You are on page 1of 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN HIPOTIROIDISME-MIKSEDEMA

Dosen pembimbing : M.Rasyid, S.Kep.Ns

Disusun oleh ; Erni Hermiyani Hairunnisa Harun Arrasyid Hasrah Helmiah

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH BANJARMASIN PROGRAM D III KHUSUS RUMAH SAKIT 2004

HIPOTIROIDISME ANATOMI Kelenjar tiroid tumbuh dari invaginasi dasar faring, yang terjadi pada minggu keempat kehamilan. Primordial kelenjar tiroid bermigrasi kearah kaudal dan bergabung dengan sebagian dari kantong faring keempat. Kelenjar paratiroid tumbuh dari kantong faring ketiga dan keempat. erat rata!rata kelenjar tiroid kira!kira "# gram dan terletak di sepertiga ba$ah leher, kelenjar ini menutupi sebagian trakea antar %in%in trakea pertama sampai kelima. Kelenjar ini juga berhubungan dengan kartilago krokoid dan ala tiroid. Kelenjar tiroid ditutupi oleh otot melingkar infra tiroid dan terdiri dari dua bentuk lobus berbentuk lonjong. Kedua lobus tiroid dihubungkan oleh suatu jembatan jaringan yang disebut isthmus tiroid yang biasanya menutupi %in%in trekea kedua dan ketiga. Kadang ditemukan lobus primordialis yang tumbuh dari isthmus keatas sibagian depan laing. &iroid terdiri dari sejumlah asinus atau folikel. &iap folikel yang berbentuk bulat dikelilingi oleh suatu sel yang mengandung bahan yang mirip protein yang pada pulasan akan ber$arna merah jambu, dan disebut koloid. ila kelenjar dalam keadaan inaktif, folikel akan menjadi amat banyak, folikel akan menjadi besar dan sel!sel yang mengelilingi gepeng. ila menjadi aktif, folikel tampak ke%il. Kelenjar tiroid ganyak mengandung pembuluh darah, dn tiroid merupakan salah satu organ tubuh manusia dengan kesepatan arus darah pergram jaringan tertinggi. Perdarahan kelanjar tiroid berasal dari arteri karotis eksterna yang membentuk arteri tiroid superior sebagai %abang pertama dari trunkus tiroservikal yang membentuk arteri tiroid inferior. 'ma tiroid merupakan %abang yng kadang (kadang tumbuh dari arteri inomonata dan memperdarahi isthmus. Artei tiroid superior mempunyai banyak %abang, termasuk sebuah yangmemasuki laring bersama dengan nervus laring superior. )araf ini mudah terpotong jika melakukan diseksi kutub superior terlalu jauh dari kelenjar. Arteri tiroid superior didampingi oleh vena tiroid superior yang mengalir dalam vena jugularis. *ena tiroid media juga mengalir kedalam vena jugularis interna. )edangkan vena tiroid inferior mengalir kedalam vena inominata. *ena!vena ini membentuk fleksus yang terletak diba$ah kapsul kelenjar yang asli dan meluas keba$ah isthmus didepan trakea. Arteri tiroid inferior terletak dibelakang selubung karotis. Arteri ini membelok ke medial setinggi kartilsgo krikoid dan vertebra servikal ke!enam. Arteri inimempunyai beragam hubungan dengan nervus laring rekuren dank arena itu tidak dapt dipakai sebagai pedoman untuk menemukan saraf tersebut. Persarafan kelanjat berasal dari sistem saraf otonom. )araf simpatis berasal dari ganglion servial dan memasuki kelenjar bersama dengan pembuluh darah

parasimpatis melalui saraf!saraf otonom nervus vagus dan bersama!sama masuk kekelenjar bersama nervus laring. )ystem limpatik sangat rumit. )aluran penampung membentuk pleksus diatas kapsul kelenjar . kelenjar delphian menerima aliran darah terminal penampung supermedial )aluran superlateral bermuara kedalam rangkaian limpatik jugulokarotid dan amohoid. )aluran inferlateral mengalir kedalam kelenjar!kelenjar subklavikula dan ugulosubklavia. )aluran inferomedial bemuara kedalam kelenjar pra!trakea, paratrakea dan infra glanduler. Kelenjar!kelenjar ini sangat penting sebagai jalur metastasis kanker tiroid &ulang hioid

)elaput tirohioid &l.ra$antiroid +obus kanan &ulang ra$an trakea

lobus piramidalis

lobus kiri isthmus tiroid KELENJAR TIROID , tampak depan -

FISIOLOGI Pemantauan terhadap sekresi tiroid dilakukan oleh sek basofilik hipofise yang mengeluarkan &)H , &iroid )timulating Hormon -. .elalui beberapa seri lingkaran umpan balik negative, hipotalamus dan kelenjar hipofise memantau kelenjar tiroid dengan mengatur jumlah &)H yang dikeluarkan oleh hipofise. +angkah penting pada biosintesis hormone tiroid adalah pengikatan yodium dan konversi menjadi ikatan yodium organi%. Hasil akhir dari langkah ini adalah ikatan triyodotironin , &/ - dan tiroksin , &0 -. Kedua yodidia ini disimpan dalam bentuk tiroglubolin , ikatan koloid utama dalam folikel tiroid. Didalm darah kebanyakan &/ da &0 terikat untuk mengangkut protein, tapi masih dalam keadaan seimbang dengan &/ dan &0 bebas. &/ dan &0 bebas adalah komponen aktif yang mengontrol metabolisme sel dan merupakan umpan balik dari hipotalamus ke

hipofise. Hipotalamus menga$asi kadar &/ dan &0 dan mengatur sekresi &)H dan mengeluarkan &12 , &yrotropin 1elease 2aktor -. Ada berma%am obat yang juga mempengaruhi sekresi tiroid dengan mengganggu reaksi biosintesis &/ dan &0. 3umlah yodium dalam makanan sangat berpengaruh pada kelenjar yang tergantung keadaan kelenjar dan jumlah relatif yodium yang dapat diperoleh kelenjar. Karenanya kekurangan yodium dalam makanan dapat menyebabkan efek goitrogenik. 4bat lain seperti +ithium, yang menghalangi pengikatan yodium dan pelepasan hormon juga mempunyai pengaruh terhadap fungsi tiroid, Propylthioura%il menghalangi reaksi oksidasi yang membentuk &/ dan &0. )ulfonamide, Phenytoid dan netrophenal juga mempunyai anti tiroid. Fisiologi Hormo Tiroi! Dingin ! Kalori

Hipotalamus,&1H-

Hipofise,&)H-

&iroid

6mpan balik ,!-

,iodium5glikoprotein &/ 5&0 )el

.etaboliosme meningkat

PATOFISIOLOGI

Difisiensi ataupun resistensi perifer pada hormon tiroid menimbulkan keadaan hipometabolik terhadap hipotiroidisme. Apabila kekurangan hormon timbul pada anak ( anak dapat menimbulkan 7kreatinisme8. Pada anak yang sudah agak besar atau pada umur de$asa dapat menimbulkan 7 .iksedema 7, disebut demikian karena adanya edematus, penebalan merata dari kulit yang timbul akibat penimbunan mukopolisakarida hidrofilik pada jaringan ikat di seluruh tubuh. .enurut ukuran 2rek$ensinya, sekitar 9: ; kasus miksedema disebabkan oleh tiga keadaan : (1) enghilangan kelen!ar pada operasi atau radiasi yang ter!adi pada pera"atan penyakit gra#es atau karsinoma, ($) %iroiditis &ashimoto, dan, (') erkembangan miksedema (diopatk primer yang mungkin disebabkan oleh kelainan autoimun (yaitu pembentukan antibodi yang menekan reseptor %S&), ()ur. *. +lin , (n#est, 1,-1). Hipotiroidisme mungkin adalah akibat terakhir dari sejumlah penyakit kelenjar tiroid, atau mungkin sekunder 7Payah Hipofisis8 , Pituitary hipotiroidismeatau 7 payah hipotalamus8 ,Hypotalami% Hypotiroidism-. Pada kedua keadaan ini, berbeda dengan yang pertama, kelenjar tiroid memberikan respon trerhadap dosis pemeriksaan dengan &)H. Payah hipotalamus dapat dibedakan dari payah hipofisis karena pada yang pertama terjadi peningkatan &)H dalam plasma dengan pemberian &1H. 1espon &)H terhadap &1H biasanya normal pada payah hipotalamus, akan meningkat pada hipotioidisme yang disebabkan penyakit kelenjar kelenjar tiroid, dan menurun pada hipotiroisme oleh karena umpan balik hormone tiroid terhadap hipofisis. P#$o%isiologi
Kelainan < gangguan Hipofngsi kelenjar hipotalamus Hipofungsi hipofise ,&)H =<!Hipofungsi tiroid ,&/5&0 =<! )el terjadi penurunan metabolisme

6mpan balik ,!-

HIPOTOROIDISME " MIKSEDEMA

&' D(%( isi Hipotiroidisme adalah kekurangan hormone tiroid pada orang de$asa yang dimanifestasikan dengan pelambatan semua fungsi tubuh dan mental se%ara umum yang disebabkan karena pengangkatan atau atropi >ada kelenjar tiroid, hipofungsi kelenjar hipofisis atau hipotalamus , atau penurunana biosintesa hormone. .iksedema merupakan bentik hipotiroid ayng lebih berat pada orang de$asa. Pada miksedema terjadi longgarnya jaringan diba$ah mata dan pembengkakan $ajah. Koma miksedema adalah bentuk hipotiroidisme berat; berkembang setelah hipoitiroidisme lama tidak terobati atau tidak terkontrol; seperto tiroid medikasi, anestesi, penggunaan sedative atau narkotik, pembedahhan dan hpotermi. 2' I si!( Hipotiroidisme adalah penyakit kronis dengan insiden ?# kali lebih sering terjadi pada $anita dibanding pria. &erjadi pada semua usia dan sebagian besar terjadi pada usia lebih dari :# tahun, keadaan ini kurang umum dibandingpada hipotiroidisme. )' E$iologi a. Primer yaitu patologis yang merusak kelenjar tiroid@ ?. Kelainan %ongenital ". kehilangan jaringan tiroid , tiroidektomi -, setelah pengobatan hipotiroidisme atau terapi radiology ,A!ray berlebihan /. Kelainan sintesis hormone karena proses autoimun,sehngga terjadi inflamasi ,tiroiditis dan akhirnya atropi kelenjar0. Pemberian obat antitiroid atau defisiensi iodine b. )ekunder ?. 1esistensi perifer terhadap hormone tiroid ". &umor atau infark pituitary /. Bangguan hipotalamus serta defisiensi sekresi &)H hipofisis.Hipotiroid transient dapat terjadi setelah penghentian &/ da&0 jangka panjang. %. &ertier ! +esi hipotalamus 4' P#$o%isiologi

Pada miksedema dengan sebab yang tidak diketahui, jumlah mukopolisakarida sangat meningkat terutama asam hialoronat yang tertimbun dalam ruan ginterstitial. .ukopolisakarida hidrophilik berakumulasi pada jaringan dasar termasuk kulit yang mengakibatkan penimbunan dalam ruangan sairan interstitial berlebihan sehingga relative immobile yang menyebabkan penebalan kulit. .iksedema yang diakibatkan oleh perubahan komposisi dermis dan jaringan lain, jaringan ikat dipisahkan oleh penungkatan jumlah penungkatan protein dan mukopolisakarida yang mengikat air yamg memperbanyak edema non .itting. /oogy disekitar mata, tangan dan kaki . jiak terjadi penebalan lidah dan laring serta membrane mukosa faring mnyebabkan bi%ara tidak jelas dan sakit tenggorokan. 4leh karena pengeluarn &0 normal dari kelenjar menghambat sekresi &)H, hipotiroidisme promer akan diikuti peningkatan &)H serum, sebaliknya miksedema hipofisis berkaitan dengan kadar &)H yang rendah dan pemberian &)H eksogen akan merangsang pelepasan &0. Hipotalamus menghasilkan &1H tetapi efisiensi hormone ini jarang ditemukan Hipofungsi akibat kelainan Hipofungsi kelenjar hipotalamus ,&1H = < ! Hipofungsi kelenjar hipotalamus ,&)H = < ! umpan balik 5

Hipofungsi tiroid

, = < ! &/5&0 -

Penurunan metabolisme sel berlangsung lama

.'K)EDE.A

*' T# !# !# G(+#l#

.iksedema hipotiroidisme umumnya mempengaruhi semua system tubuh dengan %iri!%iri. 1endahnya .1 Penurunan energi metabolisme dan pembentukan panas, Bejala a$al @ letargi, tidak tahan dingin , pada $anita terjadi haid yang deras, setelah beberapa bulan terjadi kelambatan perkembangan mental, bi%ara dan pergerakan dan miksedema di sekitar mata, kulit dingin kasar merata konstipasi, pembesaran jantung, efusi peri%ardia dan pleura.dapat terjadi stupor, berlanjut dalam koma fatal < krisis miksedema < koma miksedema. Koma miksedema merupakan manifestasi yang jarang pada hipotiroidisme. .anifestasi yang mun%ul pada koma moksedema berupa hipotensi, hipotermi, respiratory .ailure, hiponatremia, hipoglikemia, koma depresi berat pada sensori, hipoventilasi, hipoefleksia, bradikardi. Pasien dengan koma tidak menggigil $alaupun suhu tubuh dapat men%apai C#D2. ,' T(s !i#g os$i EKB @ Penurunan voltase, perubahan segmen )& non spesifik, perpanjangan interval P1, blok jantung, pendataran < inversi gelombang &. Penurunan &/ dan &0 bebas serum E@ &/ F G:!?## mg<dl, &0 F :,/!?0,: mg<dl 1A'6 , tes ambilan radio iodide- menurun, E@ H#!9# mg<dl Penurunan Ea serum. Ea F:### mmol,Ea serum F??# mmol Kadar &)H hipotiroidisme sekunder menurun, E @ &)H @ H ( ?# mu<ml Peningkatan serum @ kolesterol, trigloserida IPK, alkalin fosfatase. Peningkatan protein dalam %airan serebrospinal &es gas darah arteri @ hipoksia, peningkatan I4" 2aktor pen%etus seperti infeksi paru, stress, trauma, obat!obatan seperti narkotik atau barbiturate, pembedahan, gangguan metaboli%.

.' P( #$#l#-s# ## M(!is P#!# Hi/o$iroi!ism( Mi-s(!(m# Iairan intra vena , dekstros -, sehubungan dengan hipoglikemi Albumin intra vena Diit tinggi protein, tinggi serat endah lemak dan rendah natrium Pembatasan %airan , disesuaikan dengan keadaan umum pasien dan hasil pemeriksaan laboratorium. Penggantian hormone dengan +!tiroksin sintesis Blukokortikoid bila berkembang miksedema Diureti%

ulk < pelumas fe%es 0' Po$( si#l Kom/li-#si P#!# Hi/o$iroi!ism( Mi-s(!(m# 12 Angina, disritmia Bagal jantung 'nfark miokard 4bstruksi usus Effuse pleura < perkarditis )tupor ( koma 3' P( #$#l#-s# ## Mi-s(!(m# Komplkasi yang paling serius dari hipotiroidisme adalah berkembangnya kearah koama miksedema dan kemarian jika tidak segera ditangani. Pendekatan multisistem harus digunakan dalam menangani kega$ata ini , yaitu@ Penggunaan ventilasi mekanik untuk mengontrol hipoventilasi, hiperkapnea dan henti nafas Pemberian %airan '* EaIl hipertonis dan glukosa dapat mengkoreksi pengen%eran hionatremia dan hipoglikemia. Pemberian %airan dan terapi vaso>ressor untuk mengkoreksi hipotensi &erapi farmakologi pada hipotiroidisme@ pemberian hormone tiroid dan kortikosteroid. &erapi obat a$al men%akup pemberian /##!:## mg +!?0 '* untuk mensaturasi semua tempat ikatan protein dan menjaga kadar &0 relatif normal. Dosis selanjutnya men%akup ?# mg sehari. +anjutan preparat yang ideal adalah &/ karena pasien hipotiroid yang berate akan mempunyai hambatn yang besar dalam mengubah &0 menjadi &/. Penanganan hipotermi dengan penghangatan bertahap Penanganan distensi abdomen dan pengerasan fae%es Pen%egahan terhadap komplikasi akibat aspirasi, ommobilisasi, kerusakan kulitdan infeksi .endeteksi tanda!tanda a$al komplikasi . P( g-#+i# 4 O5s(r6#si $(m7#

N(7rologis J +etargi J i%ara pelan J Bangguanmemori J Kognitif melambat J Perubahan kepribadian@puas dengan diri sendiri, tumpul, apatis J Eistagmus

J J J J J J J J

Kebutaan malam Kehilangan pendengaran reseftif Parestesia &remor intens 1eflek tendon melambat Ataksia )omnolen )inkope

m7s-7los-(l($#l J .ialgia J Atralgia J Keletihan K#r!io6#s-7l(r J 'ntoleran pada dingin dan penurunan keringat akibat penurunan metabolisme seluruh tubuh. J &ekanan darah, nadi dan suhu renadhtekanan darah menyempit J unyi jantung menghilang J Eyeri peri%ardial P(r #%#s# J )akit tenggorokan J )esak nafas dengan latihan ringan P( 8(r J J J J J ## !# 7$risi Peningkatan berat badan yang tidak jelas , akibat dari retensi %airan Anoreksia Konstipasi , penurunan motilitas saluran gastrointestinal Distensi abdomen asites

S(-s7#l 4 r(/ro!7-si J .enorhagi, metroragia,amenorea J Penurunan libido J Penurunan fertilitas, aborsi spontan J 'mpotensia I $(g7m( $ J Kulit pu%ata kering, kasar, keras J Edema non fitting; lengan, kaki, periorbital J Kelopak mata atas turun J Pembesaran lidah dan bibir

J 1ambut kasar dan tipis J Kuku@ rapuh, pertumbuhan lambat, tebal ASUHAN KEPERA9ATAN KLIEN DENGAN HIPOTIROIDISME MIKSEDEMA A' K(l7:# 7$#m# Klien biasanya mengeluh merasa lemah, tidak tahan dingin, haid yang deras, keringat berkurang, kulit tersa kering dan dingin, suara parau, edema pada kelopak mata na$ah. B' Ri;#<#$ -(s(:#$# ?. 1i$ayat penyakit sekarang &anyakan kepada klien apakah mengalami haid yang deras dan lama serta merasa lemah, keringat berkurang, tidak tahan dingin, udem kelopak mata ba$ah. Keluhan tersebut dirasakan klien kurang lebih satu bulan yang lalu, tanyakan apakah tambah berat pada $aktu pagi dan %ua%a dingin serta setelah aktifitas sedang dan berat. Klien merasa lebih nyaman dengan istirahat. &anyakan kepada klien usaha yang telah dilakukan dalam mengurangi keluhan nyeri, serta mengkonsumi obat!obat hipotiroidisme dan bagaimana pengontrolannya. ". 1i$ayat penyakit terdahulu. Kaji adanya ri$ayat pembrian obat!obatan anti tiroid, siklus lamanya haid, ri$ayat pembedahan leher. J 1i$ayat tiroidektomi < radiasi J 1i$ayat tiroiditis J Kaji adanya ri$ayat kelemahan otot dan sendi serrta pusing J Kaji adanya ri$ayat trauma kepala dan leher J Kaji adanya perubahan kebiasaan tidur , bertambah ?0!?H jam perhari -

/. 1i$ayat penyakit sekarang Dalam keluarga klien, kaji kelainan %ongenital $aktu ke%il, ri$ayat persalinan, ri$ayat penyakit D., kardiovaskuler dan infeksi 0. ri$ayat psikososial 'dentifikasi kepada lien tentang pola dan kebiasaan makan serta jenis makanan, kaji yempat tinggal klien yang mempengaruhi, identifikasi dampak penyaikt terhadap terhadap penampilan, pekerjaan dan peran

=' P(m(ri-s## Fisi(nspeksi umum J Kajah &ampak udem pada kelopak mata bagian ba$ah, periorbita atau hilang sepertiga bagian luas alis mata, perhatikan lidah apakah terdapat pembengkakan, klien disuruh bi%ara, dengarkan suaranya apakah parau dan lambat. J 1ambut Kering dan rontok J Ekstimitas Adakah sianosis perifer akibat penurunan kardiak output dan pembengkakan kulit yang tampak kering dan dingin adakah garis lipatan palmaris yang putih menandakan anemia yuangdapat disebabkan oleh penyakit kronis, defisiensi asam folat akibat sekunder pertumbuhan bakteri yang berlebihan atau defisiensi vitamin ?" akibat anemia pernisiaosa, defisiensi Lat besi akibat menorrhagia, hemolitik akibat hiperkolesterolemia yang menyebabkan anemia selspur , jarang -, perhatikan adanya kelemahan saat berlutu disebuah kursi dengan kaki terpapah. &otok tendon A%hilles dengan palu reflek sehingga terjadi kontraksi yang normal diikuti reflek kaki terlambat < hung. Perhatikan udema non pitting, kuku rapuh dan terbelah J Kulit &ampak kering, pu%at bersisik < kasar Palpasi Perksa nadi yang mungkin memiliki voume ke%il dan lambat tekan pada retpulompleMar untuk menentukan tanda tinel akibat tero$ongan %arpal menebal dan otot melembek Auskultasi Auskultasi &ekanan Darah @ hipotensi denyut jantung dan pernafasan lebih lambat Perkusi J Periksa jantung untuk menemukan efusi operikardial J Periksa paru untuk menentukan effusi pleura

Data laboratorium dan pemeriksaan penunjang J EKB @ *oltage menurun segmen )& non spesifik, perpanjangan interval P1, blok jantung, pendataran atau inverse gelombang & J Penurunan &/ dan &0 bebas J &es ambilan radio iodide menurun , 1A'6 J Penurunan &/ dan &0 serum J Penurunan Ea serum, kadar tsah menurun jika hipotiroidisme sekunder, meningkat bila hipotiroidisme primer. J Penungkatan serum @ kolesterol, trigliserida, IPK, alkalin fosfat J Peningkatan protein I)) J Bas darah arteri @ hipoksia , peningkata I4" J Anemia normositik normokrom DIAGNOSA KEPERA9ATAN PADA HIPOTIROIDISME MIKSEDEMA ?. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan tiroidisme &ujuan @ Klien dapat kembali dalam status kesadaran semula < kompos mentis 'ntervensi @ J +akukan tindakan ke$aspadaan terhadap kejang 1 ; Kejang terjadi karena perubahan perfusi jaringan serebral mendadak, posisi yang diperlukan adalah telentang tanpa bantal, pasang tong spatel untuk men%egah trauma lidah J Pantau denga ketat status neurology klien terhadap adanya perubahan dari tingkat kesadaran 1 @ Perubahan perfusi jaringan yang absolute menyebabkan penurunan < memperburuk kesadaran J Pantau kemampuan klien untuk menjaga jalan nafas 1 @ obstruksi jalan nafas dapat terjadi jika jalan nafas tersumbat karena aspirasi,reflek muntah tidak efektif J erikan terapi penggantian tiroid , tiroksin dan glukokortikoid 1 @ Pemberian terapi alternative tiroksin dan glukpkortikoid meningkatkan stimulasi .1. Evaluasi @ tingkat kesadaran klien membaik

". Hipovolemia b<d penurunan status metaboli%, ditandai dengan suhu ./:DI &ujuan @ suhu tubuh normal /H!/GD I 'ntervensi @ J Kaji suhu tubuh

J J J

1 ; penurunan suhu tubuh yang absolute menandakan kerusakan pada thermoreseptor yang berlebihan +akukan tindakan untuk meningkatkan suhu tubuh, penghangatan bertahap dilanjutkan 1 @ eri kompres hangat dapat menghantarkan panas se%ara konduksi eri selimut jika kien merasa kedinginan 1 @ )elimut hangat < tebal men%egah evaporasi Atur lingkungan seperti jangan memakai AI ruangan 1 @ .odifikasi lingkungan merupakan terapi alternative disamping tindakan kepera$atan se%ara langsung. Evaluasi @ suhu tubuh normal

/ . 1esiko tinggi %idera b<d penurunan tingakt kesadaran dan status hipotiroid tujuan @ Pasien tidak mengalami ke%elakaan dan infeksi nosokomial 'ntervensi @ J Iegah infeksi, pantau gejala dan tanda klinis 1 @ klien yang mengalami penurunan tingkat kesadaran rentan terhadap infeksi nosokomial J Banti posisi tiap 0 jam 1 @ .engubah posisi klien tiap 0 jam men%egah terjadi penekanan pada daerah yang menonjol yang dapat berakibat luka dekubitus J 4bservasi klien oleh keluarga 1 @ 4bservasi atau penga$asan adekuat menurunkan resiko %idera J eri bed site disisi ranjang klien 1 @ ed site men%egah klien mengalami %idera jatuh Evaluasi @ Klien tidak mengalami %idera 0 . Penurunan %urah jantung b<d penurunan status atropik &ujuan @ Kestabilan hemodinamik dapat dipertahankan 'ntervensi @ J Kaji &D, fungsi jantung dan irama jantung setiap ?: menit sampai keadaan stabil 1 @ &D, fungsi jantung ) dan irama jantung merupakan manifestasi dalam volume maupun kerja dari jantung J Atur posisi satar tanpa bantal 1 @ Posisi datar tanpa bantal mengurangi gay gravitasi, meningkatkan dan melan%arkan aliran balik darah vena J eri terapi %airan tergantung status klinis klien 1 @ Pemantauan %airan dengan mengoservasi intake dan output merupakan tindakan pen%egahan terhadap kelebihan %airan tubuh J eri diet rendah kalori 1 @ Diet tingggi kalori dapat mengakibatkan aktifitas kerja jantung berlebihan

Kolaborasi @ terapi obat!obatan jantung 1 @ Kolaborasi @ obat!obatan dapat memper%epat kestabialan fungsi jantung Evaluasi @ Iurah jantung normal

DA2&A1 P6)&AKA ?. HudakNgallou, kepera"atan kritis pendekatan holistik, edisi *',EBI 3akarta,?999. ". Anderson, )ylvia Pri%eN .%%arty,+orraine Kilson, ato.isiologi konsep klinik proses0proses penyakit, EBI, 3akarta,?99# /. 1obenson, Kumal, ?99:, /uku 1!ar atologi $ )d. (2, EBI, 3akarta 0. &aley, Ei%olarN 4OIonnor, )imon ,, emeriksaan Klinis, inarupa Aksara ,3akarta.?99H :. Doengoes, .arilynn E. .oorhouse, N eissler,Ali%e I. Ren3ana asuhan kepera"atan , edisi ', EBI, 3akarta ?999

You might also like