You are on page 1of 3

ANALISIS DATA 1.

Mendengarkan Suara Jantung Kegiatan praktikum kali ini adalah kegiatan mendengarkan suara dalam tubuh atau disebut dengan austikulasi, lebih spesifiknmya mendengarkan suara denyut jantung dengan objek pengamatan katub mitral.Subyek yang diminta untuk percobaan tahap ini adalah perempuan. Dengan cara Menempelkan bel stetoskop pada dada subyek, pada ruang sela iga ke 5 disebelah kiri sternum dekat putting susu kiri. Pada saat pengamat mendengarkan suara jantung subyek, terdengar suara seperti lup-dup-lup-dup dan seterusnya. ). Secara normal, katup mitral (bikuspidalis) terbuka sedikit lebih cepat sebelum katup trikuspidalis. Katup mitral dapat didengar lebih jelas bila stetoskop ditempatkan di atas apeks jantung, yaitu kira-kira pada ruang sela iga ke 5. Sedangkan katup trikuspidalis dapat didengar bila stetoskop digeser ke daerah agak tengah di sebelah pinggir kiri sternum. Pada percobaan ini interval waktu istirahat antara lup-dug dan ini interval waktu istirahat antara dup lup.Berdasarkan penghitungan yang dilakukan, rerata interval waktu istirahat antara lupdup adalah 1,18 dan rerata interval waktu istirahat antara dup lup, adalah 0,51 Perlakuan selanjutnya adalah mendengarkan katub semilunar , subjek diminta menarik nafas dalam-dalam dengan pelan , kemudian stetoskop dipindahkan secara horisontal ke kiri sternum tepatnya di ruang sela iga ke-2. Dari hasil pengamatanm diperoleh pengamatan, bahwa ketika menarik napas dalam-dalam sura denyut jantung semakin cepat dan keras dan ketika menghembuskan nafas suara denyut semakin lambat.

PEMBAHASAN 1. Mendengarkan Suara Jantung Denyut jantung adalah jumlah denyutan jantung per satuan waktu (biasanya per menit). Denyut jantung didasarkan pada jumlah kontraksi ventrikel (bilik bawah jantung). Denyut jantung mungkin terlalu cepat (takikardia) atau terlalu lambat (bradikardia). Bunyi jantung adalah bunyi yang disebabkan oleh proses membuka dan menutupnya katup jantung akibat adanya getaran pada jantung dan pembuluh darah besar. Bunyi jantung dikenal juga sebagai suara jantung. Bunyi jantung normal pada dasarnya dapat dibedakan menjadi bunyi jantung pertama (S1) dan bunyi jantung kedua (S2). Bunyi jantung pertama (S1) muncul akibat 2 penyebab yaitu : penutupan katub atrioventrikular (katub mitral dan trikuspidalis) dan kontraksi

otot-otot jantung. Bunyi jantung kedua disebabkan dari penutupan katub semilunaris (katub aorta dan pulmonal). Bunyi jantung pertama memiliki frekuensi yang lebih rendah dan waktu yang sedikit lebih lama dibandingkan dengan bunyi jantung kedua. Bunyi jantung kedua memiliki frekuensi nada yang lebih tinggi dan memiliki intensitas yang maksimum di daerah aorta (Burnside, 1995). Auskultasi adalah suatu cara untuk mendengarkan bunyi jantung dengan stetoskop. Dalam keadaan normal terdengar dua bunyi jantung melalui sebuah stetoskop selama setiap siklus jantung. Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah, selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung. Kedua atrium jantung dapat berkontraksi dan relaksasi secara bersamaan, . Suara denyut jantung terutama datang dari bergolaknya darah yang disebabkan oleh menutupnya katup jantung. Pada setiap siklus jantung hanya suara jantung pertama dan kedua yang cukup keras didengar melalui stestoskop. Suara pertama yang terdengar adalah suara lup lebih keras dan sedikit lebih panjang daripada suara yang kedua. Suara lup ini dihasilkan dari gerak balik darah yang menutup katup atrioventrikular segera setelah sistol ventrikel mulai. Suara kedua lebih pendek dan tidak sekeras suara pertama yaitu suara dup, suara ini adalah akibat gerak balik darah menutup katup semilunar pada diastol ventrikel, sedangkan waktu antara suara jantung kedua dengan suara jantung pertama berikutnya kira-kira dua kali lebih lama dari pada waktu antara suara jantung pertama dengan suara jantung kedua dalam satu siklus (Soewolo dkk, 2003). Diantara bunyi kedua dan bunyi pertama dari siklus selanjutnya terdapat satu periode istirahat yang lamanya dua kali daripada periode istirahat antara bunyi pertama dan bunyi kedua dalam satu siklus. Dengan demikian, siklus jantung dapat didengarkan sebagai lub, dup, istirahat; lub, dup, istirahat; lub, dup, istirahat; dan seterusnya. Pada praktikum data, .Berdasarkan penghitungan yang dilakukan, rerata interval waktu istirahat antara lup-dup adalah 1,18 dan rerata interval waktu istirahat antara dup lup, adalah 0,51 Denyut jantung secara lengkap terdiri atas kontraksi atrium, relaksasi atrium dan kontraksi ventrikel serta relaksasi ventrikel. Pada manusia satu denyutan jantung secara lengkap memerlukan waktu sekitar 0,8 detik sehingga jumlah denyutan per satu menit (laju denyut jantung) sekitar 75 kali. Secara teoritis, semakin banyak darah yang masuk ke jantung, semakin banyak pula darah yang akan dikeluarkan dari jantung. Menurut Soewolo (2003) pada

umumnya laju denyut jantung hewan yang bertubuh kecil lebih tinggi dari pada hewan yang bertubuh besar. Pada perlakuan selanjutnya,yaitu pengamatan suara katub semilunar. Sama dengan pada katup mitral dan trikuspidalis, pada katup semilunar juga terdapat desinkronisasi penutupan katup. Katup semilunar aortik secara normal mengatup dengan bunyi keras lebih dulu daripada katup semilunar pulmonari.ketika menarik nafas dalam-dalam terjadi aktifitas yang lebih tinggi sehingga jantung bekerja lebih tinggi, sehingga suara denyutnya semakin cepat dank eras, sedangkan ketika menghembuskan nafas,terjadi penurunan aktifitas, sehingga kontrasi jantung lebih renadah disbanding ketika menarik nafas, maka sura denyut semakin lambat dan rendah.

You might also like