You are on page 1of 4

HIMMA ILLIYANA 11/311674/KG/8809

2. Setelah dilakukan perawatan awal, cara menyikat gigi metode apa yang disarankan pada pasien tersebut?

Ada bermacam-macam metode penyikatan gigi. Berbagai metode menyikat yang dikenal kedokteran gigi dibedakan berdasarkan gerakan yang dibuat oleh sikat. Pada prinsipnya terdapat enam pola dasar yaitu: 1. Metode Vertikal Permukaan bukal pada waktu yang sama disikat dengan gerakan naik turun dari lipatan mukobukal dengan elemen elemen depan dalam posisi end to end. Sikat diletakkan dengan bulunya tegak lurus pada permukaan bukal. Untuk permukaan lingual dan palatinal sikat gigi dipegang severtikal mungkin. Permukaan permukaan ini juga digosok dengan gerakan vertikal, tetapi tentu saja tersendiri. Metode ini ditulis oleh Hirschfeld (1945) dan Shick dan Ash (1961). Pada umumnya metode ini tidak dianjurkan karena hasilnya kurang baik. 2. Metode Horizontal Pada metode ini permukaan oklusal, bukal, dan lingual digosok dengan sikat yang digerakkan maju mundur atau ke depan ke belakang, dengan bulu bulunya yang tegak lurus pada permukaan yang dibersihkan. Metode ini dosebut juga metode menggosok. Istilah terakhir ini guna jelasnya lebih baik tidak di pakai karena dapat menjadi asosiasi yang salah. Metode horizontal dianjurkan untuk anak anak sampai usia dua belas tahun. Disini jangan digunakan sikat gigi yang berkas bulu bulunya sedikit (space tufted) atau terlalu banyak (multi tufted) yang terlalu lunak. Untuk orang dewasa cara ini tidak dianjurkan karena adanya risiko besar keausan yang berlebihan pada permukaan bukal pada gigi. 3. Metode Berputar atau Roll Teknik ini disebut ADA roll teknik dan merupakan cara yang sering dianjurkan karena sederhana tetapi efisien dan dapat digunakan diseluruh bagian mulut. Bulu bulu sikat ditempatkan pada gusi sejauh mungkin dari permukaan oklusal dengan ujung ujung bulu sikat mengarah ke apex dan sisi bulu sikat melalui mahkota klinis, kedudukannya hampir tegak lurus permukaan email. Gerakan ini di ulang 8 12 kali setiap daerah dengan

sistematis, sehingga tidak ada yang terlewat. Cara ini terutama sekali menghasilkan pemijatan gusi dan juga membersihkan sisa makanan dari daerah interproksimal. 4. Metode Vibrasi Termasuk disini adalah metode menurut charters (1928), metode stillman (1932), dan metode bass (1954). a. Metode Charters Pada permukaan bukal dan labial, sikat di pegang dengan tangkai dalam kedudukan horizontal. Ujung ujung bulu diletakkan pada permukaan gigi membentuk sudut 450 terhadap sumbu panjang gigi mengarah oklusal, hati hati jangan sampai menusuk gusi. Dalam posisi ini sisi dari sisi dari bulu sikat berkontak dengan gusi. Kemudian sikat ditekan dengan sedemikian rupa sehingga ujung ujung bulu sikat berada pada permukaan gigi. Kemudian sikat ditekan sedemikian rupa sehingga ujung ujung bulu sikat masuk ke interproksimal dan sisi bulu sikat menekan di tepi gusi.sikat digetarkan dalam lingkungan lingkungan kecil sehingga kepala sikat bergerak secara sirkulasi, tetapi ujung ujung bulu sikat harus tetap berada ditempat semula, setiap kali dapat dibersihkan dua atau tiga gigi. Setelah tiga atau empat lingkaran kecil, sikat diangkat, lalu ditempatkan lagi pada posisi yang sama, setiap daerah dilakukan tiga atau empat kali. Jadi pada teknik itu tidak dilakukan gerakan oklusal maupun ke apikal. Dengan demikian ujung ujung bulu sikat akan melepas debris dari permukaan gigi dan sisi bulu sikat memijat tepi gusi dan gusi interdental. Permukaan oklusal disikat dengan gerakan yang sama, hanya ujung ujung bulu sikat ditekan ke dalam pits dan fissures. Permukaan lingual dan palatinal akan sukar dibersihkan karena bentuk lengkungan dari barisan gigi. Biasanya kepala sikat tidak dipegang secara horizontal, jadi hanya bulu bulu sikat pada bagian ujung dari kepala sikat yang dapat digunakan. Metode charters merupakan cara yang baik untuk pemeliharaan jaringan tetapi ketrampilan yang dibutuhkan harus cukup tinggi, sehingga jarang pasien dapat melakukannya dengan sempurna. b. Metode Stillman Posisi dari bulu sikat berlawanan dengan charter, sikat gigi ditempatkan dengan sebagian pada gigi mengarah ke apikal. Kemudian sikat gigi ditekan sehingga gusi memucat dan dilakukan gerakan rotasi kecil tanpa merubah kedudukan ujung bulu sikat.

Penekanan dilakukan dengan cara sedikit menekuk bulu bulu sikat ditekuk ketiga jurusan, tepi ujung ujung bulu sikat harus pada tempatnya. Metode stillman ini telah diubah sedikit oleh beberapa ahli yaitu ditambah dengan gerakan ke oklusal dari ujung ujung bulu sikat tetap mengarah ke spiral. Dengan demikian setiap gerakan berakhir dibawah ujung incisal dari mahkota, sedangkan pada metoda yang asli, penyikatan hanya terbatas pada daerah cervikal gigi dan gusi. c. Metode Bass Sikat ditempatkan dengan sudut 450 terhadap sumbu panjang gigi mengarah ke apikal dengan ujung ujung bulu sikat pada tepi gusi. Dengan demikian poket gusi dapat dibersihkan dan tepi gusi dapat dipijat. Sikat digerakkan dengan getaran getaran kecil kedepan dan kebelakang selama kurang lebih 10 15 detik setiap daerah yang meliputi dua atau tiga gigi. Menyikat permukaan bukal dan labial, tangkai dipegang dalam kedudukan horizontal dan sejajar dengan lengkungan gigi. Untuk permukaan lingual dan pelatinal gigi belakang agak menyudut (agak horizontal) dan pada gigi depan, sikat dipegang vertikal. 5. Metode Sirkuler atau Fones Disini dengan gerakan memutar permukaaan elemen elemen dibersihkan. Pada metode Fones (1934) lengkung gigi geligi dalam oklusi dan permukaan bukal dibersihkan dengan meletakkan sikat tegak lurus pada poros elemen elemen dan membuat gerakan memutur. Gerakannya juga meluas sampai gusi. Permukaan lingual dibersihkan dengan gerakan sirkular kecil dan permukaan oklusal dengan menggosok. Metode ini hampir tidak diterapkan lagi dan tidak dikenal penelitian tentang evaluasinya. 6. Metode Fisiologis Untuk metode ini digunakan sikat gigi dengan bulu bulu lunak. Tangkai sikat gigi dipegang secara horizontal dengan bulu bulu sikat tegak lurus dengan permukaan gigi. Metode ini didasarkan atas anggapan bahwa penyikatan gigi harus menyerupai jalannya makanan yaitu dari mahkota kearah gusi. Setiap kali dilakukan beberapa gerakan sebelum berpindah ke daerah selanjutnya. Metode ini sukar dilakukan pada permukaan lingual dari premolar dan molar rahang bawah, sehingga dapat diganti dengan gerakan getaran dalam lingkaran kecil. (Houwink, 1993)

Berdasarkan uraian metode-metode di atas, metode menyikat gigi yang disarankan untuk pasien tersebut adalah metode bass. Metode bass merupakan metode penyikatan yang paling banyak digunakan, terbukti teknik ini merupakan metode yang paling efektif membersihkan plak. Penciptaan dan akumulasi plak gigi ini paling sering terlihat di daerah yang tepat di bawah atau dekat dengan margin gingiva. Plak juga banyak terbentuk di daerah antara gigi atau daerah interproksimal. Metode bass sangat efektif saat membersihkan daerah tersebut. Oleh karena itu, teknik ini dapat digunakan untuk mengontrol penyakit periodontal dan karies.

Sumber: Houwink B, Dirks OB, Cramwinckle AB, Crielaers PJA, Dermaut LR, Eijkman MAJ. 1993. Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan. Yogyakarta: Gadjahmada University Press.

You might also like