Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Tanggal
: 28 Juni 2012
Pukul
: 17.30 WIB
Oleh
1. Identitas Klien
Nama
: Nn. J
Jenis kelamin
: Perempuan
Umur
: 25 Tahun
Pekerjaan
Suku/bangsa
: Jawa/Indonesia
Agama
: Islam
Pendidikan
: SD
Alamat
: Ny. F
Umur
: 73 tahun
Pekerjaan
: Pedagang
Hub. Dg klien
: Nenek
Alamat
B. Alasan Masuk
Klien mengatakan sudah dua minggu yang lalu pasien mengamuk
tanpa sebab, berteriak, merusak barang di rumah. Klien merasa jengkel
bila mengingat ayahnya dan klien malu bila ada orang yang mengejek
dirinya
C. Faktor Predisposisi
Klien sebelumnya sudah pernah di rawat di Rumah Sakit Jiwa
semarang 5 tahun yang lalu selama 1 bulan, klien tidak pernah kontrol
semenjak obat habis, pengobatan sebelumnya kurang berhasil sehingga
klien sering kambuh. Sejak kecil klien tinggal dengan neneknya dan
Ibu klien meninggal pada saat klien berusia 8 tahun kemudian ayah
klien menikah dengan perempuan lain. Klien mempunyai keinginan
untuk melanjutkan sekolah lagi, namun karena keterbatasan biaya dan
cacat yang dialami pada tubuh klien, klien hanya bisa menyelesaikan
pendidikan sampai SD. Semenjak tidak bisa melanjutkan sekolahnya
klien selalu gelisah, marah-marah, berteriak, merusak barang dan
Klien
merasa
kecewa
dengan
ayahnya
yang
pergi
: 150 cm
Berat badan : 50 Kg
E. Psikososial
1. Genogram
Keterangan :
: Laki - laki
: Perempuan
: Pasien
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
: Tinggal dalam satu rumah
: Pisah
: Laki-laki Meninggal
: Perempuan meninggal
Keterangan :
Klien tinggal satu rumah dengan nenek dan adiknya, ibu klien
meninggal pada saat klien berusia 8 tahun dan ayah klien menikah
dengan perempuan lain. Klien anak ke tiga dari empat bersaudara,
Pola komunikasi dengan keluarga terbuka, keputusan didalam
anggota keluarga dipegang oleh neneknya dan jikalau ada masalah
Gambaran diri
Klien mengatakan tidak senang dengan anggota tubuh yang
dimiliki klien terutama pada anggota tangan dan kakinya.
b.
Identitas diri
Klien mengatakan dapat mengenalkan dirinya sendiri yaitu
dengan menyebut nama, jenis kelaminya perempuan dan klien
anak ketiga dari keempat bersaudara.
c.
Peran diri
Klien merasa tidak diperhatikan sebagai seorang anak oleh
keluarganya, klien merasa malu dengan keadaan keluarganya.
d. Ideal diri
Klien ingin tidak ada orang yang mengejeknya, klien marah
bila ada orang yang mengejeknya, klien ingin hidup seperti
orang-orang lainya dan klien marah bila kemaunya tidak
dituruti.
e. Harga diri
Klien mengatakan malu dengan keadaan dirinya, klien malu
dengan keadaan tangan kanannya yang cacat sejak klien
kecil.
klien
merasa
tidak
pernah
diperhatikan
oleh
Hubungan Sosial
Klien mengatakan hubungan klien dengan keluarga baik
kecuali dengan ayah klien, orang terdekat dengan klien yaitu
adik dan kakak, klien jarang bergaul dengan tetangga, klien
lebih sering dirumah.
3. Aktivitas motorik
Ekspresi wajah klien terlihat tegang, agresif dan sering tertawa
sendiri, mata merah melotot dan nafas cepat.
4. Alam perasaan
Klien mengatakan sedih, jengkel dan ingin marah bila ingat
ayahnya yang menikah lagi.
5. Afek
Respon emosional labil,
terlihat tegang.
6. Interaksi selama wawancara
Klien kooperatif namun klien tidak menjawab pertanyaan dengan
baik, klien terkadang berbicara tidak nyambung, kontak mata
kurang, klien terlihat mudah bersahabat dengan orang lain, bila
menjawab pertanyaan dengan nada tinggi dan keras, klien
menjawab dengan seenaknya.
7. Persepsi
Klien tidak mengalami gangguan persepsi baik pendengaran,
pengecapan, penglihatan, perabaan, pengindraan.
8. Proses pikir
Klien berfikir cepat, berbicara tidak nyambung (flight of idea)
9. Isi pikir
Klien mengalami obsesi yang berlebih, klien mempunyai keinginan
bersekolah tetapi tidak memilik kemampuan biaya.
10.
Tingkat kesadaran
Memori
Tidak ada gangguan di dalam memori jangka panjang maupun
jangka pendek tetapi klien lebih sering tertutup dengan masalah
pribadinya.
Kemampuan penilaian
Klien mampu melakukan kegiatan sendiri, klien mengalami
gangguan ringan yaitu keterbatasan pada tangan kanan dan kaki
kiri untuk melakukan aktifitas, tingkat konsentrasi klien kurang
baik.
13.
G. Mekanisme Koping
melanjutkan
sekolahnya.
Klien
merasa
malu
dengan
lingkunganya.
I. Pengetahuan Kurang Tentang
Klien merasa tidak mampu dan terbatas pengetahuannya dengan
masalah yang dihadapi, tetapi keluarganya selalu mendukung klien
dalam pengobatanya.
J. Aspek Medis
1.
Diagnosa medik
: Skizofrenia paranoid
2.
Terapi medis
3.
K. Analisa Data
Tgl/jam
No.
29-06-
dx
1.
2012
Data
Masalah
Keperawatan
Perilaku
DS : -
09.00
WIB
Klien
mengatakan
saya
benci
DO :
-
29-062012
2.
DS :
Resiko
09.05
WIB
mengejek saya
- Klien mengatakan sering membanting
barang yang ada di rumah
dan lingkungan
DO :
-
29-06-
3.
2012
DS :
-
harga diri :
Klien
mengatakan
malu
09.10
WIB
Klien mengatakan
malu dengan
Klien
mengatakan
malu
dengan
Klien
sering
menyembunyikan
Defisit
4.
DS:
Perawatan Diri
29-06-
2012
09.15
DO:
WIB
Rambu
t klien terlihat kotor dan bau
Kuku
klien kotor
Klien
memakai pakaian terkadang terbalik
L. Diagnosa keperawatan
1.
Peril
aku
keker
asan
2.
Resik
o
menc
iderai
diri,
orang
lain/l
ingku
ngan
3.
Gang
guan
harga
diri:
Harg
a diri
renda
h
4.
Defis
it
pera
wata
n diri
M. Pohon Masalah
Resiko menciderai diri, orang lain/lingkungan
Perilaku Kekerasan
Akibat
Core Problem
Penyebab
Umur : 25 tahun
DX
PK
TUJUAN
TUM :
2012
Klien
09.00
mencederai
WIB
diri
tatap mengungkapkan
prinsip
komunikasi
ada
kontak
berjabat
mata,
tangan,
mau
duduk
klien
dengan perawat
Hubungan saling
percaya
merupakan
mau
berdampingan
RASIONAL
disukai
landasan
untuk
utama
hubungan
selanjutnya
kebutuhan
dasar
klien
TUK :
1. Klien dapat Setelah dilakukan tindakan
mengidenti
keperawatan 3 kali
fikasi
penyebab
diharapkan
perilaku
mengungkapkan
perasaan
kekerasan
jengkel
klien
tatap
dapat
untuk
mengungkapkan
perasaannya
b. Diskusikan
Memberi
kesempatan untuk
mengungkapkan
dengan
pasien
perasaanya
dapat
membantu
mengurangi stress
dan
penyebab
perasaan jengkel /
kesal
diketahui
dapat
keperawatan 3 kali
a.
tatap
menyimpulkan
b.
tanda
yang dialami
Untuk mengetahui
jengkel / kesal.
tanda
Simpulkan
bersama
jengkel
klien
Untuk mengetahui
tanda-gejala klien
jengkel / kesal
dialami klien.
d.
keperawatan 3 kali
perilaku muka
kekerasan
selama
menit,diharapkan
tatap
x
15
klien
a. Anjurkan
klien
mengungkapkan
untuk
perilaku
Mengeksplorasi
perasaan klien
terhadap perilaku
kekerasan yang
yang
biasa dapat
dilakukan
perilaku
mengungkapkan
kekerasan
yang
biasa
dilakukan,bermain
peran
dengan
perilaku
biasa dilakukan
biasa dilakukan
c. Tanyakan "apakah dengan cara
yang
dilakukan
masalahnya
selesai ?"
Untuk mengetahui
perilaku kekerasan
yang biasa
dilakukan dan
dengan bantuan
perawat bisa
membedakan
perilaku konstruktif
dan destruktif
keperawatan 3 kali
akibat muka
selama
tatap
x
15
perilaku
menit,diharapkan
Klien
kekerasan
a. Diskusikan
akibat / kerugian
dari
digunakan.
cara
membantu
klien
Dapat
yang
dapat
menemukan
yang
cara
dapat
menyelesaikan
masalah
Membantu
yang sehat ?
untuk
klien
menilai
perilaku kekerasan
yang dilakukan
Dengan
mengetahui akibat
perilaku kekerasan
diharapkan
dapat
klien
mengubah
perilaku destruktif
yang dilakukannya
menjadi
perilaku
konstruktif
5.klien dapat Setelah dilakukan tindakan
mengidentifi
keperawatan 3 kali
selama
tatap
x
15
konstruktif
menit,diharapkan
dalam
dapat
berespon
terhadap
terhadap kemarahan.
melakukan
klien
cara
mempelajari
cara
yang sehat?
yang
yang
b. Berikan
pujian
mengetahui
cara
lain
jika
klien
konstruktif
lain
yang
Dengan
sehat.
mengidentifikasi
cara
yang
perilaku
konstruktif
kekerasan
berespon terhadap
c. Diskusikan dengan klien cara
dalam
kemarahan
dapat
membantu
klien
menemukan
mengontrol
perilaku
yang
baik
mengurangi
dalam.
kejangkelan
sehingga
cara
utk
klien
klien
mengontrol
marah
Reinforcement
kasur.
positif
dapat
memotivasi
klien
baik,
dengan
baik,
mengungkapkan
menolak
dan meningkatkan
dan
harga dirinya.
perasaan
dengan baik
Berdiskusi dengan
klien
untuk
kemampuan klien
kekerasan
kejengkelan.
atau
keperawatan 3 kali
cara muka
selama
tatap
x
15
konstruktif
menit,diharapkan
klien
dalam
dapat
berespon
cara
terhadap
kemarahan
maupun spriritual
mendemonstrasikan
mengontrol
marah,
klien
untuk
yang
dicapai
menilai
respon
perilaku
secara
tepat
untuk
kekerasan
keberhasilan
Memberikan
Membantu
dalam
klien
membuat
keputusan terhadap
dalam simulasi.
e. Anjurkan
cara
klien
untuk
atau
dipelajari
yang
dipilihnya
telah
dengan
melihat manfaatnya
saat
kemampuan
7. klien dapat
Setelah
dukungan dari
tindakan keperawatan 3
keluarga
keluarga
dari
mengidentifikasi
1 x 15 menit,diharapkan
akan
ini
memungkinkan
sendiri
dan
keadaan
menyebutkan
a. Identifikasi
sikap
apa
yang
telah
klien :
berperilaku
1) Terkait
keluarga
dalam
untuk
melakukan
Kemampuan
penilaian terhadap
perilaku kekerasan
dengan
cara
Meningkatkan
kekerasan,Mengungkap
pengetahuan
secara konstruktif
keluarga tentang
merawat klien
dan jelas
sehingga kelarga
terlibat dalam
perawatan klien
d. Bantu keluarga
Agar keluarga
mendemonstrasikan cara
dapat merawat
merawat klien
klien dengan
perilaku kekerasan
8. klien dapat
Setelah
menggunakan
tindakan keperawatan 3
dapat
obat
keluarga
nama-nama
1 x 15 menit,diharapkan
b. Diskusikan
benar
dengan
dilakukan
manfaat
minum
klien
dapat
menyebutkan obat-obat
yang
diminum
kegunaannya
waktu,
obat
dan
kerugian
berhenti
klien
dan
mengetahui
jenis,
dosis,
efek,
dikonsumsi
Klien
klien
dokumentasi
),
oleh
benar
terjadi
agar
tidak
kesalahan
dalam
mengkonsumsi
obat.
Klien
dapat
memiliki kesadaran
pentingnya minum
obat dan bersedia
e. Anjurkan pada klien
kesadaran sendiri
Mengetahui
tidak menyenangkan
samping
mungk
efek
sedini
sehingga
tindakan
dapat
diberikan
segera
mungkin
untuk
menghindari
komplikasi
Reinforcement
positif
memotivasi
dapat
: Nn. J
Dx. kep
: Perilaku Kekerasan
Hari/tgl/
SP
Jam
Senin
SP1P
Implementasi
-
Menyapa
klien
09/07/
mengucapkan
2012
dan
15.00
dengan klien
WIB
Evaluasi
berjabat
dan S :
salam Klien mengatakan
tangan -
Mengingat
nama
Memanggil
nama
Menyampaikan tujuan
sering
marah-marah
interaksi
Menanyakan perasaan
dirumah
saat
Bagaiamana
Klien
klien
saya Mba. J
-
Paraf
ini O :
mba - Klien
mau
berjabat
Mengevaluasi masalah
kurang,
pasien
mata tajam
Menunjukan
empati,
pandangan
mendengarkan semua
mau
berhadapan
duduk
dengan
perkataan klien
-
Menanyakan
klien
pada -
untuk
tempat
Melakukan
diskusi -
klien
singkat
sering
dengan
Regal
dan
memperhatikan
kebutuhan klien
benar benar
Mengevaluasi
Anjurkan klien
untuk
Mengajarkan kembali
mau menceritakan
masalahnya.
mengingat
Anjurkan
klien
Memberi
kembali
pada
kesempatan
klien
untuk
Menanyakan
mengingat
teknik
mencobanya
-
tegang
kontrak kemarin
mengontrol
tampak
menggerak-gerakan
tapi
Klien
dengan
perawat
diajarkan
pada
Ajarkan
cara fisik ke 2
berbincang-bincang
(memukul bantal)
Menanyakan
klien
apa
pada
mba
Mengingatkan
untuk
teknik
klien
melakukan
dafas
dalam
Membuat
kontrak
pertemuan selanjutnya
waktu
dan
tempat
fisik
ke
Memberikan
kesempatan
untuk
klien
melanjutkan
aktifitasnya kembali
Regal
Selasa
SP2P
Menyapa
klien
dan S :
10/07/
mengucapkan
2012
dan
11.00
dengan
WIB
memperkenalkan
berjabat
dengan
salam -
Klien
tangan
klien,
ramah
diri
Mengingat
pada -
nama
Memanggil
senang Regal
saya
Saya
masih
ingat
dengan
mas,
nama
Klien
mengatakan
Menyanpaikan tujuan
marah-marah
interaksi
merusak
Menanyakan perasaan
dirumah
dan
barang
O:
mas,
nama
mba J
nama saya
dipanggil Mba. J
klien
-
mengatakan
mau
berjabat
Menunjukan
empati,
sikap
kurang,
dan
pandangan
mata tajam
Menanyakan kembali
berhadapan dengan
perawat
tempat,
waktu
dan -
Klien
tampak
kemarin
menggerak-gerakan
Mengevaluasi
jadwal
tegang
mempraktekan kembali
teknik
ke
kurang
dengan
klien
dengan
kekerasan
cara
Memberi
kepada
mencoba
cara
dan
reinforcement
Klien
mampu mempraktekan
untuk
yang
dengan
diajarkan
tenang
positif
kesempatan
klien
dalam
Memberik
an
fisik
(memukul bantal)
nafas
belum benar
mengontrol -
perilaku
Klien mau
mendemonstrasikan
dan
teknik
memukul bantal
Memberikan
Klien
reinforcement positif
mampu mempraktekan
Menganjurkan
dengan benar
pada
klien
untuk -
memasukan
dalam
jadwal
Memberik
an
positif
reinforcement
Menanyakan
Menanyakan
klien
pada
apakan
mau menceritakan
menanyakan
pada
kembali
klien
klien
yang
apakah
masalah
belum
diceritakan kepada
mempraktekan
cara
perawat.
yang
saja
baru
Anjurkan
klien
mengingat
Menganjurkan
klien
memasukan
kedalam
jadwal
kegiatan harian
kembali
dan
melakukan
cara
yang
sudah
diajarkan
oleh
Mengingatkan
klien
perawat
kembali
untuk
teknik mengontrol
melakukan
teknik
memukul
pada
mengingat
untuk
untuk
ada
diajarkan
-
Anjurkan klien
Memberikan
saat
memukul
dengan
bantal
jikalau marah.
reinforcement positif
-
Membuat
kontrak
pertemuan selanjutnya,
(waktu
dan
tempat)
mengontrol
verbal
(meminta,
menolak,
mengungkapkan
perasaan dengan baik)
-
Memberikan
kesempatan pada klien
untuk
melanjutkan
aktifitasnya kembali
Regal
berjabat tangan
-
Mengingatkan kembali
pada
klien
kontrak
dan
nama
perawat
-
Menanyakan
pada
Menanyakan
pada
Menanyakan
pada
klien
penyebab
perilaku kekerasan
-
Menyiapkan
makan
Menidentifikasi
bersama
klien
penyebab,
tanda
gejala
perilaku
dan
mengingatkan kembali
klien
cara
mengontrol marah
-
Mengajarkan cara 2
untuk meredam marah
Memotivasi
untuk
klien
mempraktekan
Melakukan
kontrak
berikutnya
Menyapa
klien
dan
berjabat tangan
-
menanyakan perasaan
klien saat ini
Menjelaskan
pada
Menunjukan
empati,
sikap
dan
mendengarkan semua
perkataan klien
-
Menawarkan
klien
untuk
pada
tempak
Melakukan
dengan
tapi
diskusi
klien
sering
singkat
dengan
memperhatikan
kebutuhan klien
-
Memotivasi
klien
untuk
menggunakan
cara
yang
diajarkan
telah
untuk
mengontrol marah
-
Menyiapkan
makan
Mengidentifikasi cara
lain
yang
mengontrol
dapat
marah
bersama klien
-
Melakukan
kontrak
kemampuan
klie
kemampuan
menilai
yang
digunakan