You are on page 1of 3

Dari hasil yang diperoleh kandungan bahan organic tanah yang diteliti termasuk tinggi dimana kita ketahui

kandungan bahan organic umumnya dipermukaan tanah jumlahnya tidak besar yaitu sekitar 3-5 persen tetapi pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah besar sekali. Adapun pengaruh bahan organic trhadap sifat tanah dan akibatnya juga terhadap tanaman adalah: Sebagai granulator yaitu memperbaiki struktur tanah Sumber unsure hara N,S,P, unsur mikro dan lainnya Menambah kemampuan tanah untuk menahan air Menambah kemamapuan tanah untuk menahan unsure-unsur hara Sumber energy bagi mikro organisme

Bahan organic dalam tanah terdiri dari bahan organic kasar dan bahan organic halus atau humus. Humus terdiri dari bahan organic halus berasal dari hancuran bahan organic kasar serta senyawa-senyawa baru terbentuk dari hancuran bahan organic tersebut melalui kegiaaan mikroorganisme didalam tanah. Humus merupakan senyawa yang sangat resisten berwarna hitam atau coklat dan mempunyai daya menahan unsure hara yang tinggi. Tingginya kapasitas tukar kation dari humus, karena humus memunyai beberapa gugus karboksil. Tanah yang mengandung banyak bahan oganik adalah tanah lapisan atas atau top oil . semakin kelapisan bawah tanah maka kandungan bahan organic nya semakin berkurang, sehingga tana semakin kurus. Apabila dalam tanah tersebt kekurangan bahan organic maka bahan organic tersebut dapat digantikan dengan menggunakan pupuk organic hal ini guna untuk tetap menjaga unsure hara yang terkandung tetap ada.sealain mempengaruhi sifat fisis tanah bahan organic juga dapat mempengaruhi Ph tanah.

Dari hasil yang didapat, diketahui hubungan antara C-Organik dan Bahan Organi berbanding lurus ( semakin tinggi C-Orgaik semakin tinggi pula Bahan Organik yang terkandung di dalam tanah tersebut. Pada pengaruh Titar fero sulfat jika kita urutkan mulai dari yang terkecil sampai yang terbanyak volum yang terkandung dari setiap belangko dapat dilihat bahwa Titatar fero sulfat hubungannya berbandng lurus dengan C-Organik dan Bahan Organik, yaitu dari blangko bernomor 1, 5, 6, 3, dan 2. Tapi pada blangko no 4 terjadi kecendrungan dari blanko yang lain. Kita lihat pada blangko yang bernomor 4 dan 5 terjadi perbedaan volume Titar fero sulfat sebanyak 1 ml, tapi hasil dari C-Organik dan Bahan Organiknya hampir mendekati kesamaan. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai factor, mulai dari tanah yang dijadikan sampel sampai dengan ketelitian dalam pencampuran bahan, melakukan titrasi dan penghitungannya. Kita ketahui bahwa tanah yang kita jadikan sampel adalah tanah yang berasal dari tempat yang sama dengan blangko yang lain dan dalam perhitungannyapun setiap kelompok telah melakukan perhitungan yang benar. Oleh karena itu, kesalahan yang terjadi disini dapat disebabkan karena adanya kesalahan dalam melakukan titrasi atau kurangnya ketelitian dalam melakukan titrasi.

Tanah tersusun dari bahan padatan, cair, dan udara. Bahan padatan tersebut terdiri dari bahan mineral dan bahan organic. Bahan mineral terdiri dari partikel pasir, debu dan liat. Ketiga partikel ini menyusun tekstur tanah. Bahan organik dari tanah mineral berkisar 5% dari bobot total tanah. Meskipun kandungan bahan organik tanah mineral sedikit (+5%) tetapi memegang peranan penting dalam menentukan Kesuburan Tanah (dasar dasar ilmu tanah.blogspot.com). Komposisi Biokimia Bahan Organik Menurut Waksman (1948) dalam Brady (1990) bahwa biomassa bahan organik yang berasal dari biomass hijauan, terdiri dari : (1) air (75%) dan (2) biomass kering (25%). Tanah mempunyai kandungan bahan organic yang bervariasi . Banyak sedikitnya jumlah bahan organic yang terdapat pada tanah disebabkan oleh kadar komponen biomassa kering yang mencakup unsure; (1)Karbon(C=44%),(2)Oksigen(O=40%),(3)Hidrogen(H=8%),dan(4) Mineral (8%). Penetapan bahan organic menggunakan metode oksidasi yang mana cara kerjanya adalah dengan mengoksidasi bahan organic tanah. Bahan yang digunakan mencakup kalium khromat itu sendiri yang berfungsi untuk mengoksidasi bahan organic. Ferrosulfat untuk mentitrasi kalium khromat berlebih yang tidak digunakan untuk proses oksidasi. Definilamine dan asam sulfat pekat yang digunakan untuk petunjuk titik akhir titrasi. Dan pemberian asam pospat 85% untuk menghilangkan gangguan yang mungkin timbul karena adanya ion ferro, serta NaF untuk memperkuat atau memperjelas warna (tapi tidak digunakan karena limit). Pada pengamatan timbul warna yang berbeda setiap kali pencampuran bahan, yang menunjukkan telah terjadinya reaksi antar bahan. Data pada table pengamatan diatas. Akan tetapi warna yang di titik beratkan adalah pada kondisi setelah ditambah indicator dan pada kondisi dititrasi. Karena perubahan warna dari hijau gelap kebiruan menjadi hijau mudah adalah penunjuk yang menyatakan jumlah volume titrasi, yang nantinya volume ini sebagai nilai volume contoh untuk menentukan % kandungan bahan organic di tanah setelah . Data hasil pengamatan menunjukkan adanya perbedaan kandungan bahan organic pada kelompok I, II, III dan IV. Penyebabnya adalah contoh tanah yang digunakan sebagai bahan pengamatan untuk masing masing kelompok berbeda. Pada hasil pengamatan kelompok III didapat % kandungan bahan organic = 0.969533 % yang termasuk dalam kategori kandungan bahan organiknya sangat rendah. Hal ini dipengaruhi oleh banyak factor, Seperti factor yang telah disebutkan diatas yaitu perbedaan jenis contoh tanah, dari factor ini kita bisa menjabarkan lebih rinci yaitu : Kedalaman tanah; kedalaman lapisan menentukan kadar bahan organic dan N, kadar bahan organic terbanyak ditemukan di lapisan atas setebal 20 cm, makin ke bawah makin berkurang. Hal itu disebabkan akumulasi bahan organic memang terkonsentrasi di lapisan atas. Tekstur; tekstur tanah juga cukup berperan, makin tinggi jumlah liat makin tinggi pula bahan organic dan N tanah bila kondisi lainnya sama. Tanah berpasir memungkinkan memungkinkan oksidasi yang baik sehingga bahan organic cepat habis.

Iklim yang termasuk didalamnya suhu dan curah hujan; makin ke daerah dingin makin tinggi kandungan bahan organic dan N. pada kondisi yang sama kadar bahan organic dan N bertambah dua hingga tiga kali lipat tiap suhu tahunan rata rata turun 100C . bila kelembaban efektif meningkat kadar bahan organic dan N juga bertambah. Hal ini menunjukkan suatu hambatan kegiatan organisme tanah . Drainase; drainase yang buruk dimana airnya berlebih, menyebabkan oksidasi terhambat karena aerasi buruk, hal ini menyebabkan kadar bahan organic dan N lebih tinggi daripada tanah berdrainase baik. Jadi semakin drainase air baik, kandungan bahan organik dalam tanah justru akan semakin kecil, dikarenakan ruang pori yang terisi udara akan mempercepat oksidasi (Nurhajati H., 1986) Selain itu juga terdapat factor penunjang yang ikut andil dalam mempengaruhi % kandungan bahan organic di tanah dilihat dari sumber bahan berasal. Sumber Bahan Organik Tanah Bahan organik tanah dapat berasal dari: Sumber primer bahan organik dalam tanah Alfisol adalah jaringan tanaman, berupa akar, batang, ranting, daun. Jaringan tanaman ini akan mengalami dekomposisi dan akan terangkut ke Titik bawah serta diinkorporasikan dengan tanah.(Islami, T., 1995). Sumber sekunder, yaitu: jaringan organik fauna, yang dapat berupa: kotorannya dan mikrofauna. Sumber lain dari luar, yaitu: pemberian pupuk organik berupa: (a) pupuk kandang, (b) pupuk hijau, (c)pupuk bokasi (kompos), dan (d) pupuk hayati.

You might also like