You are on page 1of 40

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NN. J


DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI DESA PESAREAN
KECAMATAN ADIWERNA KABUPATEN TEGAL

A. Pengkajian
Tanggal

: 28 Juni 2012

Pukul

: 17.30 WIB

Oleh

: Fathul Falah Areigal

1. Identitas Klien
Nama

: Nn. J

Jenis kelamin

: Perempuan

Umur

: 25 Tahun

Pekerjaan

: Ibu rumah tangga

Suku/bangsa

: Jawa/Indonesia

Agama

: Islam

Pendidikan

: SD

Alamat

: Pesarean, Kecamatan Adiwerna Kab. Tegal

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama

: Ny. F

Umur

: 73 tahun

Pekerjaan

: Pedagang

Hub. Dg klien

: Nenek

Alamat

: Pesarean, Kecamatan Adiwerna Kab. Tegal

B. Alasan Masuk
Klien mengatakan sudah dua minggu yang lalu pasien mengamuk
tanpa sebab, berteriak, merusak barang di rumah. Klien merasa jengkel
bila mengingat ayahnya dan klien malu bila ada orang yang mengejek
dirinya
C. Faktor Predisposisi
Klien sebelumnya sudah pernah di rawat di Rumah Sakit Jiwa
semarang 5 tahun yang lalu selama 1 bulan, klien tidak pernah kontrol
semenjak obat habis, pengobatan sebelumnya kurang berhasil sehingga
klien sering kambuh. Sejak kecil klien tinggal dengan neneknya dan
Ibu klien meninggal pada saat klien berusia 8 tahun kemudian ayah
klien menikah dengan perempuan lain. Klien mempunyai keinginan
untuk melanjutkan sekolah lagi, namun karena keterbatasan biaya dan
cacat yang dialami pada tubuh klien, klien hanya bisa menyelesaikan
pendidikan sampai SD. Semenjak tidak bisa melanjutkan sekolahnya
klien selalu gelisah, marah-marah, berteriak, merusak barang dan

mencederai orang lain. Klien pernah melukai tubuhnya dengan cara


menyilet tangannya karena merasa malu dengan tangan kanannya yang
cacat.

Klien

merasa

kecewa

dengan

ayahnya

yang

pergi

meninggalkanya dan kecewa dengan keadaan ekonomi neneknya


sehingga klien tidak bisa melanjutkan sekolahnya. Klien menganggap
hanya dapat menyusahkan keluarga, membuat malu keluarga dan klien
merasa tidak berguna bagi keluarganya. Tidak ada anggota keluarga
yang mengalami gangguan jiwa dan klien mempunyai pengalaman
yang tidak menyenangkan yaitu pada saat klien tidak bisa melanjutkan
sekolahnya.
D. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda vital
TD : 110/80 mmHg
Tinggi badan

N : 84 x/mnt RR : 24 x/mnt S : 36,20 C

: 150 cm

Berat badan : 50 Kg

Kebersihan badan klien kurang, klien mandi 2 kali sehari namun


sebentar, rambut klien bau dan kotor, kuku terlihat kotor, klien
sering memakai pakaian dengan model terbalik, ekstremitas atas
sebelah kanan terdapat bekas luka sayatan, ekstremitas bawah
sebelah kanan tidak berfungsi baik.

E. Psikososial

1. Genogram

Keterangan :
: Laki - laki
: Perempuan
: Pasien
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
: Tinggal dalam satu rumah
: Pisah
: Laki-laki Meninggal
: Perempuan meninggal
Keterangan :
Klien tinggal satu rumah dengan nenek dan adiknya, ibu klien
meninggal pada saat klien berusia 8 tahun dan ayah klien menikah
dengan perempuan lain. Klien anak ke tiga dari empat bersaudara,
Pola komunikasi dengan keluarga terbuka, keputusan didalam
anggota keluarga dipegang oleh neneknya dan jikalau ada masalah

selalu musyawarah di dalam anggota keluarga, anggota keluarga


terdekat dengan klien adalah adiknya.
2. Konsep diri
a.

Gambaran diri
Klien mengatakan tidak senang dengan anggota tubuh yang
dimiliki klien terutama pada anggota tangan dan kakinya.

b.

Identitas diri
Klien mengatakan dapat mengenalkan dirinya sendiri yaitu
dengan menyebut nama, jenis kelaminya perempuan dan klien
anak ketiga dari keempat bersaudara.

c.

Peran diri
Klien merasa tidak diperhatikan sebagai seorang anak oleh
keluarganya, klien merasa malu dengan keadaan keluarganya.

d. Ideal diri
Klien ingin tidak ada orang yang mengejeknya, klien marah
bila ada orang yang mengejeknya, klien ingin hidup seperti
orang-orang lainya dan klien marah bila kemaunya tidak
dituruti.
e. Harga diri
Klien mengatakan malu dengan keadaan dirinya, klien malu
dengan keadaan tangan kanannya yang cacat sejak klien
kecil.

klien

merasa

tidak

pernah

diperhatikan

oleh

keluarganya, klien merasa benci dengan ayahnya. Klien malu


dengan teman-temanya karena hanya klien yang tidak bisa
melanjutkan sekolah. Klien mengatakan bila ada masalah di
pendam sendiri karena tidak ada yang mau mendengarkan.
f.

Hubungan Sosial
Klien mengatakan hubungan klien dengan keluarga baik
kecuali dengan ayah klien, orang terdekat dengan klien yaitu
adik dan kakak, klien jarang bergaul dengan tetangga, klien
lebih sering dirumah.

g. Spiritual (nilai dan keyakinan)


Klien mengatakan beragama Islam, klien mengatakan jarang
sholat.
F. Status Mental
1. Penampilan
Kebersihan dan kerapian cukup rapi namun, klien terkadang
memakai baju terbalik dan juga sering membuka baju didalam
ruangan, rambut pendek rapi, kuku tangan dan kaki kotor.
2. Pembicaraan
Klien berbicara cepat dan keras, intonasi tinggi, klien sering
berbicara kotor dan sering membentak jikalu ada orang yang
mengejeknya.

3. Aktivitas motorik
Ekspresi wajah klien terlihat tegang, agresif dan sering tertawa
sendiri, mata merah melotot dan nafas cepat.
4. Alam perasaan
Klien mengatakan sedih, jengkel dan ingin marah bila ingat
ayahnya yang menikah lagi.
5. Afek
Respon emosional labil,

ekspresi wajah klien saat wawancara

terlihat tegang.
6. Interaksi selama wawancara
Klien kooperatif namun klien tidak menjawab pertanyaan dengan
baik, klien terkadang berbicara tidak nyambung, kontak mata
kurang, klien terlihat mudah bersahabat dengan orang lain, bila
menjawab pertanyaan dengan nada tinggi dan keras, klien
menjawab dengan seenaknya.
7. Persepsi
Klien tidak mengalami gangguan persepsi baik pendengaran,
pengecapan, penglihatan, perabaan, pengindraan.
8. Proses pikir
Klien berfikir cepat, berbicara tidak nyambung (flight of idea)

9. Isi pikir
Klien mengalami obsesi yang berlebih, klien mempunyai keinginan
bersekolah tetapi tidak memilik kemampuan biaya.
10.

Tingkat kesadaran

Klien sering bingung saat berkomunikasi, klien tidak mengalami


disorientasi orang, waktu dan tempat.
11.

Memori
Tidak ada gangguan di dalam memori jangka panjang maupun
jangka pendek tetapi klien lebih sering tertutup dengan masalah
pribadinya.

11.Tingkat konsentrasi dan berhitung


Klien mampu menjawab atau melakukan perhitungan sederhana.
12.

Kemampuan penilaian
Klien mampu melakukan kegiatan sendiri, klien mengalami
gangguan ringan yaitu keterbatasan pada tangan kanan dan kaki
kiri untuk melakukan aktifitas, tingkat konsentrasi klien kurang
baik.

13.

Daya tilik diri


Klien mengingkari bahwa dirinya sakit.

G. Mekanisme Koping

Sebelumnya klien adalah orang yang berprestasi di sekolahnya, namun


setelah ibunya meninggal dan ayahnya menikah dengan orang lain,
tingkah laku pasien jadi berubah, klien lebih sering diam dan gelisah,
bila ada masalah klien tidak pernah menceritakannya dengan orang
lain karena tidak ada yang mendengarkanya.
H. Masalah Psikologis dan lingkungan
Semenjak ditinggal ibu dan ayahnya klien mulai berubah perilakunya,
klien malu dengan keadaan ekonomi keluarganya, sehingga klien tidak
bisa

melanjutkan

sekolahnya.

Klien

merasa

malu

dengan

lingkunganya.
I. Pengetahuan Kurang Tentang
Klien merasa tidak mampu dan terbatas pengetahuannya dengan
masalah yang dihadapi, tetapi keluarganya selalu mendukung klien
dalam pengobatanya.
J. Aspek Medis
1.

Diagnosa medik

: Skizofrenia paranoid

2.

Terapi medis

: Lima tahun yang lalu klien pernah


mendapatkan obat :
THP (Trihexaphenidil) 1 x 5mg /hari
CPZ (Clorpromazine) 3 x 25mg/hari
HLP (Halloperidol) 3 x 5mg/hari

3.

Pemeriksaan penunjang : Klien pernah mendapat terapi ECT


(Elektro convulsion therapy) 5 tahun
yang lalu.

K. Analisa Data
Tgl/jam

No.

29-06-

dx
1.

2012

Data

Masalah
Keperawatan
Perilaku

DS : -

09.00

Klien mengatakan saya marah bila Kekerasan


ada orang yang mengejek saya

WIB

Klien

mengatakan

saya

benci

apabila ingat dengan ayah saya


-

Klien mengatakan saya marah bila


kemauan saya tidak dituruti

DO :
-

Klien terlihat tegang, mata merah,


melotot dan nafas cepat

29-062012

2.

Klien sering berteriak kencang

Klien berkata kotor

DS :

Resiko

- Klien mengatakan suka membentak mencederai

09.05

orang lain jikalau ada orang yang diri, orang lain

WIB

mengejek saya
- Klien mengatakan sering membanting
barang yang ada di rumah

dan lingkungan

DO :
-

Nada suara tinggi dan keras, berteriak,


menjerit, memukul diri sendiri atau
orang lain.

Merusak dan melempar barang-barang


Gangguan

29-06-

3.

2012

DS :
-

harga diri :
Klien

mengatakan

malu

dengan Harga diri

09.10

keadaan dirinya, klien merasa tidak rendah rendah

WIB

pernah diperhatikan oleh keluarganya.


-

Klien mengatakan

malu dengan

teman-temanya karena hanya klien


yang tidak bisa melanjutkan sekolah.
-

Klien mengatakan bila ada masalah di


pendam sendiri karena tidak ada yang
mau mendengarkan.

Klien

mengatakan

malu

dengan

keadaan tangan kanannya yang cacat


DO:
-

Klien tidak pernah bergaul dengan


lingkungan luar

Kien terlihat bingung

Klien

sering

menyembunyikan

tangannya yang cacat

Defisit
4.

DS:

Perawatan Diri

29-06-

- klien mengatakan mandi 2 kali sehari

2012

namun tidak pernah keramas

09.15

DO:

WIB

Rambu
t klien terlihat kotor dan bau

Kuku
klien kotor

Klien
memakai pakaian terkadang terbalik

L. Diagnosa keperawatan
1.

Peril
aku
keker
asan

2.

Resik
o
menc
iderai
diri,
orang
lain/l
ingku
ngan

3.

Gang
guan
harga
diri:
Harg
a diri
renda
h

4.

Defis
it
pera
wata
n diri

M. Pohon Masalah
Resiko menciderai diri, orang lain/lingkungan

Perilaku Kekerasan

Akibat

Core Problem
Penyebab

Gangguan harga diri, harga diri rendah

Defisit Perawatan Diri

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Nama: Nn. J
TGL
29/06/

Umur : 25 tahun

DX
PK

TUJUAN
TUM :

2012

Klien

09.00

mencederai

WIB

diri

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


KRITERIA EVALUASI
TINDAKAN KEPERAWATAN
Setelah dilakukan tindakan Bina hubungan saling percaya dengan

tidak keperawatan 3 kali

tatap mengungkapkan

prinsip

komunikasi

muka selama 1 x 15 menit, terapeutik.

sendiri, ekspresi wajah bersahabat,

orang lain dan menunjukan rasa senang,


lingkungan

Tanggal: 29 Juni 2012

ada

kontak

berjabat

mata,

tangan,

a. Sapa klien dengan ramah baik


verbal maupun nonverbal
b. Perkenalkan diri dengan sopan

mau

c. Tanyakan nama lengkap klien

menjawab salam, klien mau

dan nama panggilan

duduk

klien

dengan perawat

Hubungan saling
percaya
merupakan

mau

berdampingan

RASIONAL

disukai

d. Jelaskan tujuan pertemuan


e. Jujur dan menepati janji
f. Tunjukan sikap empati dan

landasan
untuk

utama

hubungan

selanjutnya

menerima klien apa adanya


g. Beri perhatian pada klien dan
perhatikan

kebutuhan

dasar

klien
TUK :
1. Klien dapat Setelah dilakukan tindakan
mengidenti

keperawatan 3 kali

fikasi

muka selama 1 x 15 menit

penyebab

diharapkan

perilaku

mengungkapkan

perasaan

penyebab perilaku kekerasan

kekerasan

yang membuat marah atau

c. Berikan reinforcment positif

jengkel

klien

tatap

a. Beri kesempatan pada klien

dapat

untuk

mengungkapkan

perasaannya
b. Diskusikan

Memberi
kesempatan untuk
mengungkapkan

dengan

pasien

perasaanya

dapat

membantu
mengurangi stress
dan

penyebab

perasaan jengkel /
kesal
diketahui

dapat

2.Klien dapat Setelah dilakukan tindakan


mengidentifik
asi

keperawatan 3 kali

a.

tatap

tanda- muka selama 1 x 15 menit

gejala perilaku diharapkan klien dapat


kekerasan

menyimpulkan

b.

tanda

gejala jengkel atau marah

Anjurkan klien mengungkapkan

yang dialami

Untuk mengetahui

yang dialami dan dirasakan saat

hal yang dialami

jengkel / kesal.

dan dirasakan saat

Diskusikan dengan klien

tanda

gejala perilaku kekerasan.


c.

Simpulkan

bersama

jengkel

klien

Untuk mengetahui
tanda-gejala klien

tanda-tanda jengkel / kesal yang

jengkel / kesal

dialami klien.
d.

3. klien dapat Setelah dilakukan tindakan


mengidentifika
si

keperawatan 3 kali

perilaku muka

kekerasan

selama

menit,diharapkan

tatap
x

15
klien

Berikan reinforcement positif.

a. Anjurkan

klien

mengungkapkan

untuk
perilaku

kekerasan yang biasa dilakukan


b. Bantu bermain peran sesuai

Mengeksplorasi
perasaan klien
terhadap perilaku
kekerasan yang

yang

biasa dapat

dilakukan

perilaku

mengungkapkan
kekerasan

yang

biasa

dilakukan,bermain

peran

dengan

perilaku

kekerasan dan mengetahui

dengan perilaku kekerasan yang

biasa dilakukan

biasa dilakukan
c. Tanyakan "apakah dengan cara
yang

dilakukan

masalahnya

selesai ?"

Untuk mengetahui
perilaku kekerasan
yang biasa
dilakukan dan

cara yang biasa dilakukan

dengan bantuan
perawat bisa
membedakan
perilaku konstruktif
dan destruktif

4. klien dapat Setelah dilakukan tindakan


mengidentifika
si

keperawatan 3 kali

akibat muka

selama

tatap
x

15

perilaku

menit,diharapkan

Klien

kekerasan

dapat menjelaskan akibat

a. Diskusikan

akibat / kerugian

dari cara yang dilakukan.

dari

digunakan.

cara

membantu

klien

b. Menyimpulkan bersama klien


akibat

Dapat

yang

dapat

menemukan
yang

cara
dapat

menyelesaikan

dari perilaku kekerasan

c. Tanyakan pada klien Apakah

masalah

ingin mempelajari cara baru

Membantu

yang sehat ?

untuk

klien
menilai

perilaku kekerasan
yang dilakukan

Dengan
mengetahui akibat
perilaku kekerasan
diharapkan
dapat

klien

mengubah

perilaku destruktif
yang dilakukannya
menjadi

perilaku

konstruktif
5.klien dapat Setelah dilakukan tindakan

a. Tanyakan pada klien apakah

Agar klien dapat

mengidentifi

keperawatan 3 kali

kasi perilaku muka

selama

tatap
x

15

konstruktif

menit,diharapkan

dalam

dapat

berespon

konstruktif dalam berespon

terhadap

terhadap kemarahan.

melakukan

klien
cara

ingin mempelajari cara baru

mempelajari

cara

yang sehat?

yang

yang

b. Berikan

pujian

mengetahui

cara

lain

jika

klien

konstruktif

lain

yang

Dengan

sehat.

mengidentifikasi
cara

yang

perilaku

konstruktif

kekerasan

berespon terhadap
c. Diskusikan dengan klien cara

dalam

kemarahan

dapat

lain yang sehat.

membantu

klien

1) Secara fisik : ajarkan klien

menemukan

mengontrol

perilaku

yang

baik

kekerasan dengan tarik nafas

mengurangi

dalam.

kejangkelan

2) Secara fisik ke 2 : ajarkan

sehingga

cara
utk

klien

klien

mengontrol

marah

tidak stress lagi

dengan memukul bantal atau

Reinforcement

kasur.

positif

dapat

memotivasi

klien

3) Secara verbal : meminta


dengan

baik,

dengan

baik,

mengungkapkan

menolak

dan meningkatkan

dan

harga dirinya.

perasaan

dengan baik

4) Secara spiritual : anjurkan

Berdiskusi dengan
klien

untuk

klien berdo'a, sembahyang,

memilih cara yang

atau ibadah lain ; memohon

lain sesuai dengan

kepada Tuhan untuk diberi

kemampuan klien

kesabaran, mengadu pada


tuhan

kekerasan

kejengkelan.

atau

5) Ajarkan klien minum obat


dengan prinsip enam benar
(benar obat, benar dosis,
benar waktu, benar nama,
benar cara minum obat,
benar dokumentasi)
6. klien dapat Setelah dilakukan tindakan
mengidentifika
si

keperawatan 3 kali

cara muka

selama

tatap
x

15

konstruktif

menit,diharapkan

klien

dalam

dapat

berespon

cara

terhadap

baik secara fisik, verbal

kemarahan

maupun spriritual

mendemonstrasikan
mengontrol

marah,

a. Bantu klien memilih cara yang


paling tepat untuk klien

stimulasi pada klien

b. Bantu klien mengidentifikasi


manfaat cara yang telah dipilih.
c. Bantu

klien

untuk

dipilih (role play)

yang

dicapai

menilai

respon

perilaku
secara

tepat

d. Beri reinforcement positif atas

untuk

kekerasan

mensimulasikan cara yang telah

keberhasilan

Memberikan

Membantu
dalam

klien

membuat

keputusan terhadap

dalam simulasi.
e. Anjurkan

cara
klien

untuk

menggunakan cara yang telah


dipilih

atau

dipelajari

yang

dipilihnya

telah
dengan

melihat manfaatnya

saat

jengkel atau marah.


dilakukan

kemampuan

7. klien dapat

Setelah

dukungan dari

tindakan keperawatan 3

keluarga dalam merawat klien

keluarga

keluarga

kali tatap muka selama

dari

mengidentifikasi

1 x 15 menit,diharapkan

dilakukan terhadap klien selama

akan

klien menerima dirinya

ini

memungkinkan

sendiri

dan

keadaan

keluarga, Keluarga klien


dapat

menyebutkan

a. Identifikasi

sikap

apa

yang

telah

b. Jelaskan peran serta keluarga


dalam merawat klien

klien :

berperilaku

1) Terkait

keluarga

dalam

untuk

melakukan

c. Jelaskan cara-cara merawat

cara merawat klien yang

Kemampuan

penilaian terhadap
perilaku kekerasan

dengan

cara

Meningkatkan

kekerasan,Mengungkap

mengontrol perilaku marah

pengetahuan

kan rasa puas dalam

secara konstruktif

keluarga tentang

merawat klien

2) Sikap tenang, bicara tenang

cara merawat klien

dan jelas

sehingga kelarga

3) Membantu klien mengenal

terlibat dalam

penyebab klien marah

perawatan klien

d. Bantu keluarga

Agar keluarga

mendemonstrasikan cara

dapat merawat

merawat klien

klien dengan
perilaku kekerasan

8. klien dapat

Setelah

menggunakan

tindakan keperawatan 3

diminum klien pada klien dan

dapat

obat

kali tatap muka selama

keluarga

nama-nama

1 x 15 menit,diharapkan

b. Diskusikan

benar

dengan

dilakukan

a. Jelaskan jenis-jenis obat yang

manfaat

minum

Klien dan keluarga


mengetahui
obat

yang diminum oleh

klien

dapat

menyebutkan obat-obat
yang

diminum

kegunaannya
waktu,

obat

dan

kerugian

berhenti

minum obat tanpa seijin dokter

klien

dan

Klien dan keluarga


dapat

mengetahui

jenis,

c. Jelaskan prinsip benar minum

dosis,

efek,

obat ( baca nama yang tertera

dikonsumsi

Klien

pada botol obat, dosis obat,

klien

dokumentasi

),

dapat minum obat sesuai


program pengobatan

waktu dan cara minum)

kegunaan obat yang

d. Anjurkan klien minta obat dan

oleh

Klien dan keluarga


mengetahui prinsip

minum tepat waktu

benar
terjadi

agar

tidak

kesalahan

dalam
mengkonsumsi
obat.

Klien

dapat

memiliki kesadaran

pentingnya minum
obat dan bersedia
e. Anjurkan pada klien

minum obat dengan

melaporkan pada perawat atau

kesadaran sendiri

dokter jika merasakan efek yang

Mengetahui

tidak menyenangkan

samping

f. Beri pujian jika klien minum

mungk

obat dengan benar

efek
sedini

sehingga

tindakan

dapat

diberikan

segera

mungkin

untuk

menghindari
komplikasi

Reinforcement
positif
memotivasi

dapat

keluarga dan klien.

2. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


Nama

: Nn. J

Dx. kep

: Perilaku Kekerasan

Hari/tgl/
SP
Jam
Senin

SP1P

Implementasi
-

Menyapa

klien

09/07/

mengucapkan

2012

dan

15.00

dengan klien

WIB

Evaluasi

berjabat

dan S :
salam Klien mengatakan

tangan -

Mengingat

nama

Memanggil

nama

ini senang mas


mengatakan

Menyampaikan tujuan

sering

marah-marah

interaksi

dan merusak barang

Menanyakan perasaan

dirumah

saat

Bagaiamana

Perasaan saya hari

Klien

klien

saya Mba. J
-

panggilan yang disukai


-

Nama saya J mas, Regal


mas bisa memanggil

perawat dan klien


-

Paraf

ini O :
mba - Klien

mau

berjabat

perasaannya hari ini?

tangan, kontak mata

Mengevaluasi masalah

kurang,

pasien

mata tajam

Menunjukan
empati,

pandangan

sikap - Nada suara tinggi


dan - Klien

mendengarkan semua

mau

berhadapan

duduk
dengan

perkataan klien
-

Menanyakan
klien

pada -

untuk

tempat

Melakukan

diskusi -

klien

singkat

sering
dengan

Regal
dan

tangan dan kakinya


Klien mau
mempraktekan kembali
teknik nafas dalam

memperhatikan

yang di ajarkan dengan

kebutuhan klien

benar benar

Mengevaluasi

cara A : SP1P teratasi


marah P : validasi SP1P

yang telah diajarkan

Anjurkan klien

cara fisik 1 (teknik

untuk

tarik nafas dalam)

nama perawat dan

Mengajarkan kembali

mau menceritakan

cara mengontrol marah

masalahnya.

dengan cara fisik 1

mengingat

Anjurkan

(teknik nafas dalam)

klien

Memberi

kembali

pada

kesempatan

klien

untuk

Menanyakan

mengingat
teknik

nafas dalam yang

mencobanya
-

tegang

kontrak kemarin

mengontrol

tampak

menggerak-gerakan

tapi

Klien

waktu dan topik sesuai

dengan

perawat

diajarkan
pada

Ajarkan

klien perasaan setelah

cara fisik ke 2

berbincang-bincang

(memukul bantal)

Menanyakan
klien

apa

pada
mba

masih ingat apa yang


saya ajarkan tadi?
-

Mengingatkan
untuk
teknik

klien

melakukan
dafas

dalam

ketika akan marah


-

Membuat

kontrak

pertemuan selanjutnya
waktu

dan

tempat

dengan topik tentang


cara

fisik

ke

(memukul bantal atau


kasur)
-

Memberikan
kesempatan
untuk

klien

melanjutkan

aktifitasnya kembali

Regal

Selasa

SP2P

Menyapa

klien

dan S :

10/07/

mengucapkan

2012

dan

11.00

dengan

WIB

memperkenalkan

berjabat

dengan

salam -

Klien

tangan
klien,

ramah

diri

Mengingat

pada -

nama

perawat dan pasien


-

Memanggil

senang Regal

saya

Saya

masih

ingat

dengan

mas,

nama

ini senang mas


-

Klien

mengatakan

Menyanpaikan tujuan

marah-marah

interaksi

merusak

Menanyakan perasaan

dirumah

dan
barang

O:

Mengevaluasi masalah - Klien


pasien

mas,

Perasaan saya hari

nama

klien saat ini


-

mba J

mas mas Regalkan?


-

panggilan yang disukai

nama saya

dipanggil Mba. J

klien
-

mengatakan

mau

berjabat

tangan, kontak mata

Menunjukan
empati,

sikap

kurang,

dan

pandangan

mata tajam

mendengarkan semua - Nada suara tinggi


perkataan klien
-

- Klien mau duduk

Menanyakan kembali

berhadapan dengan

pada klien untuk

perawat

tempat,

waktu

dan -

Klien

topik sesuai kontrak

tampak

kemarin

menggerak-gerakan

Mengevaluasi

jadwal

tegang

tangan dan kakinya

kegiatan harian klien -

mempraktekan kembali

(tarik nafas dalam)

teknik

Melatih cara baru yang

yang di ajarkan namun Regal

ke

kurang

dengan

klien

dengan

kekerasan
cara

Memberi
kepada
mencoba

cara

dan

reinforcement

Klien
mampu mempraktekan

untuk

cara fisik yang ke 2

yang

dengan

diajarkan

tenang

positif

kesempatan
klien

dalam

Memberik
an

fisik

(memukul bantal)

nafas

belum benar

mengontrol -

perilaku

Klien mau

dengan cara fisik 1

mendemonstrasikan

dan

teknik

memukul bantal

Memberikan

Klien

reinforcement positif

mampu mempraktekan

Menganjurkan

dengan benar

pada

klien

untuk -

memasukan

dalam

jadwal

Memberik
an
positif

reinforcement

Menanyakan

pada A : SP2P teratasi

klien perasaan setelah P : validasi SP2P


berbincang-bincang
-

Menanyakan
klien

pada

apakan

keinginan marah, serta

mau menceritakan

menanyakan

pada

kembali

klien

klien

yang

apakah

masalah
belum

masih ingat dan mau

diceritakan kepada

mempraktekan

cara

perawat.

yang

saja

baru

Anjurkan

klien

mengingat

Menganjurkan

klien

memasukan

kedalam

jadwal

kegiatan harian

kembali

dan

melakukan

cara

yang

sudah

diajarkan

oleh

Mengingatkan

klien

perawat

kembali

untuk

teknik mengontrol

melakukan

teknik

marah dengan cara

memukul

pada

marah itu muncul

mengingat

nama perawat dan

untuk

untuk

ada

diajarkan
-

Anjurkan klien

Memberikan

saat

memukul

dengan

bantal

jikalau marah.

reinforcement positif
-

Membuat

kontrak

pertemuan selanjutnya,
(waktu

dan

tempat)

dengan topik melatih


klien

mengontrol

marah dengan cara ke


3

verbal

(meminta,

menolak,
mengungkapkan
perasaan dengan baik)
-

Memberikan
kesempatan pada klien
untuk

melanjutkan

aktifitasnya kembali

Regal

berjabat tangan
-

Mengingatkan kembali
pada

klien

kontrak

waktu yang di sepakati


kemarin

dan

nama

perawat
-

Menanyakan

pada

klien perasaanya hari


ini
-

Menanyakan

pada

Menanyakan

pada

klien

penyebab

perilaku kekerasan
-

Menyiapkan

makan

klien dan temani klien


saat makan
-

Menemani klien saat


minum obat

Menidentifikasi
bersama

klien

penyebab,

tanda

gejala

perilaku

kekerasan yang biasa


dilakukan

dan

mengingatkan kembali
klien

cara

mengontrol marah
-

Mengajarkan cara 2
untuk meredam marah

Memotivasi
untuk

klien

mempraktekan

ulang cara yang telah


diajarkan
-

Melakukan

kontrak

ulang untuk pertemuan

berikutnya

Menyapa

klien

dan

berjabat tangan
-

Menanyakan kabar dan


perasaan hari ini

menanyakan perasaan
klien saat ini

Menjelaskan

pada

klien tujuan pertemuan


-

Menunjukan
empati,

sikap
dan

mendengarkan semua
perkataan klien
-

Menawarkan
klien

untuk

pada
tempak

waktu dan topik


-

Melakukan
dengan
tapi

diskusi

klien

sering

singkat

dengan

memperhatikan
kebutuhan klien
-

Memotivasi

klien

untuk

menggunakan

cara

yang

diajarkan

telah
untuk

mengontrol marah
-

Menyiapkan

makan

dan obat klien


-

Mengidentifikasi cara
lain

yang

mengontrol

dapat
marah

bersama klien
-

Melakukan

kontrak

untuk pertemuan yang


berikutnya membahas
tentang

kemampuan

klie
kemampuan

menilai
yang

digunakan

You might also like