You are on page 1of 20

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 LATAR BELAKANG Dalam hidup sehari-hari, manusia tidak terpisah dengan makhluk lainnya baik hewan, tumbuhan maupun benda-benda mikroskopik seperti debu, tungau, serbuk bunga sampai berbagai makanan yang kita konsumsi sehari-hari seperti susu, telur, kacang-kacangan dan seafood. Alergi merupakan suatu reaksi abnormal yang terjadi di tubuh akibat masuknya suatu zat asing. Zat asing yang dinamakan alergen tersebut masuk ke dalam tubuh melalui saluran nafas (inhalan seperti debu, tungau, serbuk bunga. Alergen juga dapat masuk melalui saluran percernaan ( ingestan seperti susu, telur, kacang-kacangan dan seafood. Di samping itu juga dikenal alergen kontak yang menempel pada kulit seperti komestik dan perhiasan!enyebab "atal-gatal karena Alergi . #aat alergen masuk ke dalam tubuh, sistem imunitas atau kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan dengan membuat antibodi yang disebut $munoglobulin %. $munoglobulin % tersebut kemudian menempel pada sel mast (mast cell . !ada tahap berikutnya, alergen akan mengikat $munoglobulin % yang sudah menempel pada sel mast. $katan tersebut memicu pelepasan senyawa &istamin dalam darah. !eningkatan &istamin menstimulasi rasa gatal melalui mediasi ujung saraf sensorik. #enyawa &istamin yang teramat banyak juga bisa disebabkan oleh stress dan depresi. !engobatan gatal-gatal karena alergi dilakukan dengan jalan pemberian obat antihistamin yang banyak dijual secara bebas. %fek samping dari pemakaian obat diantaranya linglung, pusing, sembelit, sulit berkemih dan penglihatan kabur, namun

HISTAMIN DAN ANTI-HISTAMIN

jarang ada penderita yang mengalami hal tersebut. Dewasa ini terdapat obat antihistamin generasi terbaru yang tidak berefek sedatif (mengantuk dan beraksi lebih lama, namun harganya lebih mahal dan harus ditebus dengan resep dokter. #esungguhnya pemakaian obat antihistamin hanya menghilangkan gejala alergi dan menghindari serangan yang lebih besar di masa mendatang, tidak menyembuhkan alergi. 'ika penderita kontak lagi dengan alergen, maka alergi akan muncul kembali. (leh karena itu, yang terbaik untuk mengatasi alergi adalah dengan menghindari kontak dengan alergen, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta menjauhi stress.

1.2 TUJUAN DAN MANFAAT ). *ahasiswa mengetahui pengertian histamin dan anti-histamin +. *engetahui reseptor yang terlibat pada histamin dan anti-histamin ,. *engetahui farmakodinamik, faramakokinetik, indikasi, efek samping dan lain-lain masing masing obat. 1.3 RUMUSAN MASALAH ). Apa yang dimaksud dengan histamin dan antihistamin +. Apa sajakah reseptor yang terlibat pada histamin dan antihistamin ,. -agaimana farmakodinamikm farmakokinetik, indikasi histamin dan antihistamin

HISTAMIN DAN ANTI-HISTAMIN

BAB II PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN HISTAMIN &istamin atau beta-imidazoliletilamin atau .(+-aminoetil -imidazol adalah senyawa jenis amin yang terlibat dalam tanggapan imun lokal, selain itu senyawa ini juga berperan dalam pengaturan fungsi fisiologis di lambung dan sebagai neurotransmitter. !ada awalnya histamin besrta asetilkolin memiliki persamaan dalam sejarahnya, yaitu disintesis secara kimia sebelum diketahui sifat biologiknya,

keduanya disintesa dari ekstraksi ergot. &istamin dibangun dari substansi kimia asam amino histidin oleh pengaruh enzim histidin dekarboksilase. #ebagai tanggapan tubuh terhadap patogen, maka tubuh memproduksi histamin di dalam basofil dan sel mast, dengan adanya histamin maka terjadi peningkatan permeabilitas kapiler-kapiler terhadap sel darah putih dan protein lainnya. &al ini akan mempermudah sel darah putih dalam memerangi infeksi di jaringan tersebut. -eberapa fungsi pengaturan di dalam tubuh juga telah ditemukan berkaitan erat dengan kehadiran histamin. &istamin dilepaskan sebagai neurotransmitter. Aksi penghambatan reseptor histamin &) (antihistamin &) menyebabkan mengantuk. #elain itu ditemukan pula bahwa histamin juga dilepaskan oleh sel-sel mast di organ genital pada saat terjadi orgasme.

HISTAMIN DAN ANTI-HISTAMIN

!asien penderita schizophrenia ternyata memiliki kadar histamin yang rendah dalam darahnya. &al ini mungkin disebabkan karena efek samping dari obat antipsikotik yang berefek samping merugikan bagi histamin, contohnya /uetiapine. Ditemukan pula bahwa ketika kadar histamin kembali normal, maka kesehatan pasien penderita schizophrenia tersebut juga ikut membaik.

"ambar ikatan kimia histamin 2.2 ANATOMI FISIOLOGI &istamin bereaksi dengan reseptor spesifik pada berbagai jaringan target, resptor histamin umumnya disebut &istamin ) ( &) dan &istamin + ( &+ . !engaruh histamin pada organ tergantung pada fungsi sel dan rasio &)0 &+ &istamin bekerja dengan cara berikatan dengan reseptor histamin di sel. Ada . jenis reseptor histamin yang telah diidentifikasi, yakni0 a) Resepto H!sta"!# H1 1eseptor ini ditemukan di jaringan otot, endotelium, dan sistem syaraf pusat. -ila histamin berikatan dengan reseptor ini, maka akan mengakibatkan 2asodilasi,

HISTAMIN DAN ANTI-HISTAMIN

bronkokonstriksi, nyeri, gatal pada kulit. 1eseptor ini adalah reseptor histamin yang paling bertanggungjawab terhadap gejala alergi.

$) Resepto H!sta"!# H2 Ditemukan di sel-sel parietal. 3inerjanya adalah meningkatkan sekresi asam lambung.

%) Resepto H!sta"!# H3 -ila aktif, maka akan menyebabkan penurunan penglepasan neurotransmitter, seperti histamin, asetilkolin, norepinefrin, dan serotonin.

&) Resepto H!sta"!# H' !aling banyak terdapat di sel basofil dan sumsum tulang. 'uga ditemukan di kelenjar timus, usus halus, limfa, dan usus besar. !erannya sampai saat ini belum banyak diketahui.

2.3 FARMAKODINAMIK Pa&a s!ste" Ka &!o(as)*+a a 4erjadinya dilatasi kapiler sehingga terjadi kemerahan dan rasa panas di wajah ( blushing area , pengaruh &) lebih kuat dan cepat dibading &+ b !ermeabilitas kapiler, histamin meningkatkan permeabilitas kapiler yang menjadi efek sekunder terhadap pembuluh darah kecil, akibatnya protein dan plasma keluar ke ruangan ekstrasel dan menimbulkan udem, efek ini jelas terjadi pada reeseptor &)

HISTAMIN DAN ANTI-HISTAMIN

4riple response, bila disuntikan intra dermal akan timbul tiga tanda khas yaitu0 bercak merah setempat di sekeliling tempat suntikan, 5lare yaitu bercak menyebar )-,cm dari bercak awal dengan warna lebih terang, udem setempat pada lokasi penyuntikan

!embuluh darah besar, histamin cenderung menyebabkan konstriksi pembuluh darah besar yang intensitasnya berbeda antara berbagai spesies, kadang menutupi efek dilatasi kapiler sehingga justru terjadi resistensi perifer

'antung, histamin mempengaruhi elektrisitas dan kontraktilitas jantung. &istamin mempengaruhi depolarisasi diastole di nodus #A sehingga frekwensi denyut meningkat, memperlambat konduksi A6 dan meningkatkan otomatisitas sehingga rawan terjadi aritmia pada dosis besar. 7mumnya reseptor yang bekerja adalah &), kecuali konduksi A6 bekerja dengan &+

4ekanan darah, efek 2asodilatasi kapiler mengakibatkan penurunan tekanan darah secara sistemik sehingga diwaspadai terjadinya syok pada pemakaian histamin dosis besar

Pa&a otot Po+os #o# (as)*+a &istamin merangsang atau menghambat kontraksi otot polos, kontraksi terjadi karena akti2asi &) sedangkan relaksasi terjadi akibat akti2asi &+, efek yang jelas terjadinya bronkokonstriksi pada penderita asma

Pa&a Ke+e#,a e)so) !# &istamin dalam dosis rendah akan klebih berpengaruh pada asam lambung daripada tekanan darah, blokade pada reseptor &+ tidak hanya menurunkan produksi asanm lambung tetapi juga mengurangi efek gastrin atau akti2itas 2agal

HISTAMIN DAN ANTI-HISTAMIN

Pa&a U,*#- s.a a/ se#so !s 4erjadinya nyeri dan gatal seperti efek flare sebagai akibat refleks akson, ini merupakan cara kerja &) dengan merangsang ujung saraf sensoris Pa&a "e&*+a a& e#a+ &a# -a#-+!a &istamin dalam dosis besar juga merangsang sel kromafin medula adrenal dan sel ganglion otonom

2.' HISTAMIN ENDOGEN DAN EKSOGEN ). &$#4A*$8 %8D("%8 &istamin berperan penting dalam respon fisiologis dan patologis terutama pada anafilaksis, alergi, trauma dan syok, histamin juga sebagai mediator sekresi cairan lambung dan mungkin berperann dalam regulasi mikroserkular &istamin endogen terdapat di hampir semua jaringan tubuh mamalia, semua sel mamalia memprodoksi histamin, misalnya leukosit dapat membentuk histamin dari histidin, enzim pembentuknya disebut 9- histidin dekarboksilase. !roduksi dan akti2asi terjadi pada mast cell dan basofil. 5ungsi histamin endogen antara lain0 a b reaksi anafilaksis dan alergi pelepasan histamin oleh zat kimia dan obat, beberapa zat bersifat antigenik sehingga mengakti2asi mast cell dan basofil, zat tersebut diantaranya enzim kimotripsin lipase, beberapa su face acti!e agents seperti detergen, garam empedu , racun atau endotoksin, polipeptida alkali, zat deng berat molekul tinggi, zat bersifat basa seperti morfin, kodein , antibiotik dan media kontras

HISTAMIN DAN ANTI-HISTAMIN

"

pelepasan histamin oleh sebab lain, seperti radiasi, thermal, fisik atau mekanik cukup dapat mengakti2asi nast cell untuk melepoaskan histamin

d e

pertumbuhan dan perbaikan jaringan sekresi cairan lambung

+. &$#4A*$8 %3#("%8 &istamin ini diperoleh dari daging dan bakteri dalam ususs yang membentuk histidin dan histamin #a ma$o$ineti$ histamin eksogen terjadi dalam dua jalur yaitu metilasi oleh histamin :8-metil transferase menjadi 8- metilhistamin, deaminasi oleh histaminase atao diaminooksidase yang non spesifik menjadi asam imidazol asetat Into$si$asi jarang terjadi namun gejala yang umum adalah 2asodilatasi, tekanan darah turun sampai syok, gangguan penglihatan dan sakit kepala ( histamin cepalgia Sediaan berupa histamin fosfat injeksi ;,+<= atau ;,== mg>ml, dengann indikasi sebagi berikut 0 a b c d !enetapan kemampuan asam lambung ( stress test pada lambung 4es integritas serabut syaraf sensoris 4es reakti2itas bronkus Diagnosis feokrositoma

2.0 ANTI HISTAMIN a. A#t! 1!sta"!# pe#-1a"$at esepto H1 2 AH1 )

HISTAMIN DAN ANTI-HISTAMIN

Antihistamin ini biasanya digunakan untuk mengobati reaksi alergi, yang disebabkan oleh tanggapan berlebihan tubuh terhadap alergen (penyebab alergi , seperti serbuk sari tanaman. 1eaksi alergi ini menunjukkan penglepasan histamin dalam jumlah signifikan di tubuh. #a ma$o$ineti$ secara umum yaitu antagonisme &istamin &) yang mempengaruhi otot polos terutama bronkus, permeabilitas kapiler yaitu untuk mengurangi udem, untuk reaksi anafilaksis dan alergi, pada kelenjar eksokrin A&) mempengaruhi sekresi sali2a dan eksokrin lain akibat histamine, pada susunan saraf pusat dapat merangsang atau menghambat ##! umumnya terjadi kantuk atau sedasi pada pemakaian A&), antikolinergik nemun tidak memadai untuk dosis terapeutik, anestesi local yaitu beberapa jenis antihistamin dapat bersifat anestetik seperti prometazin dan pirilamin 'enis obat dan golongannya adalah sebagai berikut a %4A8(9A*$8 contohnya difenhidramin &?l0 kapsul += dan =;mg injeksi ); mg>ml, Dimenhidrinat0 tablet =;mg injeksi =;mg>ml, karbinoksamin maleat 0 tablet . mg, elisir =mg>ml b %4$9%8 D$A*$8 contohnya 4ripelenamin &?l 0 tablet +=,=; mg atau krem +@ salep +@, 4ripelenamin #itrat , pirilenamin maleat c A93$9A*$8 contohnya bromfenramin maleat, klorpenramin maleat 0 tablet . mg, sirup +,=mg>ml, deksbromfenramin maleat d !$!%1AZ$8 contohnya klorsiklin &cl, #ilklisin &cl, #iklisin laktat, mekliosin &cl, &idroksizin &?l

HISTAMIN DAN ANTI-HISTAMIN

&

5%8(4$AZ$8 contohnya prometazin &?l 0 tablet )+,=mg, +=mg, =;mg injeksi +=-=;mg>=ml supositoria +=mg,=;mg A metdilazin &?l tablet .mg atau sirup .mg>=ml

!$!%1$D$8 ( A84$&$#4A*$8 8(8 #%DA4$5 astemizol, loratadin

contoh terfenadin,

9ain lain contohnya azatadin, siproheptadin, mebhidrolin napadisilat

Nas!$ A#t!1!sta"!# H1 &a+a" T*$*1 !emberian antihistamin &) secara oral bisa diabsorpsi dengan baik dan mencapai konsentrasi puncak plasma rata-rata dalam + jam. $katan dengan protein plasma berkisar antara <B-CC@. #ebagian besar antihistamin &) dimetabolisme melalui he'atic mic osomal mi(ed-function o()genase s)stem. 3onsentrasi plasma yang relatif rendah setelah pemberian dosis tunggal menunjukkan kemungkinan terjadi efek lintas pertama oleh hati. Daktu paruh antihistamin &) sangat ber2ariasi. 3lorfeniramin memiliki waktu paruh cukup panjang sekitar +. jam, sedang akri2astin hanya + jam. Daktu paruh metabolit aktif juga sangat berbeda jauh dengan obat induknya, seperti astemizole ),) hari sementara metabolit aktifnya, N-

desmeth)lastemi*ole, memiliki waktu paruh C,= hari. &al inilah yang mungkin menjelaskan kenapa efek antihistamin &) rata-rata masih eksis meski kadarnya dalam darah sudah tidak terdeteksi lagi. Daktu paruh beberapa antihistamin &) menjadi lebih pendek pada anak dan jadi lebih panjang pada orang tua, pasien disfungsi hati, danm pasien yang menerima ketokonazol, eritromisin, atau penghambat mic osomal o()genase lainnya.

HISTAMIN DAN ANTI-HISTAMIN

1+

I#&!)as! Antihistamin generasi pertama di-a'' o!e untuk mengatasi hipersensitifitas, reaksi tipe $ yang mencakup rhinitis alergi musiman atau tahunan, hinitis !asomoto , alergi konjunkti2itas, dan urtikaria. Agen ini juga bisa digunakan sebagai terapi anafilaksis adju2an. Difenhidramin, hidroksizin, dan prometazin memiliki indikasi lain disamping untuk reaksi alergi. Difenhidramin digunakan sebagai antitusif, slee' aid, anti-parkinsonism atau motion sic$ness. &idroksizin bisa digunakan sebagai premedikasi atau sesudah anestesi umum, analgesik adju2an pada pre-operasi atau prepartum, dan sebagai anti-emetik. !rometazin digunakan untuk motion sic$ness, pre- dan postoperati2e atau o,stet ic sedation. Ta$+e 1. I#&!)as! Ge#e as! Pe ta"a .a#- D!a)*! FDA D *- Na"e Batas Us!a I#&!)as! Kate-o ! Ke1a"!+a# Azatadine Azelastine -rompheniramine ?hlorpheniramine ?lemastine ?yproheptadine DeGchlorpheniramine &ydroGyzine !romethazine E )+ tahun E , tahun E F tahun E + tahun E F tahun E + tahun E + tahun !A1, #A1, ?7 !A1, #A1, 61, A? A1, &1 4ype ) A1 !A1, #A1, ?7 !A1, #A1, ?7 !A1, #A1, ?7 ? ? -

-isa diberikan !ruritus, sedasi, analgesia, ? H F tahun E + years old anti-emetik &1 4ype ), #edation, ? *otion sickness, -

4ripelennamine

E ) bulan

Analgesia !A1, #A1, ?7

HISTAMIN DAN ANTI-HISTAMIN

11

I!A1 J perennial allergic rhinitis, #A1 J seasonal allergic rhinitis, ?7 J chronic urticaria, &1 4ype ) J hypersensiti2ity reaction type ), A1 J allergic rhinitis, 6*1 J 2asomotor rhinitis, A? J allergic conjuncti2itis Ta$+e 2. I#&!)as! A#t!1!sta"!# Ge#e as! II 3 III .a#- &!a)*! FDA Na"a O$at Batas Us!a I#&!)as! Kate-o ! Ke1a"!+a# ?etirizine E + tahun !A1, #A1, ?$7 5eGofenadine 9oratadine Desloratadine E F tahun E + tahun E )+ tahun #A1, ?$7 #A1, ?$7 !A1, #A1, ?$7 ? ?

I!A1 J perennial allergic rhinitis, #A1 J seasonal allergic rhinitis, ?$7 J chronic idiopathic urticarial

Ko#t a!#&!)as! a Antihistamin gene asi 'e tama0 hipersensitif terhadap antihistamin khusus atau terkait secara struktural, bayi baru lahir atau premature, ibu menyusui, na o--angle glaucoma, stenosing 'e'tic ulce , hipertropi prostat

simptomatik, ,ladde nec$ o,st uction, penyumbatan ')lo oduodenal, gejala saluran napas atas (termasuk asma , pasien yang menggunakan monoamine o(idase inhi,ito (*A($ , dan pasien tua. b Antihistamin gene asi $edua dan $etiga 0 hipersensitif terhadap antihistamin khusus atau terkait secara struktural. E/e) Sa"p!#a. Antihistamin /ene asi 0e tama0 ). Alergi : fotosensiti2itas, shock anafilaksis, ruam, dan dermatitis +. 3ardio2askular : hipotensi postural, palpitasi, refleks takikardia, trombosis 2ena pada sisi injeksi ($6 prometazin HISTAMIN DAN ANTI-HISTAMIN 12

,. #istem #araf !usat - drowsiness, sedasi, pusing, gangguan koordinasi, fatigue, bingung, reaksi eGtrapiramidal bisa saja terjadi pada dosis tinggi. .. "astrointestinal - epigastric distress, anoreksi, rasa pahit (nasal spray =. "enitourinari : urinary fre/uency, dysuria, urinary retention1espiratori : dada sesak, wheezing, mulut kering, epitaksis dan nasal burning (nasal spray ,. Antihistamin /ene asi 1edua Dan 1etiga 0 ). Alergi : fotosensiti2itas, shock anafilaksis, ruam, dan dermatitis. +. ##! : mengantuk> drowsiness, sakit kepala, fatigue, sedasi ,. 1espiratoriII - mulut kering .. "astrointestinalII - nausea, 2omiting, abdominal distress (cetirizine, feGofenadine I%fek samping ##!sebanding dengan placebo pada uji klinis, kecuali cetirizine yang tampak lebih sedatif ketimbang placebo dan mungkin sama dengan generasi pertama. II%fek samping pada respiratori dan gastrointestinal lebih jarang dibanding generasi pertama. I#te a)s! O$at Precipitant Drug Antihistamin Object Drug Effect Alkohol, depresan *enambah ##! efek depresan

##! dan efek lebih kecil pada antihistamin generasi kedua dan ketiga.

Antifungi Antibiotik

Azole *akrolida

dan loratadine, 0 desloratadine

*eningkatkan kadar plasma o,2ect d ug

azithromycin,

HISTAMIN DAN ANTI-HISTAMIN

13

clarithromycin, erythromycin, fluconazole,

itraconazole, ketoconazole, miconazole ?imetadine 9e2odopa MAOIs0 phenelzine, loratadine promethazine Antihistamin isocarboGazid, generasi pertama *eningkatkan kadar plasma o,2ect d ug *enurunkan efek le2odopa -isa memperlama dan memperkuat efek

tranylcypromine

antikolinergik dan sedati2e antihistamin, sehingga bisa terjadi hipotensi dan efek samping ekstrapiramidal

P otease ritona2ir,

I#1!$!to s0 Antihistamin indina2ir, generasi

*eningkatkan kadar plasma

pertama, o,2ect d ug *eningkatkan kadar plasma o,2ect d ug

sa/uina2ir, nelfina2ir loratadine Se oto#!# Re*ptat)e Antihistamin I#1!$!to s fluoGetine, nefazodone, sertraline $.A#ta-o#!s Resepto H!sta"!# H2 2SSRIs)4 generasi pertama flu2oGamine, paroGetine,

1eseptor histamin &+ ditemukan di sel-sel parietal. 3inerjanya adalah meningkatkan sekresi asam lambung. Dengan demikian antagonis reseptor &+ (antihistamin &+ dapat digunakan untuk mengurangi sekresi asam lambung, serta

HISTAMIN DAN ANTI-HISTAMIN

14

dapat pula dimanfaatkan untuk menangani peptic ulcer dan penyakit refluks gastroesofagus. "olongan anti histamin &+ #imetidine dan ranintidin #ecara farmakodinamin golongan ini menghambat reseptor &+ secara selektif dan re2ersibel, perangsangan &+ akan merangsang sekresi cairan lambung, obat ini tidak berpengaruh pada reseptor &+ lainya dan tidak efektif pada pengaruh muskarinik. #imetidin dan ranintidin dapat mengurangi jumlah ion hidrogen pada asam lambung #a ma$on$ineti$ obat simetidin secara umum bioa2iabilitasnya sekitar <; @ pada pemberian oral sama seperti $* dan $6, absorbsi simetidin terjadi setelah F;-C; menit dengan waktu paruh + jam 1anintidin memiliki bioa2iabilitas sekitar =;@ dengan waktu paruh sekitar ),< -, jam. 3fe$ sam'ing 0 nyeri kepala, malaise, mual, diare, konstipasi, ruam kulit, prutritus, kehilangan libido dan impoten Inte a$si o,at dengan antasida dan metoklopramid akan mengurangi bioa2iabiliotas sebayak +;-,;@, hambatan penyerapan saat diberikan dengan ketokonazol, beberapa obat dipengaruhi metabolismenya antara lain golongan warfarin, karbamazepin, fenitoin, diazepam, propanolol, metoprolol dan imipramin Indi$asi yang utama untuk tukak peptik, pemelihraan pada tukak duodenum, pencegahan tukak lambung.

HISTAMIN DAN ANTI-HISTAMIN

15

Sediaan simetidin terdiri atas +;;,,;; dan .;;mg tablet, sirup ,;;mg>=ml. $njeksi ,;;mg>+ml sedangkan ranintidin dalam bentuk tablet )=;mg dan injeksi +=mg>+ml. 5amotidine #a ma$odinami$ famotidin sama seperti A&+ lain yaitu menghambat sekresi asam lambung dalam keadaan basal, malam dan stimulasi pentagastrin. 5amotidin , kali lebih potensial simetidin dan +; kali dari ranintidin Indi$asi paling efektif untuk tukak duodenum dan tukan lambung setelah B minggu pengobatan sebanding dengan ranitidin dan simetidin $nteraksi dengan obat lain belum ditemukan, %fek samping lebih jarang terjadi, kadang ditemukan pusing, konstiopasi dan diare. #a ma$o$ineti$ famotidin mencapai puncak plasma + jam setela pemberian oral, dengan waktu paruh ,-B jam dan bioa2iabilitas .;-=;@. Dosis pemberian yaitu .;mg sekali per hari saat akan tidur untuk terapi tukak duodenum, pada tukak peptik +; mg saat akan tidur, pada sindroma zolingger ellison dianjurkan per oral +; mg setiap F jam 8izatidine #a ma$odinami$ obat ini kurang lebih sama potensiasinya denga ranintidin, untuk indikasi gangguan asam lambung, penyembuhan tukak duodenum, refluk esofagus dan sindrom zolingger elison, kurang lebih sama denga ranintidin 3fe$ sam'ing jarang terjadi, kadang terjadi gangguan saluran cerna dan peningkatan kadar serum asam urat

HISTAMIN DAN ANTI-HISTAMIN

16

4ioa!ia,ilitas oral sebesart C;@ dan tidak mempengaruhi respon kolinergik, kadar puncak plasma tercapai dalam) jam dengan waktu paruh ),= jam dan masa kerja ); jam. Dosis aktif untuk tukak duodenum adalah ,;;mg sekali sehari atau )=; mg dua kali perhari.

BAB III PENUTUP 3.1 SIMPULAN !eningkatan &istamin menstimulasi rasa gatal melalui mediasi ujung saraf sensorik. #enyawa &istamin yang teramat banyak juga bisa disebabkan oleh stress dan depresi. !engobatan gatal-gatal karena alergi dilakukan dengan jalan pemberian obat antihistamin yang banyak dijual secara bebas. #esungguhnya pemakaian obat antihistamin hanya menghilangkan gejala alergi dan menghindari serangan yang lebih besar di masa mendatang, tidak menyembuhkan alergi. Antihistamin adalah obat yang dapat mengurangi atau menghilangkan kerja histamin dalam tubuh melalui mekanisme penghambatan bersaing pada reseptor &), &+ dan &,.

HISTAMIN DAN ANTI-HISTAMIN

1"

%fek antihistamin bukan suatu reaksi antigen antibodi karena tidak dapat menetralkan atau mengubah efek histamin yang sudah terjadi. Antihistamin pada umumnya tidak dapat mencegah produksi histamin. Antihistamin bekerja terutama dengan menghambat secara bersaing interaksi histamin dengan reseptor khas.

Antihistamin sebagai penghambat dapat mengurangi degranulasi sel mast yang dihasilkan dari pemicuan imunologis oleh interaksi antigen $g%.

3.2 SARAN #ebaiknya, alergi dapat dihindari dengan cara-cara berikut ini. &indari pemicu alergi, misalnya makanan atau obat. ?ari tahu komposisi atau kandungan makanan atau obat. -iasakan membaca label yang tertera di luar kemasan. 'ika anak Anda alergi makanan tertentu, kenalkan jenis makanan baru dalam porsi kecil sehingga Anda dapat mengetahui reaksi alerginya. !enderita alergi sebaiknya selalu membawa kartu atau daftar jenis alergi atau alergen yang dideritanya. #impan dalam dompet untuk keadaan darurat. #elalu bawa obat anti alergi sesuai rekomendasi dokter Anda.

HISTAMIN DAN ANTI-HISTAMIN

1%

DAFTAR PUSTAKA Anang %ndaryanto, Ariyanto &arsono, 0 os'e$ 0 o,ioti$ dalam 'encegahan ale gi melalui indu$si a$tif tole ansi imunologis5 Di2isi Alergi $munologi5 -agian>#*5 #urabaya. Anonym.1-Histamin6http0>>www.scribd.com>doc>==<B=,C)> (diakses pada tanggal ,) oktober +;)+ Anonym. Anthistamin6'df .http0>>www.uni2med.org>wp-content>uploads>+;))>;+> $lmu 3esehatan Anak 53-7nair>1#7 Dr.#oetomo

(diakses pada tanggal ); desember +;), Anonym.Histamin-me$anisme60df6 http 0www.&istamin-mekanisme.htm (diakses pada tanggal ) desember +;), -aratawidjaja, 3arnen ". +;;F. Imunologi Dasa 3disi 1e Tu2uh. -alai !enerbit 537$0 'akarta -rooks, "eo 5. -utel, 'anet #. *orse, #tephen A. +;;=. Mi$ o,iologi 1edo$te an 3disi 21. 'akarta0 #alemba *edika.

HISTAMIN DAN ANTI-HISTAMIN

1&

-udi, $mam. +;;B. 0ema$aian Antihistamin 0ada Ana$ 5 53-7#7. "atotadinugroho. Histamin6''t6 http 0 www. weebly.com>uploads>.>,>B>;> (diakses pada tanggal )C desember +;), 3resno, #iti -oedina. +;;). $munologi 0 Diagnosis dan !rosedur 9aboratorium. 'akarta0 537$ 1engganis, $ris. Kunihastuti, -uku Ajar $lmu !enyakit Dalam 'ilid $ %disi $6. 'akarta0 !usat !enerbitan Departemen $lmu !enyakit Dalam 537$. #. ganiswara, )CCB. #a ma$ologi Dan Te a'i, 53 7$, 'akarta0 #ukandar, %lin Kulinah, $#( 5armakoterapi. +;;B. 'akarta0 !4. $#5$

HISTAMIN DAN ANTI-HISTAMIN

2+

You might also like