You are on page 1of 19

BAB I PENDAHULUAN

Hipotiroidisme terjadi akibata penurunan kadar hormon tiroid dalam darah. Kelainan ini kadang-kadang disebut sebagai miksedema. Bagaimana Hipotiroidisme dapat terjadi? Hipotiroidisme tidak terjadi dalam semala, tetapi perlahan selama berbulanbulan, sehingga pada awalnya pasien atau keluarganya tidak menyadari, bahkan menganggapnya sebagai efek penuaan. Pasien mungkin kedokter ketika mengalami keluhan yang tidak khas seperti lelah dan penambahan berat badan. Dokter akan meminta pemeriksaan laboratorium yang tepat, yaitu kadar T4 rendah dan T H yang tinggi, sehingga diagnosis hipotirodisme dapat diketahui pada tahap awal ketika gejalanya masih ringan.

BAB II PEMBAHASAN

". D#$%&% % Hipotiroidisme merupakan kelainan yang disebabkan berkurangnya fungsi kelenjar tiroid '(anakusuma, ), !**+,-./. Hipotiroidisme adalah suatu atau beberapa kelainan stru0tural atau fungsional dari kelenjar tiroid sehingga sintesis dari hormone-hormone tiroid menjadi isufisiensi 'Ha1nam, 2.3, !**!, !4*/. Hipotiroidisme adalah suatu keadaan hipometabolik akibat defisiensi hormone tiroid yang dapat terjadi pada setiap umur '4ong, )arbara.5, !**6,!7+/. Hipotiroidisme adalah tiroid yang hipoaktif yang terjadi bila kelenjar tiroid berhenti atau kurang memproduksi hormon tiroksin ' emiardji, 8atut, +77-,!4/. ). #T%498% #tiologi dari hipotiroidisme dapat digolongkan menjadi tiga tipe yaitu !. Hipotiroid primer 2ungkin disebabkan oleh 0ongenital dari tyroid 'kretinism/, sintesis hormone yang kurang baik, defisiensi iodine 'prenatal dan postnatal/, obat anti tiroid, pembedahan atau terapi radioaktif untuk hipotiroidisme, penyakit inflamasi kronik seperti penyakit hasimoto, amylodosis dan sar0oidosis. +. Hipotiroid sekunder Hipotiroid sekunder berkembang ketika adanya stimulasi yang tidak memadai dari kelenjar tiroid normal, konsekwensinya jumlah tiroid stimulating hormone 'T H/ meningkat. %ni mungkin awal dari suatu mal fungsi dari pituitary atau hipotalamus. %ni dapat juga disebabkan oleh resistensi perifer terhadap hormone tiroid. -. Hipotiroid tertier: pusat Hipotiroid tertier dapat berkembang jika hipotalamus gagal untuk memproduksi tiroid releasing hormone 'T(H/ dan akibatnya tidak dapat distimulasi pituitary untuk mengeluarkan T H. %ni mungkin berhubungan

dengan suatu tumor: lesi destruktif lainnya diarea hipotalamus."da dua bentuk utama dari goiter sederhana yaitu endemi0 dan sporadi0. 8oiter endemi0 prinsipnya disebabkan oleh nutrisi, defisiensi iodine. %ni mengalah pada ;goiter belt< dengan karakteristik area geografis oleh minyak dan air yang berkurang dan iodine. poradik goiter tidak menyempit ke area geografik lain. )iasanya disebabkan oleh , Kelainan geneti0 yang dihasilkan karena metabolisme iodine yang salah . %ngesti dari jumlah besar nutrisi goiterogen ' agen produksi goiter yang menghambat produksi T4 / seperti kobis, ka0ang, kedelai , buah persik, bayam, ka0ang polong, mengandung goitogenik glikosida %ngesti dari obat goitrogen seperti thioureas tho0arbomen, ' "minothia1ole, tolbutamid /. 5. "&"T92% P"T9498% ' Propylthira0il / trowbery, dan lobak. emuanya

Kelenjar tiroid:gondok terletak di leher bawah laring bagian depan, kanan dan kiri. Panjangnya . 0m menyatu di garis terngah dan beratnya kurang dari +7 -

gram. Kelenjar tiroid berfungsi mengatur metabolisme dan bertanggung jawab atas normalnya kerja sel tubuh. Kelenjar ini memproduksi kelenjar tiroksin 'T4/ dan triiodotironin 'T-/ dan menyalurkan hormone tersebut ke pembuluh darah. =odium merupakan unsur penting hormone tersebut. >ika kelenjar tiroid kekurangan yodium maka kelenjar akan bekerja lebih aktif dan membesar. Pada orang sehat kadar hormone T- dan T4 dipetahankan dalam batas normal oleh T H. T H diproduksi oleh kelenjar hipofisis anterior di bagian otak di belakang mata. )ila kadar hormone Tiroid menurun, produksi T H meningkat. 'http::www. medi0astore.0om:med:detail?pyk.php@/ D. P"T9$% %9498% Kelenjar tiroid membutuhkan iodine untuk sintesis dan mensekresi hormone tiroid. >ika diet seseorang kurang mengandung iodine atau jika produksi dari hormone tiroid tertekan untuk alasan yang lain, tiroid akan membesar sebagai usaha untuk kompendasi dari kekurangan hormone. Pada keadaan seperti ini, goiter merupakan adaptasi penting pada suatu defisiensi hormone tiroid. Pembesaran dari kelenjar terjadi sebagai respon untuk meningkatkan respon sekresi pituitary dari T H. T H menstimulasi tiroid untuk mensekresi T4 lebih banyak, ketika leAel T4 darah rendah. )iasanya, kelenjar akan membesar dan itu akan menekan struktur di leher dan dada menyebabkan gejala respirasi disfagia. Penurunan tingkatan dari hormone tiroid mempengaruhi )2( se0ara lambat dan menyeluruh. Perlambatan ini terjadi pada seluruh proses tubuh mengarah pada kondisi a0hlorhydria 'pennurunan produksi asam lambung/, penurunan traktus gastrointestinal, bradikardi, fungsi pernafasan menurun, dan suatu penurunan produksi panas tubuh. Perubahan yang paling penting menyebabkan penurunan tingkatan hormone tiroid yang mempengaruhi metabolisme lemak. "da suatu peningkatan hasil kolesterol dalam serum dan leAel trigliserida dan sehingga klien berpotensi mengalami arterios0lerosis dan penyakit jantung koroner. "kumulasi proteoglikan hidrophilik di rongga interstitial seperti rongga pleural, 0ardia0, dan abdominal sebagai tanda dari miBedema.

Hormon tiroid biasanya berperan dalam produksi sel darah merah, jadi klien dengan hipotiroidisme biasanya menunjukkan tanda anemia karena pembentukan eritrosit yang tidak optimal dengan kemungkinan kekurangan Aitamin )!+ dan asam folat. '4ukman and orrensons, !**-, !C!7D (umaharbo, H, !***,/

Pathways Defisiensi iodium, disfungsi hipofisis, disfungsi T(H hipotalamus Penekanan Prod. H. Tiroid'Hipotiroidisme/ T H merangsang Kel. Tiroid u: mEsekresi Terapi pengngantian H. tiroid 4aju )2( lambat 8ngguan 2etabolisme lemak

Kel.Tiroid a: mEbsr

&' N!trisi Krg dr Ke"( )"# K!rang Pengeta#!an

P Prod. panas

a0hlorhydria

P kolesterolF trigliserida P arteriosklerosis

2enekan struktur d leherFdada Disfagia, gangguan respirasi Depresi Aentilasi Pola Napas tdk efektif

Per!"a#an s!#! t!"!#$ #%potermi

P motilitas usus P fungsi 8%

9klusi Pmblh drh uplai drh k jar otk m hipoksia

Kekurangan Git.)!+Fas.$olat Pmbntukan eritrosit tdk optimal Prod. D2 m "nemia

Konstipasi

Per!"a#an Pola "*fikir

Kelemahan Intoleransi Akti itas

#. 2"&%$# T" % K4%&% Kulit dan rambut Kulit kering, pe0ah-pe0ah, bersisik dan menebal Pembengkakan, tangan, mata dan wajah (ambut rontok, alopeksia, kering dan pertumbuhannya buruk Tidak tahan dingin Pertumbuhan kuku buruk, kuku menebal 2uskuloskeletal Golume otot bertambah, glossomegali Kejang otot, kaku, paramitoni "rtralgia dan efusi sinoAial 9steoporosis Pertumbuhan tulang terhambat pada usia muda Hmur tulang tertinggal disbanding usia kronologis Kadar fosfatase alkali menurun

&eurologik 4etargi dan mental menjadi lambat "liran darah otak menurun Kejang, koma, dementia, psikosis 'gangguan memori, perhatian kurang, penurunan reflek tendon/ "taksia 'serebelum terkena/ 8angguan saraf ' 0arfal tunnel/ Tuli perseptif, rasa ke0ap, pen0iuman terganggu

Kardiorespiratorik )radikardi, disritmia, hipotensi 5urah jantung menurun, gagal jantung #fusi peri0ardial 'sedikit, temponade sangat jarang/ Kardiomiopati di pembuluh. #K8 menunjukkan gelombang T mendatar:inAerse

Penyakit jantung iskemi0 Hipotensilasi #fusi pleural Dispnea

8astrointestinal Konstipasi, anoreksia, peningkatan )), distensi abdomen 9bstruksi usus oleh efusi peritoneal "klorhidria, antibody sel parietal gaster, anemia pernisiosa

(enalis "liran darah ginjal berkurang, 8$( menurun (etensi air 'Aolume plasma berkurang/ Hipokalsemia

Hematologi "nemia normokrom normositik "nemia mikrositik:makrositik 8angguan koagulasi ringan

istem endokrin Pada perempuan terjadi perubahan menstruasi seperti amenore : masa menstruasi yang memanjang, menoragi dan galaktore dengan hiperprolaktemi 8angguan fertilitas 8angguan hormone pertumbuhan dan respon "5TH, hipofisis terhadap insulin akibat hipoglikemi 8angguan sintesis kortison, kliren kortison menurun %nsufisiensi kelenjar adrenal autoimun Psikologis : emosi , apatis, agitasi, depresi, paranoid, menarik diri, perilaku maniak 2anifestasi klinis lain berupa , edema periorbita, wajah seperti bulan 'moon fa0e/, wajah kasar, suara serak, pembesaran leher, lidah tebal,

sensitifitas terhadap opioid, haluaran urin menurun, lemah, ekspresi wajah kosong dan lemah. ' teAenson, >. 5F 5hahal, P, !**-, .+-.-/ $. K92P4%K" % Komplikasi yang serius dari hipotiroidisme adalah koma miksedema dan kematian, efusi peri0ardial dan pleura, megakolon dengan paralitik ileus dan kejang. Koma miksedema adalah situasi yang mengan0am nyawa yang di tandai oleh eksaserbasi 'perburukan/ semua gejala hipotiroidisme termasuk hipotermia tanpa menggigil, hipotensi, hipoglikemia, hipoAentilasi dan penurunan kesadaran hingga koma. Penyakit yang sering mun0ul akibat hipotiroidisme adalah a. Penyakit Hashimoto Disebut tiroiditis otoimun, terjadi akibat otoantobodi yang merusak jaringan tiroid. %ni menyebabkan penurunan HT disertai peningkatan kadar T H dan T(H akibat umpan balik negatif yang minimal. b. 8ondok #ndemi0 Hipotiroid akibat defisiensi iodium dalam makanan. %ni terjadi karena sel-sel tiroid menjadi aktif berlebihan dan hipertrofik dalam usaha untuk menyerap semua iodium yang tersisa dalam darah. Kadar HT yang rendah akan disertai kadar T H dan T(H yang tinggi karena minimnya umpan balik. 0. Karsinoma Tiroid Karsinoma Tiroid dapat terjadi akibat terapi tiroidektomi, pemberian obat penekan T H atau terapi iodium radioaktif untuk menghan0urkan jaringan tiroid. Terapi- terapi tersebut akan merangsan proliferasi dan hiperplasia sel tiroid. '4ong, )arbara.5,+777,+6! dan Hudak and 8allo,!**6,4I*/ 8. P#2#(%K ""& 4")9("T9(%H2 Pemeriksaan laboratorium yang didapatkan pada pasien hipotiroidisme didapatkan hasil sebagai berikut, o T- dan T4 serum rendah

o T H meningkat pada hipotiroid primer o T H rendah pada hipotiroid sekunder a. Kegagalan hipofisis , respon T H terhadap T(H mendatar b. Penyakit hipotalamus , T H dan T(H meningkat o Titer autoantibody tiroid tinggi pada J C7K kasus o Peningkatan kolesterol o Pembesaran jantung pada sinar L dada o #K8 menunjukkan sinus bradikardi, rendahnya Aoltase kompleks M( F gelombang T datar atau inAersi 'Ha1nam, 2.3, !**!, !.+/ H. $9KH P#&8K">%"& )ayi baru lahir dapat memiliki tanda-tanda yaitu diantaranya fontanel posterior terbuka dengan jelas, ikterik fisiologis yang berkepanjangan, sulit makan, kulit dingin, mengelupas, hipotonia dan hernia umbilikalis. kasar, pola makan buruk, konstipasi. Tanda-tanda dan gejala-gejala hipotiroidisme men0akup keletihan, kelemahan, penurunan bising usus, penurunan nafsu makan, kenaikan )), dan perubahan gambaran #K8. Koma miksedema merupakan menifestasi yang jarang pada hipotiroidisme, ditandai dengan depresi berat pada fungsi sensorium, hipotermia, hipoAentilasi, hiponatremia, hiporefleksia, hipotensi, dan bradikardia. Pasien dengan koma miksedema tidak menggigil, meskipun dilaporkan suhu tubuh dapat men0apai C77$. Diagnosa koma miksedema tergantung pada pengenalan gejalagejala klinis, dan identifikasi fa0tor pen0etus yang mendasari. $aktor pen0etus yang paling umum adalah infeksi paruD yang lain meliputi trauma, stress, infeksi, obat-obat seperti narkotik atau barbiturate, pembedahan dan gangguan metaboli0. '&ettina, .2, +77!, +*-/ %. D%"8&9 " K#P#("3"T"& !. %ntoleransi aktiAitas berhubungan dengan kelelahan dan penurunan proses kognitif. etelah usia 6 bulan tanda-tanda yang mun0ul gagal tumbuh, pembesaran dan penonjolan ludah, wajah

!7

+. Perubahan suhu tubuh , hipotermi metabolisme

berhubungan dengan penurunan

-. Konstipasi berhubungan dengan penurunan fungsi gastrointestinal. 4. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan depresi Aentilasi. .. Perubahan proses berfikir berhubungan dengan gangguan metabolisme dan perubahan status kardioAaskuler serta pernafasan. 6. 8angguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan lambatnya laju metabolisme tubuh I. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang program pengobatan untuk terapi penggantian tiroid seumur hidup. ' melt1er, . 5, +77!, !-74/ >. %&T#(G#& % D"& (" %9&"4% " % !. %ntoleransi aktiAitas berhubungan dengan kelelahan dan penurunan proses kognitif. Kriteria hasil, 2eningkatkan partisipasi dalam aktiAitas dan kemandirian berupa, )eraktifitas dalam perawatan mandiri 2elaporkan penurunan tingkat kelelahan 2emperlihatkan perhatian dan kesadaran pada lingkungan )erpartisipasi dalam aktiAitas dan berbagai kejadian dalam lingkungan )erpartisipasi dalam peristiwa dan aktiAitas keluarga 2elaporkan tidak adanya rasa nyeri dada, peningkatan kelelahan atau gejala sesak napas yang menyertai peningkatan aktiAitas. %nterAensi dan (asionalisasi Keperawatan a/ "tur interAal waktu antar aktiAitas untuk meningkatkan istirahat dan latihan yang dapat ditolerir. (asionalisasi, 2endorong aktiAitas sambil memberikan kesempatan untuk mendapatkan istirahat yang adekuat.

!!

b/ )antu aktiAitas perawatan mandiri ketika pasien berada dalam keadaan lelah. (asionalisasi, 2emberikan kesempatan pada pasien untuk berpartisipasi dalam aktiAitas perawatan-mandiri. 0/ )erikan stimulasi melalui per0akapan dan aktiAitas yang tidak menimbulkan stress. (asionalisasi, 2eningkatkan perhatian tanpa terlalu menimbulkan stress pada pasien. d/ Pantau respons pasien terhadap peningkatan aktiAitas. (asionalisasi, 2enjaga pasien agar tidak melakukan aktiAitas yang berlebihan atau kurang. +. Perubahan suhu tubuh berhubungan dengan gangguan )2( Kriteria hasil, Pemeliharaan suhu tubuh yang normal berupa, 2engalami berkurangnya gangguan rasa nyaman dan intoleransi terhadap hawa dingin. 2empertahankan suhu tubuh dasar 2elaporkan rasa hangat yang adekuat dan berkurangnya gejala menggigil. 2enggunakan tambahan lapisan pakaian atau tambahan selimut. 2enjelaskan rasional untuk menghindari sumber panas dari luar.

%nterAensi dan (asionalisasi Keperawatan a/ )erikan tambahan lapisan pakaian atau tambahan selimut. (asionalisasi, 2eminimalkan kehilangan panas. b/ Hindari dan 0egah penggunaan sumber panas dari luar 'misalnya bantal pemanas, selimut listrik atau penghangat/. (asionalisasi, 2engurangi risiko Aasodilatasi perifer dan kolaps Aaskuler 0/ Pantau suhu tubuh pasien dan melaporkan penurunanya dari nilai dasar suhu normal pasien. (asionalisasi, 2endeteksi penurunan suhu tubuh dan dimulainya koma miksedema. d/ 4indungi terhadap pajanan hawa dingin dan hembusan angina. !+

(asionalisasi, 2eningkatkan tingkat kenyamanan pasien dan menurunkan lebih lanjut kehilangan panas. -. Konstipasi berhubungan dengan penurunan fungsi gastrointestinal. Kriteria hasil, Pemulihan fungsi usus yang normal ini di buktikan dengan, 2en0apai pemulihan kepada fungsi usus yang normal. 2elaporkan fungsi usus yang normal. 2engenali dan mengkonsumsi makanan yang kaya serat 2inum 0airan sesuai dengan yang dianjurkan setiap hari. )erpartisipasi dalam peningkatan latihan yang ditingkatkan se0ara bertahap. 2enggunakan pen0ahar seperti yang diresepkan dan menghindari ketergantungan yang berlebihan pada pen0ahar serta enema. %nterAensi dan (asionalisasi Keperawatan a/ Dorong peningkatan asupan 0airan dalam batas-batas restriksi 0airan. (asionalisasi, 2eminimalkan kehilangan panas. b/ )erikan makanan yang kaya akan serat (asionalisasi, 2eningkatkan massa feses dan frekuensi buang air besar. 0/ "jarkan kepada pasien tentang jenis-jenis makanan yang banyak mengandung air. (asionalisasi, 2emberikan rasional peningkatan asupan 0airan kepada pasien. d/ Pantau fungsi usus. (asionalisasi, 2emungkinkan deteksi konstipasi dan pemulihan kepada pola defekasi yang normal. e/ Dorong pasien untuk meningkatkan mobilitas dalam batas-batas toleransi latihan. (asionalisasi, 2eningkatkan eAakuasi usus. f/ Dorong pasien untuk menggunakan pen0ahar dan enema hanya bila diperlukan saja.

!-

(asionalisasi, 2eminimalkan ketergantungan pasien pada pen0ahar serta enema, dan dorong pola eAakulasi usus yang normal. 4. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan depresi Aentilasi. Kriteria hasil, Perbaikan status respiratorius dan pemeliharaan pola napas yang normal , ini dibuktikan dengan, pola respirasi yang normal. dianjurkan. yang berhat-hati. pengisapan dan Aentilasi. %nterAensi dan (asionalisasi Keperawatan a/ Pantau frekuensi, kedalaman, pola pernafasanD oksimetri denyut nadi dan gas darah arterial. (asionalisasi, 2engidentifikasi hasil pemeriksaan dasar untuk memantau perubahan selanjutnya dan mengeAaluasi efektiAitas interAensi. b/ Dorong pasien untuk napas dalam dan batuk. (asionalisasi, 2en0egah atelektasis dan meningkatkan pernafasan yang adekuat. 0/ )erikan obat 'hipnotik dan sedatiAe/ dengan hati-hati. (asionalisasi, Pasien hipotiroidisme sangat rentan terhadap gangguan pernafasan akibat penggunaan obat golongan hipnotik-sedatif. )erpartisipasi pada saat dilakukan 2enunjukkan suara napas yang normal tanpa bising tambahan pada auskultasi. 2enjelaskan rasional penggunaan obat 2enarik nafas dalam dan batuk ketika 2emperhatikan perbaikan status

pernafasan dan pemeliharaan pola pernafasan yang normal. 2enunjukkan frekuensi, kedalaman dan

!4

d/ Perhatikan saluran nafas pasien dengan melakukan pengisapan dan dukungan Aentilasi jika diperlukan. (asionalisasi, Penggunaan saluran nafas artifi0ial dan dukungan Aentilasi mungkin diperlukan jika terjadi depresi pernafasan. .. Perubahan proses berfikir berhubungan dengan gangguan metabolisme dan perubahan status kardioAaskuler serta pernafasan. Kriteria hasil, Perbaikan proses berfikir, ini dibuktikan dengan, 2emperlihatkan perbaikan fungsi kognitif. 2engidentifikasi waktu, tempat, tanggal dan kejadian dengan benar. )ereaksi ketika dirangsang. 2engadakan interaksi se0ara spontan dengan keluarga dan lingkungan. 2enjelaskan bahwa perubahan dalam proses mental dan kognitif merupakan hasil dari proses penyakit. 2enggunakan obat seperti yang dipreskripsikan untuk men0egah penurunan pada proses kognitif. %nterAensi dan (asionalisasi Keperawatan a/ 9rientasikan pasien terhadap waktu, tempat, tanggal, dan kejadian di sekitar dirinya. (asionalisasi, 2emudahkan orientasi realitas pada pasien b/ )erikan stimulasi lewat per0akapan dan ajktiAitas yang tidak bersifat mengan0am. (asionalisai, 2emudahkan stimulasi dalam batas-batas toleransi pasien terhadap stres. 0/ >elaskan pada pasien dan keluarga bahwa perubahan pada fungsi kognitif dan mental merupakan akibat dari proses penyakit. (asionalisasi,

!.

2eyakinkan pasaien dan keluarga tentang penyebab perubahan kognitif dan bahwa hasil akhir yang positif dimungkinkan jika dilakuan terapi yang tepat. d/ Pantau proses kognitif serta mental dan responnya terhadap pengobatan serta terapi lainnya. (asionalisasi, 2emumngkinkan eAaluasi terhadap efektifitas pengobatan. 6. 8angguan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan lambatnya laju metabolisme tubuh Kriteria hasil, Pasien akan menunnjukkkan berat badan yang normal, ini dibuktikan dengan penuruna berat badan kukrang lebih + pound: minggu %nterAensi dan rasionalisasi kaeperawatan, Dengan pengobatan tiroid, tingkatan aktiAitas klien dan penurunan edema dapat menurunkan berat badan se0ara signifikan tanpa perubahan dari dietnya. )iasanyna nafsu makan meningkat karena obat sedang bekerja. %ni penting untuk menghasilkan diet kalori rendah sampai berat badan stabil pada berat badan ideal. I. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang program pengobatan untuk terapi penggantian tiroid seumur hidup. Kriteria hasil, Pemahaman dan penerimaan terhadap program pengobatan yang diresepkan. Hal ini dibuktikan dengan, benar hormone tiroid yang positif. yang diresepkan 2engenali efek samping yang merugikan dan segera melapor kepada dokter, %nterAensi dan rasionalisasi keperawatan !6 jika timbul kembalil gejala hipotiroidisme dan terjadinya gejala hipertiroidisme 2enggunakan obat bagi diiri sendiri sesuai 2engenali hasil akhhir terapi penggantian 2engurikan program pengobatan dengan

a/ >elaskan dasar pemikiran untuk terapi pengantian hormone tiroid. (asionalisasi, memberikan rasional pengunaan terapi penggantian hormone tiroid seperti yang diresepkan kepada pasien. b/ Hraikan efek pengobatan yang dikehendaki pasien. (asionalisasi, mendorong pasien untk mengenali perbaikan status fisik dan kesehatan yang akan terjadi pada terapi hormone tiroid. 0/ )antu pasien menyusun jadwal dan 0he0klist untuk memastikan pelaksanaan sendiri terapi pengagn tian hormon tiroid. (asionalisasi, 2emastikan bahwa obat digunankan seperti yang direasepkan. d/ Hraikan tanda dan gejala pemberian obat dengan dosis yang kurang: berlebihan. (asonalisasi, )erfungsi sebagai penge0ekan bagi pasien untuk menentukan apakah tujuan terapi terpenuhi. e/ >elaskan perlunya tindak lanjut jangka panjang kepada pasien dan keluarganya. (asionalisasi, 2eningkatkan kemungkinan bahwa keadaan hipo atau hipertiroidisme akan dapat dideteksi dan diobati. ' melt1er, . 5, +77!, !-74- !-76/

!I

BAB III PENU)UP


A( KESIMPULAN Hipotiroidisme adalah suatu atau beberapa kelainan stru0tural atau fungsional dari kelenjar tiroid sehingga sintesis dari hormone-hormone tiroid menjadi isufisiensi #tiologi dari hipotiroidisme dapat digolongkan menjadi tiga tipe yaitu Hipotiroid primer Hipotiroid sekunder Hipotiroid tertier: pusat

2anifestasi Klinis yang dapat di jumpai pada hipotiroidisme yaitu , !. +. Kulit kering, pe0ah-pe0ah, bersisik dan menebal Pembengkakan, tangan, mata dan wajah

!C

-. 4. ..

(ambut rontok, alopeksia, kering dan pertumbuhannya buruk Tidak tahan dingin Pertumbuhan kuku buruk, kuku menebal Komplikasi yang serius dari hipotiroidisme adalah koma miksedema

Komplikasi yang terjadi yaitu, dan kematian, efusi peri0ardial dan pleura, megakolon dengan paralitik ileus dan kejang. Koma miksedema adalah situasi yang mengan0am nyawa yang di tandai oleh eksaserbasi 'perburukan/ semua gejala hipotiroidisme termasuk hipotermia tanpa menggigil, hipotensi, hipoglikemia, hipoAentilasi dan penurunan kesadaran hingga koma. B( SA+AN DAN K+I)IK Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan oleh karena itu kritik dan saran yang membangun kami harapkan. emoga makalah ini bermanfaat bagi pemba0a semua.

!*

You might also like