hentikan pemberian oralit dan berikan air masak atau @/$. e. Beri oralit sesuai rencana terapi @ bila pembengkakkan telah hilang. %. /etelah %23 jam, nilai kembali baduta menggunakan bagan penilaian, kemudian pilih rencana terapi @,B, atau + untuk melanjutkan terapi. a. Bila tidak ada dehidrasi, ganti ke rancana terapi @. bila dehidrasi telah hilang, baduta biasanya buang air kecil kemudian mengantuk dan tidur. b. Bila tanda menunjukkan dehidrasi ringan sedang ulangi rencanan terapi @ c. Baduta mulaim di beri makanan, susu, dan sari buah. d. Bila tanda menunjukkan dehidrasi berat, ganti dengan rencana terapi +. 3. Bila ibu harus pulang sebelum selesai rencana terapi B a. 9unjukkan jumlah oralit yang harus di habiskan dalam terapi % jam di rumah. b. Berikan oralit : bungkus untuk persediaan di rumah. c. =elaskan 6 langkah rencanan terpai @ untuk mengobati baduta di rumah.

+. 8encana terapi +, untuk terapi dehidrasi berat di sarana kesehatan Bila teradapat dua tanda atau lebih ". <esu, lunglai4tidak sadar &. Mata cekung. %. Malas minum. 3. +ubitan kulit perut4turgor kembali sangat lambat C & detik "! Beri cairan intra7ena segera 8inger <aktat atau *a+l ',5? bila 8< tidak tersedia! "'' ml4kg BB. Di bagi sebagai berikut A )mur .emberian $ %'ml4kg BB Kemudian ;'ml4kg BB Bayi I " tahun " jam 6 jam Baduta C " tahun %' menit &,6 jam

L di ulang lagi Bilaa denyut nadi masih lemah atau tidak teraba.

9abel &.& .emberian +airan $ntra7ena o *ilai kembali tiap "62%' menit. Bila nadi belum teraba, beri tetesan lebih cepat. o =uga beri oralit 6ml4kg4jam! bila penderita bias minum, biasanya setelah %23 jam bayi! atau "2& jam anak!. o Berikan obat #inc selama "' hari berturut2turut. o /etelah : jam bayi!, atau % jam anak! nilai lagi derajat dehidrasi. o 8ujuk penderita untuk terapi intra7ena. o Bila penderita bisa minum, sediakan oralit dan tunjukkan cara pemberiannya. o Mulai rehidrasi dengan oralit melalui nasogatrik4orogastrik. Berikan sedikit demi sedikit, &'ml4kg4jam selama : jam. o *ilai setiap "2& jam. o Bila muntah atau perut kembung berikan cairan lebih lambat. o Bila rehidrasi tidak tercapai dalam (aktu % jam rujuk untuk terapi intra7ena.

o /etelah : jam nilai kembali dan pilih rencana terapai yang sesuai @,B atau +! +atatan Bila mungkin amati penderita sedikitnya : jam setelah dehidrasi untuk memastikan bah(a ibu dapat menjaga mengembalikan cairan yang hilang dengan memberi oralit. Bila umur baduta di atas & tahun dan kolera baru saja berjangkit di daerah saudara, pikirkan kemungkinan kolera dan beri antibiotika yang tepat secara oral begitu baduta sadar. &! Oralit Oralit adalah campuran garam elektrolit yang terdiri dari natrium Klorida *a+l!, Kalium Klorida K+<!, sitrat dan glukosa. Manfaat oralit adalah A )ntuk mencegah dan mengobati dehidrasi sebagai pengganti cairan dan elektrolit yang terbuang saaat diare. +ara membuat larutan Oralit +uci tangan dengan air dan sabun /ediakan satu gelas air minum yang telah di masak &'' cc! Masukan satu bungkus oralit &''cc @duk sampai larut benar1berikan larutan oralit kepada baduta

+ara memberikan larutan oralit A Berikan dengan sendok atau gelas Berikan sedikit2sedikit sampai habis, atau hingga baduta tidak kelihatan haus. Bila muntah, dihentikan sekitar "' menit, kemudian lanjutkan dengan sabar sesendok setiap & atau % menit. Walau diare berlanjut oralit tetap di teruskan. Bila larutan oralit pertama habis, buatkan satu gelas larutan oralit berikutnya.

2.1.1.

Pen2egahan

.enyakit diare dapat dicegah melalui promosi kesehatan, antara lain 3! A 2.1.1.1 Menggunakan jam,an +ang sehat. =amban adalah suatu fasilitas pembuangan tinja manusia. =amban menurut Depkes adalah suatau ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa cemplung! yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkan. 6! :! =amban keluarga adalah suatu fasilitas pembuangan tinja bagi suatu keluarga. =amban keluarga menrut Depkes 8$ adalah suat bangunan yang digunakan untuk tempat membuang dan mengumpulkan kotoran4najis manusia yang la#im disebut kakus atau W+, sehingga kooran tersebut disimpan dalam suatu tempat tertentu dan tidak menjadi penyebab atau penyebar penyakit dan mengotori lingkungan pemukiman.)ntuk mengurangi kontaminasi tinja terhadap lingkungan, maka pembuangan kotoran manusia harus dikelola dengan baik yaitu harus di suatu tempat tertentu atau jamban yang sehat. :! /uatu jamban disebut sehat untuk daerah pedesaan apabila memenuhi persyaratan D persyaratan sebagai berikutA ". 9idak mencemari air a. /aat menggali tanah untuk lubang kotoran, usahakan agar dasar lubang kotoran tidak mencapai permukaan air tanah maksimum. =ika keadaan terpaksa, dinding dan dasar lubang kotoran harus dipadatkan dengan tanah liat atau diplester. b. =arak lubang kotoran ke sumur sekurang2kurangnya "' meter c. <etak lubang kotoran lebih rendah daripada letak sumur agar air kotor dari lubang kotoran tidak merembes dan mencemari sumur. d. 9idak membuang air kotor dan buangan air besar ke dalam selokan, empang, danau, sungai, dan laut

0ambar &." =arak =amban dengan sumber air bersih &. 9idak mencemari tanah permukaan a. 9idak buang air besar di sembarang tempat, seperti kebun, pekarangan, dekat sungai, dekat mata air, atau pinggir jalan. b. =amban yang sudah penuh agar segera disedot untuk dikuras kotorannya, kemudian kotoran ditimbun di lubang galian. %. Bebas dari serangga a. =ika menggunakan bak air atau penampungan air, sebaiknya dikuras setiap minggu. Hal ini penting untuk mencegah bersarangnya nyamuk demam berdarah. b. 8uangan dalam jamban harus terang. Bangunan yang gelap dapat menjadi sarang nyamuk. c. <antai jamban diplester rapat agar tidak terdapat celah2celah yang dapat menjadi sarang kecoa atau serangga lainnya. d. <antai jamban harus selalu bersih dan kering. e. <ubang jamban, khususnya jamban cemplung, harus tertutup. 3. 9idak menimbulkan bau dan nyaman digunakan a. =ika menggunakan jamban cemplung, lubang jamban harus ditutup setiap selesai digunakan. b. =ika menggunakan jamban leher angsa, permukaan leher angsa harus tertutup rapat oleh air. c. <ubang buangan kotoran sebaiknya dilengkapi dengan pipa 7entilasi untuk membuang bau dari dalam lubang kotoran. d. <antai jamban harus kedap air dan permukaan bo(l licin. .embersihan harus dilakukan secara teratur. e. 9ersedia air,sabun dan alat pembersih. 6. @man digunakan oleh pemakainya

.ada tanah yang mudah longsor, perlu ada penguat pada dinding lubang kotoran dengan pasangan bata atau selongsong anyaman bambu atau bahan penguat lain yang terdapat di daerah setempat. :. Mudah dibersihkan dan tak menimbulkan gangguan bagi pemakainya a! <antai jamban rata dan miring dari saluran lubang kotoran. b! =angan membuang sampah, rokok, atau benda lain ke saluran kotoran karena dapat menyumbat saluran. c! =angan mengalirkan air cucian ke saluran atau lubang kotoran karena jamban akan cepat penuh. d! Hindarkan cara penyambungan aliran dengan sudut mati. 0unakan pipa berdiameter minimal 3 inci. <etakkan pipa dengan kemiringan minimal &A"''. ;. 9idak menimbulkan pandangan yang kurang sopan ". =amban harus berdinding dan berpintu. &. Dianjurkan agar bangunan jamban beratap sehingga pemakainya terhindar dari kehujanan dan kepanasan. Manfaat dan -ungsi =amban Keluarga ;! . =amban berfungsi sebagai pengisolasi tinja dari lingkungan. =amban yang baik dan memenuhi syarat kesehatan akan menjamin beberapa hal, yaitu A a! Melindungi kesehatan masyarakat dari penyakit. b! Melindungi dari gangguan estetika, bau dan penggunaan sarana yang aman c! Bukan tempat berkembangnya serangga sebagai 7ektor penyakit d! Melindungi pencemaran pada penyediaan air bersih dan lingkungan. e! .embuangan tinja sebagian dari kesehatan lingkungan maka kebiasaan masyarakat memakai jamban harus terlaksana bagi setiap keluarga. .emeliharaan =amban ;! =amban hendaknya dipelihara baik dengan cara A ". &. <antai jamban hendaknya selalu bersih dan kering. "M seminggu bersihkan lantai dan tempat jongkok dengan air dan sabun, sapu lidi dan sikat ijuk. 9idak ada sampah berserakan dan tersedia alat pembersih

%. 3. 6. :. ;.

9idak ada genangan air di sekitar jamban 8umah jamban dalam keadaan baik dan tidak ada lalat dan kecoa 9empat duduk selalu bersih dan tidak ada kotoran yang terlihat 9ersedia air bersih dan alat pembersih di dekat jamban Bila ada bagian yang rusak harus segera diperbaiki.

Bangunan =amban "atrine 4 #ater closet! Bangunan kakus yang memenuhi syarat kesehatan terdiri dari A ". 8umah kakus A /yarat D syarat rumah kakus antara lainN /irkulasi udara cukup, Bangunan mampu menghindarkan pengguna terlihat dari luar, Bangunan dapat meminimalkan gangguan cuaca baik musim panas maupun musim hujan!, Kemudahan akses di malam hari, Ketersediaan fasilitas penampungan air dan tempat sabun untuk cuci tangan. &. <antai kakus A /ebaiknya diplester agar mudah dibersihkan. %. Slab A Berfungsi sebagai penutup sumur tinja pit! dan dilengkapi dengan tempat berpijak. .ada jamban cemplung, slab dilengkapi dengan penutup, sedangkan pada kondisi jamban berbentuk bo#l leher angsa! fungsi penutup ini digantikan oleh keberadaan air yang secara otomatis tertinggal di didalamnya. Slab dibuat dari bahan yang cukup kuat untuk menopang penggunanya. Bahan2bahan yang digunakan harus tahan lama dan mudah dibersihkan seperti kayu, beton, bambu dengan tanah liat, pasangan bata, dan sebagainya. 3. Closet A <ubang tempat $aeces masuk. 6. %it A /umur penampung $aeces 4 cubluk. :. Bidang resapan.

0ambar &.& Bidang 8esapan =enis D jenis jamban keluarga ;! ". =amban +emplung pit latrine! =amban cemplung ini sering dijumpai di daerah pedesaan tapi kurang sempurna, misalnya tanpa rumah jamban. .ada jamban ini, kotoran langsung masuk ke jamban dan tidak boleh terlalu dalam sebab bila terlalu dalam akan mengotori air tanah diba(ahnya. Dalamnya pit latrine berkisar antara ",6 D % meter saja. =arak dari sumber air minum sekurang2kurangnya "6 meter.

0ambar &.% =amban +emplung +ara dan beberapa syarat pembuatan jamban galian cemplungan! adalah6 A ". =auh dari tempat kediaman4perumahan &. <ubang digali sedalam &2% m dengan garis tengah >' cm.

%. Dalamnya tergantung keadaan tanah, permukaan air tanahdan lama penggunaan 3. <etaknya diusahakan pada tanah yang agak longgar tapi kokoh hingga tidak memerlukan dinding penahan 6. .ada lubang bagian atas perlu diberi dinding dan pondasi penguat :. Bila tanahnya terlalu longgar dan mudah runtuh, lubang bagian dalam perlu diberi penahan atau penguat dari beton, batu2batu, kaleng atau drum, anyaman bambu atau bahan lainnya. ;. .ondasi disekitar atas lubang dibuat dari beton, batu bata bersemen, atau balokkayu. >. Di sekitar lantai dan pondasi ditimbun tanah agar jamban tetap kering. 5. Ditutup yang layak dan memenuhi syarat kesehatan. &. =amban +emplung Ber7entilasi Ventilation &mproved %it "atrine! =amban ini hampir sama dengan jamban cemplung, bedanya lebih lengkap, yakni menggunakan 7entilasi pipa. )ntuk daerah pedesaan pipa 7entilasi ini dapat dibuat dengan bambu.

0ambar &.3 =amban +emplung Ber7entilasi Ventilasi &mproved %it "atrine! %. Watersealed <aterine @ngsa 9rine! =amban tanki septik4leher angsaA @dalah jamban berbentuk leher angsa sehingga akan selalu terisi air. -ungsi air ini sebagai sumbat bau bususk dari cubluk sehingga tidak tercium di ruangan rumah kakus. Bila dipakai, faecesnya tertampung sebentar dan bila disiram air, baru masuk ke bagian yang

menurun untuk masuk ke tempat penampungannya pit!. .enampungannya berupa tangki septik kedap air yang berfungsi sebagai (adah proses penguraian4dekomposisi kotoran manusia yang dilengkapi dengan resapannya. Kakus ini yang terbaik dan dianjurkan dalam kesehatan lingkungan.

0ambar &.6 =amban leher angsa

<atrin jenis septik tank ini merupakan cara yang paling memenuhi persyaratan, oleh sebab itu, cara pembuangan tinja semacam ini dianjurkan. /eptic tank terdiri dari tangki sedimentasi yang kedap air dimana tinja dan air buangan masuk dan mengalami dekomposisi. >! Didalam tangki ini, tinja akan berada selama beberapa hari. /elama (aktu tersebut tinja akan mengalami & proses, yakni :! ;!A a. .roses Kimia(i @kibat penghancuran tinja akan direduksi dan sebagian besar :'2;' ?! #at2 #at padat akan mengendap didalam tangki sebagai sludge. Fat2#at yang tidak dapat hancur bersama2sama dengan lemak dan busa akan mengapung dan membentuk lapisan yang menutup permukaan air dalam tanki tersebut. <apisan ini disebut scum yang berfungsi mempertahankan suasana anaerob dari cairan diba(ahnya, yang memungkinkan bakteri2bakteri anaerob dan fakultatif anaerob dapat tumbuh subur, yang akan berfungsi pada proses berikutnya. b. .roses Biologis Dalam proses ini terjadi dekomposisi melalui akti7itas bakteri anaerob dan fakultatif anaerob yang memakan #at2#at organik alam, sludge dan scum. Hasilnya, selain terbentuk gas dan #at cair lainnya, adalah juga mengurangi 7olume sludge sehingga memungkinkan septic tank tidak cepat penuh. Kemudian cairan enfluent sudah tidak mengandung bagian2bagian tinja dan mempunyai

BOD yang relatif rendah. +airan enfluent ini akhirnya dialirkan keluar melalui pipa dan masuk ke dalam tempat perembesan. .enggunaan =amban A ". /iramkan air pada mangkokan leher angsa supaya tidak lengket &. =ongkok atau duduk diatas kloset untuk melaksbadutaan hajat. %. /etelah selesai guyur dengan air secukupnya sampai kotoran bersih Keuntungan dari jamban ini antara lain A ". &. %. 3. 6. :. Menghindarkan atau mengurangi gangguan lalat atau serangga dan binatang lain. Mengurangi timbul dan tersebarnya bau Dapat dipakai dengan aman oleh baduta2baduta Kebersihan mudah dijaga Dapat dipasang di luar maupun di dalam rumah Mudah dibuat dan hemat

Kelemahan jamban leher angsa A ". Memerlukan cara2cara penggunaan dan pemeliharaan yg lebih baik,teliti dan teratur &. <eher angsa bisa rusak atau pecah, memerlukan perbaikan, perlu (aktu, biaya dan tenaga %. <eher angsa bisa tersumbat 3. Kotoran tidak langsung jatuh ke dalam tempat pengumpul, tetapi harus didorong dengan guyuran air tersendiri =amban Keluarga di .edesaan 6! :! Banyak macam jamban yang digunakan tetapi jamban pedesaan di $ndonesia pada dasarnya digolongkan menjadi & macam yaitu A ". =amban tanpa leher angsa. 9erdapat & jenis antara lain A a. =amban cubluk, bila kotoran dibuang ke tanah.

b.

=amban empang, bila kotoran dialirkan ke empang atau kolam.

&. =amban dengan leher angsa. =amban ini mempunyai & cara A a. 9empat jongkok dan leher angsa atau pemasangan slab dan bo#l langsung diatas lubang galian penampungan kotoran b. 9empat jongkok dan leher angsa tidak berada langsung diatas lubang galian penampungan kotoran atau pemasangan slab dan bo#l tapi dibangun terpisah dan dihubungkan oleh satu saluran yang miring ke dalam lubang galian penampungan kotoran. .emilihan jenis jamban A ". &. =amban cemplung digunakan untuk daerah yang sulit air =amban tangki septik4leher angsa digunakan untuk daerah yang cukup air dan daerah padat penduduk, karena dapat menggunakan multiple latrine yaitu satu lubang penampungan tinja4tangki septik digunakan oleh beberapa jamban satu lubang dapat menampung kotoran4tinja dari %26 jamban!. %. Daerah pasang surut, tempat penampungan kotoran4tinja hendaknya ditinggikan kurang lebih :' cm dari permukaan air pasang. /etiap anggota rumah tangga harus menggunakan jamban untuk buang airbesar4buang air kecil. Dalam penentuan letak jamban ada tiga hal yang perlu diperhatikan A @. Keadaan daerah datar atau lerengN Bila daerahnya berlereng, kakus atau jamban harus dibuat di sebelah ba(ah dari letak sumber air. @ndaikata tidak mungkin dan terpaksa di atasnya, maka jarak tidak boleh kurang dari "6 meter dan letak harus agak ke kanan atau kekiri dari letak sumur. B. Bila daerahnya datar, kakus sedapat mungkin harus di luar lokasi yang sering digenangi banjir. @ndaikata tidak mungkin, maka hendaknya lantai jamban diatas lobang! dibuat lebih tinggi dari permukaan air yang tertinggi pada (aktu banjir. +. Mudah dan tidaknya memperoleh air

2.1.1.2 Menggunakan a r ,ers h3 tan)a4tan)a a r ,ers h a)alah 53 t )ak63 +a tu3 t )ak ,er7arna3t )ak ,er,au )an t )ak ,erasa. 2.1.1.3 2.1.1." 2.1.1.% Memasak a r sam#a men) ) h se,elum ) m num untuk memat kan Men2u2 tangan )engan sa,un #a)a 7aktu se,elum makan3 sesu)ah Mem,er kan A(I eksklus & .encegahan penyakit diare dapat dicegah melalui promosi kesehatan, jamban yang sehat sangat dibutuhkan sebagai pendukung promosi kesehatan, selaian itu menggunakan air bersih, memasak air sampai mendidih, mencuci tangan dan memberikan @/$ ekslusif. .romosi kesehatan harus didukung oleh masyarakat sekitar karena kebersihan diri dan lingkungan sangat dibutuhkan dalam mengembankan kesehatan. 3! 2.2 !erangka te$r se,ag an ,esar kuman #en+ak t. makan )an sesu)ah ,uang a r ,esar -BAB.

M@/@K @$8 M,*D$D $H

M,*+) +$ @<@9 M@K@*

M,*+) +$ 9@*0@ *

)/$@ .,*D$D$ K@* .,*0H@ /$<@*

$B)
.,8$<@K)

M,*+)+$ 9@*0@*

$M)*$/@/$ ". 9$D@K M,*+,M@8$ @$8 &. 9$D@K M,*H,M@8$ 9@*@H .,8M)K@@* <$*0K)*0@* %. B,B@/ D@8$ /,8@*00@ 3. 9$D@K M,*$MB)<K@* B@) D@* *B@M@* D$0)*@K@* 6. @M@* D$0)*@K@* O<,H .,M@K@$*B@ =@MB@* :. M)D@H D$B,8/$HK@* D@* 9$D@K M,*$MB)<K@* 0@*00)@* B@0$ .,M@K@$*B@ ;. 9$D@K M,*$MB)<K@* .@*D@*0@* B@*0 K)8@*0 /O.@* K,K,B@<@*

)/$@ =,*$/ K,<@M$* /9@9)/ 0$F$ @/$ ,K/K<)/$ -

B@D) 9@

M@<*)98$/$

D$@8, pada baduta

=@MB@* /,H@9

<$*0K)*0@* /)MB,8 @$8 B,8/$H BAB III

BAB III !ERAN/!A !8N(EP DAN DE*INI(I 8PERA(I8NAL 3.1 !erangka !$nse# 9ar a,el Be,as Tergantung Penggunaan jam,an sehat o Kriteria o =enis Karakteristik Baduta A o )sia o =enis kelamin o /tatus gi#i o @/$ esklusif o $munisasi Karakteristik $bu o )sia o .endidikan o .enghasilan o .ekerjaan .erilakuA o Memasak air sampai mendidih o Mencuci alat dengan air mengalir /umber air bersih =arak sumber air bersih dengan jamban 9ar a,el

D$@8, .@D@ B@D)9@

3.2 De& n s 8#eras $nal *o . ". Hariabel Hariabel Definisi /uatu penyakit tanda adanya perubahan bentuk dan Diare konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar biasanya tiga kali atau lebih +ara )kur Wa(an cara @lat )kur Kuesio ner Hasil )kur ". Ba &. 9idak /kala *ominal Daftar .ustaka WHO, &''3

tergantung dengan tanda2

dalam sehari. Berlangsung kurang dari "3 hari.

&.

Hariabel bebas =amban /ehat

/uatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa cemplung! yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkan. Memenuhi ;

Wa(an cara

Kuesio ner

KriteriaA ".9idak mencemari air &.9idak mencemari tanah permukaan %.Bebas serangga 3.9idak menimbulkan bau dan nyaman digunakan 6.@man digunakan pemakainya :.Mudah dibersihkan dan tak menimbulkan gangguan pemakainya ;.9idak menimbulkan pandangan yang kurang sopan. bagi oleh dari

*ominal

Kemenkes, &''>

syarat jamban sehat. "! Ba sehat bila 6 dari ; terpenuhi. %. =enis =amban =enis jamban yang digunakan oleh keluarga Wa(an cara Kuesio ner &! 9idak Kriteria A ". dengan septik &.Kakus bersama %!Kakus cemplung KetentuanA ". =amban baikA "! &. 3 )sia 6. Baduta =enis Kelamin Baduta :. /tatus gi#i )sia baduta saat dilakukan penelitian =enis kelamin baduta yang dilakukan penelitian Keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan #at2#at gi#i yang dapat dinyatakan @ntrop ometri 9imban gan injak, baby scale, dan stadiom eter. KetentuanA ". Baik O>'?! &. +ukup O:'2 >'?! %. Kurang I:'?! *ominal Wa(an cara Wa(an cara Kuesio ner Kuesio ner =amban *ominal @m. =. 9rop. Med.Hyg, *ominal &'"" @m. =. 9rop. Med.Hyg, &'"" /upariasa, &''& BurukA &! %! ". I " tahun &. "2& tahun ". <aki2laki &..erempuan /endiri tangki *ominal /DK$, &'"& @m. =. 9rop. Med.Hyg, &'""

dengan indeks berat badan menurut umur ;. @/$ ,ksklusif BB4)! @/$ yang diberikan kepada Bayi sejak dilahirkan selama : enam! bulan, tanpa menambahkan dan4atau mengganti dengan makanan atau >. $munisasi minuman lain. cara untuk mencegah agar baduta terhindar dari cacat atau penyakit yang mematikan dengan biaya efektif. Wa(an cara Kuesio ner Wa(an cara Kuesio ner

". Baik A "! &! &. Kurang A %!

". Ba &. 9idak

*ominal

.. *o %% tentang @/$, &'"&

KriteriaA a. )sia ' bulanA Hep B", .olio' b. )sia " bulanA B+0 c. )sia & bulanA Hep B&, D.9", .olio" d. )sia % bulanA Hep B%, D.9&, .olio& e. )sia 3 bulanA Hep B3, D.9%, .olio%

*ominal

Depkes, &'"&

f. )sia 5 bulanA+ampak "! <engkapN jika menerima imunisasi sesuai usia &! 9idak lengkapN bila salah satu tidak 5. .erilaku cuci tangan .erilaku cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air bersih yang "'. )sia $bu mengalir. )sia ibu saat dilakukan penelitian Wa(an cara Kuesio ner Dengan kriteria A "! I&6 tahun &! O&6 tahun Ordinal @m. =. 9rop. Med.Hyg, &'"" Wa(an cara Kuesio ner terpenuhi ". Ba &. 9idak *ominal Kepmenkes *o >6&, &''>!

"".

.endidika n $bu

.endidikan formal terakhir yang sedang atau pernah dicapai oleh subjek.

Wa(an cara

Kuesio ner

"! 9idak sekolah &! 9idak tamat /D %! 9amat /D 3! 9idak tamat /M9@ 6! /M9@PP KriteriaA

*ominal

/DK$, &'"&

". .endidikan rendah A "! &! %! 3! &. .endidikan "&. .ekerjaan .ekerjaan $bu saat dilakukan penelitian "%. .enghasila .enghasilan n dalam kelurga ini per bulan "3. .erilaku $bu Memasak air sampai mendidih Memasak air sampai mendidih dengan tanda adanya gelembung2 gelembung udara dan uap air pada air "6 Mencuci @lat dan bahan Makanan dengan air mengalir yang dimasak. Mencuci alat dan bahan makanan sebelum memasak atau saat menggunakan dengan air ":. /umber yang mengalir /umber air Wa(an Kuesio Dengan *ominal /KD$, &'"& Wa(an cara Kuesio ner ". Ba &. 9idak *ominal Depkes, &''6 Kuesio ner Wa(an cara Kuesio ner Wa(an car Wa(an cara Kuesio ner tinggi A 6! ". Bekerja &. 9idak bekerja $bu rumah tangga! ". Kurang dari )M8 &. <ebih dari )M8 ". Ba &. 9idak *ominal Depkes, &''6 *ominal /upriasa, &''& *ominal /DK$, &'"&

air bersih

yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari untuk kebutuhan minum dan

cara

ner

kriteria A "! .@M /umber air terlindungi! &! @ir tanah, /ungai, /umur /umber tidak terlindungi!

";.

=arak bersih dengan jamban

memasak. =arak sumber (a(an bersih cara septic dengan

Kuesio ner

Dengan Kriteria A *omial O "' meter

/KD$,&'"&

sumber air air

tank dan sistem pembuangan air m limbah berjarak O "'

BAB I9 MET8DE PENELITIAN ".1 'en s )an Ran2angan Penel t an =enis penelitian yang digunakan yaitu penelitian obser7asional analitik dengan pendekatan cross sectional potong silang!. "%! ".2 L$kas )an :aktu Penel t an .enelitian dilakukan di Kelurahan Manggarai. <okasi ini dipilih untuk mempermudah kami dalam pengumpulan data untuk penelitian kami. .enelitian dilakukan mulai bulan /eptember sampai Oktober &'"%. ".3 P$#ulas .opulasi target penelitian ini adalah seluruh ibu dengan baduta tinggal di Kecamatan 9ebet pada bulan /eptember sampai Oktober &'"%. .opulasi terjangkaunya adalah $bu dengan baduta yang tinggal di Kelurahan Manggarai pada bulan /eptember sampai Oktober &'"%. "." !r ter a Inklus )an Eklus Kriteria inklusi untuk penelitian iniA ". $bu dengan baduta yang tinggal di Kelurahan Manggarai &. 8esponden tersebut bersedia di(a(ancara dan kooperatif. Kriteria ekslusi untuk penelitian iniA ". $bu yang tidak memiliki baduta %. 8esponden yang tidak berkenan di(a(ancara. ".% (am#el ;ara Penggam, lan (am#el

.engambilan sample menggunakan pemilihan berdasarkan peluang dimana masing2masing ibu dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk terpilih sebagai sampel. 9eknik yang digunakan yaitu cluster simple random sampling. "%! Besar (am#el Penel t an Besar sampel
"%!

a(al

diambil

dari

hasil

perhitungan

dengan

menggunakan rumus nJ di mana A nA #A pA QA dA maka, nJ nJ di mana A nA #A pA QA dA 8umus populasi finit nJ nJ finit &6>,&5",6;:

besar sampel a(al pada tingkat kemaknaan 56 ? besarnya ",5: proporsi penyakit atau keadaan yang akan dicari pre7alensi4proporsi kelompok yang tidak menderita penyakit yang diteliti J " D p akurasi dari ketepatan pengukuran ",5:& . '.":;. " D '.":; ! ','6& &"%,;: besar sampel optimal yang dibutuhkan studi pada tingkat kemaknaan 56 ? besarnya ",5: proporsi J '."3 "3?!L /DK$ &'"&! proporsi kelompok yang tidak menderita penyakit yang diteliti " D p! J '.>3 akurasi dari ketepatan pengukuran J ','6

besar sampel yang dibutuhkan untuk populasi yang

J J

besar sampel dari populasi yang infinit besar sampel populasi finit &'"% bulan

=umlah Baduta di Kelurahan Manggarai pada tahun =anuari D @gustus berjumlah ""&6 makaA &"%,;: n J " P &"%,;: ! ""&6 n J ";5,:%'

Dari perhitungan di atas didapatkan sampel penelitian sebanyak ">' baduta. )ntuk menghindari data yang tidak lengkap atau hilang, maka peneliti menambahkan sampel sekitar "' ?, menjadi "5> baduta. ".0 IN(TRUMEN PENELITIAN

$nstrumen penelitian diambil dengan menggunakan kuesioner dan (a(ancara langsung. *o. ". $*/98)M,* Kuesioner -)*0/$ $*/98)M,* )ntuk mengetahui hubungan jamban sehat dengan diare pada baduta &. Wa(ancara langsung
elurah an !angga rai

)ntuk menyatukan persepsi antara peneliti dan responden Simple Random Samplin g R R R R """ " ' 1 1 1 0 1 #

".1

;ARA PEN/AMBILAN (AMPEL

R R R """ 1 # 3

R R "" $ %

R R R """ 6 & (

R R R R R R R R R R ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) 1 1 # 3 $ % 6 & ( ' 0

R ) 1 1

R ) 1 #

R ) 1 3

R ) 1 %

R R R R R R ) R R R R R R R R R ) )R R R R R R R R R ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) 1 1 1 1 1 # 3 $ % 6 & ( ' 1 11 # 3 $ % 6 & ( ' 6 1 0 & 0 #

R ) 1 1

R ) 1 #

".< ".<.1

;ARA PEN/UMPULAN DATA ALUR PEN/UMPULAN DATA .roposal disetujui

/aringan pasien di Kelurahan Manggarai

Mengumpulkan sampel

.eneliti melakukan penyebaran kuesioner dan (a(ancara langsung

.eneliti mengumpulkan data

.eneliti mengolah dan menganalisis data dalam bentuk tabular, tekstular dan grafik dengan menggunakan Microsoft ,Mcel, Word &''; dan /.// &','

.enyajian data dalam bentuk presentasi

".1.2

DATA PRIMER

Data yang diperoleh dari hasil obser7asi langsung pada responden yang dikunjungi di kelurahan Manggarai. /elain itu didapatkan informasi yang lebih rinci melalui (a(ancara dengan menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya. ".1.3 DATA (E!UNDER

Data yang diperoleh dari data pencatatan dan pelaporan yang ada di .uskesmas Kecamatan 9ebet dan di .uskesmas kelurahan Manggarai. ".1." DATA TER(IER

Data yang diperoleh dari buku2buku, majalah, internet maupun jurnal2jurnal ilmiah berupa data yang berkaitan dengan diare pada baduta. ".= PEN/8LAHAN DATA

Data yang telah diperoleh diolah secara elektronik setelah melalui proses penyuntingan, pemindahan data ke komputer dan tabulasi. Data yang telah terkumpul dari hasil kuesioner diolah dan dianalisis dengan menggunakan program S%SS statistics '(. ".1> 2 ANALI(I( DATA

@nalisis )ni7ariat @nalisis ini dilakukan pada masing2masing 7ariabel. Hasil ini berupa distribusi dan persentase pada 7ariabel27ariabel yang diteliti.

@nalisis Bi7ariat @nalisis yang dilakukan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara 7ariabel bebas dengan 7ariabel tergantung. Dalam analisis ini, dilakukan uji pre7alensi rasio untuk menilai adanya hubungan antara semua 7ariabel bebas dan tergantung. )ji pre7alensi rasio digunakan karena 7ariabel bebas dan tergantung bersifat dikotomi. ".11 PEN?A'IAN DATA A

Data yang telah dikumpulkan dan diolah akan disajikan dalam bentuk 2 9abular

.enyajian data hasil penelitian dengan menggunakan tabel 2 2 9ekstular .enyajian data hasil penelitian dengan menggunakan kalimat 0rafik .enyajian data hasil penelitian dengan menggunakan diagram batang yang menggambarkan sifat2sifat yang dimiliki

".12

'AD:AL !E/IATAN PENELITIAN Taha#an !eg atan " Waktu Dalam Minggu & % 3 6 : ; > 5 "'

@ Peren2anaan

" & % 3 6 : ;
B

Orientasi dan $dentifikasi Masalah .emilihan 9opik .enelurusan kepustakaan .embuatan .roposal Konsultasi dengan pembimbing .embuatan Questionnaire .resentasi .roposal )ji coba Questionnaire .engumpulan data dan /ur7ey .engolahan data @nalisis data Konsultasi dengan .embimbing .enulisan laporan sementara Diskusi .resentasi hasil laporan sementara 8e7isi
%resentasi !asil a*hir +pus*esmas dan trisa*ti .enulisan laporan akhir

Pelaksanaan

" & % 3 6
+

Pela#$ran Has l

" & % 3
) :

".13

PER!IRAAN BIA?A PENELITIAN .enggandaan kuesioner 9ransportasi Kertas @3 9inta printer Bingkisan Biaya tak terduga 'umlah A 8p. "6'.''',2 A 8p. &''.''',2 A 8p. "6'.''',2 A 8p. &6'.''',2 A 8p. >6'.''',2 A 8p. &''.''',2 @R#.1.<>>.>>>34

".1"

8R/ANI(A(I PENELITIAN A

". .embimbing dari -akultas Kedokteran )ni7ersitas 9risakti Dr. dr. Dharma /utanto, M./ &. .embimbing .uskesmas Kelurahan Manggarai A dr. Hera M /itanggang %. .enyusun dan .elaksana .enelitian @rianti @nggraini '%'.'>.'%;! =atu /arasanti '%'.'>."%'! Burike *atalie '%'.'>.&: A

BAB 9 HA(IL PENELITIAN /etelah dilakukan pemilihan responden berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, sampel yang dikumpulkan saat penelitian adalah &"' responden dari ">> sampel yang dibutuhkan. %.1 %.1.1 DATA UNI9ARIAT !arakter st k I,u 9abel 6."." Distribusi karakteristik ibu n J&"'!.
!arakter st k I,u I&6 C&6 .endidikan 8endah .endidikan 9inggi Bekerja 9idak Bekerja I&.&''.''' C&.&''.''' -reQuency * )sia $bu .endidikan $buL .ekerjaan $bu .enghasilan perbulanLL >& "&> 5" ""5 &; ">% "%3 ;: .ercent ? %5,' :",' 3%,% 6:,; "&,5 >;," :%,> %:,&

!eterangan@ A.endidikan $buN .endidikan rendah bila diba(ah /M@, .endidikan tinggi bila tamat /M@ atau lebih. LL.enghasilan perbulan menggunakan )M8 Dari &"' sampel yang diteliti, terdapat >& orang %5?! ibu berusia I&6 tahun yang dan "&> orang :"?! ibu berusia C&6 tahun. Dari total tersebut, 5" orang 3%.%?! berpendidikan rendah dan ""5 orang 6:.;?! berpendidikan tinggi. &; orang
$0

"&.5?! tidak bekerja dan ">% orang >;."?! bekerja. "%3 diantaranya :%.>?! berpenghasilan kurang dari upah minimum regional )M8! dan ;: orang %:.&?! berpenghasilan lebih dari )M8.

%.1.2

!arakter st k Ba)uta 9abel 6.".& Distribusi karakteristik baduta n J&"'!.

karakter st k ,a)uta =enis Kelamin )sia /tatus 0i#iL @/$ ,ksklusif $munisasiAA <aki2laki .erempuan I" tahun "2& tahun Baik Kurang Ba 9idak <engkap 9idak lengkap

-reQuency * 5> ""& &3 ">: ""5 5" "'" "'5 "6' :'

.ercent ? 3:,; 6%,% "",3 >>,: 6:.; 3%.% 3>." 6".5 ;".3 &>.:

!eterangan@ A /tatus 0i#i ditentukan berdasarkan kartu KM/, bila diatas atau sama dengan garis kuningA Baik, bila diba(ahnya AKurang. AA$munisasiA a. )sia ' bulanA Hep B", .olio' b. )sia " bulanA B+0 c. )sia & bulanA Hep B&, D.9", .olio" d. )sia % bulanA Hep B%, D.9&, .olio& e. )sia 3 bulanA Hep B3, D.9%, .olio% f. )sia 5 bulanA+ampak KriteriaA "! <engkapN jika menerima imunisasi sesuai usia &! 9idak lengkapN bila salah satu tidak terpenuhi

$1

Dari &"' sampel yang diteliti, 5> orang baduta 3:.;?! berjenis kelamin laki2 laki dan ""& baduta 6%.%?! berjenis kelamin perempuan, &3 baduta "".3?! berusia I" tahun dan sisanya ">: baduta >>,:?! berusia "2& tahun. ""5 baduta 6:.;?! memiliki status gi#i baik dan 5" baduta 3%.%?! berstatus gi#i kurang. "'" baduta 3>."?! mendapat @/$ eksklusif dan "'5 baduta 6".5?!. "6' baduta ;".3?! mendapat imunisasi lengkap, dan :' baduta &>.:?! tidak lengkap. %.1.3 'am,an 9abel 6.".% Distribusi =amban /ehat n J&"'!.
-reQuency =amban Buruk =amban /ehat Kriteria =ambanLL =amban 9idak /ehat =enis =ambanL =amban Baik 5" ""5 :% "3; .ercent 3%,% 6:,; %',' ;','

!eterangan@ A =enis jamban A ". =amban baikA bila memiliki jamban sendiri dengan tangki septik &. =amban burukA bila menggunakan jamban bersama, jamban cemplung. AAKriteria jamban menurut depkes &'"&A ".9idak mencemari air &.9idak mencemari tanah permukaan %.Bebas dari serangga 3.9idak menimbulkan bau dan nyaman digunakan 6.@man digunakan oleh pemakainya :.Mudah dibersihkan dan tak menimbulkan gangguan bagi pemakainya ;.9idak menimbulkan pandangan yang kurang sopan. =ika ja(aban C 6 merupakan =amban sehat, jika I 6 =amban tidak sehat Dari &"' sampel yang diteliti, 5" orang 3%.%?! memiliki jenis kakus baik kakus sendiri dengan tangki septik!, ""5 orang 6:.;?! sisanya memiliki kakus buruk kakus bersama dan kakus cemplung!. 9erdapat :% orang %'.'?! yang memiliki jamban yang memenuhi kriteria jamban sehat, sisanya "3; orang ;'.'?! tidak.

$#

%.1."

(um,er A r Bers h 9abel 6.".3 Distribusi /umber air bersih n J&"'!

-reQuency @ir 9erlindungi @ir 9idak 9erlindungi 6& "6>

.ercent &3,> ;6,&

/umber @ir Bersih

Dari &"' sampel yang diteliti, 6& orang &3.>?! mendapat sumber air bersih yang terlindungi .@M! dan "6> orang ;6.&?! mendapat sumber air bersih tidak terlindungi.. %.1.% 'arak (um,er A r Bers h Terha)a# Tangk (e#t k 9abel 6.".6 =arak /umber @ir Bersih 9erhadap 9angki /eptik
-reQuency =arak /umber @ir Bersih ke /eptitank C"'meter I"'meter "": 53 .ercent 66,& 33,>

Dari keluarga yang diteliti "": orang 66.&?! memiliki sumber air bersih yang berjarak C"' meter dan 53 orang 33.>?! memiliki I "'meter %.1.0 Per laku 9abel 6.".: Distribusi perilaku n J&"'!
-reQuency * Memasak @ir Hingga Mendidih Memcuci @lat Dengan @ir Mengalir Ba 9idak Ba 9idak ">' %' ";> %& .ercent ? >6,; "3,% >3,> "6,&

Dari &"' sampel, ">' orang >6.;?! memasak air minum hingga mendidih, sisanya %' orang "3.%?! tidak melakukannya. ";> orang >3.>?! mencuci alat makan dan minum dengan air yang mengalir dan %& orang "6.&?! tidak mencuci alat makan dan minum dengan air mengalir.
$3

%.2 %.2.1

DATA BI9ARIAT Hu,ungan antara !arakter st k I,u )engan !eja) an D are #a)a Ba)uta 9abel 6.&." Hubungan antara karakteristik ibu dengan kejadian diare pada baduta di kelurahan manggarai.
Diare !arakter st k I,u I&6 C&6 .endidikan 8endah .endidikan 9inggi Bekerja 9idak Bekerja I&.&''.''' C&.&''.''' Ba &" &3 "> &; "& %% &: "5 9idak :" "'3 ;% 5& "6 "6' "'> 6; O8 ".35& ".%:: '.>3' '.>;& %.:%: &.3:6 '.;&& '.;;: 56? +$ <o(er2)pper '.;:;2&.5'& '.3%'2".:3% ".66>2>.3>: '.%:>2".3":

. '.%'" '.;%6 '.''3 '.%>%

)sia $bu .endidikan $bu .ekerjaan $bu .enghasilan perbulan

Berdasarkan tabel di atas, dari &"' orang total seluruh responden, dapat terlihat &" orang usia ibu yang kurang dari &6 tahun yang memiliki bayi yang menderita diare, dan :" orang tidak, sedangkan &3 orang usia ibu lebih dari &6 tahun memiliki bayi yang menderita diare dan "'3 orang tidak. $bu yang berusia kurang dari &6 tahun memiliki ".35 kali resiko lebih besar memiliki baduta yang menderita diare dibanding dengan ibu yang berusia lebih dari &6 tahun namun data ini tidak bermakna p J '.%'"! $bu yang berpendidikan rendah adalah 5" orang. Dari total ibu yang berpendidikan rendah, yang memiliki baduta yang menderita diare adalah "> orang dan yang memiliki baduta yang tidak menderita diare adalah ;% orang sedangkan total ibu yang berpendidikan tinggi adalah ""5 orang, dari total ibu yang berpendidikan tinggi, yang memiliki baduta yang menderita diare adalah &; orang dan yang memiliki baduta yang menderita tidak diare adalah 5& orang. $bu yang berpendidikan rendah '.>3 kali lebih kecil resiko untuk yang memiliki baduta yang menderita diare dibandingkan ibu yang berpendidikan tinggi, tapi tidak bermakna pJ'.;%6! Berdasarkan tabel di atas, total ibu yang bekerja adalah &; orang. Dari total ibu yang bekerja, yang memiliki baduta yang menderita diare adalah "& orang dan yang memiliki baduta yang tidak menderita diare adalah "6 orang. /edangkan total ibu yang bekerja adalah ">% orang, dari total ibu yang bekerja, yang memiliki baduta yang menderita diare adalah %% orang dan yang memiliki baduta yang tidak menderita diare
$$

adalah "6' orang. $bu yang bekerja %.:% kali lebih besar resiko untuk yang memiliki baduta yang menderita diare dibandingkan ibu yang bekerja, data ini bermakna .8 J%.:%: N 56 ? +.$. J ".66>2>.3>:N pJ'.'3! Berdasarkan tabel di atas, total ibu dengan pendapatan keluarga kurang dari )M8 adalah "%3 orang. Dari total ibu dengan pendapatan keluarga kurang dari )M8, yang memiliki baduta yang menderita diare adalah &: orang dan yang memiliki baduta yang tidak menderita diare adalah "'> orang sedangkan total ibu dengan pendapatan keluarga lebih atau sama dengan )M8 adalah ;: orang. Dari total ibu dengan pendapatan keluarga lebih atau sama dengan )M8, yang memiliki baduta yang menderita diare adalah "5 orang dan yang memiliki baduta yang tidak menderita diare adalah 6; orang. $bu dengan pendapatan keluarga kurang dari )M8 '.;& kali lebih kecil resiko untuk memiliki baduta yang menderita diare dibandingkan ibu dengan pendapatan keluarga lebih atau sama dengan )M8, tapi tidak bermakna pJ'.%>%!. %.2.2 Hu,ungan antara !arakter st k Ba)uta )engan !eja) an D are #a)a Ba)uta 9abel 6.&.& Hubungan antara karakteristik Baduta dengan kejadian diare pada baduta di kelurahan manggarai.
Karakterisik Baduta =enis Kelamin )sia /tatus 0i#i @/$ ,ksklusif $munisasi <aki2laki .erempuan I" tahun "2& tahun Baik Kurang Ba 9idak <engkap 9idak lengkap Diare Ba 9idak && &% "' %6 &3 &" &" &3 &> "; ;: >5 "3 "6" 56 ;' >' >6 "&& 3% O8 56? +$ <o(er2)pper "."&' '.6;52&.":; ".'5% %.'>& &.&"3 '.>3& '.>;3 '.5%' '.533 '.6>" '.:65 '.3>'2">'' '.&5'2".":3 '.>:> '."%> ".&:32;.6"" '.3%32".:%% '.'": '.:"6 . '.;3'

Berdasarkan tabel di atas, dari &"' orang total seluruh responden, dapat terlihat baduta yang berjenis kelamin laki2laki adalah 5> orang. Dari total baduta yang berjenis kelamin laki2laki, yang menderita diare adalah && orang dan yang tidak menderita diare adalah ;: orang sedangkan total baduta berjenis kelamin perempuan adalah ""& orang, dari total baduta yang berjenis kelamin perempuan, yang menderita diare adalah &% orang dan yang tidak diare adalah >5 orang. Baduta yang berjeniskelamin
$%

laki2laki memiliki "."& kali lebih besar resiko untuk menderita diare dibandingkan ibu yang perempuan, tapi tidak bermakna pJ'.;3'!. Berdasarkan tabel di atas, terlihat baduta yang berusia kurang dari satu tahun adalah "': orang. Dari total baduta yang berusia kurang dari " tahun, yang menderita diare adalah &: orang dan yang tidak menderita diare adalah >' orang sedangkan total baduta berusia diantara "2& tahun adalah "'3 orang, yang menderita diare adalah "5 orang dan yang tidak diare adalah >6 orang. Baduta yang berusia kurang dari " tahun memiliki ".'> kali lebih besar resiko untuk menderita diare dibandingkan baduta yang berusia "2&tahun, dan penelitian ini bermakna .8 J %.'>& N 56 ? +.$. J".&:32;.6""N p J ','":!. Berdasarkan tabel di atas, terlihat baduta yang berstatus gi#i baik adalah ""5 orang yang menderita diare adalah &3 orang dan yang tidak menderita diare adalah 56 orang sedangkan total baduta berstatus gi#i kurang adalah 5" orang, yang menderita diare adalah &" orang dan yang tidak diare adalah ;' orang. Baduta berstatus gi#i baik memiliki '.>3 kali lebih kecil resiko untuk menderita diare dibandingkan baduta yang bertatus gi#i buruk, dan penelitian ini tidak bermakna p J ',:"6!. Berdasarkan tabel di atas, terlihat baduta yang mendapat @/$ ,ksklusif adalah "'" orang. Dari total baduta yang mendapat @/$ ,ksklusif, yang menderita diare adalah &" orang dan yang tidak menderita diare adalah >' orang sedangkan total baduta tidak mendapat @/$ ,ksklusif adalah "'5 orang, yang menderita diare adalah &3 orang dan yang tidak diare adalah >6 orang. Baduta yang mendapat @/$ ,ksklusif memiliki '.5% kali lebih kecil resiko untuk menderita diare dibandingkan tidak mendapat @/$ ,ksklusif, dan penelitian ini tidak bermakna p J ',>:>!. Berdasarkan tabel di atas, terlihat baduta yang mendapat $munisasi lengkap adalah "6' orang. Dari total baduta yang mendapat $munisasi lengkap, yang menderita diare adalah &> orang dan yang tidak menderita diare adalah "&& orang sedangkan total baduta tidak mendapat $munisasi lengkap adalah :' orang, yang menderita diare adalah "; orang dan yang tidak diare adalah 3% orang. Baduta yang mendapat $munisasi lengkap memiliki '.6> kali lebih kecil resiko untuk menderita diare dibandingkan tidak mendapat $munisasi lengkap, dan penelitian ini tidak bermakna p J ',"%>!. %.2.3 Hu,ungan antara 'am,an )engan !eja) an D are #a)a Ba)uta
$6

9abel 6.&.% Hubungan antara =amban dengan kejadian diare pada baduta di kelurahan manggarai.
Diare Ba 9idak =enis =amban Kriteria =amban =amban Baik =amban Buruk =amban /ehat =amban 9idak /ehat "& %% "" %3 ;5 >: 6& ""% 56? +$ <o(er2upper '."5"2'.>&' '.%%'2".35:

O8 '.%5: '.3;: '.;'% '.;66

. '.'"" '.3:%

Berdasarkan tabel di atas, dari &"' sampel terlihat keluarga yang memiliki kakus baik adalah 5" orang. Dari total keluarga yang memiliki jamban baik, yang menderita diare adalah "& orang dan yang tidak menderita diare adalah ;5 orang sedangkan total keluarga yang memiliki jamban buruk adalah ""5 orang, yang menderita diare adalah "" orang dan yang tidak diare adalah 6& orang. Keluarga yang memiliki jamban baik memiliki '.%5: kali lebih kecil resiko untuk menderita diare dibandingkan keluarga yang memiliki jamban buruk, dan penelitian ini bermakna .8 J '.%5: N 56 ? +.$. J '."5"2'.>&'N p J ','""!. Berdasarkan tabel di atas, terlihat keluarga yang memiliki kakus berkriteria jamban sehat adalah :% orang. Dari total keluarga yang memiliki kakus berkriteria jamban sehat, yang menderita diare adalah "" orang dan yang tidak menderita diare adalah 6& orang sedangkan total keluarga yang memiliki kakus berkriteria jamban tidak sehat adalah "3; orang, yang menderita diare adalah %3 orang dan yang tidak diare adalah ""% orang. Keluarga yang memiliki kakus berkriteria jamban sehat memiliki '.;'% kali lebih kecil resiko untuk menderita diare dibandingkan keluarga yang memiliki kakus berkriteria jamban sehat, dan penelitian ini tidak bermakna pJ ',3:%!. %.2." Hu,ungan antara (um,er A r Bers h )engan !eja) an D are #a)a Ba)uta 9abel 6.&.3 Hubungan antara sumber air bersih dengan kejadian diare pada baduta di kelurahan manggarai.
Diare Ba 9idak /umber @ir Bersih @ir 9erlindungi @ir 9idak 9erlindungi "' %6 3& "&% O8 '.>%; '.>:> 56? +$ <o(er2upper '.%>&2".>%6 . '.;'&

$&

Berdasarkan tabel di atas, dari &"' sampel, terlihat keluarga yang menggunakan sumber air bersih terlindungi adalah 6& orang. Dari total keluarga yang menggunakan sumber air bersih terlindungi yang menderita diare adalah "' orang dan yang tidak menderita diare adalah 3& orang sedangkan total keluarga yang menggunakan sumber air bersih tidak terlindungi adalah "6> orang, yang menderita diare adalah %6 orang dan yang tidak diare adalah "&% orang. Keluarga yang menggunakan sumber air bersih terlindungi memiliki '.>% kali lebih kecil resiko untuk menderita diare dibandingkan keluarga yang menggunakan sumber air bersih tidak terlindungi, tapi tidak bermakna p J ',;'&!. %.2.% Hu,ungan antara 'arak (um,er A r Bers h Terha)a# (e#t tank )engan !eja) an D are #a)a Ba)uta 9abel 6.&.6 Hubungan antara sumber air bersih terhadap septitank dengan kejadian diare pada baduta di kelurahan manggarai.
Diare Ba 9idak =arak /umber @ir Bersih ke /eptitank C"'meter I"'meter "% %& "'% :& O8 '.&36 '.%&5 56? +$ <o(er2upper '.""52'.6'" . '.'''

Berdasarkan tabel di atas, dari &"' sampel, terlihat keluarga yang memiliki sumber air bersih berjarak C "' meter dari septitank adalah "": orang. Dari total keluarga yang memiliki sumber air bersih berjarak C "' meter dari septitank, yang menderita diare adalah "% orang dan yang tidak menderita diare adalah "'% orang sedangkan total keluarga yang memiliki sumber air bersih berjarak I "' meter dari septitank adalah 53 orang, yang menderita diare adalah %& orang dan yang tidak diare adalah :& orang. keluarga yang memiliki sumber air bersih berjarak C "' meter dari septitank memiliki '.&3 kali lebih kecil resiko untuk menderita diare dibandingkan keluarga yang memiliki sumber air bersih berjarak I "' meter dari septitank, dan penelitian ini bermakna .8 J '.&36 N 56 ? +.$. J '.""52'.6'"N p J ','''!. %.2.0 Hu,ungan antara Per laku )engan !eja) an D are #a)a Ba)uta 9abel 6.&.: Hubungan antara perilaku dengan kejadian diare pada baduta di kelurahan manggarai.
Diare O8 56? +$ .

$(

Ba Memasak @ir Hingga Mendidih Mencuci @lat dengan @ir Mengalir Ba 9idak Ba 9idak "> &; %% "&

9idak ":& % "36 &' '.'"& '.""" '.%;5 '.353

<o(er2upper '.''%2'.'36 '.":52'.>6&

'.''' '.'%%

Berdasarkan tabel di atas, dari &"' sampel, terlihat keluarga yang melakukan perilaku memasak air hingga mendidih adalah ">' orang. Dari total keluarga yang melakukan perilaku memasak air hingga mendidih, yang menderita diare adalah "> orang dan yang tidak menderita diare adalah ":& orang sedangkan total keluarga yang tidak melakukan perilaku memasak air hingga mendidih adalah %' orang, yang menderita diare adalah &; orang dan yang tidak diare adalah % orang. keluarga yang melakukan perilaku memasak air hingga mendidih memiliki '.'"& kali lebih kecil resiko untuk menderita diare dibandingkan keluarga yang tidak melakukan perilaku memasak air hingga mendidih, dan penelitian ini bermakna .8 J '.'"& N 56 ? +.$. J '.''%2'.'36N p J ','''!. Berdasarkan tabel di atas, terlihat keluarga yang melakukan perilaku mencuci alat dengan air mengalir sebelum digunakan adalah ";> orang. Dari total keluarga yang melakukan perilaku mencuci alat dengan air mengalir sebelum digunakan, yang menderita diare adalah %% orang dan yang tidak menderita diare adalah "36 orang sedangkan total keluarga yang tidak melakukan perilaku mencuci alat dengan air mengalir sebelum digunakan adalah %& orang, yang menderita diare adalah "& orang dan yang tidak diare adalah &' orang. keluarga yang melakukan perilaku mencuci alat dengan air mengalir sebelum digunakan memiliki '.%;5 kali lebih kecil resiko untuk menderita diare dibandingkan keluarga yang tidak melakukan perilaku mencuci alat dengan air mengalir sebelum digunakan, dan penelitian ini bermakna .8 J '.%;5 N 56 ? +.$. J '.":52'.>6&N p J ','%%!. BAB 9I PEMBAHA(AN Hasil studi penelitian kami, pre7alensi baduta yang menderita diare sebanyak 36 orang dari total &"' responden atau &".3? dari total responden. Berdasarkan sumber data dari 8iset Kesehatan Dasar 8iskesdas! tahun &''; pre7alensi klinis diare rata2rata didapatkan 5? dari penduduk indonesia, dan pre7alensi teringgi terdeteksi pada balita yaitu ":.;?. &"!
$'

0.1 Hu,ungan antara !arakter st k I,u )engan !eja) an D are #a)a Ba)uta Hu,ungan antara Us a I,u )engan !eja) an D are #a)a Ba)uta Dari total &"' responden, sebanyak :"? berusia C&6 tahun. /emakin muda usia seorang ibu I&6 tahun!, semakin banyak baduta yang menderita diare dibanding dengan ibu yang berusia lebih tua C&6 tahun!. Data ini tidak bermakna, dan sesuai dengan penelitian yang dilakukan pada tahun &'"" oleh /emba dkk dan /hrestha dkk dimana baduta yang diare lebih banyak dimiliki ibu berusia muda dibandingkan yang berusia tua karena ibu yang berusia muda cenderung bekerja sehingga baduta kurang dalam penga(asan. "&! Hu,ungan antara Pen) ) kan I,u )engan !eja) an D are #a)a Ba)uta Dari total &"' responden, didapatkan 3%.%?? berpendidikan rendah dan 6:.;? berpendidikan tinggi. $bu yang berpendidikan rendah '.>3 kali lebih kecil resiko untuk memiliki baduta yang menderita diare dibandingkan ibu yang berpendidikan tinggi. Data ini tidak bermakna namun tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan di *epal pada tahun &'"% oleh /hrestha dkk. .ada penelitian tersebut didapatkan bah(a perempuan dengan pendidikan rendah memiliki kecenderungan yang lebih tinggi O8A".>%! untuk memiliki baduta yang menderita diare dikarenakan kurangnya tingkat pengetahuan perempuan tentang diare. Dalam penelitian ini berbeda dikarenakan jumlah respoden yang didapat pada penelitian ini lebih besar sejumlah &&>& responden. "6! Hu,ungan antara Pekerjaan I,u )engan !eja) an D are #a)a Ba)uta Dari total &"' responden, ">% orang tidak bekerja >;."?! dan &; orang bekerja "&.5?!. $bu yang bekerja memiliki resiko %.:% kali lebih tinggi untuk memiliki baduta yang menderita diare dibanding ibu yang tidak bekerja, hasil penelitian ini bermakna pJ'.''3!. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh /emba dan /hrestha pada tahun &'""2 &'"& bah(a $bu yang bekerja memiliki baduta yang menderita diare lebih besar dikarenakan kurangnya penga(asan dan (aktu untuk mengasuh baduta. $bu yang bekerja cenderung memiliki pengasuh baduta dan pendidikan kurang terhadap pengasuh badutalah yang menyebabkan rentan menderita diare . "&! "6! Hu,ungan antara Penghas lan )engan !eja) an D are #a)a Ba)uta Dalam hal penghasilan keluarga, dari &"' responden didapatkan "%3 responden :%.>?! berpenghasilan kurang dari upah minimum regional &.&''.''' rupiah! dan ;:
%0
"6!

responden %:.&?! berpenghasilan lebih dari )M8. $bu dengan pendapatan keluarga kurang dari )M8 memiliki '.;& kali lebih kecil resiko untuk memiliki baduta yang menderita diare dibandingkan ibu dengan pendapatan keluarga lebih atau sama dengan )M8, namun hasil ini tidak bermakna. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh .russ )stun pada tahun &'"" dan /hrestha pada tahun &'"% pada negara berkembang dimana didapatkan tidak terdapat perbedaan signifikan dalam hal baduta yang menderita diare antara ibu dengan penghasilan tinggi dan penghasilan rendah. "6! ":! 0.2 Hu,ungan antara !arakter st k Ba)uta )engan !eja) an D are #a)a Ba)uta Hu,ungan jen s kelam n )engan keja) an ) are ) Puskesmas !elurahan Manggara Hasil penelitian, dari &"' orang total seluruh responden, dapat terlihat baduta yang berjenis kelamin laki2laki adalah 5> orang. Dari total baduta yang berjenis kelamin laki2laki, yang menderita diare adalah && orang dan yang tidak menderita diare adalah ;: orang sedangkan total baduta berjenis kelamin perempuan adalah ""& orang, dari total baduta yang berjenis kelamin perempuan, yang menderita diare adalah &% orang dan yang tidak diare adalah >5 orang. Baduta yang berjeniskelamin laki2laki memiliki "."& kali lebih besar resiko untuk menderita diare dibandingkan ibu yang perempuan, tapi tidak bermakna pJ'.;3'!. Hal ini sesuai dengan penelitian /emba dkk tahun &'"" bah(a baduta berjenis kelamin laki2laki lebih rentan terkena diare O8 J ",">N p J ',''"! dibandingkan dengan baduta berjenis kelamin perempuan. "&! Hu,ungan us a )engan keja) an ) are ) Puskesmas !elurahan Manggara Hasil penelitian, terlihat baduta yang berusia kurang dari satu tahun adalah "': orang. Dari total baduta yang berusia kurang dari " tahun, yang menderita diare adalah &: orang dan yang tidak menderita diare adalah >' orang sedangkan total baduta berusia diantara "2& tahun adalah "'3 orang, yang menderita diare adalah "5 orang dan yang tidak diare adalah >6 orang. Baduta yang berusia kurang dari " tahun memiliki ".'> kali lebih besar resiko untuk menderita diare dibandingkan baduta yang berusia "2&tahun, dan penelitian ini bermakna .8 J %.'>& N 56 ? +.$. J".&:32;.6""N p J ','":!. Hal ini sesuai dengan penelitian /emba dkk tahun &'"" bah(a baduta berusia kurang dari " tahun lebih rentan terkena diare O8 J ",''! dibandingkan dengan baduta berusia lebih dari " tahun O8 J ',5&N p J ',''%!.
"&!

Hu,ungan status g B )engan keja) an ) are ) Puskesmas !elurahan Manggara


%1

Hasil penelitian ini, terlihat baduta yang berstatus gi#i baik adalah ""5 orang yang menderita diare adalah &3 orang dan yang tidak menderita diare adalah 56 orang sedangkan total baduta berstatus gi#i kurang adalah 5" orang, yang menderita diare adalah &" orang dan yang tidak diare adalah ;' orang. Baduta berstatus gi#i baik memiliki '.>3 kali lebih kecil resiko untuk menderita diare dibandingkan baduta yang bertatus gi#i buruk, dan penelitian ini tidak bermakna p J ',:"6!. Hal ini sesuai dengan penelitian Olyfta &'"' yaitu ada hubungan antara frekuensi diare dengan status gi#i baduta dengan nilai negatif berarti frekuensi diare berbanding terbalik dengan status gi#i, artinya semakin tinggi frekuensi diare, maka semakin turun status gi#i. p J ',''" p I ','6! dan r J 2',%>' yang berarti tingkat korelasi rendah. Hendaknya lebih memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan baduta dengan memberikan asupan gi#i yang seimbang, sehingga baduta tidak mengalami gi#i kurang dan tidak mengalami diare. ";! ">!s Hu,ungan A(I )engan keja) an ) are ) Puskesmas !elurahan Manggara Hasil penelitian ini, terlihat baduta yang mendapat @/$ ,ksklusif adalah "'" orang. Dari total baduta yang mendapat @/$ ,ksklusif, yang menderita diare adalah &" orang dan yang tidak menderita diare adalah >' orang sedangkan total baduta tidak mendapat @/$ ,ksklusif adalah "'5 orang, yang menderita diare adalah &3 orang dan yang tidak diare adalah >6 orang. Baduta yang mendapat @/$ ,ksklusif memiliki '.5% kali lebih kecil resiko untuk menderita diare dibandingkan tidak mendapat @/$ ,ksklusif, dan penelitian ini tidak bermakna p J ',>:>!. Hasil ini sesuai dengan, @ngka kejadian diare pada bayi umur '2: bulan yang mendapatkan @/$ ,ksklusif lebih sedikit bila dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapatkan @/$ ,ksklusif. Hal itu dikarenakan @/$ adalah asupan yang aman dan bersih bagi bayi dan mengandung antibodi penting yang ada dalam kolustrum, sehingga menurut Depkes &'"'! sangat kecil kemungkinan bagi kuman penyakit untuk dapat masuk ke dalam tubuh bayi. "5! Diare merupakan mekanisme perlindungan tubuh untuk mengeluarkan sesuatu yang merugikan atau racun dari dalam tubuh, namun banyaknya cairan tubuh yang dikeluarkan bersama tinja akan mengakibatkan dehidrasi yang dapat berakibat kematian. Markum &''>! juga menyatakan bah(a peran @/$ belum mampu digantikan oleh susu formula seperti peran bakteriostatik, anti alergi atau peran psikososial. .emberian @/$ pada bayi tersebut dapat

%#

membantu meningkatkan daya tahan tubuh bayi. @/$ mengandung s$g@, <imfosit 9, <imfosit B, dan <aktoferin yang dapat merangsang peningkatan status imun pada bayi. &'! .emberian @/$ secara dini dan eksklusif sekurang2kurangnya 32: bulan akan membantu mencegah penyakit pada bayi. Hal ini disebabkan karena adanya antibodi penting yang ada dalam kolostrum dan @/$ dalam jumlah yang sedikit!. /elain itu @/$ juga selalu aman dan bersih sehingga sangat kecil kemungkinan bagi kuman penyakit untuk dapat masuk ke dalam tubuh bayi . Baduta yang tidak mendapatkan @/$ beresiko terkena diare lebih besar dibandingkan dengan baduta yang mendapat @/$.
"'! "5!

Hu,ungan mun sas )engan keja) an ) are ) Puskesmas !elurahan Manggara Hasil penelitian ini, terlihat baduta yang mendapat $munisasi lengkap adalah "6' orang. Dari total baduta yang mendapat $munisasi lengkap, yang menderita diare adalah &> orang dan yang tidak menderita diare adalah "&& orang sedangkan total baduta tidak mendapat $munisasi lengkap adalah :' orang, yang menderita diare adalah "; orang dan yang tidak diare adalah 3% orang. Baduta yang mendapat $munisasi lengkap memiliki '.6> kali lebih kecil resiko untuk menderita diare dibandingkan tidak mendapat $munisasi lengkap, dan penelitian ini tidak bermakna p J ',"%>!. Hal ini sesuai 8$/K,/D@/ ,&''; bah(a kejadian penyakit campak, pneumonia dan diare pada baduta yang tidak mendapat imunisasi dasar lengkap lebih tinggi dibandingkan baduta yang mendapat imunisasi dasar lengkap. /edangkan, risiko menderita penyakit campak atau pneumonia O8 J ",3! sedikit lebih tinggi dari risiko menderita penyakit diare O8 J ",&! pada baduta yang tidak mendapat imunisasi dasar lengkap. 8esiko serupa juga untuk kemungkinan menderita penyakit campak yang disertai dengan pneumonia O8 J &,3!, penyakit campak yang disertai dengan pneumonia dan diare O8 J &,;!, penyakit campak yang disertai dengan diare O8 J ",:! pada baduta yang tidak mendapat imunisasi dasar lengkap dibandingkan pada baduta yang mendapat imunisasi dasar lengkap%. Dan juga menurut penelitian yang dilakukan oleh Olyfta &'"'! dimana hasil penelitiannya menyebutkan faktor yang paling dominan mempengaruhi kejadian diare adalah status imunisasi campak pJ','"", 8.J3,&&5!. ">! 0.3 Hu,ungan antara 'am,an )engan !eja) an D are #a)a Ba)uta Hu,ungan antara 'en s 'am,an )engan !eja) an D are #a)a Ba)uta Dari &"' sampel Keluarga yang memiliki jamban baik memiliki '.%5: kali lebih kecil resiko untuk menderita diare dibandingkan keluarga yang memiliki jamban buruk, dan
%3

penelitian ini berhubungan dan bermakna .8 J '.%5: N 56 ? +.$. J '."5"2'.>&'N p J ','""!. *amun tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh /oemirat = &''&!. Hasil uji statistik +hi /Quare diperoleh nilai p 7alue J ',&'; dan 8.J ",6>'N 56? +$ J ',>5' D &,>'6. *ilai p C ','6 hal ini menunjukkan bah(a tidak ada hubungan dan penelitian ini tidak bermakna antara yang memiliki jamban baik dan jamban buruk dengan kejadian diare pada baduta. Hal ini disebabkan karena sebagian besar responden sudah menggunakan jamban leher angsa. /ebagian besar masyarakat dalam setiap 89 telah mempunyai W+ sebagai sarana untuk membuang kotoran tinja bagi mereka yang tidak mempunyai jamban pribadi di rumah. W+ umum yang digunakan juga menggunakan jamban leher angsa dan sudah mempunyai septic tank dengan bahan permanen atau cadas sehingga tidak berpengaruh terhadap pencemaran kualitas air bersih. /ehingga tidak begitu berpengaruh terhadap kejadian diare pada baduta. &&! Hu,ungan antara 'am,an (ehat )engan !eja) an D are #a)a Ba)uta Keluarga yang berkriteria jamban sehat memiliki '.;'% kali lebih kecil resiko untuk menderita diare dibandingkan keluarga dengan kriteria jamban tidak sehat,menunjukkan bah(a peneliian berhubungan tetapi tidak bermakna pJ ',3:%!. Berbeda degan penelitian yang dilakukan oleh (ibo(o &''5 dimana hasil analisis data statistik menunjukkan bah(a jenis jamban sehat yang digunakan ada hubungan dan bermakna dengan kejadian diare pada baduta. Dari hasil uji bi7ariat diperoleh nilai p 7alue J ',''' p I ','6!., sehingga ada hubungan antara kriteria jamban sehat dan tidak sehat dengan kejadian diare pada baduta baduta dan bermakna. Menjelaskan bah(a tempat pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat sanitasi akan meningkatkan risiko terjadinya diare pada baduta sebesar dua kali lipat dibandingkan dengan keluarga yang mempunyai kebiasaan membuang tinjanya yang memenuhi syarat sanitasi. &%! 0." Hu,ungan antara (um,er A r Bers h )engan !eja) an D are #a)a Ba)uta @da hubungan penelitian dimana keluarga yang menggunakan sumber air bersih terlindungi memiliki '.>% kali lebih kecil resiko untuk menderita diare dibandingkan keluarga yang menggunakan sumber air bersih tidak terlindungi, tapi tidak bermakna p J ',;'&!.hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan /u(andono, @.,dkk., &''; dimana hasil uji statistik +hi /Quare pada penelitiannya diperoleh nilai p 7alueJ ',"": *ilai p C ','6 hal ini menunjukkan bah(a tidak bermakna penggunaan sumber air bersih yang trelindungi dengan
%$

kejadian diare pada baduta. Hal ini disebabkan karena sebagian masyarakat menggunakan sarana penyediaan air bersih jenis .@M sebagai sumber air minum yang terlindungi sebesar 3",& ? . *amun masih ada sebagian responden yang menggunakan air dari sumber air tak terlindungi yaitu sumur sebagai sumber air utama keluarga. /umber air minum tidak terlindung seperti sumur, harus memenuhi syarat kesehatan sebagai air bagi rumah tangga sehingga terhindar dari pencemaran. /umur yang baik harus memenuhi syarat kesehatan antara lain, jarak sumur dengan lubang kakus, jarak sumur dengan lubang galian sampah, saluran pembuangan air limbah, serta sumber2sumber pengotor lainnya. /elain itu, menurut penelitian /hrestha sarina dkk,ada hubungan antara sumber air bersih terlindungi dengan sumber air bersih tidak terlindungi. /umber air yang tidak terlindungi yang berasal dari air tanah meningkatkan risiko",> kali dibangdingkan dengan keluarga yang menggunakan air terlindungi seperti .@M. "6! &3! 0.% Hu,ungan antara 'arak (um,er A r Bers h ke (e#t tank )engan !eja) an D are #a)a Ba)uta =arak sumber air bersih pada penelitian memiliki hubungan yaitu keluarga yang memiliki sumber air bersih berjarak C "' meter dari septitank memiliki '.&3 kali lebih kecil resiko untuk menderita diare dibandingkan keluarga yang memiliki sumber air bersih berjarak I "' meter dari septitank, dan penelitian ini bermakna .8 J '.&36 N 56 ? +.$. J '.""52'.6'"N p J ','''!. hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan /oemardji, = pada tahun &'':. Hasil dari analisis bi7ariat ada hubungan antara jarak sumber air bersih dengan kejadian diare pada baduta dengan hasil dengan nilai p J ',''" dan penelitian ini bermakna . Karena jarak penyebaran pencemaran bakteri dari tempat penampungan tinja sesuai dengan arah aliran air tanah dapat mencapai "" meter, sedangkan penyebaran bahan kimia dapat mencapai 56 meter dari sumbernya. .enyebaran 7ertikal pada lapisan tanah yang jauh dari muka air tanah adalah % meter dengan lebar sekitar " meter. Berdasarkan hal ini maka syarat jarak lokasi jamban dari sumber air bersih minimal adalah "' meter. .ada daerah miring, maka lokasi jamban sebaiknya diletakkan di ba(ah sumber air bersih. 9inja sebagai hasil buangan metabolisme tubuh manusia yang sarat dengan kuman penyebab penyakit, apabila tidak dikelola dengan baik dapat menjadi sumber kuman. &6! 0.0 Hu,ungan antara Per laku )engan !eja) an D are #a)a Ba)uta

%%

Hu,ungan antara Per laku Memasak A r H ngga Men) ) h )engan !eja) an D are #a)a Ba)uta .enelitian yang dilakukan memiliki hubungan dimana keluarga yang melakukan perilaku memasak air hingga mendidih memiliki '.'"& kali lebih kecil resiko untuk menderita diare dibandingkan keluarga yang tidak melakukan perilaku memasak air hingga mendidih, dan penelitian ini bermakna .8 J '.'"& N 56 ? +.$. J '.''%2'.'36N p J ','''!. Hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan Wulandary, @njar .ur(idiana. &''5 dimana penelitian yang dilakukan mempunyai hubungan dengan nilai p ','" dan penelitian ini bermakna. Data yang diperoleh didapatkan responden yang sarana penyediaan air bersih tidak memenuhi syarat dan tidak diare yaitu sebanyak ;5 responden 6&,;?!, hal ini dikarenakan (alaupun air yang dikonsumsi tidak memenuhi syarat penyediaan air bersih namun untuk keperluan minum, responden terlebih dahulu memasak airnya hingga mendidih dan sebagian besar responden selalu menampung air untuk keperluan minum dan memasak dalam (adah tertutup sehinga sedikit kemungkinan untuk terkontaminasi dengan bakteri penyebabkejadian diare. Disamping itu diperoleh sebanyak %& responden &5,3?! yang sarana penyediaan air bersih memenuhi syarat namun menyebabkan diare. Hal ini dikarenakan sebagian responden masih ada yang menampung air untuk keperluan minum dan memasak dalam (adah terbuka dan tidak memasaknya sampai mendidih. &:! Hu,ungan antara Per laku Men2u2 Alat )engan A r Mengal r )engan !eja) an D are #a)a Ba)uta Keluarga yang melakukan perilaku mencuci alat dengan air mengalir sebelum digunakan memiliki '.%;5 kali lebih kecil resiko untuk menderita diare dibandingkan keluarga yang tidak melakukan perilaku mencuci alat dengan air mengalir sebelum digunakan, dan penelitian ini berhubungan dan bermakna .8 J '.%;5 N 56 ? +.$. J '.":52 '.>6&N p J ','%%!. .enelitian ini sama dengan yang dilakukan /udijono &''>. /ebagian besar Hasil ada hubungan antara mencuci alat dengan air mengalir sebelum digunakan dengan kejadian diare pada baduta dengan nilai p J ','':.Berdasarkan hasil penelitian diketahui bah(a praktek mencuci alat diair yang mengalir yang menderita diare ada %:,;? sedangkan yang tidak mencuci alat diair yang mengaliryang menderita diare ada :%,%?. Hasil penelitian ini sama dengan pendapat dari Dirjen ..M R .<. dalam bukunya materi program .& diare pada pelatihan .&M< terpadu bagi dokter .uskesmas bah(a .ersonal hygiene adalah langkah pertama untuk hidup lebih sehat. Dasar kebersihan adalah pengetahuan. Banyak masalah
%6

kesehatan yang timbul akibat kelalian kita, tetapi standar hygiene dapat mengontrol kondisi ini. .ersonal hygiene mencakup praktek kesehatan seperti mandi, keramas, menggosok gigi, dan memcuci pakaian dan mencuci alat di air yang mengalir. Memelihara personal hygiene yang baik membantu mencegah infeksi dengan membuang kuman atau bakteri yang hidup di permukaan kulit. -aktor perilaku mempunyai peranan yang sangat penting terhadap keberhasilan menurunkan angka kejadian diare. &;!

BAB 9II !E(IMPULAN DAN (ARAN 1.1 !E(IMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah kita bahas pada bab sebelumnya, dapat diambi beberapa kesimpulan sebagai berikut A
%&

". Hubungan antara karakteristik ibu dengan kejadian diare pada baduta di kelurahan manggarai. @da hubungan bermakna antara pekerjaan ibu dengan kejadian diare pada baduta di kelurahan manggarai. @da hubungan antara usia ibu, pendidikan ibu, dan penghasilan keluarga perbulan dengan kejadian diare pada baduta di kelurahan Manggarai namun tidak bermakna. &. Hubungan antara karakteristik baduta dengan kejadian diare pada baduta di kelurahan manggarai. @da hubungan bermakna antara usia baduta dengan kejadian diare pada baduta di kelurahan manggarai. @da hubungan antara jenis kelamin, status gi#i, @/$ eksklusif, dan imunisasi dengan kejadian diare pada baduta di kelurahan Manggarai namun tidak bermakna. %. Hubungan antara jamban dengan kejadian diare pada baduta di kelurahan manggarai. @da hubungan bermakna antara jenis jamban dengan kejadian diare pada baduta di kelurahan manggarai. @da hubungan antara kriteria jamban dengan kejadian diare pada baduta di kelurahan Manggarai namun tidak bermakna. 3. Hubungan antara sumber air bersih dengan kejadian diare pada baduta di kelurahan manggarai. @da hubungan antara sumber air bersih dengan kejadian diare pada baduta di kelurahan Manggarai namun tidak bermakna 6. Hubungan antara jarak sumber air bersih terhadap septitank dengan kejadian diare pada baduta di kelurahan manggarai. @da hubungan bermakna antara jarak sumber air bersih ke septitank dengan kejadian diare pada baduta di kelurahan manggarai.. :. Hubungan antara perilaku dengan kejadian diare pada baduta di kelurahan manggarai. @da hubungan bermakna antara peerilaku memasak air hingga mendidih dan mencuci alat makan minum dengan air mengalir dengan kejadian diare pada baduta di kelurahan manggarai. 1.2 (ARAN
%(

". Meningkatkan upaya penyuluhan kepada masyarakat terutama ibu dengan baduta tentang pengetahuan tetang diare, penyebab diare, cara mengatasinya, dan terutama cara melakukan tindakan pencegahan terjadinya diare seperti memasak air sampai mendidih dan mencuci alat makan dan minum sebelum digunakan. &. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam kebersihan lingkungan dengan menggalakkan program kerja bakti untuk membersihkan jamban bersama minimal " minggu sekali antar (arga setempat, untuk menjaga dan memelihara serta terciptanya jamban sehat. %. Melakukan pemeriksaan kelayakan pada jamban apakah tetap sesuai dengan kriteria jamban sehat 3. Meningkatkan kerjasama dengan dokter muda, meningkatkan pembinaan kader agar lebih optimal dalam hal kegiatan pendataan dan penyuluhan untuk meningkatkan cakupan penduduk yang menggunakan jamban sehat khususnya

DA*TAR PU(TA!A ". WHO4)*$+,-, =oint /tatement E+linical Management of @cute DiarrheaS. 9he )nited *ation +hildren1s -und4 World Health Organi#ation, &''3 &. Kemenkes 8$, &'"". %anduan Sosialisasi Tatala*sana ,iare %ada -aduta, Direktorat =endral .engendalian .enyakit dan .enyehatan <ingkungan, =akarta
%'

%. Badan .enelitian dan .engembangan Kesehatan,. &'';. Riset .esehatan ,asar +Ris*esdas .re7alenso diare di $ndonesiaA =akarta. Departemen Kesehatan 8$ 3. -K)$, &''".-u*u A/ar &lmu %enya*it ,alam 0ilid && , ,disi Ketiga, Balai .enerbit -K)$, =akarta. 6. Widoyono, &''&, %enya*it Tropis Epidemiologi, %enularan, %encegahan dan %emberantasannya, ,disi Kedua, .enerbit ,rlangga, =akarta :. Kusuma(ati Oktania. Hubungan .erilaku Bersih dan /ehat Dengan Kejadian Diare .ada Baduta )sia "2% 9ahun /tudi Kasus Di Desa 9ego(anu Wetan Kecamatan 9ego(anu 0robogan. /emarang A /9$K,/ 9elogorejo. Tserial onlineU Tcited A "3 /eptember "'> ;. @disasmito Wiku. -aktor 8isiko Diare .ada Bayi Dan Baduta Di $ndonesia A /ystematic 8e7ie( .enelitian @kademik Bidang Kesehatan Masyarakat. =akarta A )ni7ersitas $ndonesia. Tserial onlineU Tcited A "3 /eptember &'"%U @7ailable -rom A httpA44journal.ui.ac.id4indeM.php4health4article4do(nload4&"&4&'>V >. Kemenkes. &''>. Keputusan mentri Kesehatan *omor >6&4Menkes4/K4H$$$4&''> tentang /trategi *asional /anitasi 9otal Berbasis Masyarakat. =akarta. Kemenkes. 5. /upariasa $D*, dkk. .enilaian /tatus 0i#i. .enerbit buku kedokteran ,0+A =akarta &''&. Hal 6:2:&. "'. .residen 8$. .eraturan .emerintah 8epublik $ndonesia *omor %% 9ahun &'"& tentang .emberian @ir /usu $bu ,ksklusifN .asal $ Ketentuan )mum @/$ ,ksklusif. @ccessed "; /eptember &'"%. @7ailable fromA httpA44(((.promkes.depkes.go.id4images4.eraturan2.emerintah2@/$.pdf "". Badan .usat /tatistik, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana *asional, Kementrian Kesehatan. /ur7ei Demografi dan Kesehatan $ndonesia /DK$! &'"&. @7ailable fromA httpA44(((.bkkbn.go.id4litbang4pusdu4Hasil?&'.enelitian4/DK$ ?&'&'"&4<aporan?&'.endahuluan?&'/DK$?&'&'"&.pdf. @ccessed "; /eptember &'"% "&. /emba 8D et al. @nalysis Maternal @geN 8elationship of 9he .resence of a Household $mpro7ed <atrine (ith Diarrhea and )nder -i7e +hild Mortality in $ndonesia. 9he @merican /ociety of 9ropical Medicine and Hygiene. &'"". .. 33%236' &'"%U. @7ailable -romA httpA44ejournal.stikestelogorejo.ac.id4indeM.php4ilmukepera(atan4article4do(nload4:54

60

"%. /astroasmoro / dkk. &'';. ,asar1,asar 2etodelogi %enelitian .linis Edisi 34 -ab 3 5sulan %enelitian, -ab 67 Variabel dan !ubungan antar Variabel, -ab 68 %er*iraan -esar Sampel. 0a*arta A .9 8ineka cipta. Hal &526;, &662&;>, %'&2%%". "3. World Health Organi#ation , &'"' . %rogress on Sanitation and ,rin*ing 9ater: '(6( 5pdate . 0ene7aA World Health Organi#ation "6. /hrestha /, @ihara B, Boden K, et al. @ccess to impro7ed (ater and its relationship (ith diarrhoea in Kathmandu Halley, *epalA a cross2sectional study. BM= Open &'"%N%Ae''&&:3. doiA"'.""%:4bmjopen2&'"&2''&&:3 ":. .rWss2XstWn @ , Bos 8 , 0ore - , Bartram = , &''> . Sa$er 9ater, -etter !ealth: Costs, -ene$its, and Sustainability o$ &nterventions to %rotect and %romote !ealth . 0ene7aA World Health Organi#ation. ";. <anata +- , Black 8, , &''>. Diarrheal diseases . /emba 8D , Bloem MW , eds. ;utrition and !ealth in ,eveloping Countries . /econd edition . 9oto(a, *= A Humana .ress , "%5 D ";>. ">. Olyfta, @sni.&'"'. Analisis .e/adian ,iare pada -aduta -aduta di .elurahan Tan/ung Sari .ecamatan 2edan Selayang Tahun '(6(. Medan. /kripsi )ni7ersitas /umatera )tara. httpA44repository.usu.ac.id4bitstream4pdf diakses pada tanggal "3 Oktober &'"% "5. Departemen Kesehatan 8$, %ro$il .esehatan &ndonesia '(6(. =akartaA Depkes 8$ &'"'. &'. Markum, @.H., &''&. -u*u A/ar &lmu .esehatan -aduta. =ilid ". =akartaA -K)$, pA&3. &". Badan .enelitian dan .engembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan 8$. &'';. Riset .esehatan ,asar +Ris*esdas . &&. /oemirat, =. &''&. .embuangan Kotoran dan @ir <imbah. 0adjah Mada )ni7ersity .ress, Bogyakarta. &%. Wibo(o. &''5. .embuangan Kotoran dan @ir <imbah. -akultas kedokteran hasanudin &3. /u(andono, @. dkk. &'';. /ur7ei Kesehatan 8umah 9angga. Balitbang Depkes 8$, =akarta. &6. /oemardji, =., &'':. .embuangan Kotoran dan @ir <imbah. ,pidemiologi <ingkungan. 0adjah Mada )ni7ersity .ress. &:. Wulandary, @njar .ur(idiana. &''5. Hubungan @ntara -aktor <ingkungan dan-aktor /osiodemografi Dengan Kejadian Diare .ada Baduta D$ Desa BlimbingKecamatan /ambirejo Kabupaten /ragen 9ahun &''5.
61

&;. /udijono, &''> .eranan @ir Bersih dan /anitasi dalam .emberantasan .enyakit Menular, fakultas kedokteran @irlangga.

<ampiran $ .<@* O- @+9$O* .O@ ! .,*B)<)H@* M,*0,*@$ H)B)*0@* =@MB@* /,H@9 D,*0@* K,=@D$@* D$@8, .@D@ B@D)9@ D$K,<)8@H@* M@*00@8@$ .,8$OD, /,.9,MB,82 OK9OB,8
6#

* O ".

K,0$@9@* .,8/$@.@* Menyusu n rencana kerja .endekat an intem

9)=)@*

/@/@8 @*

M,9OD,

9,M.@ 9

W@K 9)

B$@B @

Mempermudah pelaksanaan penjelasan program kerja

/eluruh at yang menggun akan jamban, baik jamban bersama maupun jamban yang ada dirumah masing masing

.resentasi

Wilayah keluraha n Manggar ai

Oktober s(ada &'"% na

masyarak dan diskusi

&.

pelaksanaan Melakukan penyuluhan

Memberikan informasi dan edukasi tentang jamban sehat, perilaku hidup bersih, dan sumber air bersih

/eluruh at yang menggun akan jamban, baik jamban bersama maupun jamban yang ada dirumah masing masing

.resentasi

Wilayah keluraha n Manggar ai

Oktob er &'"%

s(adan a

masyarak dan diskusi

63

%.

,7aluasi Melakukan sur7ey masyarakat di (ilayah kelurahan Manggarai melalui kuesioner dan melihat langsung lokasi jamban jamban

Mengetahui keberhasilan penyuluhan

/eluruh masyarak at yang menggun akan jamban, baik jamban bersama maupun jamban yang ada dirumah masing masing

Diskusi /ur7ey pencatatan

Wilayah keluraha n Manggar ai

/epte mber2 oktobe r &'"%

s(adan a

<ampiran $$ !ues $ner Res#$n)en Hu,ungan 'am,an (ehat )engan !eja) an D are Akut ) !elurahan Manggara 3 !e2amatan Te,et Per $)e 8kt$,er 2>13 N$m$r Res#$n)en @ !arakter st k Res#$n)en
6$

". *ama $bu &. )sia $bu

A YYYYYYYYYY A YYYYYYYYYY "! I&6 tahun &! O&6 tahun

%. .endidikan $bu

A YYYYYYYYYY "! 9idak sekolah &! 9idak tamat /D %! 9amat /D 3! 9idak tamat /M9@ 6! /M9@PP

3. .ekerjaan $bu

A "! Bekerja &! $bu 8umah 9angga49idak Bekerja

6. .enghasilan per bulan A YYYYYYYYYY "! I 8p. &.&''.''' &! C 8p. &.&''.''' !arakter st k Ba)uta ". *ama &. =enis Kelamin %. )sia A YYYYYYYYY... A ". <aki2laki A YYYYYYYYY... "! I " tahun &! "2& tahun 3. /tatus 0i#i "! Baik &! Kurang 6. .emberian @/$ ,ksklusif :. $munisasi b. )sia " bulan A B+0 c. )sia & bulan A Hep B&Y.., D.9".Y., .olio"Y.. d. )sia % bulan A Hep B%Y.., D.9&Y.., .olio&Y..
6%

&. .erempuan

A YYYYYYYYYY

Berat Badan A YYYYYYY.

A ". Ba A

&. 9idak

a. )sia ' bulan A Hep B".Y., .olio'Y..

e. )sia 3 bulan A Hep B3Y.., D.9%Y.., .olio%Y.. f. )sia 5 bulan A +ampakY.. "! <engkap &! 9idak lengkap 'am,an (ehat ". =enis =amban seperti apa yang terdapat dikeluarga andaA a. /endiri dengan tangki septik b. Kakus bersama c. Kakus cemplung &. Kriteria =amban /ehat yang terpenuhi oleh kondisi jamban keluarga, antara lainA a. 9idak mencemari air b. 9idak mencemari tanah permukaan c. Bebas dari serangga d. 9idak menimbulkan bau dan nyaman digunakan e. @man digunakan oleh pemakainya f. Mudah dibersihkan dan tak menimbulkan gangguan bagi pemakainya g. 9idak menimbulkan pandangan yang kurang sopan =a(aban boleh lebih dari "N Bila terpenuhi 6 dari ; kriteria diatas merupakan =amban /ehat ! (um,er A r Bers h ". /umber air apa yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari untuk kebutuhan minum dan memasakG "! .@M &!@ir tanah 'arak (um,er A r Bers h Terha)a# (e#t tank ". Berapakah jarak sumber air bersih terhadap septitank dan sistem pembuangan limbahG "! O"'meter &! I"'meter Per laku
66

A bila mendapat imunisasi sesuai dengan umur. A bila ada yang tidak terpenuhi

". @pakah $bu memasak air sampai mendidih dengan tanda adanya gelembung2 gelembung udara dan uap air pada air yang dimasak G "! Ba menggunakan dengan air yang mengalir G "! Ba D are ". @pakah baduta ibu mengalami buang air besar cair lebih dari % kali dalam sehari dalam % bulan terakhirG /ebutkan berapakali .............! "! Ba &. %. 3. 6. "!Ba "!Ba "!Ba "!Ba &! 9idak &! 9idak &! 9idak &! 9idak &! 9idak @pakah setiap buang air besar cair lebih dari satu gelas air mineralG @pakah buang air besar disertai oleh darahG @pakah buang air besar disertai oleh lendirG @pakah buang air besar disertai oleh ampasG &! 9idak &! 9idak &. @pakah $bu mencuci alat dan bahan makanan sebelum memasak atau saat

6&

You might also like