You are on page 1of 31

REFERAT MATA GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP

Pembimbing: dr. Rastri Paramita, Sp.M Disusun oleh: Juan Rollin Manu 11.2012.030 Eka Putra 11.2012.041

Kepaniteraan Klini !lmu Pen"a it Mata Uni#ersitas Kristen Kri$a %a&ana Rumah Sa it Mata 'Dr( )ap* )og"a arta +,-.

Kata Pengantar
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat uhan !an" Maha Esa, karena atas #erkat dan karunianya$%ya kami dapat menyelesaikan tu"as re&erat den"an judul '(laukoma Sudut ertutup) den"an #aik dan tepat pada *aktunya. u"as ini merupakan salah satu syarat dalam men"ikuti +epaniteraan +linik ,lmu Penyakit Mata Periode 1- Maret 2014 . 1/ 0pril 2014. 1alam kesempatan ini kami in"in men"u2apkan terima kasih kepada dr. Rastri Paramita,Sp.M atas #im#in"annya selama menyelesaikan tu"as ini. +ami ju"a in"in men"u2apkan terima kasih kepada teman . teman dalam siklus ini yan" telah mem#antu dalam pem#uatan re&erat ini serta semua pihak yan" tidak #isa kami se#utkan satu$persatu. +ami ju"a menyadari #ah*a re&erat ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu masukan dalam #entuk saran maupun kritik yan" si&atnya mem#an"un akan kami terima "una memper#aiki re&erat ini. +ami #erharap isi dari makalah ini dapat #erman&aat #a"i pem#a2a terkhusus rekan$rekan mahasis*a sekalian. ak lupa kami ju"a mohon maa& #ila dalam penyusunan re&erat ini ada hal yan" kuran" #erkenan #a"i para pem#a2a sekalian, #esar harapan kami re&erat ini dapat #erman&aat dan #er"una dalam proses pem#elajaran maupun didalam kehidupan kita semua. 0khir kata kami u2apkan terima kasih.

Da/tar !si

Glaukoma berasal dari kata Yunani glaukos yang berarti hijau kebiruan, yang memberi kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma. Kelainan ini ditandai oleh meningkatnya tekanan intraokuler yang disertai oleh pencekungan diskus optikus dan pengecilan lapangan pandang. Pada glaukoma akan terdapat melemahnya fungsi mata dengan terjadinya cacat lapang pandang dan kerusakan anatomi berupa ekstravasasi penggaungan!cupping" serta degenerasi papil saraf optik, yang dapat berakhir dengan kebutaan...............................................................................................# $%$ && &'&.................................................................................................................................... #

0A0 ! PE1DA2ULUA1

(laukoma #erasal dari kata !unani "laukos yan" #erarti hijau ke#iruan, yan" mem#eri kesan *arna terse#ut pada pupil penderita "laukoma. +elainan ini ditandai oleh menin"katnya tekanan intraokuler yan" disertai oleh pen2ekun"an diskus optikus dan pen"e2ilan lapan"an pandan". Pada "laukoma akan terdapat melemahnya &un"si mata den"an terjadinya 2a2at lapan" pandan" dan kerusakan anatomi #erupa ekstra3asasi 4pen""aun"an52uppin"6 serta de"enerasi papil sara& optik, yan" dapat #erakhir den"an ke#utaan. (laukoma adalah penye#a# ke#utaan kedua ter#esar di dunia setelah katarak. 1iperkirakan 77 juta penduduk dunia sampai tahun 2010 akan menderita "an""uan pen"lihatan karena "laukoma. +e#utaan karena "laukoma tidak #isa disem#uhkan, tetapi pada ke#anyakan kasus "laukoma dapat dikendalikan. 1i ,ndonesia, "laukoma diderita oleh 38 dari total populasi penduduk. 9mumnya penderita "laukoma telah #erusia lanjut. Pada usia diatas 40 tahun, tin"kat resiko menderita "laukoma menin"kat sekitar 108. :ampir separuh penderita "laukoma tidak menyadari #ah*a mereka menderita penyakit terse#ut. (laukoma tidak hanya dise#a#kan oleh tekanan yan" tin""i di dalam mata. Sem#ilan puluh persen 4/086 penderita den"an tekanan yan" tin""i tidak menderita "laukoma, sedan"kan seperti"a dari penderita "laukoma memiliki tekanan normal. (laukoma di#a"i menjadi (laukoma primer sudut ter#uka 4"laukoma kronis6, (laukoma primer sudut tertutup 4sempit 5 akut6, (laukoma sekunder, dan "laukoma kon"enital 4(laukoma pada #ayi6. (laukoma akut dide&enisikan se#a"ai penin"katan tekanan intraor#ita se2ara mendadak dan san"at tin""i, aki#at ham#atan mendadak pada anyaman tra#ekulum. (laukoma akut ini merupakan kedaruratan okuler sehin""a harus di*aspadai, karena dapat terjadi #ilateral dan dapat menye#a#kan ke#utaan tetapi resiko ke#utaan dapat di2e"ah den"an dia"nosis dan penatalaksanaan yan" tepat.

0A0 !! !S!

A( De/inisi
(laukoma adalah neuropati optik yan" dise#a#kan oleh tekanan intrao2ular 4 ,;6 yan" relati& tin""i, yan" ditandai oleh kelainan lapan"an pandan" yan" khas dan atro&i papil sara& optik. Pada keadaan ini ,; tidak harus selalu a#solut tin""i, tetapi ,; relati& tin""i untuk indi3idu terse#ut. Misalnya, untuk populasi normal, ,; se#esar 1< mm:" masih normal, tetapi pada indi3idu tertentu tekanan se#esar itu sudah dapat menye#a#kan "laukoma yan" dise#ut "laukoma normotens atau "lau2oma tekanan rendah.1 (laukoma dise#ut se#a"ai )pen2uri pen"lihatan) se#a# pada se#a"ian #esar kasus "laukoma "ejala serin" tidak dirasakan penderita. Pada tahap a*al, kerusakan terjadi pada tepi lapan" pandan" sehin""a penderita tidak menyadarinya, penderita akan terasa ter"an""u jika kerusakan sudah men"enai lapan"an pandan" sentral dan pada saat itu penyakit sudah terlanjur parah. Proses kerusakan sara& optik #erjalan se2ara perlahan sampai akhirnya terjadi ke#utaan total. 0khirnya, penderita menjadi #enar$#enar #uta. (laukoma merupakan penye#a# ke#utaan perin"kat kedua di ,ndonesia setelah katarak. +e#utaan yan" terjadi pada "lau2oma #ersi&at menetap, tidak seperti katarak yan" #isa dipulihkan den"an pem#edahan. Maka hal yan" san"at pentin" pada terapi "lau2oma adalah deteksi dini sehin""a tidak terjadi kerusakan sara& opti2 yan" semakin parah.1

0( Anatomi $an Fisiologi


-( 0ola Mata =ola mata #er#entuk #ulat den"an panjan" maksimal 24 mm. 2 Susunan #ola mata terdiri dari dindin" #ola mata, ruan" mata dan isi #ola mata. 1indin" #ola mata yan" tersusun atas tunika &i#rosa 4kornea dan s2lera6, tunika 3askulosa atau u3ea 4iris, #adan siliar dan koroid6 dan tunika ner3osa 4retina dan epitel pi"men6. Ruan" mata yaitu kamera okuli anterior, kamera okuli posterior dan ruan" #adan ka2a. ,si #ola mata adalah humor a>uous yan" terdapat dalam kamera okuli anterior dan kamera okuli posterior, korpus 3itreum atau #adan lirka2a dan lensa kristalina.3

+( Su$ut 0ili Mata Depan Sudut #ilik mata yan" di#entuk jarin"an korneosklera den"an pan"kal iris. Sudut kamera okuli anterior memiliki peran pentin" dalam drainase a>ueous humor. Pada #a"ian ini terjadi pen"aliran keluar 2airan #ilik mata. =ila terdapat ham#atan )

pen"aliran keluar 2airan mata akan terjadi penim#unan 2airan #ilik mata di dalam #ola mata sehin"a tekanan #ola mata menin""i atau "laukoma. =erdekatan den"an sudut ini didapatkan jarin"an tra#ekulum, kanal S2helmm, #aji sklera, "aris S2h*al#e dan jonjot iris.3 ?e#ar sudut ini #er#eda pada setiap oran", dan memiliki peranan yan" #esar dalam menentukan patomekanisme tipe "laukoma yan" #er#eda$#eda. Struktur sudut ini dapat dilihat den"an pemeriksaan "onioskopi. :asilnya di#uat dalam #entuk "radin", dan sistem yan" palin" serin" di"unakan adalah sisten "radin" Sha&&er.4

Gambar - : Su$ut Kamera O uli Anterior =erikut merupakan ta#le yan" menunjukkan "radin" sistem Sha&&er @ (rade ,A ,,, ,, , 0 ?e#ar sudut 3@$4@ 20$3@ 20 10 0 +on&i"urasi er#uka le#ar er#uka Sempit 4moderate6 San"at sempit ertutup +esempatan untuk menutup %ihil %ihil Mun"kin in""i ertutup Struktur pada (onioskopi S?, M, SS, B== S?, M, SS S?, M :anya S? tidak tampak struktur 3( 2umor A4uos ekanan intraokular ditentukan oleh ke2epatan pem#entukan humor akueus dan tahanan terhadap aliran keluarnya dari mata. :umor akueus adalah suatu 2airan jernih yan" men"isi kamera okuli anterior dan posterior mata, yan" #er&un"si mem#erikan nutrisi dan oksi"en pada kornea dan lensa. Aolumenya adalah sekitar 2@0 C? dan ke2epatan pem#entukannya, yan" *

#er3ariasi diurnal adalah 1,@ . 2 C?5menit.

ekanan osmotik sedikit le#ih tin""i

daripada plasma. +omposisi humor akueus serupa den"an plasma ke2uali #ah*a 2airan ini memiliki konsentrasi askor#at, piru3at, dan laktat yan" le#ih tin""i dan protein, urea, dan "lukosa yan" le#ih rendah. Tabel Komposisi 2umor A uos

Sistem drainase a>ueous humor terdiri dari dua jalur, yakni jalur tra#ekular 4kon3ensional6 dan jalur u3eoskleral. Jalur drainase ter#anyak adalah tra#ekular yakni sekitar /08 sedan"kan melalui jalur u3eoskleral hanya sekitar 108. Pada jalur tra#ekular, aliran a>ueous akan melalui kamera posterior, kamera anterior, menuju kanal S2hlemm dan #erakhir pada 3ena episkleral. Sedan"kan jalur u3eoskleral, a>ueous akan masuk ke ruan" suprakoroidal dan dialirkan ke 3ena$3ena pada #adan siliaris, koroid dan sklera.4

Gambar +( Drainase A4ueous 2umor A ueus

Jalinan5jala tra#ekular terdiri dari #erkas$#erkas jarin"an kola"en dan elastik yan" di#un"kus oleh sel$sel tra#ekular yan" mem#entuk suatu sarin"an den"an ukuran pori$pori semakin men"e2il se*aktu mendekati kanalis S2hlemm. +ontraksi otot siliaris melalui insersinya kedalam jalinan tra#ekula memper#esar ukuran pori$pori di jalinan terse#ut sehin""a ke2epatan drainase humor ju"a menin"kat. 0liran a>ueous humor ke dalam kanalis S2hlemm #er"antun" pada pem#entukan saluran$saluran transeluler siklik di lapisan endothel.

Gambar 3( Anatomi Stru tur Trabe&ular 1et5or

Saluran e&eren dari kanalis S2hlemm 4sekitar 30 saluran pen"umpul dan 12 3ena akueus6 menyalurkan 2airan ke dalam sistem 3ena. Sejumlah ke2il 0>ueous humor keluar dari mata antara #erkas otot siliaris dan le*at sela$sela sklera 4aliran u3eosklera6. Resistensi utama terhadap aliran 0>ueous humor dari kamera anterior ,

adalah lapisan endothel saluran S2hlemm dan #a"ian$#a"ian jalinan tra#ekular di dekatnya, #ukan dari sistem pen"umpul 3ena. medis. 6( Epi$emiologi 1i 0merika Serikat, "laukoma sudut tertutup akut primer terjadi pada 1$40 per 1000 oran", hal ini ju"a dipen"aruhi oleh ras. Penyakit ini terjadi pada 1 per 1000 oran" +aukasian, sedan"kan pada ras 0sia le#ih serin" yaitu 1 per 100 oran" dan pada ras Eskimo 1 per 100 oran". (laukoma jenis ini le#ih #anyak terjadi pada perempuan. Pada usia 70$-0 tahun, risiko untuk menderita "laukoma jenis ini menin"kat. etapi tekanan di jarin"an 3ena episklera menentukan #esar minimum tekanan intraokuler yan" di2apai oleh terapi

D( Etiologi
=erdasarkan etiolo"i, "laukoma di#a"i menjadi D -( Glau oma Primer (laukoma primer adalah "laukoma yan" tidak diketahui penye#a# yan" jelas atau idiopatik. (alukoma primer di#a"i menjadi D a. (lau2oma sudut ter#uka (lau2oma sudut ter#uka primer 4"laukoma sudut ter#uka kronik, "laukoma sederhana kronik6 (lau2oma tekanan normal 4"alukoma tekanan rendah6

#. (lau2oma sudut tertutup 0kut Su#akut +ronik ,ris plateu

+( Glau oma Se un$er (laukoma sekunder adalah "laukoma yan" diketahui penye#a#nya. 1apat dise#a#kan atau dihu#un"kan den"an keadaan$keadaan atau penyakit yan" telah diderita se#elumnya atau pada saat itu.7 -

3( Glau oma Kongenital .( Glau oma Absolut Pada makalah ini hanya akan dijelaskan tentan" (laukoma Sudut ertutup.

E( Pato/isiologi Glau oma


in""inya tekanan intraokuler ter"antun" pada #esarnya produksi aquoeus humor oleh #adan siliar dan pen"aliran keluarnya. =esarnya aliran keluar aquoeus humor melalui sudut #ilik mata depan ju"a ter"antun" pada keadaan sudut #ilik mata depan, keadaan jalinan tra#ekulum, keadaan kanal S2hlemm dan keadaan tekanan 3ena episklera.

./

Gambar .( Aliran A4ueous 2umor ekanan intraokuler dian""ap normal #ila kuran" daripada 20 mm:" pada pemeriksaan den"an tonometer aplanasi. Pada tekanan le#ih tin""i dari 20 mm:" yan" ju"a dise#ut hipertensi oculi dapat di2uri"ai adanya "laukoma. =ila tekanan le#ih dari 2@ mm:" pasien menderita "laukoma 4tonometer Schiotz6.3,7 Mekanisme utama penurunan pen"lihatan pada "laukoma adalah atro&i sel "an"lion di&us, yan" menye#a#kan penipisan lapisan serat sara& dan inti #a"ian dalam retina dan #erkuran"nya akson di sara& optikus. ,ris dan korpus siliar ju"a menjadi atro&i, dan prosesus siliaris memperlihatkan de"enerasi hialin.7 1iskus optikus menjadi atro&i disertai pem#esaran 2ekun"an optikus didu"a dise#a#kan oleh "an""uan pendarahan pada papil yan" menye#a#kan de"enerasi #erkas sera#ut sara& pada papil sara& optik 4"an""uan terjadi pada 2a#an"$2a#an" sirkulus Einn$:aller6, didu"a "an""uan ini dise#a#kan oleh penin""ian tekanan intraokuler. ekanan intraokuler yan" tin""i se2ara mekanik menekan papil sara& optik yan" merupakan tempat den"an daya tahan palin" lemah pada #ola mata. =a"ian tepi papil sara& optik relati& le#ih kuat daripada #a"ian ten"ah sehin""a terjadi 2ekun"an pada papil sara& optik
3,7

F( Glau oma Su$ut Tertutup Glau oma Su$ut Tertutup Primer


(laukoma sudut tertutup primer terjadi pada mata den"an predisposisi anatomis tanpa disertai kelainan lain. Penin"katan tekanan intrao2ular terjadi karena sum#atan aliran keluar a>ueous aki#at adanya oklusi anyaman tra#ekular oleh iris peri&er. +eadaan ini dapat #ermani&estasi se#a"ai suatu kedaruratan o&talmolo"ik atau dapat tetap asimptomatik sampai tim#ul penurunan pen"lihatan. 1ia"nosis dite"akan den"an melakukan pemeriksaan se"men anterior dan "onioskopi yan" 2ermat. ,stilah "laukoma sudut tertutup primer hanya di"unakan #ila penutupan sudut primer telah menim#ulkan kerusakan ner3us optikus dan kehilan"an lapan"an pandan".7

..

Posterior Chamber

Gambar 7 : Glau oma Su$ut Tertutup

Faktor anatomis yan" menye#a#kan sudut sempit adalah D =ul#us okuli yan" pendek um#uhnya lensa +ornea yan" ke2il ,ris te#al

Faktor &isiolo"is yan" menye#a#kan B;0 sempit D0komodasi 1ilatasi pupil ?etak lensa le#ih kedepan +on"esti #adan 2ilier

a( Glau oma Su$ut Tertutup A ut (laukoma primer sudut tertutup terjadi apa#ila ter#entuk iris #om#e yan" menye#a#kan sum#atan pada #ilik mata depan oleh iris peri&er. :al ini menyum#at aliran humor a>uos dan tekanan intraokuler menin"kat den"an 2epat, menim#ulkan nyeri he#at, kemerahan, dan keka#uran pen"lihatan. (laukoma sudut tertutup terjadi pada mata yan" sudah men"alami penyempitan anatomik pada #ilik mata depan4 dijumpai terutama pada hipermetrop6. Seran"an akut #iasanya terjadi pada pasien #erusia tua seirin" den"an pem#easran lensa kristalina yan" #erkaitan den"an penuaan. Pada "laukoma sudut tertutup, pupil #erdilatasi sedan", disertai sum#atan pupil. :al ini #iasanya terjadi pada malam hari, sat tin"kat pen2ahayaan #erkuran". 1apat ju"a dise#a#kan oleh o#at$o#atan .2

den"an e&ek antikoliner"ik atau simpatomimetik 4mis., atropine se#a"ai o#at praoperasi, antidepresan, #ronkodilator inhalasi, dekon"estan hidun" atau tokolitik6.7 0pa#ila perlu dilakukan dilatasi pupil pada pasien den"an #ilik mata depan yan" dan"kal, se#aiknya di#erikan midriatik kerja sin"kat, hindari menim#ulkan konstriksi pupil den"an pilo2arpine, dan minta pasien untuk se"era men2ari pertolon"an #ila terdapat nyeri atau kemerahan di mata atau pen"lihatan yan" semakin ka#ur.7 (ejala Su#jekti& D 7 $ %yeri he#at $ +emerahan 4 injeksi siliaris 6 $ Pen"elihatan ka#ur $ Melihat halo $ Mual . muntah (ejala o#jekti& D $ Palpe#ra D =en"kak $ +onjun"ti3a #ul#i D :iperemia kon"esti&, kemosis den"an injeksi silier, injeksi konjun"ti3a, injeksi episklera $ +ornea D keruh, insensiti& karena tekanan pada sara& kornea $ =ilik mata depan D 1an"kal $ ,ris D "am#aran 2oklat #er"aris tak nyata karena edema, #er*arna kela#u. $ Pupil D Mele#ar, lonjon", mirin" a"ak 3ertikal, kadan"$kadan" didapatkan midriasis yan" total, *arnanya kehijauan, re&leks 2ahaya lam#an atau tidak ada samasekali.G b( Glau oma Su$ut Tertutup Suba ut (laukoma su#akut adalah suatu keadaan dimana terjadinya episode penin"katan ,; yan" #erlan"sun" sin"kat dan rekuren. Episode penutupan sudut mem#aik se2ara spontan, tetapi terjadi akumulasi kerusakan pada sudut di kamera okuli anterior #erupa pem#entukan sinekia anterior peri&er. +adan"$kadan" penutupan sudut su#akut #erkem#an" menjadi penutupan akut. +un2i untuk dia"nosis terletak pada ri*ayat. 0kan dijumpai ri*ayat seran"an nyeri unilateral #erulan", kemerahan dan keka#uran pen"lihatan yan" disertai oleh halo disekitar 2ahaya. Seran"an le#ih serin" pada malam hari dan sem#uh dalam semalam. 1ia"nosis dapat dipastikan den"an "oniskopi. erapinya adalah iridotomi peri&er den"an laser.

.(

(ejala Su#jekti& Sakit kepala se#elah pada mata yan" sakit 4tim#ul pada *aktu sore hari karena pupil middilatasi sehin""a iris mene#al dan menempel pada tra#ekulum out &lo* terham#at6 Pen"lihatan sedikit menurun Melihat pelan"i di sekitar lampu 4hallo6 Mata merah

(ejala ;#jekti& ,njeksi silier rin"an Edema kornea rin"an ,; menin"kat

&( Glau oma Su$ut Tertutup Kroni (laukoma jenis ini adalah "laukoma primer yan" ditandai den"an tertutupnya tra#ekulum oleh iris peri&er se2ara perlahan. =entuk primer #erkem#an" pada mereka yan" memiliki &aktor predisposisi anatomi #erupa sudut #ilik mata depan yan" ter"olon" sempit. Selain sudut #ilik mata depan yan" tertutup, "am#aran klinisnya asimptomatis mirip "laukoma sudut ter#uka primer. (laukoma terse#ut dapat pula #erkem#an" dari #entuk intermitten, su#akut atau meram#at 4 2reepin" 6 atau dari "laukoma sudut tertutup primer yan" tidak mendapat pen"o#atan , mendapat pen"o#atan yan" tidak sempurna atau setelah terapi iridektomi peri&er 5 tra#ekulektomi 4 (laukoma residual6Pemeriksaan &isik D7 Penin"katan ,; Sudut 2oa yan" sempit Sinekia anterior 4 den"an tin"katan yan" #er3ariasi 6 +elainan diskus optikus dan lapan"an pandan"

$( !ris Plateau ,ris plateau adalah suatu kelainan yan" jaran" dijumpai. Pada iris plateau, kedalaman #ilik mata depan sentral normal, tetapi sudut #ilik mata depannya san"at sempit karena posisi pro2essus 2iliares terlalu anterior. Mata den"an kelainan ini jaran" men"alami #lokade pupil, tetapi dilatasi akan menye#a#kan merapatnya iris peri&er, sehin""a .#

menutup sudut 4pendesakan sudut6, sekalipun telah dilakukan iridektomi peri&er. Pen"idap kelainan ini men"alami "laukoma sudut tertutup akut pada usia muda, dan serin" men"alami kekam#uhan setelah tindakan iridektomi laser peri&er atau iridektomi #edah. 1iperlukan terapi miotik jan"ka panjan" atau iridoplasti den"an laser.7

Glau oma Su$ut Tertutup Se un$er


Pada "laukoma ini, aliran humor akuos tidak lan2ar karena tertutupnya tra#ekulum mesh*ork oleh iris aki#at kelainan mata lain 4u3eitis, lensa yan" maju atau mem#esar, tumor intraokuler dan neo3askularisasi sudut iridokornea6.1 (laukoma dapat terjadi pada u3eitis dise#a#kan oleh ter#entuknya eksudat dari iris yan" men"hasilkan &i#rin yan" len"ket sehin""a ter#entuknya sinekia posterior antara iris den"an permukaan depan lensa. Sinekia ini menye#a#kan aliran akuos dari B;P ke B;0 terham#at. Selanjutnya akan terjadi pen""em#un"an iris kedepan 4iris #om#H6 yan" akan menutup sudut iridokornea. 93eitis ju"a akan menye#a#kan perlen"ketan iris di#a"ian peri&erden"an tra#ekulim mesh*ork yan" dise#ut sinekia anterior peri&er sehin""a jarin"an tra#ekulum tidak dapat #er&un"si men"alirkan humor akuos ke 2analis S2hlem.1 ?uksasi lensa kedepan menye#a#kan B;0 menjadi dan"kal. ,ris akan terdoron" ke kornea, sehin""a menutup jarin"an tra#ekulum. Pem#en"kakan lensa aki#at meresapnya sejumlah 2airan kedalam lensa pada proses katarak, ju"a mempersempit B;0 sehin""a memudahkan terjadinya penutupan tra#ekulum mesh*ork oleh iris.1 umor yan" #erasal dari u3ea atau retina dapat mendesak iris kedepan sehin""a iris menutup tra#ekulum mesh*ork. +enaikan ,; dapat dise#a#kan karena "an""uan pada sudut iridokornea atau tertutupnya tra#ekulum mesh*ork, atau penyum#atan 3ena korteks, atau aki#at penam#ahan 3olume intraokular aki#at dari tumor itu sendiri. %eo3askularisasi sudut serin" terjadi pada penderita retinopati 1ia#etik Mellitus dan penyakit$penyakit 3askular retina. Pada penyakit retina terse#ut, akan terjadi iskemi retina. +ondisi iskemi akan meran"san" ter#entuknya pem#uluh darah #aru yan" rapuh 4neo3askularisasi6 di retina. %eo3askularisasi ini dapat ju"a terjadi pada iris dan sudut iridokorneal, aki#atnya iris akan melekat pada tra#ekulum mesh*ork sehin""a aliran 2airan akuous ter"an""u dan ,; menin"kat.

G(Diagnosis
Anamnesis:
.)

Pasien "laukoma sudut tertutup akut serin" menunjukan "ejala$"ejala yan" nampak khas seperti D $ Mata merah $ Pen"lihatan menurun, melihat pelan"i sekitar lampu $ Rasa sakit pada mata, sampai 2ekot$2ekot $ Sakit kepala se#elah $ Mual muntah

Gambar 8: 6iri Mata Glau oma (laukoma sudut tertutup akut primer ditandai oleh adanya "ejala keka#uran pen"lihatan mendadak yan" disertai den"an nyeri he#at, rasa pe"al di sekitar mata, mata merah, melihat lin"karan$lin"karan #er*arna seperti pelan"i di sekitar sinar lampu 4halo6, mual dan muntah. Selain itu perlu ditanyakan &aktor presipitasi seran"an akut seperti pemakaian o#at yan" #er&un"si mele#arkan pupil 4simpatomimetik, antikoliner"ik6, #erdiam lama di tempat yan" kuran" teran" atau "elap dan #erhu#un"an den"an emosional.

.*

Pada pemeriksaan o&talmolo"i dapat ditemukan injeksi silier yan" le#ih he#at di dekat lim#us kornea$skleral dan #erkuran" ke arah &orniksI pem#uluh darah tidak #er"erak den"an konjun"ti3aI mid$dilatasi pupil dan tidak #ereaksi terhadap sinarI kornea tampak edema dan keruhI dan kamera okuli anterior yan" sempit. Pada pemeriksaan tekanan intraokular menin"kat, 3isus san"at turun hin""a 15300, lapan" pandan" menyempit dan kamera okuli anterior sempit pada "onioskopi.

Gambar 9( A&ute Glau&oma Atta& (ejala yan" keluhkan pasien antara lain mata merah, pen"lihatan menurun, seperti melihat pelan"i disekitar lampu, rasa sakit pada mata yan" #erdenyut, sakit kepala se#elah dan mual serta muntah. anda yan" dikemukakan adalah spasme palpe#era, hiperremia konjun"ti3a, edema kornea, +;0 dan"kal, dan pupil le#ar tidak reakti& karena kelumpuhan m. spin2hter papillae.

.+

Gambar :( Lesi pa$a 1(Opti&us Pada pemeriksaan &unduskopi, papil sara& opti2 normal mempunyai "am#aran nis#ah 2up dis2 4B516 se#esar 0,2 sampai 0,@. %is#ah B51 adalah per#andin"an antara diameter 2uppin"5 lekukan dan diameter diskus papil sar& opti2, pada kerusakan papil sara& opti2 aki#at "laukoma di dapatkan rasio B51 le#ih dari atau sma den"an 0.7 yan" #erarti #erkuran" sera#ut sara& opti2 yan" mem#entuk #in"kai sara& opti2. +erusakan sera#ut sara& akan men"aki#atkan "an""uan lapan"an pandan" sesuai den"an daerah iner3asi sara& terse#ut pada retina

Pemeri saan:
a; Pemeri saan Keta<aman Penglihatan .,

=ukan merupakan 2ara yan" khusus untuk "laukoma, tetapi tetap pentin", karena ketajaman pen"elihatan yan" #aik misalnya 757 #elum #erarti tidak ada "laukoma. Pada "laukoma sudut ter#uka, kerusakan sara& mata dimulai dari tepi lapan" pandan"an dan lam#at laun meluas keten"ah. 1en"an demikian pen"elihatan sentral 4 &un"si makula 6 #ertahan lama, *alaupun pen"elihatan peri&er sudah tidak ada, sehin""a penderita terse#ut seolah olah melihat melalui teropon" 4 tunnel 3ision 6Pada "laukoma sudut tertutup, #iasanya ditemukan penurunan 3isus, mata yan" merah b; Tonometri( 0lat ini #er"una untuk menilai tekanan intraokular. ekanan #ola mata normal #erkisar antara 10$21 mm:".<

Gambar = : Pemeri saan Tonometri

0da 3 ma2am onometri Da. Bara 1i"ital #. Bara Mekanis den"an onometer S2hiotJ 2. onometri den"an tonometer aplanasi dari (oldman &; Gonios opi( Merupakan suatu 2ara untuk melihat le#ar sempitnya sudut #ilik mata depan. 1en"an "onioskopi dapat di#edakan "laukoma sudut tertutup atau sudut ter#uka, ju"a dapat dilihat apakah terdapat perlekatan iris #a"ian peri&er, kedepan 4peripheral syne2hiae anterior6. 1en"an alat ini dapat pula diramalkan apakah suatu sudut akan mudah tertutup dikemudian hari.$; Penilaian Dis us Opti us( 1en"an men""unakan opthalmoskop kita #isa men"ukur rasio 2ekun"an$diskus 42up per dis2 ratio$B1R6. !an" harus diperhatikan adalah papil, yan" men"alami peru#ahan

.-

pen""aun"an 42uppin"6 dan de"enerasi sara& optik 4atro&i6 !an" mun"kin dise#a#kan oleh #e#erapa &aktor D a. Penin""ian ,;, men"aki#atkan "an""uan perdarahan pada papil, sehin""a terjadi de"enerasi #erkas$#erkas sera#ut sara& pada papil sara& optik. #. ,;, menekan pada #a"ian ten"ah optik yan" mempunyai daya tahan terlemah dari #ola mata. =a"ian tepi papil relati& le#ih kuat dari #a"ian ten"ah sehin""a terjadi pen""aun"an pada papil ini.anda pen""aun"an 4 Buppin" 6 D Pin""ir papil #a"ian temporal menipis. Ekska3asi mele#ar dan mendalam ter"aun" sehin""a dari depan tampak ekska3asi mele#ar, diameter 3ertikal, le#ih #esar dari diameter horiJontal. =a"ian pem#uluh darah diten"ah papil tak jelas, pem#uluh darah seolah$olah men""antun" di pin""ir dan terdoron" kearah nasal. Jika tekanan 2ukup tin""i, akan terlihat pulsasi arteri.anda atro&i papil D ermasuk atro&i primer, *arna pu2at, #atas te"as. ?amina &i#rosa tampak jelas.e; Pemeri saan Lapang Pan$ang( +elainan lapan"an pandan" pada "laukoma dise#a#kan adanya kerusakan sera#ut sara&. !an" palin" dini #erupa skotoma relati& atau a#solut yan" terletak pada daerah 30 derajat sentral. =erma2am . ma2am skotoma dilapan"an pandan"an sentral ini #entuknya sesuai den"an #entuk kerusakan dari sera#ut sara&.-

2/

Gambar -,: Lapang Pan$ang pa$a Pasien Glau oma /; Tes Pro#o asi a. 9ntuk "laukoma sudut ter#uka D es minum air Pressure 2on"estion test +om#inasi tes air minum den"an pressure 2on"estion es Steroid

#. 9ntuk "laukoma sudut tertutup D es kamar "elap es mem#a2a es midriasis es #ersujud

2.

Per#edaan tekanan < mm:" antara se#elum test dan sesudah test dian""ap menderita "laukoma, harus mulai di#eri terapi Pada pemeriksaan "laukoma sudut tertutup didapatkan palpe#ra sapsme, konjun"ti3a #ul#i hiperemis, kornea keruh dan edema, +;0 dan"kal pada pemeriksaan "onioskopi, pupil mele#ar 4midriasis6, re&leks 2ahaya 4$6, lensa keruh 4katarak &le2kten6. ,; menin"kat le#ih dari 21mm:", serta kehilan"an lapan" pandan" yan" dimulai dari peri&er ke sentral, sehin""a penderita terse#ut seolah olah melihat melalui teropon" 4tunnel 3ision6.

2(Diagnosis 0an$ing

22

!( Penatala sanaan
Pada dasarnya terapi "lau2oma di#a"i menjadi terapi medikamentosa dan operati&. ujuannya untuk menurunkan ,; sehin""a aman #a"i penderita. Masin"$masin" indi3idu mempunyai am#an" toleransi ,; yan" #er#eda$#eda. ar"et penurunan ,; pada "lau2oma sudut tertutup dan "lau2oma sekunder adalah di#a*ah 22 mm:". Suatu tekanan se#esar KLM mm:", dapat dise#ut sudah aman #a"i suatu indi3idu jika tidak terjadi pro"resi3itas kerusakan sara& opti2. Bara penurunan ,; ialah den"an menurunkan produksi humor akuous oleh #adan siliar atau menam#ah pem#uan"an 2airan akuous melalui tra#ekulum mesh*ork dan u3eosklera. Pasien den"an "lau2oma sudut tertutup perlu dira*at inap dan diturunkan ,; den"an se"era. 0pa#ila ,; sudah menurun, di#eri o#at miotikum untuk mem#uka sudut iridokorneal. Setelah itu die3aluasi sudut iridokorneal ter#uka atau tidak dan diren2anakan operasi.1 Me$i a Mentosa a; Menurun an Pro$u si 2umor A uos -( 0eta blo& er imolol Maleat ;#at ini ter"olon" dalam penyekat reseptor N$2 yan" menurunkan ,; den"an 2ara men"uran"i produksi 2airan akuos oleh #adan siliaris. imolol merupakan penyekat N$2 yan" tidak selekti&, #ekerja ju"a pada resepor di jantun" sehin""a memperlam#at denyut jantun" dan menurunkan tekanan darah serta menye#a#kan konstriksi #ronkus.E&ek sampin" pada mata dapat #erupa 2onjun"ti3itis, #le&aritis, keratititism sensiti&itas kornea yan" menurun, "an""uan pen"lihatan, keratopati pun"tata super&isial, "ejala sindroma mata kerin", diplopia, dan ptosis.;#at ini tidak #oleh di#erikan jika telah diketahui aler"i atau mempunyai kelainan yan" merupakan kontraindikasi penyekat N pada umumnya. ;#at yan" tersedia den"an konsentrasi 0.18 4#entuk "el6 di#erikan sekali sehari dan den"an konsentrasi 0.2@8$0.@8 4#entuk tetes mata6, di#erikan 2 kali sehari./ =etaLolol =etaLolol merupakan penyekat reseptor N$1 selekti& sehin""a tidak menim#ulkan e&ek sampin" terhaap #ronkus dan tidak menye#a#kan #ronkokonstriksi.;#at ini aman 2(

di"unakan pada penderita asma. ;#at yan" tersedia dalam #enuk #etaLolol hidroklorid tetes mata den"an konsenrasi 0.2@8 dan 0.@8 yan" di#erikan satu tetes, dua kali sehari./ E&ek sampin" pen"ham#at #eta antara lain hipotensi, #radikardi, #rokokonstriksi sehin""a tidak #oleh di#erikan pada oran" den"an ri*ayat asma. +( Penghambat Anhi$rase 6arbonat >6A!; 1orJolamide Merupakan "olon"an 2ar#onik anhidrase inhi#itor topikal yan" #ersi&at hidro&ilik dan dapat menem#us kornea dan menuju #adan siliar untuk menekan produksi 2airan akuous. ;#at ini merupakan deri3at sul&onamid non$#akteriostatik yan" akan men"ham#at kerja anhidrase kar#onat pada #adan siliar, memperlam#at produksi #ikar#onat, menurunkan kadar sodium dan transport 2airan sehin""a produksi 2airan a>uous akan #erkuran". 1apat di"unakan pada pasien den"an "laukoma sudut tertutup dan ter#uka. 1apat ditam#ahkan ju"a pada pasien yan" tidak respon pada timolol maleat. 1osis yan" tersedia adalah 1orJolamide :ydro2loride 28 dalam #entuk tetes mata yan" di#erikan sampai 3 kali sehari. Sediaan kom#inasi den"an timolol maleat 0.@8 dan #entuk tetes mata dan di#erikan dua kali sehari. E&ek sampin" o#at ini yan" ter2atat antara lain "an""uan pada indra pen"e2ap, rasa ter#akar dan "atal pada mata, hiperemis kon"jun"ti3a, mata ka#ur, keratitis pun"tata super&i2ial, rasa melayan", pusin", insomnia, peru#ahan tin"kah laku, 3erti"o, nyeri a#domen, nausea, alopesia, nyeri dada, diare dan in&eksi saluran kemih. =rinJolamid ;#at ini ju"a ter"olon" dalam pen"ham#at anhidrase kar#onat yan" #ersi&at sama den"an dorsolamide, tetapi e&ek sampin" #aik yan" lo2al maupun sistemik yan" tim#ul le#ih rin"an di#andin"kan den"an dorsolamid. 1osis yan" tersedia adalah #rinJolamid 18 tetes mata yan" di#erikan ti"a kali sehari, dan o#at ini tidak dapat di#erikan #ila pasien ternyata hipersensiti& terhadap #rinJolamid atau Jat pem#a*anya. 02etaJolamide Bara kerja o#at ini menurunkan produksi 2airan a>uous. 1i"unakan se#a"ai monoterapi atau terapi tam#ahan pada pasien "laukoma sudut ter#uka primer, "laukoma sekunder, "laukoma sudut tertutup akut atau se#a"ai pre$medikasi operasi intraokular. ;#at tidak dapat di#erikan kepada pasien yan" hipersensiti& dan kadar kalium dan natrium serum yan" rendah, kelainan "injal dan hati, ju"a pada "an"uan pada sistem pernapasan yan" 2#

#erat. 1osis yan" tersediaI 12@m", 2@0m" dalam #entuk ta#let, @00m" dalam #entuk kapsul dan di#erikan setiap 7 jam pada oran" de*asa, pada anak di#erikan 10$1@m" per +"==5hari den"an dosis ter#aha"i 3$4 kali sehari ju"a dapat di#erikan se2ara ,A. E&ek sampin" antaranyaI malaise, lelah yan" #erle#ihan, depresi, anoreksia, mual dan muntah, serin" ken2in", asidosis meta#olik, kesemutan pada ujun" eLtremitas, diskrasia darah, turunnya #erat #adan serta penurunan li#ido pada pasien pria muda dan reaksi hipersensiti3itas. MetaJolamide Bara kerja sama seperti 0setaJolamid tetapi le#ih poten dan dapat menem#us #arier darah @0 kali di#andin" asetaJolamid. 1apat di"unakan ju"a se#a"ai terapi tam#ahan o#at anti "laukoma lain. 1osis yan" tersedia 2@m", @0m" dalam #entuk ta#let di#erikan 3 kali sehari. E&ek sampin" D rasa melayan", lelah yan" #erle#ihan, "an""uan (, . 3( Agonis A$renergi =rimonidin ;#at ini menurunkan ,; den"an jalan men"uran"i produksi humor akuos dan menaikkan out&lo* u3eusklera, sediaan yan" tersedia adalah #rimonidine 0,28 di#erikan 2 kali setetes sehari. ;#at ini kadan"$kadan" mem#erikan e&ek sampin" mulut kerin", hiperemi konjun"ti3a dan rasa panas dimata, serin" di"unakan se#a"ai pen2e"ah kenaikan ,; setelah tindakan laser tra#ekuloplasty, o#at ini dapat di#erikan #ersama timolol atau se#a"ai pen""anti timolol, e&ek sampin" terhadap system kardiopulmonar le#ih ke2il di#andin"kan pen"ham#at #eta sehin""a dapat di#erikan kepada pasien den"an kelainan paru atau kelainan jantun". b; Menambah Pembuangan 2umor A uos -( Pilo arpin Pilokarpin merupakan o#at "olon"an koliner"ik yan" menurunkan ,; den"an 2ara menaikkan kemampuan aliran keluar 2airan akuos melalui tra#ekulum mesh*ork. ;#at ini meran"san" sara& parasimpatik sehin""a menye#a#kan kontraksi m.lon"itudinalis 2iliaris yan" menarik taji sklera. :al ini akan mem#uka anyaman tra#ekulum sehin""a menin"katkan aliran keluar. Selain itu, a"en ini ju"a menye#a#kan kontraksi m.s&in"ter pupil sehin""a terjadi miosis. E&ek miosis ini akan meye#a#kan ter#ukanya sudut iridokornea pada "laukoma sudut tertutup. Pilokarpin 2)

tidak #oleh di#erikan pada "alukoma yan" dise#a#kan oleh u3eitis, "laukoma mali"na dan kasus aler"i terhadap o#at tere#ut. E&ek sampin" pen""unaan o#at ini adalah keratitis super&isialis pun"tata, spasme otot siliaris yan" menye#a#kan rasa sakit pada daerah alis, miopisasi, a#lasio retina, katarak, toksik terhadap endotel kornea. Pilokarpin tersedia dalam #entuk pilokarpin hidrokloride 0.2@8$108 dan pilokarpin nitrat 18$48.Pem#erian den"an diteteskan 1$2 tetes, 3$4 kali sehari. 1urasi o#at ini selama 4$7 jam. +( Prostaglan$in ;#at ini merupakan o#at yan" palin" #aru den"an titik tan"kap pada aliran u3easklera den"an menye#a#kan relaksasi otot siliaris dan mele#arkan 2elah antar &i#ril otot sehin""a aliran keluar humor akuos melalui jalur ini le#ih #anyak yan" #eraki#at ,; turun, o#at ini sekaran" merupakan terapi &irst line karena tidak mempunyai e&ek sampin" sistemik dan mempunyai e&ekti3itas tin""i dalam menurunkan ,;, hanya masalah har"a masih 2ukup tin""i. Pemakaian o#at ini 2ukup satu kali tetes per hari, e&ek sampin" terhadap mata yan" serin" adalah hiperemi konjun"ti3a, pemanjan"an #ulu mata, pi"mentasi iris dan *arna kulit kelopak menjadi le#ih "elap, o#at yan" termasuk "olon"an ini adalah D ?atanaprost 0,00@8. ra3aprost 0,0048, =imatoprost 0,038 dan 9noprostone isopropyl 0,1@8. &; Mengurangi ?olume ?itreus : @at 2iperosmoti -( Gliserol Merupakan o#at hiperosmotik yan" dapat menurunkan ,; den"an 2epat dne"an 2ara men"uran"i 3olume 3itreous, pentin" untuk tekanan akut karena tekanan tin""i sehin""a ,; harus se"era diturunkan. ;#at ini akan mem#uat tekanan osmotik darah menjadi tin""i sehin""a air di 3iterous diserap kedarah. ;#at tidak #oleh di#erikan kepada penderita 1M dan kelainan &un"si "injal. 1osis yan" tersedia 2airan "liserol @08 dan -@8 yan" di#erikan den"an dosis standard 2$3ml5+"== atau peroral 3$4 kali per hari. Sa#a"ai medikasi pre$operasi intraokular di#erikan dosis 1$1.@"5k"== diminum sekitar 1$1.@ jam se#elum operasi. ;#at mulai #ekerja setelah 10 menit dan men2apai e&ek maksimal setelah 30menit dan akan #ekerja selama @ jam. E&ek sampin" D penin"katan tekanan darah sistemik yan" #erat, dehidrasi, mual muntah, diuresi, retensi urin, rasa #in"un", pusin", demam, diare, B:F,asidosis dan edema paru. +( Manitol 2*

(olon"an hiperosmotik yan" dapat di#erikan ,A. Bara kerja 1onMe$i amentosa a; 0e$ah Glau oma : !ri$e tomi atau !ri$otomi Peri/er

sama seperti Jat

hiperosmotik yan" lain. 1osis I 1$2"5+"== atau @ml5+"== ,A dalam masa 1 jam

,ridektomi atau iridotomi peri&er adalah tindakan #edah den"an mem#uat lu#an" pada iris untuk men"alirkan 2airan akuos lan"sun" dari #ilik #elakan" ke #ilik depan mata men2e"ah tertutupnya tra#ekulum pada #lok pupil dan ju"a dapat men2e"ah tim#lnya #lk pupil relati& pada pasien yan" memiliki #ilik depan mata yan" dan"kal. ,ridektomi peri&er dilakukan den"an 2ara men""untin" iris #a"ian peri&er den"an iridotomi peri&er yaitu melu#an"i iris den"an men""unakan laser %1$!a" den"an panjan" "elom#an" 1074 nanometer atau laser 0r"on. ?aser iridotomi dilakukan pada pasien yan" memiliki sudut iridokornea yan" sempit dan teran2am tertutup, "laukoma sudut tertutup akut #eserta mata satunya, iris #om#e, #lok pupil pda a&akia atau peudo&akia, nano&talmos dan "laukoma &akomor&ik. ?aser iridtomi tidak dapat dilakukan pada kornea yan" keruh, pupil dilatasi, #ilik mata depan san"at dan"kal 4terdapat sentuhan iridokorneal6, in&lamasi akut, ru#eosis iridis. =ila terdapat kondisi seperti di atas maka dilakukan operasi iridektomi peri&er. 9ntuk men"hindari kenaikan tekanan intraokuler mendadak post laser dapat di#erikan #rimonidin, sedan"kan steroid dapat di#erikan untuk men"atasi in&lamasi setelah laser. +omplikasi yan" dapat terjadi setelah laser antara lain menin"katnya tekanan intraokuler, rusaknya krnea, iritis, hi&ema, katarak, "an""uan pen"lihatan, retina ter#akar, "laukoma mali"na, sinekia posterior. b; Operasi Filtrasi : Trabe ule tomi Pada "laukoma masalahnya adalah terdapatnya ham#atan &iltrasi 4pen"eluaran6 2airan mata keluar #ola mata yan" tertim#un dalam mata sehin""a tekanan #ola mata naik. =edah tra#ekulektomi merupakan teknik #edah untuk mem#uat saluran atau lu#an" yan" men"hu#un"kan #ilik depan mata den"an daerah su#kon"jun"ti3a atau su#tenon, sehin""a pada kondisi ini 2airan akuous men"alir lan"sun" dari #ilik mata #elakan" ke #ilik mata depan dan lan"sun" masuk ke daeran" su#konjun"ti3a melalui partial thi2kness &lap s2lera sehin""a ,; menurun. Pada tra#ekulektomi ini 2airan mata tetap ter#entuk normal akan tetapi pen"aliran keluarnya diper2epat atau salurannya diperluas. 9ntuk men2e"ah jarin"an parut yan" ter#entuk di#erikan @ &luorura2il atau mitomisin. 1apat di#uat lu#an" &iltrasi yan" #esar sehin""a tekanan #ola mata san"at menurun. Pem#edahan ini memakan *aktu tidak le#ih dari 30 menit setelah pem#edahan perlu diamati pada 4$7 min""u pertama untuk melihat keadaan tekanan mata setelah 2+

pem#edahan. =iasanya pen"o#atan akan dikuran"i se2ara perlahan$lahan. Prosedur ini tidak dianjurkan ada mata yan" sudah #uta karena akan #erisiko untuk menim#ulkan o&talmia simpatika pada mata se#elahnya atau pada "lau2oma neo3askular karena resiko ke"a"alan yan" san"at tin""i. +omplikasi yan" dapat terjadi antara lain in&eksi, hipotoni, #ilik mata depan lenyap, "lau2oma mali"na, hi&ema, katarak, udem ma2ula kistoid, hipotoni makulopati, e&usi koroid, perdarahan suprakoroid, u3eitis, 3isus turun, #le#itis dan endo&talmitis. &; !mplan Drainase Pa$a Glau oma Pada saat ini dikenal ju"a operasi den"an menanam #ahan penolon" pen"aliran 4implant sur"ery6. Pada keadaan tertentu adalah tidak mun"kin untuk mem#uat &iltrasi se2ara umum sehin""a perlu di#uatkan saluran #uatan 4arti&isial6 yan" ditanamkan ke dalam mata untuk drainase 2airan mata keluar den"an mempertahankan &un"si #le# konjun"ti3a yan" diperlukan untuk men"endalikan ,;. +omplikasi yan" mun"kin terjadi setelah pemasan"an drainase antara lain hipotoni, #ilik mata depan lenyap, sum#atan tu#a, sentuhan tu#a pada kornea atau iris yan" menye#a#kan kerusakan, erosi atau lepasnya implant dari tempatnya, diplopia, dekompensasi kornea. $; Perusa an 0a$an Silier >Si lo$e stru si; Metode terapi "laukoma ini ditujukan untuk men"uran"i produksi 2airan akuos den"an 2ara men"han2urkan #adan siliaris yan" memproduksi 2airan akuos. Siklodestruksi diindikasikan untuk "laukoma neo3askular, "laukoma pada a&akia, "laukoma setelah operasi retina atau setelah operasi keratoplasti tem#us, "laukoma pada mata yan" men"alami sikatrik konjun"ti3a. Siklodestruksi ini tidak #oleh dikerjakan pad amata yan" masih memiliki 3isus yan" #aik karena akan menye#a#kan turun atau hilan"nya ketajaman pen"lihatan yan" ada. 2y2lo2ryoteraphy, transs2eral erdapatnya #er#a"ai 2ara 2y2lodestruksi antara lain %1$ !a" dan ransskleral diode laser

2y2lophoto+;0"ulation. +omplikasi yan" dapat terjadi setelah tindakan siklodestruksi ini antara lain hipotoni yan" #erkepanjan"an sakit, in&lamasi, udem makular kistoid, perdarahan dan yan" palin" #uruk adalah mata yan" men"empis atau ptisis #ul#i.1

A( Kompli asi
Sinekia anterior peri&erI apa#ila "lau2oma akut tidak 2epat dio#ati, terjadilah perlekatan antara iris #a"ian tepid an jarin"an tra#ekulum. 0ki#atnya adalah #ah*a penyaluran keluar akuous humor terham#at. =isa terjadi katarak. 1i atas permukaan kapsul depan 2,

lensa a2apkali terlihat #er2ak putih sesudah suatu seran"an akut. ampaknya seperti susu yan" tertumpah di atas meja. (am#aran ini dinamakan (laukom&le2ke yan" menandakan pernah terjadi seran"an akut pada mata terse#ut. 0tro&i papil sara& opti2 karena seran"an yan" mendadak dan he#at, papil sara& opti2 men"alami pukulan yan" #erat hin""a menjadi atro&i. +alau "laukomanya tidak dio#ati dan #erlan"sun" terus, dapat terjadi ekska3asi dan atro&i. (laukoma a#solute adalah istilah untuk suatu "lau2oma yan" sudah ter#en"kalai sampai #uta total. =ola mata nyeri karena ,; tin""i dan kornea men"alami de"enerasi hin""a men""elupas 4keratopati #ulosa6. /

K(Prognosis
Pro"nosis ter"antun" deteksi dini dan pen"o#atan. anpa pen"o#atan, "laukoma dapat men"aki#atkan ke#utaan total. 0pa#ila o#at tetes anti "laukoma dapat men"ontrol tekanan intraokular pada mata yan" #elum men"alami kerusakan "laukomatosa luas, pro"nosis akan #aik. 0pa#ila proses penyakit terdeteksi dini se#a"ian #esar pasien "laukoma dapat ditan"ani den"an #aik.

2-

0A0 !!! PE1UTUP


(laukoma adalah suatu kelainan pada mata yan" ditandai oleh menin"katnya tekanan intraokuler yan" disertai pen2ekun"an diskus optikus dan pen"e2ilan lapan" pandan". (laukoma terjadi karena penin"katan tekanan intraokuler yan" dapat dise#a#kan oleh #ertam#ahnya produksi humor akueus oleh #adan siliar ataupun #erkuran"nya pen"eluaran humor akueus di daerah sudut #ilik mata atau di 2elah pupil. (laukoma di#a"i menjadi (laukoma primer sudut ter#uka 4"laukoma kronis6, "laukoma primer sudut tertutup 4sempit 5 akut6, "laukoma sekunder, dan "laukoma kon"enital 4"laukoma pada #ayi6. (laukoma primer sudut ter#uka adalah "laukoma yan" penye#a#nya tidak ditemukan dan ditandai den"an sudut #ilik mata depan yan" ter#uka. (am#aran klinis dari "laukoma primer sudut ter#uka, yaitu pro"resi&itas "ejalanya #erjalan perlahan dan lam#at sehin""a serin" tidak disadari oleh penderitanya. (laukoma sudut tertutup primer terjadi apa#ila ter#entuk iris #om#e yan" menye#a#kan sum#atan sudut kamera anterior oleh iris peri&er, sehin""a menyum#at aliran humor akueus dan tekanan intraokular menin"kat den"an 2epat sehin""a menim#ulkan nyerihe#at, kemerahan dan keka#uran pen"lihatan. (laukoma sudut tertutup primer dapat di#a"i menjadi akut, su#akut, kronik, dan iris plateau. Jika tekanan intraokular tetap terkontrol setelah terapi akut "laukoma sudut tertutup, maka ke2il kemun"kinannya terjadi kerusakan pen"lihatan pro"resi&. ditan"ani dapat men"aki#atkan #uta permanen. Prinsip dari pen"o#atan "laukoma akut yaitu untuk men"uran"i produksi humor akueus dan menin"katkan sekresi dari humor akueus sehin""a dapat menurunkan tekananintra okuler sese"era mun"kin. etapi #ila terlam#at

(/

Da/tar Pusta a
1. Suhardjo. :artono. ,lmu +esehatan Mata. Jo"jakartaI =a"ian ,lmu Penyakit Mata F+ 9ni3ersitas (adjah MadaI 200-I pp 14-$7<. 2. :artono. =uku Saku Rin"kasan 0natomi dan Fisiolo"i Mata. =ola Mata. Jo"jakartaI Rasmedia (ra&ika =a"ian ,lmu Penyakit Mata F+ 9ni3ersitas (adjah MadaI 2012. P 3. 3. ,lyas S, anJil M, Salamun, 0Jhar E. Sari ,lmu Penyakit Mata. =alai Pener#it F+9,. Jakarta. 2000. hal D 1@@$-2 4. +hurana, 0.+. Bomprehensi3e ;pthalmolo"y. 4th edition. %e* 0"e ,nternational 4P6 limited. %e* 1elhi. 200-. :al 20@$20< @. =ar#ara B, Marsh, ?ouis =, Bantor. he speath (onios2opi2 (radin" System. ?ast updated maret 2014. 03aila#le &rom httpD55***."lau2omatoday.2om5art50@0@52linstrat.pd&. 7. Aau"han 1(, E3a RP, 0s#ury . ;&talmolo"i 9mum. Edisi 14. Oidya Medika. Jakarta. 2000.hal D 212$3<. -. Rosita BE. (laukoma. ?ast updated 2014. 03aila#le &rom httpD55***.s2ri#d.2om5do253@01341<5re&rat$mata$re3is ,. (laukoma. ?ast updated 2014. 03aila#le &rom httpD55***.klikdokter.2om5illness5detail537 /. ,lyas S., Mailan"kay :=., aim :., Saman RR, Simarmata, Oidodo P.S. ,lmu Penyakit Mata 9ntuk 1okter 9mum 1an Mahasis*a +edokteran. Edisi 2. JakartaI Sa"un" SetoI 2010I Pp 23/$72.

(.

You might also like