You are on page 1of 9

Politeknik Negeri Sriwijaya

Bab IV Pembahasan
38
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Menghitung Parameter Saluran
Berdasarkan data dari tabel 3.4 diperoleh nilai resistansi untuk konduktor
AAAC 150 mm
2
adalah :
Resistansi saluran pada temperatur 20
0
C, R
dc
= 0,210 /km
Selanjutnya dari data resistansi saluran diatas akan ditentukan nilai resistansi
saluran sewaktu penyulang dibebani dengan beban puncak malam. Dikarenakan
temperatur kerja/operasi konduktor sewaktu pembebanan maksimum tidak
diperoleh datanya dilapangan, maka temperatur operasi konduktor disini
menggunakan pendekatan dari
literatur (Transmisi Daya Listrik - TS. Hutahuruk Hal 342), dimana didalam literatur
tersebut dikatakan temperatur untuk konduktor dibebani maksimum adalah 80
0
C -
100
0
C, dan disini akan diambil pendekatan rata-rata yaitu 90
0
C.
Berdasarkan dari persamaan (2.2) akan didapatkan resistansi pada temperatur
operasi konduktor (Rac) adalah :
km
R
ac
/ 2692 . 0
) 20 228 (
) 90 228 ( 210 , 0
O =
+
+
=
Kemudian induktansi saluran (L) akan dicari dari persamaan (2.3) yang
berdasarkan data luas penampang (tabel 3.1) dan jarak antara phasa (tabel 3.6)
dari konduktor AAAC 150 mm
2
.
Luas penampang (A) = 150 mm
2
= 150 x 10
-6
m
2
m
x
r 00691 , 0
10 150
6
= =

Selanjutnya berdasarkan dari persamaan (2.3), akan dicari nilai induktansi saluran
(L), sebagai berikut :
, ,
m cm
x x d
e
134 , 1 4 , 113
180 90 90
3
= =
=
39
Politeknik Negeri Sriwijaya
Bab IV Pembahasan
Dengan mengalikan nilai induktansi L dengan kecepatan sudut ( ) akan
didapatkan nilai reaktansi induktip,
L
X = 2 x x 50 x 10,688 x 10
-4
= 0,3356 /km
4.2 Menghitung Rugi Rugi Faktor Pembebanan (Loss Load Factor)
Rugi-rugi faktor pembebanan (Loss Load Factor = LLF) adalah suatu
faktor pembebanan yang terdapat disetiap penyulang dan faktor ini sangat
tergantung pada daya yang disalurkan disetiap penyulang. Dengan diketahui nilai
load factor maka nilai loss load factor dari setiap penyulang akan didapat.
Dengan menggunakan persamaan 2.6 akan ditentukan LLF dari ke empat
penyulang pada transformator 1.
Penyulang Pempek, LLF = (0,3 x 0,70) + (0,7 x 0,70
2
)
= 0,553
Penyulang Lenggang, LLF = (0,3 x 0,70) + (0,7 x 0,70
2
)
= 0,553
Penyulang Celimpungan, LLF = (0,3 x 0,70) + (0,7 x 0,70
2
)
= 0,553
Penyulang Tempoyak, LLF = (0,3 x 0,70) + (0,7 x 0,70
2
)
= 0,553
Berdasarkan dari hasil komputasi yang diperoleh diatas, selanjutnya dituangkan
dalam tabel 4.1 seperti berikut ini :

km H x
x x
x
x
L
/ 10 688 , 10
10 10
2
3777 , 21
11 , 163 ln 4 1
2
10
00691 , 0
00691 , 0 134 , 1
ln 4 1
4 2
10 4
4
3 7
7
7

=
=
+ =


+ =

40
Politeknik Negeri Sriwijaya
Bab IV Pembahasan
Tabel 4.1 Data Impedansi Saluran dan LLF
4.3 Perhitungan Rugi Tegangan dan Rugi Daya Secara Manual
Dari data-data, baik yang diperoleh langsung ataupun tidak langsung pada
gardu induk betung seperti data pada bab 3 dan bab 4, selanjutnya akan dilakukan
komputasi terhadap rugi-rugi (losses) yang ada pada penyulang setelah adanya
penyaluran daya ke beban-beban yang ada pada penyulang GI. Betung tersebut,
perhitungan rugi tegangan ini menggunakan persamaan (2.4) dan perhitungan rugi
daya mengunakan persamaan (2.5)
4.3.1 Rugi tegangan dan daya pada penyulang pempek
Perhitungan persentase rugi tegangan menggunakan persamaan (2.4) :
% 4090 , 11
6 , 20
100 } ) 44 , 0 3356 , 0 9 , 0 2692 , 0 ( 70 78 , 1 {
2
=
+
=
x x x x x
Tegangan Rugi Persentase
Perhitungan persentase rugi daya menggunakan persamaan (2.5):
watt
x x x x daya nRugi Perhitunga
49 , 78155
553 , 0 70 2692 , 0 50 3
2
=
=
Daya pada penyulang = 1,78x0,9 = 1.602
= 1602000 watt
No PENYULANG
JENIS
KONDUKTOR
(mm2) Rac ( /km ) X ( /km ) LLF
1 Pempek AAAC 150 0,2692 0,3356 0,553
2 Lenggang AAAC 150 0,2692 0,3356 0,553
3 Celimpungan AAAC 150 0,2692 0,3356 0,553
4 Tempoyak AAAC 150 0,2692 0,3356 0,553
41
Politeknik Negeri Sriwijaya
Bab IV Pembahasan
% 8786 , 4 100
1602000
49 , 78155
= = x daya rugi Persentase
4.3.2 Rugi-rugi tegangan dan daya pada penyulang lenggang
Perhitungan persentase rugi tegangan menggunakan persamaan (2.4):
2
6 , 20
100 } ) 44 , 0 3356 , 0 9 , 0 2692 , 0 ( 29 , 36 35 , 1 { x x x x x
Tegangan Rugi Persentase
+
=
= 4,5018%
Perhitungan persentase rugi daya mengunakan persamaan (2.5):
watt
x x x x daya nRugi Perhitunga
2193 , 23403
553 , 0 70 2692 , 0 50 3
2
=
=
Daya pada penyulang = 1,35x0,9 = 1,215
= 5679000 watt
% 9261 , 1 100
1215000
2193 , 23403
= = x daya rugi Persentase
4.3.3 Rugi-rugi tegangan dan daya pada penyulang celimpungan
Perhitungan persentase rugi tegangan menggunakan persamaan (2.4):
2
6 , 20
100 } ) 44 , 0 3356 , 0 9 , 0 2692 , 0 ( 22 , 6 53 , 0 { x x x x x
Tegangan Rugi Persentase
+
=
= 0,3029%
Perhitungan persentase rugi daya menggunakan persamaan (2.5) :
watt
x x x x daya nRugi Perhitunga
0206 , 625
553 , 0 22 , 6 2692 , 0 15 3
2
=
=
Daya pada penyulang = 0,53x0,9 = 0,477
= 477000 watt
% 1310 , 0 100
477000
0206 , 625
= = x daya rugi Persentase
42
Politeknik Negeri Sriwijaya
Bab IV Pembahasan
4.3.4 Rugi-rugi tegangan dan daya pada penyulang tempoyak
Perhitungan persentase rugi tegangan menggunakan persamaan (2.4):
2
6 , 20
100 } ) 44 , 0 3356 , 0 90 , 0 2885 , 0 ( 45 , 54 60 , 1 { x x x x x
Tegangan Rugi Persentase
+
=
= 8,0054%
Perhitungan persentase rugi daya menggunakan persamaan (2.5):
watt
x x x x daya nRugi Perhitunga
9829 , 49242
553 , 0 45 , 54 2692 , 0 45 3
2
=
=
daya pada penyulang = 1,60x0,9 = 1,44
= 1440000 watt
% 4196 , 3 100
1440000
9829 , 49242
= = x daya rugi Persentase
4.4 Perhitungan Rugi Tegangan dan Daya Menggunakan Software Matlab
Perhitungan rugi-rugi tegangan dan daya menggunakan matlab yaitu dengan
cara :
1. Membuka program matlab.
2. Menginput seluruh data yang digunakan, dan rumus-rumus pada editor
Matlab.
3. Setelah selesai Editor disave ,di beri nama file.
4. Kemudian untuk melihat hasilnya klik Debug, lalu klik Run File.
5. Hasil kerja Editor akan terlihat pada Command Window.
4.5 Hasil perhitungan pada command windows
1. Tampilan perhitungan rugi tegangan dan daya pada command windows
Tampilan jawaban pada Command Window:
-------------------------
1. PENYULANG PEMPEK
--------------------------
Rugi Tegangan = 11.4495 %
43
Politeknik Negeri Sriwijaya
Bab IV Pembahasan
Rugi Tegangan = 2358.5933 V
Rugi Daya = 78155.49 watt
Rugi Daya = 4.8786 %
----------------------------
2. PENYULANG LENGGANG
----------------------------
Rugi Tegangan = 4.5018 %
Rugi Tegangan = 927.3758 V
Rugi Daya = 23403.2193 watt
Rugi Daya = 1.9262 %
-------------------------------
3. PENYULANG CELIMPUNGAN
-------------------------------
Rugi Tegangan = 0.30292 %
Rugi Tegangan = 62.4024 V
Rugi Daya = 625.0206 watt
Rugi Daya = 0.13103 %
----------------------------
4. PENYULANG TEMPOYAK
----------------------------
Rugi Tegangan = 8.0054 %
Rugi Tegangan = 1649.1224 V
Rugi Daya = 49242.983 watt
Rugi Daya = 3.4197 %
44
Politeknik Negeri Sriwijaya
Bab IV Pembahasan
2. Grafik rugi tegangan dan daya terhadap pabjang saluran
Gambar 4.1 Grafik rugi tegngan dan daya terhadap panjang saluran
4.6 Perbandingan Perhitungan Manual dengan Perhitungan Matlab
Matlab menunjukkan semua hasil komputasi dari pemrograman yang
telah dibuat, hasil dari masing-masing bagian diurutkan berdasarkan rumus yang
telah diprogram pada jendela M-File dan menampilkan semua hasil pada jendela
Command Window. Komputasi diatas akurat dan sesuai dengan kalkulasi secara
manual, hanya saja pada Matlab hasil yang didapat terdapat pembulatan terhadap
hasil desimal. Dari hasil perhitungan secara manual didapatkan hasil yang sama
untuk presentase rugi tegangan, sedangkan untuk presentase rugi daya ada
perbedaan 0,006%, dimana perbedaan ini terlalu kecil. Perhitungan dengan
bantuan program hanya ditampilkan empat angka dibelakang koma, selain itu
pembulatan angka dibelakang koma.
45
Politeknik Negeri Sriwijaya
Bab IV Pembahasan
Dari hasil komputasi dengan program Matlab dan Manual diatas,
kemudian dituangkan dalam bentuk tabel 4.2 perbandingan antara perhitungan
manual dengan matlab.
Tabel 4.2 Perbandingan Antara Perhitungan Manual dengan MATLAB
Penyulang
Secara manual Matlab
Persentase rugi
tegangan%
Persentase Rugi
Daya%
Persentase rugi
tegangan%
Persentase Rugi
Daya%
Pempek 11,4090 4,8786 11,4495 4,8786
Lenggang 4,5018 1,9261 4,5018 1,9262
Celimpungan 0,3029 0,1310 0,3029 0,1310
Tempoyak 8,0054 3,4196 8,0054 3,4197
4.7 Analisa Hasil Perhitungan Rugi Tegangan dan Daya
Terjadinya rugi tegangan dan daya pada jaringan atau saluran distribusi
antara lain adalah dikarnakan pengaruh dari panjang saluran dan arus yang
terdapat pada tiap-tiap penyulang atau feeder, maka rugi tegangan yang terjadi
pada penyulang atau feeder akan semakin besar.
Selain itu nilai impendasi juga mempengaruhi besarnya rugi-rugi tegangan
yang terjadi pada setiap penyulang atau feeder, dimana impendasi dipengaruhi
oleh nilai resistansi saluran dan reaktansi saluran. Semakin besar nilai resistansi
dan reaktansi dari saluran maka rugi-rugi tegangan yang terjadi pada setiap
feeder-feeder 20,6 KV di Gardu Induk Betung akan semakin besar pula.
Dari tabel 4.2, gambar 4.1 diatas terlihat persentase kerugian tegangan
terbesar pada penyulang Pempek yaitu 11,4495% dan penyulang tempoyak
8,0054% nilai ini diatas nilai maksimum SPLN 72_1987, yaitu untuk jaringan
konfigurasi loop terbuka maksimum diperkenankan adalah 5%. Dan demikian
rugi tegangan ini sudah sangat merugikan pihak PLN maupun konsumen, oleh
karna itu diperlulkan usaha-usaha untuk mengurangi besarnya rugi-rugi tegangan
46
Politeknik Negeri Sriwijaya
Bab IV Pembahasan
pada jaringan distribusi sehingga tegangan yang ditrima masih dapat
diperguunakan dengan efektif. Sedangkan untuk feeder atau penyulang lenggang
4,5018% dan penyulang celimpungan 0,3029 % masih memenuhi setandar PLN
yang dibutuhkan yaitu dibawah 5%.
Berdasarkan perhitungan rugi-rugi daya yang telah dilakukan, bahwa nilai
rugi-rugi daya yang terkecil terjadi pada feeder atau penyulang celimpungan
0,1310% sedangkan nilai rugi-rugi daya yang terbesar terjadi pada penyulang
pempek 4,8786% dan batas toleransi untuk rugi daya ini tidak ada. Hal ini dapat
membuat PLN menjadi rugi karna bisa mempengaruhi pendapatan PLN yang
nanti digunakan untuk biaya perawatan dan pemeliharaan transformator dan
sebagiannya. sedangkan untuk nilai rugi daya pada penyulang lenggang 1,9262%
nilai lenggang ini masih memenuhi nilai standar SPLN 72_1987 yaitu dibawah
2,3%

You might also like