You are on page 1of 20

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU) DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP BELANJA PEMERINTAH DAERAH: STUDI

KASUS KABUPATEN/KOTA DI JAWA DAN BALI 1


SYUKRIY ABDULLAH Universitas Syiah Kuala Banda Aceh ABDUL HALIM Universitas Gajah Mada Yogyakarta Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah transfer 2 atau DAU dari pemerintah pusat (Pempus) dan PAD berpengaruh terhadap belanja 3 pemerintah daerah (Pemda) di Indonesia dengan sampel kabupaten dan kota di provinsi Ja a !arat" Ja a #engah" Ja a #imur" DI$" dan !ali% Data &ang dianalisis bersumber dari 'aporan Anggaran Pendapatan dan !elanja Daerah (AP!D)% (asil analisis menunjukkan bah a DAU dan PAD se)ara terpisah dan serentak berpengaruh terhadap !elanja daerah" baik untuk prediksi tanpa maupun dengan lag% *elain itu" Pajak daerah juga berpengaruh terhadap !elanja daerah" baik dengan dan tanpa lag% PAD mempun&ai da&a prediksi terhadap !elanja daerah lebih baik daripada DAU untuk tanpa lag" tetapi DAU lebih baik dengan lag% +l&paper effe)t terjadi untuk prediksi dengan lag" tetapi tidak untuk tanpa lag% (asil ini membutuhkan konfirmasi melalui studi,studi berikutn&a% Kata-kata kunci: 'aporan AP!D" DAU" PAD" !elanja Daerah" Pajak daerah" +l&paper effe)t" -abupaten.kota" Ja a,!ali%

1. PENDAHULUAN Kebijakan Pemerintah Indonesia tentang tonomi !aerah" yang mulai dilaksanakan secara e#ekti# tanggal $ %anuari &''$" meru(akan kebijakan yang di(andang sangat demokratis dan memenuhi as(ek desentralisasi (emerintahan yang sesungguhnya) Se(erti dikemukakan oleh Menteri Keuangan Budiono *dalam Sidik et al" &''&+v," tujuan otonomi adalah untuk lebih meningkatkan kesejahteraan dan (elayanan ke(ada masyarakat" (engembangan kehidu(an berdemokrasi" keadilan" (emerataan" dan (emeliharaan hubungan yang serasi antara (usat dan daerah serta antar-daerah) !alam UU .o) &&/$000 1 dan UU .o) &2/$0002 yang menjadi landasan otonomi tersebut dijelaskan lebih jauh bagaimana (enga(likasian hal-hal tersebut melalui bebera(a Peraturan Pemerintah *PP," yang kemudian 3di(andu4 dengan Ke(mendagri .o) &0/&''&) Ke(mendagri .o) &0/&''& menyiratkan bah5a untuk tujuan akuntabilitas atas (engelolaan danadana yang dikelolanya" Pemda di5ajibkan menyia(kan la(oran keuangan daerah sebagai bagian dari la(oran (ertanggungja5aban ke(ala daerah" yang meli(uti .eraca !aerah" 6a(oran Perhitungan APB!" .ota Perhitungan APB!" dan 6a(oran Aliran Kas) .eraca !aerah menunjukkan (osisi keuangan Pemda (ada tanggal tertentu" 6a(oran Perhitungan APB! dan .ota Perhitungan APB! memuat in#ormasi tentang kinerja keuangan Pemda selama (eriode anggaran tertentu *meli(uti (enda(atan" belanja" dan (embiayaan," dan 6a(oran Aliran Kas menyajikan in#ormasi mengenai kemam(uan Pemda dalam menghasilkan dan menggunakan kas dari akti#itas-akti#itas yang dilaksanakannya *o(erasi" investasi" dan (endanaan,) !ari 6a(oran APB!" da(at dianalisis sumber dan (enggunaan dana oleh (emda selama satu tahun #iskal *7alim" &''&b,) Sumber dana tersebut tercantum dalam APB! yang mencaku( trans#er dana (erimbangan dari Pem(us)
1

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Mursal Salam (ReDesign Institute Yogyakarta) atas bantuannya untuk memperoleh data Laporan APBD Pemerintah Daerah Kabupaten Kota! " #stilah transfer dan grants dalam tulisan ini memiliki arti yang sama dan digunakan bergantian! DA$ adalah salah satu bentuk transfer atau grants. % #stilah belan&a daerah atau pengeluaran daerah merupakan padanan kata dari local expenditure' yang dalam tulisan ini digunakan bergantian! ( tentang Pemerintahan Daerah! ) tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah!
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI VI
Surabaya, 16 17 Oktober 2003

11*

Pen aru! "ana A#oka$% U&u& '"au( )an Pen)a*atan A$#% "aera! 'Pa)( ter!a)a* +e#an,a Pe&er%nta! "aera!Stu)% Ka$u$ Kabu*aten.Kota )% /a0a )an +a#%

SESI 1/F

!i dalam UU no) &2/$000 ditegaskan bah5a untuk (elaksanaan ke5enangan Pemda" Pem(us akan mentrans#er dana (erimbangan" yang terdiri dari !AU" !ana Alokasi Khusus *!AK," dan Bagian daerah dari Bagi hasil (ajak dan bukan (ajak) !i sam(ing dana (erimbangan tersebut" Pemda memiliki sumber (endanaan sendiri beru(a PA!" (injaman daerah" mau(un 6ain-lain (enerimaan daerah yang sah) Kebijakan (enggunaan semua dana tersebut diserahkan ke(ada Pemda) Seharusnya dana trans#er dari Pem(us dihara(kan digunakan secara e#ekti# dan e#isien oleh Pemda untuk meningkatkan (elayanannya ke(ada masyarakat) Kebijakan (enggunaan dana tersebut sudah seharusnya (ula dilakukan secara trans(aran dan akuntabel) Pada (raktiknya" trans#er dari Pem(us meru(akan sumber dana utama Pemda untuk membiayai o(erasi utamanya sehari-hari" yang oleh Pemda 3dila(orkan4 di Perhitungan APB!) 8ujuan dari trans#er ini adalah untuk mengurangi *kalau tidak mungkin menghilangkan, kesenjangan #iskal antar-(emerintah dan menjamin terca(ainya standar (elayanan (ublik minimum di seluruh negeri *Simanjuntak dalam Sidik et al" &''&,) !i Amerika Serikat" (ersentase trans#er dari seluruh (enda(atan menca(ai 2'9 untuk (emerintah #ederal dan :'9 untuk (emerintah daerah *;ischer" $00:,) Khusus di negara bagian <isconsin di AS" sebesar 1=9 (enda(atan Pemda berasal dari trans#er Pem(us *!eller et al" &''&,) !i Indonesia" (ada dekade $00'-an" (ersentase ini menca(ai =&9 (engeluaran (rovinsi dan >:9 (engeluaran kabu(aten/kota) !i negara-negara lain" (ersentase trans#er atas (engeluaran Pemda adalah >29 di A#rika Selatan" :=9-029 di .igeria" dan ='9-0'9 di Meksiko) B. LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1. Penger !"n Tr"n#$er %"n DAU 8rans#er dari Pem(us (enting untuk Pemda dalam menjaga/menjamin terca(ainya standar (elayanan (ublik minimum di seluruh negeri *Simanjuntak dalam Sidik et al" &''&,) 8rans#er meru(akan konsekuensi dari tidak meratanya kemam(uan keuangan dan ekonomi daerah) Selain itu" tujuan trans#er adalah mengurangi kesenjangan keuangan horisontal antar-daerah" mengurangi kesenjangan vertikal Pusat-!aerah" mengatasi (ersoalan e#ek (elayanan (ublik antar-daerah" dan untuk menci(takan stabilisasi akti#itas (erekonomian di daerah) !i Indonesia" se(erti ditegaskan dalam UU .o) &2/$000" bentuk trans#er yang (aling (enting adalah !AU dan !AK" selain bagi hasil *revenue sharing,) 8rans#er atau grants dari Pem(us secara garis besar da(at dibagi dua" yakni mat)hing grant dan non,mat)hing grants% Kedua grants tersebut digunakan oleh Pemda untuk memenuhi belanja rutin dan belanja (embangunan:) Belanja rutin adalah belanja yang si#atnya terjadi terus menerus berulang untuk setia( tahun #iskal dan umumnya tidak menghasilkan 5ujud #isik *contoh+ belanja gaji dan honorarium (ega5ai," sementara belanja (embangunan umumnya menghasilkan 5ujud #isik" se(erti jalan" jalan bebas hambatan *high a&," jembatan" gedung" (engadaan jaringan listrik dan air minum" dan sebagainya) Belanja (embangunan non #isik diantaranya mencaku( (endidikan" (elayanan kesehatan" dan (emeliharaan keamanan masyarakat) Bagaimana (emerintah daerah mengalokasikan sumberdaya yang dimilikinya meru(akan (ertanyaan (enelitian yang menarik sejak lama) Peneliti menggunakan berbagai (endekatan untuk menjelaskan (erilaku Pemda dalam mengalokasikan dana yang dimilikinya" baik dana yang bersumber dari trans#er (emerintah di atasnya atau(un dari (enda(atannya sendiri) Pemda bisa meres(on trans#er dari Pem(us secara simetris dan tidak simetris *Gamkhar ? ates" $00:,) Bebera(a (eneliti menemukan bah5a res(on Pemda berbeda untuk trans#er dan (enda(atan sendiri *se(erti (ajak,) Artinya" ketika (enerimaan daerah berasal dari trans#er" maka stimulasi atas belanja yang ditimbulkannya berbeda dengan stimulasi yang muncul dari (enda(atan daerah *terutama (ajak daerah,) Ketika res(on *belanja, daerah lebih besar terhada( trans#er" maka disebut fl&paper effe)t * ates" $000,) !alam (ers(ekti# teori keagenan" Inman *$0=0, dan @ubin#eld *$0>=, *dalam 7oltA-Bakin et al" $001," Aaberge ? 6angCrgen *$00=," dan Slack *$0>', menyatakan bah5a agen *agents, atau (olitisi di Pemda bersika( seolah-olah mereka memaksimalkan utilitas individu *voter, ber(enda(atan menengah ke ba5ah di dalam masyarakat) A(abila dikaitkan dengan belanja (ublik untuk (eriode tertentu" agen akan mengalokasikan sumberdaya yang dimilikinya berdasarkan (ada eks(ektasinya terhada( lingkungan ekonomi (ada masa yang akan datang) Secara teoritis diasumsikan bah5a semua (engeluaran (ada suatu
*

#stilah belan&a rutin dan pembangunan merupakan dua istilah belan&a yang akan dihapus dari APBD!
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI VI
Surabaya, 16 17 Oktober 2003

11+

Pen aru! "ana A#oka$% U&u& '"au( )an Pen)a*atan A$#% "aera! 'Pa)( ter!a)a* +e#an,a Pe&er%nta! "aera!Stu)% Ka$u$ Kabu*aten.Kota )% /a0a )an +a#%

SESI 1/F

(eriode tertentu tergantung (ada ketersediaan sumberdaya (ada (eriode bersangkutan" namun dengan batasan aturan anggaran yang ada" misalnya anggaran berimbang *balan)ed,budget rule,) !alam konse( anggaran berimbang Pemda diharuskan menyerahkan anggarannya ke(ada legislati# sebelum tahun #iskal berjalan" teta(i tidak mengatur bagaimana (engeluaran harus di(rioritaskan atau bagaimana kom(onen-kom(onen (engeluaran ditentukan *7oltA-Bakin et al" $001,) leh karena itu" Pemda da(at melakukan smoothing atas (engeluaran-(engeluarannya karena memang tidak ada aturan yang secara e#ekti# digunakan untuk mencegahnya) 7al ini juga terjadi di .or5egia *Aaberge ? 6angCrgen" $00=," di mana Pemda memiliki kebebasan untuk membuat (rioritas atas (engeluaran untuk tujuan melayani masyarakatnya" meski(un tidak mutlak) Misalnya" belanja untuk (endidikan untuk anak usia =-$2 tahun harus teta( dianggarkan dalam jumlah tertentu) Menurut Inman *$0>D" dalam 7oltA-Bakin et al" $001," (embuatan ke(utusan dalam sektor (ublik bersi#at ba)k ard,looking% !i sisi lain" time hori/on agen lebih (anjang dari satu tahun anggaran" sehingga (ada (raktiknya bebera(a Pemda membentuk rain& da& funds untuk memudahkan smooth atas (engeluarannya atau menyusun anggaran untuk siklus bebera(a tahun *multi&ear budget,) Analisis Eou *$001, berhasil mengidenti#ikasi bebera(a konsekuensi dari (erubahan grants" yakni+ *$, kenaikan (ermanen dalam mat)hing grants akan mem(erce(at investasi (ublik" mem(erbesar ka(ital jangka (anjang" dan mem(erbesar belanja rutin jangka (anjangF *&, kenaikan (ermanen dalam mat)hing grants untuk investasi dan belanja rutin mungkin mem(erce(at atau mem(erlambat investasiF *D, kenaikan tem(orer atas grants sekarang *a(a(un bentuk grants, akan mendorong investasi (ublikF *1, kenaikan tem(orer non,mat)hing grants (ada masa yang akan datang akan mengurangi investasi sekarang dan meningkatkan belanja rutin sekarangF *2, kenaikan tem(orer mat)hing grants (ada masa yang akan datang untuk belanja rutin akan mengurangi investasi (ublik sekarang dan mem(erbesar belanja rutin sekarang" ta(i *:, kenaikan sementara dalam mat)hing grants (ada masa yang akan datang untuk investasi mem(unyai dam(ak ambigu terhada( investasi (ublik) Bsensi dari temuan-temuan tersebut adalah adanya (erubahan dalam total belanja daerah *rutin dan (embangunan, sebagai akibat (erubahan dalam grants atau trans#er dari Pem(us) !i dalam studi ini dianalisis bagaimana trans#er dari Pem(us beru(a !AU atau blo)k grant dan PA! *dan juga (ajak daerah, ber(engaruh terhada( belanja daerah) Selain itu" untuk mengetahui a(akah hi(otesis (enda(atan-belanja berlaku di Indonesia" se(erti ditemukan oleh studi terdahulu di bebera(a negara *di antaranya studi Brad#ord ? ates" $0=$aF Ghang ? 7o" &''&F ;asano ? <ang" &''&F Gamkhar ? ates" $00:, dan mendeteksi keberadaan fl&paper effe)t) &. Peng"r'( DAU er("%") Be*"n+" D"er"( !alam literatur ekonomi dan keuangan daerah" hubungan (enda(atan dan belanja daerah didiskusikan secara luas sejak akhir dekade $02'-an dan berbagai hi(otesis tentang hubungan tersebut diuji secara em(iris *Ghang ? 7o" &''&,) Sebagian studi menyatakan bah5a (enda(atan mem(engaruhi belanja" sementara sebagian lainnya menyatakan bah5a belanjalah yang mem(engaruhi (enda(atan *AAiA" &'''F !oi" $00>,) Sementara studi tentang (engaruh trans#er atau grants dari Pem(us terhada( ke(utusan (engeluaran atau belanja Pemda sudah berjalan lebih dari D' tahun *Gamkhar ? ates" $00:,) Secara teoritis" res(on tersebut akan mem(unyai e#ek distributi# dan alokati# yang tidak berbeda dengan sumber (endanaan lain" misalnya (enda(atan (ajak daerah *Brad#ord ? ates" $0=$a,) .amun" dalam studi em(iris hal tersebut tidak selalu terjadi) Artinya" stimulus terhada( (engeluaran daerah yang ditimbulkan oleh trans#er atau grants tersebut sering lebih besar dibandingkan dengan stimulus dari (enda(atan *(ajak, daerah sendiri *fl&paper effe)t,) 7oltA-Bakin et al *$0>2, menyatakan bah5a terda(at keterkaitan sangat erat antara trans#er dari Pem(us dengan belanja (emerintah daerah) Studi 6egrenAi ? Milas *&''$," menggunakan sam(el munici(alities di Italia" menemukan bukti em(iris bah5a dalam jangka (anjang trans#er ber(engaruh terhada( belanja daerah) Secara s(esi#ik mereka menegaskan bah5a variabel-variabel kebijakan Pemda dalam jangka (endek disesuaikan *adjusted, dengan trans#er yang diterima" sehingga memungkinkan terjadinya res(on yang non,linear dan as&mmetri)% Gamkhar ? ates *$00:, menganalisis res(on Pemda terhada( (erubahan jumlah trans#er dari (emerintah #ederal di Amerika Serikat untuk tahun $02D-$00$) Mereka menyatakan bah5a (engurangan jumlah trans#er *)uts in federal grants, menyebabkan (enurunan dalam (engeluaran daerah) Studi 7oltASIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI VI
Surabaya, 16 17 Oktober 2003

11,

Pen aru! "ana A#oka$% U&u& '"au( )an Pen)a*atan A$#% "aera! 'Pa)( ter!a)a* +e#an,a Pe&er%nta! "aera!Stu)% Ka$u$ Kabu*aten.Kota )% /a0a )an +a#%

SESI 1/F

Bakin et al *$001, menganalisis model ma0imi/ing under un)ertaint& of intertemporal utilit& fun)tion dengan menggunakan data runtun 5aktu selama tahun $0D1-$00$ untuk mengetahui sebera(a jauh (engeluaran daerah da(at dirasionalkan melalui suatu model" di mana ke(utusan-ke(utusan didasarkan (ada ketersediaan sumberdaya secara (ermanen" bukan ketersediaan yang si#atnya tem(orer) Mereka menemukan bah5a semua )urrent spending ditentukan oleh )urrent resour)es% Berdasarkan konse( dan temuan-temuan di atas" maka hi(otesis alternati# untuk melihat (engaruh !AU tahun berjalan *!AUt, terhada( belanja daerah tahun berjalan *B!t, da(at dinyatakan sebagai berikut+ 7$a+ DAUt berpengaruh positif terhadap !Dt% Studi 7oltA-Bakin et al *$0>2, menemukan bah5a grants tahun lalu da(at mem(rediksi belanja tahun ini" namun sebaliknya" belanja tahun lalu tidak da(at mem(rediksi (enda(atan tahun berjalan) 7i(otesis untuk melihat (engaruh !AU tahun lalu *!AUt-$, terhada( belanja daerah tahun berjalan *B!t, dinyatakan sebagai berikut+ 7$b+ DAUt,1 berpengaruh positif terhadap !Dt% Untuk mengetahui daya (rediksi mana yang lebih baik" !AUt atau !AUt-$ " terhada( B! tahun berjalan *B!t," maka akan diuji hi(otesis berikut 7$c+ Da&a prediksi DAUt,1 terhadap !Dt lebih baik daripada DAUt terhadap !Dt% ,. Peng"r'( PAD %"n P"+"- D"er"( er("%") Be*"n+" D"er"( Studi tentang (engaruh (enda(atan daerah *lo)al o n sour)e revenue, terhada( (engeluaran daerah sudah banyak dilakukan *misalnya AAiA et al" &'''F Blackley" $0>:F %oul#aian ? Mokeerjee" $00'F 6egrenAi ? Milas" &''$F von ;urstenberg et al" $0>:,) 7i(otesis yang menyatakan bah5a (enda(atan daerah *terutama (ajak, akan mem(engaruhi anggaran belanja (emerintah daerah dikenal dengan nama ta0,spend h&pothesis *AAiA et al" &'''F !oi" $00>F von ;urstenberg et al" $0>:,) !alam hal ini" (engeluaran (emerintah daerah akan disesuaikan dengan (erubahan dalam (enerimaan (emerintah daerah atau (erubahan (enda(atan terjadi sebelum (erubahan (engeluaran) !alam konteks internasional" bebera(a (enelitian yang telah dilakukan untuk melihat (engaruh (enda(atan daerah terhada( belanja *di antaranya adalah Gheng" $000F ;riedman" $0=>F 7oover ? She##rin" $00&,) Gheng *$000, menemukan bah5a hi(otesis (ajak-belanja berlaku untuk kasus Pemda di bebera(a negara Amerika 6atin" yakni Kolumbia" @e(ublik !ominika" 7onduras" dan Paraguay) ;riedman *$0=>, menyatakan bah5a kenaikan dalam (ajak akan meningkatkan belanja daerah" sehingga akhirnya akan mem(erbesar de#isit) 7al senada dikemukakan oleh 7oover ? She##rin *$00&," yang secara em(iris menemukan adanya (erbedaan hubungan dalam dua rentang 5aktu berbeda) Mereka menemukan bah5a untuk sam(el data sebelum (ertengahan tahun $0:'-an (ajak ber(engaruh terhada( belanja" sementara untuk sam(el data sesudah tahun $0:'-an (ajak dan belanja tidak saling mem(engaruhi *)ausall& independent,) 7i(otesis untuk menguji (engaruh PA! terhada( B!t adalah sebagai berikut+ 7&a+ PADt berpengaruh positif terhadap !Dt) 7&b+ PADt,1 berpengaruh positif terhadap !Dt) 7&c+ Da&a prediksi PADt,1 terhadap !Dt lebih baik daripada PADt terhadap !Dt% Ketika sumber utama dari PA! adalah (ajak daerah *P!," maka hi(otesis tambahan untuk melihat (engaruh P!t dan P!t-$ terhada( B!t adalah 7&d+ PDt berpengaruh positif terhadap !Dt) 7&e+ PDt,1 berpengaruh positif terhadap !Dt% 7&#+ Da&a prediksi PDt,1 terhadap !Dt lebih baik daripada PDt terhadap !Dt% .. Flypaper Effect !alam teori individual )hoi)e dinyatakan bah5a dollar,to,dollar" a mat)hing grants ill indu)e a greater e0pansion in spending on the publi) good ill than ill a lump,sum" un)onditional grant *Brad#ord ? ates" $0=$b,) .amun" teori ini sesungguhnya kurang te(at digunakan untuk menganalisis e#ek trans#er karena grants tidak diberikan ke(ada individu" teta(i ke(ada kelom(ok orang) Artinya" e#ek grants terhada( (engeluaran tergantung (ada (roses (engambilan ke(utusan kolekti# oleh individu-individu tersebut) Bebera(a studi em(iris berikutnya kemudian menunjukkan bah5a (erbedaan stimulus antara grants dan (enda(atan sendiri memang terjadi *Andersson"&''&F Aaberge ? 6angCrgen"$00=F !eller et al" &''&F dan
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI VI
Surabaya, 16 17 Oktober 2003

11-

Pen aru! "ana A#oka$% U&u& '"au( )an Pen)a*atan A$#% "aera! 'Pa)( ter!a)a* +e#an,a Pe&er%nta! "aera!Stu)% Ka$u$ Kabu*aten.Kota )% /a0a )an +a#%

SESI 1/F

Slack" $0>',) Slack *$0>', melakukan studi analitis dan em(irik dengan sam(el muni)ipalities di Kanada dan menyatakan bah5a un)onditional grants ke(ada muni)ipalities diiringi dengan kenaikan dalam (engeluaran muni)ipalities *teta(i dengan jumlah yang lebih kecil dari grants,% .amun" res(on belanja terhada( )onditional grants tidak terlalu tegas" sehingga harus hati-hati dalam menginter(retasi hubungan )onditional grants-belanja daerah) Studi Andersson *&''&, tentang (erubahan sistem grants terhada( (engeluaran Pemda di S5edia menemukan bah5a kenaikan dalam non,mat)hing grant akan menyebabkan kenaikan (engeluaran Pemda" berbeda dengan akibat dari kenaikan dalam (enda(atan yang bersumber dari (ajak) Kenaikan tari# (ajak tinggi menyebabkan (enurunan dalam (engeluaran daerah) Menurut Andersson" e#ek dari non, mat)hing grant lebih besar dibanding mat)hing grant dan e#ek ini tergantung (ada (enurunan relati# atas non,mat)hing grant untuk bebera(a (eriode) 7asil ini mendukung hi(otesis fl&paper effe)t% Studi Aaberge ? 6angCrgen *$00=, menganalisis (erilaku #iskal dan belanja Pemda dengan simultaneous setting dan menemukan adanya fl&paper effe)t dalam res(on daerah terhada( (erubahan (enda(atan) Bagi Pemda yang menjadi masalah dalam (embuatan ke(utusan alokasi sumberdaya adalah (emilihan kombinasi terbaik antara (ajak daerah" sur(lus dan de#isit anggaran" dan output dalam (elayanan (ublik" yang dibatasi oleh 3aturan4 bah5a (engeluaran daerah (lus sur(lus anggaran tidak melebihi grants dari Pem(us" (lus (ajak daerah) !engan demikian" da(at dilihat (erbedaan dam(ak antara grants dan (enda(atan *(ajak, daerah terhada( (erilaku #iskal dan belanja daerah) !eller et al *&''&, menganalisis hubungan (enda(atan yang berasal dari bagi hasil dengan menggunakan data 2>$ kota dan villages di <isconsin" Amerika Serikat dan menemukan bah5a untuk setia( dollar kenaikan dalam (enda(atan (er ka(ita" maka (engeluaran total (er ka(ita meningkat sekitar $&-$2 sen) Untuk setia( kenaikan dalam (enda(atan bagi hasil (er ka(ita" (eningkatan (egeluaran (er ka(ita menca(ai 1:-22 sen) 7asil ini konsisten dengan hi(otesis fl&paper effe)t% Selain itu juga ditemukan adanya (enurunan dalam (enda(atan (ajak (ro(erti (er ka(ita sebesar D&-1$ sen sebagai akibat dari setia( kenaikan sebesar satu dollar dalam (enda(atan bagi hasil) Sementara bagi hasil menstimulasi (engeluaran lebih besar dari yang dihara(kan *fl&paper effe)t," (enda(atan bagi hasil menurunkan tekanan bagi daerah untuk mem(eroleh (enda(atan yang lebih besar dari (ajak (ro(erti) !eller et al *&''&, menduga bah5a (ola res(on daerah ini juga di(engaruhi oleh #ormula (enentuan bagi hasil itu sendiri) Penelitian 6egrenAi ? Milas *&''$, juga memberikan bukti em(iris tentang adanya fl&paper effe)t dalam jangka (anjang untuk sam(el muni)ipalities di Italia) Mereka menyatakan bah5a lo)al governments )onsistentl& in)rease their e0penditure more ith respe)t to in)rease in *tate transfer rather than to in)rease in o n revenues% Eam(elli *$0>:, memberikan bukti senada untuk data (emerintah kota di Amerika Serikat" yakni terjadinya fl&paper effe)t dalam reaksi belanja terhada( un)onditional grants%Karena itu" fl&paper effe)t di(andang sebagai suatu anomali dalam (erilaku rasional jika trans#er harus diangga( sebagai *tambahan, (enda(atan masyarakat *se(erti halnya (ajak daerah," sehingga semestinya dihabiskan *dibelanjakan, dengan cara yang sama (ula *7ines ? 8haler" $002,) 7i(otesis untuk menguji adanya fl&paper effe)t ini adalah+ 7Da+ Pengaruh DAUt terhadap !Dt lebih besar daripada pengaruh PADt% terhadap !Dt% 7Db+ Pengaruh DAUt,1 terhadap !Dt lebih besar daripada pengaruh PADt,1 terhadap !Dt% ,. METODE/METODE PENELITIAN 1. S"0)e* %"n D" " Sam(el dalam (enelitian ini adalah 0' kabu(aten/kota di Pro(insi %a5a Barat" %a5a 8engah" %a5a 8imur" !aerah Istime5a Yogyakarta" dan Bali) Alasan (emilihan sam(el di lima (ro(insi ini adalah *$, relati# memiliki karakteristik ekonomi dan geogra#is yang sama" *&, ketersediaan data" dan *D, di(andang sudah me5akili (o(ulasi Pemda di Pulau %a5a dan Bali" yang secara teoritis dan em(iris memiliki (erbedaan dengan Pemda di luar %a5a-Bali *7alim" &''&a,) Sementara data yang dianalisis adalah data yang bersumber dari 6a(oran APB! Pemda Kabu(aten di kelima (ro(insi tersebut" yakni data Penda(atan Asli !aerah *PA!," dan Pajak daerah serta !ana Alokasi Umum *!AU," yang di(eroleh dari situs !e(artemen !alam .egeri dan !e(artemen Keuangan" melalui internet serta sumber lain) &. O)er"#!1n"*!#"#! 2"r!"3e*/4"r!"3e* Pene*! !"n

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI VI


Surabaya, 16 17 Oktober 2003

1".

Pen aru! "ana A#oka$% U&u& '"au( )an Pen)a*atan A$#% "aera! 'Pa)( ter!a)a* +e#an,a Pe&er%nta! "aera!Stu)% Ka$u$ Kabu*aten.Kota )% /a0a )an +a#%

SESI 1/F

Hariabel terikat *de(endent variable, dalam (enelitian ini adalah Belanja !aerah dan variabelvariabel bebas *independent variables, adalah !ana Alokasi Umum *!AU," Penda(atan Asli !aerah *PA!," dan Pajak daerah) !e#inisi o(erasional variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut+ a. Belanja daerah atau Pengeluaran Daerah ( !cal E"penditures# adalah (engeluaran yang dilakukan oleh Pemda untuk melaksanakan 5e5enang dan tanggungja5abnya ke(ada masyarakat dan (emerintahan di atasnya *Pemerintah Provinsi/Pem(rov dan Pem(us,) Pada (raktiknya belanja dibagi ke dalam dua kelom(ok+ belanja rutin dan (embangunan=) Belanja rutin adalah belanja yang keluarannya tidak beru(a #isik dan terjadi berulang-ulang se(anjang 5aktu atau (eriode" misalnya gaji (ega5ai" belanja barang/alat-alat tulis kantor" dan belanja (erjalanan dinas) Belanja (embangunan adalah belanja yang menghasilkan 5ujud #isik" se(erti jalan" jembatan" gedung" irigasi" dan sebagainya" yang masa man#aatnya lebih dari satu tahun) Belanja (embangunan ini (ada akhirnya akan melahirkan ka(ital (ublik *menurut Ke(mendagi no)&0/&''& disajikan di .eraca !aerah,) b. Dana Al!kasi $%u% (DA$#. !AU meru(akan bagian dari !ana Perimbangan" selain bagi hasil (ajak dan bukan (ajak" dana alokasi khusus *!AK," dan bantuan keuangan) !AU diterima oleh daerah (rovinsi dan kabu(aten/kota berdasarkan #ormula dan #aktor-#aktor lain yang diteta(kan dengan Ke(res) c. Pendapatan Asli Daerah (PAD#. PA! meru(akan semua (enerimaan daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah *7alim" &''&a," se(erti (ajak daerah" retribusi daerah" bagian laba usaha daerah" dan lain-lain) Besarnya PA! menunjukkan kemam(uan daerah untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan memelihara serta mendukung hasil-hasil (embangunan yang telah dilaksanakan dan yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang *Mamesah" $002,) d. Pajak daerah. Pajak daerah *P!, meru(akan bagian terbesar dalam PA!) Umumnya P! terdiri dari (ajak hotel dan restoran" (ajak reklame" (ajak (enerangan jalan" galian G" (ajak hiburan" dan lain-lain *7alim" &''&a,) ,. A*" An"*!#!# Statistik yang digunakan adalah regresi sederhana *simple regression, dan regresi berganda *multiple regression, karena analisis regresi da(at digunakan untuk melihat (engaruh (enda(atan/(ajak terhada( (engeluaran (emerintah *7oover ? She##rin" $00&,) @egresi sederhana di(akai untuk melihat (engaruh jumlah !AU" Pajak daerah" dan PA! terhada( jumlah belanja daerah secara )ross,se)tion dengan (ersamaan+ &i ' a ( b)i ( e" dengan Yit adalah jumlah belanja atau (erubahan jumlah belanja *!Dt,F a adalah konstanta" b adalah koe#isien regresi" Iit adalah jumlah DAUt *DAUt,1, atau PADt *PADt,1, atau Pajak daerah *PDt atau PDt,1 ," dan e adalah error term) @egresi berganda digunakan dengan tujuan untuk mem(rediksi a(akah kom(onen-kom(onen (enda(atan daerah tersebut secara serentak mem(engaruhi Belanja daerah *data )ross,se)tion) Persamaan regresinya adalah &it ' a ( b* )*i ( b+ )+i ( e" dengan b1" b2 adalah koe#isien regresi" 21i adalah DAUt *atau DAUt,1, dan 22i adalah PADt *atau PADt,1,) Untuk menentukan a(akah terjadi fl&paper effe)t" maka e#ek !AU terhada( B! dibandingkan dengan e#ek PA! terhada( B!) !alam regresi tunggal" koe#isien regresi" nilai t,statisti)" +,statisti)" 3" 32 " dan adjusted,32 masing-masing variabel *regresi, dibandingkan antara !AU dan PA!) Untuk regresi berganda" dibandingkan koe#isien regresi dan nilai t,statisti) untuk masing-masing variabel) A(abila e#ek !AU terhada( Belanja !aerah lebih besar dari(ada e#ek PA!" maka da(at disim(ulkan terjadi fl&paper effe)t% .. ANALISIS DESKRIPTI5 DAN HASIL REGRESI 1. An"*!#!# De#-r!) !$ 7asil analisis statistik deskri(ti# da(at dilihat (ada 8abel $) %umlah kabu(aten/kota yang menjadi sam(el adalah 0' *=' kabu(aten dan &' kota, di Provinsi %a5a Barat" %a5a 8engah" !IY" %a5a 8imur" dan Bali) .ilai !AU &''$ tertinggi adalah Kab) Bandung" %abar dan terendah Kab) Bangli" Bali) PA! &''$
+

Setelah Kepmendagri /o!"- ".." berlaku mandatory, maka pengelompokan belan&a diubah men&adi Belan&a Aparatur dan Belan&a Pelayanan Publik' yang masing0masing meliputi Belan&a Administrasi dan $mum (BA$)' Belan&a 1perasi dan Pemeliharaan (B1P) dan Belan&a Modal (BM)! BA$ dan B1P kemudian dirinci lagi men&adi Belan&a Pega2ai' Belan&a Barang dan 3asa' Belan&a Per&alanan Dinas' dan Belan&a Pemeliharaan!
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI VI
Surabaya, 16 17 Oktober 2003

1"1

Pen aru! "ana A#oka$% U&u& '"au( )an Pen)a*atan A$#% "aera! 'Pa)( ter!a)a* +e#an,a Pe&er%nta! "aera!Stu)% Ka$u$ Kabu*aten.Kota )% /a0a )an +a#%

SESI 1/F

tertinggi adalah Kota Surabaya dan terendah Kota Pasuruan keduanya di %atim) Pajak daerah &''$ tertinggi dan terendah adalah Kota Surabaya" %atim dan Kab) Kulon Progo" !IY) Belanja tertinggi tahun &''$ adalah Kab) Bandung" %abar dan tahun &''& adalah Kota Surabaya" %atim) Belanja terendah tahun &''$ adalah Kota Blitar" %atim dan tahun &''& adalah Kab) Kediri" %atim) T"3e* 1 S " !# !- De#-r!) !$
.ama Hariabel !AU &''$ PA! &''$ Pajak !aerah &''$ Belanja !aerah &''$ Belanja !aerah &''& Sam(el 0' 0' 0' 0' 0' 8erendah :=)0=')''' D)=2:)''' =:0)''' 20)'21)''' :0)&0=)''' 8ertingi =D1)'=')''' $=1)0&D)''' >&)''D)''' >12)=$')''' 0D$)=01)''' @ata-rata &$=)>0D)$'' $0)$:0)=1' =)22&)>:= &&0)>$$)>'' D$&)$>=)2'' !eviasi Standar $'')2:&)'&: &D)D=>)1=1 $&)DD1)&10 $&=)&0$)=$> $2:)>&')$D2

Gatatan+ Angka-angka tersebut dinyatakan dalam ribu ru(iah *@()''',) Misalnya+ !AU &''$ tertinggi adalah @(=D1)'=')''')''' *tujuh ratus tiga (uluh em(at miliar tujuh (uluh juta ru(iah,)

Sumber+ 7asil (enelitian" &''D *diolah,)

&. An"*!#!# H"#!* Regre#! a. ,egresi -ederhana: Pengaruh DA$ .erhadap Belanja Daerah Pengujian untuk melihat (engaruh !AU terhada( B!t dilakukan dengan dua model regresi" yakni regresi tan(a lag dan regresi dengan lag $ tahun) @egresi tan(a lag dilakukan dengan meregres !AUt dan B!t untuk menguji hi(otesis bah5a !AUt mem(engaruhi B!t" sedangkan regresi dengan lag $ tahun dimaksudkan untuk menguji a(akah !AUt-$ da(at mem(rediksi B!t) 7asil kedua model regresi tersebut da(at dilihat (ada 8abel &) !ari nilai t,statisti) untuk kedua regresi tam(ak bah5a !AU ber(engaruh signi#ikan (ositi# terhada( B!t *1"$D0 untuk !AUt dan $$"'=0 untuk !AUt-$, (ada J K $9) 7al ini bermakna bah5a semakin besar !AUt atau !AUt-$" maka semakin besar (ula B!t) !engan demikian" hi(otesis (ertama" yang menyatakan DAUt berpengaruh positif terhadap !Dt tidak da(at ditolak" dan ini konsisten dengan (andangan 7oltABakin et al *$001,) 7i(otesis berikutnya" yang menyatakan DAUt,1 berpengaruh positif terhadap !Dt" juga tidak da(at ditolak serta konsisten dengan (rediksi 7oltA-Bakin et al *$0>2, % .amun" ketika kedua regresi tersebut dibandingkan" kekuatan (rediksi regresi dengan lag $ *!AUt-$, lebih baik dari(ada regresi tan(a lag *!AUt, *nilai 3 dan 32 untuk regresi tan(a lag lebih rendah,) 8emuan ini menegaskan kembali (rediksi 7oltA-Bakin et al *$0>2, dengan tambahan+ !esaran belanja suatu periode dapat diprediksi lebih akurat dengan menggunakan DAUt,1 daripada DAUt) T"3e* & Peng"r'( DAU er("%") Be*"n+" D"er"(
A @egresi tan(a lag+ B /+00* ' *1++21 ( 0345+DA$+00* *ig% 45"555 t,statisti) 4 1"$D0L +, statisti) 4 $="$&0 3 (32) 4 '"1'1 *'"$:D, Adjusted,32 4 '"$2D Keterangan+ L signi#ikan (ada J K $9) Sumber+ 7asil (enelitian" &''D *diolah,) B) @egresi dengan lag $+ B /+00+ ' 6+724 ( *3*50DA$+00* *ig% 45"555 t,statisti) 4 $$"'=0L +, statisti) 4 $&&"=DD 3 (32) 4'"=:D *'"2>&, Adjusted,32 4 '"2=> Perbandingan AMB AMB AMB AMB

b. ,egresi -ederhana: Pengaruh PAD .erhadap Belanja Daerah 8abel D menunjukkan hasil regresi PA! N B! untuk regresi tan(a lag *A, dan dengan lag $ *B,) @egresi tan(a lag dilakukan dengan meregres PA!t dan B!t untuk menguji hi(otesis bah5a PADt mempengaruhi !Dt" sedangkan regresi dengan lag $ tahun dimaksudkan untuk menguji a(akah PADt,1 dapat memprediksi !Dt) T"3e* ,
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI VI
Surabaya, 16 17 Oktober 2003

1""

Pen aru! "ana A#oka$% U&u& '"au( )an Pen)a*atan A$#% "aera! 'Pa)( ter!a)a* +e#an,a Pe&er%nta! "aera!Stu)% Ka$u$ Kabu*aten.Kota )% /a0a )an +a#%

SESI 1/F

Peng"r'( PAD er("%") Be*"n+" D"er"(


A) @egresi tan(a lag+ B /+00* ' *84867 ( 4316*PAD+00* *ig% 45"555 t,statisti) 4 =":>=L +, statisti) 4 20"'>1 3 (32) 4 '":D1 *'"1'&, Adjusted,32 4 '"D02 Keterangan+ L signi#ikan (ada J K $9) Sumber+ 7asil (enelitian" &''D *diolah,) B) @egresi dengan lag $+ B /+00+ ' ++4787 ( 13802PAD+00* *ig% 45"555 t,statisti) 4 >">:2L +, statisti) 4 =>"2>: 3 (32) 4'":>= *'"1=&, Adjusted,32 4 '"1:: Perbandingan AMB AMB AMB AMB

Pada kedua regresi di atas" masing-masing nilai t,statisti) variabel PA! adalah =":>= untuk regresi tan(a lag dan >">:2 untuk regresi dengan lag $" signi#ikan (ada derajat signi#ikansi $9) !engan demikian" hi(otesis &a yang berbunyi+ PAD berpengaruh positif terhadap belanja daerah tidak da(at ditolak) Artinya" semakin besar (erolehan PA! suatu daerah" maka akan semakin besar (ula Belanja daerah bersangkutan) Pembandingan antara regresi tan(a lag dan regresi dengan lag $ (erlu dilakukan agar (rediksi 7oltA-Bakin et al *$0>2, da(at di(erluas dengan menggali kom(onen (enerimaan atau (enda(atan daerah selain dari !AU *grants atau trans#er," yakni PA! dan (ajak) !ari (erbandingan *kolom D (ada 8abel D, tam(ak bah5a koe#isien regresi" nilai t,statisti) dan +,statisti)" 3" 32" dan Adjusted,32 untuk regresi dengan lag $ lebih besar dari(ada untuk regresi tan(a lag% Ini berarti daya (rediksi regresi PA!NB! dengan lag $ lebih baik dari(ada tan(a lag atau" dalam bahasa lain" PA!t-$ da(at mem(rediksi B!t lebih baik dari(ada PA!t) 8emuan ini konsisten dengan (andangan 7oltA-Bakin et al *$0>2,) c. ,egresi -ederhana: Pengaruh Pajak Daerah .erhadap Belanja Daerah Pengujian atas (engaruh Pajak daerah terhada( Belanja daerah meru(akan rin)ian atas (engaruh PA! terhada( Belanja daerah" karena sebagian besar PA! berasal dari Pajak daerah) Se(erti halnya dengan regresi yang dilakukan sebelumnya" untuk hubungan P!NB! juga digunakan dua model" yakni regresi tan(a dan dengan lag *lihat 8abel 1,) T"3e* . Peng"r'( P"+"- D"er"( er("%") Be*"n+" D"er"(
A) @egresi tan(a lag6 B /+00* ' *70711 ( 83174P/K+00* *ig% 45"555 t,statisti) 4 ="2=1L +, statisti) 4 2="D=& 3 (32) 4 '":&> *'"D02, Adjusted,32 4 '"D>> Keterangan+ L signi#ikan (ada J K $9) Sumber+ 7asil (enelitian" &''D *diolah,) B) @egresi dengan lag $+ B /+00+ ' +6*++737 ( 7302*P/K+00* *ig% 45"555 t,statisti) 4 ="='= L +, statisti) 4 20"D0: 3 (32) 4'":D2 *'"1'D, Adjusted,32 4 '"D0: Perbandingan AMB AMB AMB AMB

Kedua regresi menunjukkan bah5a variabel (ajak daerah *P%K, secara signi#ikan ber(engaruh *(ositi#, terhada( belanja daerah *B!," yang da(at dilihat dari besarnya nilai t statisti) atau *ig% A(abila koe#isien regresi" nilai t statisti)" nilai +,statisti)" 3 dan 32 dibandingkan antara kedua regresi" maka regresi dengan lag $ memiliki daya (rediksi lebih baik) leh karenanya" hi(otesis &d *yang menyatakan P! t ber(engaruh terhada( B!t, dan &e *yang menyatakan P!t ber(engaruh terhada( B!t, tidak da(at ditolak) 6ebih jauh" hi(otesis &# yang menyatakan daya (rediksi P!t-$ terhada( B!t lebih baik dari(ada P!t terhada( B!t" juga tak da(at ditolak) Artinya" mem(rediksi Belanja daerah (ada suatu (eriode da(at dilakukan lebih akurat dengan menggunakan lag $ tahun) d. ,egresi -ederhana: K!%parasi Daya Prediksi DA$ dan PAD terhadap BD Pembandingan (engaruh !AU dengan PA! terhada( B! dilakukan untuk kedua regresi" yakni regresi dengan dan tan(a lag) Pada regresi sederhana tan(a lag" PA! mem(unyai (engaruh lebih besar dari(ada !AU" yang da(at dilihat dari koe#isien regresi PA! t *D"12$, yang lebih tinggi dari koe#isien regresi
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI VI
Surabaya, 16 17 Oktober 2003

1"%

Pen aru! "ana A#oka$% U&u& '"au( )an Pen)a*atan A$#% "aera! 'Pa)( ter!a)a* +e#an,a Pe&er%nta! "aera!Stu)% Ka$u$ Kabu*aten.Kota )% /a0a )an +a#%

SESI 1/F

!AUt *'"D0&," dan nilai t,statisti) untuk PA!t *=":>=, lebih besar dari !AUt *1"$D0,) !emikian (ula untuk nilai 3" 32 dan Adjusted,32" di mana PA!t lebih besar dari !AUt) .amun" hasil regresi dengan lag $ tahun menunjukkan hasil sebaliknya) Meski(un kedua variabel secara signi#ikan da(at mem(rediksi B!t" daya (rediksi !AUt-$ ternyata lebih baik dari(ada PA!t-$) Koe#isien regresi !AUt-$ adalah $"$0' dan PA!t-$ adalah 1":'=) .ilai t,statisti) dan +,statisti) !AUt-$ lebih tinggi dari PA!t-$ *t,statisti)+ $$"'=0 berbanding >">:2F +,statisti)+ $&&"=DD berbanding =>"2>:,) Begitu (ula untuk nilai 3" 32 dan Adjusted,32" di mana !AUt-$ lebih tinggi dari PA!t-$) !ari hasil ini da(at disim(ulkan bah5a dengan menggunakan regresi dengan lag $ tahun" !AU da(at mem(rediksi B! lebih baik dari(ada PA!) Secara sederhana hal ini bermakna adanya fl&paper effe)t" yaitu res(on Pemda terhada( (erubahan !AU lebih besar dari(ada terhada( (erubahan PA!) Untuk mengkon#irmasi temuan ini" (ada bagian lain dilakukan uji serentak kedua variabel *!AU dan PA!, terhada( B!) e. ,egresi Berganda: Pengaruh DA$ dan PAD .erhadap Belanja Daerah ,egresi .anpa ag. Pengujian atas (engaruh !AU dan PA! terhada( Belanja daerah dimaksudkan untuk mengetahui a(akah secara bersama-sama kedua variabel tersebut ber(engaruh terhada( belanja daerah dan mana yang lebih dominan) Berdasarkan hasil dari bebera(a studi em(iris sebelumnya *Gamkhar ? ates" $00:F Gheng" $000" ;riedman" $0=>, trans#er atau grants dan (enda(atan daerah secara ter(isah ber(engaruh terhada( belanja daerah *se(erti juga ditemukan dalam studi ini dan telah dijelaskan di muka,) Studi ini me-run kedua variabel (enda(atan tersebut secara serentak sehingga da(at dibandingkan signi#ikansi (engaruh keduanya terhada( belanja daerah) T"3e* 6 Peng"r'( DAU %"n PAD er("%") Be*"n+" D"er"(
Panel A) @egresi tan(a lag+ B /+00* ' **8744 ( 03+1+DA$+00* ( 43070PAD+00* t,statisti) D"'DDL :">00L *ig% 45"555 +,statisti) 4 D:">02 3 (32) 4 '":== *'"120, Adjusted,32 4 '"11: Panel B) @egresi dengan lag $+ B /+00+ ' 45+80 ( 03566DA$+00* ( 43425PAD+00* t,statisti) 4 $&":&:L $'"D>&L *ig% 45"555 +,statisti) 4 $>0"=&= 3 (32) 4 '"0'& *'">$D, Adjusted,32 4 '">'0 Keterangan+ Lsigni#ikan (ada J K $9) Sumber+ 7asil (enelitian" &''D *diolah,)

.ilai t,statisti) untuk kedua variabel mengalami (enurunan dibandingkan dengan analisis regresi sederhana dengan variabel bebas tunggal *!AU atau PA!,) Ketika !AUt dan PA!t masing-masing diregres dengan B!t" maka nilai t,statisti) untuk keduanya adalah 1"$D0 dan =":>= *untuk PA! t lebih besar dari !AUt,) Sementara ketika keduanya diregres serentak terhada( B!t" nilai t,statisti) untuk PA!t *:">00, teta( lebih besar dari !AUt *D"'DD,) .ilai t,statisti) mengalami (enurunan sebesar $"$': untuk !AUt dan '"=>> untuk PA!t) !engan demikian da(at dinyatakan bah5a signi#ikansi (engaruh PA!t terhada( B!t *secara statistik, lebih kuat dari(ada (engaruh !AUt" atau tidak terjadi fl&paper effe)t% ,egresi dengan ag. Untuk mengkon#irmasi (rediksi 7oltA-Bakin et al *$0>2," dilakukan regresi dengan lag $ tahun" yakni antara !AU &''$ dan PA! &''$ dengan B! &''&) Pada 8abel 2 da(at dilihat (ersamaan regresi dan angka-angka signi#ikansi lainnya) Se(erti ditemukan dalam regresi sederhana (ada bagian terdahulu" dalam regresi berganda dengan lag juga ditunjukkan kekuatan (rediksi yang lebih baik dibanding regresi tan(a lag" yang terlihat dari besaran nilai +,statisti)" 3" 32" dan Adjusted 32 lebih tinggi) Sementara untuk masing-masing variabel bebas" juga terjadi kenaikan besaran koe#isien regresi dan nilai t,statisti)% 7al menarik dari hasil regresi dengan lag tersebut adalah ditemukannya fl&paper effe)t" yakni signi#ikansi (engaruh !AU yang lebih tinggi dari(ada PA!) Artinya" kebijakan belanja daerah lebih didominasi oleh jumlah !AU dari(ada jumlah PA!" atau res(on belanja daerah terhada( (enerimaan !AU berbeda dengan (enerimaan PA!) !engan demikian" hi(otesis yang menyatakan Pengaruh DAUt,1 terhadap !Dt lebih besar daripada pengaruh PADt,1 terhadap !Dt tidak da(at ditolak% 7asil ini konsisten
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI VI
Surabaya, 16 17 Oktober 2003

1"(

Pen aru! "ana A#oka$% U&u& '"au( )an Pen)a*atan A$#% "aera! 'Pa)( ter!a)a* +e#an,a Pe&er%nta! "aera!Stu)% Ka$u$ Kabu*aten.Kota )% /a0a )an +a#%

SESI 1/F

dengan temuan-temuan sebelumnya" se(erti Aaberge ? 6angCrgen *$00=," Andersson *&''&," !eller et al *&''&," 6egrenAi ? Milas *&''$," dan Eam(elli *$0>:,) Penjelasan (raktis untuk (erbedaan hasil regresi tan(a dan dengan lag adalah bah5a ketika !AU &''$ diteta(kan oleh Pem(us" daerah belum se(enuhnya yakin bah5a jumlah tersebut akan diterima dan da(at digunakan oleh Pemda secara 3bebas4) Selain itu" (enentuan !AU &''$ masih dalam taha( 3(ercobaan4 dan tidak sebaik !AU &''&" sehingga kemungkinan besar besaran !AU &''$ belum mencerminkan kebutuhan belanja daerah *Sidik et al" &''&,) 6. PENUTUP 1. Ke#!0)'*"n Studi ini menganalisis (engaruh (enda(atan daerah terhada( (engeluaran atau belanja daerah di Indonesia dengan menggunakan sam(el kabu(aten dan kota di (rovinsi %a5a Barat" %a5a 8engah" %a5a 8imur" !aerah Istime5a Yogyakarta" dan Bali) Penda(atan daerah terdiri dari !AU" PA!" dan Pajak !aerah" sementara Belanja !aerah adalah jumlah total (engeluaran daerah selama satu tahun anggaran yang terda(at dalam 6a(oran APB!) 7asil analisis menunjukkan bah5a secara ter(isah" !AU dan PA! ber(engaruh signi#ikan terhada( Belanja daerah" baik dengan mau(un tan(a lag) Ketika tidak digunakan tan(a lag" (engaruh PA! terhada( Belanja daerah lebih kuat dari(ada !AU" teta(i dengan digunakan lag" (engaruh !AU terhada( Belanja daerah justru lebih kuat dari(ada PA!) 7al ini berarti terjadi fl&paper effe)t dalam res(on Pemda terhada( !AU dan PA!) Ketika kedua #aktor *!AU dan PA!, diregres serentak dengan Belanja daerah" (engaruh keduanya juga signi#ikan" baik dengan atau(un tan(a lag) !alam model (rediksi tan(a lag" daya (rediksi !AU lebih rendah dari PA!" teta(i sebaliknya dalam (rediksi dengan lag% !engan demikian" terjadi fl&paper effe)t &. Ke er3" "#"n Pene*! !"n %"n Re-10en%"#! 'n '- Pene*! !"n Ber!-' n7" Penelitian ini memiliki bebera(a keterbatasan yang memerlukan (erbaikan dan (engembangan dalam studi-studi berikutnya) Bagaimana(un" studi se(erti ini sangat jarang dilakukan untuk kasus Indonesia setelah masa otonomi daerah *yang dimulai $ %anuari &''$," sehingga belum mencaku( variabel-variabel lain yang mungkin meru(akan #aktor (enting dalam manajemen keuangan dan (enganggaran daerah) Keterbatasan-keterbatasan studi ini adalah+ a) Menggunakan sam(el kabu(aten/kota di %a5a dan Bali" sehingga tidak se(enuhnya da(at dijadikan landasan untuk membuat in#erensi intik kasus di luar %a5a-Bali) Menurut 7alim *&''&a," Pemda kabu(aten/ kota di %a5a-Bali memiliki kemam(uan keuangan berbeda dengan Pemda kabu(aten/kota di luar %a5a-Bali) Studi berikutnya da(at memasukkan kabu(aten/kota di luar %a5aBali dan membandingkan kedua kelom(ok ini) b) !ata yang digunakan adalah data untuk dua tahun *&''$ dan &''&," sehingga belum bisa dilakukan analisis yang lebih kom(rehensi#) !AU &''$ memiliki banyak kekurangan *Sidik et al" &''&, dibanding !AU &''&" sehingga (erubahan !AU *dari &''$ ke &''&, semestinya meru(akan sesuatu yang memiliki information )ontent% Karenanya" (ergeseran jumlah !AU memerlukan analisis yang lebih mendalam sebelum digunakan sebagai in#ormasi untuk mem(rediksi (erilaku Pemda dalam mengalokasikan dana yang dimilikinya) Penyebab (erubahan jumlah !AU da(at dikaji lebih jauh dengan menganalisis #ormula dan #aktor-#aktor yang digunakan dalam (enghitungan !AU tersebut serta menghubungkannya dengan karakteristik kabu(aten/kota) c) Studi ini menggunakan data sekunder yang di(eroleh dari 6a(oran APB!) Karena itu" (roksi (erilaku (engalokasian sumberdaya oleh Agents atau (olitisi daerah belum tergambar dengan baik" sehingga dibutuhkan (endekatan lain yang lebih feasible" misalnya dengan melakukan field resear)h atau eks(erimen *dengan subjek eksekuti# dan legislati# daerah,) Pendekatan field resear)h dan eks(erimen kemungkinan da(at mengungka(kan bagaimana (erilaku (olitisi daerah dalam mengalokasikan sumberdaya yang dimiliki daerah) d) Analisis dalam studi ini menggunakan data )ross,se)tion" yakni data tahun &''$ dan &''&) Untuk melihat (engaruh Penda(atan terhada( Belanja !aerah" atau sebaliknya" (erlu digunakan data runtun 5aktu *time,series, *se(erti studi ;asano ? <ang" &''&F 7oltA-Bakin et al" $0>2" $001F AAiA et al &'''F !oi" $00>F 6egrenAi ? Milas" &''$F dan Gheng" $000,)
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI VI
Surabaya, 16 17 Oktober 2003

1")

Pen aru! "ana A#oka$% U&u& '"au( )an Pen)a*atan A$#% "aera! 'Pa)( ter!a)a* +e#an,a Pe&er%nta! "aera!Stu)% Ka$u$ Kabu*aten.Kota )% /a0a )an +a#%

SESI 1/F

e)

Studi ini tidak menganalisis lebih jauh e#ekti#itas dan e#isiensi (enggunaan anggaran *misalnya tidak mem(ertimbangkan jumlah" struktur usia" dan tingkat (endidikan (ega5ai dan (enduduk," sehingga tidak da(at memberikan in#erensi mengenai #aktor-#aktor (emoderasi dan kontinjensi) Studi mendatang da(at memasukkan #aktor-#aktor ini)

,.

Re-10en%"#! Un '- Pe03'" "n Ke3!+"-"n O*e( Pe0er!n "( D"er"( %"n Pe0er!n "( P'#" 8emuan-temuan dalam studi ini menunjukkan bebera(a hal yang secara teoritis da(at di(ahami) .amun" dalam tataran (raktis masih (erlu didiskusikan lebih jauh" mengingat adanya bebera(a #aktor yang tidak dimasukkan di dalam analisis *misalnya as(ek (sikologis dan (ersonalitas (embuat ke(utusan di Pemda,) Ketika secara em(iris *statistik, terbukti bah5a besaran Belanja daerah di(engaruhi oleh jumlah !AU yang diterima dari Pem(us" akan muncul (ertanyaan a(akah memang (engalokasian !AU sudah e#ekti# atau sudah sesuai dengan kebutuhan ril di daerah) Se(erti ditengarai oleh Simanjuntak *dalam Sidik et al" &''&," !AU &''$ masih memiliki banyak kelemahan mendasar" yang tergambar dari banyaknya kritik dan (rotes" khususnya dari daerah-daerah yang memiliki sumberdaya alam berlim(ah) Analisis dengan menggunakan sam(el kabu(aten/kota di %a5a- Bali *yang memiliki kekayaan sumberdaya alam relati# lebih rendah dari luar %a5a, menunjukkan bah5a Pemda 3menunggu4 bera(a alokasi !AU yang di(erolehnya sebelum menentukan bera(a belanja yang akan dihabiskannya) Analisis dalam studi ini menunjukkan bah5a sandaran Pemda untuk menentukan jumlah Belanja daerah suatu (eriode berbeda) !alam tahun bersamaan" PA! lebih dominan dari(ada !AU" teta(i untuk $ tahun ke de(an" !AU lebih dominan) 7al ini memerlukan (engkajian lebih mendalam" baik secara em(iris mau(un (raktik) Misalnya dengan melihat kebijakan Pemda terhada( u(aya meningkatkan PA! segera setelah otonomi daerah diberlakukan) Munculnya berbagai bentuk (eraturan daerah tentang (ajak dan retribusi daerah mungkin meru(akan indikasi untuk 3mengimbangi4 (enda(atan yang bersumber dari Pem(us *salah satunya !AU,) Im(likasi lain dari studi ini adalah adanya 3keharusan4 bagi Pem(us untuk menyam(aikan APB. dan Ke(res tentang !AU jauh sebelum tahun berjalan sehingga daerah da(at menyusun APB! dengan lebih 3baik4) !aerah akan lebih sia( menaksir jumlah belanja tahun berjalan" serta kebijakan (ajak dan retribusi daerah a(abila masih terda(at gap antara !AU dengan PA!) RE5ERENSI Aaberge" @ol# ? Audun 6angCrgen) $00=) ;iscal and s(ending behavior o# local governments+ An em(irical analysis based on .or5egian data) *tatisti)s 7or a&" Dis)ussion paper no% 189% Andersson" 6ars) &''&) 8he e##ect o# S5edish local (ublic eO(enditure o# a change in S5edish intergovernmental grant system) University o# 6und" orking paper% AAiA" Mariam Abdul" MuAa#ar Shah 7abibullah" <).)<) AAman-Saini" ? M) AAali) &''') 8he causal relationshi( bet5een taO revenues and government s(ending in Malaysia) Universiti Putra Malaysia" :orking Paper% Blackley" P) $0>:) Gausality bet5een revenues and eO(enditures and the siAe o# #ederal budget) Publi) +inan)e ;uarterl& $1+ $D0-$2:) Brad#ord" !) ? <) ates) $0=$a) 8he analysis o# revenue sharing in a ne5 a((roach to collective #iscal decisions) ;uarterl& Journal of <)onomi)s >2 *D,+ PPPPPPPPP ? PPPPPPPPP) $0=$b) 8o5ards a (redictive theory o# intergovernmental grants) Ameri)an <)onomi) 3evie :$ *&,+ 11'-11>) Ghang" 8sangyao ? Yuan-7ong 7o) &''&) 8aO or s(end" 5hat cause 5hat+ 8ai5anQs eO(erience) International Journal of !usiness and <)onomi)s $ *&,+ $2=-$:2) Gheng" Benjamin S) $000) Gausality bet5een taOes and eO(enditure+ Bvidence #rom 6atin American Gountries) Journal of <)onomi)s and +inan)e &D *&,+ $>1-$0&) !eller" Steven" Graig Maher" ? Hictor 6ledo) &''&) <isconsin local government" state shared revenues and the illusive #ly(a(er e##ect) University o# <isconsin-Madison" orking paper% !oi" 8akero) $00>) Is %a(anese local #inance really centraliAedR ;rom vie5(oint o# the revenue-eO(enditure neOus) University o# 8okyo" :orking Paper%
SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI VI
Surabaya, 16 17 Oktober 2003

1"*

Pen aru! "ana A#oka$% U&u& '"au( )an Pen)a*atan A$#% "aera! 'Pa)( ter!a)a* +e#an,a Pe&er%nta! "aera!Stu)% Ka$u$ Kabu*aten.Kota )% /a0a )an +a#%

SESI 1/F

;asano" Ugo ? Sing <ang) &''&) 8esting the relationshi( bet5een government s(ending and revenue+ Bvidence #rom GGG countries) I=+ :orking Paper .o) <P/'&/&'$) ;ischer" @onald G) $00:) *tate and 'o)al Publi) +inan)e) Ghicago+ Ir5in) ;riedman" M) $0=>) 8he limitation o# taO limitation) Poli)& 3evie 2 *Summer,+ =-$1) Gamkhar" Shama ? <allace ates) $00:) Asymmetries in the res(onse to increases and decreases in intergovernmental grants+ Some em(irical #indings) 7ational #a0 Journal 10 *1,+ 2'$-2$&) Gemmell" .orman" liver Morrissey" ? AbuAer Pinar) &''') ;iscal illusion and (olitical accountability+ 8heory and evidence #rom t5o local taO regimes in Britain) University o# .ottingham" orking paper% 7alim" Abdul) &''$) Anggaran daerah dan 3#iscal stress4 *Sebuah studi kasus (ada anggaran daerah (rovinsi di Indonesia,) Jurnal <konomi dan !isnis Indonesia $: *1,+ D1:-D2=) PPPPPPPP) &''&a) Analisis varian (enda(atan asli daerah dalam la(oran (erhitungan anggaran (enda(atan dan belanja daerah kabu(aten/kota di Indonesia) Yogyakarta+ Universitas Gadjah Mada" Disertasi" tidak diterbitkan) PPPPPPPP) &''&b) Seri Akuntansi Sektor Publik N Akuntansi Keuangan !aerah) %akarta+ Penerbit Salemba Bm(at) PPPPPPPP) &''D) Akuntansi sektor (ublik+ Peran dan tantangannya di era keterbukaan) =akalah disam(aikan dalam Seminar .asional 7im(unan Mahasis5a Akuntansi ;B-UP. 3Heteran4 Yogyakarta" $& %uli &''D) 7ines" %)@) ? @ichard 7) 8haler) $002) Anomalies N 8he #ly(a(er e##ect) Journal of <)onomi) Perspe)tives 0 *1,+ &$=-&&:) 7oltA-Bakin" !ouglas" 7arvey S) @osen" ? Schuyler 8illy) $001) Intertem(oral analysis o# state an local government s(ending+ 8heory and tests) Journal of Urban <)onomi)s D2+ $20-$=1) PPPPPPPP" <hitney .e5ey" ? 7arvey @osen) $0>2) Im(lementing causality tests 5ith (anel data" 5ith an eOam(le #rom local (ublic #inance) 7!<3 #e)hni)al :orking Paper 7o% >?% 7oover" Kevin !) ? Steven M) She##rin) $00&) Gausation" s(ending" and taOes+ Sand in the SandboO or taO collector #or the 5el#are stateR #he Ameri)an <)onomi)s 3evie >& *$,+ &&2-&1>) %oul#aian" !) ? @) Mookerjee) $00') 8he intertem(oral relationshi( bet5een state and local government revenues and eO(enditures+ Bvidence #rom BG! countries) Publi) +inan)e 12+ $'0-$$=) Ke(utusan Menteri !alam .egeri .o) &0/&''& tentang Pedoman Pengurusan" Pertanggungja5aban dan Penga5asan Keuangan !aerah serta 8atacara Penyusunan Anggaran Penda(atan dan Belanja !aerah" Pelaksanaan 8atausaha Keuangan !aerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Penda(atan dan Belanja !aerah) Ke(utusan Presiden @e(ublik Indonesia .o) $>$/&''' tanggal &D !esember &''' tentang !ana Alokasi Umum !aerah Pro(insi dan !aerah Kabu(aten/Kota 8ahun Anggaran &''$) 6egrenAi" Gabriella ? Gostas Milas) &''$) .on-linear and asymmetric adjustment in the local revenueeO(enditure models+ Some evidence #rom the Italian munici(alities) University o# Milan" :orking Paper% Mamesah" !)%) $002) *istem Administrasi -euangan Daerah% %akarta+ Gramedia Pustaka Utama) ates" <allace) $000) An essay on #iscal #ederalism) Journal of <)onomi) 'iterature D=+ $$&'-$$10) Sidik" Mach#ud" B) @aksaka Mahi" @obert Simanjuntak" ? Bambang Brodjonegoro) &''&) Dana Alokasi Umum @ -onsep" (ambatan" dan Prospek di <ra Atonomi Daerah% %akarta+ Penerbit Buku Kom(as) Slack" Bnid) $0>') 6ocal #iscal res(onse to intergovernmental trans#er) #he 3evie of <)onomi)s and *tatisti)s :D+ D:1-D=') von ;urstenberg" George M)" @) %e##ery Green" ? %in-7o %eong) $0>:) 8aO and s(end" or s(end and taOR #he revie of <)onomi)s and *tatisti)s :> *&,+ $=0-$>>) Eam(elli" Brnest M) $0>:) @esource #ungibility" the #ly(a(er e##ect" and the eO(enditure im(act o# grants-inaid) #he 3evie of <)onomi)s and *tatisti)s :=+ DD-1') Eou" 7eng-#u) $001) !ynamic e##ects o# #ederal grants on local s(ending) Journal of Urban <)onomi)s D:+ 0>-$$2) L"0)!r"n 1

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI VI


Surabaya, 16 17 Oktober 2003

1"+

Pen aru! "ana A#oka$% U&u& '"au( )an Pen)a*atan A$#% "aera! 'Pa)( ter!a)a* +e#an,a Pe&er%nta! "aera!Stu)% Ka$u$ Kabu*aten.Kota )% /a0a )an +a#%

SESI 1/F

K"3')" en/K1 " 7"ng Men+"%! S"0)e* Pene*! !"n Pr14!n#! J"8" B"r" Kab) Bandung Kab) Bekasi Kab) Bogor Kab) Giamis Kab) Gianjur Kab) Girebon Kab) Garut Kab) Indramayu Kab) Kara5ang Kab) Kuningan Kab) Majalengka Kab) Pur5akarta Kab) Subang Kab) Sukabumi Kab) Sumedang Kab) 8asikmalaya Kota Bandung Kota Bekasi Kota Bogor Kota Girebon Kota !e(ok Kota Sukabumi Pr14!n#! J"8" Teng"( Kab) Banjarnegara Kab) Banyumas Kab) Batang Kab) Blora Kab) Boyolali Kab) Gilaca( Kab) !emak Kab) Grobogan Kab) %e(ara Kab) Kebumen Kab) Kendal Kab) Klaten Kab) Kudus Kab) Magelang Kab) Pati Kab) Pekalogan Kab) Pur5orejo Kab) @embang Kab) Semarang Kab) Sragen Kab) Sukoharjo Kab) <onogiri Kab) <onosobo Kota Magelang Kota Pekalongan Kota Salatiga Kota Semarang Kota Surakarta Kota 8egal Pr14!n#! B"*! Kab) Bangli Kab) Buleleng Kab) Karangasem Kab) Klungkung Kab) 8abanan Pr14!n#! J"8" T!0'r Kab) Bangkalan Kab) Banyu5angi Kab) Blitar Kab) Bojonegoro Kab) Bondo5oso Kab) Gresik Kab) %ember Kab) %ombang Kab) Kediri Kab) 6amongan Kab) 6umajang Kab) Madiun Kab) Malang Kab) .ganjuk Kab) .ga5i Kab) Pamekasan Kab) Pasuruan Kab) Ponorogo Kab) Proboliggo Kab) Sidoarjo Kab) Situbondo Kab) 8ulungagung Kota Blitar Kota Kediri Kota Madiun Kota Malang Kota Pasuruan Kota Probolinggo Kota Surabaya

Pr14!n#! DIY Kab) Bantul Kab) Gunung Kidul Kab) Kulon Progo Kab) Sleman Kota Yogyakarta

L"0)!r"n & H"#!* An"*!#!# Regre#! (-P-- !utput)


SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI VI
Surabaya, 16 17 Oktober 2003

1",

Pen aru! "ana A#oka$% U&u& '"au( )an Pen)a*atan A$#% "aera! 'Pa)( ter!a)a* +e#an,a Pe&er%nta! "aera!Stu)% Ka$u$ Kabu*aten.Kota )% /a0a )an +a#%

SESI 1/F

1. Regre#! Be*"n+" D"er"( &991 : DAU &991


b Variables Entered/Removed

Model 1

Variables Entered DAU2001a

Variables Removed , !"2001

Method Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable:

Model Summary Model 1 R ,#0#a R )quare ,1$% Ad*usted R )quare ,1&% )td. Error o+ the Estimate 11'120,&'(2

a. ,redi-tors: ./onstant0, DAU2001

ANOVAb Model 1 )um o+ )quares 2,%&E111 1,21E112 1,##E112 d+ 1 (( (2 Mean )quare 2,%&0E111 1,%'2E110 5 1',122 )i3. ,000a

Re3ression Residual 4otal

a. ,redi-tors: ./onstant0, DAU2001 b. Dependent Variable: !"2001

a Coefficients

Model 1

./onstant0 DAU2001

Unstandardi6ed /oe++i-ients )td. Error 1#22'#,0 2##20,1&# ,%22 ,02& !"2001

)tandardi 6ed /oe++i-ien ts eta ,#0#

t &,(02 #,1%2

)i3. ,000 ,000

a. Dependent Variable:

2. Regresi elan!a "aera# 2$$2 % "A& 2$$'


SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI VI
Surabaya, 16 17 Oktober 2003

1"-

Pen aru! "ana A#oka$% U&u& '"au( )an Pen)a*atan A$#% "aera! 'Pa)( ter!a)a* +e#an,a Pe&er%nta! "aera!Stu)% Ka$u$ Kabu*aten.Kota )% /a0a )an +a#%
b Variables Entered/Removed

SESI 1/F

Model 1

Variables Entered DAU2001a

Variables Removed , !"2002

Method Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable:

Model Summary Model 1 R ,'$%a R )quare ,&(2 Ad*usted R )quare ,&'( )td. Error o+ the Estimate 10121%,1#'&

a. ,redi-tors: ./onstant0, DAU2001

ANOVAb Model 1 )um o+ )quares 1,2'E112 2,1#E111 2,12E112 d+ 1 (( (2 Mean )quare 1,2'&E112 1,0%2E110 5 122,'%% )i3. ,000a

Re3ression Residual 4otal

a. ,redi-tors: ./onstant0, DAU2001 b. Dependent Variable: !"2002


a Coefficients

Model 1

./onstant0 DAU2001

Unstandardi6ed /oe++i-ients )td. Error &2('%,#2& 2&'&#,%(2 1,120 ,10' !"2002

)tandardi 6ed /oe++i-ien ts eta ,'$%

t 2,0&% 11,0'2

)i3. ,0#% ,000

a. Dependent Variable:

,. Regre#! Be*"n+" D"er"( &991 : PAD &991


b Variables Entered/Removed

Model 1

Variables Entered ,AD2001a

Variables Removed , !"2001

Method Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable:

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI VI


Surabaya, 16 17 Oktober 2003

1%.

Pen aru! "ana A#oka$% U&u& '"au( )an Pen)a*atan A$#% "aera! 'Pa)( ter!a)a* +e#an,a Pe&er%nta! "aera!Stu)% Ka$u$ Kabu*aten.Kota )% /a0a )an +a#%

SESI 1/F

Model Summary Model 1 R ,$%#a R )quare ,#02 Ad*usted R )quare ,%2& )td. Error o+ the Estimate 2201',#'11

a. ,redi-tors: ./onstant0, ,AD2001

ANOVAb Model 1 )um o+ )quares &,'2E111 (,$%E111 1,##E112 d+ 1 (( (2 Mean )quare &,'2%E111 2(0##&2&'$ 5 &2,0(# )i3. ,000a

Re3ression Residual 4otal

a. ,redi-tors: ./onstant0, ,AD2001 b. Dependent Variable: !"2001

a Coefficients

Model 1

./onstant0 ,AD2001

Unstandardi6ed /oe++i-ients )td. Error 1$%$&(,2 1%&2(,00( %,#&1 ,##2 !"2001

)tandardi 6ed /oe++i-ien ts eta ,$%#

t 12,02( ',$('

)i3. ,000 ,000

a. Dependent Variable:

.. Regre#! Be*"n+" D"er"( &99& : PAD &991


b Variables Entered/Removed

Model 1

Variables Entered ,AD2001a

Variables Removed , !"2002

Method Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable:

Model Summary Model 1 R ,$('a R )quare ,#'2 Ad*usted R )quare ,#$$ )td. Error o+ the Estimate 11#$2#,'0%$

a. ,redi-tors: ./onstant0, ,AD2001

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI VI


Surabaya, 16 17 Oktober 2003

1%1

Pen aru! "ana A#oka$% U&u& '"au( )an Pen)a*atan A$#% "aera! 'Pa)( ter!a)a* +e#an,a Pe&er%nta! "aera!Stu)% Ka$u$ Kabu*aten.Kota )% /a0a )an +a#%

SESI 1/F

ANOVAb Model 1 )um o+ )quares 1,0%E112 1,1$E112 2,12E112 !"2002


a Coefficients

d+ 1 (( (2

Re3ression Residual 4otal

Mean )quare 1,0%%E112 1,%1#E110

5 '(,&($

)i3. ,000a

a. ,redi-tors: ./onstant0, ,AD2001 b. Dependent Variable:

Model 1

./onstant0 ,AD2001

Unstandardi6ed /oe++i-ients )td. Error 22%($(,# 1&$$0,%0' #,$0' ,&20 !"2002

)tandardi 6ed /oe++i-ien ts eta ,$('

t 1#,22& (,($&

)i3. ,000 ,000

a. Dependent Variable:

6. Regre#! Be*"n+" D"er"( &991 : P"+"- D"er"( &991


b Variables Entered/Removed

Model 1

Variables Entered ,"72001a

Variables Removed , !"2001

Method Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable:

Model Summary Model 1 R ,$2(a R )quare ,%2& Ad*usted R )quare ,%(( )td. Error o+ the Estimate 22&22,0&(&

a. ,redi-tors: ./onstant0, ,"72001 ANOVAb Model 1 )um o+ )quares &,$2E111 (,'%E111 1,##E112 d+ 1 (( (2 Mean )quare &,$21E111 22122'2#&& 5 &',%'2 )i3. ,000a

Re3ression Residual 4otal

a. ,redi-tors: ./onstant0, ,"72001 b. Dependent Variable: !"2001

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI VI


Surabaya, 16 17 Oktober 2003

1%"

Pen aru! "ana A#oka$% U&u& '"au( )an Pen)a*atan A$#% "aera! 'Pa)( ter!a)a* +e#an,a Pe&er%nta! "aera!Stu)% Ka$u$ Kabu*aten.Kota )% /a0a )an +a#%
a Coefficients

SESI 1/F

Model 1

./onstant0 ,"72001

Unstandardi6ed /oe++i-ients )td. Error 1(0(##,% 12%22,#22 $,#(% ,(&$ !"2001

)tandardi 6ed /oe++i-ien ts eta ,$2(

t 1#,$$( ',&'#

)i3. ,000 ,000

a. Dependent Variable:

;. Regre#! Be*"n+" D"er"( &99& : P"+"- D"er"( &991


b Variables Entered/Removed

Model 1

Variables Entered ,"72001a

Variables Removed , !"2002

Method Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable:

Model Summary Model 1 R ,$%&a R )quare ,#0% Ad*usted R )quare ,%2$ )td. Error o+ the Estimate 121(&(,1'$1

a. ,redi-tors: ./onstant0, ,"72001

ANOVAb Model 1 )um o+ )quares (,(2E111 1,%1E112 2,12E112 d+ 1 (( (2 Mean )quare (,(20E111 1,#(&E110 5 &2,%2$ )i3. ,000a

Re3ression Residual 4otal

a. ,redi-tors: ./onstant0, ,"72001 b. Dependent Variable: !"2002


a Coefficients

Model 1

./onstant0 ,"72001

Unstandardi6ed /oe++i-ients )td. Error 2&122(,( 1&0(#,2'$ (,0'1 1,0#' !"2002

)tandardi 6ed /oe++i-ien ts eta ,$%&

t 1$,$&# ','0'

)i3. ,000 ,000

a. Dependent Variable:

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI VI


Surabaya, 16 17 Oktober 2003

1%%

Pen aru! "ana A#oka$% U&u& '"au( )an Pen)a*atan A$#% "aera! 'Pa)( ter!a)a* +e#an,a Pe&er%nta! "aera!Stu)% Ka$u$ Kabu*aten.Kota )% /a0a )an +a#%

SESI 1/F

<. Regre#! Be*"n+" D"er"( &99& : DAU &991 %"n PAD &991
b Variables Entered/Removed

Model 1

Variables Entered ,AD2001, a DAU2001

Variables Removed ,

Method Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: !"2001

Model Summary Model 1 R ,$''a R )quare ,#&2 Ad*usted R )quare ,##$ )td. Error o+ the Estimate 2#'0%,$#0%

a. ,redi-tors: ./onstant0, ,AD2001, DAU2001

ANOVAb Model 1 )um o+ )quares $,$2E111 ',(0E111 1,##E112 d+ 2 (' (2 Mean )quare %,%02E111 (2$(''2#(% 5 %$,(2& )i3. ,000a

Re3ression Residual 4otal

a. ,redi-tors: ./onstant0, ,AD2001, DAU2001 b. Dependent Variable: !"2001


a Coefficients

Model 1

./onstant0 DAU2001 ,AD2001

Unstandardi6ed /oe++i-ients )td. Error 11$(%2,2 201#%,12& ,2#2 ,0(0 %,0(0 ,##$ !"2001

)tandardi 6ed /oe++i-ien ts eta ,2#2 ,&$$

t &,(00 %,0%% $,(22

)i3. ,000 ,00% ,000

a. Dependent Variable:

=. Regre#! Be*"n+" D"er"( &99& : DAU &991 %"n PAD &991


b Variables Entered/Removed

Model 1

Variables Entered ,AD2001, a DAU2001

Variables Removed ,

Method Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: !"2002

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI VI


Surabaya, 16 17 Oktober 2003

1%(

Pen aru! "ana A#oka$% U&u& '"au( )an Pen)a*atan A$#% "aera! 'Pa)( ter!a)a* +e#an,a Pe&er%nta! "aera!Stu)% Ka$u$ Kabu*aten.Kota )% /a0a )an +a#%

SESI 1/F

Model Summary Model 1 R ,202a R )quare ,(1% Ad*usted R )quare ,(02 )td. Error o+ the Estimate $(&00,%222

a. ,redi-tors: ./onstant0, ,AD2001, DAU2001

ANOVAb Model 1 )um o+ )quares 1,'(E112 #,0(E111 2,12E112 d+ 2 (' (2 Mean )quare (,20%E111 #$2222&10# 5 1(2,'2' )i3. ,000a

Re3ression Residual 4otal

a. ,redi-tors: ./onstant0, ,AD2001, DAU2001 b. Dependent Variable: !"2002


a Coefficients

Model 1

./onstant0 DAU2001 ,AD2001

Unstandardi6ed /oe++i-ients )td. Error %22$0,0%0 1'%$0,2&0 ,2&& ,0'$ %,%'2 ,%2& !"2002

)tandardi 6ed /oe++i-ien ts eta ,$1% ,&0#

t 2,2$1 12,$2$ 10,%(2

)i3. ,02$ ,000 ,000

a. Dependent Variable:

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI VI


Surabaya, 16 17 Oktober 2003

1%)

You might also like